KEWIRAUSAHAAN
Penyusun:
Tri wahyuniarti, M.I.Kom
Kewirausahaan i
Unras
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
yang telah tercurah, sehingga penulis bisa menyelesaikan modul mata kuliah
Kewirausahaan ini. Adapun tujuan dari disusunnya modul ini adalah agar para
mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan teori-teori serta langkah-
langkah untuk menjadi seorang wirausaha yang tangguh dan siap menghadapi
tantangan dalam menjalankan bisnis.
Tersusunnya modul ini tentu bukan dari usaha penulis seorang. Dukungan
moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya modul ini.
Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat, rekan-rekan, dan
pihak-pihak lainnya yang membantu secara moral dan material bagi tersusunnya buku
ini. Modul yang tersusun sekian lama ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan agar modul ini bisa lebih baik
nantinya.
Penulis
Kewirausahaan ii
Unras
PERTEMUAN KE : 1
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang konsep kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Kewirausahaan
Banyak pakar yang mengemukakan pengertian mengenai kewirausahaan
berdasarkan sudut pandangnya masing masing. Namun demikian, esensi
pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap pengertian yang dikemukakan
oleh para ahli tersebut dan menjadi hal mendasar. Istilah kewirausahaan
merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata
entrepreneurship sendiri sebenarnya berasal dari bahasa perancis yaitu
‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Yuyun
Wirasamita menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausaha merupakan
faktor produksi aktif yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan sumber
daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat
mencipatakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja,
penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.1
1
Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm 13.
2
Kasmir, Kewirausahaan, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm.20
Kewirausahaan 1
Unras
jika usaha yang dilakukan tersebut belum memiliki nilai perhatian di pasar, dan
ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju kewirausahaan sejati. Menurut
Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarbrough 3
Wirausahawan adalah
orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan
ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan
untuk mendirikannya. Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari
resiko, mereka mencari peluang.4 Peter F.Drucker mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich
dalam Suryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai
denganmencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, resiko,
dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan
kebebasan pribadi.5 Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entrepreneur)
adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang
dapat menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini
mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan
normal, dapat menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk
belajar dan berusaha.6
Sumber: https://mammoth.co.id/wp-content/uploads/2019/06/KEWIRAUSAHAAN.jpg
3
Thomas W. zimmerer dan Norman. Scarbrough, Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Erlangga,
Jakarta, (terjemahan) 2005, hlm. 4.
4
Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm. 24.
5
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Op. Cit., hlm. 24
6
Ibid.,17.
Kewirausahaan 2
Unras
a. Teori yang mengutamakan peluang usaha. teori ini disebut teori ekonomi,
yaitu wirausaha akan muncul dan berkembang apabila ada peluang
ekonomi.
b. Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap peluang, yakni, teori
Sosiologi, yang mencoba menerangkan mengapa beberapa kelompok sosial
menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap peluang usaha dan teori
Psikologi yang mencoba menjawab karakateristik perorangan yang
membedakan wirausaha dan bukan wirausaha serta karakteristik
perorangan yang membedakan wirausaha berhasil dan tidak berhasil dan
c. Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku wirausaha dengan
hasilnya. Disebut dengan teori perilaku, yaitu yang mencoba memahami pola
perilaku wirausaha. Kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai, karena
kewirausahaan bisa merupakan pilihan kerja, pilihan karir.
7
Drucker dalam Suci Purwandari, ‚Studi Kajian Faktor Pendorong Minat Mahasiswa Program Studi Teknik
Mesin Otomotif Politeknik Indonesia Surakarta Untuk Berwirausaha‛, Jurnal Sainstech Politeknik
Indonesia Surakarta, No. 2 Vol 1 (2014), 3-4
Kewirausahaan 3
Unras
wirausaha yang lebih tepat. Sebaliknya, jika arah dan tujuan pendidikan
adalah menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang,
atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ), yang lebih tepat adalah
pendidikan wiraswasta. Karena kedua aspek itu sama pentingnya,
pendidikan yang diberikan sekarang, yang cenderung pada kedua aspek itu
menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup aspek
finansial, personal, sosial, dan profesional.8 Dalam kewirausahaan,
disepakati tiga jenis perilaku, yaitu:
1) memulai inisiatif;
2) mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ ekonomi untuk
mengubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis;
3) menerima risiko atau kegagalan. Menurut para ahli ekonom,
wirausahawan adalah orang yang mengubah nilai sumber daya, tenaga
kerja, bahan, dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan orang yang melakukan perubahan, inovasi, serta cara-
cara baru.
b. Ide dan peluang usaha
2. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.10 Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti
8
Wijandi, Soesarsono. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung: Sinar Baru. Hlm 48
9
A.Rusdiana, Kewirausahaan, teori dan praktek, Cet. Ke-1 -- Bandung: Pustaka Setia, 2018, hlm 49-51
10
Suryana 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan Proses menuju Sukses, Jakarta,Salemba
Empat.hlm 12
Kewirausahaan 4
Unras
11
Alma Buchari, Dr,:Kewirausahaan , Alfabet,2001
Kewirausahaan 5
Unras
mereka di pasar.12 Selain menekankan pada penciptaan hal-hal baru dan risiko,
definisi yang dikemukakan oleh Wennekers dan Thurik juga menekankan pada
kemauan dan kemampuan individu. Hal ini sejalan dengan definisi yang
tertuang dalam Inpres No. 4 tahun 1995 yang mendefinisikan kewirausahaan
sebagai semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.13
12
Wennekers, Sander, and Roy Thurik. 1999. Linking Entrepreneurship and Economic Growth. Small
Business Economics hlm 32
13
Ibid Wennekers, Sander, and Roy Thurik. hlm 33
14
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 51
Kewirausahaan 6
Unras
Kewirausahaan 7
Unras
a. Fungsi Makro
17
Suryana,: Kewirausahaan :pedoman praktis, Kiat dan proses Menuju Sukses ,salemba Empat,2003.
Hlm 52
18
ibid
Kewirausahaan 8
Unras
b. Fungsi Mikro
1) Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan: Produk baru,
teknologi baru, ide-ide baru, organisasi usaha baru.
2) Planner
Wirausaha berperan dalam merancang usaha, strategi perusahaan, ide-
ide dalam perusahaan, organisasi perusahaan,22
19
Alma, Buchari 2003 Kewirausahaan Cetakan Ketujuh Bandung: Alfabeta, hlm 5
20
Ibid
21
Carol Kinsey Goman1999 Kreativitas dalam Bisnis Jakarta: Binarupa.hlm 21
22
ibid
Kewirausahaan 9
Unras
2) Risiko Finansial
3) Risiko teknik.23
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara atau
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Secara garis besar peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut:
2) Mengurangi pengangguran
23
Ibid hlm 23
24
Op. Cit Zimmerer, W. Thomas, Norman. Hlm 56
Kewirausahaan 10
Unras
5) Meningkatkan produktivitas.25
25
Ibid
26
Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar :Lembaga Kajian dan Pengembangan
Pendidikan Universitas Hasanuddin. Hlm 12
27
Ibid
Kewirausahaan 11
Unras
Kuriloff, John M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat cara
untuk mencapai penga-laman yang seimbang:
28
Syamsuddin, AS 2007 Mencipta Produk, Membangun Usaha Mandiri Paket Pelatihan Kewirausahaan
untuk Alumni Unhas Kerja Sama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dengan Pusat Pengembangan
Usaha KecilKawasan Timur Indonesia (PUKTI), Januari – April 2007 di Makassar Syamsuddin. Hlm 57
Kewirausahaan 12
Unras
2) Knowledge of business
3) Establishment of goal
29
Munir Fuady 1997 Pembiayaan Perusahaan Masa Kini (Tinjauan Hukum Bisnis). Jakarta: Citra Aditya
Bakti.hlm 8
30
Op. Cit Carol Kinsey Goman1999.hlm 43
Kewirausahaan 13
Unras
3) Selalu menjaga penampilan dan bertutur kata yang baik dan tidak
menyinggung pihak lain
4) Hidari sikap atau perilaku yang dapat merugikan orang lain, sehingga
wibawa sebagai seorang pengusaha selalu terjaga
31
Ibid
Kewirausahaan 14
Unras
Kewirausahaan 15
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan kewirausahaan dan wirausaha ?
2. Bagaimanakah sikap yang harus dimiliki dari seorang wirausahawan?
3. Bagaimana fungsi makro dan fungsi mikro pada kewirausahaan mempengaruhi
perekonomian masyarakat suatu daerah?
4. Bagaimana menurut anda tujuan dari seseorang berwirausaha?
5. Sebutkan ciri-ciri seorang wirausaha ?
6. Jelaskan dengan bahasa akademik, bagaimana menurut anda manfaat dari
mempelajari mata kuliah kewirausahaan di Perguruan Tinggi?
D. REFERENSI
A.Rusdiana, Kewirausahaan, teori dan praktek, Cet. Ke-1 -- Bandung: Pustaka
Setia, 2018
Drucker dalam Suci Purwandari, ‚Studi Kajian Faktor Pendorong Minat Mahasiswa
Program Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Indonesia Surakarta Untuk
Berwirausaha‛, Jurnal Sainstech Politeknik Indonesia Surakarta, No. 2 Vol 1
(2014),
Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar :Lembaga Kajian
dan Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin
Munir Fuady 1997 Pembiayaan Perusahaan Masa Kini (Tinjauan Hukum Bisnis).
Jakarta: Citra Aditya Bakti
Kewirausahaan 16
Unras
Suryana 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan Proses menuju Sukses,
Jakarta,Salemba Empat
Wennekers, Sander, and Roy Thurik. 1999. Linking Entrepreneurship and Economic
Growth. Small Business Economics
Kewirausahaan 17
Unras
PERTEMUAN KE : 2
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang konsep dasar kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Dalam mempelajari ilmu kewirausahaan, berarti kita dituntut untuk
memahami tentang ilmu yang mempelajari kemampuan seseorang dalam
menghadapi berbagai macam tantangan, peluang dan resiko kegagalan dalam
menjalankan usaha. Menurut Thomas W. Zimmerer, (1996) “Entrepreneurship
is the result of a disciplined,systematic process of applying creativity and
innovations to needs and opportunitiesin the marketplace’’.32 Kewirausahaan
adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Untuk lebih
umumnya kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis
penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar. Pada dasarnya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir
atau urusan pengalaman lapangan yang dihadapi tetapi kewirausahaan
merupakan disiplin ilmu yang dapat diajarkan dan dipelajari. Berarti
kewirausahaan dapat dipelajari atau diajarkan, dan untuk pengembangan bakat
dalam kewirausahaan maka dapat dilkukan melalui jalur pendidikan, oleh
karenanya untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup, melainkan harus memiliki pengetahuan yang luas dalam segala aspek
mengenai usaha yang akan dimasukinya.33
32
Zimmerer, W Thomas, Norman 2005 Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 4
33
Ibid
Kewirausahaan 18
Unras
Jika kita amati disekeliling kita, maka akan kita dapatkan para pengusaha yang
berjalan ditempat, tidak berkembang, dan kemungkinan mati. Mengapa ada
entrepreneur yang sukses? Mengapa ada juga yang tidak sukses? Beberapa
teori kewirasahaan akan dibahas dalam perkuliahan ini yaitu teori pulang dari
ekonomi, teori kewirausahaan berdasarkan perspektif sosiolgi, dan perspektif
psikologi yang menentukan pengusaha sukses atau tidak. Proses yang menjadi
focus dalam kewirausahaan ini adalah upaya menemukan peluang, melakukan
kajian dan mengimplementasikan dalam pasar. Hal ini yang dikenal sebagai
inovasi yaitu sebuah ide kreatif yang diimplementasikan baik dalam produk,
jasa atau proses bisnis yang lain.
34
Soeharto Prawirokusumo Ekonomi Rakyat : Konsep Kebijakan dan Strategi edisi Yogyakarta
:BPFE,2001. Hlm 4
Kewirausahaan 19
Unras
35
Oei, Istijanto 2010 Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hlm 32
36 Nur Muhamad 2011 Presentasi Memukau. (wwwgooglecoid/ search?q) Diunduh Tanggal 1 April 2020
Kewirausahaan 20
Unras
f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat
waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda
pekerjaan.
Kewirausahaan 21
Unras
mau belajar dari pengalaman. risks financial, material, and human resources a
new way to create a new business concept or opportunities within an existing
firm.
3. Karakteristik Kewirausahaan
b. lebih memilih risiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari risiko, baik
yang terlalu rendah maupun risiko yang terlalu tinggi.
Kewirausahaan 22
Unras
38
Geoffrey G Meredith, et.al. 2000 Kewirausahaan Teori dan PraktikJakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Hlm 5-6
39
Arthur Kuriloff dan Jhon M.Memphil, Starting and Managing the Small Business, McGraw Hill, New York,
1993. Hlm 20
Kewirausahaan 23
Unras
j. Tegas.
Wasty Sumanto (1989:5) menambah ciri-ciri yang ke-12 dan ke-13 sebagai
berikut:
b. Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada
alam.
Geoffrey Meredith menambahkan ciri yang ke-14 sampai dengan ke-16, yaitu:
a. Kepemimpinan.
b. Keorisinilan.
Secara eksplisit, Dan Steinhoff dan John F Burgess dalam buku yang
ditulis oleh Kashmir mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan
untuk menjadi wirausaha yang berhasil, meliputi:
40
Geoffrey G. Meredith,Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Pustaka Binaman Presindo, Jakarta, 1996, hlm
5
41
Op. Cit Thomas W. Zimmerer. Hlm 5
Kewirausahaan 24
Unras
c. Berencana, mengorganisir.
e. Karena sendiri, maka ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi
terhadap perbedaan pihak lain.
g. Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul
rasa percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar.
42 Kasmir, Kewirausahaan – edisi revisi Jakarta, PT Raja grafindo Persada, 2013 hlm 38
Kewirausahaan 25
Unras
l. Adanya perluasan pasar dan pihak lain yang bersaing mendorong kemauan
keras untuk membuat perencanaan lebih baik, bekerja lebih baik, untuk
mencapai hasil lebih baik bahkan yang terbaik dan berbeda.
m. Sikap hati-hati dan cermat mendorong kesiapan bekerja sama dengan pihak
lain yang sama-sama mencari kemajuan dan keuntungan. Akan tetapi, jika
perlu, is harus ada kesiapan untuk bersaing.
q. Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan
dirinya, integritas pribadi yang mengandung citra dan harga diri, selalu
bersikap adil, adil, dan sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan
oleh orang lain.43
43
Ahmad Sanusi. 1994. Menelaah Potensi Perguruan Tinggi untuk Membina Program Kewirausahaan dan
Mengantar Pewirausaha Muda, Makalah Seminar. Kopma IKIP. Hlm 23-24
Kewirausahaan 26
Unras
Dalam sistem nilai pribadi terdapat empat jenis sistem nilai, yaitu:
4) Nilai bauran.45
44
Sidharta Poespadibrata (1993), sistem Nilai, kepercayaan, dan gaya kepemimpinan manajer madya
dalam konteks budaya organisasi, Bandung, Disertasi UNPAD, hlm 91
45
Ibid
Kewirausahaan 27
Unras
Menurut Sujuti Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing,
sebagai berikut:
46
Suyuti Jayha Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1997. Hlm 43
Kewirausahaan 28
Unras
47
Wijandi Soesarsono. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung : Sinar Baru. Hlm 33
48
Ibid hlm 37
49
Soeparman Ahamidjaja 1989, Membina sikap mental Wirausaha, Jakarta:Rineka Cipta. Hlm 12
Kewirausahaan 29
Unras
50
Op. Cit Yuyun Wirasasmita. Hlm 2
Kewirausahaan 30
Unras
d. Kepemimpinan.
Dalam karya dan karsanya, wirausaha selalu ingin tampil baru dan
berbeda. Karya dan karsa yang berbeda akan dipandang sebagai sesuatu
yang baru dan dijadikan peluang. Banyak hasil karya wirausaha berbeda
dan dipandang baru, seperti komputer, mobil, minuman, dan produk
makanan lainnya. Kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu
ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera
berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan
berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun
pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang memiliki jiwa
kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai.
la selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.52
51
Ibid. Yuyun Wirasasmita. hlm 38
52
Danuhadimedjo, Rdjatmiko 1998 Kewiraswastaan dan Pembangunan Bandung: Alfabeta. Hlm 23
Kewirausahaan 31
Unras
53
David Smith. 2007. Poststrukturalism, in; Tim Dunne, Milja Kurki dan Steve Smith (eds.) International
Relations Theories. Oxford: Oxford University Press
Kewirausahaan 32
Unras
dan memahami produksi. Ciri-ciri orang modern tersebut hampir sama dengan
yang dikemukakan oleh Gunar Myrdal, yaitu:
54
Ibid
55
Siagian,Sondang P1999 Manajemen Sumber Daya ManusiaJakarta: Bumi Aksara. Hlm 5
Kewirausahaan 33
Unras
Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A.Turla (1986) pola tingkah laku
kewirausahaan di atas tergambar pula dalam perilaku dan kemampuan sebagai
berikut:
a. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri,
kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, memiliki dorongan, dan
kemauan kuat.
b. Hubungan, dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar-
personal, ke kepemimpinan, dan manajemen.
c. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menemukan produk dan harga,
periklanan dan promosi.
d. Keahlian dalam mengatur, diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, dan penjadwalan, serta pengaturan pribadi.
e. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur
uang.57
Perilaku tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai kepribadian wirausaha, yaitu
nilai-nilai keberanian menghadapi risiko, sikap positif, dan optimis, keberanian
mandiri, dan memimpin, dan kemauan belajar dari pengalaman. Keberhasilan
atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
eksternal maupun internal. Faktor internal yang berpengaruh adalah kemauan,
kemampuan, dan kelemahan. Sedangkan faktor yang berasal dari ekstenal diri
perlaku adalah kesempatan atau peluang.
56
Heidjrachman dan Suad Husnan1992 Manajemen Personolia. Edisi Keempat Yogyakarta: BPFE. Hlm 1
57
Ibid
Kewirausahaan 34
Unras
adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Teori motivasi pertama kali
dikemukakan oleh. la mengemukakan hierarki kebutuhan yang mendasari
motivasi. Menurutnya, kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan dan
keamanan (security needs), kebutuhan social (social needs), kebutuhan harga
diri (esneeds), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).
a. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
Kewirausahaan 35
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Mengapa pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu
tersendiri yang independen (independent academic dicipline), Jelaskan!
3. Dalam karakteristik seorang kewirausahaan yang salah satu dari karakter itu
adalah karakter yang berani mengamnil resiko, coba jelaskan karekater yang
dimaksud dan berikan sebuah contoh situasi dimana seorang wirausaha tersebut
berani mengambil resiko!
5. Ada tiga prinsip dalam teori harapan (expectancy theory, Jelaskan bagaimana
kaitan antar ke tiga prinsip tersebut dengan teorinya yang ada!
D. REFERENSI
Ahmad Sanusi. 1994. Menelaah Potensi Perguruan Tinggi untuk Membina Program
Kewirausahaan dan Mengantar Pewirausaha Muda, Makalah Seminar.
Kopma IKIP.
Arthur Kuriloff dan Jhon M.Memphil, Starting and Managing the Small Business,
McGraw Hill, New York, 1993.
Kewirausahaan 36
Unras
David Smith. 2007. Poststrukturalism, in; Tim Dunne, Milja Kurki dan Steve Smith
(eds.) International Relations Theories. Oxford: Oxford University Press
Oei, Istijanto 2010 Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Suyuti Jayha Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 1997
Kewirausahaan 37
Unras
PERTEMUAN KE : 3
PROSES KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang proses kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutipi oleh Bygrave: “proses kewirausahaan
diawali proses dengan adanya inovasi’’. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik internal berkembangnya keworausahaan, maupun
eksternal seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan
faktor – faktor pemicu kewirausan’’.60 Sifat wirausahawan merupakan bawaan
lahir sebagaimana pendapat pakar yang menggunakan pendekatan klasikal
sebenarnya sudah lazim diterima sejak lama. Akan tetapi, saat ini pengakuan
tentang kewirausahaan sebagai suatu disiplin telah mendobrak mitos tersebut
dan membenarkan pendapat yang menggunakan pendekatan event studies.
Seperti juga disiplin-disiplin lainnya, kewirausahaan memiliki pola dan proses
kewirausahaan (Entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi
(Aachievement), optimisme (optimism), sikap-sikap nilai (value attitudes) dan
status kewirausahaan (Entrepreneurial status) atau keberhasilan.
60
Carol Kinsey Goman 1999 Kreativitas dalam BisnisJakarta: Binarupa Aksara. Hm 3
61
Lupiyoadi Rambar, Jero Wacik1988Wawasan Kewirausahaan (Cara Mudah Menjadi Wirausaha).
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hlm 5
Kewirausahaan 38
Unras
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Pada dasarnya
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan yang dihadapi tetapi kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang
dapat diajarkan dan dipelajari.
62
Bygrave, Wiliam D, 1996, The Portable MBA : Entrepreneurship, Jakarta :Bina Rupa Aksara. Hlm 3
63
Soeharto Prawirokusumo Ekonomi Rakyat : Konsep Kebijakan dan Strategi edisi Yogyakarta :BPFE,
2001.hlm 5
Kewirausahaan 39
Unras
64
Ibid. hlm 6
65
Ibid
Kewirausahaan 40
Unras
a. Proses Inovasi
b. Proses Pemicu
c. Proses Pelaksanaan
d. Proses Pertumbuhan
66
Srie Sulastri, Atty. (2008). Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Hlm 9
Kewirausahaan 41
Unras
67
Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010
68
Kao, Raymond dan Russel, M. Knight. (1987). Entrepreneurship and New Venture Management.
Prentice-Hall Canada Scarborough, Ontario
Kewirausahaan 42
Unras
69
Duncombe, William dan John Yinger 1993 An Analysis of Return to Scale in Public Production, with An
Application to Fire Protection. North Holland: Journal of Public Economics. Hlm 52
70
David Osborne dan Ted Gebler, Mewirausahakan Birokrasi, terj, Abdul Rasyid, Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo, 1996. Hlm 98
Kewirausahaan 43
Unras
Tetapi dengan semangat dan kerja keras, seorang wirausahawan akan mampu
bangkit dan membangun usahanya kembali. Keberanian yang tinggi dalam
mengambil risiko dan perhitungan yang matang ikuti dengan optimisme harus
disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab optimisme dan keberanian
mengambil risiko dalam menghadapi suatu tantangan jauhi oleh kepercayaan
diri.71 Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian kemampuan sendiri.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, relatif Mampu
menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu bantuan
orang lain.
71
Jati, Waluya. (2009). Analisis Motivasi Wirausaha Perempuan (Wiausahawati) Di Kota
Malang.Humanity. Vol 4, (2),141 – 153
Kewirausahaan 44
Unras
72
Robbin, Stephen PBarnwell,Neil 2002 Organisation Theory: Concepts and Cases. Australia: Pearson
Education Prentice Hall. Hlm 56
Kewirausahaan 45
Unras
Baik di dunia kampus, sekolah, lembaga kursus bahkan di luar itu semua.
Beberapa langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menuju kesuksesan:
Adalah hal mustahil orang bisa sukses tanpa usaha keras. Seorang
wirausahawan yang baru saja menjejakkan kakinya di dunia usaha, pasti
pernah mengalami jatuh bangun, kegagalan dan kebangkrutan. Tetapi
dengan semangat dan kerja keras, seorang wirausahawan akan mampu
bangkit dan membangun usahanya kembali. Seseorang yang terjun menjadi
seorang wirausahawan tidak bisa sukses hanya dengan berpangku tangan
tapi harus terus berjuang dan berkorban.
Manusia sering disebut sebagai zoon Politicon, artinya manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan bantuan orang lain maka
tujuan yang anda cita-citakan akan mudah tercapai. Inilah yang disebut
dengan manajemen yaitu ilmu atau seni bagaimana cara anda
menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah anda tetapkan.
Anda harus berperilaku menyenangkan bagi semua orang sehingga
memudahkan dalam kerjasama untuk mencapai sebuah keberhasilan.
Ini bukan berarti anda harus memiliki wajah yang tampan dan cantik. Karena
itu semua adalah faktor pembawaan yang tidak bisa anda ubah. Namun
paling tidak Anda berpenampilan yang baik dari tata busana yang anda
kenakan, dari raut wajah anda yang penuh senyum, penuh optimisme dan
selain itu yang lebih penting adalah perilaku cantik yang ada dalam hati dan
jiwa seorang calon wirausahawan, yaitu perilaku jujur dan disiplin. Seorang
pribadi yang baik, jujur dan disiplin akan mudah disenangi orang di manapun
dia berada. Oleh karena itu dia akan mudah bekerja sama dengan orang
lain. dengan hal tersebut anda akan mudah untuk meraih kesuksesan.
Kewirausahaan 46
Unras
Ambisi di sini lebih tepatnya motivasi yang kuat yang ada dalam diri
seseorang untuk maju. Karena dalam kehidupan, Anda akan mengalami
banyak sekali cobaan. Orang yang berani gigih menghadapi cobaan,
tantangan, dan halangan biasanya akan berhasil dalam kehidupannya.
Sehingga seorang wirausaha harus mampu melihat ke depan untuk berjuang
menggapai cita-cita yang telah ia idamkan.
Untuk sukses menjalankan usaha, anda harus bisa memilih kata dalam
menyampaikan ide yang ada di dalam pikiran anda. Anda harus bisa
Kewirausahaan 47
Unras
73
Ibid. hlm 57-59
74
Meredith, GG 2000 Kewirausahaan: Teori dan Praktik Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Hlm 38
Kewirausahaan 48
Unras
f. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
75
Zimerer,Thomas Wdan Scarborough, Norman, M 1998 Essentials Entrepreneurship and Small Business
Management. 2nd Edition New Jersey:Prentice Hall, Inc. hlm 14-15
Kewirausahaan 49
Unras
a. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap, awal maupun tahap,
pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh
pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan, sewaktu-waktu
bisa rugi dan sewaktu-waktu juga bisa untung. Kondisi yang tidak menentu
dapat membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri
mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang
lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan
orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. la kurang terbiasa
dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya
menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
76
Ibid hlm 17
Kewirausahaan 50
Unras
b. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab baik dalam
mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun tanggung jawab
terhadap keberhasilan berwirausaha. Oleh karena itu, akan mawas diri
secara internal.
d. Tolerance for risk, ambiguity, and uncertainty, yaitu tahan terhadap risiko
dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola risiko dengan
cara mentransfer risiko ke pihak lain seperti bank, investor, konsumen,
pemasok, dan lain-lain. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
f. Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan dan luwes. Salah satu kunci
penting adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan.
Kekakuan dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang serba cepat
sering kali membawa kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi perubahan
yang cepat dan fleksibel tentu saja memerlukan kreativitas yang tinggi.
Kewirausahaan 51
Unras
g. Desire for immediate feedback, yaitu selalu memerlukan umpan balik yang
segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh
karena itu, dalam memperbaiki kinerjanya, ia selalu memiliki kemauan untuk
menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya dan selalu belajar
dari kegagalan
h. High level of energy, yaitu memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha
yang berhasil biasanya memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding rata-
rata orang lainnya, sehingga ia lebih suka kerja keras walaupun dalam waktu
yang relatif lama.
j. Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa yang akan datang.
Untuk tumbuh dan berkembang, ia selalu berpadangan jauh ke masa depan
yang lebih baik.
77
Ibid. hlm 6-8
Kewirausahaan 52
Unras
Kerugian Kewirausahaan :
a. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk.
Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua
waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
78
Arthur Kuriloff dan Jhon M.Memphil, Starting and Managing the Small Business, McGraw Hill, New York,
1993. Hlm 20
Kewirausahaan 53
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan bagaimana proses berwirausaha yang ideal menurut anda sertakan
anda contohnya dengan anda yang akan beriwausahan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud keberhasilan dan kekuksesan, dan bagaimana
menurut anda arti keberhasilan itu dalam diri anda?
3. Jelaskan, lapa yang metarbelakangi secara umum mengapa dalam berwirausaha
wirausahawan atau seseorang mengalami kegagalan?
4. Jelaskan hal apa yang akan anda lakukan jika dalam menjalankan
kewirausahaan anda mengalami kegagalan, serta jawaban anda dengan
alasannya mengapa anda melakukan hal tersebut jika mengalalami kegagalan!
5. Jelaskan menurut anda apakah setipa manusia itu dituntut untuk sukses,
sertakan alasannya jika jawaban anda iya atau tidak ?
D. REFERENSI
Arthur Kuriloff dan Jhon M.Memphil, Starting and Managing the Small Business,
McGraw Hill, New York, 1993
Bygrave, Wiliam D, 1996, The Portable MBA : Entrepreneurship, Jakarta :Bina Rupa
Aksara
Carol Kinsey Goman 1999 Kreativitas dalam BisnisJakarta: Binarupa Aksara.
Duncombe, William dan John Yinger 1993 An Analysis of Return to Scale in Public
Production, with An Application to Fire Protection. North Holland: Journal of
Public Economics.
David Osborne dan Ted Gebler, Mewirausahakan Birokrasi, terj, Abdul Rasyid,
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996
Jati, Waluya. (2009). Analisis Motivasi Wirausaha Perempuan (Wiausahawati) Di
Kota Malang.Humanity
Lupiyoadi Rambar, Jero Wacik1988Wawasan Kewirausahaan (Cara Mudah Menjadi
Wirausaha). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
79
Ibid. hlm 21
Kewirausahaan 54
Unras
Kewirausahaan 55
Unras
PERTEMUAN KE : 4
PROFIL DAN TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang profil kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Profil Kewirausahaan
Seorang wirausaha senantiasa berupaya untuk melakukan inovasi untuk
dapat memperbaiki suatu keadaan. Dalam melakukan pencarian hal-hal yang
baru dia akan selalu memperhatikan efektivitas dan efisiensi, serta kerjasama
dengan pihak lain yang saling menguntungkan. Josep Schumpeter
mengemukakan konsep wiraswasta secara lengkap, yakni: Sebagai orang yang
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru.80. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi
bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan
bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani
menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
80
Schumpeter, Joseph A. Kapitalisme, Sosialisme, dan Demokrasi. New. York: Harper, 1942. Hlm 3
Kewirausahaan 56
Unras
b. Kewirausahaan arbritase
c. Wirausaha inovatif
81
Roopke. 1995. Entrepreneurship in Cooperative Development. Hlm 11
82
Ibid. hlm 12-13
Kewirausahaan 57
Unras
c. Family-own business
d. Copreneurs
Yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja
sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya secara bersama-sama.
83
Mas'ud Machfoedz, M.B.A., Mahmud Machfoedz. Kewirausahaan : metode, manajemen, dan
implementasi. Edisi kedua, cetakan pertama. Yogyakarta : BPFE, 2015
Kewirausahaan 58
Unras
84
Bruce G. Whiting. (1988). Creativity and Entrepreneurship: How Do They Relate? Journal of Creative
Behavior 22, No.3. hlm 32
85
JB Say, Traite´ D’e´conomie Politique, ou Simple Exposition de la Manie`re Dont se Forment, se
Distribuent, et se Composent les Richesses, A.A. Renouard, Paris. Hlm 32
Kewirausahaan 59
Unras
dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal dan meningkatkan
sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan;
1) Produk baru (the new product)
2) Teknologi baru (the new technologi)
3) Ide-ide baru (the new image)
4) Organisasi usaha baru (the new organization)
b. Planner
Wirausaha berperan dalam merancang ;
1) Perencanaan usaha (corporate plan)
2) Strategi perusahaan (corporate strategy)
3) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
4) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation).88
86
Ibid
87
Marzuki Usman, 1997. Keuangan dan Perbankan Indonesia. Jakarta : Pinandita Press.hlm 29
88
Ibid
Kewirausahaan 60
Unras
berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan
cara-cara yang baru agar dapat bersaing. Nilai tambah dapat diciptakan melalui
:
a. Captain of industry, yang mulai sebagai teknisi atau tukang dalam suatu
bidang keahlian, kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru, bukan
dengan sengaja melainkan karena hasil temuan dan daya cipta.
b. Usahawan, yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat,
merangsang kebutuhan baru untuk mendapat langganan baru. Perhatian
yang paling utama adalah penjualan.
c. Pemimpin keuangan (financial leader), yaitu orang yang sejak muda
menekuni keuangan, mengumpulkan uang, dan menggabungkan sumber-
sumber keuangan.90
Selain entreprenuer, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intraprenuer
dan benchmarking:
89
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 51
90
Wennekers, Sander, and Roy Thurik 1999 Linking Entrepreneurship and Economic Growth. Small
Business Economics. Hlm 67
91
ibid
Kewirausahaan 61
Unras
92
Yacob, Ibrahim, 1988, studi kelayakan Bisnis, Jakarta, Rineka Cipta. Hlm 61
93
Umar, Husain. 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasu sJakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hlm 94
Kewirausahaan 62
Unras
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan ;
1) Produk baru (the new product)
2) Teknologi baru (the new technologi)
3) Ide-ide baru (the new image)
94
Ahmad Tohardi, (2005) Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia,. Universitas Tanjung
Pura, Mandar Maju, Bandung.hlm 19
95
Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hlm 4
Kewirausahaan 63
Unras
1) Corporate plan
96
Op. Cit Marzuki Usman, 1997
Kewirausahaan 64
Unras
2) Corporate strategy
4) Corporate organization.
1) Captain of industry, yang mulai sebagai teknisi atau tukang dalam satu
bidang keahlian, kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru bukan
dengan sengaja melainkan karena hasil temuan dan kehebatan daya cipta.
Ditinjau dari fungsi mikro, peran wirausaha adalah penanggung risiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara-cara yang
baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Selain Entrepeneur istilah lain yg juga dikenal adalah konsep Intrapeneur yaitu
orang yg tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru, tetapi menggunakan
temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang bersangkutan. Misal
dalam membuat design suatu produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Fungsi intrapreneur adalah duplicating new product, and imitating new
technology. Hal ini berbeda dengan benchmarking yang berkembang
dikalangan manajer dan wirausaha di Jepang dan Australia. Pada
benchmarking selain meniru juga mengembangkan produk melalui
pengembangan teknologi baru (imitating and developing product) atau imitation
with modification. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola
sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah
memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya.
97
Op. Cit Wennekers, Sander, and Roy Thurik. Hlm 69
Kewirausahaan 65
Unras
4. Tantangan Kewirausahaan
Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan
dan persaingan yang kompleks. Hanya sumber daya yang memiliki
keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan. Untuk dapat bersaing
dalam persaingan global sumber daya manusia dituntut untuk lebih berfikir
kreatif serta inovatif dan mampu mandiri dalam hal menciptakan lapangan kerja
baru dari setiap peluang yang ada. Seandainya lapangan kerja swasta sulit
untuk dimasuki dan sumber daya manusia tidak cukup kapabilitasnya untuk
berkompetitif maka solusinya adalah dengan menciptakan lapangan kerja
sendiri dari sumber daya yang ada disekitar kita untuk bisa dimanfaatkan dan
mencari peluang usaha serta ikut andil dalam pemerataan ekoniomi.98
Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk, pengangguran,
tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup beserta kecenderungannya
merupakan tantangan yang saling terkait.
98
Suryana, Yuyus dan Khatib Bayu. 2013. Kewirausahaan – Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Hlm 65
Kewirausahaan 66
Unras
99
Layoo N & Rahman W.(2017). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dengan Kinerja Usaha Mikro
Kecil di Kabupaten Banggai. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan Vol.7, No.1, 2017, 29-
44
Kewirausahaan 67
Unras
Secara garis besar peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di
Indonesia adalah sbb :
100
Dun Steinhoff, John F. Burgess. (1993). Small Business Management Fundamentals 6th ed. New York:
Mcgraw Hill, Inc. hlm 92
101
Pearce II JA, and Robinson JrRB2007Strategic Management Formulation, Implementation, and
Control. 10th EdMcGraw-Hill
Kewirausahaan 68
Unras
b. Risiko Finansial
c. Risiko teknik
a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara atau
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam
memenuhi kebutuhannya.
a. Menciptakan produk baru dan berbeda, ketika ide dimunculkan secara riil
atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan
jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar.
Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli
atau penggunanya.
b. Mengamati Pintu Peluang. Wirausaha harus mengamati potensi-potensi
yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan
produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk
baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki
pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar
Kewirausahaan 69
Unras
102
Zimmerer, W. Thomas, Norman. Hlm 87-89
Kewirausahaan 70
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Sebutkan dan jelaskan mengelompokkan profil kewirausahaan berdasarkan
intensitas pekerjaan dan status menurut Zimmerer?
2. Ditinjau dari ruang lingkupnya fungsi, wirausaha mempunyai dua fungsi yaitu
fungsi makro dan fungsi mikro, Jelaskan dari kedua fungsi tersebut?
3. Dapatkah anda jelaskan kelebihan dan kekurangan fungsi mikro bagi seorang
wirausawan pemula?
4. Mengapa arus globalisasi mempengaruhi seorang wirausaha?
5. Bagaimana cara menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini terutama
dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) agar usaha yang sedang kita
jalankan mampu bersaing secara global?
D. REFERENSI
Ahmad Tohardi, (2005) Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia,.
Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung
Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Kewirausahaan 71
Unras
Wennekers, Sander, and Roy Thurik 1999 Linking Entrepreneurship and Economic
Growth. Small Business Economics
Umar, Husain. 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasu
sJakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kewirausahaan 72
Unras
PERTEMUAN KE : 5
IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang ide dan peluang kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Ide Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk melakukan inovasi agar terjadi
pemindahan sumber daya ekonomi dari kawasan produktivitas rendah ke
kawasan produktivitas tinggi. Seorang pelaku usaha dalam skala kecil
sekalipun dalam menjalankan kegiatannya akan selalu menggunakan berbagai
sumber daya. Suatu usaha akan menjadi berkembang jika melakukan inovasi
dalam pengolahannya karena dengan melakukan inovasi akan tampak berbeda
dengan yang lain. Selain melakukan inovasi tentunya akan dibarengi dengan
berpikir kreatif dimana suatu usaha dapat bertahan dan bersaing. Kedua
kegiatan ini sangat diperlukan dalam berwirausaha. Selain berpikir kreatif dan
inovatif, seorang wirausaha memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan
kewirausahaan.103 Dengan menjalankan wirausaha kita akan mampu
menambal nilai jual dari produk barang yang kita beli dan mengolahnya menjadi
suatu produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi. Menurut Dinsi Valentini :
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
103
Sonny Sumarsono,.2010. Manajemen Keuangan Pemerintahan.Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 4
Kewirausahaan 73
Unras
b. Resiko finansial
c. Resiko teknik
104
Dinsi, Valentino. Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian. Jakarta: Let's Go
Indonesia, 2004. Compact Disk
105
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 98
Kewirausahaan 74
Unras
c. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau
cara melakukan suatu pekerjaan.106
106
Zimmerer. W Thomas, Norman M. Scarborough. 1996. Entrepreneurship and New Jersey: Prentice Hall
International Inc. hlm 82
Kewirausahaan 75
Unras
107
Alma, Buchari. 2001. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Hlm 25
108
Ibid
Kewirausahaan 76
Unras
Ide dan peluang dalam bisnis dapat terjadi dalam semua aspek
kehidupan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonominya. Untuk
menghasilkan ide dalam mengembangkan bisnis yang lebih inovatif diperlukan
pengembangan ide-ide yang lebih inovatif agar bisnis yang kita jalankan
mampu bersaing dengan produk sejenis milik pengusaha lain. Agar ide-ide
potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.110 Adapun langkah
dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mampu membuat produk kebaruan yang berbeda dengan orang lain namun
dengan harga yang terjangkau.
109
Adcha, Yunafa. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi kewirausahaan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.hlm 19
110
Randall SSchuler dan Susan E Jackson1997 Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad
ke-21. Jilid 1Edisi Keenam Jakarta:Erlangga. Hlm 17
Kewirausahaan 77
Unras
pembeli atau penggunanya. Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan
nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku
konsumen di pasar. Unsur-unsur pasar yang perlu diperhatikan ketika kita
menciptakan produk baru itu diantaranya:
1) Mampu memenuhi permintaan pasar atas jasa atau barang yang kita
hasilkan
2) Mampu memenuhi janji dan tepat waktu dalam permintaan barang atau
jasa yang kita tawarkan.111
1) Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative
singkat,
2) Kerugian teknik harus rendah,
111
Op. Cit Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Hlm 103
Kewirausahaan 78
Unras
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
1) Inovasi
112
Op. Cit Zimmerer. W Thomas, Norman M. Scarborough. 1996. Hlm 67
113
Ibid
Kewirausahaan 79
Unras
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih)
dalm kemasan di Indonesia. Ide membuat minuman dalam kemasan
tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare akibat
kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka
bermain bulu tangkis di Rawamangun. Pada saat itu air minum dalam
kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen
Indonesia.
Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk
megembangkan teknologi baru di bidang computer sehigga progam
Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang progam-progam
pesaing.
Kewirausahaan 80
Unras
Proses inovasi :
3) Menguraikan masalah-masalah
8) Gagasan Potensial
a) Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru. Sumber gagasan bisa
berasal dari:
114
J Dollinger Entrepreneurship : Strategies And resource Marc. Pengarang, Dollinger, Marc J. Penerbitan,
s.l. : Prentice Hall, 2003. Hlm 8
115
Ibid. hlm 10
Kewirausahaan 81
Unras
(5) Menemukan fungsi lain dari sebuah benda atau alat biasa
d) Orientasi pemasaran
Kewirausahaan 82
Unras
Kewirausahaan 83
Unras
(7) Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek
dagang dan merek jasa.116
116
Ibid. hlm 11-15
117
Ciputra. 2007. Pendidikan Entrepreneur Pendidikan Manusia Abad 21. Konferensi Nasional :
Universitas Cipurta.hlm 32
Kewirausahaan 84
Unras
dan perdagangan bisnisnya dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi
sampai marketing dan produksi. Seorang wirausaha harus memiliki
pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang akan dijalankan.118 Tanpa
mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market tertentu, seorang
wirausaha menempatkan dirinya pada kegagalan. Kurangnya pengetahuan
akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal
bukanlah hal yang mudah bagi seorang wirausaha.
a. Bekal Kewirausahaan
b. Kompetensi kewirausahaan
118
Sarosa, P. 2015. Kiat praktis membuka usaha. Becoming young entrepeneur: Dream big start small,
act now! Panduan praktis & motivasional bagi kaum muda dan mahasiswa. Jakarta: PT Elex Media
Kompindo. Hlm 68
119
Suryana. (2003). Kewirausahan: Pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses (Edisi Revisi).
Jakarta: Salemba Empat. Hlm 3
120
Ibid. hlm 4
Kewirausahaan 85
Unras
e) Selalu memonitor.121
Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dibekali dengan bekal
keterampilan, keterampilan yang harus dimiliki wirausaha adalah :
121
Norman M. Scarborough Effective Small Business Management... Publicado por Macmillan Coll Div.
hlm 49
122
Ibid
123
Op. Cit. Suryana. Hlm 5
Kewirausahaan 86
Unras
124
Ibid.
Kewirausahaan 87
Unras
Ide dan gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang,
bentuk ataupun waktu. justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan
trobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya ialah dilandasi oleh
gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Untuk dapat
memenagkan persaingan maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara
berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Banyak seorang
calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami
kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realitis, objektif dan
rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.125 Karena itu, dibutuhkan
kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan / sumbang
saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat kebrehasilan usaha yang
sedang dirintis. Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu dapat
menggunakan fakta / realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam
setiap pengambilan keputusan maupun tindakan / perbuatannya. Dalam jiwa
seorang wirausahawan berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita
berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal
yang kita kerjakan adalah halal, karena tujuan kita adalah untuk menghasilkan
sebuah prestasi dari keberhasilan usaha yang kita jalankan. Pada prinsipnya
seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan
usahanya. Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian
merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Menurut Meredith (1996), Langkah-langkah dalam mengembangkan bisnis
yang kita miliki harus memiliki prospek dan peluang untuk bertahan lama, hal ini
125
Meredith, G. G. (1996). Kewirausahaan, teori dan praktek, hakikat dan ciri wirausaha, perencanaan dan
pengendalian keuangan, penggunaan sumber daya. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo. Hlm 75
Kewirausahaan 88
Unras
perlu dipikirkan secara matang agar produk kita tidak kalah bersaing di masa
depan.126 Dalam jiwa seorang wirausahawan berbagai motivasi akan muncul
dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu
bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah
halal, karena tujuan kita adalah untuk menghasilkan sebuah prestasi dari
keberhasilan usaha yang kita jalankan.
C. SOAL/TUGAS
1. Jalaskan bagaimana menemukan suatu ide kewirausahaan dan bagaimana cara
mengembangkan ide tersebut?
2. Jelaskan sumber-sumber potensial peluang ! dan seberapa pentingkah menurut
anda potensi peluang tersebut dalam berwirausaha?
3. Jelaskan bekal pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
wirusaha !
4. Jelaskan apa itu penyaringan ide usaha dan berikan contohnya !
5. Jelaskan bagimana jika seorang wirausahwan tidak memiliki cukup bekal
pengetahuan dan kemampuan yang cukup, kemungkinan apa yang akan terjadi
seseorang tersebut dalam menjalankan usahaanya?
D. REFERENSI
Adcha, Yunafa. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi kewirausahaan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dinsi, Valentino. Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian. Jakarta: Let's Go
Indonesia, 2004. Compact Disk
126
Ibid
Kewirausahaan 89
Unras
Suryana. (2003). Kewirausahan: Pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses
(Edisi Revisi). Jakarta: Salemba Empat
Kewirausahaan 90
Unras
PERTEMUAN KE : 6
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BERWIRASWASTA
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menerapkan pengembangan kreativitas dalam berwiraswasta
B. URAIAN MATERI
1. Mengembangkan Kreativitas Dalam Berwiraswasta
Seorang yang akan melakukan kegiatan usaha (wirausaha) akan
melakukan pemikiran, studi dan merumuskan untuk tujuan apa melakukan
kegiatan usaha, what is our bussiness. Kemampuan merumuskan tujuan akan
memberikan jalan dan pedoman dalam melakukan kegiatan usaha.
Kemampuan merumuskan tujuan hidup sangat ditentukan oleh kondisi obyektif
seorang wirausaha yang dipengaruhi oleh kondisi internal seperti keluarga,
pendidik•an, pengalaman dan kondisi ekternal seperti lingkungan umum,
ekonomi, industri. Wirausahawan memiliki jiwa mandiri. Hal ini didukung oleh
cara cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif didukung oleh dua hal,
yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran
yang kreatif, berbagai macam permasalahan dapat diatasi dengan baik.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam
masukan ke otak, terutama hal yang baru. Daya ingat, daya khayal, dan daya
serap dari otak menyebabkan munculnya berbagai ide baru menuju kreativitas.
Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia sering disebut daya khayal.
Melalui saya khayal, manusia mencapai kemauan yang tinggi dan
kesanggupannya dalam menemukan segala hal. Dari daya khayal ini dapat
menciptakan sebuah kreativitas. Kreativitas merupakan hasil pemikiran dan
gagasan. Ada rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebih
dahulu sebelum gagasan menjadi suatu karya. Rangkaian tersebut meliputi
fiksasi (pengikatan, pemantapan) dan formulasi gagasan, penyusunan rencana,
dan program tindakan nyata yang harus dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah disusun untuk mewujudkan gagasan tersebut. Kreativitas merupakan
proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Akan tetapi, kemampuan
ini berbeda antara satu orang dan orang lainnya. Kemampuan dan bakat
Kewirausahaan 91
Unras
Kewirausahaan 92
Unras
129
Kao, John 1989 Entrepreneurship, Creativity, and Organization, Taxs, Cases and Readings New
Jesey: Englewood Cliffs Prentice Hall. Hlm 32
Kewirausahaan 93
Unras
a. Pintar tetapi tidak harus brilian karena kreativitas tidak selalu secara
langsung berhubungan dengan tingginya inteligensi seseorang
b. Berkemampuan baik dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu
yang singkat
c. Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri Dengan kata lain, menyukai
dirinya dan memiliki rasa percaya diri
d. Cenderung kaya kehidupan fantasi
e. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang
f. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul
g. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan
lainnya
h. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya
i. Fleksibel
j. Lebih mementingkan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.
130
Ibid
Kewirausahaan 94
Unras
a. Mengenali Hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi,
dan orang, seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air teh,
kemudian dikemas dalam botol menjadi teh botol yang harum dan segar
rasanya Orang yang kreatif akan memiliki intuisi tertentu untuk
mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari
fenomena tersebut. Hubungan ini dapat memperlihatkan ide-ide, produk, dan
jasa yang baru
Kita dapat melihat adanya perspektif yang fungsional dari benda dan Orang.
Seseorang yang kreatif dapat melihat orang lain sebagai alat untuk
memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan pekerjaan.
c. Menggunakan akal
Fungsi otak bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak
tahun 1950 an serta tahun 1960 a. otak bagian kanan digunakan untuk hal-
hal seperti analogi, imajinasi, dan lain sebagainya, sedangkan otak bagian
kiri digunakan untuk kerja, seperti analisis, melakukan pendekatan yang
rasional terhadap pemecahan masalah, dan lain-lain. Meskipun secara
fungsinya berbeda, dalam kerjanya kedua bagian otak tersebut saling
berhubungan.
a) Pemikiran lain
Perkembangan kehidupan seseorang banyak terpenuhi oleh hal-hal yang
tidak pasti dan meragukan. Banyak orang menyerah dengan kenyataan
Kewirausahaan 95
Unras
yang dihadapi. Bagi orang yang kreatif, lebih baik belajar menerima keadaan
tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering menemukan sesuatu yang
berharga dalam kondisi tersebut.
b) Mencari selamat
Setiap orang cenderung menghindari resiko seminimal mungkin, tetapi
seorang innovator justru senang menghadapi resiko, misalnya resiko
kesalahan atau kegagalan. Bahkan kegagalan dianggap sebagai permainan
menarik yang dapat dijadikan guru baik untuk keberhasilan pada masa yang
kan datang.
c) Stereotype (yakin sudah ada ketentuan)
Meyakini adanya ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal begitu
pula halnya akan kesuksesan yang dapat diraih. Karena keterbatasan ini,
seseorang yang ingin melakukan sesuatu hal karena asas stereotype ini,
akan terimitasi cara pendang dan persepsinya terhadap kemungkinan lain
yang sebenarnya dapat diraih
d) Pemikiran kemungkinan
Untuk memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seseorang
cenderung percaya pada teori kemungkinan. Apabila berlebihan, hal ini akan
menghambat seseorang mencari kesempatan yang hanya akan datang
sekali dalam hidupnya.131
131
Adams, James. 1986. The Financing Of Terror : How The Groups That Are Terrorizing The World Get
The Money To Do It. New York : Simon & Schuster.hlm 21-23
Kewirausahaan 96
Unras
j. tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok, serta mau
mengambil risiko yang telah diperhitungkan.132
a. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif. Berani untuk berpikir kreatif tanpa
takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari
hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tidak berarti;
b. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari. Agar kreatif, otak perlu
distimulasi dengan hal-hal baru yang variative. Mendengarkan radio dan
berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beragam jenis musik atau
melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan;
c. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada
di pasar yang benar-benar berbeda. Tidak ada salahnya meminjam ide
perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian
d. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan. Orang bijak mengatakan agar kita
selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita
dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles
Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun
untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang, dan timah putih, pada
malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan
sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut
membentuk senyawa baru yang selama ini di cari-cari
e. bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide. Ide-ide kreatif
kadang muncul tanpa disengaja dan waktu yang tidak diduga. Daripada
cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide yang
mungkin akan muncul tiba tiba
f. dengarkan orang lain, ide tidak selalu datang dari diri kita. Ide dapat datang
dari orang lain, bahkan kompetitor kita. Dengan demikian selalu dengarkan
orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang bagi kita;
g. Dengarkan apa kata pelanggan. Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya.
Mereka mengonsumsi produk kita, sekaligus menjadi sumber ide yang tidak
ada habisnya;
132
Op. Cit Kao, John hlm 36
Kewirausahaan 97
Unras
133
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 142
Kewirausahaan 98
Unras
Pada era global, persoalan-persoalan yang muncul dari dunia bisnis dan
perdagangan harus diantisipasi dengan inovasi terhadap produk.
Wirausahawan merupakan inovator yang merasakan gerakan perekonomian
pada zaman sekarang. Untuk itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki mitos
dalam meningkatkan kemampuan inovasi, di antaranya sebagai berikut:
134 Rezza Efendy, Herman Sjahruddin, and Ahmad Anto, ‘Praktik Motivasi Kerja Dan Konsekuensinya
Pada Kinerja Aparatur Sipil Negara’, 2017
Kewirausahaan 99
Unras
Jenis, bentuk, dan motif apa pun, sebuah inovasi, baik sederhana
maupun radikal merupakan bentuk kesadaran. Inovasi dikenal secara luas di
alangan dunia bisnis dan tujuan utamanya adalah melaksanakan kegiatan
ekonomi dan menjadi instrumen penting untuk mencapai serta melestarikan
keunggulan daya saing di dalam bisnis. Sebagian besar gagasaninovasi
muncul melalui analisis peluang yang sistematis dan bertujuan. Dalam upaya
mempertahankan identitas dan kelangsungan hidup, inovasi memerlukan
pengetahuan, kemurnian, keteguhan, dan kerja kerasTuomi (1999)
berpendapat bahwa proses utama inovasi terkait dengan pembaharuan dan
pertumbuhan inovasi serta merupakan penyebab utama adanya
pertumbuhan dan pembaharuan.
135
Efendy, Sjahruddin, and Anto.
