Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

WIRAUSAHA SOTO MIE BOGOR BAPAK ZAINUDDIN

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Achmad Tjachja Nugraha, M.P.

Disusun oleh:

Shofa Ekawati / 11170960000060

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas magang yang berjudul “ wirausaha Soto
Mie Bogor Bapak Zainuddin “ ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun penulisan laporan ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah kewirausahaan. Laporan magang ini tentu saja tidak akan selesai jika tanpa adanya
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1. Bapak Zainuddin selaku pelaku wirausaha soto mie Bogor


2. Bapak Achmad Tjachja Nugraha selaku dosen pangampu mata kuliah kewirausahaan

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar laporan ini menjadi lebih baik lagi
pada lain kesempatan.

Demikian, semoga laporan ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap
pihak terutama bagi para pembaca.

Jakarta, 27 Desember 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... 1

Kata pengantar ....................................................................................... 2

Daftar isi ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4

A. Pengertian Magang ........................................................................... 4

B. Latar Belakang .................................................................................. 4

C. Tujuan Magang ................................................................................. 5

D. Manfaat Magang ............................................................................... 5

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7

BAB III TINJAUAN UMUM ............................................................................... 8

A. Deskripsi Umum ................................................................................ 8

BAB IV TINJAUAN KHUSUS ............................................................................ 9

A. Deskripsi Produk ................................................................................ 9

B. Profil Penjual .................................................................................... 10

C. Proses Produksi ................................................................................ 10

D. Penjualan .......................................................................................... 13

E. Keuntungan ...................................................................................... 15

F. Analis SWOT ................................................................................... 16

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 17

A. Kesimpulan ...................................................................................... 17

B. Saran ................................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Magang atau Pelatihan

Magang merupakan suatu sarana bagi mahasiswa untuk menambah ilmu


pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan cara
menerapkannya secara langsung. Kali ini penulis melakukan magang di bidang
kewirausahaan.

B. Latar Belakang

Pemikiran yang mendasari kegiatan pelaksanaan Magang Kewirausahaan


Mahasiswa adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan
ilmu yang diterima selama perkuliahan dan menganalisa ilmu tersebut dalam bisnis
nyata. Seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang kajian
ilmunya saja tetapi juga dituntut memiliki kompetensi untuk mandiri, mampu
berkomunokasi memiliki jejaring yang luas ,mampu mengambil keputusan ,peka
terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar.

Adanya kegiatan magang kewirausahaan memberi kesempatan kepada


mahasiswa untuk menimba pengalaman sehingga nantinya dapat menjadi bekal
untuk membuka usaha baru. Dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
menimba pengalaman di usaha jasa, diharapkan muncul sikap-sikap sebagai seorang
wirausaha pada diri mahasiswa. Banyak keterampilan-keterampilan yang tidak
diperoleh pada saat perkuliahan dapat digali selama magang tersebut diantaranya
jenis layanan dan sikap dalam melayani, pengelolan dan prosesnya.

Berwirausaha merupakan salah satu usaha manusia untuk dapat


mengembangkan diri secara mandiri. Berwirausaha dapat menciptakan lapangan
pekerjaan yang baru dan dapat mengurangi pengangguran. Berwirausaha dapat
dimulai kapanpun dan dimanapun, ada beberapa contoh berwirausaha antar lain,
usaha jasa, usaha penjualan, dan usaha wara laba.

Dengan mempelajari ilmu berwirausaha dari para usahawan yang telah


berhasil merupakan salah satu cara untuk belajar berwirausaha yang paling efektif .
para usahawan yang telah berhasil mempunyai suka duka dan pasang surut dalam

4
usahanya, dengan kita belajar dari pengalaman mereka kita dapat mengambil
pengajaran dari kesuksesan mereka.

Salah satu usaha yang berhasil dan penulis ingin kaji adalah mengenai usaha
berjualan soto mie Bogor. Dengan harga yang terjangkau serta memiliki cita rasa
yang khas, usaha ini menjadi salah satu usaha yang bayak diminati oleh semua jenis
kalangan.

Berdasarkan pengalaman dalam tugas magang tersebut diharapkan akan


timbul jiwa kewirausahaan yang dapat dimanfaatkan ketika lulus dari perguruan
tinggi sehingga bukan hanya ilmu dalam bidangnya saja tetapi juga dapat
membangun bisnis sendiri.

C. Tujuan

Tujuan magang ini adalah untuk :

1. mengembangkan kemampuan dalam memperluas wawasan dan ilmu


pengetahuan

2. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi menjadi wirausaha


handal

3. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi menjadi wirausaha


handal.

4. Mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha dalam skala kecil


menengah

D. Manfaat

1. Dapat memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

2. Dapat menambah pengalaman dalam berwirausaha

3. Dapat memberikan pembelajaran untuk bewirausaha

4. Dapat memotivasi mahasiswa untuk menciptakan usaha baru

5
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan magang ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 21


Desember 2018 - 23 Desember 2018 di daerah Condet tepatnya pada rumah Bapak
Zainuddin, selaku penjual soto mie Bogor.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki
kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai keberhasilan
dalam hidupnya. kita sering menyaksikan berbagai aktivitas seseorang atau sekelompok
orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah barang. Gambaran tersebut
merupakan gambaran kegiatan seorang wirausahawan dalam kesehariannya yang
menjalankan aktivitas tanpa rasa cangggung, takut, malu ataupun minder. Semua yang
mereka lakukan diperoleh dari pengalaman yang pernah mereka lakukan atau pengalaman
orang lain.

Menurut INPRES No 4 tahun 1995, kewirausahaan adalah semangat perilaku dan


kemampuan seseorang dalam menangani kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi.

Sedangkan asas pokok kewirausahaan yaitu :

1. Kemampuan kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.

2. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis


termasuk keberanian mengambil resiko.

3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.

4. Kemampuan berkarya berdasarkkan etika bisnis ynag kuat dan sehat.

Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan


oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut:

1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang memiliki kemauan dilengkapi dengan


kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila
tidak dilengkapi dengan kemampuan.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak meiliki tekad yang kuat,
tetapi memiliki keamauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja
keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi
wirausaha yang sukses.

7
3. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi
tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri,
bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.

Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan


dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian menghadapi
resiko untuk memperoleh peluang.

Motivasi juga penting dan menentukan keberhasilan seseorang dalam


berwirausha. Menurut Crow R (1983) motivasi adalah keadaan yang menentukan
seseorang untuk berbuat demi mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Terner dan
Smith (1967) motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku.

BAB III

TINJAUAN UMUM

A. Deskripsi Umum

Bapak Zainuddin merupakan seorang pria berusia 39 tahun yang telah


berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Beliau telah membuka usaha soto mie Bogor
sejak tahun 2008. Alasan beliau memilih untuk berjualan soto mie Bogor karena
beliau sendiri merupakan kelahiran Bogor. Beliau memilih untuk berjualan di Jakarta
karena melihat peluang usaha soto mie Bogor yang tidak terlalu banyak pesaing di
Jakarta dibandingkan di Bogor.

Pada awalnya beliau berjualan dengan cara berkeliling di sekitar daerah


tempat tinggalnya yaitu di daerah Condet Raya, namun sejak tahun 2013 beliau
memilih untuk berjualan dengan mangkal di pinggir Jalan Condet Raya dekat Gang
Ciliwung. Bapak Zainuddin memulai usaha ini dengan modal awal sebesar Rp
500.000,00 , tetapi karena kerja keras dan ketekunannya dalam bekerja usahanya
cukup berkembang setiap tahunnya. Beliau menjualnya dengan harga 1 porsi soto
mie Bogor dengan nasi Rp 16.000,00 sedangkan apabila hanya soto mie Bogornya
saja, beliau menjual dengan harga Rp 13.000,00. Beliau berjualan mulai dari jam
04.30 sampai malam. Dalam satu hari biasanya beliau berhasil menjual 110 – 115
porsi.

8
BAB IV

TINJAUAN KHUSUS

A. Deskripsi Produk

Soto Mie Bogor merupakan campuran dari daging sapi, kikil, urat, risol,
kentang, mi kuning, tomat, serta kol, yang dipadu dengan kuah, lalu ditaburi dengan
daun bawang dan seledri. Tidak sedikit juga masyarakat yang menyantapkan dengan
nasi.

Berbeda dengan kuah soto pada umumnya, yang bening atau pakai santan,
kuah Soto Mie Bogor terlihat berwarna kemerahan yang timbul dari campuran cabai
merah dalam bumbunya. Rasanya semakin pedas menggigit karena disajikan dengan
sambal yang merupakan campuran cabai rawit dan cuka, serta potongan jeruk limau
untuk menambah kesegaran rasanya. Hidangan pedas dan gurih ini cocok untuk
disantap sebagai pendamping nasi, baik saat makan pagi, siang atau pun malam

Soto mie bogor adalah salah satu makanan kuliner khas Bogor yang di
favoritkan banyak orang mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Makanan
kuliner ini memiliki keragaman rasa dan variasi dalam penyajian baik hidangan
maupun rasa. Soto mie Bogor juga sudah sangat populer sejak dahulu yang tentunya
dapat memberikan pengaruh dalam keberagaman makanan khas daerah yang ada.
Soto mie Bogor biasanya dinikmati dalam keadaan panas karena rasanya yang enak
dan kuahnya yang segar terutama saat cuaca sedang dingin ataupun hujan sehingga
membuat badan terasa lebih hangat.

9
B. Profil Penjual
Bapak Zainuddin adalah seorang penjual soto mie Bogor yang berusia 39
tahun. Beliau lahir di Kota Bogor. Keahlian membuat soto mie Bogor beliau
dapatkan dari saudaranya yang juga merupakai penjual soto mie Bogor di daerah
Bogor. Setelah yakin bahwa soto buatannya dapat bersaing, beliau memutuskan
untuk mulai membuka usahanya di Jakarta. Beliau berjualan sejak berusia 29 tahun.
Bapak Zainuddin memilih berjualan di Jakarta karena melihat bahwa peluang untuk
berjualan soto mie Bogor yang besar dan juga melihat bahwa pesaing dalam
berjualan soto mie Bogor belum terlalu banyak di Jakarta dibandingkan berjualan di
Bogor.

C. Proses Produksi

Bapak Zainuddin biasanya menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan soto


mie Bogor seperti kuah dan potongan sayur atau daging yaitu mulai pukul 09.00 –
03.30. Proses yang dilalui dalam tahapan pembuatannya cukup memakan waktu
karena adanya tahan pembuatan kuah, penggodokan daging, pembuatan sambal, dan
mengiris sayur-sayuran.

Biasanya Bapak Zainuddin membeli bahan-bahan untuk membuat soto di pasar


Kramat Jati, bukan hanya karena letaknya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, di
pasar tersebut beliau biasa membeli sebagai langganan sehingga mendapatkan harga
yang lebih murah. Beliau biasanya membeli bahan-bahan di pasar pada pukul 05.00
pagi. Karena pada jam tersebut sayur-sayuran yang dijual masih segar.

