RIF’AT AFIFAH
NPM : 183010016
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan Rahmad dan HidayahNya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dalam rangka memperbaiki makalah
yang sebelumnya, guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahawan.
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing. Kami
sadar dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca, agar pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang..................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan.................................................................................................. 4
A. Pengertian Kewirausahaan.................................................................. 5
B. Ide Kewirausahaan.............................................................................. 5
Kesimpulan ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan(entrepreneurship) adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar
kemauan sendiri dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan atau
kemampuan sendiri. Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat
kewiraswastaan/kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian dan
mengambil resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaannya dengan
berpijak pada kemampuan dan atau kemampuan sendiri (Sunarya,Sudaryono
dkk,2011)
Di zaman modern saat ini banyak sekali terjadi pengangguran di mana-
mana, seharusnya manusia semakin bisa memnfaatkan lingkungan disekitarnya,
Negara Indonesia merupakan negara yang sangat kaya namun manusia seperti di
tuntut untuk semakin kreatif, inovatif, kritis dan semakin mandiri. Di sana
manusia sangat membutuhkan penegtahuan dan ide yang kreatif yang mampu
membawa peluang dalam membuka usaha bisnisnya. Oleh karena itu banyak para
wirausaha yang mulai membuka bisnis secara sederhana, secara pelan-pelan tapi
pasti, tantangan dalam sebuah usaha atau bisnis itu merupakan hal yang sudah
biasa bukan rahasia lagi. Sebenarya manusia membutuhkan sebuah ide cemerlang
dalam menciptakan sebuah inovasi baru bagi dirinya maupun orang banyak ketika
ingin merintis sebuah.
Sebuah ide akan menimbulkan sebuah peluang besar bagi mereka yang
ingin membuka sebuah usaha, namun pada realitanya banyak di antara kita adalah
orang-orang yang berilmu dan pintar namun tak mampu memanfaatkan potensi
yang dimilikinya, bahkan mereka yang tidak mempunyai gelar apapun dan hanya
tamatan SMP malah terlihat sukses dari pada mereka yang bergelar dan akhirnya
pengangguran pun terjadi di mana-mana.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari kewirausahaan ?
2. Apa pengertian dari ide dan peluang ?
3. Lalu bagaimana caranya memanfaatkan peluang yang ada?
4. Bagaimana solusi yang tepat dalam mengatasi permasalah-permasalahan yang
terjadi?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
kerwirausahaan, namun selain itu tujuan dari penulisan ini di harapkan bisa
menjadi solusi maupun pengetahuan bagi semua teman-teman dalam menggali
sebuah ide lalu memnfaatkan peluang yang ada di sekitar kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAN
Menurut Instruksi Presiden RI NO 4 tahun 1995 kewirausahaan adalah
semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara
kerja, tehnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar (Sunarya, Sudaryono.2011)
Wirausaha adalah seorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis,
sebagai pewarabala (flanchisor) menjadi terwaralaba (franchisor) memperluas
sebuah perusahaan, membeli perusahaan yang sudah ada, atau barangkali
meminjam uang untuk memproduksi suatu produk baru, atau menawarkan suatu
jasa baru, serta merupakan manajer dan penyandang resiko.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
berkaitan dengan penciptaan atau usaha atau aktifitas bisnis atas dasar kemauan
sendiri dan atau kemampuan sendiri. kewirausahaan atau wiraswasta adalah
orang-orang yang memiliki sifat kewirausahaan /dan umumnya memiliki
keberanian dalam mengambil resiko terutama dalam menangani usaha atau
perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan dan atau kemauan
sendiri(Sunarya, Sudaryono.2011).
B. IDE KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
Keberhasilan dapat dicapai bila mana kewirausahaan menggunakan produk,
proses, dan jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu
inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan segala sumber guna
menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai secara terus menerus.
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan mengubah tantangan menjadi peluang
melalui berbagai idennya sehingga pada akhirnya ia menjadi pengendali usaha.
Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi, misalnya
menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru,
pengusaha mengendalikan pasar, menciptakan konsumen untuk produksinnya.
Dengan demikian produsen tidak lagi bergantung pada konsumen seperti pada
filsafat pemasaran yang konvensional.
Menurut zimmerer, bagi wirausaha, ide dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan ril di pasar. Ide-ide itu menciptakan potensi pasar yang
sekaligus merupakan peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan
potensi (peluang usaha), kewirausaha perlu mengindentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1. Mengurangi risiko melalui strategi yang proaktif.
2. Menyebarkan risiko ke aspek-aspek yang paling mungkin.
3. Mengelolah risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Risk managenent adalah suatu proses dimana manajer perusahaan
mengidentifikasi risiko pada seluruh bagian organisasi yang berpotensi untuk
menimbulkan kerugian dan kemungkinan mengembangkan rencana untuk
meniadakan atau memperkecil jumlah kerugian yang mungkin terjadi. Tujuan
menajemen risiko adalah meminimalkan dampak merugikan sebagai akibat dari
timbulnya risiko adalah merencanakan sumber daya secara efektif guna
mengembalikan keseimbangan dan keefektifan operasional organisasi sesudah
mengalami gangguan kerugian yang sangat hebat.
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan.
2. Resiko finansial,
3. Resiko teknis.
Risiko pasar terjadi akibat ada ketidakpastian pasar, Resiko finansial terjadi
akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. Resiko teknis terjadi akibat
berbagai faktor, seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial
politik.
Menurut zimmerer (1996), kreatifitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk
menghasilkan barang atau jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul
bila wirausaha tidak melakukan evaluasi pengamatan secara terus menerus.
Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta
ketika wirausaha memilih cara pandang baru terhadap ide lama. Pertanyaannya,
bagaimana ide menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini,
antara lain:
1. Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan metode yang
lebih baik di dalam melayani dan memuaskan pelanggan.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan atau melakukan
pekerjaan.
Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau
petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan
perusahaan. Banyak wirausaha berhasil bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil
mengamati dan menerapkan ide orang lain yang kemudian dibuah menjadi
peluang. Peluang untuk memasuki dunia usaha dapat diperoleh melalui berbagi
jalan masuk. Alternatif mana yang akan digunakan sangat tergantung situasi dan
kondisi calon.
Sumber-sumber potensi peluang
Agar ide-ide yang potensial dapat menjadi peluang bisnis, wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus menerus. Proses
penjaringan ide potensial sehingga menjadi produk dan jasa yang sesungguhnya.
Langkah penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Ketika ide diwujudkan, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru,
produk dan jasa tersebut harus bersaing dengan produk dan jasa yang sudah ada di
pasar. Produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar
berguna, barang dan jasa harus bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha
harus benar-benar mengetahui prilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati
prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses perlu
menciptakan produk dan jasa unggulan, misalnya, apakah produk yang berupa
barang dan jasa itu dapat meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya?
Apakah perbaikan dalam efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah
perbaikan dalam efesiensi itu juga diketahui pembeli potensial? Berapa persen
target yang ingin dicapai dari segi segmentasi pasar tersebut? Pertanyaan-
pertanyaan harus dijawab didalam penciptaan peluang.
Contoh: flasdisk yang juga berfungsi sebagai web camera, yaitu dapat
diberi logo sesuai dengan pesanan pelanggan untuk sarana promosi produk atau
yang lain. Flasdisk ini dapat diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran
produk baru perusahaan. Bentuk warna packaging maupun logo flasdisk bisa
disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung
pada prilaku segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung
pada kemampuan wirausahanitu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek,
meliputi:
a. Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku persaing.
c. Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan kevakuman persaing
yang dapat dijadian sebagi peluang.
2. Mengamati pintu peluang.
Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan
keuangan, dan keunggulan lain yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan
risiko dalam menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat menjadi
peluang yaitu :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
b. Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan
stategi produknya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan
posisi pasarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
3. Analisa produk dan proses produksi.
Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita keluarga untuk
membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efesien dari
pada biaya yang dikeluarkan pasaing?
4. Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya yang
diperlukan untuk operasi, perluasan, dan lainnya?
5. Memperhitung resiko yang mungkin terjadi, misalnya resiko teknik, finansial,
dan pesaing. Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan
pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
a. Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang
dikembangkan pesaing?
b. Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing dalam
mengembangkan produk yang diperkenalkannya.?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi pengembangan
produk yang diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-
serangan pesaaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan produk yang
sesuai dengan yang diharapkan atau berhubungan dengan objek
penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi
produksi yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)
1. Bidang usaha.
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada
prinsipnya, semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang
belum ada atau yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda
tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun,
banya juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak
dijalankan. Sebagai contoh, banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di
sekitarnya sudah banyak yang melakukan. Sebenarnya, walau butik anda baru
berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual mempunyai kelebihan atau ciri khas di
bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk berhasil. Belum lagi factor
pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesainhanya, peluang untuk
berhasil tetap terbuka.
2. Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat
kecil di pinggir jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa
dalam beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup
penting. Anda sendirilah yang harus menentukan lokasi yang tepat untuk usaha
anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan yang sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaima cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda?
Atau bila itu usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien? apakah anda
akan memulainya dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu
banyak cara untuk mempromosikan sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
4. Tenaga kerja
Berapa orang yang akan anda pekerjakan? Apakah anda sendiri yang kerja
disitu? Apakah anda akan mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha anda?
Mungkin ada bainya kalau anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit
terlebih dahulu. Nanti bila usaha anda makin berkembang, anda mungkin akan
membutuhkan sejumlah tambahan orang yang bisa anda pekerjakan.
5. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisa uang tunai. Karena itu
penting sekali bagi anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang
sebaiknya anda miliki untuk bisa menjalankan usaha. Alangkah baiknyaapabila
modal tersebut bisa mencukupi pembayaran pengeluaran perusaan selama 12
bulan ke depan. Selain modal awal, yang harus anda lakuakn adalah membuat
perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus adalah perhitungan
yang mengggambarkan beberapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam
usaha anda. Denga demikian, dalam setahun kedepan, usaha anda di harapkan
tidak akan bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai. Bila segala hal untuk
memulai bisnis sudah anda siapkan, segeralah anda menetapkan hari baik untuk
memulai bisnis(bestbook,2012).
KESIMPULAN