Kewirausahaan 10
Unras
Dimensi tipe inovasi, tahapan inovasi, dan level analisisinya adalah sebagai
berikut:
1) iklim inovasi dan visi, yaitu mempunyai visi yang singkat dan jelas serta
memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovasi;
2) orientasi pasar, yaitu melandaskan visi mereka yang ada pada pasar;
3) organisasi yang tetap datar dan kecil;
4) proses belajar interaktif, yaitu dalam suatu lingkungan yang inovasi,
proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi
tradisional dalam suatu perusahaan.137
c. Sumber Penerapan Sikap Inovasi
136
Efendy, Sjahruddin, and Anto.
137
James Brian Quinn, dan Jhon Voyer, The Strategy Process. London: Prentice Hall International, Inc.,
1995
Kewirausahaan 10
Unras
Kewirausahaan 10
Unras
5) Perubahan demografi.
Perubahan demografis merupakan sumber peluang inovasi yang paling
andal di luar perusahaan. Di sini, inovasi muncul karena adanya
perubahan pada masyarakat tentang jumlah penduduk, umur,
pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, lokasi geografis, dan faktor-faktor
lainnya
6) Perubahan persepsi.
Adanya sumber peluang inovasi, berbagai keganjilan, dapat menjadi
sumber peluang inovasi. Di sini, inovasi akan muncul karena adanya
perubahan interpretasi yang terjadi pada masyarakat akan fakta-fakta
yang ada dan konsep yang berlaku. Contohnya bermunculan pusat
kebugaran
7) Konsep pengetahuan dasar.
Pengetahuan baru, baik pengetahuan ilmiah, teknis, maupun social
merupakan sumber peluang dana paling produktif. Ada beberapa prinsip
yang mendasari kreasi dan inovasi, serta invensi. Invensi merupakan
salah satu konsep pengetahuan dasar karena adanya produk dari hasil
pemikiran baru. Contohnya industry video, dan robot.138
Kewirausahaan 10
Unras
Proaktif :
Berorientasi prestasi :
139
Suryana 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan Proses menuju Sukses, Jakarta,Salemba
Empat. Hlm 93
Kewirausahaan 10
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Mengapa seorang wirausahan harus memiliki motivasi yang tertanam dalam
dirinya, dan jelaskna apakah mungkin seorang wirausahawan tidak memiliki
motivasi ?
2. Jelaskan istilah dari pengalaman adalah guru terbaik dalam ruang lingkup
kewirausahaan?
3. Bagaimna cara mengembangkan motivasi berpreatsi bagi seorang
wirausahawan?
4. Sebutkan dan jelaskan fokus yang menjadi penyebab seseorang berhasil atau
berprestasi menurut teori Atribusi Weiner?
5. Mengapa sikap percaya diri penting bagi seorang wirausahawan, dan kerugian
apa yang dapat disebakan jika seorang wirausahawan tidak memiliki rasa
percaya diri sehingga akan berdampak pada bisnisnya?
140
Ibid
Kewirausahaan 10
Unras
D. REFERENSI
Adams, James. 1986.
The Financing Of Terror : How The Groups That Are Terrorizing The World Get The
Money To Do It. New York : Simon & Schuster
James Brian Quinn, dan Jhon Voyer, “The Strategy Process”. London: Prentice Hall
International, Inc., 1995
Kao, John 1989 Entrepreneurship, Creativity, and Organization, Taxs, Cases and
Readings New Jesey: Englewood Cliffs Prentice Hall
Rezza Efendy, Herman Sjahruddin, and Ahmad Anto, ‘Praktik Motivasi Kerja Dan
Konsekuensinya Pada Kinerja Aparatur Sipil Negara’, 2017
Suryana 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan Proses menuju Sukses,
Jakarta,Salemba Empat
Kewirausahaan 10
Unras
PERTEMUAN KE : 7
MOTIVASI DAN MODEL PENGEMBANGAN USAHA BARU
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan tentang motivasi dan model pengembangan
usaha baru.
B. URAIAN MATERI
1. Peluang Usaha
Seorang entreupreneur atau seorang wiraswasta dituntut untuk mampu
mencermati perkembangan masyarakat dengan membidik usaha baru sesuai
dengan perkembangan kebutuhan di masyarakat. Menurut Arif F.
Hadiparanata: Peluang usaha merupakan sebuah resiko yang harus diambil
dan dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang ada
hubungannya dengan finansial.141 Hanya seorang wirausahawan yang dapat
berpikir kriatif serta berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan
cepat memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan
memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan
mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang
harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang
sangat berharga. Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun
ke tahun ini, daya saing semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin
berkembangnya kebutuhan akan barang dan jasa.142
141
Arif Hadi Pranata. 2000. Peran Psikologidi Indonesia. Jogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.hlm 23
142
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Medan: Yayasan Humoniora & Asian
Community Trust (ACT)..hlm 67
Kewirausahaan 10
Unras
Peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent dan
mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti
sebuah trend dan gaya hidup semata. Seorang wirausahawan harus memiliki
pemikiran kreatif dan inovatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal supaya
tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat
dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausahawan. Banyak peluang yang di
siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat
peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang
tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta berani
mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan
peluang.144 Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan memiliki konsekuensi
bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus di hadapi.
Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
143
Alma, Buchari 2003 Kewirausahaan Cetakan Ketujuh Bandung: Alfabeta. Hlm 52
144
Bambang Riyanto 1989 Dasar-dasar Perusahaan Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
Hlm 47
Kewirausahaan 10
Unras
e. Memenuhi aspek kreatifitas dan inovasi yang bersifat solusi ataun yang
penyelesaian masalah dan kesulitan yang selama ini belum ada orang yang
mampu menyelesaikan.146
Peluang yang berasal dari sebuah ide usaha yang diperoleh dari sebuah
inspirasi, harus merupakan ide usaha yang diperoleh dari sebuah
inspirasi,harus merupakan peluang yang potensial,sehingga dapat
dikatagorikan sebuah peluang usaha yang baik. Beberapa hal penting yang
harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha (bisnis) baru di antaranya
adalah :
145
Mardiyatmo. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Yudhistira.hlm 23
146
ibid
147
ibid
Kewirausahaan 10
Unras
148
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.hlm 21
149
Ibid Suryana. 2006..hlm 23
150
Hadari Nawawi 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Kompetitif. Yogyakarta:
Gajahmada University Press.hlm 72
Kewirausahaan 11
Unras
gagasan usaha tersebut yang paling tepat dan cocok untuk saya? Pertanyaan
ini sangat tepat, mengingat setiap orang memiliki potensi diri yang berbeda-
beda. Bisa saja kita mengikuti orang yang telah berhasil dalam suatu lapangan
usaha, namun kita perlu memiliki nilai lebih dari aspek kualitas yang kita
tawarkan kepada konsumen. Namun kemampuan menawarkan aspek kualitas
yang lebih tetap juga terkait dengan potensi diri yang kita miliki.
Mungkin saja orang lain berhasil karena potensi diri yang dimilikinya
cocok dengan lapangan usaha tersebut dan kemampuan dia untuk
mengakses informasi terkait dengan usaha yang dijalankannya. Kekeliruan
dalam memilih yang disebabkan karena ketidakcocokan atau Ketidak
sesuaian pada akhirnya akan mendatangkan kesulitan atau bahkan
kegagalan di kemudian hari.Telah banyak fakta yang dapat dikemukakan,
bahwa masih banyak wirausahawan yang memulai usahanya dengan
melihat keberhasilan orang lain dalam menjalankan usahanya (latah atau
ikut-ikutan).151 Pada hal belum tentu orang lain berhasil dalam suatu
lapangan usaha, kita juga dapat berhasil dengan lapangan usaha yang
151
Carol Kinsey Goman 1999 Kreativitas dalam Bisnis Jakarta: Binarupa Aksara. Hlm 68
Kewirausahaan 11
Unras
a) Peluang
b) Potensi diri
d) Keberanian memulai.152
152
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan. Surakarta: BPK FEB
UMS.hlm 54
Kewirausahaan 11
Unras
153
Kuratko & Hoodgets. 2007. Dalam Heru Kristanto. 2009. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Pendekatan Manajemen dan praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu.
154
Peggy Lambing A. Dan Kuehl , Charles R. 1999.Entrepreneurship. United States of America:Prentice
hall Riyanti, P.B (2003). Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Hlm 92
Kewirausahaan 11
Unras
Cara kedua yang bisa dilakukan oleh seseorang yang akan merintis
usaha baru adalah dengan membeli perusahaan telah didirikan atau dirintis
dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi
usaha yang sudah ada. Banyak alasan mengapa seseorang memilih
membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis
usaha baru, antara lain :
Sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang akan dibeli, ada
beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dan dianalisis oleh pembeli.
Aspek-aspek tersebut meliputi :
155
Ibid hlm 93
156
Ibid hlm 94
Kewirausahaan 11
Unras
157
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. (2006). Perilaku Konsumen dan strategi pemasaran, terjemahan.
Jakarta: Erlangga. Hlm 77
Kewirausahaan 11
Unras
4) Jaringan kerja sama bisnis dan sosial perusahaan yang akan dibeli.
1) Pemilihan tempat.
2) Rencana bangunan.
3) Pembeliaan peralatan.
5) Pemilihan karyawan.
6) Periklanan
7) Grafik.
158
Soeharto Prawirokusumo. (2010). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta,
BPFE.hlm 34
159
Mochtar Effendy.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk Praktisi. Yayasan Penerbit
Al-Mukhtar : Palembang. Hlm 35
160
ibid
Kewirausahaan 11
Unras
usaha baru (starting). Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian
usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena
bermula dari diri sendiri, maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang
paling luas. Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis
yaitu:
161
Hadari Nawawi 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Kompetitif. Yogyakarta:
Gajahmada University Press.hlm 65
Kewirausahaan 11
Unras
1) Surat kabar.
2) Laporan periodik tentang perubahan ekonomi.
3) Jurnal perdagangan dan pameran dagang.
4) Publikasi pemerintah.
5) Informasi lisensi produk yang disediakan oleh broker, universitas, dan
korporasi lainnya.164
1) Kemampuan Teknik
Yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta
cara menyajikannya.
2) Kemampuan pemasaran
Yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan
serta harga yang tepat.
162
Op Cit Pegy Lambing. Hlm 98
163
Ibid
164
Ibid
Kewirausahaan 11
Unras
3) Kemampuan finansial
Yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana
dalam merintis dan mengelola usaha.
4) Kemampuan hubungan
Yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi, komunikasi dan negosiasi.165
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
165
Norman M. Scarborough Effective Small Business Management... Publicado por Macmillan
Coll Div. hlm 75
Kewirausahaan 11
Unras
166
Drucker.Peter.F.1993.Inovasi Dan Kewiraswastaan.Jakarta: Erlangga. Hlm 59
Kewirausahaan 12
Unras
Terdapat beberapa alternatif yang bisa kita pilih untuk menentukan lokasi
atau tempat memulai usaha, yaitu :
167
Ibid hlm 61
Kewirausahaan 12
Unras
168
Ibid. hlm 62
169
Ibid hlm 63
Kewirausahaan 12
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Menurut anda bagaimana cara seorang wirausahawan meliahat peluang usha
yang akan digelutinya?
2. Apa saja yang perlu di perhatikan dalam membangun sebuah usaha, jelaskan
menurut anda !
3. Jelaskan menurut anda peluang usaha apa yang menjajikan di era milenial
seperti ini umumnya dalam ruang lingkup di kawasan Asia khusunya di negara
kita?
4. Jika kita menjadi seorang wirausahawan bagaimana cara kita menyikapai
kelemahan dan kekurangan usaha kecil serta usaha yang kita miliki?
5. Jika kita ingin melakukan suatu bisnis atau berwirausaha tentunya kita harus
meiliki modal, coba jelaskan apa apa saja hal yang bisa menjadikan sumber
permodalan dalam berwirausaha?
D. REFERENSI
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan.
Surakarta: BPK FEB UMS
Alma, Buchari 2003 Kewirausahaan Cetakan Ketujuh Bandung: Alfabeta
Arif Hadi Pranata. 2000. Peran Psikologidi Indonesia. Jogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM.
Bambang Riyanto 1989 Dasar-dasar Perusahaan Yogyakarta: Yayasan Badan
Penerbit Gadjah Mada
Carol Kinsey Goman 1999 Kreativitas dalam Bisnis Jakarta: Binarupa Aksara
Drucker.Peter.F.1993.Inovasi Dan Kewiraswastaan.Jakarta: Erlangga
Hadari Nawawi 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Kompetitif.
Yogyakarta: Gajahmada University Press
Kuratko & Hoodgets. 2007. Dalam Heru Kristanto. 2009. Kewirausahaan
(entrepreneurship) Pendekatan Manajemen dan praktik. Yogyakarta:Graha
Ilmu
Mardiyatmo. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Yudhistira
Mochtar Effendy.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk Praktisi.
Yayasan Penerbit Al-Mukhtar : Palembang
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Medan: Yayasan
Humoniora & Asian Community Trust (ACT)
Kewirausahaan 12
Unras
Kewirausahaan 12
Unras
PERTEMUAN KE : 8
LANGKAH AWAL MENJADI WIRAUSAHA SUKSES
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplemtasikan langkah awal menjadi wirausaha sukses
B. URAIAN MATERI
1. Hakikat Wirausaha Sukses
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baikmelalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakatkewirausahaan menjadi
berkembang. Suryana (2001) menjelaskan bahwa para wirausaha adalah
individu-individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi
mengambil risiko dalam mengejar tujuannya.170 Ciri-ciri dan sifat-sifat berikut
memberikan sebuah profil dari wirausaha sebagaimana profil kewirausahaan
(Zimmerer 2003)
170
Suryana, Kewirausahaan :pedoman praktis, Kiat dan proses Menuju Sukses, Salemba Empat, 2003.
Hlm 8
Kewirausahaan 12
Unras
171
Zimerer,Thomas W dan Scarborough, Norman, M 1998 Essentials Entrepreneurship and Small
Business Management. 2nd Edition New Jersey: Prentice Hall, Inc. hlm. 3
Kewirausahaan 12
Unras
b. Minority Entrepreneur
Di Inodnesia, kaum minoritas kurang memiliki kesempatan kerja di lapangan
pemerintahan sebagaimana layaknya warganegara pada umumnya. Hal
tersebut mendorong mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan bisnis mereka semakin lama semakin maju,
dan mereka membentuk suatu organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
c. Imigrant Entrepreneur
Sekelompok orang yang memasuki suatu daerah yang sulit memperoleh
pekerjaan, merasa lebih leluasa terjun ke dalam pekerjaan yang bersifat
nonformal, yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang
menjadi perdagangan tingkat menengah.
d. Part-time Entrepreneur
Memulai bisnis dalam mengisi waktu luang atau part-time merupakan pintu
gerbang untuk menjadi usaha besar. Bekerja part-time tidak mengorbankan
pekerjaan di bidang lain, misalnya seorang karyawan pada sebuah kantor
ingin mengembangkan hobinya untuk berdagang. Hobi ini akhirnya
mendatangkan keuntungan yang lumayan. Hal ini mendorong untuk berhenti
menjadi pegawai dan beralih ke bisnis tersebut.
e. Home-based Entrepreneur
Ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dengan membuat
membuat kue atau memasak aneka masakan dengan mengirim kue-kue ke
toko eceran di sekitar rumahnya. Akhirnya, usahanya semakin lama semakin
maju. Kemudian usaha ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.
f. Family-owned Business
Sebuah keluarga yang memulai membuka berbagai jenis cabang usaha.
Usaha keluarga ini yang semula dijalankan orangtua dapat dikembangkan
kemudian dikelola oleh anak-anaknya. Dalam keadaan sulitnya lapangan
pekerjaan pada saat ini, kegiatan semacam ini perlu dikembangkan.
g. Copreneurs
Copreneurs adalah pasangan wirausaha yang bekerja bersama-sama
sebagai pemilik bersama dari usaha mereka. Copreneurs berbeda dengan
usaha keluarga. Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian
pekerjaan didasarkan pada keahlian masing-masing orang. Orang-orang
Kewirausahaan 12
Unras
172
Ibid. hlm 13
Kewirausahaan 12
Unras
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi
wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi
yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak
ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang
menjadi berkecukupan.Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang
terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama.
Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik
perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika Serikat. Orang-orang
yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk
menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain
(karyawan perusahaan lain).
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil
adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan
kerja.Kebanyakan kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam
bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut.
Kewirausahaan 12
Unras
a. Faktor peluang
Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk anda, karena peluang
emas itu harus ada keselarasan, keserasian, dan keharmonisan antara
anda, bisnis, pasar, kondisi, situasi dan prilaku pasar sehingga anda dapat
menemukan peluang emas yang tepat untuk anda.
173
Ibid hlm 16-1
174
Donelley, Robert G. The family business. Dalam Aronoff et. al.(2002) Family Business Sourcebook.
Merrietta : Family Enterprise Publishers.hlm 34-37
Kewirausahaan 13
Unras
c. Faktor keuangan
Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus cas yang lancar itu akan
berhasil. Arus cas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh anda. Bila arus cas
tidak mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati.
d. Faktor organisasi
e. Faktor perencanaan
Bekerja tanpa rencana berarti berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah
pasti rencana adalah faktor penting dalam sebuah usaha.
h. Faktor administrasi
Kewirausahaan 13
Unras
j. Catatan bisnis
Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena anda tidak
tahu sudah sejauh mana bisnis anda berjalan. Catatan usaha atau bisnis
akan membuat anda tahu sudah sejauh mana anda menjalankan usaha
175
Tarmudji, T. 2006. Prinsip – prinsip Wirausaha. Yogyakarta: Liberty. Hlm 12
Kewirausahaan 13
Unras
176
Ibid
Kewirausahaan 13
Unras
membaca langkah awal sebelum membuka usaha sendiri berikut ini, Langkah
Awal Membuka Usaha Sendiri dan Menjadi Wirausaha:177
Ide usaha merupakan hal terpenting sebelum memulai suatu usaha, rasanya
sangat mustahil kita memulai usaha tanpa ada ide usaha sebelumnya.