10
Beliau memilih sayur-sayuran dengan kualitas yang masih segar dan baru.
Terutama pada daging kepala sapi. Beliau memilih daging kepala sapi karena
harganya yang memang lebih murah dibandingkan daging sapi.
Dalam proses pembuatan soto mie Bogor terdapat alat-alat dapur yang
digunakan, diantaranya yaitu panci berukuran besar ( 50 liter ), kompor,
penggorengan, pisau, sendok sayur, blender, mangkuk, sendok, garpu dan talenan.
Bahan-bahan yang dipakai diantaranya yaitu mie kuning, bihun, kol, kentang, jeruk
limo, risol, tomat, bawang goreng, daging sapi dan kikil. Pada proses pembuatan
kuah soto mie Bogor terdapat bumbu-bumbu yang digunakan yaitu kemiri, garam,
lada, lengkuas, daun salam, daun sereh, bawang putih, bawang merah, cabai merah,
jahe, dan penyedap rasa.
Pertama-tama yang dilakukan yaitu proses pembuatan kuah soto mie Bogor.
Namun terlebih dahulu dibersihkan daging sapi yang akan di gunakan. Daging sapi
yang dipakai oleh Bapak Zainuddin adalah kepala sapi. Setelah dicuci hingga bersih
daging tersebut direbus sebentar untuk menghilangan kotorannya. Setelah itu daging
diangkat keluar.
1. Disiapkan bumbu yang akan dihaluskan seperti bawang merah, bawang putih,
kemiri, jahe, dan cabai merah
2. Kemudian bumbu tersebut di blender hingga bumbu tercampur dengan halus
3. Lalu bumbu di tumis hingga matang
4. Disiapkan air di dalam panci besar yang berukuran 50 liter
5. Kemudian dimasukkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan tadi ke dalam
panci tersebut
6. Ditambahkan ke dalam panci lengkuas, jahe, daun salam, daun sereh dan
daging yang tadi telah direbus diawal
7. Lalu dilakukan penggodokan hingga semua rasa tercampur dan daging telah
empuk. Penggodokan dilakukan selama 1-2 jam.
8. Daging yag telah empuk kemudian diangkat dan ditiriskan.
Setelah proses pembuatan kuah selesai, kemudian disiapkan bahan-bahan lain
akan digunakan pada proses pensajian. Proses selanjutnya yaitu risol digoreng. Risol
digoreng hingga warna berubah menjadi kecoklatan. Setelah itu diangkat dan
ditiriskan.

11
Bahan lain yang dipakai yaitu mie kuning dan bihun. Dimasukkan bihun dan
mie kuning ke dalam air panas sampai bihun dan mie kuning lemas sehingga mudah
di urai. Kemudian masing-masing ditiriskan. Sedangkan pada bahan lain seperti kol
dan kentang hanya di potong-potong saja.
Tidak lupa juga membuat sambal untuk soto
1. Pertama-tama disiapkan cabai rawit merah, bawang putih, gula pasir dan
garam.
2. Kemudian cabai rawit merah dan bawang putih direbus setengah matang.
3. Setelah itu di tiriskan.
4. Dimasukkan semua bahan ke dalam blender dan di tambahkan sedikit air.
5. Diblender bumbu hingga halus.
6. Setelah halus, bumbu kemudian dimasak hingga airnya berkurang.
7. Dituang sambal ke dalam toples tempat sambal yang telah disiapkan
Setelah semua bahan telah selesai diolah maka soto dapat dihidangkan. Proses
penghidangannya yaitu sebagai berikut
1. Disiapkan piring yang akan digunakan
2. Pertama tama dimasukkan mie kuning dan bihun secukupnya
3. Ditambahkan dengan irisan kol dan tomat
4. Dimasukkan potongan daging dan kikil yang telah dipotong kecil-kecil
5. Masukkan kuah kaldu soto yang masih panas
6. Tambahkan potongan risol dan bawang goreng
7. Tidak lupa tambahkan kecap, sambal dan perasan jeruk limo agar soto mie
lebih segar
Karena beliau berjualan pada sore hari hingga malam hari, beliau menyiapkan
semua bahan-bahannya mulai pagi hari. Setelah semuanya sudah siap, beliau baru
berjualan ke tempat dimana biasanya beliau mangkal. Agar kuah soto mie dapat
disajikan dengan segar dan dalam keadaan panas, biasanya kuah soto mie tetap
dipanaskan dengan api sedang.
Tidak jarang juga banyak pembeli yang datang ke rumahnya sebelum beliau
berangkat menuju tempat biasanya mangkal. Pembeli yang datang biasanya adalah
warga sekitar rumahnya yang sudah sangat mengenal soto mie Bogor Bapak
Zainuddin. Bukan hanya dapat dijadikan sebagai makanan pokok karena porsinya

12
yang lumayan banyak tetapi juga karena rasa yang diberikan juga sangat segar dan
enak.
D. Penjualan

Bapak Zainuddin mulai berjualan pada tahun 2008. Beliau tinggal di daerah
Jakarta Timur tepatnya di daerah Condet Raya. Beliau memutuskan untuk berjualan
dengan cara berkeliling di sekitar tempat tinggalnya karena memang berkeliling lebih
mudah untuk menarik pelanggan dibandingkan dengan mangkal. Apalagi
dikarenakan beliau baru membuka usahanya sehingga belum banyak masyarakat
yang mengenal produk jualannya. Walaupun berjualan dengan cara berkeliling
memiliki kesulitan yang lebih banyak dan sangat menguras tenaga, namun sangat
berpengaruh dalam proses pemasaran produk. Pada awalnya beliau berjualan dengan
modal Rp 500.000,00. Pada awal berjualan beliau mengatakan memang susah
mencari pelanggan, namun karena memang pesaing yang masih sedikit dan beliau
juga semangat dalam memperkenalkan soto mie Bogornya sehingga semakin lama
banyak pelanggan yang sudah mengenal soto mie Pak Zainuddin. Setelah mendapat
banyak langganan dan sudah banyak masyarakat yang mengenal soto mie Bogornya,
beliau memutuskan untuk mencari tempat tetap untuk ia berjualan. Beliau
memutuskan untuk berjualan dengan cara mangkal karena bukan hanya karena
peminatnya yang semakin bertambah, tetapi juga karena waktu yang dibutuhkan juga
lebih efisien. Sedangkan modal yang ia keluarkan sekarang telah mencapai Rp
900.000,00

Bapak Zainuddin telah 5 tahun berdagang dengan cara mangkal. Sekarang


beliau telah memiliki 1 karyawan yang tidak lain adalah adik sepupunya. Beliau
memutuskan untuk memakai karyawan karena meningkatnya pembeli terutama pada

13
jam-jam tertentu, sehingga membutuhkan tambahan tenaga untuk membantunya.
Beliau membutuhkan bantuan terutama pada waktu proses penyajian soto mie Bogor.
Beliau membayar karyawan dengan upah sebesar Rp 100.000,00/ hari.
Bapak Zainuddin berjualan setiap hari mulai pukul 16.30 – 19.00. Biasanya
dalam sehari beliau berhasil menjual 110-115 porsi. Beliau memilih berjualan pada
malam hari karena merupakan waktunya orang-orang pulang kerja yang belum
sempat membeli makan malam dan soto mie juga lebih enak dimakan saat udara
dingin atau malam hari. Karena tempatnya yang strategis yaitu di jalan raya besar
yang dilintasi banyak kendaraan juga merupakan salah satu peluang beliau dalam
mendapatkan pembeli. Rata-rata pembeli soto mie Bapak Zainuddin adalah orang-
orang yang baru pulang kerja dan masyarakat di sekitar tempat mangkalnya. Pembeli
akan meningkat biasanya pada jam 5 sore dan jam setelah habis maghrib. Patokan
beliau dalam berjualan yaitu sampai seluruh daging terjual habis. Dan apabila masih
tersisa sayuran yang tidak habis, maka dapat dibawa pulang dan digunakan kembali.
Karena beliau tidak memotong semua sayuran secara langsung. Sehingga apabila
masih tersisa kol, maka masih dalam bentuk utuh.
Sayangnya, Bapak Zainuddin belum memiliki cabang di tempat lain. Walaupun
adanya keinginan untuk membuka cabang terutama dalam membuka kios, karena
alasan ekonomi yang belum mencukupi beliau belum bisa membuka cabang. Dan
beliau juga belum membuka peluang dalam usaha sotonya untuk menerima pesanan
di acara-acara tertentu.
Beliau menjual dengan harga 1 porsi soto mie beserta nasi yaitu Rp 16.000,00
dan apabila hanya 1 porsi soto mie saja beliau jual seharga Rp 13.000,00. Rata-rata
pembeli hanya membeli soto mie-nya saja karena memang mereka biasanya hanya
membungkus untuk dimakan di rumahnya masing-masing. Hanya beberapa pembeli
yang makan di tempat mangkal Bapak Zainuddin. Beliau memberikan harga soto mie
Bogor dengan melihat dari segi harga daging dan kikilnya serta dari segi rasa dan
porsi yang disajikan kepada pembeli.
Agar tidak kalah dengan pesaing lain, beliau mengatakan bahwa strategi yang
digunakan yaitu jangan takut bumbu. Dengan kata lain bahwa beliau memilih untuk
mengutamakan rasa dalam soto mie Bogornya agar dapat bersaing dengan pesaing-
pesaing lain. Terutama di Jakarta bukan hanya soto mie Bogor saja yang terkenal

14
tetapi juga banyak beragam soto yang memiliki banyak peminat dengan cita rasa
yang beraneka ragam.

E. Keuntungan
Dengan modal sebesar Rp 900.000,00 , dalam sehari Bapak Zainuddin
mendapatkan keuntungan sebesar Rp 600.000,00. Keuntungan tersebut di dapatkan
dengan banyaknya produk yang dijual yaitu 115 porsi. Maka dapat dihitung bahwa
setiap 1 porsi yang terjual memiliki keuntungan rata-rata sebesar Rp 5.000,00.
Dapat dikatakan bahwa penjualan soto mie Bogor Bapak Zainuddin
menguntungkan karena dapat dilihat dari segi keuntungan yang di dapatkan lumayan
banyak. Jika dilakukan penambahan porsi dalam setiap harinya maka untung yang di
dapatkan juga akan semakin banyak. Dan juga dapat dilihat dari segi waktu jualan
yang tidak terlalu membutuhkan waktu lama.
Analisa Keuangan Usaha Soto Mie Bogor
 Biaya Tetap
Upah karyawan : Rp 100.000
Lain-lain : Rp 40.000
Total : Rp 140.000
 Biaya Variabel
Risol : Rp 200.000
Mie kuning : Rp 42.000
Bihun : Rp 38.000
Cabai merah : Rp 40.000
Tomat : Rp 40.000
Bawang putih : Rp 40.000
Bawang merah : Rp 40.000
Kol : Rp 70.000
Daging kepala sapi : Rp 130.000
Kikil : Rp 70.000
Lain-lain : Rp 50.000
Total : Rp 760.000

 Total biaya keseluruhan : Rp 900.000,00

15
 Pendapatan : Rp 1.500.000,00

 Keuntungan : pendapatan – biaya keseluruhan

: Rp 1.500.000 – Rp 900.000

: Rp 600.000

F. Analisis SWOT
1. Strength ( kekuatan )
 Harga yang terjangkau untuk kalangan masyarakat
 Memiliki peminat yang cukup banyak
 Produk yang sudah terkenal di mata masyarakat
 Cita rasa yang kuat dan khas
 Tempat yang strategis

2. Weakness ( kelemahan)
 Banyaknya keragaman soto yang ada
 Tempat untuk makan yang kurang luas
 Waktu berjualan yang sebentar sehingga pendapatan kurang maksimal
 Daging kepala sapi yang terbatas

3. Opportunity ( peluang )
 Sudah memiliki pelanggan tetap yang cukup banyak
 Pesaing yang sedikit karena buka pada malam hari
 Masyarakat Indonesia yang mayoritas menyukai makanan cepat saji
 Soto lebih enak di santap malam hari, sehinggan pembeli meningkat

4. Threat (ancaman )
 Kenaikan harga bahan yang meningkat
 Perkembangan dengan makanan-makanan yang lebih unik
 Lahan yang bukan milik sendiri
 Adanya pesaing yang memiliki kekuatan yang sama

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menjalankan suatu usaha sikap optimis dan semangat yang tinggi sangat
dibutuhkan agar usaha yang di jalankan dapat berkembang dengan baik, contohnya
seperti Bapak Zainuddin yang awalnya hanya berjualan dengan cara berkeliling
namun dapat berkembang sehingga sekarang dapat berjualan dengan cara mangkal.
Usaha soto mie Bogor Bapak Zainuddin cukup menjanjikan. Dengan modal Rp
900.000,00 dalam sehari mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1.500.000,00.
Sehingga dapat dihitung bahwa keuntungan yang di dapatkan dalam sehari sebesar
Rp 600.000,00.

B. Saran
Seharusnya Bapak Zainuddin lebih memperbanyak peluang usahanya dengan
membuka kesempatan dalam menerima pesanan untuk acara-acara tertentu. Serta
menemukan cita rasa yang unik dalam soto mie Bogor-nya agar berbeda dengan para
pesaing. Karena dalam usaha makanan, cita rasa yang khas sangat penting untuk
menunjukkan kualitas produk yang dijual dengan produk para pesaing.

17

Anda mungkin juga menyukai