Oleh :
Nama : Ramlin
NIM : 151 085 024
Kelas : VII A
Jurusan : IPA Biologi
Oleh :
Nama : Ramlin
NIM : 151 085 024
Kelas : VII A
Jurusan : IPA Biologi
PENDAHULUAN
A. Konteks penelitian
Indonesia merupakan salah satu Negara dunia yang memilki tingkat kesuburan
tanah cukup tinggi sehingga berbagai tanaman dapat tumbuh dan berkembang di
negeri tercinta ini. Dalam upaya meningkatkan produksi tanaman Ekologi merupakan
ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup.1 Ada juga
yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari
Ekologi yang akan disinggung dalam penelitian ini adalah ekologi tumbuhan,
yaitu hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya. Dalam hal ini
Bawang merah merupakan salah satu jenis tanaman yang sudah dikenal cukup
lama oleh masyarakat dunia. Beberapa ribu tahun lalu, bawang merah sudah dikenal
dan digunakan orang, terutama untuk obat. Tanaman ini diduga berasal dari daerah
Asia Tengah, yaitu di sekitar India, Pakistan samapai Palestina.2 Tidak ada catatan
resmi sejak kapan tanaman bawang merah mulai dikenal dan digunakan. Namun
diduga sudah dikenal sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu. Mesir Kuno yang sejak
1
Zoeraini Djamal Irawan, prinsip-prinsip ekologi(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), h. 6.
2
Wibowo Singgih, Budi Daya Bawang(Jakarta: Penebar Swadaya, 2005), h.85.
zaman beheula sudah mengenal bawang putih, ternyata juga mempunyai catatan
permintaan dan nilai jual cukup tinggi di era modern ini sehingga tanaman ini
menjadi salah satu tanaman yang sangat diperhatikan. Tanaman yang memiliki nama
latin Alium cepa ini sangat dicari karena mengingat fungsinya yang sangat penting
terutama dalam penggunaan sebagai bumbu dapur atau bumbu masakan karena
mengandung berbagai zat yang membuat baunya beraroma khas seperti kandungan
minyak asiri, sikloaliin, metilaliin, kuersetin, dan zat-zat lainnya. Tidak hanya sebagai
bumbu masak atau bumbu dapur, Alium cepa ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah
satu tanaman obat untuk gangguan kesehatan tertentu seperti : tekanan darah tinggi,
sembelit, luka, bisul pada kulit, jamuran pada vagina, penurun panas, dan masuk
angin.
Mengingat fungsinya yang cukup penting tersebut, tidak sedikit petani yang
Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang
Dengan hasil penelitian ini,paling tidak peneliti berharap bisa diaplikasikan oleh
peneliti sendiri dalam bentuk penyuluhan mulai dari lingkup keluarga sampai ke
lingkup yang lebih luas, yang meliputi : lingkungan yang cocok untuk bertani bawang
pada bagaimana bertani bawang merah (Alium cepa) yang dilakukan oleh para petani.
Untuk lebih jelasnya mengenai latar belakang peneliti dalam penelitian ini, ada
beberapa hal yang menjadi alasan peneliti dalam melakukan penelitian ini, baik
pembudidayaannya.
lokasi yang sejauh peneliti ketahui bahwa lokasi tersebut biasa dijadikan
hamba Allah Swt yang terlahir dan dititipkan di tanah tersebut, dimana daerah
ini dikenal sebagai daerah yang bersuhu sedikit panas dibanding wilayah
NTB lainnya sehingga dengan keadaan yang demikian sangat cocok untuk
bawang merah dapat dihasilkan hasil yang maksimal adalah suhu yang panas
yaitu 25-32oC.3
B. Fokus penelitian
3
Sunaryono Hendro dan prasodjo Soedomo. Agribisnis Bawang Merah (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
2010), h. 20.
Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus dalam kajiannya adalah bagaimana
lokasi tanam dan perlakuan yang tepat untuk memproduksi bawang merah yang
berkualitas.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi tanam dan perlakuan
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Adapun manfaat praktis yang bisa didapatkan dari hasil penelitian ini
bawang merah dan sebagai bahan belajar dan referensi ilmu terkait.
2. Setting Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian ini bertempat di beberapa lokasi di
Kabupaten Bima, yaitu di Kec. Lambu , Kec. Langgudu, dan Kec. Belo.