Mengapa ide usaha menjadi begitu penting, ini di karenakan usaha jika di
awali dengan ide yang baik serta memandang jauh ke depan akan
menghasilkan usaha dengan kualitas yang prima. Lalu yang menjadi
pertanyaan terbesar, bagaimana kita menentukan ide usaha? Untuk
menentukan ide usaha anda dapat menemukan ide itu dari rutinitas anda
sehari-hari, mulai dari hobi, kegemaran, keahlian, kesukaan dan hal lainnya
yang menurut anda dapat anda kuasai. Jika anda memulai suatu usaha dari
hal yang anda kuasai maka usaha tersebut akan berjalan lancar bahkan saat
terjadi masalah sekalipun, tentunya ini menjadi hal pokok yang harus anda
pahami, tentukan ide usaha anda sekarang juga.
177
A. Rusli, d. B. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid dua. jakarta: Penhallindo. Hlm 21
Kewirausahaan 13
Unras
Setelah anda berhasil menemukan ide sempurna untuk usaha yang akan
anda jalani langkah selanjutnya adalah rencana usaha yang matang.
Rencana usaha menjadi hal yang sangat penting untuk anda pikirkan
matang-matang sebelum memulai suatu usaha, salah satu masalah yang
akan timbul jika anda mengabaikan Business Plan adalah kekacauan di
tengah usaha yang berakibat pada kemunduran bahkan kegagalan usaha
anda.
Mengapa dikatakan sangat penting disini, ini karena rencana usaha memiliki
banyak sekali keuntungan untuk usaha anda. Keuntungan yang pertama
adalah anda dapat mengetahui kemana arah dan tujuan dari usaha anda,
meskipun usaha anda bersifat mikro(kecil) namun dengan arah serta tujuan
yang pasti, usaha anda akan cepat maju dan berkembang. Keuntungan yang
kedua, dengan rencana usaha yang matang anda dapat menentukan berapa
modal awal serta penghasilan yang kelak anda dapatkan dari usaha anda,
dengan perencanaan yang baik tentunya anda dapat meminimalisir biaya
pengeluaran namun dengan penghasilan yang maksimal.
Kewirausahaan 13
Unras
Semua itu butuh persiapan, sebelum belajar persiapan yang harus kita
lakukan adalah berdoa, sebelum menikah persiapan yang kita lakukan
adalah meminta restu dari orang tua, nah begitu pun sebelum membuka
usaha, anda harus memiliki persiapan yang benar-benar matang.
Kewirausahaan 13
Unras
Persiapan seperti izin mulai dari SITU, SIUP dan izin-izin lainnya yang masih
terkait harus di persiapkan dengan baik, selain itu jika anda membuka usaha
yang mana cukup besar maka anda membutuhkan banyak karyawan,
persiapkan karyawan anda, anda juga tidak boleh lupa mempersiapkan
modal, administrasi usaha, alat-alat, mesin, fasilitas dan juga logo atau nama
dari perusahaan anda.
Setelah anda selesai dengan ke-empat langkah memulai usaha di atas, kini
saatnya anda action.
Kewirausahaan 13
Unras
Action atau memulai usaha merupakan langkah terakhir untuk anda yang
mana setelah anda memulai action berarti anda telah siap memasuki gerbang
persaingan usaha dengan orang atau perusahaan lain yang mana ini
menentukan berkembang tidaknya usaha anda
Lima langkah awal sebelum memulai usaha di atas patut anda perhatikan
dan alangkah lebih baiknya jika anda lakukan. Cukup sekian kiranya yang
dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, ingatlah apapun usaha yang
anda jalankan harus halal dan bermanfaat untuk orang banyak, tidak serta
merta kita mencari keuntungan namun tidak bermanfaat untuk orang lain.
Sekian info kali ini, semoga saja bermanfaat dan terimakasih telah membaca 5
langkah awal sebelum menjadi wirausaha.
C. SOAL/TUGAS
1. Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum kita memutuskan untuk
berwirausaha?
2. Kegiatan berwirausaha tentunya melilbatkan beberapa lembaga salah satunya
yaitu lembaga pemerintahan. Jelaskan bagaimna hubingan kegiatan
berwirausaha dengan kebijakan pemerintan?
3. Melaskan mengapa pendidikan kewirausahaan di Indonesia baru dirintis pada
tahun 1950-an?
4. Jelaskan menurut anda pribadi, apa perbedaan yang terjadi dlam diri anda
sebelum dan sesudah mengenal ilmu pengetahuan mengeni kewirausahaan?
5. Faktor apa yang mempengaruhi berkembangnya pendidikan kewirausahaan di
Indonesia?
D. REFERENSI
A. Rusli, d. B. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid dua. jakarta: Penhallindo
Donelley, Robert G. The family business. Dalam Aronoff et. al.(2002) Family
Business Sourcebook. Merrietta : Family Enterprise Publishers
Kewirausahaan 13
Unras
PERTEMUAN KE : 9
PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan pengelolaan usaha dan strategi
kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Pengelolaan Usaha
Dalam mengembangkan kewirausahaan diperlukan langkah-langkah yang
tepat agar usaha yang kita jalankan sesuai dengan perencanaan yang sudah
disusu. Menurut Zimmerer (1993: 330), Langkah pertama setelah memiliki ide
untuk memulai usaha didapat, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah
membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal yang mana
memiliki dua fungsi yaitu: sebagai pedoaman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan
yang bersumber dari luar.
a. Ringkasan pelaksanaan
b. Profil usaha
c. Strategi usaha
e. Strategi pemasaran
f. Analisis pesaing.178
178
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 330
Kewirausahaan 13
Unras
a. Manajemen usaha
b. Pemasaran
c. Produksi/ operasional
d. Keuangan perusahaan
Pada umumnya, studi kelayakan bisnis akan menyangkut tiga aspek, yaitu:
a. Manfaat ekonomis bagi usaha (sering pula disebut manfaat finansial), berarti
usaha yang akan dijalankan cukup menguntungkan dibandingkan dengan
risikonya;
b. Manfaat ekonomis usaha bagi negara tempat usaha tersebut dilaksanakan
(sering disebut manfaat ekonomi nasional);
c. Manfaat sosial usaha bagi masyarakat sekitar.179
Ada lima tujuan perlunya studi kelayakan sebelum suatu usaha atau bisnis
dijalankan yaitu sebagai berikut:
179
Suad Husnan dan Suwarsono1995 Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP, AM YKN. Hlm 6
Kewirausahaan 14
Unras
1) Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, seperti
penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang digunakan,
penggunaan peralatan dan mesin, serta lokasi usaha yang paling
180
Kasmir, Jakfar 2003 Studi Kelayakan Bisnis Bogor: Prenada Media.hlm 20
181
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan. Surakarta: BPK FEB
UMS. Hlm 12
Kewirausahaan 14
Unras
182
Kao,Raymond Russel M. Knight. 1987. Enterpreneurship And New Venture Management. Prentice-Hall
Canada.Scarborough, Ontario. Hlm 78
Kewirausahaan 14
Unras
183
Kuratko & Hoodgets. 2007. Dalam Heru Kristanto. 2009. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Pendekatan Manajemen dan praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 43
Kewirausahaan 14
Unras
184
Siswanto. 2003. Salesmanship: Keahlian Menjual Barang Dan Jasa.Edisi Kedua.Damar Mulia
Pustaka,Jakarta.hlm 56
185
Ibid
Kewirausahaan 14
Unras
Kewirausahaan 14
Unras
186
Team lab.Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.2016.Praktikum Kewirausahaan. Surakarta :
Universtas Muhamadiyah Surakarta.
Kewirausahaan 14
Unras
5) Machines (Mesin)
Mesin adalah alat bantu yang digunakan oleh sumber daya manusia
untuk membuat tugas-tugas manajerial lebih efektif dan efisien.
6) Market (Pasar)
Tanpa pasar proses produksi akan mati. Karena itu, penguasaan pasar
dalam arti penyebaran hasil produksi merupakan factor menentukan
dalam perusahaan.187
a. sumber dana;
b. rencana dan penggunaan dana;
c. pengawasan atau pengendalian keuangan.
187
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di Era Digital. Jakarta:
Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti
188
Akintoye, A. S dan MacLeod, M. J. 1996. Risk Analysis and Management in Contruction. International
Journal of Project Management. Vol. 15, No. 1, pp. 31-38
Kewirausahaan 14
Unras
g. dana yang berasal dari pinjaman, baik jangka panjang maupun jangka
pendek;
h. dana bantuan program pemerintah dari pusat dan daerah;
i. dana dari teman atau keluarga yang menanamkan modalnya;
j. dana ventura (investasi dana dari perusahaan besar).
a. biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri
b. proyeksi atau rancangan keuangan yang meliputi:
1) neraca harian
2) laporan laba rugi
3) laporan arus kas
4) analisis pulang pokok.189
Kewirausahaan 14
Unras
c) kenyamanan;
d) inovasi;
e) kecepatan (penempatan produk dan respons keinginan konsumen);
f) pelayanan dan kepuasan pelanggan
3) Produk
Produk memiliki siklus hidup yang terdiri atas tahap pengembangan,
pengenalan, pertumbuhan, penjualan, kematangan, kejenuhan, dan
penurunan
4) Harga
Faktor-fakto yang harus dipertimbangkan antara lain:
a) Biaya barang dan jasa
b) Permintaan dan penawaran pasar
c) Antisipasi dan volume pasar
d) Harga pesaing
e) Kondisi keuangan
f) Lokasi usaha
g) Fluktuasi musiman
h) Factor psikologis pelanggan
i) Bunga kredit dan bentuk kredir
j) Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan).190
b. Strategi Pengembangan Usaha Baru
1) Pengembangan skala ekonomis, yaitu dengan menambah skala
produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha.
2) Perluasan cakupan usaha, yaitu dengan menambah jenis usaha baru,
produk dan jasa baru yang sedang diproduksi (diversifikasi), serta
teknologi yang berbeda.
3) Strategi pemasaran (bagi usaha baru):
a) penetrasi pasar, memperbesar volume penjualan dan periklanan;
b) pengembangan pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan
produk pada pasar baru;
c) pengembangan produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk
meningkatkan penjualan;
d) segmentasi pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.191
190
Ibid
191
Ibid
Kewirausahaan 14
Unras
1) Peluang pasar.
2) Barang dan jasa yang paling dibutuhkan konsumen.
Kewirausahaan 15
Unras
4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
192
Effendy, Mochtar.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk Praktisi. Yayasan Penerbit
Al-Mukhtar : Palembang.hlm 74-81
Kewirausahaan 15
Unras
2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan.
Kewirausahaan 15
Unras
Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan
pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan. 5). Menurut
Suryana 2003, Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan
tersebut merupakan kesalahan konsumen. Inti dari pasal di atas adalah pelaku
usaha bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul dari hasil
produk/jasanya”. Kredit perbankan diperuntukan bagi masyarakat maupun
pengusahan dengan sistem pembayaran dicicil dengan jangka waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak baik itu dengan jaminan maupun tanpa
jaminan dari pihak debitur kepada pihak yang memberikan kredit.194
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan bagaimna cara mengelola usaha dengan baik, contohkan usaha apa
yang anda lakukan misalnya usaha produk atau jasa?
2. Jika anda mengeleuti usaha dibidang jasa, jelaskan baiamana cara anda
melakukan manajemen pemasarannya?
3. Ada 6 sumber daya manajemen yang dikenal dengan sebutan 6 M, jelaskan satu
persatu dari ke enam sumber daya manajemen tersebut. Serta jelaskan baimana
hubungan diantara ke enam sumber daya manajemen tersebut?
4. Sebutkan dan Jelakan manfaat aspek hukum dalam kewirausahaan ?
5. Dalam menjalankan proses berwirausaha tentunya kita harus memiliki sumber
pendanaan, jelaskan dari mana saja sumber pendaan tersebut berasal dan
jelaskan bagaimna kita bisa mendapatakan sumber pendanan tersebut ?
193
UU No.8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
194
Op. Cit. Suryana
Kewirausahaan 15
Unras
D. REFERENSI
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan.
Surakarta: BPK FEB UMS
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di
Era Digital. Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen
Dikti
Kewirausahaan 15
Unras
PERTEMUAN KE : 10
MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan manajemen strategi pengembangan
kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan serangkaian kegiatan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan
segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.195 Dalam manajemen terdapat proses yang
terdiri atas tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumbersumber lainnya. Proses tersebut berjalan secara sistematis,
terkoordinasi, kooperatif, dan terintegrasi. Tujuannya adalah memanfaatkan
dan mendayagunakan sumber-sumber, serta menerapkan fungsi-fungsi
manajemen dalam kewirausahaan (merencanakan, mengorganisasi,
menggerakan, mengarahkan, dan mengendalikan).
195
Stoner, James AF & RE Freeman 2001 Manajemen Cetakan Kelima Jilid Kesatu Jakarta: Intermedia.
Hlm 7
Kewirausahaan 15
Unras
196
Richard L 2002 Manajemen. Edisi Kelima Jilid Satu. Hlm 1
197
Pearce II JA, and Robinson Jr RB 2007 Strategic Management Formulation, Implementation, and
Control. 10th EdMcGraw-Hill. Hlm 12
198
Julius Bobo 2003. Transformasi Ekonomi Rakyat Jakarta: Pustaka. Hlm 18
199
Ibid
Kewirausahaan 15
Unras
200
Richard L2002Manajemen. Edisi Kelima Jilid Satu Jakarta. Hlm 5
201
Rivai, Veithzal 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Jakarta: Raja Grafindo. Hlm
12
202
Ibid
Kewirausahaan 15
Unras
a. perencanaan (planning);
b. pengorganisasian (organizing);
c. penyusunan personalia (staffing);
d. penggerakan (actuating);
e. pengawasan (controlling).203
203
Saefullah 2005 Pengantar Manajemen Jakarta: Prenada Media. Hlm 32
204
Wilson Bangun 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasus Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hlm 5
205
Westman, Mina, Dalia Etzion dan Esti Danon 2002 Job Insecurity and Crossover of Burnout in Married
Couples. Journal of Organizational Behaviour. Vol 22
Kewirausahaan 15
Unras
206
Ibid
207
Jones, JJ, dan Walters, DL2009 Human Resourse Management in Education (Manajemen SDM dalam
Pendidikan) Yogyakarta: Q-Media. Hlm 2
208
Drucker, Peter F, 1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Jakarta Erlangga. Hlm 14
209
Ibid hlm 15
Kewirausahaan 15
Unras
Kewirausahaan 16
Unras
210
Ibid hlm 16
211
Ibid hlm 17
Kewirausahaan 16
Unras
a. Biaya Rendah
Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relatif rendah dalam
menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan biaya berasal dari pengerjaan
berskala ekonomi, teknologi milik sendiri, dan akses prefensi ke bahan baku.
b. Diferensiasi
Strategi ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi umum yang
dihargai oleh konsumen. Diferensiasi dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk, antara lain diferensiasi produk; diferensiasi sistem penyerahan/
212
Perlow, Leslie dan John Weeks 2002 Who ‘s Helping Whom? Layer of Culture and Workplace
Behaviour. Journal of Organizational Behaviour. Hlm 114
Kewirausahaan 16
Unras
213
ibid
Kewirausahaan 16
Unras
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada
konsumen.214
a. Nilai-nilai Kewirausahaan
Banyak ahli telah mengemukakan konsep nilai, meskipun di antara mereka
masih terdapat perbedaan. Perbedaan pengertian ini menarik untuk ditelaah,
tetapi di balik perbedaan itu terdapat kesamaan definisi yang sangat
menonjol. Nilai adalah konsepsi yang jelas, tersurat, dan tersirat dari
seseorang atau kelompok tertentu mengenai yang seharusnya diinginkan
yang memengaruhi pemilihan sarana dan tujuan tindakan.216 Nilai adalah
keyakinan abadi dan cara bertindak yang khas atau tujuan hidup yang
bertentangan atau berlainan. Adapun Geert Hofstede menyatakan bahwa
nilai merupakan kecenderungan umum untuk lebih menyukai atau memilih
keadaan-keadaan tertentu dibandingkan dengan yang lain. Pandangan ini
sejalan dengan pandangan Dalton E. Mc Fachland yang melihat nilai
sebagai kombinasi ide dan sikap yang mencerminkan peringkat pilihan,
prioritas, motif seseorang.217 Apabila kita lihat definisi nilai dari George
England (1974: 2) bahwa nilai merupakan kerangka kerja konseptual yang
secara relatif bersifat permanen, kerangka kerja tersebut membentuk dan
memengaruhi hakikat perilaku perseorangan. Salah satu teori yang
membantu untuk memahami nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki
pengusaha kecil adalah teori Maslow. Abraham H. Maslow (1954)
menekankan dua ide dasar, yaitu (1) orang mempunyai berbagai kebutuhan,
tetapi hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang dapat memengaruhi
perilaku manusia; (2) kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah
214
Dicky Imam2002 Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan Orientasi Pasar Pengaruhnya terhadap
Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol 1 No 3
215
Danuhadimedjo, RD jatmiko 1998 Kewiraswastaan dan Pembangunan Bandung: Alfabeta. Hlm 207
216
Harefa, Andreas2000Inovasi Kewirausahaan (Kecerdasan Emosi Wirausaha). Hlm 152
217
Cocheu Ted, Making Quality Happen: How Trainig Can Turn Strategy into Real Improvement. San. Hlm
102
Kewirausahaan 16
Unras
218
Agus, D1986Manajemen Prestasi Kerja Jakarta: Rajawali. Hlm 34
219
Soemanto, Wasty 1984 Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional) Malang: Bina Aksara. Hlm
78
220
Keint L Fletcher1987 The Law of Partnership, The Law Book Company Limited Sydney. Hlm 102
Kewirausahaan 16
Unras
221
Martin L. Maehr (1973) and Robinson Jr RB 2007 Strategic Management Formulation, Implementation,
and Control. 10th Ed Mc Graw- Hill. Hlm 94
222
Astamoen, Moko. 2005. Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa. Bandung : Alfabeta. Hlm
43
Kewirausahaan 16
Unras
223
Ibid
Kewirausahaan 16
Unras
Kewirausahaan 16
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan bagiamna cara menyusun strategi pemasaran agar sesuai dengan
target sasaran pemasaran?
224
Oei, Istijanto 2010 Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hlm 59-62
Kewirausahaan 16
Unras
4. Hal apa yang harus diperhatikan saat melakukan promosi suatu produk, serta
bagaimana cara kita menyikapi produk yang akan kita pasarkan tersebut tetapi
produk tersebut hampir sejenis dengan produk yang telah ada sebelumnya ?
5. Apa yang akan anda lakukan ketika ada seorang pelanggan anda melakukan
komplain terhdap produk yang anda jual, dan bagaimana cara anda menyikapi
jika hal tersebut (komplaian) terulang kembali ?
D. REFERENSI
Astamoen, Moko. 2005. Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa.
Bandung : Alfabeta
Perlow, Leslie dan John Weeks 2002 Who ‘s Helping Whom? Layer of Culture and
Workplace Behaviour. Journal of Organizational Behaviour
Stoner, James AF & RE Freeman 2001 Manajemen Cetakan Kelima Jilid Kesatu
Jakarta: Intermedia.
Kewirausahaan 17
Unras
Westman, Mina, Dalia Etzion dan Esti Danon 2002 Job Insecurity and Crossover of
Burnout in Married Couples. Journal of Organizational Behaviour. Vol 22
Wilson Bangun 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasus
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kewirausahaan 17
Unras
PERTEMUAN KE : 11
ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang analisis bisnis dan studi kelayakan usaha.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Dalam menjalankan suatu bisnis, di butuhkan usaha untuk menganalisa
kelayakan yang harus dijalankan. Analisa kelayakan ini dibutuhkan agar dalam
berjalannya suatu bisnis memenuhi unsur-unsur dan elemen-elemen yang
mendukung terlaksananya bisnis tersebut. Unsur-unsur tersebut harus
memenuhi unsur hukum dan menguntungkan dari sudut pandang ekonomi.
Dukungan lain pun dibutuhkan, yakni dukungan yang berasal sumber daya
manusia yang handal, serta tidak bertentangan dengan sosial dan budaya yang
berlaku di masyarakat. Dalam menjalankan bisnis, hubungan timbal balik antara
pelaku usaha dan konsumen memiliki ketergantungan, hal ini akan
berpengaruuh pada keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen
perusahaan.
Kewirausahaan 17
Unras
Dari seluruh uraian diatas, dapat kita simpulkan kalau penafsiran riset
kelayakan bisnis merupakan proses serangkaian aktivitas yang dicoba pihak
dalam serta luar sesuatu usaha, dalam mempelajari bermacam perihal buat
memastikan layak ataupun tidaknya sesuatu proyek. Banyak dana yang telah
dikeluarkan dalam memulai usaha baru. Banyak pula ventura baru yang
mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun, dan hanya sedikit yang
berhasil dalam usahanyaSalah satu faktor yang menyebabkan kegagalan
usaha baru adalah kendala bagi wirausahawan, yaitu sebagai berikut:
227
Kasmir, Jakfar 2003 Studi Kelayakan Bisnis Bogor: Prenada Media. Hlm 3
228
Suad Husnan dan Suwarsono1995 Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP, AM YKN.hlm 2
Kewirausahaan 17
Unras
Efek kerugian buat masa yang hendak tiba yang penuh dengan ketidak
pastian, dalam perihal ini guna riset kelayakan buat meminimalkan resiko
baik yang bisa dikendalikan maupun yang tidak bisa dikendalikan.
b. Mempermudah Perencanaan
229
A.Rusdiana, Kewirausahaan, teori dan praktek, Cet. Ke-1 -- Bandung: Pustaka Setia, 2018. Hlm 231-
232
Kewirausahaan 17
Unras
d. Mempermudah Pengawasan
e. Mempermudah Pengendalian
Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis ada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis tersebut. Adapun pihak-
pihak yang berkepentingan antara lain :
a. Pihak Investor
Studi Kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan
usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah
mengkaji berbagai aspek secara komprehensif dan detail sehingga dapat
dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi lebih
obyektif.
b. Pihak Analisis Studi Kelayakan
adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang
kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru,
pengembangan usaha baru, pengembangan usaha atau menilai kembali
usaha yang sudah ada.
c. Pihak Masyarakat
Hasil Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun
yang muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya
usaha atau proyek tersebut.
d. Pihak Pemerintah
230
Op. Cit Kasmir, Jakfar Hlm 7
Kewirausahaan 17
Unras
Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah
terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa
penyerapan tenaga kerja, selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya
usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh
individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan
pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan
(PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran dan biaya
administrasi dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang
berlaku secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi
kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan
Income perkapita. Kelayakan dari riset yang dilakukan pemerintah bertujuan
agar proyek industri yang didirikan akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat banyak.
3. Ide-Ide Usaha
Ide usaha dapat timbul mendadak karena kita pandai memanfaatkan
kesempatan dan peluang yang ada. Sebuah konsep bidang usaha dapat
datang secara mendadak (ide) positif lewat pemantauan ataupun pengalaman,
mampu serta lewat perancangan yang matang. konsep kerap sekali timbul
dalam wujud buat menciptakan sesuatu materi serta pelayanan terkini. Inspirasi
itu sendiri bukan kesempatan serta tidak bakal timbul apabila wiraswasta tidak
melangsungkan penilaian serta observasi dengan cara selalu. 231 Banyak ilham
yang betul-betul asli, namun beberapa besar kesempatan terwujud kala
wiraswasta mempunyai metode penglihatan terkini kepada ilham yang lama.
231
Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, hlm. 9
Kewirausahaan 17
Unras
Bagi Suryana (2003) akar kesempatan potensial bidang usaha bisa digali
dengan metode:
232
Suryana, Kewirausahaan:pedoman praktis,Kiat dan proses Menuju Sukses, salemba Empat,2003.hlm
86
Kewirausahaan 17
Unras
d. Memperhitungkan resiko.
Ada beberapa hal yang penting kita lakukan dalam meminimalisir resiko
yang akan merugikan pelanggan, diantaranya:
3) membuat target agar mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis
233
Ibid
234
Ibid Suryana. Hlm 88
Kewirausahaan 17
Unras
4. Alternatif Usaha
Pertimbangannya haruslah dicoba dengan cara obyektif selanjutnya
adalah menngumpulkan berbagai informasi dari pelanggan. Maksudnya agar
kebijakan yang kita buat sudah diperhitungkan dengan baik karena kita sudah
mendapatkan informasi yang sifatnya akan memperbaiki produk yang kita
hasilkan serta menggunakan metode lain yang di peruntukan untuk
mengantisipasi perubahan yang akan kita hadapi dibidang modal, daya
kegiatan, pengalaman, keringanan, teknologi, materi dasar, mungkin produk
atau pelayanan, serta metode pembuatan produk atau pelayanan, gampang
buat dipromosikan, serta tidak berlawanan dengan peraturan serta
kebijaksanaan penguasa. Pemikiran yang sudah kita temukan dapat
direalisasikan agar mempermudah langkah selanjutnya untuk melaksanakan
riset sebagai perwujudan dalam upaya yang pas buat pemikiran dan ide yang
akan kita laksanakan itu. berbagai perimbangan antara lain upaya menciptakan
benda (upaya pabrik).
235
Husnan, Suad., & Muhammad, Suwarsono. (2014). Studi kelayakan proyek bisnis. Unit penerbit UPP
STIM YKPN, Yogyakarta. Hlm 64
236
Ibrahim, Yacob. H.M (2009). Studi Kelayakan Bisnis. (edisi revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta. Hlm 98
Kewirausahaan 17
Unras
Kewirausahaan 18
Unras
Agar yakin bahwa suatu usaha siap dimulai, maka perlu diadakan
evaluasi terhadap beberapa aspek evaluasi berikut :
237
Fahmi, Irham. (2014). Studi kelayakan bisnis dan keputusan investasi. Unit penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.hlm 7 -9
Kewirausahaan 18
Unras
a. Industri yang paling dominasi saat ini, baik industri kecil ataupun besar
b. Kegagalan yang dialami industri tersebut
c. Industri apa yang cenderung paling potensial?
d. Apakah ada industri baru yang tumbuh mantap?
e. Evaluasi Produk dan Jasa.239
238
Ibid hlm 10
239
Ibid
Kewirausahaan 18
Unras
a. Pemilihan produk
b. Pangsa pasar
c. Kualitas produk
d. Kualitas pelayanan
e. Frekuensi promosi
f. Harga
g. Perputaran karyawan
h. Kondisi keuangan dilihat dari laba
i. Kondisi utang
j. Peralatan
k. Kapasitas produk.240
240
Abdullah, M. F., & Nurkholifah, S. (2010). Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Biaya Produksi
terhadap Profit Margin pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 8(1)
Kewirausahaan 18
Unras
241
Achmad. 2004.Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hlm 4
242
Husnan, S. dan Suwarsono, M. Studi Kelayakan Proyek, Edisi ke-4, Unit Penerbit dan Percetakan,
Yogyakarta,2000
243
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Andi Offset. Yogyakarta
Kewirausahaan 18
Unras
Suatu proyek dapat dijalankan oleh swasta maupun oleh pemerintah. Bila
proyek tersebut dijalankan oleh pemerintah maka biasanya di kelola oleh
BUMN. Untuk pengelolaan swasta, bisa dimiliki oleh pemilik asing maupun dari
dalam negeri. Dalam menjalankan usahanya, pemilik proyek swasta biasanya
mencari keuntungan. Proyek investasi dalam bidang industri yang dilaksanakan
dengan cara yang sehat akan menguntungkan perekonomian masyarakat dan
negara, sehingga akan mensejahterakan masyarakat.245 Adapun manfaat dari
proyek investasi ini antara lain:
244
Op. Cit Husnan, Suad., & Muhammad, Suwarsono.hlm 66
245
I Made Sudana. 2015. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta.Erlangga. hlm 84
Kewirausahaan 18
Unras
belah pihak. Kesejahteraan dan pendapatan negara ini dapat meningkat lagi
apabila hasil pertanian tersebut dapat di ekspor.
b. Diversifikasi ekspor
Menggunakan produk hasil pertanian lokal akan meningkatkan nilai jual dan
menstabilkan harga hasil pertanian di sekitar proyek. Mengolah hasil
pertanian menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis sudah pasti akan
meningkatkan daya jual produk. Kita ambil contoh, mengekspor kayu dalam
bentuk kayu lapis akan lebih bernilai ekonomi tinggi daripada hanya menjual
kayu gelondongan yang belum di olah.246
Proyek seperti ini biasanya terjadi pada proyek pemerintah yang dijalankan
oleh perusahaan tertentu dengan alasan politis, biaya yang digunakan
terkadang tidak masuk akal dan sangat berpotensi merugikan negara
246
Fahmi, Irham. (2014). Studi kelayakan bisnis dan keputusan investasi. Unit penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.hlm 7
Kewirausahaan 18
Unras
Proyek ini biasanya sudah berjalan, namun ternyata belum layak dijalankan
karena berbagai faktor, misalnya negara belum siap membiayai, dan proyek
tersebut di anggap tidak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.247
247
ibid
248
Ibid hlm 8
249
Ibid hllm 10
Kewirausahaan 18
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis, dan seberapa
pentingkah studi kelayan bisnis dalam kegiatan berwirausaha?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan objek dan proyek dalam kewirausahakan?
3. Apa yang dimaksud dengan investasi dan seberapa pentingkah keberadaan
investor dalam kewirausahaan?
4. Apa yang dimaksud dengan depresiasi dan inflasi, serta jelaskan faktor yang
menyebkan terjadinya kedua hal tersebut?
5. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam tujuan
kewirausahaan?
D. REFERENSI
A.Rusdiana, Kewirausahaan, teori dan praktek, Cet. Ke-1 -- Bandung: Pustaka
Setia, 2018
Ahmad, Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo..
Boediono. (1993). Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi (2nd ed.).
BPFE: Universitas Gajah Mada
Fahmi, Irham. (2014). Studi kelayakan bisnis dan keputusan investasi. Unit penerbit
Mitra Wacana Media, Jakarta
Husnan, Suad., & Muhammad, Suwarsono. (2014). Studi kelayakan proyek bisnis.
Unit penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Kewirausahaan 18
Unras
Ibrahim, Yacob. H.M (2009). Studi Kelayakan Bisnis. (edisi revisi). Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Yaqob Ibrahim Studi kelayakan bisnis Publisher: Jakarta : Rineka Cipta, 2009.
Kewirausahaan 18
Unras
PERTEMUAN KE : 12
KIAT-KIAT KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan kiat-kiat keberhasilan berwirausaha
B. URAIAN MATERI
1. Kiat Sukses Dalam Usaha Home Industri
Wirausaha adalah seseorang yang mengkhususkan diri dalam memikul
tanggung jawab dan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang
memengaruhi lokasi, bentuk, dan penggunaan barang-barang, sumber daya
dan Lembaga. Kewirausahaan adalah cara pengelolaan yang melibatkan upaya
mencari kesempatan tanpa memperhatikan sumber-sumber yang dimiiliki saat
itu. Kewirausahaan sering disamakan dengan pekerja mandiri atau pemilik
perusahaan, menurut Wood (2005), kewirausahaan dianalisis dalam dua jenis
pasar, yaitu pasar barang dan pasar uang/saham.250 Oleh karena itu, ada 10
(sepuluh) kunci sukses dalam usaha home indostri, yakni sebagai berikut:
a. Pusatkan diri pada hasil yang diinginkan. Prinsip ini merupakan prinsip yang
paling penting. Kita tidak ingin gagal dalam berwirausaha, kekurangan
pelanggan, atau hasil kerja yang tidak memuaskan.
b. Atasi frustrasi. Banyak wirausahawan kecil yang memulai usahanya dengan
harapan dapat mengangkat taraf hidupnya. Akan tetapi, hal itu dapat pula
menyebabkan masalah. Kuncinya adalah hadapi semua masalah dan cari
solusinya daripada menganggapnya sebagai tantangan atau ajakan untuk
tumbuh.
c. Atasi kebosanan. Hadapilah rasa bosan dengan positif. Sebagian besar
wirausahawan memiliki sifat visioner yang secara konstan muncul dengan
gagasan yang brilian dan orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa
untuk berpikir kreatif.
d. Setiap mengambil keputusan, ingatlah selalu, Bagaimana keputusan itu
memberi nilai tambah bagi kehidupan atau usaha kita? Nilai tambah
250
Alma, B. 2009. Kewirausahawan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Bagi Mahasiswa Dan Masyarakat
Indonesia. Bandung: Alfabeta. Hlm 132
Kewirausahaan 19
Unras
251
Ibid. hlm 133-135
Kewirausahaan 19
Unras
Kewirausahaan 19
Unras
252
Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Hlm 32
253
Fadiati, A dan Purwana, D. 2011. Menjadi Wirausaha Sukses. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm 56
Kewirausahaan 19
Unras
254
Giri, tt. Membentuk Entrepreneur Muslim. Kiat Sukses Bisnis Islam. Jakarta: Baryatussalamah Art. Hlm
12
Kewirausahaan 19
Unras
f. Peliharalah kinerja kita. Banyak pemilik usaha yang khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi mereka tidak
mengukur hasilnya.
g. Rayakan kemenangan kita. Regenerasi sumber daya fisik dan emosi kita
akan tiba.255
255
Hendra, Y. dan, Riana, D. 2008. Spiritual Entrepreneur, Bandung: MQS Publishing, KPAD Geger
Kalong. Hlm 41
Kewirausahaan 19
Unras
Kewirausahaan 19
Unras
256
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2006. Marketing Management. New Jersey: Pearson Education Inc.hlm 183
Kewirausahaan 19
Unras
modal. Bisnis dan modal kecil lebih mudah dikelola oleh para pemula
sebagai proses pembelajaran. Banyak usaha kecil dan modal kecil yang bisa
ditekuni oleh seorang pebisnis mula, di antaranya adalah jualan pulsa, jasa
kecil-kecilan, jual makanan ringan, dan sebagainya. Usaha seperti ini
umumnya hanya membutuhkan modal kecil, sehingga Anda diharapkan
mampu mencari modal secara mandiri. Di samping itu, usaha dan modal
kecil juga tidak akan membuat para pelakunya sebagai pemula merasa
trauma karena skala dan modal yang dibutuhkan tidak begitu berefek
terhadap kehidupan pelaku.
c. Memulai Bisnis dengan Orang Lain
Berbisnis dengan orang lain bisa memiliki dua arti. Pertama, menjalankan
usaha patungan bersama rekan yang dapat dipercaya. Selanjutnya,
pengelolaan dan modal ditanggung oleh kedua belah pihak. Dengan
bersama orang lain, semakin banyak ide, modal, tenaga dalam mengerjakan
usaha bisnis, berbeda jika Anda harus mengerjakannya seorang diri.
Berbisnis dengan orang lain juga dapat dilakukan dengan cara mempelajari
sistem bisnis yang dikelola oleh orang lain, bisa dari majikan, kawan kerja,
dan sebagainya. Lamanya interaksi di tempat erja juga dapat menjadi modal
untuk anda yang mengembangkan jenis usaha tersebut
d. membangun motivasi Bisnis yang baik dan benar
Motivasi dapat didapatkan melalui berbagai pelatihan, komunitas wirausaha,
ataupun kisah-kisak para pengusaha sukses yang dapat dibaca dari buku-
buku ataupun mendengar langsung cerita dari para pengusaha terkenal.
Motivasi sangat dibutuhkan saat seseorang berada pada masa masa sulit
menjalankan usaha bisnis, misalnya sedang mengalami kekurangan modal.
Dengan motivasi, seseorang dapat bangkit dan bertahan dalam menjalankan
usaha.257
4. Wirausaha Profesional
Profesi diukur berdasarkan kepentingan dan tingkat kesulitan yang
Dimiliki. Dalam dunia keprofesian, kita mengenal berbagai terminology
kualifikasi profesi, yaitu profesi, semiprofesi, terampil, tidak terampil, dan quasi
profesiGilley dan Eggland (1989) mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha
257
Leonardus, S. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktek dan Kasus-Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Hlm
41
Kewirausahaan 19
Unras
a. Orientasi Filosofi
Ada tiga pendekatan dalam orientasi filosofi, pertama lambing
keprofesionalan adalah adanya sertifikat, lisensi, dan akreditasi. Akan tetapi,
penggunaan lambing ini tidak diminati karena berkaitan dengan aturan-
aturan formal. Kedua yang digunakan untuk tingkat keprofesionalan adalah
pendekaatan sikap individu, yaitu pengembangan sikap individual,
kebebasab personal, pelayanan umum, dan aturan yang bersifat pribadi. Hal
yang penting bahwa layanan individu pemegang profesi diakui oleh dan
bermanfaat bagi penggunanya. Ketiga elektik, yaitu pendekatan yang
menggunakan prosedur, teknik, metode, dan konsep dari berbagai sumber,
sistem, dan pemikiran akademis. Proses profesionalisasi dianggap
merupakan kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan, dan standar
tertentuPendekatan ini berpandangan bahwa pandangan individu tidak akan
lebih baik dari pandangan kolektif yang disepakati bersama. Sertifikasi
profesi diperlukan, tetapi bergantung pada tuntutan penggunanya
b. Orientasi Perkembangan
Orientasi perkembangan menekankan enam langkah pengembangan
profesionalisasi, yaitu:
1) Dimulai dari adanya asosiasi informal individu yang memiliki minat
terhadap profesi;
2) Identifikasi dan adopsi pengetahuan tertentu;
258
Meredith, G.G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PPM. Hlm 214
Kewirausahaan 19
Unras
Kewirausahaan 20
Unras
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia nyata secara kreatif.259
259
Prama, G. 2004. Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan, Sukses di Tempat
Tujuan, Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Hlm 72-76
260
Lambing, P., dan Kuehl, C.R. 2000. Entreprenuership. New Jersey: Upper Saddle River.
261
Hisrich, R.D dan Peters, M.P. 1995. Enterpreneurship. Chicago: Irwin. Hlm 69-72
Kewirausahaan 20
Unras
262
Ibid Hisrich, R.D dan Peters, M.P. hlm 74
Kewirausahaan 20
Unras
263
Ibid
Kewirausahaan 20
Unras
264
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
Empat. Hlm 44-45
Kewirausahaan 20
Unras
3) kreativitas;
4) suka tantangan.
C. SOAL/TUGAS
1. Apa yang anda ketahui mengenai bisnis dan seberapakah berpengaruhkan
bisnis tersebut dalam kehidupan anda?
2. Sebutkan dan jelaskan aspek - aspek studi kelayakan bisnis. Serta jelaskan
bagaimana hubugan dari aspek yang satu dengan aspek yang lainnya?
3. Bagaiaman mekanisme dalam rangka persiapan melakukan bisnis baru?
4. Sebutkan urutan-urutan surat perizinan dalam membuat usaha baru?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi usaha dibandingkan dengan para pesaing
yang ada ?
D. REFERENSI
Alma, B. 2009. Kewirausahawan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Bagi Mahasiswa
Dan Masyarakat Indonesia. Bandung: Alfabeta
Giri, tt. Membentuk Entrepreneur Muslim. Kiat Sukses Bisnis Islam. Jakarta:
Baryatussalamah Art
265
Ibid
Kewirausahaan 20
Unras
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2006. Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education Inc
Lambing, P., dan Kuehl, C.R. 2000. Entreprenuership. New Jersey: Upper Saddle
River.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
Kewirausahaan 20
Unras
PERTEMUAN KE : 13
ETIKA BISNIS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan etika bisnis
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis (business ethic) dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang
tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma
dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial,
dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan
bisnis, sehingga ini akan menunjang kelancaran dan kemajuan bisnis kita.
Kegagalan ketika bisnis bukan terletak pada ketidaktahuan atau keengganan
para pelaku bisnis untuk menyelenggarakan bisnis secara etis melainkan
terletak pada faktor eksternal.266 Hal ini disebabkan oleh dua hal berikut:
Menurut Cocheu Ted (1997), etika bisnis adalah studi tentang aspek-
aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis’. Etika ini dapat dipraktikkan
dalam tiga taraf. Pertama, taraf makro, etika bisnis akan berbicara tentang
aspek-aspek bisnis secara keseluruhan, seperti persoalan keadilan. Kedua,
taraf meso (madya), etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis di bidang
organisasi seperti serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi, dan
lain-lain. Ketiga, taraf mikro, yang memfokuskan pada individu dalam
hubungannya dalam kegiatan bisnis seperti tanggung jawab etis karyawan dan
266
Keraf, A. S. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius: Yogyakarta. Hlm 3
267
Nawatmi, S. 2010. Etika bisnis dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol.9, No. 1, 50- 58
Kewirausahaan 20
Unras
a. Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral apa yang dilakukan
sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
b. Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan
dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
(dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku
seseorang).
268
Bussey, K., & Maughan, B. (1982). Gender differences in moral reasoning. Journal of Personality and
Social Psychology, 42, 701-706
269
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Proses SPSS , Edisi 3, Penerbit Undip
Semarang
Kewirausahaan 20
Unras
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer
atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk
mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan. Jadi, Etika bisnis adalah suatu
kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis
adalah norma etika. Menurut Zimmerer, ada tiga tingkatan norma etika, yaitu:
b. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang
dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan
akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan /
organisasi.272
270
Watts, R, L., and Zimmerman, J, L. 1986 Positive Accounting Theory. Prentice Hall New York. Hlm 63
271
Zimmerer, W. Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation. New Jersey:
Prantice Hall. Hlm 252
272
Ibid
Kewirausahaan 20
Unras
kita. Etika dan perilaku hidup kita akan menunjang berjalannya bisnis, karena
pada prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah
implementasi dari prinsip etika pada umumnya.273
a. Prinsip Otonomi
Pelaku bisnis sepenuhnya menyadari akan apa yang menjadi kewajibannya
dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja
norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukan sesuatu karena
tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan
dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salah satu
contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para
pelanggan,diantaranya adalah:
273
Sutrisna. 2010. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Udayana University Press:
Denpasar. Hlm 21
274
Ibid Sutrisna
Kewirausahaan 21
Unras
b. Prinsip Kejujuran
Bersikap dan berperilaku jujur dalam bisnis mtlak dilakukan oleh
wirausahawan. Sifat jujur menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran.
Jika tidak menjunjung tinggi nilai kejujuran, bukanlah hal yang mustahil,
bisnis kita tidak akan berjalan lama. Dengan menjunjung tinggi kejujuran
menjalankan bisnis, maka relasi bisnis kita akan mempercayai kita dalam
segala hal. Adapun hal-hal yang berpengaruh dalam menjalankan bisnis
antara lain untuk pelaku bisnis itu sendiri. Disini secara a priori saling
percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak jujur melaksanakan
janjinya. Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak. Karena jika salah satu pihak melanggar, maka tidak mungkin
lagi pihak yang dicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha
lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang
bertindak curang tersebut. Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern
dalam suatu perusahaan yaitu antara pemberi kerja dan pekerja, dan
berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan hancur jika kejujuran
karyawan ataupun atasannya tidak terjaga. Kepercayaan konsumen adalah
prinsip pokok dalam berbisnis. Kejujuran relevan dengan penawaran barang
dan jasa dengan mutu dan harga yang baik, dalam menjalankan bisnis kita
agar semakin berkembang.
c. Prinsip Keadilan
Menjalankan bisnis pada prinsipnya harus menguntungkan kedua belah
pihak. Para pihak harus sama-sama di perlakukan adil. Diperlakukan adil
berarti tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Prinsip ini
menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung
jawabkan. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh
Aristoteles adalah:
1) Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal
menuntut agar Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua
pelaku ekonomi, oleh karena itu untuk menunjang kelancaran bisnis,
Kewirausahaan 21
Unras
Kewirausahaan 21
Unras
dasar dan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak
akan terabaikan. Karena menurut Adam Smith, dalam prinsip keadilan
khususnya keadilan komutatif berupa no harm, bahwa sampai tingkat
tertentu, prinsip ini telah mengandung semua prinsip etika bisnis lainnya.275
Akan tetapi, pada sisi lain timbul banyak pertanyaan, apakah benar
bahwa bisnis tidak mengenal etika dan tidak perlu memerhatikan etika?
Apakah prinsip-prinsip dan aturan-aturan bisnis sedemikian berbeda dari
prinsip-prinsip dan aturan moral? Ada beberapa argumen yang dapat
dikemukakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
1) Bisnis diibaratkan dengan judi dalam arti tertentu karena dalam bisnis
orang dituntut untuk berani mengambil risiko. Dalam bisnis, ada nilai
manusiawi yang dipertaruhkan, dan mau tidak mau, cara untuk
memperoleh keuntungan atau menang juga harus manusiawi. Bisnis
perlu dilandasi oleh pertimbangan-pertimbangan etis. Dengan
menggunakan pandangan ideal, bisnis tidak hanya bertujuan mencari
keuntungan, tetapi juga untuk memperjuangkan nilai-nilai yang
manusiawi.
2) Tidak benar bahwa sebagai dunia bisnis mempunyai aturan aturan
sendiri yang berbeda dari aturan yang berlaku dalam kehidupan sosial
pada umumnya. Alasannya, bisnis merupakan bagian dari aktivitas yang
penting dari masyarakat, yaitu hubungan antara manusia dengan
manusia lainnya. Sebagai kegiatan antar manusia, bisnis juga
mengutuhkan etika sebagai pemberi pedoman dan orientasi bagi
keputusan, kegiatan, dan tindak-tanduk manusia dalam berhubungan
(bisnis) satu sama dengan yang lainnya.
3) Dalam bisnis ada persaingan yang sangat hebat. Tidak ada orang
yangmenyangkal itu. Sekalipun demikian, tetapi tidak benar bahwa
orang yang mematuhi aturan modal akan berada dalam posisi yang
tidak menguntungkan, yaitu akan merugi, tersingkir dari persaingan. Jadi
apabila ingin berhasil dalam bisnis, kegiatan bisnisnya harus tetap
memerhatikan prinsip-prinsip etika. Orang pebisnis harus tetap
memerhatikan norma-norma etis pada iklim bisnis yang semakin
professional justru akan menang karena dipercaya masyarakat.
275
Ibid Sutrisna. Hlm 23-28
Kewirausahaan 21
Unras
276
Danang Sunyoto & Wika Harisa Putri. 2016. Etika Bisnis, cetakan ke-1. Penerbit CAPS, Media
Presindo Group: Yogyakarta. Hlm 42
277
Velasques, M. 2005. Etika Bisnis,Konsep dan Kasus. Edisi 5. Penerbit Andi: Yogyakarta. Hlm 12
Kewirausahaan 21
Unras
Kewirausahaan 21
Unras
278
Ibid. Velasques, M. hlm 13-14
279
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit
Erlangga, Jakarta. Hlm 31
Kewirausahaan 21
Unras
sistem nilai yang dianut oleh masyarakat.280 Akan tetapi, sebagai etika khusus
atau etika terapan, prinsip-prinsip dalam etika bisnis adalah penerapan dari
prinsip etika pada umumnya.
280
Sanusi I. 2012. Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor Berdasarkan Locus Of Control, Gender,
Senioritas, Equity Sensitivity dan Self Efficacy. Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata.hlm 12
Kewirausahaan 21
Unras
Pada tingkat pertama, kita tahu bahwa etika menyangkut sikap dan pola
hidup yang bersumber dari nilai-nilai yang dianut seseorang di dalam seluruh
hidupnya. Nilai-nilai ini melahirkan standar moral tertentu yang memengaruhi
sikap-sikap dan tingkah laku setiap orang. Masalah yang dihadapi adalah
standar modal para pelaku bisnis masih sangat lemah. Banyak di antaranya
281
A. Sony Keraf dan Robert Haryono Imam, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur ,
Yogyakarta, 1995. Hlm 26
282
Muslich. 1998. Etika Bisnis, edisi ke-1, cetakan ke-1. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta. Hlm 2
Kewirausahaan 21
Unras
(pelaku bisnis) yang terjun di dunia bisnis hanya dengan motivasi dasar untuk
mencari keuntungan dan memperoleh tingkat hidup yang mencakup material
dan tidak memperhitungkan segi etika bisnis. 283 Pada tingkat perusahaan sering
terjadi konflik kepentingan, mereka menghadapi suatu konflik yang sulit antara
nilai pribadi dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Bahkan, mereka
menghadapi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dan antara pihak-
pihak yang terlibat dalam urusan bisnis.
Kenyataan ini diperburuk oleh tidak adanya organisasi profesi bisnis yang
berungsi menegakan kode etik bisnis. Pada tingkat masyarakat, kenyataan
menunjukkan bahwa masyarakat sedang mengalami transisi, yaitu dari
masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Dalam situasi demikian,
terjadilah transformasi besarbesaran dalam segala bidang kehidupan. Hal yang
ditakutkan adalah kekhawatiran tercabutnya aturan-aturan budaya luhur kita,
dan belum ada nilai baru yang dipegang. Bersamaan dengan itu, situasi
ekonomi dan politik belum stabil. Kita masih meraba-raba mencari format
kebijakan ekonomi dan politik yang sangat tepat. Ikut terlibatnya birokrasi
dalam dunia bisnis yang menimbulkan persoalan-persoalan pelik yang sulit
diatasi, dan sebagai akibatnya keadilan sosial menjadi semakin sulit terjangkau.
284
283
Weiss, J. W. 2008. Business Ethics: A Stakeholder and Issues Management Approach. Cengage
Learning. Hlm 9
284
Garuda Indonesia. Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (persero) Tb. Hlm 3
285
Danang Sunyoto & Wika Harisa Putri. 2016. Etika Bisnis, cetakan ke-1. Penerbit CAPS, Media
Presindo Group: Yogyakarta. Hlm 7-9
Kewirausahaan 21
Unras
286
Ibid, Danang Sunyoto
Kewirausahaan 22
Unras
287
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. AUDITING Buku 1. Salemba Empat : Jakarta. Hlm 21
Kewirausahaan 22
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Bagaimana cara mempertahankan standar etika ?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan negosiasi kewirausahaan, sertakan
contoh kegiatan dari kominaksi dan neegosisasi dalam kewirausahaan?
3. Sebutkan dan jelaskan prisip etika dalam bisnis, serta kemunggkinan apa yang
akan terjadi jika satu prinsip etika tidak dijalankan dalan kegiatan berbisnis?
4. Apa arti tanggung jawab yang anda ketahui, serta jelaskan bagaiamna tanggung
jawab anda terhadap karyawan jika anda menjadi kepala atau pemimpin dari
suatu perusahaan bisnis ?
5. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan berasaskan kebersamaan dan etika
yang sehat dalam menjalankan bisnis?
D. REFERENSI
A. Sony Keraf dan Robert Haryono Imam, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis
Sebagai Profesi Luhur , Yogyakarta, 1995
Bussey, K., & Maughan, B. (1982). Gender differences in moral reasoning. Journal
of Personality and Social Psychology,
Danang Sunyoto & Wika Harisa Putri. 2016. Etika Bisnis, cetakan ke-1. Penerbit
CAPS, Media Presindo Group: Yogyakarta
Garuda Indonesia. Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (persero) Tbk
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Proses SPSS , Edisi 3,
Penerbit Undip Semarang
Muslich. 1998. Etika Bisnis, edisi ke-1, cetakan ke-1. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta
Nawatmi, S. 2010. Etika bisnis dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol.9, No.
1, 50- 58
Kewirausahaan 22
Unras
Sutrisna. 2010. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Udayana
University Press: Denpasar
Watts, R, L., and Zimmerman, J, L. 1986 Positive Accounting Theory. Prentice Hall
New York.
Kewirausahaan 22
Unras
PERTEMUAN KE : 14
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI BISNIS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang aspek manajemen dan organisasi bisnis
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Aspek Manajemen
Secara umum, pengertian manajemen adalah pengaturan. manajemen
adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi
manajemen adalah bagaimana kita bisa menata dan mengatur sumber daya
agar suatu usaha dapat berjalan di koridor yang sesuai sebagaimana mestinya
demi tercapainya suatu tujuan. Hampir semua perusahaan memiliki manajemen
tersendiri yang diduduki oleh orang-orang yang berpengalaman didalamnya.
Karena manajemen dalam dunia usaha amatlah vital, maka suatu usaha
apalagi yang sedang di rintis tidak akan bisa berjalan teratur dan konsisten
tanpa adanya sebuah manajemen di dalamnya.288 Manajemen sendiri harus
mengiringi usaha tersebut karena hubungannya yang saling terikat dan tidak
bisa digugurkan salah satunya karena usaha dan manajemen memang harus
dimulai secara bersamaan dan berdampingan agar keberhasilan bisnis yang
kita jalankan dapat tercapai sesuai targert yang ditentukan.
288
Ibrahim, J. (2006) Hukum Organisasi Perusahaan: Pola Kemitraan dan Badan Hukum. Bandung: Rafika
Aditama. Hlm 4
Kewirausahaan 22
Unras
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan,
kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut
dilaksanakan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan-perkerjaan dalam uni-unit. Tujuannya adalah supaya tertata
dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan
kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.290
289
Husnan, Suad, Suwarsono. (2000) Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik, dan Penyusunan
Laporan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.hlm 17
290
Savoiu, Gheorghe. (2011). Enterprise, Entrepreneur, and Entrepreneurship – The Main Semantic Chain
In Contemporary Economic. Hlm 31
Kewirausahaan 22
Unras
c. Pelaksanaan (Actuating)
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalakan
kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalakan organisasi para
pimpinan/manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk
mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin,
memberi perintah, memberi petunjuk dan memberi motivasi.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.
291
Sutedjo, D. (2002) Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hlm 22
292
Umar, Husein. (2005) Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia.hlm 15
Kewirausahaan 22
Unras
sistem informasi ditekankan pada tigaf aktor, yaitu : manusia, masalah dan
proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia
dinyatakan dalam model pematangan kemampuan manajement manusia yang
berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak
(sisteminformasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan
menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi,
pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan
tim.293 Pada umumnya setiap proyek yang relatif besar meliputi tiga tahapan,
yaitu perencanaan, penjadwalan dan pengawasan atau pengendalian.
a. Perencanaan Proyek
Rencana proyek menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek
dilaksanakan. Dalam melaksanakan proyek perlu dianalisis rencana kerja
yang meliputi: jenis pekerjaan (aktivitas), waktu penyelesaian, tenaga
pelaksana, peralatan dan anggaran. Dalam perencanaan proyek biasanya
digunakan bantuan teknik seperti Bagan Gantt (Gantt Chart) atau diperluas
dengan menggunakan Analisis Jaringan (Network Analysis) seperti Program
Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM).
