Anda di halaman 1dari 2

POTRET PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERSPEKTIF

KALANGAN MAHASISWA DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Generasi milenial merupakan suatu masa dan keadaan yang berinovasi


dalam perkembangan zaman, dengan demikian memudahkan masyarakat dalam
mengakses suatu informasi berita yang di butuhkan serta dapat menemukan
informasi dari suatu negara lain. Pembahasan kali ini memaparkan suatu aspek
penggunaan bahasa dalam perspektif di kalangan mahasiswa. Sejak zaman dahulu,
manusia sudah mampu mengenal yang namanya bahasa, namun pada zaman itu
manusia mayoritasnya menggunakan bahasa isyarat. Seiring dengan berjalannya
waktu bahasa mulai berkembang hingga saat ini, seseorang menggunakannya
sebagai alat berkomunikasi serta berinteraksi dengan sesama manusia.
Perkembangan bahasa ini memuncak dikarenakan seseorang menggunakan akal
dan fikirannya. Pada dasarnya bahasa sendiri sebagai tatanan yang paling efektif,
mutlak dan yang diperlukan oleh setiap bangsa. Tanpa adanya bahasa, suatu
Negara sulit akan dapat berkembang. Maka sebab itu, Bahasa dapat dikategorikan
sebagai identitas bangsa itu sendiri. Bahasa Indonesia juga sebagai bagian
kebudayaan yang dapat mencakup penersatu disetiap daerah. Bahasa Indonesia
tidak lagi sebagai bahasa persatuan, akan tetapi juga berkembang sebagai bahasa
negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, lingkungan pergaulan mahasiswa dapat memunculkan bahasa-
bahasa baru yang biasa disebut bahasa milenial atau bahasa remaja. Bahasa yang
digunakan remaja biasanya berimprovisasi melalui lisan, tulisan dan gambar yang
biasanya bahasa yang digunakan berdampak menjadi kacau. Kekacauan bahasa
tersebut biasanya dapat tertuangkan dalam emosi serta diungkapkan secara tidak
tepat. Perkembangan saat ini di era milenial dengan mahasiswa biasanya mereka
menuangkan berbahasanya melalui media sosial walaupun ada kalanya bahasa
Indonesia yang ia gunakan tidak baku. Hal ini yang mengakibatkan perkembangan
teknologi saat ini menjadi tolak ukur dalam mencakup karangan bahasa Indonesia
mahasiswa yang mudah di akses dalam jejaring sosial. Segelintir orang
menganggap bahasa remaja merusak kaedah bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bahasa persatuan. Hal ini disebabkan bahasa remaja tidak
mengindahkan kaedah bahasa Indonesia dan sering digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa biasanya
mencakup pada metode sosial media yang mengikuti alur zamannya. Sangat tidak
lazim bagi mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia yang tidak memiliki faedah
dan kurang tepat, karena pada dasarnya mahasiswa di tuntut untuk menggunakan
pemikiran yang luas dan kemampuan intelektual yang tinggi. Mahasiswa selalu
berhasil menciptakan sebuah pemikiran baru mengenai dirinya walaupun hal
tersebut banyak melanggar norma-norma yang telah ada. Hal ini mencakup
beberapa bahasa remaja yang mereka pergunakan, yang menggabungkan huruf
dengan angka, memperpanjang atau memperpendek pemakaian huruf atau
memvariasi huruf besar dan kecil membentuk sebuah kata dan kalimat.

Page
1
Mahasiswa saat ini dengan mahasiswa yang dulu jauh sangatlah berbeda,
di mana remaja pada zaman dulu lebih menghargai dan menjunjung tinggi bahasa
Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu mereka. Tidak hanya itu, semakin
pesatnya globalisasi di negara kita ini juga memberikan dampak terhadap pola dan
penggunaan bahasa Indonesia. Seperti dengan banyaknya penggunaan bahasa-
bahasa yang berlebihan serta mengubah unsur dari bahasa Indonesia itu sendiri.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi bagi mahasiswa atau kalangan remaja saat
ini untuk dapat tercapainya generasi milenial yang mampu menjunjung
kebudayaan bangsanya, kuat dan tangguh. Mahasiswa atau generasi muda juga
sebagai tolak ukur untuk melanjutkan estafet kepemimpinan negeri ini dalam hal
terciptanya perkembangan negeri yang menjaga kaedah, norma, serta ras di dalam
perbedaan di setiap kebudayaan yang ada pada negeri ini.
Pada dasarnya juga manusia saat ini lebih memprioritaskan dalam hal
mengikuti alur perkembangan zamannya, yang tidak lagi menjunjung akan adanya
nilai-nilai kebudayaan maupun nilai-nilai spiritualnya. Ada baiknya generasi
muda saat ini memiliki prinsip ketangguhan membela unsur dan landasan
negaranya serta meningkatkan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar
menjadikan bangsa ini tidak luput dengan ciri khasnya serta mampu dapat
menunjang pengetahuan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page
2

Anda mungkin juga menyukai