Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 1

Pendahuluan, Aspek dan Konsep


Dasar/Hukum,Potensi dan Motivasi, Sifat,
Keuntungan dan Kekurangan Berwirausaha

Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka/Luring

01
Semua Fakultas Semua Program U001700010 Dessy Nur Amalia
Studi

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang Setelah membaca modul ini,
Ketepatan dalam merumuskan hal- mahasiswa diharapkan mampu
ihwal kewirausahaan mencakup untuk:
manfaat, kekurangan, peran dan ▪ Memahami pentingnya
urgensi
berwirausaha
▪ Memahami makna dan
kerangka berfikir
▪ Memahami kewirausahaan dari
perspektif sejarah
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Kewirausahaan

Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.


Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per kapita,
namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun
masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki
andil dalam mendorong praktikpraktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan
berbagai penemuanpenemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka
peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu menciptakan
pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Menurut Fahmi (2013:1) Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang
pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung risiko
terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. Sedangkan menurut
Hisrich et.al. dalam Slamet et.al (2014:5) kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu
yang baru dan memiliki nilai dengan mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan
pengambilan risiko finansial, fisik, mapun sosial, serta menerima imbalan moneter dan
kepuasan serta kebebasan pribadi.

Jadi kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana menciptakan suatu ide yang baru
bahkan berani menanggung risiko untuk mengorbankan waktu, biaya dan tenaga demi
terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa yang telah diharapkan.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Kewirausahaan juga memiliki tujuan yaitu :

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Kesejahteraan Masyarakat Terangkat
3. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan
pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
5. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat
terhadap para siswa dan masyarakat.

1.2 Aspek dan Konsep Dasar/Hukum Kewirausahaan

Pada konsep-konsep wirausaha tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata


entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Istilah entrepreneur itu sendiri berasal dari bahasa
Prancis, yaitu entreprendre yang mengandung makna to undertake yang berarti mengerjakan
atau berusaha atau melakukan suatu pekerjaan. Ronstadt dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989
p.6) menjelaskan bahwa the entrepreneur is one who undertakes to organize, manage, and
assume the risks of the business, yang berarti bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang
berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung risiko dari suatu usaha.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi dan semakin beranekaragamnya upaya yang
dilakukan oleh para wirausahawan tersebut.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Pada aspek kewirausahaan memiliki hakikat dan konsep dasar pada kewirausahaan
yaitu :

1. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia nyata secara kreatif
2. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat
merealisasikan rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi
pada sukses.
3. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan,
kemajuan, dan tantangan apapun profesinya
4. Hakekat pentingnya kewirausahaan : o Kewirausahaan adalah suatu nilai yang di
wujudkan dalam prilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat proses, dan hasil bisnis. (Ahmad Sanusi, 1994)
5. Kewirausahaan adalah satu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro , 1997)
6. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovasi) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih
7. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1959)
8. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996)
9. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan.

1.3 Potensi dan Motivasi Kewirausahaan

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan
yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara umum, potensi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya
tangkap.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
2) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.

3) Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan


seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di
bawah aneka pengaruh luar.

Menurut Gardner (2004), potensi yang terpenting adalah intelegensi, sebagai berikut:

1) Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan
maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan,
editor dan jurnalis.
2) Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan
bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3) Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan
benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan
ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4) Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari,
pemahat, atlet dan ahli bedah.
5) Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan
menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu
dan penyanyi.
6) Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka
terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh
seseorang motivator dan fasilitator.
7) Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan
diri.
8) Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan
baik.
9) Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab
persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa
manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Potensi kewirausahaan didefinisikan sebagai individu yang berniat untuk
mengembangkan dan mengelola bisnis untuk tujuan laba dan pertumbuhan. Karakteristik
Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri
sendiri :

• Kemampuan inovatif.
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
• Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan
kewirausahaan..
• Kemampuan perencanaan realistis.
• Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
• Tanggung jawab pribadi..
• Kemampuan beradaptasi.
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.