Tujuan utama menggunakan teknik-teknik tersebut adalah untuk membantu
pihak perencanaan agar lebih mudah dalam memperkirakan kapan suatu
proyek akan selesai, kalau harus dipercepat, aktivitas-aktivitas mana yang
harus dipercepat dan berapa tambahan biayanya. Dengan demikian rencana
proyek yang baik akan meliputi unsur-unsur berikut:
1) Menetapkan tujuan.
2) Mendefinisikan proyek.
3) Mencantumkan langkah utama untuk dilakukan.
4) Jadwal waktu untuk penyelesaian.
5) Analisis biaya/manfaat.
6) Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proyek.
293
Nawawi, H, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta. Hlm 7
Kewirausahaan 22
Unras
b. Penjadwalan Proyek
Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan
waktu dimana mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang
populer adalah Bagan Gantt. Bagan ini menunjukkan hubungan antara
aktivitas proyek dengan batasan waktu. Sumbu horizontal menunjukkan
satuan waktu (jam, hari, minggu, bula dan tahun) dan sumbu vertikal
menunjukkan aktivitas (kegiatan) untuk diselesaikan.
c. Pengawasan Proyek
Mengawasi atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk
menjaga agar proyek selesai tepat pada waktunya. Mengawasi suatu proyek
meliputi monitoring terhadap sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran.
Pengawasan juga berarti menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki
rencana proyek dan memindahkan sumber daya ke tempat dimana yang
paling dibutuhkan oleh masyarakat dan lingkungan.295
a. Analisis Jabatan
Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan.
Untuk mencapai tujuan, organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan
294
Notoatmodjo, S, 2014, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.hlm 61
295
Ibid
296
Raharjo, J, 2013, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia : KunciSukses Meningkatkan
Kinerja, Produktivitas, Motivasi, dan Kepuasan Kerja, Platinum, Jakarta. Hlm 60
Kewirausahaan 22
Unras
1) Identitas jabatan
2) Fungsi jabatan
3) Uraian tugas
4) Wewenang
5) Tanggung jawab
6) Hubungan kerja
7) Bahan, alat dan mesin yang digunakan
8) Kondisi kerja
Sedangkan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat
syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat
melaksanakan jabatan tertentu dengan baik. Untuk bisa menempati jabatan
struktural di suatu perusahaan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pejabat tersebut antara lain:
1) Persyaratan pendidikan
2) Persyaratan pelatihan
3) Persyaratan pengalaman
4) Persyaratan psikologi
5) Persyaratan khusus
Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber
daya manusia, orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian
Kewirausahaan 22
Unras
1) Pendekatan mekanistik
Perancangan kerja denagna pendekatan ini didasarkan pada ilmu teknik
mesin dan menitik beratkan pada tugas. Pekerjaan dirancang sedekian
rupa sehingga dapat dilaksanakan seefisien mungkin. Pekerjaan dibagi
dalam tugas-tugas kecil, sederhana, distandarkan dan dilakukan secara
berulang-ulang oleh seseorang. Pekerja fisik dan kerja otak secara
tegas dipisahkan.
3) Pendekatan motivasi
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi organisasi, dimana kerja
dirancang untuk merangsang motivasi para karyawan dan meningkatkan
kepuasan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan pengayaan kerja (job
enrichment), perluasan kerja (job enlargment) dan rotasi kerja (job
rotation) yang harus dilakukan pada semua karyawan.298
297
Ibid. hlm 61
298
Ibid hlm 62
Kewirausahaan 23
Unras
299
Ibid.
300
Samsudin, S, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung. Hlm 26
Kewirausahaan 23
Unras
d. Kompensasi
Program kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi atau
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kompensasi adalah penghagaan atau imbalan yang diterima para tenaga
kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan
perusahaan. Pada umumnya kompensasi dapat berupa kompensasi
finansial dan kompensasi nonfinansial. Kompensasi finansial terdiri dari
upah, gaji, komisi, bangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan
penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dan
persahabatan. Program kompensasi yang baik akan dapat:
Kewirausahaan 23
Unras
301
Ibid
302
Sobirin, A, 2011, Budaya Organisasi, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.hlm 32
Kewirausahaan 23
Unras
f. Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan
organisasi. Bagaimana pihak manajemen merespons tentang berbagai
keinginan para karyawan termasuk hubungan antarkaryawan dan
implementasi kesepakatan kerja sama untuk menjembatani kedua
kepentingan dan keinginan antara karyawan di satu pihak dan manajemen di
pihak yang lain. Bagi perusahaan dengan adanya serikat pekerja dapat
memengaruhi kemampuan mereka dalam menentukan kebijakan dan
mengelola sumber daya manusianya. Bagi para pekerja dengan adanya
serikat pekerja dapat membantu mereka untuk memperoleh apa yang
mereka inginkan seperti kenaikan upah atau dapat membantu mereka dalam
menghadapi pihak manajemen untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka.
g. Pemeliharaan
Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan
berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan mersa dihargai dalam
organisasi. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pembinaan bagi
karyawan yang tidak displin melaui saluran komunikasi yang efektif. Selain
itu, juga perlu memerhatikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja
mereka. Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi
fisik dan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kondisi
fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa, cacat
anggota tubuh, kanker paru-paru. Sedangkan kondisi psikologis atau mental
meliputi penyakit yang diakibatkan oleh stres dan kehidupan kerja yang
berkualitas rendah, contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang, dan
303
Sutrisno, E, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Hlm
24
Kewirausahaan 23
Unras
4. Pengertian Organisasi
Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau tempat kerja
sama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja
sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Organisasi formal menurut klasik adalah sistem kegiatan yang
terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini
merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya
dengan secata tegas disusun. Struktur organisasi menggambarkan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian. Pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang tergambar dalam struktur organisasi
akan mempermudah perusahaan melakukan pengendalian dalam mengatur
jalannya perusahaan.305
304
Ibid
305
Suwatno & Priansa, 2011, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Hlm 52
Kewirausahaan 23
Unras
harus memiliki tujuan yang jelas agar tahu bagaimana menjalankan organisasi
untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa tujuan, organisasi tidak mungkin
membuat perencanaan dan bila organisasi tidak mempunyai perencanaan,
maka tidak akan ada ketentuan tentang jalannya organisasi.306 Tujuan
organisasi akan menentukan struktur organisasinya, yaitu dengan menentukan
seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang, dan tanggung jawab
untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Atas dasar kegiatan-
kegiatan itu selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan-hubungan di antara
bidang-bidang keputusan maupun para pelaksana yang mempunyai
kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab tertentu dalam organisasi.
306
ibid
307
Hariandja, Marinto Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan,
Pengembangan, pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT Grasindo.
Hlm 97
Kewirausahaan 23
Unras
a. Strategi Organisasi
Strategi yang dilaksanakan perusahaan akan berpengaruh terhadap desain
organisasi. Perubahan-perubahan strategi organisasi mengakibatkan
perubahan-perubahan desain organisasional. Pada mulanya perusahaan
menghasilkan produk yang terbatas dan spesifik, sehingga struktur
organisasi yang cocok adalah struktur organisasi yang sentralistis. Dalam
perjalanannya, struktur ini tidak dapat dipertahankan akibat perkembangan
penduduk, pendapatan nasional, dan tingkat inovasi teknologi. Perusahaan
perlu melakukan penyesuaian dengan memperkenalkan berbagai produk
baru, memasuki pasar baru, dan menaikkan output, sehingga terjadi
peningkatan kompleksitas yang membuat struktur tersentralisasi menjadi
tidak efisien dan tidak praktis. Struktur organisasi perlu diubah dengan unit-
unit organisasi yang lebih independen agar dapat memberikan tanggapan
yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.
b. Lingkungan
Pengaruh faktor lingkungan pada desain organisasi dapat dibedakan
dalam tiga tipe lingkungan, yakni lingkungan stabil, lingkungan berubah, dan
lingkungan bergejolak. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit
atau tanpa perubahan. Perubahan produk tidak sering terjadi, modifikasi
dapat direncanakan dengan baik, permintaan pasar tidak begitu berfluktasi,
perubahan hukum yang memengaruhi organisasi atau produk tidak sering
terjadi dan perkembangan teknologi baru dapat diramalkan. Lingkungan
berubah, yaitu lingkungan di mana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau
semua bidang produk, pasar, hukum, dan teknoligi. Misalnya peralatan
308
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta : PT Grasindo. Hlm 34
Kewirausahaan 23
Unras
c. Teknologi
Woorward menjelaskan bahwa: ada sejumlah hubungan antara proses
teknologi dan struktur organisasi. Semakin kompleks teknologi semakin
besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Teknologi yang kompleks
memerlukan derajat supervisi dan koordinasi yang lebih besar. Rentang
manajemen para manajemen para manajer ini pertama meningkat dari
produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
Karyawan tingkat bawah dalam perusahaan produksi unit dan proses
cenderung melakukan pekerjaan yang memerlukan keterampilan tinggi,
sehingga mereka cenderung membentuk kelompok-kelompok kerja kecil
yang membuat rentangan menjadi sempit. Semakin tinggi kompleksitas
teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administratif dan klerikal
yang akan digunakan dalam perusahaan.309
309
Jimmy, Chr dan L. Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen :Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT
Grasindo. Hlm 49
Kewirausahaan 23
Unras
C. SOAL/TUGAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen dan bagaimana fungsi
manajemen tersebut yang bisa diterapkan dalam berwirausaha?
2. Dalam perencanaan proyek biasanya digunakan bantuan teknik seperti Bagan
Gantt, apa kegunaan dari bagan Gantt serta gambarkan bagan Gantt tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan organisasi dan bagaimna hubungan manajemen dan
organisasi dalam kewirausahaan?
4. Apa yang dimaksud struktur organisai, seberapa pentingkah struktur organisasi
dalam kewirausahaan, gambarlah struktur organisasi dalam kewirausahaan?
5. Sebutkan dan jelaskan variabel-variabel yang menentukan struktur
organisasi dalam suatu perusahaan?
310
ibid
Kewirausahaan 23
Unras
D. REFERENSI
Hariandja, Marinto Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia :
Pengadaan, Pengembangan, pengkompensasian dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT Grasindo.
Husnan, Suad, Suwarsono. (2000) Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik, dan
Penyusunan Laporan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Jimmy, Chr dan L. Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen :Pemahaman dan
Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo
Nawawi, H, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Umar, Husein. (2005) Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia.
Suwatno & Priansa, 2011, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
Alfabeta, Bandung
Kewirausahaan 24
Unras
DAFTAR PUSTAKA
A.Rusdiana, Kewirausahaan, teori dan praktek, Cet. Ke-1 -- Bandung: Pustaka Setia,
2018
A. Sony Keraf dan Robert Haryono Imam, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis
Sebagai Profesi Luhur , Yogyakarta, 1995
Abdullah, M. F., & Nurkholifah, S. (2010). Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan
Biaya Produksi terhadap Profit Margin pada Perusahaan Food and Beverages
yang Go Public di BEI. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8(1)
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di Era
Digital. Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti
Adams, James. 1986. The Financing Of Terror : How The Groups That Are Terrorizing
The World Get The Money To Do It. New York : Simon & Schuster
Ahmad, Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Kewirausahaan 24
Unras
Ahmad Sanusi. 1994. Menelaah Potensi Perguruan Tinggi untuk Membina Program
Kewirausahaan dan Mengantar Pewirausaha Muda, Makalah Seminar. Kopma
IKIP.
Arthur Kuriloff dan Jhon M.Memphil, Starting and Managing the Small Business,
McGraw Hill, New York, 1993
Arif Hadi Pranata. 2000. Peran Psikologidi Indonesia. Jogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM
Boediono. (1993). Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi (2nd ed.).
BPFE: Universitas Gajah Mada
Bussey, K., & Maughan, B. (1982). Gender differences in moral reasoning. Journal of
Personality and Social Psychology
Bygrave, Wiliam D, 1996, The Portable MBA : Entrepreneurship, Jakarta :Bina Rupa
Aksara
Danang Sunyoto & Wika Harisa Putri. 2016. Etika Bisnis, cetakan ke-1. Penerbit
CAPS, Media Presindo Group: Yogyakarta
Kewirausahaan 24
Unras
David Smith. 2007. Poststrukturalism, in; Tim Dunne, Milja Kurki dan Steve Smith
(eds.) International Relations Theories. Oxford: Oxford University Press
David Osborne dan Ted Gebler, Mewirausahakan Birokrasi, terj, Abdul Rasyid,
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996
Dinsi, Valentino. Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian. Jakarta: Let's Go
Indonesia, 2004. Compact Disk
Donelley, Robert G. The family business. Dalam Aronoff et. al.(2002) Family Business
Sourcebook. Merrietta : Family Enterprise Publishers
Drucker dalam Suci Purwandari, ‚Studi Kajian Faktor Pendorong Minat Mahasiswa
Program Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Indonesia Surakarta Untuk
Berwirausaha‛, Jurnal Sainstech Politeknik Indonesia Surakarta, No. 2 Vol 1
(2014),
Duncombe, William dan John Yinger 1993 An Analysis of Return to Scale in Public
Production, with An Application to Fire Protection. North Holland: Journal of
Public Economics
Dun Steinhoff, John F. Burgess. (1993). Small Business Management Fundamentals 6th
ed. New York: Mcgraw Hill, Inc
Fahmi, Irham. (2014). Studi kelayakan bisnis dan keputusan investasi. Unit penerbit
Mitra Wacana Media, Jakarta
Garuda Indonesia. Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (persero) Tbk
Kewirausahaan 24
Unras
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Proses SPSS , Edisi 3,
Penerbit Undip Semarang
Giri, tt. Membentuk Entrepreneur Muslim. Kiat Sukses Bisnis Islam. Jakarta:
Baryatussalamah Art
Hadari Nawawi 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Kompetitif.
Yogyakarta: Gajahmada University Press
Hariandja, Marinto Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan,
Pengembangan, pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.
Jakarta: PT Grasindo
Husnan, Suad., & Muhammad, Suwarsono. (2014). Studi kelayakan proyek bisnis. Unit
penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta
Ibrahim, Yacob. H.M (2009). Studi Kelayakan Bisnis. (edisi revisi). Jakarta: PT Rineka
Cipta
Ibrahim, J. (2006) Hukum Organisasi Perusahaan: Pola Kemitraan dan Badan Hukum.
Bandung: Rafika Aditama
Kewirausahaan 24
Unras
James Brian Quinn, dan Jhon Voyer, “The Strategy Process”. London: Prentice Hall
International, Inc., 1995
Jati, Waluya. (2009). Analisis Motivasi Wirausaha Julius Bobo 2003. Transformasi
Ekonomi Rakyat Jakarta: Pustaka Perempuan (Wiausahawati) Di Kota
Malang.Humanity
Jimmy, Chr dan L. Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen :Pemahaman dan
Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo
Kao, John 1989 Entrepreneurship, Creativity, and Organization, Taxs, Cases and
Readings New Jesey: Englewood Cliffs Prentice Hall
Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2006. Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education Inc
Lambing, P., dan Kuehl, C.R. 2000. Entreprenuership. New Jersey: Upper Saddle
River.
Kewirausahaan 24
Unras
Marzuki Usman, 1997. Keuangan dan Perbankan Indonesia. Jakarta : Pinandita Press
Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar :Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. AUDITING Buku 1. Salemba Empat : Jakarta
Munir Fuady 1997 Pembiayaan Perusahaan Masa Kini (Tinjauan Hukum Bisnis).
Jakarta: Citra Aditya Bakti
Muslich. 1998. Etika Bisnis, edisi ke-1, cetakan ke-1. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta
Nawatmi, S. 2010. Etika bisnis dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol.9, No. 1,
50- 58
Nawawi, H, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Kewirausahaan 24
Unras
Oei, Istijanto 2010 Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan KeempatJakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Perlow, Leslie dan John Weeks 2002 Who ‘s Helping Whom? Layer of Culture and
Workplace Behaviour. Journal of Organizational Behaviour
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. (2006). Perilaku Konsumen dan strategi pemasaran,
terjemahan. Jakarta: Erlangga
Raharjo, J, 2013, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia : Kunci Sukses
Meningkatkan Kinerja, Produktivitas, Motivasi, dan Kepuasan Kerja, Platinum,
Jakarta
Rezza Efendy, Herman Sjahruddin, and Ahmad Anto, ‘Praktik Motivasi Kerja Dan
Konsekuensinya Pada Kinerja Aparatur Sipil Negara’, 2017
Kewirausahaan 24
Unras
Sarosa, P. 2015. Kiat praktis membuka usaha. Becoming young entrepeneur: Dream
big start small, act now! Panduan praktis & motivasional bagi kaum muda dan
mahasiswa. Jakarta: PT Elex Media Kompindo
Stoner, James AF & RE Freeman 2001 Manajemen Cetakan Kelima Jilid Kesatu
Jakarta: Intermedia
Kewirausahaan 24
Unras
Sutrisna. 2010. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Udayana
University Press: Denpasar
Suwatno & Priansa, 2011, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
Alfabeta, Bandung
Suyuti Jayha Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 1997
Suryana 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan Proses menuju Sukses,
Jakarta,Salemba Empat
Umar, Husein. (2005) Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia
Umar, Husain. 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasu sJakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Kewirausahaan 24
Unras
Watts, R, L., and Zimmerman, J, L. 1986 Positive Accounting Theory. Prentice Hall
New York
Wennekers, Sander, and Roy Thurik. 1999. Linking Entrepreneurship and Economic
Growth. Small Business Economics
Westman, Mina, Dalia Etzion dan Esti Danon 2002 Job Insecurity and Crossover of
Burnout in Married Couples. Journal of Organizational Behaviour. Vol 22
Wilson Bangun 1997 Studi Kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode, dan Kasus Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Yaqob Ibrahim Studi kelayakan bisnis Publisher: Jakarta : Rineka Cipta, 2009
Kewirausahaan 25
Unras
GLOSARIUM
Alternatif Satu dari dua atau lebih cara untuk mencapai tujuan
atau akhir yang sama.
Kewirausahaan 25
Unras
Kewirausahaan 25
Unras
Kewirausahaan 25
Unras
Kewirausahaan 25
Unras