Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100011 -
KEWIRAUSAHAAN I

Pendahuluan, Aspek dan


Konsep Dasar/Hukum,Potensi
dan Motivasi, Sifat,
Keuntungan dan Kekurangan
Berwirausaha

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Modul ini menjelaskan Setelah membaca modul ini,


tentang Ketepatan dalam mahasiswa diharapkan mampu untuk:
merumuskan hal-ihwal  Memahami pentingnya
kewirausahaan mencakup berwirausaha
manfaat, kekurangan, peran
dan urgensi.  Memahami makna dan
kerangka berfikir
 Memahami kewirausahaan dari
perspektif sejarah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Dessy Nur Amalia
Semua Fakultas Semua Program Studi
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kewirausahaan

Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai


negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan
dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam mendorong
praktikpraktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai
penemuanpenemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya
membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang
akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Menurut Fahmi (2013:1) Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji


tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil
karya tersebut. Sedangkan menurut Hisrich et.al. dalam Slamet et.al (2014:5)
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai
dengan mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan pengambilan risiko
finansial, fisik, mapun sosial, serta menerima imbalan moneter dan kepuasan
serta kebebasan pribadi.

Jadi kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana menciptakan suatu ide


yang baru bahkan berani menanggung risiko untuk mengorbankan waktu, biaya
dan tenaga demi terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.

2021 Kewirausahaan II
2 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kewirausahaan juga memiliki tujuan yaitu :

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan
di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

1.2 Aspek dan Konsep Dasar/Hukum Kewirausahaan

Pada konsep-konsep wirausaha tersebut adalah sepadan maknanya


dengan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Istilah entrepreneur itu
sendiri berasal dari bahasa Prancis, yaitu entreprendre yang mengandung
makna to undertake yang berarti mengerjakan atau berusaha atau melakukan
suatu pekerjaan. Ronstadt dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989 p.6) menjelaskan
bahwa the entrepreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume
the risks of the business, yang berarti bahwa seorang wirausaha adalah
seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia
menanggung risiko dari suatu usaha. Seiring dengan perkembangan yang terjadi
dan semakin beranekaragamnya upaya yang dilakukan oleh para wirausahawan
tersebut. 

Di negara kita, kewirausahaan itu sendiri mulai dikenal masyarakat secara


umum sejak Suparman Sumahamidjaya mempopulerkan istilah wiraswasta. Sejak
saat itu mulailah istilah wiraswasta dimuat di berbagai media masa, seperti surat
kabar, majalah, dalam siaran radio, dan televisi, bahkan pada perkembangan
selanjutnya berbagai ceramah dan seminar serta kursus-kursus, ceramah dan
seminar, serta kursus-kursus diselenggarakan untuk merangsang minat dan
perhatian masyarakat terhadap pengembangan kewirausahaan di tanah air.

2021 Kewirausahaan II
3 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada aspek kewirausahaan memiliki hakikat dan konsep dasar pada
kewirausahaan yaitu :

1. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang


yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia
nyata secara kreatif
2. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi
juga berbuat merealisasikan rencana dalam pikirannya ke dalam suatu
tindakan yang berorientasi pada sukses.
3. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan, dan tantangan apapun profesinya
4. Hakekat pentingnya kewirausahaan : o Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang di wujudkan dalam prilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat proses, dan hasil bisnis. (Ahmad Sanusi,
1994)
5. Kewirausahaan adalah satu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro , 1997)
6. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (kreatif) dan berbeda (inovasi) yang bermanfaat dalam memberikan
nilai lebih
7. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (Drucker, 1959)
8.  Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
9. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

1.3 Potensi dan Motivasi Kewirausahaan

2021 Kewirausahaan II
4 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara umum, potensi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika


dan daya tangkap.

2) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap
tekanan.

3) Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta


kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang
ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut Gardner (2004), potensi yang terpenting adalah intelegensi,


sebagai berikut:

1) Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata,


baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh
para sastrawan, editor dan jurnalis.
2) Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan
penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3) Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal
bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual
secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator
dan pemburu.
4) Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor,
penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5) Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan
dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada
pencipta lagu dan penyanyi.

2021 Kewirausahaan II
5 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6) Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi
peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti
yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
7) Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya
sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung)
dan keseimbangan diri.
8) Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan
fauna dengan baik.
9) Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan
menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa
makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup
dan akhirnya mati.

Potensi kewirausahaan didefinisikan sebagai individu yang berniat untuk


mengembangkan dan mengelola bisnis untuk tujuan laba dan pertumbuhan.
Karakteristik Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan
pedoman bagi analisa diri sendiri :

 Kemampuan inovatif.
 Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
  Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan
kewirausahaan..
 Kemampuan perencanaan realistis.
 Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
 Tanggung jawab pribadi..
 Kemampuan beradaptasi.
 Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.