Motivasi berwirausaha merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang


entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut
sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Venesaar, 2006). Motivasi berwirausaha
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas berwirausaha demi
mencapai tujuan wirausaha (Koranti, 2013). Menurut Ratnawati & Kuswardani (2010)
motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan
keinginan individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan cara mandiri,
percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif dan
menilai tinggi hasrat inovasi. Entrepreneurial Motivation atau motivasi berwirausaha
melibatkan motivasi yang diarahkan pada tujuan kewirausahaan (tujuan yang melibatkan
kesadaran dan eksploitasi peluang bisnis) (Wibowo dan Ardianti, 2014).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha adalah
keadaan yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk
melakukan kegiatan wirausaha, dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri,
berorientasi ke masa depan, mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi,
serta berorientasi laba dan keuntungan.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha Menurut Susanto (2009) faktor-faktor motivasi
berwirausaha terdiri dari:
a. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa
kewirausahaan. Menurut Suryana (2003) faktor pemicu yang berasal dari lingkungan
sosial salah satunya dari orang tua.
b. Faktor sosiologis.
Kondisi sosial juga turut memberikan andil dalam meningkatnya aktivitas
kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu seperti kaum wanita, minoritas,
serta akademisi.
c. Faktor ketersediaan sumber daya. Ketersediaan modal adalah hal yang sangat penting.
d. Faktor personal. Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal yang lebih
tinggi ketimbang seorang non wirausahawan, yang berarti bahwa mereka memiliki
keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib sendiri.
e. Adversity Quotient juga menjadi salah satu faktor motivasi berwirausaha. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Wisesa dan Indrawati (2016) menunjukkan bahwa
Adversity Quotient memiliki hubungan yang positif dengan motivasi berwirausaha,
yang artinya apabila adversity quotient tinggi maka motivasi berwirausaha juga tinggi.
Dari penjelasan diatas, faktor-faktor yang mendorong motivasi berwirausaha
adalah faktor lingkungan sosial, faktor sosiologis, faktor sumber daya, faktor personal
dan adversity quotient.

1.4 Sifat Wirausaha

Dari berbagai penelitian yang ada ditemukan sembilan belas sifat penting wirausaha
yang diperoleh dari tujuh penelitian yang pernah dilakukan. Kesembilan belas sifat itu
dikelompokkan menjadi enam sifat unggul (research methodology workshop, 1977), sebagai
berikut:

1. Percaya Diri

• Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya akan maju dan
berkembang untuk itu Seorang wirausaha harus mampu menyusun rencana
keberhasilan perusahaannya.
• Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain atau keluarga.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
• Kepemimpinan, dan dinamis: Seorang wirausaha harus mampu Bertanggung jawab
terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.
Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material, tetapi juga moral
kepada berbagai pihak.

2. Originalitas, terdiri dari:

• Kreatif: mampu mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan.
• Inovatif: mampu melakukan sesuatu yang baru yang belum dilakukan banyak orang
sebagai nilai tambah keungulan bersaing.
• Inisiatif/proaktif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki
pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetap terlebih dahulu memulai dan
mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi Manusia, terdiri dari:

• Sifat suka bergaul dengan orang lain berarti anda harus mampu mengembangkan dan
memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung
dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan
antara lain kepada para pelanggan, pemerintah pemasok, serta masyarakat luas.
• Komitmen, Komitnen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh
dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban
untuk segera ditepati dan direalisasikan.
• Responsive terhadap saran/kritik. Menganggap saran dan kritik adalah dasar untuk
mencapai kemajuan. Saran dan kritik yang masuk di respon dengan baik untuk
memperbaiki pelayanan kepada pelanggan, proses bisnis dan efesiensi perusahaan.

4. Berorientasi Hasil Kerja, terdiri dari sifat:

• Ingin berprestasi, kemauan untuk terus maju dan mengembangkan usaha. IQ dan EQ
tidak cukup untuk memprediksi keberhasilan. Dibutuhkan AQ (Adversity quotient)
yaitu tingkat ketahanan terhadap hambatanhambatan yang ditemuinya dalam mencapai
keberhasilan. Dalam AQ ada tiga tipe pendaki puncak keberhasilan, yaitu quitter,

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
champer, dan climber. Tipe quitter adalah mereka yang langsung menyerah atau tidak
mau memanfaatkan peluang. Tipe champer adalah mereka yang cepat puas dengan apa
yang sudah dicapai walaupun bisa mencapai keberhasilan yang lebih tinggi kalau
mereka mau. Tipe climber adalah orang yang terus mendaki tangga keberhasilan hingga
mencapai puncak tertinggi meski menemui berbagai hambatan atau rintangan.

Ketahanan terhadap berbagai hambatan ini terdiri dari empat komponen, yaitu reach,
ownership & original,control, endurance. Reach berarti seberapa jauh kemalangan/rintangan
yang ditemui itu mempengaruhi hal-hal lain dalam kehidupan. Ownership & original adalah
persepsi orang terhadap rintangan/hambatan. Control berarti melihat kemampuan mengontrol
hambatan/rintangan dalam kehidupan. Endurance berarti sejauh mana kita melihat
rintangan/hambatan sebagai sesuatu yang terus terjadi atau hanya terjadi secara kebetulan,
cepat berlalu dan tidak akan terjadi lagi.

• Berorientasi keuntungan, semua cara dan usaha yang dilakukan harus mendatangkan
profit, karena bisnis tidak akan bisa bertahan dan berkembang jika tidak ada profit.
• Teguh, tekun, dan kerja keras, Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada
waktu, di mana ada peluang di situ ia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit
untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-
ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata
sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
• Penuh semangat, dan Penuh energi. Melakukan semua aktivitas dengan semangat untuk
keberhasilan.

5. Berorientasi masa depan: terdiri dari sifat pandangan ke depan, ketajaman persepsi.
Untuk itu anda harus Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh
pengusaha tersebut Beorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi
yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta
kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang
dijalankan selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
6. Berani ambil risiko: terdiri dari sifat mampu ambil risiko, suka tantangan. Berani mengambil
risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di mana
pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha kecil (dalam Zimmerer & Scarborough,
1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang berhasil, yang dibagi ke dalam tiga kategori,
sebagai berikut:

1. Bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif.


2. Orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung, orientasi efisiensi,
menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis,
monitoring.
3. Komitmen dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan, dan
menyadari pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.

Sukardi(1991) membuat kesimpulan tentang sembilan sifat yang ada pada wirausaha sebagai
berikut:

1. Sifat instrumental, yaitu tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha maupun
yang berkaitan dengan perbaikan kerja.
2. Sifat prestatif, yaitu selalu berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan umpan
balik, menyenangi tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari
sebelumnya.
3. Sifat keleluasan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja, membina kenalan-
kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam berbagai situasi.
4. Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah
menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah memberi dirinya kesempatan untuk
berpangku tangan, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki
tenaga untuk terlibat terus-menerus dalam kerja.
5. Sifat keyakinan diri, adalah dalam segala kegiatannya penuh optimisme bahwa
usahanya akan berhasil. Dia percaya diri bergairah langsung terlibat dalam kegiatan
konkret,jarang terlihat ragu-ragu.
6. Sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan menghadapi
situasi yang serba tidak pasti dimana usahanya belum tentu membuahkan keberhasilan.

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
7. Sifat swa-kendali, yaitu benar-benar menentukan apa yang harus dilakukan dan
bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
8. Sifat inovatif, yaitu selalu bekerja keras mencari cara-cara baru untuk memperbaiki
kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuan-penemuan baru yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.
9. Sifat mandiri, yaitu apa yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi.

1.5 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha

Keuntungan yang dimiliki dalam berwirausaha :


• Otonomi
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan seseorang
menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya.
• Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan
sangat motivasi wirausaha.
• Kontrol finansial (Pengawasan Keuangan)
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
• Memiliki Legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan
menciptakaan kesempatan kerja.

Kerugian yang dimiliki dalam berwirausaha :


• Pengorbanan personal
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit
sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan
untuk kegiatan bisnis
• Beban tanggung jawab
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil
maupun pengadaan pelatihan.
• Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keungan milik sendiri,
maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal
juga ada

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha

a. Faktor penyebab keberhasilan wirausaha


Menurut Hendro (2011) ada beberaoa fator yang menyebabkan wirausaha
berhasil adalah :
- Faktor peluang
- Faktor SDM
- Faktor Keuangan
- Faktor organisasional
- Faktor Perencanaan
- Faktor Pemasaran dan Penjualan
- Faktor Administrasi
- Faktor Peraturan Pemerintah, Politik , Sosial dan Budaya Lokal

b. Faktor penyebab kegagalan wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana 2003) ada beberapa factor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
- Tidak kompeten dalam manajerial
- Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola SDM maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan
- Kurang dapat mengendalikan keuangan
- Gagal dalam berencana
- Lokasi yang kurang memadai
- Kurangnya pengawasan peralatan
- Sikap yang kurang sungguh-sunggu dalam berusaha
- Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewiraushaan

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

[1] Darojat, O., & Sumiyati, S. (2015). Konsep-konsep Dasar


Kewirausahaan/Entrepreneurship. Pendidikan Kewirausahaan. Indonesia:
PKOP4206/MODUL, 1, 1-53.
[2] Satrya, I. G. B. H., & Suwandana, I. G. M. (2015). Potensi Kewirausahaan Mahasiswa
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Doctoral dissertation, Udayana
University).
[3] Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Shepherd, D. A. (2017). Entrepreneurship. McGraw-
Hill Education.
[4] Scarborough, N. M. (2016). Essentials of entrepreneurship and small business
management. Pearson
[5] Rusdiana, A. (2018). Kewirausahaan: Teori dan Praktik

2021 Kewirausahaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Dessy Nur Amalia http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai