Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampuh : Ns. Hamdayani,S.Kep.,M.Kes.

Mata Kuliah : Keperawatan Anak II

MAKALAH

Kebijakan Pemerintah Untuk Keshatan Pada Anak

RIF’AT AFIFAH

NPM : 183010016

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA MAKASSAR
TAHUN 2021

0
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada penulis. Sholawat dan Salam kita
haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Akhirnya penulis
mampu menyelesaikan penyusunan makalah dengan tentang “Kebijakan
Pemerintah Untuk Kesehatan Pada Anak”.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang cukup
signifikan dalam menambah wawasan keilmuan para mahasiswa Walaupun
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 30 Januari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..13

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-


masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang

2
telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah
sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau
angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses
pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di
masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang
akan datang.

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal


organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan
menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat
dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan
proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

Contoh kebijakan adalah:

1.      Undang-Undang,

2.      Peraturan Pemerintah

3.      Keputusan Presiden

4.      Keputusan Mentri

5.      Peraturan Daerah

6.      Keputusan Bupati

7.      Keputusan Direktur

Setiap kebijakan yang dicontohkan di sini adalah bersifat mengikat dan


wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan. Contoh di atas juga memberi
pengetahuan pada kita semua bahwa ruang lingkup kebijakan dapat bersifat
makro, meso, dan mikro. Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual

3
dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis
menilai, dan mengkomunikasikan substansi kebijakan.

2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan apa saja


yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1.      Bagaimana perumusan masalah kebijakan ?

2.      Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan ?

3.      Apa yang menjadi dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan ?

4.      Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia ?

3.      Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, tujuan penulisan


makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk menjelaskan bagaimana perumusan masalah kebijakan.

2.      Untuk menjelaskan bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan.

3.      Untuk menjelaskan dasar-dasar membuat kebijakan kesehatan.

4.      Untuk menggambarkan bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung arti


atau dimensi yang luas, yaitu analisa atau analisis, kebijakan, dan kesehatan.
Analisa atau analisis, adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (seperti
karangan, perbuatan, kejadian atau peristiwa) untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya, sebab musabab atau duduk perkaranya.

4
Kebijakan merupakan suatu rangkaian alternative yang siap dipilih
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Kebijakan merupakan suatu hasil analisis
yang mendalam terhadap berbagai alternative yang bermuara kepada keputusan
tentang alternative terbaik.
Kebijakan  adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentag organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau
maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran
tertentu.
Contoh: kebijakan kebudayaan, adalah rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar rencana atau aktifitas suatu negara untuk mengembangkan
kebudayaan bangsanya. Kebijakan Kependudukan, adalah konsep dan garis besar
rencana suatu pemerintah untuk mengatur atau mengawasi pertumbuhan
penduduk dan dinamika penduduk dalam negaranya
Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan akal
budinya (berdasar pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan bertindak
apabila menghadapi kesulitan.
Kebijaksanaan berkenaan dengan suatu keputusan yang memperbolehkan
sesuatu yang sebenarnya dilarang berdasarkan alasan-alasan tertentu seperti
pertimbangan kemanusiaan, keadaan gawat dll. Kebijaksanaan selalu mengandung
makna melanggar segala sesuatu yang pernah ditetapkan karena alasan tertentu.
Menurut UU RI No. 23, tahun 1991, tentang kesehatan, kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara soial dan ekonomi (RI, 1992).
Pengertian ini cenderung tidak berbeda dengan yang dikembangkan oleh
WHO, yaitu: kesehatan adalah suatu kaadaan yang sempurna yang mencakup
fisik, mental, kesejahteraan dan bukan hanya terbebasnya dari penyakit atau
kecacatan.Menurut UU No. 36, tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

5
Jadi, analisis kebijakan kesehatan adalah pengunaan berbagai metode
penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang
relevan dengan kebijakan sehingga dapat dimanfaatkan ditingkat politik dalam 
rangka memecahkan masalah kebijakan kesehatan.
Analisis kebijakan kesehatan awalnya adalah hasil pengembangan dari
analisis kebijakan publik. Akibat dari semakin majunya ilmu pengetahuan dan
kebutuhan akan analisis kebijakan dalam bidang kesehatan itulah akhirnya bidang
kajian analisis kebijakan kesehatan muncul. Sebagai suatu bidang kajian ilmu
yang baru, analisis kebijakan kesehatan memiliki peran dan fungsi dalam
pelaksanaannya. Peran dan fungsi itu adalah:
Adanya analisis kebijakan kesehatan akan memberikan keputusan yang
fokus pada  masalah yang akan diselesaikan.

Analisis kebijakan kesehatan mampu menganalisis multi disiplin ilmu. Satu


disiplin kebijakan dan kedua disiplin ilmu kesehatan. Pada peran ini analisis
kebijakan kesehatan menggabungkan keduanya yang kemudian menjadi sub
kajian baru dalam khazanah keilmuan.

Adanya analisis kebijakan kesehatan, pemerintah mampu memberikan jenis


tindakan kebijakan apakah yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.

Memberikan kepastian dengan memberikan kebijakan/keputusan yang sesuai atas


suatu masalah yang awalnya tidak pasti.

Dan analisis kebijakan kesehatan juga menelaah fakta-fakta yang muncul


kemudian akibat dari produk kebijakan yang telah diputuskan/diundangkan.

1.      PERUMUSAN MASALAH KEBIJAKAN


Masalah kebijakan, adalah nilai, kebutuhan atau kesempatan yang belum
terpenuhi, tetapi dapat diindentifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik.
Tingkat kepelikan masalah tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang
dipandang paling panting.

6
Staf puskesmas yang kuat orientasi materialnya (gaji tidak memenuhi
kebutuhan), cenderung memandang aspek imbalan dari puskesmas sebagai
masalah mandasar dari pada orang yang punya komitmen pada kualitas
pelayanan kesehatan.
Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah
kebijakan, adalah:
1.      Interdepensi (saling tergantung)
yaitu kebijakan suatu bidang (energi) seringkali mempengaruhi
masalah kebijakan lainnya (pelayanan kesehatan). Kondisi ini
menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini membutuhkan
pendekatan Holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di
piahkan dan diukur sendirian.
2.    Subjektif,
yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi,
diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara
objektif dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran yang
beragam (l. gangguan kesehatan, lingkungan, iklim, dan lain-lain).
Muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.

3.    Artifisial,

yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga


dapat menimbulkan masalah kebijakan.

4.   Dinamis

yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan


yang terus menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan
masalah baru, yang membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.

5.   Tidak terduga

7
yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem
masalah kebijakan.

2.      MERENCANAKAN KEBIJAKAN KESEHATAN


Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus
diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.      Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan
pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara
keseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada dasarnya merupakan
salah satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan
administrasi yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan
pekerjaan administrasi yang baik.
2.      Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-
menerus dan berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya
sekali bukanlah perencanaan yang dianjurkan. Ada hubungan yang
berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi administrasi
lain yang dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan,
yang apabila hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan.
Demikian seterusnya sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak
mengenal titik akhir.
3.      Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa
depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat
dilaksanakan, akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada
saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.
4.      Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan
berbagai masalah dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian

8
masalah dan ataupun tantangan yang dimaksudkan disini tentu harus
disesuaikan dengan kemampuan. Dalam arti penyelesaian masalah dan
ataupun tantangan tersebut dilakukan secara bertahap, yang harus
tercermin pada pentahapan perencanaan yang akan dilakukan.
5.      Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang
dicantumkan secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya
dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum yang berisikan uraian
secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih
spesifik. 
6.      Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola,
dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta
telah disesuaikan dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak
logis serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya
bukanlah perencanaan yang baik.

3.  DASAR - DASAR MEMBUAT KEBIJAKAN KESEHATAN

Dasar kebijakan strategis dalam pembangunan kesehatan

Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya


merupakan upaya mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai
landasan untuk berpikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan. Nilai
tersebut merupakan landasan dalam menghayati isu strategis, melaksanakan
visi, dan misi sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan
secara nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan
Kesehatan menuju Indonesia Sehat, yang meliputi: perikemanusiaan, adil dan
merata, pemberdayaan dan kemandirian, pengutamaan dan manfaat.

1.      Isu Strategis Pembangunan Kesehatan

9
Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara dini di
tingkat paling bawah. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi
kebutuhan. Pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum terfokus dan
sinkron. Hasil sarana kesehatan bisa dijadikan pendapatan daerah.
Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau dalam pelayanan
kesehatan. Beban ganda penyakit dapat menimbulkan masalah lainnya
secara fisik, mental dan sosial.

2.      Visi Strategis Pembangunan Kesehatan

Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan tersebut


dan juga dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta
berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan maka
ditetapkan visi pembangunan kesehatan oleh Departemen Kesehatan yaitu
Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat.

Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi di


mana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang
disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana,
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup
sehat.

3.      Misi Strategis Pembangunan Kesehatan

Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan


melalui misi pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat. Misi
kesehatan ini kemudian dijalankan dengan mengembangkan nilai-nilai
dasar dalam pelayanan kesehatan yaitu berpihak pada rakyat, bertindak
cepat dan tepat, kerjasama tim, integritas yang tinggi, transparansi dan
akuntabilitas.

4.      KEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA

10
Isu strategis

         Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu


belum optimal
         Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan belum
optimal
         Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih
kurang memadai
         Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan pembangunan
kesehatan masih terbatas.

Strategi kesehatan di Indonesia

         Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan


         Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
         Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
         Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
         Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan.

BAB III
PENUTUP

11
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam


perencanaan kesehatan khususnya pada tahap perencanaan kebijakan kesehatan
perlu dilakukan perumusan masalah kebijakan itu sendiri, kemudian
merencanakan kebijakan kesehatan dan menganalisis dasar-dasar dalam membuat
kebijakan kesehatan demi terwujudnya perencanaan kesehatan masyarakat
Indonesia yang maksimal.

SARAN

Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional


didukung oleh kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku
pembangunan, baik pemerintah secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah,
badan legislatif dan yudikatif, serta masyarakat, termasuk swasta. Dengan
demikian, penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat dilaksanakan dengan
berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam menanggulangi permasalahan sistem kesehatan nasional, pemerintah
hendaknya berusaha meningkatkan berbagai program kesehatan yang telah
dicanangkan dengan melihat kekurangan yang ada sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dunn, William N. 2015. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra


Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

12
Http://ekayuniar.blogspot.com/2015/06/1-pengantar-tentang-kebijakan-
kesehatan.html

Http://stikesmbbaksos.blogspot.com/2016/04/kebijakan-kesehatan-di-era-
otonomi.html

Http://sofyan-fkm-ump.blogspot.com/2017/02/kebijakan-kesehatan.html

Http://vendiaria.blogspot.com/p/dasar-dasar-membuat-kebijakan-kesehatan.html

http://husnhy.blogspot.com/2018/11/makalah-analisis-kebijakan-kesehatan.html.
http://festivialee.blogspot.com/2018/05/ikm-administrasi-kebijakan-
kesehatan.html
http://milikyusry.blogspot.com/2018/04/makalah-kebijakan-kesehatan.html.
https://ml.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan.
http://veronikare.blogspot.com/p/analisis-kebijakan-kesehatan.html.
http://kadek-suwartana.blogspot.com

13

Anda mungkin juga menyukai