MODUL PERKULIAHAN
U002100011 -
KEWIRAUSAHAAN I
01
Dessy Nur Amalia
Semua Fakultas Semua Program Studi
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kewirausahaan
2021 Kewirausahaan II
2 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kewirausahaan juga memiliki tujuan yaitu :
2021 Kewirausahaan II
3 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada aspek kewirausahaan memiliki hakikat dan konsep dasar pada
kewirausahaan yaitu :
2021 Kewirausahaan II
4 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara umum, potensi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
2) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap
tekanan.
2021 Kewirausahaan II
5 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6) Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi
peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti
yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
7) Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya
sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung)
dan keseimbangan diri.
8) Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan
fauna dengan baik.
9) Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan
menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa
makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup
dan akhirnya mati.
Kemampuan inovatif.
Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan
kewirausahaan..
Kemampuan perencanaan realistis.
Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
Tanggung jawab pribadi..
Kemampuan beradaptasi.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
2021 Kewirausahaan II
6 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tercapai (Venesaar, 2006). Motivasi berwirausaha adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas berwirausaha demi mencapai
tujuan wirausaha (Koranti, 2013). Menurut Ratnawati & Kuswardani (2010)
motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan,
dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan,
berani mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi.
Entrepreneurial Motivation atau motivasi berwirausaha melibatkan motivasi
yang diarahkan pada tujuan kewirausahaan (tujuan yang melibatkan
kesadaran dan eksploitasi peluang bisnis) (Wibowo dan Ardianti, 2014).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan wirausaha,
dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan,
mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi, serta berorientasi
laba dan keuntungan.
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha Menurut Susanto (2009) faktor-faktor
motivasi berwirausaha terdiri dari:
a. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan
jiwa kewirausahaan. Menurut Suryana (2003) faktor pemicu yang berasal
dari lingkungan sosial salah satunya dari orang tua.
b. Faktor sosiologis.
Kondisi sosial juga turut memberikan andil dalam meningkatnya aktivitas
kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu seperti kaum wanita,
minoritas, serta akademisi.
c. Faktor ketersediaan sumber daya. Ketersediaan modal adalah hal yang
sangat penting.
d. Faktor personal. Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal
yang lebih tinggi ketimbang seorang non wirausahawan, yang berarti
bahwa mereka memiliki keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib
sendiri.
2021 Kewirausahaan II
7 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
e. Adversity Quotient juga menjadi salah satu faktor motivasi berwirausaha.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wisesa dan Indrawati (2016)
menunjukkan bahwa Adversity Quotient memiliki hubungan yang positif
dengan motivasi berwirausaha, yang artinya apabila adversity quotient
tinggi maka motivasi berwirausaha juga tinggi.
Dari penjelasan diatas, faktor-faktor yang mendorong motivasi
berwirausaha adalah faktor lingkungan sosial, faktor sosiologis, faktor
sumber daya, faktor personal dan adversity quotient.
Dari berbagai penelitian yang ada ditemukan sembilan belas sifat penting
wirausaha yang diperoleh dari tujuh penelitian yang pernah dilakukan. Kesembilan
belas sifat itu dikelompokkan menjadi enam sifat unggul (research methodology
workshop, 1977), sebagai berikut:
1. Percaya Diri
Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya akan
maju dan berkembang untuk itu Seorang wirausaha harus mampu
menyusun rencana keberhasilan perusahaannya.
Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain atau keluarga.
2021 Kewirausahaan II
8 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Inisiatif/proaktif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki
pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar
dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetap terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai
kegiatan.
2021 Kewirausahaan II
9 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ketahanan terhadap berbagai hambatan ini terdiri dari empat komponen,
yaitu reach, ownership & original,control, endurance. Reach berarti seberapa jauh
kemalangan/rintangan yang ditemui itu mempengaruhi hal-hal lain dalam
kehidupan. Ownership & original adalah persepsi orang terhadap
rintangan/hambatan. Control berarti melihat kemampuan mengontrol
hambatan/rintangan dalam kehidupan. Endurance berarti sejauh mana kita
melihat rintangan/hambatan sebagai sesuatu yang terus terjadi atau hanya terjadi
secara kebetulan, cepat berlalu dan tidak akan terjadi lagi.
Berorientasi keuntungan, semua cara dan usaha yang dilakukan harus
mendatangkan profit, karena bisnis tidak akan bisa bertahan dan
berkembang jika tidak ada profit.
Teguh, tekun, dan kerja keras, Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak
terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang. Kadang-
kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit
dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
2021 Kewirausahaan II
10 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6. Berani ambil risiko: terdiri dari sifat mampu ambil risiko, suka tantangan. Berani
mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha kecil (dalam Zimmerer &
Scarborough, 1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang berhasil, yang
dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. Bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif.
2. Orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung,
orientasi efisiensi, menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi,
perencanaan yang sistematis, monitoring.
3. Sifat keleluasan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja,
membina kenalan-kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi.
4. Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak
mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah memberi
dirinya kesempatan untuk berpangku tangan, mencurahkan perhatian
sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki tenaga untuk terlibat terus-
menerus dalam kerja.
2021 Kewirausahaan II
11 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Sifat keyakinan diri, adalah dalam segala kegiatannya penuh optimisme
bahwa usahanya akan berhasil. Dia percaya diri bergairah langsung terlibat
dalam kegiatan konkret,jarang terlihat ragu-ragu.
8. Sifat inovatif, yaitu selalu bekerja keras mencari cara-cara baru untuk
memperbaiki kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuan-
penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.
9. Sifat mandiri, yaitu apa yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi.
2021 Kewirausahaan II
12 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis
• Beban tanggung jawab
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil maupun pengadaan pelatihan.
• Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keungan milik
sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan
kemungkinan gagal juga ada
2021 Kewirausahaan II
13 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Kurang dapat mengendalikan keuangan
- Gagal dalam berencana
- Lokasi yang kurang memadai
- Kurangnya pengawasan peralatan
- Sikap yang kurang sungguh-sunggu dalam berusaha
Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewiraushaan
2021 Kewirausahaan II
14 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
2021 Kewirausahaan II
15 Harefan Arief, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/