F. Kerangka teoritik
a. Lokasi Tanam
b. Perlakuan
satuan percobaan dalam suatu pola percobaan. Perlakuan juga merupakan suatu
yang lain.4
dalam penelitian ini adalah segala tindakan atau proses yang dilakukan oleh
yaitu mulai dari pemilihan benih sampai pada perlakuan pasca panen.
4
Kusriningrum, Perancangan Percobaan (Surabaya: Air Langga University Press, 2010), h. 11.
dan sekaligus seni dalam mengatur dan memanfaatkan potensi alam, lingkungan
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan produksi bawang merah adalah
Seperti halnya bawang putih, bawang merah dan bawang bombay juga
Namun umumnya berbentuk bulat putih, bulat kuning, bulat merah, atau
organic. Selain itu, bawang ini juga mempunyai enzim Allinase yang
asam p-coumaric, dan minyak vilatil. Semua senyawa ini tergolong zat
5
Heddy Suwasono,DKK. Pengantar Produksi Tanaman Dan Penanganan Pasca Panen (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 1994), h. 1-2.
6
Ir.W.P. Winarto dan Tim Karyasari, Memanfaatkan Bumbu Dapur Untuk Mengatasi Aneka Penyakit
(Tangerang: PT. Agromedika Pustaka, 2004),h. 24.
meningkatkan metabolism hati dari glukosa atau meningkatkan ekskresi
insulin.7
Ekologinya. Hal ini terasa lebih menonjol karena banyak kegagalan budidaya
bawang merah:
1) Iklim
dengan suhu yang agak panas dan cuaca cerah. Daerah yang sering
dari 12 jam.
7
Ibid.,h. 25.
8
Wibowo Singgih, Budi Daya Bawang (Jakarta : Penebar Swadaya, 2005), h. 93.
2) Suhu dan ketinggian tempat
dataran tinggi yang bersuhu sejuk, bawang merah justru tidak baik
pada suhu yang agak panas. Pada suhu 22 0 C memang masih muda
3) Tanah
dan dapat juga ditanah darat seperti tegalan dan pekarangan. Tanah
humus sangat baik untuk bawang merah. Tanah yang gembur dan
9
Kemas Ali Hanafiah,DKK, Biologi Tanah Ekologi Dan Makrobiologi Tanah ( Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), h. 1.
besar-besar. Jenis tanah yang paling baik adalah tanah lempung
yang berpasir atau berdebu karena sifat tanah yang demikian ini
sebagai berikut :
bawang Bombay.
panas.
merah tua.
mata.
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monokotyledoneae
0rdo : Liliflorae
11
AAK, Pedoman Bertanam Bawang(Yogyakarta: Kanisius, 2010),h. 16.
12
Tarigan, Kamus Lengkap Biologi Bergambar(Bandung: Penabur Ilmu, 2005), h. 133.
13
Tjirosoepomo Gembong, Taksonomi Tumbuhan (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press2009,), h.
1.
14
Tjitrosoepomo Gembong, Taksonomi, h. 5.
15
Sunaryono Hendro dan Soedomo Prasodjo, Agribisnis, h. 9.
Family :Amaryllidaceae
Genus : Alium
1) Pemilihan benih
Bawang merah berkembang biak dengan umbi dan biji. Tetapi yang
berasal dari varietas unggul yang berumur cukup tua, yakni kira-
bentuknya simetris.
Umbi yang akan ditanam terlebih dahulu dipotong ujungnya, lebih kurang
sebelum ditanam.
2) Pengolahan tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah dan
padat atau becek, maka daun tanaman bawang merah bisa menguning dan
3) Penanaman
melintang pada umbi rata dengan permukaan tanah. Jarak tanam bervariasi
Saat umbi bawang sudah mulai ada tanda-tanda akar dan daun
mulai tumbuh.
permukaan tanah.
4) Pemupukan
Selain itu, tanaman bawang merah juga perlu diberi pupuk buatan.
Untuk tiap hektar tanah diperlukan 100 kg Nitrogen (450 kg urea), 150 kg
P2 O5 (300 KG TPS) dan 100 kg K2 O (200 kg KCL). Pupuk P2O5 dan K2O
pupuk Nitrogen diberikan dua kali, yaitu setengah dosis bersamaan dengan
pemberian pupuk P2O5 dan K2O kemudian setengah dosis diberikan pada
barisan tanaman.
5) Penyiangan dan pembumbunan
6) Pengairan
dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dan pada sore hari setelah
7) Panen
dipanen setelah ada tanda-tanda sebagian besar daun sudah mongering dan
8) Pengeringan
Pengeringan bawang merah adalah dengan melakukan
penjemuran dengan tujuan untuk menghilangkan air yang ada dalam umbi
bawang merah tersebut. Pengeringan yang dilakukan dengan penjemuran
ini dikenal dengan istila THOMPSON et al.
Pengeringan ada 2 macam, yaitu pengeringan tradisional(field
curing) dan pengeringan buatan (field curing). Pengeringan tradisional
dilakukan dengan menjemur umbi bawang yang telah diikat di bawah sinar
matahari pada alas anyaman bamboo. Biasanya penjemuran ini berjalan
antara 1-2 minggu bergantung keadaan cuaca pada waktu penjemuran.
Awal penjemuran umbinya di bawah dan daunnya di atas supaya daunnya
cepat layu hingga menjadi kilat dan umbinya tidak lepas dan busuk.
Selanjutnya dibalik ketika hampir kering, dan setelah umbi mencapai
kadar air antara 80-85% baru disimpan di gudang.
Sedangkan pengeringan secara buatan dapat dilakukan dengan
panas dari kompor atau energy surya seperti yang dikembangkan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI).16
9) Penyimpanan
serangan penyakit.
1) Hama
16
Sunaryono Hendro dan Soedomo Prasodjo, Agribisnis, h. 36-38.
17
Ibid., h. 38
Hama ini suka menyerang tanaman sayuran bawang merah
formulasi 0,2 %.
2) Penyakit
Dithane M. 45
3) Gulma
pemberian pupuk.
Selain untuk keperluan masak-memasak agar makanan terasa enak dan lezat,
bawang merah (Alium cepa) juga bias difungsikan sebagai obat tradisional
yang murah, aman, tanpa efek samping; antara lain untuk mengobati : tekana
darah tinggi, sembelit, luka, bisul pada kulit, jamuran pada vagina, penurunan
18
Suhaeni Neni, Petunjuk Praktis Menanam Bawang Merah (Bandung : Jembar, 2007 ), h. 42.
Adapun langkah-langkah dalam upaya pengobatan tersebut adalah
sebagai berikut :
19
Ibid., h. 43-44.
3. Ekologi Tumbuhan
pengertian atau devinisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai ekologi.
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola timbale balik antara
- Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti rumah
atau tempat tinggal atau tempat hidup atau habitat, dan logos yang berarti
ilmu, telaah, studi, kajian. Oleh karena itu, secara harfiah ekologi adalah ilmu
tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang tempat tinggal
makhluk hidup.22
20
Zoeraini Djamal Irawan, prinsip-..., h. 6.
21
Ibid., h. 7.
22
Indriyanto, ekologi hutan (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 2.
23
Surasana Syafei Eden, Pengantar Ekologi Tumbuhan (bandung :ITB, 1994), H. 1.
hewan, mikroba, dan lain-lain) maupun lingkungan yang bersifat abiotis
Kajian mengenai ekologi tumbuhan bukan lagi hal yang baru, pada tahun
1305 Petrus de Crescentius sudah menulis suatu karangan mengenai adanya
sifat persaingan hidup dalam tumbuhan, kemudian King (1685) merupakan
orang pertama yang menguraikan tentang konsep suksesi dalam komunitas
tumbuhan.24
4.
G. Penegasan Istilah
24
Ibid., h. 9.
25
Ibid., h. 10-11
Proposal skripsi dengan judul Kajian Ekologi Tumbuhan Terhadap Produksi
Tanaman Bawang Merah Dengan Variasi Lokasi Tanam Dan Perlakuan Serta
penelitian ini, maka akan diuraikan secara rinci beberapa istilah tersebut.
1. Kajian
2. Ekologi Tumbuhan
3. Produksi
4. Lokasi tanam
5. Perlakuan
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
pengumpulan agar konsisten sesuai dengan tujuan peneliti, dalam penelitian ini,
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2010), h. 9.
c) Bersifat deskriptif, memaparkan apa adanya (sesuatu bentuk atau
kenyataan yang ada).
d) Lebih mementingkan proses dari pada hasil.
e) Desain yang bersifat sementara, artinya dapat berkembangkan terus
selama pengumpulan data dilapangan.27
Ada tiga hal yang membedakan metode kualitatif dan metode kuantitatif,
seendiri.
1. Perbedaan aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kulitatif dan kuantitatif
meliputi : aksioma tentang realitas, hubunganpeneliti dengan yang diteliti,
hubungan variable, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
27
Moleong. J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosada karya, 2001), hlm. 4-7.
Perbedaan karakteristik dari kedua metode (kauntitatif-kualitatif) dapat
dilihat pada table berikut :
No Aspek perbedaan Metode kuantitatif Metode kualitatif
1 Desain a. Spesifik, jelas, a. Umum
rinci b. Fleksibel
b. Ditentukan c. Berkembang, dan
secara mantap muncul dalam
sejak awal proses penelitian
c. Menjadi pegangan
langkah demi
langkah
2 Tujuan a. Menunjukan a. Menemukan pola
hubungan antar hubungan yang
variable bersifat interaktif
b. Menguji b. Menemukan teori
teori c. Menggambarkan
c. Mencari realitas yang
generalisasi yang kompleks
mempunyai nilai d. Memperoleh
prediktif pemahaman
makna.
3 Teknik a. Kuesioner a. Participant
pengumpulan b. Observasi dan observation
data wawancara b. In depth interview
terstruktur c. Dokumentasi
d. tringulasi
4 Instrument a. test, angket, a. peneliti sebagai
penelitian wawancara instrument(human
tertstruktur intrument)
b. instrument yang b. buku catatan, tape
telah terstandar recorder,
handycam,dll
B. Kehadiran Peneliti
pendekatan kualitatif peneliti perlu terjun langsung dalam kehidupan subjek sehingga
peneliti dapat memperoleh data yang valid agar memperoleh informasi dan
mengumpulkan data tentang bagaimana para petani bawang merah dalam bercocok
tanam.
C. Lokasi Penelitian
Bima dengan beberapa lokasi, yaitu : di Kec. Langgudu, Kec. Lambu, dan Kec. Belo .
28
Sugiyono, Metode , h. 14-16.
D. Sumber Data
Sumber data maksudnya disini adalah subjek dari mana data atau informasi itu
subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara
dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
maupun tertulis.29
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan
beberapa metode dalam proses pengumpulan data. Adapun metode yang digunakan
1. Metode observasi
dalam penelitian kualitatif. Observasi adalah dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuan
dapat bekerja berdsarkan fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi.30
29
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 129.
30
Beni Ahmad S, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm. 168.
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi buatan yang harus
diadakan.31
terjun langsung dalam kehidupan subjek. Adapun yang diobservasi adalah para
petani bawang dalam bercocok tanam, metode observasi ini akan sangat bermanfaat
sekali karena peneliti langsung bisa mengamati objek penelitian yang sekaligus
menjadi pengalaman bagi peneliti. Selain itu apabila ada hal yang belum terserap
dari wawancara maka bisa dilengkapi dengan hasil pengamatan yang dilakukan
2. Metode wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin hal-hal dari responden yang lebih
31
Yatim Rianto, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Anggota IKAPI, 2001), hlm. 96.
32
Sandjaja dan Albertus Heriyanto. Panduan penelitian (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006), h. 145.
Ada 3 jenis wawancara berdasarkan ada/tidaknya pedoman wawancara,
jawab yang terjadi tidak terfokus pada satu arah, melainkan bisa kemana-mana.
pedoman wawancara yang sudah disiapkan jauh hari sebelumnya yang dapat
terpimpin terdapa dalam jenis wawancara ini sehingga wawancara ini dapat
Analisis data dalam penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. Analisis data dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan data berupa kata-kata bukan
dalam bentuk angka-angka. Hal ini dikarenakan adanya penerapan metode kualitatif.
merah.
Peneliti akan menganalisis data yang diperoleh melalui tahapan yang diawali
33
Ibid, h. 146
yang tidak sesuai dan mana yang sesuai dengan penelitian, selanjutnya dari kegiatan
pengelompokkan data-data sesuai dengan jenis data tersebut, dan kemudian mencari
hubungan-hubungan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga dapat
membuat kesimpulan akhir yang objektif dari data hasil penelitian ini.
G. Validasi Data
34
Moleong. J. Lexy, Metode,h. 173.
BAB II
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP