Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASPEK UMUM KEWIRAUSAHAAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausaan dan Manajemen inovasi

OLEH KELOMPOK 1 MBS-4D


1. M. Refi : 3721126
2. Tri Windya Azma : 3721146
3. Anisa Afriani : 3721148
4. Nurrahmatul Falah : 3721149
5. Nadya Velysa : 3721155

Dosen Pengampu :
Shalli Maharani SE. MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH DJAMIL M.DJAMBEK BUKITTINGGI
TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa izin-Nya tentunya penulis tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kemudian shalawat serta salam selalu
dicurahkan kepada baginda Rasul yakni Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat beliau, berupa
sehat fisik maupun akal pikiran serta lain sebagainya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Mata Kuliah kewirausahaan dan manajemen inovasi untuk membuat sebuah makalah ini
dengan baik. Laporan tugas mata kuliah ini penulis susun untuk memenuhi tugas semester genap.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
membantu pelaksanaan kegiatan dan semua pihak yang turut membantu melancarkan kegiatan
dalam pelaksanaan tugas penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentu masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bukittinggi, 09 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

A. Pengertian Kewirausahaan ....................................................................................... 3


B. Manfaat Kewirausahaan ........................................................................................... 4
C. Kekuatan Usaha Kecil ............................................................................................... 6
D. Ciri-Ciri Menghindari Kegagalan ............................................................................ 7
E. Budaya Kewarganegaraan ........................................................................................ 8
F. Konsep Inovasi ........................................................................................................... 9
G. Pelaku Inovasi Dalam Organisasi............................................................................. 10
H. Aspek-Aspek Inovasi Dalam Organisasi .................................................................. 11

BAB III.................................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berwirausaha sangat diminati oleh mahasiswa dan anak muda masa kini. Banyak
pengusaha muda telah muncul dengan berbagai produk untuk dibawa ke bisnis mereka.
Pengusaha muda ini memiliki pengalaman yang berbeda tentang bagaimana menjadi
pengusaha yang baik dan dapat bersaing dengan produk yang berbeda di pasar.
Pengusaha muda yang sudah memiliki jiwa wirausaha yang tinggi terus berusaha
berinovasi agar produk yang mereka hasilkan tidak kalah saing dipasaran. Untuk
memenangkan persaingan, sebagian besar pengusaha melakukan berbagai perubahan
pada produknya untuk meningkatkan strategi pemasaran produknya dan membuat mereka
tertarik dengan produk yang ditawarkan.

Berwirausaha adalah sifat bawaan dari orang tua atau genetik dan juga dapat
dilakukan seseorang. Kewirausahaan tidak harus dipupuk secara intensif bagi mereka
yang berwirausaha (alami) sejak dini. Bagi mereka yang ditakdirkan memiliki jiwa
wirausaha sejak kecil, semua kegiatan merupakan kegiatan wirausaha. Mereka cenderung
bekerja keras, pantang menyerah, tabah menghadapi cobaan, dan yang terpenting,
menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka mandiri. Ini adalah kebalikan dari siapa
pun yang mencoba menumbuhkan kewirausahaan. Kewirausahaan dapat dibina dengan
cara yang benar-benar membekas pada masyarakat. salah satu usaha yang mereka
lakukan adalah dengan mengikuti seminar kewirausahaan. Menumbuhkan keinginan
untuk berwirausaha bagi pemuda sangatlah penting karena hal itulah penulis ingin
membahas tentang menumbuhkan keinginan berwirausaha di kalangan pemuda.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Bagaimana manfaat kewirausahaan?
c. Bagaimana kekuatan usaha kecil?
d. Apa ciri-ciri menghindari kegagalan?
e. Bagaimana budaya kewirausahaan?
f. Bagaimana konsep inovasi?
g. Bagaimana pelaku inovasi dalam organisasi?
h. Bagaimana aspek-aspek inovasi dalam organisasi?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetaui apa pengertian kewirausahaan
b. Untuk mengetahui manfaat kewirausahaan
c. Untuk mengetahui kekuatan usaha kecil
d. Untuk mengetahui ciri-ciri menghindari kegagalan
e. Untuk mengetahui budaya kewirausahaan
f. Untuk mengetahui bagaimana konsep inovasi
g. Untuk mengetahui bagaimana pelaku inovasi dalam organisasi
h. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek inovasi dalam organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewirausahaan diartikan
sebagai hal yang berkaitan dengan aktivitas wirausaha. Wirausaha menurut KBBI sendiri
adalah orang yang memiliki kecerdikan dalam mengenali inovasi produk baru, cara
produksi baru, aspek operasional untuk produk baru, serta mengatur pemasaran dan
pendanaan produk tersebut. Dengan begitu, wirausaha dapat diartikan sebagai suatu
aktivitas dalam mengelola proses bisnis dari produk baru baik itu dari segi proses
produksi, pemasaran, hingga pendanaan. Dalam bahasa Inggris, kata kewirausahaan
memiliki persamaan arti dengan kata “entrepreneurship”.
Kata entrepreneurship merupakan kata yang berasal dari bahasa Perancis yakni
entreprende yang artinya petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Dapat disimpulkan
sebenarnya kewirausahaan adalah suatu aktivitas mengelola sumber daya misalnya
sumber daya alam,sumber daya manusia, modal, teknologi dan banyak sumber daya
lainnya– untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu.
Adapun pengertian kewirausahaan menurut para ahli :
a. Pater F. Drucker
Kewirausahaan adalah, Kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan
berbeda
b. Thomas W Zimmerer
Kewirausahaan adalah aplikasi kreativitas dan inovasi untuk menyelesaikan
masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi orang setiap hari
c. Kasmir
Wirausaha adalah orang-orang yang bersemangat yang mengambil risiko untuk
mendapatkan bisnis di berbagai peluang
d. Reymond
Wirausaha adalah orang-orang kreatif dan inovatif yang mampu mewujudkannya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