Motivasi berwirausaha merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam


diri seorang entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah
pada kegiatan entrepreneur tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat

2021 Kewirausahaan II
6 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tercapai (Venesaar, 2006). Motivasi berwirausaha adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas berwirausaha demi mencapai
tujuan wirausaha (Koranti, 2013). Menurut Ratnawati & Kuswardani (2010)
motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan,
dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan,
berani mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi.
Entrepreneurial Motivation atau motivasi berwirausaha melibatkan motivasi
yang diarahkan pada tujuan kewirausahaan (tujuan yang melibatkan
kesadaran dan eksploitasi peluang bisnis) (Wibowo dan Ardianti, 2014).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan wirausaha,
dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan,
mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi, serta berorientasi
laba dan keuntungan.
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha Menurut Susanto (2009) faktor-faktor
motivasi berwirausaha terdiri dari:
a. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan
jiwa kewirausahaan. Menurut Suryana (2003) faktor pemicu yang berasal
dari lingkungan sosial salah satunya dari orang tua.
b. Faktor sosiologis.
Kondisi sosial juga turut memberikan andil dalam meningkatnya aktivitas
kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu seperti kaum wanita,
minoritas, serta akademisi.
c. Faktor ketersediaan sumber daya. Ketersediaan modal adalah hal yang
sangat penting.
d. Faktor personal. Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal
yang lebih tinggi ketimbang seorang non wirausahawan, yang berarti
bahwa mereka memiliki keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib
sendiri.

2021 Kewirausahaan II
7 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
e. Adversity Quotient juga menjadi salah satu faktor motivasi berwirausaha.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wisesa dan Indrawati (2016)
menunjukkan bahwa Adversity Quotient memiliki hubungan yang positif
dengan motivasi berwirausaha, yang artinya apabila adversity quotient
tinggi maka motivasi berwirausaha juga tinggi.
Dari penjelasan diatas, faktor-faktor yang mendorong motivasi
berwirausaha adalah faktor lingkungan sosial, faktor sosiologis, faktor
sumber daya, faktor personal dan adversity quotient.

1.4 Sifat Wirausaha

Dari berbagai penelitian yang ada ditemukan sembilan belas sifat penting
wirausaha yang diperoleh dari tujuh penelitian yang pernah dilakukan. Kesembilan
belas sifat itu dikelompokkan menjadi enam sifat unggul (research methodology
workshop, 1977), sebagai berikut:

1. Percaya Diri
 Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya akan
maju dan berkembang untuk itu Seorang wirausaha harus mampu
menyusun rencana keberhasilan perusahaannya.
 Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain atau keluarga.

 Kepemimpinan, dan dinamis: Seorang wirausaha harus mampu


Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha
tidak hanya pada material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

2. Originalitas, terdiri dari:


 Kreatif: mampu mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara
baru dalam memecahkan persoalan.
 Inovatif: mampu melakukan sesuatu yang baru yang belum dilakukan
banyak orang sebagai nilai tambah keungulan bersaing.

2021 Kewirausahaan II
8 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Inisiatif/proaktif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki
pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar
dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetap terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai
kegiatan.

3. Berorientasi Manusia, terdiri dari:


 Sifat suka bergaul dengan orang lain berarti anda harus mampu
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,
baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun
tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para
pelanggan, pemerintah pemasok, serta masyarakat luas.
 Komitmen, Komitnen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus
dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu
memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.

 Responsive terhadap saran/kritik. Menganggap saran dan kritik adalah


dasar untuk mencapai kemajuan. Saran dan kritik yang masuk di respon
dengan baik untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan, proses
bisnis dan efesiensi perusahaan.

4. Berorientasi Hasil Kerja, terdiri dari sifat:


 Ingin berprestasi, kemauan untuk terus maju dan mengembangkan usaha.
IQ dan EQ tidak cukup untuk memprediksi keberhasilan. Dibutuhkan AQ
(Adversity quotient) yaitu tingkat ketahanan terhadap hambatanhambatan
yang ditemuinya dalam mencapai keberhasilan. Dalam AQ ada tiga tipe
pendaki puncak keberhasilan, yaitu quitter, champer, dan climber. Tipe
quitter adalah mereka yang langsung menyerah atau tidak mau
memanfaatkan peluang. Tipe champer adalah mereka yang cepat puas
dengan apa yang sudah dicapai walaupun bisa mencapai keberhasilan
yang lebih tinggi kalau mereka mau. Tipe climber adalah orang yang terus
mendaki tangga keberhasilan hingga mencapai puncak tertinggi meski
menemui berbagai hambatan atau rintangan.

2021 Kewirausahaan II
9 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ketahanan terhadap berbagai hambatan ini terdiri dari empat komponen,
yaitu reach, ownership & original,control, endurance. Reach berarti seberapa jauh
kemalangan/rintangan yang ditemui itu mempengaruhi hal-hal lain dalam
kehidupan. Ownership & original adalah persepsi orang terhadap
rintangan/hambatan. Control berarti melihat kemampuan mengontrol
hambatan/rintangan dalam kehidupan. Endurance berarti sejauh mana kita
melihat rintangan/hambatan sebagai sesuatu yang terus terjadi atau hanya terjadi
secara kebetulan, cepat berlalu dan tidak akan terjadi lagi.
 Berorientasi keuntungan, semua cara dan usaha yang dilakukan harus
mendatangkan profit, karena bisnis tidak akan bisa bertahan dan
berkembang jika tidak ada profit.
 Teguh, tekun, dan kerja keras, Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak
terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang. Kadang-
kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit
dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

 Penuh semangat, dan Penuh energi. Melakukan semua aktivitas dengan


semangat untuk keberhasilan.

5. Berorientasi masa depan: terdiri dari sifat pandangan ke depan, ketajaman


persepsi.
Untuk itu anda harus Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk
menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa
yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut Beorientasi pada prestasi.
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada
prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang
dijalankan selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

2021 Kewirausahaan II
10 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6. Berani ambil risiko: terdiri dari sifat mampu ambil risiko, suka tantangan. Berani
mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha kecil (dalam Zimmerer &
Scarborough, 1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang berhasil, yang
dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. Bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif.
2. Orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung,
orientasi efisiensi, menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi,
perencanaan yang sistematis, monitoring.

3. Komitmen dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan,


dan menyadari pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.

Sukardi(1991) membuat kesimpulan tentang sembilan sifat yang ada pada


wirausaha sebagai berikut:
1. Sifat instrumental, yaitu tanggap terhadap peluang dan kesempatan
berusaha maupun yang berkaitan dengan perbaikan kerja.
2. Sifat prestatif, yaitu selalu berusaha memperbaiki prestasi,
mempergunakan umpan balik, menyenangi tantangan dan berupaya agar
hasil kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya.

3. Sifat keleluasan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja,
membina kenalan-kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi.

4. Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak
mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah memberi
dirinya kesempatan untuk berpangku tangan, mencurahkan perhatian
sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki tenaga untuk terlibat terus-
menerus dalam kerja.

2021 Kewirausahaan II
11 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Sifat keyakinan diri, adalah dalam segala kegiatannya penuh optimisme
bahwa usahanya akan berhasil. Dia percaya diri bergairah langsung terlibat
dalam kegiatan konkret,jarang terlihat ragu-ragu.

6. Sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan


menghadapi situasi yang serba tidak pasti dimana usahanya belum tentu
membuahkan keberhasilan.

7. Sifat swa-kendali, yaitu benar-benar menentukan apa yang harus dilakukan


dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

8. Sifat inovatif, yaitu selalu bekerja keras mencari cara-cara baru untuk
memperbaiki kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuan-
penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.

9. Sifat mandiri, yaitu apa yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi.

1.5 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha

Keuntungan yang dimiliki dalam berwirausaha :


• Otonomi
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
memposisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap
kontrol bisnisnya.
• Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat motivasi wirausaha.
• Kontrol finansial (Pengawasan Keuangan)
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik
sendiri.
• Memiliki Legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan
menciptakaan kesempatan kerja.

Kerugian yang dimiliki dalam berwirausaha :


• Pengorbanan personal

2021 Kewirausahaan II
12 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis
• Beban tanggung jawab
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil maupun pengadaan pelatihan.
• Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keungan milik
sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan
kemungkinan gagal juga ada

Faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha

a. Faktor penyebab keberhasilan wirausaha


Menurut Hendro (2011) ada beberaoa fator yang menyebabkan
wirausaha berhasil adalah :
- Faktor peluang
- Faktor SDM
- Faktor Keuangan
- Faktor organisasional
- Faktor Perencanaan
- Faktor Pemasaran dan Penjualan
- Faktor Administrasi
- Faktor Peraturan Pemerintah, Politik , Sosial dan Budaya
Lokal

b. Faktor penyebab kegagalan wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana 2003) ada beberapa factor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
- Tidak kompeten dalam manajerial
- Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola SDM maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan

2021 Kewirausahaan II
13 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Kurang dapat mengendalikan keuangan
- Gagal dalam berencana
- Lokasi yang kurang memadai
- Kurangnya pengawasan peralatan
- Sikap yang kurang sungguh-sunggu dalam berusaha
Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewiraushaan

2021 Kewirausahaan II
14 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Darojat, O., & Sumiyati, S. (2015). Konsep-konsep Dasar


Kewirausahaan/Entrepreneurship. Pendidikan Kewirausahaan. Indonesia:
PKOP4206/MODUL, 1, 1-53.
[2] Satrya, I. G. B. H., & Suwandana, I. G. M. (2015). Potensi Kewirausahaan
Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Doctoral
dissertation, Udayana University).
[3] Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Shepherd, D. A. (2017). Entrepreneurship.
McGraw-Hill Education.
[4] Scarborough, N. M. (2016). Essentials of entrepreneurship and small business
management. Pearson
[5] Rusdiana, A. (2018). Kewirausahaan: Teori dan Praktik

2021 Kewirausahaan II
15 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai