Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di Negara maju, kegiatan pertanian dapat dilakukan dengan praktis, lebihterkontrol
dan terjadwal. Sistem bercocok tanam yang dikembangkan namun telahada sejak dahulu
yaitu sistem hidroponik. Hidroponik merupakan cara bercocoktanam tanpa menggunakan
tanah. Tanah yang sejatinya merupakan tempattumbuhnya tanaman dapat digantikan
dengan media inert, seperti pasir, arangsekam, rockwool, kapas, kerikil, dll. Di daerah
dengan lahan yang tidak produktif/margin, hidroponik menawarkan kegiatan
pertanian yang dapatdikembangkan dengan baik. Pertanian hidroponik mampu
memberikan hasil produksi dengan mutu yang tinggi yang dapat meningkatkan nilai
jual tanaman tersebut.
Wick System adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara
nutrisi dan media tanam. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor, dimana sumbu
berfungsi untuk menyerap air. Sumbu yang dipilih adalah yang mempunyai daya
kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk. Sejauh ini yang sudah pernah dicoba, kain flanel
adalah sumbu terbaik untuk wick sistem. Sistem hidroponik ini adalah yang paling
sederhana yang aplikasinya dapat menggunakan botol plastik bekas, kaleng cat bekas, atau
styrofoam box bekas sebagai wadah media tanam (Ferdiansyah dan Aspani, 2015).

Budidaya tanaman bawang secara dengan teknik hidroponik wick system memiliki
beberapa keuntungan yaitu proses budidaya tanaman yang tidak tergantung pada musim,
dapat dilakukan terus menerus, tidak memerlukan tanah yang luas, penggunaan pupuk dan
air menjadi lebih hemat, pertumbuhan tanaman dapat dikontrol, pertumbuhan tanaman
dapat dikontrol sehingga tanaman dapat menghasilkan produksi dengan kualitas dan
kuantitas yang tinggi, tanamanan menjadi jarang terkena hama dan penyakit.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara budidaya bawang daun menggunakan hidroponik wick system ?
2. Apa manfaat budidaya bawang dengan teknik hidroponik wick system ?

C. Tujuan
1. Mengetahui cara budidaya bawang daun menggunakan hidroponik wick system
2. Mengetahui manfaat budidaya bawang daun dengan teknik hidroponik wick system

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman bawang daun


Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk dalam famili Liliaceae yang berasal dari
kawasan dari Asia Tenggara yang kemudian meluas dan ditanam di berbagai wilayah yang
beriklim tropis dan subtropis. Sayuran penting ini memiliki banyak kegunaan. Sayuran ini bisa
dimakan mentah dan dimasak dalam berbagai salad dan masakan lain. Tanaman muda biasa
digunakan untuk resep khusus makanan tertentu. Bawang daun juga dapat dimanfaatkan untuk
memudahkan pencernaan dan menghilangkan lender-lendir dalam kerongkongan (Rubatsky &
Yamaguchi, 1998). Menurut Cahyono (2009), bawang daun termasuk jenis tanaman sayuran daun
semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman
mencapai 60 cm atau lebih. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga
membentuk rumpun.
a) Botani bawamg daun
Nama latin : Allium fistulosum L
Kingdom : Plantae (Tubuhan)
Subkingfdom : TRacheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi : MAgnoliphyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu ? monokotil)
Subkelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang – abangan)
Genus : Allium
Spesies : Allium fistulosum L

b) Morfologi daun bawang


1. Batang
Daun bawang memiliki batang berwarna hijau muda, tidak bercabang, beralur dan
semu, Memiliki tinggi sekitar 60 – 70 cm.
2. Daun

2
Daun yang dimiliki oleh daun bawang berupa Roset akar memiliki tepi yang rata
berujung runcing. Memiliki panjang sekitar 30 cm. Lebarnya sekitar 5 mm.
Memiliki tulang sejajar, daging pada daun tipis bentuknya rata dan berwarna hijau.
3. Bunga
Bunga yang dimiliki oleh bawang daun adalah majemuk. Bunga tersebut memiliki
kelamin ganda yang tangkainya silindris dengan panjang sekitar 2 cm, warna bunga
hijau. Kelopaknya memiliki bentuk corong, ujungnya bertoreh dan permukaannya
rata sedangkan warnanya putih kehijauan. Benang arinya berbentuk silindris
dengan panjang sekitar 5 mm. Kepala sari bunga bawang daun berbentuk
melengkung berwarna hitam. Putik yang dimilikinya berbentuk silindris dengan
panjang sekitar 2 cm. Kepala putik kuning, bentuknya bulat panjang berwarna
hijau. Mahkota berbentuk bulat berbagi menjadi enam, memiliki permukaan rata
berwarna putih.
4. Buah
Buah yang dimiliki bawang daun berbentuk kotak lonjong dengan diameter sekitar
5 mm dan berwarna hijau.
5. Biji
Biji pada daun bawang berwarna putih dengan bentuk pipih kecil.
6. Akar
Akar yang dimiliki tumbuhan daun bawang adalah akar serabut berwarna putih
kotor. Akar ini yang akan menyerap unsur – unsur hara dan air dalam tanah.

c) Syarat Tumbuh
Bawang daun dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan
ketinggian 250-1500 m dpl, dan daerah yang memiliki curah hujan 150-200 mm/tahun
dan suhu harian 18- 25 °C cocok untuk pertumbuhan tanaman bawang daun Rukmana
(2005). Mengatakan daerah yang ideal untuk pengembangan budidaya tanaman
bawang daun adalah dataran tinggi antara 900-1700 meter di atas permukaan laut
dengan suhu berkisar antara 19°-24°C dan kelembapan udaranya berkisar antara 80%-
90%. Jenis tanah yang relatife baik untuk pertumbuhan tanaman bawang daun adalah
Andosol, Latosol, dan Regosol.

3
d) Bawang daun ini di bagi menjadi 2 jenis , yaitu :
1. Bawang bakung atau bawang semprong biasa disebut simbol (Allium Fistulosum
L). Daun ini memiliki daun berbentuk bulai panjang berlubang seperti pipa,
kadang berumbi meskipun berukuran kecil.
2. Bawang prei atau di sebut Leek (Allium porum). daun bawang prei berbentuk
pipih panjang dan liat tetapi tidak memiliki umbi.

B. Hidroponik Wick System


Wick System adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara
nutrisi dan media tanam. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor, dimana sumbu
berfungsi untuk menyerap air. Sumbu yang dipilih adalah yang mempunyai daya
kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk. Sejauh ini yang sudah pernah dicoba, kain flanel
adalah sumbu terbaik untuk wick sistem. Sistem hidroponik ini adalah yang paling
sederhana yang aplikasinya dapat menggunakan botol plastik bekas, kaleng cat bekas, atau
styrofoam box bekas sebagai wadah media tanam (Ferdiansyah dan Aspani, 2015).

4
BAB III
PEMBAHASAN INOVASI

Cara membuat hidroponik wick system :


A. Alat

Ø Gunting

Ø Cutter

Ø Selotip

Ø Kain flannel atau lainnya

B. Bahan
Ø Botol plastik

Ø Air

Ø Cairan nutrisi AB mix

Ø Bibit bawang daun

Ø Media tanam (sekam/lainnya)

C. Cara kerja

Proses pembuatan media untuk berhidroponik menggunakan botol-botol air mineral bekas
yang sudah tidak terpakai yaitu sebagai berikut :

a) potong botol plastik bekas dengan bagian atas lebih pendek dari bagian bawah (gunakan
gunting atau pisau cutter),
b) beri lubang pada bagian atas botol yang telah di potong menggunakan pisau cutter,
c) lubangi lagi tutup botol sebagai poros sumbu,
d) masukan sumbu (kain flannel) pada tutub botol yang sudah di lubangi,
e) isi botol bagian bawah dengan cairan nutrisi AB mix,
f) balik dan gabungkan botol bagian atas dengan bagian bawah kemudian rekatkan dengan
selotip,
g) masukan media tanam pada botol bagian atas,
h) tanam bibit bawang yang sudah di siapkan.

5
D. Manfaat
Dengan menggunakan cara budidaya hidroponik di atas kita dapat memanfatkan
kembali limbah botol plastick yang ada, Selain itu kita juga dapat mengatasi masalah
keterbatasan lahan.
Adapun kelebihan menanam bawang secara hidroponik seperti :
a) Ramah lingkungan,
b) Hemat air karena penggunaan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,dan
mengurangi 𝐶𝑂2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin,
c) Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media
tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas,
d) Lebih hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari,
e) Pertumbuhan tanaman bawang pun lebih cepat dan berkualitas,
f) Tidak mengenal musim.

6
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Budidaya bawang daun menggunakan hidroponik Wick system ini memiliki
beberapa keuntungan, seperti lebih menghemat waktu, dan bawang yang di
budidayakan juga lebih cepat panen dan jelas hasilnya pun berkualitas. Manfaat lain
dari budidayakan secara hidroponik ini juga ialah tidak mengenal musim, dengan
demikian kita dapat terus menerus melakukan produksi bawang daun.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. http://agroteknologi.id/klasifikasi-dan-morfologi-bawang-daun/
2. http://www.urbanhidroponik.com/2017/03/cara-membuat-hidroponik-botol-
plastik-sistem-sumbu.html
3. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11917/2/T1_512012008_BA
B%20II.pdf
4. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ve
d=2ahUKEwjQweif4v7eAhUWVH0KHaCBCT0QFjAAegQIChAC&url=http
%3A%2F%2Fjournal.unj.ac.id%2Funj%2Findex.php%2Fsarwahita%2Farticle
%2Fdownload%2F3476%2F2485%2F&usg=AOvVaw0oFMsHk8iSN13hIhG
Pux7k
5. http://tugasdankuliah.blogspot.com/2016/03/hidroponik-menggunakan-botol-
air.html
6. http://putripebriana99.blogspot.com/2017/07/pkmgt-pemanfaatan-botol-
plastik-bekas.html
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54071/Chapter%20II.p
df?sequence=4&isAllowed=y
8. https://lppm.unsam.ac.id/2015/08/contoh-makalah-bertemakan-
hidroponik.html

Anda mungkin juga menyukai