3
Jadi, dapat disimpulakan bahwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.

B. Manfaat Kewirausahaan
Ada beberapa manfaat kewirausahaan antara lain :
a. Memiliki peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki bisnis sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang untuk
mencapai tujuan hidup. Para pebisnis akan berusaha memenangkan hidup mereka
dan memungkinkan mereka menggunakan bisnis untuk mewujudkan tujuan
mereka.
b. Memberi peluang untuk melakukan perubahan
Dapat menggabungkan manifestasi dari kepedulian mereka terhadap
masalah sosial dan masalah ekonomi ser dengan harapan bisa menjalani
kehidupan yang lebih baik. Sebagai contoh; menyediakan perumahan sederhana,
sehat dan cocok untuk keluarga atau membuat program daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
Beberapa orang menghargai perusahaan yang sibuk, sulit ditantang dan
tidak memiliki daya tarik. Pengusaha tidak memiliki banyak perbedaan antara
pekerjaan, hobi atau bermain, semuanya sama. Bisnis yang mereka maksudkan
adalah media untuk aktualisasi diri. Keberhasilan yang dicapai adalah sesuatu
yang ditentukan oleh kreativitas, inovasi, toleransi dan visi yang mereka buat
sendiri. Pada dasarnya seseorang yang memiliki bisnisnya sendiri (perusahaan)
memberi wewenang untuk bertarung, mengendalikan secara spiritual dan
membuatnya mampu mendapatkan minat atau hobinya sendiri.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
Kebanyakan para pebisnis tidak berkeinginan menjadi kaya raya, akan
tetapi banyak diantara mereka yang hidup berkecukupan. Sebanyak 75%
wirausaha generasi pertama masuk dalam daftar orang terkaya versi majalah

4
Forbes. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stanley dan
William Danko, pemiliki perusahaan dapat mencapai dua pertiga dari jutawan
Amerika Serikat, mereka memiliki peluang untuk menjadi jutawan empat kali
lebih besar daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau menjadi
karyawan perusahaan lain.
e. Berpeluang serta berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
Pengusaha kecil sebenarnya adalah warga negara yang paling dihormati
dan paling tepercaya, karena pengusaha kecil membuat kesepakatan bisnis
berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati. Pemilik bisnis
memprioritaskan kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan setia
mereka yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun.

f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.
Pengusaha kecil atau pemilik bisnis Lebih dari pengusaha sukses, mereka
memilih untuk memasuki bisnis tertentu karena mereka tertarik dan menyukai
bisnis. Intinya adalah mereka menyalurkan hobi atau hobi mereka untuk bekerja,
sehingga mereka merasa senang melakukannya. Pengusaha menyarankan
mengikuti saran Harvey McKey. Harvey berkata, “Cobalah dan rencanakan bisnis
yang sukai dan tidak akan pernah mendapatkan bantuan untuk melakukan setiap
hari dalam hidup ”.1

1
Wastam wahyu hidayat, Pengantar kewirausahaan teori dan aplikasi, 2020, Penerbit CV. Pene
persada hlm 1-10

5
C. Kekuatan Usaha Kecil
Dalam UUD RI No. 9 Tahun 1945 “ Tentang Usaha Kecil” yang dimaksud
dengan usaha kecil adalah sebagai berikut: Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil dalam pengertian
tersebut mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal
adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum contohnya
petani penggarap, Indus rumah tangga, pedagang asongan, pedagang kaki lima, dan
pedagang keliling. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan
alat produksi secara turun-temurun atau berkaitan dengan seni dan budaya. Dalam
melakukan kegiatan usaha termasuk usaha kecil ada yang namanya kekuatan.
Analisis kekuatan usaha kecil dilakukan sebagi bentuk mengetahui apakah usaha
kecil yang kita lakukan berjalan dengan baik serta sebagai bentuk mawas diri sebelum
menghadapi persaingan. Bentuk-bentuk kekuatan usaha kecil sebagai berikut:
a. Pengalaman usaha yang sederhana
Bagaimanapun setiap pengusaha kecil pasti sudah merasakan pengalaman
suka duka yang terus berubah dalam menjalankan usahanya.
b. Tidak birokrasi dan mandiri
Dari usaha kecil ini kita lihat bahwa biasanya usaha kecil ini hanya
dijalankan oleh pemilik dan ataupun hanya beberapa karyawan sehingga akan
cepat mengambil keputusan atas suatu tindakan yang perlu diambil tanpa perlu
adanya konsultasi dalam keputusannya sehingga akan berlangsung cepat dan
besar kemungkinan juga tepat.
c. Cepat tanggap dan fleksibel
Usaha kecil biasanya sangat cepat mempelajari perubahan dan
perkembangan situasi disekelilingnya. Kehidupan yang dengan mudah
mempertemukan antara penjual dan pembeli menjadikan usaha kecil ini
menjadikan mereka cepat tanggap dalam pengambilan keputusan dan
mengantisipasi keadaan.

6
d. Dinamis dan ulet
Usaha kecil biasanya cepat tanggap dan dinamis dalam memenuhi
perkembangan permintaan dan keinginan pembeli yang akibatnya mereka para
usaha kecil dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan.

e. Tidak boros
Pepatah “hemat pangkal kaya” adalah realisasi hidup yang digunakan
pengusaha kecil. Mereka sangat berhati-hati dalam menggunakan uang dan
menghitung untung dan ruginya. Naluri mereka cukup tajam untuk mengetahui
kebohongan. Sikap ini membuat mereka sangat berhati-hati untuk mengeluarkan
uang untuk hal-hal yang tidak perlu.2

D. Ciri-ciri Menghindari Kegagalan


Seorang wirausaha harus siap gagal. Seorang usahawan harus mengetahui
bahwa ”kegagalan” bukan akhir permainan dan bukan akhir dari segalanya, oleh
karena itu seorang pengusaha tidak boleh takut mengalaminya. Mengambil resiko dalam
melakukan kegiatan usaha adalah sebuah bentuk kerja keras, kerja cerdas, pandai
membaca peluang serta kesiapan untuk mengahadapi kegagalan maupun kesuksesan.
Sebuah akhir dari usaha yang kita lakukan adalah keberhasilan, dan keberhasilan
ini didapatkan dari kegagalan- kegagalan yang kita alami sehingga ketika kita berhasil
maka itu akan membayar semua kegagalan yang kita rasakan sebelumnya, serta dengan
adanya kegagalan tadi kita bisa menyadari bahwa akhir yang kita dapatkan berbuah
manis. Namun dalam menjalankan suatu usaha kita harus siap menghadapi kegagalan
yang menanti kita sebelum keberhasilan tersebut. Oleh karena itu, kita juga harus
membekali diri kita untuk menghadapi dan miminimalisr kegagalan yang akan terjadi
dikemudian hari dengan ciri-ciri mengindari kegagalan, diantaranya yaitu:
a. Bangkit kembali setelah jatuh

2
Miftahuddin, Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang dan Ancaman Perusahaan Kecil. 2000. Penerbit
Universitas Medan Area. Medan hal 14-16

7
Jangan mengukur seseorang dengan berapa kali dia jatuh tapi lihatlah
berapa kali dia bangkit setelahnya. Seseorang yang mampu kembali setelah jatuh
mereka tidak akan putus asa justru merekalah orang-orang yang akan merasakan
kesuksesan karena mereka mampu untuk kembali berdiri setelah menghadapi
kegagalan.
b. Pantang menyerah
Jika anda mengalami kegagalan jangan langsung menyerah, karena pada
dasarnya enterpreneur sejati akan mengganggap bahwa kegagalan adalah awal
dan jadikan kegagalan itu sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kinerja
bisnis yang dilakukan.3
c. Berpikir kreatif dan inovatif
pada era seperti saat ini, pikiran kreatif sangat dibutuhkan dalam bisnis,
karena dengan memberikan sentuhan kreatif pada bisnis yang dijalankan, itu bisa
memberikan usia yang lama dan bisa bersaing dengan pebisnis serupa, tak lepas
juga dari berpikir inovatif agar setelah merintis kita pasti butuh untuk
mempertahankan, nah disinilah peran inovatif untuk bisa bersaing dan tetap eksis
di dunia perbisnisan.
d. Siap menghadapi rintangan
Dalam menghadapi sebuah rintangan sebuah nyali yang besar sangat dibutuhkan,
karena tanpa nyali yang besar maka seseorang akan dengan mudanya untuk
mundur dan bahkan berhenti sebelum memulai.
e. Terus belajar dan jangan cepat puas
setiap langkah yang dilewati bisnis baiknya jika selalu diiringi dengan
mempelajari dan tidak cepat merasa puas agar bisnis yang dijalankan bisa terus
berkembang dan selalu lahir sebuah inovasi-inovasi dan ikut dengan tren yang
dibutuhkan konsumennya.

E. Budaya Kewirausahaan

3
Dono Suko PD, Suci Prasasti, Kewirausahaan: Strategi untuk Menghadapi Kegagalan. 2020. Pengerti
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Surakarta vol.19 no. 2

8
Dalam antropologi budaya yang berhubungan dengan entrologi mempelajari
tingkah laku manusia baik individu maupun kelompok dan tidak hanya kegiatan yang
bisa diamati dengan mata saja, tapi juga yang ada dalam pikiran mereka. Tingkah laku ini
tergantung pada proses pembelajaran dengan mencontoh dari generasi di atasnya dan
juga dari lingkungan alam dan social yang ada di sekelilingnya dan inilah yang disebut
dengan kebudayaan atau budaya. Agar dapat dikatakan sebagai kebudayaan, kebiasaan
kebiasaan seseorang individu harus dimiliki bersama oleh kelompok. 4
Sebagaimana yang dapat dilihat bahwa hampir setiap orang memiliki potensi
untuk menjadi seorang wirausahawan, sehingga keragaman akan menjadi tanda
kewirausahaan dan berbagai ragam orang yang membentuk struktur kewirausahaan
tersebut. Keragaman kewirausahaan tersebut seperti sekelompok orang-orang muda
mulai mengambil strategis sebagai mediasi budaya etnis terhadap bagian dalam sebuah
bisnis. Begitu juga hal nya saat ini semakin banyak wanita menyadari bahwa cara terbaik
untuk menembus dominasi pria dalam bisnis. Dari segmen populasi bisnis kecil juga
berkembang dengan cepat seperti perusahaan yang dimiliki oleh kaum minoritas,
wirausahawan imigran. 5
Keragaman kewirausahaan ini juga mencerminkan adanya budaya masing-masing
wirausahawan. Adapun yang menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat
menjadi usahawan jika ia mau dan tekun. Ini membuktikan tidak ada hambatan yang
sifatnya genetic (keturunan) bagi seseorang untuk menjadi wirausaha. Para ahli
mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah terbentuk dari keturunan, namun karena
lingkungannya ia dapat menjadi seorang wirausaha.6

F. Konsep Inovasi

Inovasi adalah menemukan sesuatu hal yang baru atau melakukan berbagai
pembaruan yang terbentuk dalam sebuah produk, ide, desain, dan lain sebagainya. Misal,

4
Leonard siregar. Antropologi Dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua. Volume 1 Agustus 2002 h. 21
5
Thomas w & norman m. scarbough, zimmerer. Essential Of Entrepreneurship And Small Business Management.
New Jersey: Pearson Prentice Hall. Inc. hal 18 - 19
6
Rambat lupiyoadi. Entrepreneurship (From Mindset To Strategy). Hal 65- 67

9
hadirnya telepon pertama di dunia adalah sebuah penemuan, lalu seiring perkembangan
zaman mulai hadir telepon seluler pertama, nah ini yang disebut sebagai inovasi.

Menurut Drucker (2012), inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan di mana
dengan inovasi dapat mengeksplorasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai
sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda. Hal ini dapat
direpresentasikan sebagai sebuah disiplin, pembelajaran, dan dipraktekkan.

Ciri-ciri Inovasi :

Ada sejumlah ciri-ciri inovasi untuk menciptakan suatu inovasi yang baru.
Dikutip dari situs Smashing Magazine, berikut ciri-ciri inovasi:

1. Memiliki Perencanaan

Untuk menciptakan inovasi perlu perencanaan yang jelas dan terstruktur. Sebab,
inovasi yang dibuat oleh seorang inovator bisa mempengaruhi kehidupan di masa depan.
Maka dari itu, inovasi harus memiliki perencanaan yang matang, jangan sampai
dilakukan secara tergesa-gesa sehingga inovasi yang diciptakan malah tidak sesuai.

2. Punya Keunggulan

Saat ini banyak orang berlomba-lomba dalam menciptakan sebuah inovasi.


Namun perlu diingat, inovasi yang diciptakan harus memiliki keunggulan dan keunikan
dari para pesaingnya. Sehingga, inovasi yang diciptakan memiliki ciri khas tersendiri dan
tidak dicap sebagai jiplakan.

3. Menciptakan Hal Baru

Seperti yang dijelaskan pada bagian definisi, inovasi adalah menemukan sesuatu
hal yang baru. Dengan begitu, inovasi yang diciptakan oleh seorang inovator belum
pernah dibuat oleh siapapun di dunia ini sebelumnya.

4. Ada Tujuan

Menciptakan inovasi tentu tidak boleh sembarangan, tak hanya memiliki


perencanaan yang matang namun juga memiliki tujuan yang jelas. Sebab, seorang
inovator perlu melakukan penelitian dan perkembangan terhadap temuannya, jika sejak

10
awal penelitian tidak memiliki tujuan maka pada akhirnya tidak akan menciptakan
sebuah inovasi baru.

5. Melakukan Pengamatan

Ketika mengembangkan sebuah inovasi perlu dilakukan pengamatan. Hal ini


untuk mengetahui apakah inovasi yang dibuat dapat memberikan dampak baik untuk
masyarakat atau justru sebaliknya. Maka, pengamatan wajib dilakukan saat sebuah
inovasi masih dalam penelitian hingga inovasi tersebut telah jadi.

G. Pelaku Inovasi Dalam Organisasi

Yang dapat dikatakan sebagai seorang innovator tidak semata-mata mereka yang
mengemukakan ide saja, akan tetapi seluruh anggota organisasi yang terlibat dalam
sebuah proses inovasi, mulai mereka yang menelurkan ide, promotor, sampai kepada
mereka yang menjaga agar proses inovasi dapat berlangsung.

Sementara Cooper (2001) mengemukakan pendorong sebuah proses inovasi


dalam 4 hal utama yaitu (a) Kemajuan tehnologi (Technology advances), (b) Perubahan
kebutuhan pelanggan (Changing customer needs), (c) Siklus hidup produk yang semakin
cepat (Shortening product life cycles) dan (d) Meningkatnya kompetensi global
(Increased world competition).

Dari definisi di atas, maka sumber inovasi ada banyak yang kesemuanya
bermuara kepada perubahan, dan bagaimana memanfaatkan perubahan yang terjadi.

Proses inovasi dalam organisasi dikelompokan menjadi 4 tema sentral prilaku


yaitu (1) inovasi yang sukses adalah berbasis pada strategi, (2) inovasi yang sukses
tergantung pada hubungan yang efektif antara internal dan eksternal (3) inovasi yang
sukses membutuhkan mekanisme yang memungkinkan perubahan dapat terjadi, (4)
inovasi yang sukses hanya terjadi dalam konteks dukungan organisasi.

Secara eksplisit jelas bahwa agar sebuah proses inovasi dapat sukses merupakan
langkah strategi organisasi, adanya kerja sama semua pihak, baik internal maupun
eksternal, sebuah mekanisme kerja serta dukungan penuh dari organisasi, yang kesemua

11
hal itu memungkinkan proses perubahan atau proses inovasi dapat terjadi dalam
organisasi

H. Aspek-aspek Inovasi Dalam Organisasi


Aspek-aspek atau Tahapan Proses Inovasi Dalam Organisasi
1. Tahap Inisiasi (Permulaan)
Kegiatan pengumpulan infromasi, konseptualisasi, dan perencanaan untuk menerima
inovasi, semuanya diarahkan untuk membuat keputusan menerima inovasi.
a. Agenda Seting
Semua permasalahan umum organisasi dirumuskan guna menentukan kebutuhan
inovasi, dan diadakan studi lingkungan untuk menetukan nilai potensial inovasi
bagi organisasi.
b. Penyesuaian (matching)
Diadakan penyesuaian antara masalah organisasi dengan inovasi yang akan
digunakan, kemudian direncanakan dan dibuat disain penerapan inovasi yang
sudah sesuai dengan masalah yang dihadapi.
2. Tahap Implementasi
a. Re-definisi/ Re-Strukturusasi
Inovasi dimodifikasi dan re-invensi disesuaikan situasi dan masalah organisasi.
Struktur organisasi disesuaikan dengan inovasi yang telah dimodifikasi agar dapat
menunjang inovasi.
b. Klarifikasi
Hubungan antara inovasi dan organisasi dirumuskan dengan sejelasjelasnya
sehingga inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai yang diharapkan.
c. Rutinisasi
Inovasi kemungkinan telah kehilangan sebagian identitasnya, dan menjadi bagian
dari kegiatan rutin organisasi (sudah hilang kebaruannya).
Tahapan-tahapan adopsi itu adalah:
1) awareness, atau kesadaran, yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang
ditawarkan oleh penyuluh.

12
2) interest, atau tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginannya untuk
bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak/jauh tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
3) evalution atau penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yang telah
diketahui informasinya secara lebih lengkap. Pada penilaian ini, masyarakat sasaran
tidak hanya melakukan penilaian terhadap aspek teknisnya saja, tetapi juga aspek
ekonomi, maupun aspek-aspek sosial budaya, bahkan seringkali juga ditinjau dari
aspek politis atau kesesuaiannya dengan kebijakan pembangunan nasional dan
regional.
4) trial atau mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum
menerapkan untuk skala yang lebih luas lagi.
5) adoption atau menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian
dan uji coba yang telah dilaku-kan/diamatinya sendiri.7

7
Hengki Wijaya. Jurnal Model Proses Inovasi Rogers dalam Organisasi.hal 10-12

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha menurut KBBI sendiri adalah orang yang memiliki kecerdikan dalam
mengenali inovasi produk baru, cara produksi baru, aspek operasional untuk produk baru,
serta mengatur pemasaran dan pendanaan produk tersebut. manfaat kewirausahaan:
a. Memiliki peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
b. Memberi peluang untuk melakukan perubahan.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
e. Berpeluang serta berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usahanya
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.
Usaha kecil dalam pengertian tersebut mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil
tradisional. Usaha kecil informal adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan
belum berbadan hukum. Inovasi adalah menemukan sesuatu hal yang baru atau
melakukan berbagai pembaruan yang terbentuk dalam sebuah produk, ide, desain, dan
lain sebagainya. Yang dapat dikatakan sebagai seorang innovator tidak semata-mata
mereka yang mengemukakan ide saja, akan tetapi seluruh anggota organisasi yang
terlibat dalam sebuah proses inovasi, mulai mereka yang menelurkan ide, promotor,
sampai kepada mereka yang menjaga agar proses inovasi dapat berlangsung.

B. Saran

14
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lupiyoadi, Rambat. 2007. Entrepreneurship (From Mindset to Strategy). Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Landry, Rejean ., & Nabil Amara., (2001, February). Creativity, innovation and bussiness
practices in the matter of knowledge management. Paper prepared for the statistics
Canada Workshop 2001. Otawa
Siregar, Leonard. 2012. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua.
Volume 1, No. 1, Agustus 2002.
Wastam Wahyu Hidayat, Pengantar kewirausahaan teori dan aplikasi, 2020, Penerbit CV. Pene
persada
Wijaya Hengki. Jurnal Model Proses Inovasi Rogers dalam Organisasi.2018
Zimmerer, Thomas W & Norman M. Scarborough. 2005. Essential Of Entrepreneurship And
Small Business Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Inc.

Anda mungkin juga menyukai