Anda di halaman 1dari 74

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke I (Pertama)
Pokok Bahasan Konsep kewirausahaan
a) Sejarah, Pengertian, Manfaat wirausaha
b) Fungsi dan Prinsip wirausaha
Sub Pokok Bahasan c) Model dan Tipe wirausaha
d) Karakteristik dan Unsur-unsur wirausaha
e) Keuntungan dan kelemahan wirausaha

Standar Kompetensi Menerapkan konsep kewirausahaan


a) Mahasiswa mampu menemukan sejarah terbentuknya
kewirausahaan, serta mampu menerapkan manfaat
kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar b) Mahasiswa mampu menganalisis fungsi dan prinsip
kewirausahaan seiring kemajuan zaman
c) Mahasiswa mampu menganalisis Model dan
karakteristik wirausaha
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan
menganalisis konsep kewirausahaan
Peta Konsep

1. Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
2. Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
3. Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-
ship, Irwin, Chicago
4. Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty, J.W.,
2001, Bussiness Management, Thomson Learning
Asia, Singapore.
Sumber Bacaan 5. Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales Adventure,
diterjemahakan oleh Heru Sutrisno, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
6. Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T., 2008,
Business Plan, diterjemahkan oleh Irma Indriani, Ufuk
Press.
7. Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha, 2007,
Media Pressindo.
8. Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya Usaha
Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi 2.1 Pengertian Kewirausahaan
Menurut Fahmi (2013:1) Kewirausahaan adalah
suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan
pembangunan semangat kreativitas serta berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan
demi mewujudkan hasil karya tersebut.
Sedangkan menurut Hisrich et.al. dalam Slamet et.al
(2014:5) kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang baru dan memiliki nilai dengan
mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan pengambilan
risiko finansial, fisik, mapun sosial, serta menerima
imbalan moneter dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Jadi kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana
menciptakan suatu ide yang baru bahkan berani
menanggung risiko untuk mengorbankan waktu, biaya dan
tenaga demi terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa
yang telah diharapkan.
Menurut Suryana (2009:4) terdapat fungsi dan peran
wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu
secara mikro dan makro.
a. Secara Mikro
Wirausaha memiliki dua peran yaitu sebagai
penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai
penemu wirausaha menemukan dan menciptakan
sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide,
organisasi, dan sebagainya. Sedangkan sebagai
perencana wirausaha berperan merancang tindakan
dan usaha baru merencanakan strategi usaha baru,
merencakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses,
menciptakan organisasi perusahaan yang baru dan lain-
lain.
b. Secara Makro
Peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran,
pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang
berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian
suatu negara.
Betapa pentingnya peranan wirausaha bagi
kehidupan bermasyarakat, tentunya untuk mencapai
keberhasilan tersebut terdapat beberapa kerugian dan
keuntungan.
Menurut Alma (2009) terdapat beberapa keuntungan
yang diterima, tetapi dibalik itu semua terdapat kerugian
yang menjadi faktor penghambat dalam melakukan
wirausaha.
Adapun keuntungan dan kerugian wirausaha adalah sebagai
berikut:
1. Keuntungan Berwirausaha
a) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki sendiri
b) Terbuka peluang untuk mendemosntrasikan
kemampuan serta potensi seseorang secara penuh
c) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat
dan keuntungan secara maksimal
d) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat
dengan usaha-usaha konkrit
e) Terbuka kesempatan untuk menjadi Bos
2. Kerugian Berwirausaha
a) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan
memikul berbagai risiko, jika risiko ini telah
diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha
telah menggeser risiko tersebut
b) Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
c) Kualitas kehidupannya masih rendah samapi
usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat
d) Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan
yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai
permasalahan yang dihadapinya.
2.2 Minat Berwirausaha
Menurut Mappiare dalam Ariesta (2010:6)
minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu. Sedangkan cita-cita merupakan
perwujudan dari minat, dalam hubungan dengan
prospek (jangkauan masa depan) dimana seseorang
merencanakan dan menentukan
pilihan terhadap pendidikan,
jabatan serta teman hidup.
Menurut Alma (2009) minat berwirausaha dapat
diukur menurut sifat/perilaku setiap individu, setiap hasil
dari pengukuran dibandingkan kepada wanita yang sudah
berpengalaman di dunia bisnis. Adapun sifat/perilaku
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Integritas yang tinggi dengan rata-rata sebesar
4.7%. menunjukkan bahwa setiap wirausahawan
mempunyai kejujuran, keuletan dan loyalitas yang
tinggi serta disiplin.
2. Ketepatan dengan rata-rata sebesar 4.3%.
menunjukkan bahwa setiap wirausahawan memiliki
ketepatan dalam memutuskan dengan cara yang
paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Semangat yang tinggi dengan rata-rata sebesar 4.3%.
ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki
semangat kerja yang tinggi dalam melakukan aktivitas
yang dilakukan.
4. Imajinasi dengan rata-rata sebesar 4.1%.
Menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki ide-
ide yang baru untuk berinovasi. Menurut Alma (2009)
lamunan dan mimpi adalah salah satu bentuk imajinasi
yang pasif. Melihat sesuatu benda tapi tak pernah
melihatnya adalah kegiatan imajinasi kreatif. Hasil
dari imajinasi kreatif ini ialah penemuan baru,
penemuan baru itu bisa berbentuk benda, konsep, ide
atau model.
5. Realisme dengan rata-rata sebesar 4.0%.
menunjukkan bahwa seseorang yang berfikir masuk
akal menurut derajat nalar.
6. Dorongan mencapai sesuatu dengan rata-rata
sebesar 4.4%. menunjukkan bahwa seseorang yang
memiliki dorongan untuk selalu unggul. Wirausaha
selalu ingin lebih unggul dan berhasil dalam
mengerjakan apa yang dilakukannya dengna melebihi
standar yang ada. Menurut Suryana (2009) Motivasi ini
mucul dari diri sendiri dan jarang dari faktor ekternal.
Menurut Alma (2009:1) terdapat beberapa manfaat
berwirausaha lebih rinci manfaatnya antara lain:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang
produksi, distribusi, kesejahteraan, dan sebagainya
3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain,
sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh,
diteladani, karena seorang wirausahawan itu adalah
terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang
berlaku berusaha selalu menjaga dan membangun
lingkungan
5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan
pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya
6. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang
mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi
pekerjaan
7. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras,
tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama
8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak
boros
9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam
pergaulan maupun kebersihan lingkungan

2.2.1 Kepemimpinan pribadi


Menurut Katz & Green dalam Slamet et.al. (2013)
bahwa terdapat tiga komponen kunci kepemimpinan
wirausahawan.
a. Inovasi
Berbagai cara untuk mempertahankan perusahaannya
seperti cara memikirkan masa depan perusahaan, cara
berkompetisi lebih baik dan cara produk apa yang perlu
dibuat. Sehingga pemilik disebut dengan visioner.
b. Operasi
Delegasi tugas pimpinan ke bawahan mengenai tugas yang
di emban, dengan tujuan agar dapat mengatasi hal-hal
yang tidak terduga sebelumnya.
c. Inspirasi
Inspirasi muncul apabila seseorang menjalankan bisnisnya
sesuai dengan jiwa dan keinginannya sehingga ia selalu
akan mencari cara untuk mengubah suatu usaha sehingga
persaingan dapat diminimalisir.
2.2.2 Percaya diri dalam Berwirausaha
Didalam teori Gilad and Levine dinyatakan bahwa
keberhasilan diri merupakan motivasi yang signifikan
terhadap keinginan menjadi wirausahawan.
Keberhasilan diri menurut Adi Susanto (2000) dinyatakan
bahwa pencapaian tujuan kerja yang diharapkan, yang
meliputi kepuasan dalam bekerja dan kenyamanan kerja.
Seseorang dikatakan berhasil apabila tujuan yang
diinginkan sesuai dengan harapan. Untuk mencapai
kepuasan dan kenyaman sesuai dengan yang diharapkan
harus memiliki percaya diri yang tinggi.
2.2.3 Toleransi akan Risiko
Toleransi akan risiko untuk mendapatkan kekayaan
dan hasil lain yang lebih baik merupakan keinginan yang
harus dicapai oleh wirausahawan.
Menurut Douglas dan Shepherd (1999) menggunakan
risiko yang telah diantisipasi sebagai alat untuk
memprediksi keinginan seseorang untuk menjadi
wirausahawan, dinyatakan “semakin toleran seseorang
dalam menyikapi suatu risiko, semakin besar insentif orang
tersebut untuk menjadi wirausahawan”. Bahkan Penelitian
yang dilakukan oleh Gerry Segal, dan Borgia dan Jerry
Schoenfeld yang dilakukan di Florida, USA (2005) yang
mengukur “Pull” faktor menunjukkan bahwa
toleransi akan risiko memberikan motivasi yang
signifikan terhadap keinginan menjadi wirausahawan.
Tahap Pembelajaran
1. Memberi salam, dan Perkenalan
2. Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Kewirausahaan
3.Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
1) Dosen menjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
Penyajian Kegiatan Inti: prinsip wirausah.
1) Uraian 2) Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
2) Contoh unsur-unsur wirusaha
3) Diskusi 3) Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
1) Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
2) Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup 3) Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
4) Memberi salam penutup
1) Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
2) Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
3) Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Pokok Bahasan Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
a) Kreatifitas dan Hambatan wirausaha
b) Inovasi dan Perilaku dalam berwirausaha
Sub Pokok Bahasan
c) Tahapan, macam, dan sumber peluang inovasi
d) Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Menerapkan konsep kreatif dan inovasi dalam
Standar Kompetensi
berwirausaha
a) Mahasiswa mampu menerapkan konsep kreatifitas dan
menganalisis hambatan dalam berwirausaha
Kompetensi Dasar
b) Mahasiswa mampu menganalisis tahapan, macam dan
sumber peluang inovasi berwirausaha
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan

Peta Konsep
1. Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
2. Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
3. Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-
ship, Irwin, Chicago
4. Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty, J.W.,
2001, Bussiness Management, Thomson Learning
Asia, Singapore.
Sumber Bacaan 5. Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales Adventure,
diterjemahakan oleh Heru Sutrisno, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
6. Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T., 2008,
Business Plan, diterjemahkan oleh Irma Indriani, Ufuk
Press.
7. Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha, 2007,
Media Pressindo.
8. Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya Usaha
Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi 2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk
atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai
terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada
algorithmic (Dollinger, 1995 h 65).
2.2 Kreativitas Seseorang
Secara umum kreativitas seseorang dapat
diformulasikan sebagai berikut;
a) Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada
tingkat kemampuan yang kecil maupun besar)
b) Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu
perspektif yang baru. Paling tidak baru untuk orang
tersebut
c) Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa
bersama pengalaman yang tidak berhubungan
sebelumnya.
d) Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih
berkualitas,
e) Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan
cara yang holistic
f) Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan
berpikir,
g) Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan
terbuka terhadap pengalaman,
h) Spontanitas dari manusia adalah sumber dari
kreativitas (Ibid)
2.3. Pengertian Inovasi
Salah satu karakter yang sangat penting dari
wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa
adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan
lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan
permintaan pelanggan berbah-ubah. Pelanggan tidak
selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama.
Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain
yang dirasakan dapat memuaskan kebutuha mereka. Untuk
itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika
perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri
dengan usahanya.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang;
 Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat)
 Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi,
keuangan, pemasaran, dll)
2.4 Prinsip-prinsip Inovasi
Drucker (1985) mengatakan bahwa dalam melakukan
inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut;
1. Sesuatu yang harus dilakukan yaitu
a) Menganalisi peluang
b) Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan
peluang
c) Sederhana dan terarah
d) Dimulai dari yang kecil
e) Kepemimpinan
2. Sesuatu yang tidak harus dilakukan
a) mencoba untuk menjadi yang pandai
b) mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
c) mencoba inovasi untuk masa yang akan dating
3. Kondisi
a) Memerlukan ilmu pengetahuan
b) Membangun keunggulannya sendiri
c) Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat
2.5 Peluang Inovasi
Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang
sebagai berikut;
1. Penelitian dan Pengembangan
2. Keberhasilan/kegagalan
3. Penolakan pelanggan
4. Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat
5. Persaingan
6. Perubahan demografi
7. Perubahan selera
8. IPTEK baru
Sumber inovasi menurut Drucker (1995) adalah sebagai
berikut:
a) Tidak diperkirakan (the unexpected)
b) Sukses yang tidak diperkirakan
c) Kegagalan yang tidak diperkirakan
d) Ketidaksesuaian (incongruities)
e) Proses kebutuhan (process need)
f) Struktur pasar dan industri (industry and market
struktures)
g) Demografi (demographics)
h) Pengetahuan baru (new knowledge)
Tahap Pembelajaran
1. Memberi salam pembuka
2. Dosen melakukan review singkat pertemuan
Pendahuluan sebelumnya
3. Dosen menjelaskan cakupan materi
4. Dosen memberikan apersepsi
1) Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
Penyajian Kegiatan Inti: prinsip wirausah.
1) Uraian 2) Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
2) Contoh unsur-unsur wirusaha
3) Diskusi 3) Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
1) Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
2) Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup 3) Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
4) Memberi salam penutup
Sumber Belajar 4) Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
5) Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
6) Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke III (Ketiga)
Analisis kreatifitas dan ide bisnis
Pokok Bahasan
1. Membangun ide bisnis
Sub Pokok Bahasan
2. Analisis peluang
1) Mahasiswa mampu menciptakan ide bisnis dalam
Standar Kompetensi
berwirausaha
a. Mahasiswa mampu menganalisis kreatifitas dan ide
bisnis
Kompetensi Dasar
b. Mahasiswa mampu menganalisis peluang berwirausaha

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatifitas dan ide bisnis

Peta Konsep

Sumber Bacaan - Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta,


Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty, J.W., 2001,
Bussiness Management, Thomson Learning Asia,
Singapore.
- Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales Adventure,
diterjemahakan oleh Heru Sutrisno, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T., 2008,
Business Plan, diterjemahkan oleh Irma Indriani, Ufuk
Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha, 2007,
Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya Usaha
Franchise, Elex Media Komputindo
Usaha kecil (small business) merupakan tiang penyangga
ekonomi suatu negara. Sebagai contoh di negara adidaya
seperti Amerika ; lebih dari 80
% usahanya merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam
ceramahnya pada global entrepreneur forum 95 di
singapura mengungkapkan adanya kecenderungan-
kecenderungan menjelang tahun 2000. kecenderungn itu
meliputi pergeseran aktivitas dunia dan pemain-pemain

Uraian Materi besar (konglomerat) ke arah pemain-pemain kecil yang


menggunakan usaha dalam skala kecil dan menengah . Ia
menyebutkan pula bahwa pemain- pemain kecil itulah yang
akn menjadi pemain utama dalam ekonomi yang besar ini.
Usaha adalah semua aktivitas yang mencari keuntungan
dengan mengusahakan kebutuhan barang dan jasa kepada
orang lain (Nickles, McHugh, dan McHugh, 1996). Usaha
kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88,) adalah
usaha yang dimiliki secara independen dimana kegiatan
yang dibidanginya tersebut tidak dominan dan memenuhi
standar tertentu.
Tahap Pembelajaran
- Memberi salam pembuka
- Dosen melakukan review singkat pertemuan
Pendahuluan sebelumnya
- Dosen menjelaskan cakupan materi
- Dosen memberikan apersepsi
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen menjelaskan bagaimana cara membangun ide
1) Uraian bisnis dalam berwirausaha
2) Contoh - Dosen dan mahasiswa melakukan diskusi dua arah
3) Diskusi tentang analisis peluang dalam berwirausaha
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-
ship, Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke IV (keempat)
Langkah Pengambilan keputusan dan strategi pengambilan
Pokok Bahasan
resiko wirausaha
a. Membuat keputusan (Decision Making) dalam
berwirausaha
b. Faktor dan pertimbangan Resiko usaha
Sub Pokok Bahasan c. Macam-macam resiko usaha dan cara
menanggulanginya
d. Pengambilan resiko pada tingkat manajemen
e. Mengevaluasi resiko usaha
Memahami langkah pengambilan keputusan dan strategi
Standar Kompetensi
pengambilan resiko wirausaha
Mahasiswa mampu menganalisa strategi pengambilan
Kompetensi Dasar
resiko wirausaha
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan
menganalisis strategi pengambilan resiko wirausaha
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty, J.W., 2001,
Bussiness Management, Thomson Learning Asia,
Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales Adventure,
diterjemahakan oleh Heru Sutrisno, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T., 2008,
Business Plan, diterjemahkan oleh Irma Indriani, Ufuk
Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha, 2007,
Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya Usaha
Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi Cara mengambil keputusan dalam berwirausaha.
1. Singkirkan Rasa Takut Salah.
2. Identifikasi Masalah yang Terjadi.
3. Gunakan Informasi dan Data Saat Memutuskan.
4. Diskusikan Masalah dengan Orang yang Tepat.
5. Tetapkan Tenggat Waktu Pengambilan Keputusan.
6. Hadapi Apa pun Risiko yang Terjadi.

Faktor dan pertimbangan membuat keputusan


Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus
membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan
pertimbangan berikut:
1. Ukuran dan kompleksitas bisnis.
2. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
bisnis.
3. Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai
instalasi sistem.
4. Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk
pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
5. Jumlah transaksi yang harus diproses.
6. Faktor-faktor keuangan.
 
Proses manajemen bisnis seorang Wirausaha, akan meliputi
pengembangan ide dan strategi, pengelolaan orang, serta pengelolaan
sistem untuk menjamin pertumbuhan usaha atau bisnis. Sukses usaha
atau bisnis, tergantung pada pemanfaatan sumber daya uang,
pelanggan, harta fisik, sumber daya manusia, dan waktu yang
dipergunakan. Selanjutnya, kepribadian dan sikap seorang Wirausaha
dalam melaksanakan keputusan dapat mempengaruhi hasil akhirnya.
Sekali sebuah keputusan telah diambil, hendaknya jangan ragu-ragu
di dalam menerapkannya.
Para karyawan perusahaan akan menghormati seorang Wirausaha jika
dia menerapkan orientasi kepada tindakan, dan mereka akan membela
keputusan yang diambil. Seorang Wirausaha di dalam kegiatan
bisnisnya, harus mengetahui bagaimana informasi keuangan dan non
keuangan dilaporkan kepada pembuat keputusan. Seorang Wirausaha
akan mempunyai pengendalian atas adanya keputusan orang lain jika
ia percaya pada prinsip bahwa : “kebanyakan keputusan dapat
diubah”.
Jika yang terkena pengaruh keputusan itu para karyawan, maka
seorang Wirausaha haruslah arif bijaksana dan memberitahukan
bahwa keputusan itu dapat diubah sekiranya hasil-hasil bisnisnya
tidak dapat dicapai. Dengan membuat keputusan dan
melaksanakannya, seorang Wirausaha harus dapat memonitornya.
Memonitor secara efektif dan efisien mengenai penerapan sebuah
keputusan, akan mengungkapkan kelemahan-kelemahan di dalam
bisnisnya.
Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam membuat keputusan :
 
A)    Faktor membuat keputusan
Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang
tidak mudah. Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
yang diambilnya.
 

1)   Faktor orang
Dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
orang-orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari
adanya keputusan tersebut.
2)   Faktor psychologis
Dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan
dan mempertimbangkan faktor psychologis, baik yang terasa maupun
yang tidak terasa, seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan,
maupun pengaruh kejiwaan lainnya.
3)   Faktor fisik
Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka dari itu, di
dalam membuat keputusan, perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.
4)   Faktor sasaran
Di dalam membuat keputusan, seorang Wirausaha harus
memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka
pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan.
5)   Faktor waktu.
Di dalam membuat keputusan, waktu yang efektif dan efisien harus
cukup untuk menganalisis data-data dan permasalahannya.
6)   Faktor pelaksanaan
Faktor pelaksanaan merupakan follow-up dari setiap keputusan yang
diambil. Selanjutnya, perlu diingat pula bahwa setiap keputusan akan
menimbulkan suatu rangkaian tindakan di dalam membuat keputusan.
Pembuatan keputusan dalam kehidupan bisnis, tidaklah begitu mudah.
Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan
agar semua pihak merasa puas, sudah tentu ada kelebihan dan
kekurangannya. Namun, seorang Wirausaha yang berpengalaman
harus mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil suatu
keputusan yang tepat, cermat, dan cepat.
 
B)    Pertimbangan membuat keputusan usaha
Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan
atas beberapa hal sebagai berikut :
1)    Keputusan yang akan diambil
Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan masak-masak
secara obyektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat
keputusan, antara lain:
1. Manfaatnya
2. Pelaksanaannya
3. Orang-orangnya
2)   Tindakan-tindakan
Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat keputusan yang
tepat dan akurat, adalah sebagai berikut:
a) Menilai data-data
Di dalam menilai data-data, seorang Wirausaha harus mengenal betul
persoalan atau permasalahan yang hendak diputuskan, seperti :
1.  Mencari sebab pokok persoalan
2.  Memilih data-data yang benar
3.  Memilih data-data yang tepat
b) Memilih data-data
Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan
keputusan. Data terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative
pemacahan masalah yang diharapkan dan dihadapi, seperti :
1.  Mencari sebab persoalan pokok
2.  Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan persoalan
atau mencari jalan keluarnya.
3.  Memformulasikan faktor-faktor yang berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya.
c) Konsekuensi pilihan
Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah :
1. Usaha untuk menilai tiap-tiap pilihan
2. Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi apabila salah
satu alternatif yang dilaksanakan.
d) Tindakan pelaksanaan
Tindakan pelaksanaan dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki
suatu tindakan yang telah ditentukan oleh salah satu pilihan seperti:
1. Menetapkan langkah-langkah dalam tindakan.
2. Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan
keputusan yang telah diambil.
3. Membuat keputusan terakhir. Walaupun dalam
pengetahuan manajemen terdapat mata pelajaran
tentang“problem identification, problem solving and
decision making”, namun keberanian untuk mengambil
keputusan, sangat tergantung pada sifat pribadi
Wirausaha masing-masing. Seorang Wirausaha harus
selalu berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil
keputusan di dalam menentukan bisnisnya. Tuhan akan
selalu beserta mereka selama para Wirausaha mau
berusaha dengan semangat etos kerja yang tinggi.
4. Jika Anda mampu mengambil keputusan dalam batas-
batas waktu yang masuk akal, Anda akan mampu
mengambil keuntungan sewaktu-waktu timbul peluang-
peluang bisnis
5. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan,
semakin besar pula kepercayaan pada dirinya dan
semakin berorientasi pada tindakannya.
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kunci
keberhasilan dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses
pengambilan keputusan baik untuk negara maupun untuk niaga atau
bisnis banyak diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab, mereka
beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik dan erat
kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan
yang benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar
pendapat dan alternative alternatif yang saling bersaing.
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan
ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya
untuk :
1. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban
yang benar terhadap suatu masalah.
2. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan
keputusan yang lebih mantap.
3. Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan
yang akan diambil.
Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret,
sebenarnya tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang
diadakan berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan
memperhitungkan untung ruginya. Agar seorang Wirausaha mampu
membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki
beberapa persyaratan, sebagai berikut.
1. Keterampilan dalam kepemimpinan
2. Keterampilan dalam manajerial
3. Keterampilan dalam bergaul.
 Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada
berbagai resiko yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya.
Oleh karena itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam menghadapi resiko, dan metode pengambilan resiko.
Tahap Pembelajaran
1. Memberi salam pembuka
2. Dosen melakukan review singkat pertemuan
Pendahuluan sebelumnya
3. Dosen menjelaskan cakupan materi
4. Dosen memberikan apersepsi
1. Dosen menjelaskan tentang Pengambilan keputusan
(Decision Making) dalam berwirausaha
2. Dosen menjelaskan tentang faktor dan pertimbangan
Penyajian Kegiatan Inti: Resiko usaha
1) Uraian
3. Dosen melakukan demosntrasi macam-macam resiko
2) Contoh
3) Diskusi usaha dan cara menanggulanginya
4. Dosen dan mahasiswa melakukan diskusi dua arah
tentang pengambilan resiko pada tingkat manajemen
serta cara engevaluasi resiko usaha
a. Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
b. Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup c. Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
d. Memberi salam penutup
1. Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
2. Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
3. Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke V (Kelima)
Pokok Bahasan Perencanaan bisnis, segmentasi, target dan positioning
a. Rencana bisnis
b. Segmentasi
Sub Pokok Bahasan
c. Targeting
d. Positioning
Membuat perencanaan bisnis, segmentasi, taget, dan
Standar Kompetensi
positioning
Mahasiswa mampu membuat perencanaan bisnis,
Kompetensi Dasar
segmentasi, target dan positioning
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan membuat perencanaan bisnis, segmentasi, target dan
positioning

Kewirausahaan

Rencana bisnis
Segmentasi

Peta Konsep
Targeting

Positioning

Sumber Bacaan - Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
- Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi Istilah strategi pemasaran Segmenting Targeting
Positioning (STP) merupakan 3 rangkaian proses yang harus
dilalui pada penetapan sebuah strategi bisnis.
Hal ini berlaku untuk berbagai jenis produk baik dari industri
barang maupun jasa, dan juga cara pemasarannya
baik offline maupun online.
Semua bisnis hampir sama dalam menjalankan pengelolaannya,
salah satunya membutuhkan perencanaan strategis agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan.
Strategi pemasaran Segmenting Targeting Positioning atau STP
adalah sangat berpengaruh terhadap citra, brand image, hingga
pemasaran secara keseluruhan.
Strategi pemasaran merupakan suatu cara agar pemasaran
berjalan sesuai dengan arah yang telah ditentukan.
Sasaran yang tepat, pengelolaan yang benar, memenangkan
persaingan, meraih keuntungan, menguasai pasar, merupakan
sebagian dari sekian banyak manfaat yang akan didapatkan
dengan menyusun dan menerapkan strategi pemasaran.
Sebelum melakukan strategi pemasaran, setiap pebisnis harus
melakukan analisis perusahaan terlebih dahulu.
Analisis SWOT dapat menunjukkan gambaran secara umum
mengenai bisnis dan perusahaan.
Kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun dan
merumuskan strategi pemasaran STP.
Strategi pemasaran STP ini berarti proses mengkategorikan,
membidik pasar yang diinginkan, lalu memposisikan pemasaran
bisnis dibandingkan pesaing.
Strategi pemasaran Segmenting Targeting Positioning STP
adalah meliputi:
Segmentasi Pasar (Segmenting) Pada Strategi Pemasaran STP
Adalah Sebagai Berikut
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
proses ini memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah
bisnis karena beberapa alasan, seperti:
Memungkin perusahaan lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi
segmen-segmen, maka dapat memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani
dan dijadikan target. Selain itu, segmentasi memungkin
perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
peta kompetisi serta menentukan posisi pasar bisnis perusahaan.
Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan
komponen-komponen strategi yang disertai dengan pemilihan
target market. Sehingga proses ini akan memberikan acuan dalam
penentuan tahap selanjutnya.
Segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara
yang berbeda dari yang dilakukan oleh pesaing.
Dalam melakukan tahapan ini, perusahaan harus memperhatikan
efektivitas segmentasi tersebut karena menyangkut ketepatan
langkah rumusan pada strategi selanjutnya
yaitu targeting dan positioning.
Syarat segmentasi yang efektif pada STP
adalah : measurable (terukur), substansial (banyak), accessible (d
apat diakses), differentiable (dapat dibedakan),
dan actionable (dapat dilayani).
Ada beberapa variabel dari tahapan segmentasi ini, yaitu:
Demografis, yaitu segmentasi yang dilakukan dengan
cara membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, besarnya
keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
Psikografis, yaitu segmentasi yang dilakukan dengan
membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan
menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain
sebagainya.
Perilaku, yaitu segmentasi konsumen yang dilakukan
dengan membagi target konsumen ke dalam segmen-segmen
berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara
konsumen menggunakan barang atau situasi pemakaian, dan
loyalitas merek. Cara untuk membuat segmentasi ini yaitu
dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna
produk.

Positioning merupakan proses mengembangkan strategi


pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi bagaimana
sebuah segmen pasar tertentu memandang sebuah barang atau
jasa dibandingkan dengan kompetisi atau pesaing.
Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk
dapat dibedakan dari produk pesaingnya.
Ada beberapa positioning atau contoh STP yang dapat dilakukan
oleh perusahaan, yaitu:
Positioning berdasarkan perbedaan produk
Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan
dari produk
Selain itu, ada positioning berdasarkan pengguna produk
Positioning berdasarkan pemakaian produk
Positioning berdasarkan pesaing
Dan ada positioning berdasarkan kategori produk
Positioning berdasarkan asosiasi
Serta positioning berdasarkan masalah
Penerapannnya pada Bisnis Online
Sejatinya penerapan strategi pemasaran STP (Segmenting,
Targeting, and Positioning) baik bisnis konvensional maupun
bisnis online tidak memiliki perbedaan yang siginifikan.
Hanya saja bisnis online biasanya memiliki strategi pemasaran
STP yang lebih kompleks dan lebih dinamis sehingga efektivitas
strategi dapat dikontrol.
Pada penerapannya, implementasi dari strategi
pemasaran Segmenting Targeting Positioning (STP) sebenarnya
cukup sederhana.
Hal ini menyangkut pada perencanaan, tindakan dan
pengaplikasian pemasaran dari produk yang akan dipasarkan
dengan terlebih dahulu menganalisis keadaan umum perusahaan
baik internal maupun eksternal.
Tahap Pembelajaran
1. Memberi salam, dan Perkenalan
2. Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
3. Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
- Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
Penyajian Kegiatan Inti: prinsip wirausah.
- Uraian - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
- Contoh unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke VI (Keenam)
Konsep Pemasaran, negosiasi, ekuitas dan merek
Pokok Bahasan
a) Pemasaran
b) Negosiasi
Sub Pokok Bahasan
c) Equitas
d) Merek

Standar Kompetensi Konsep Pemasaran, negosiasi, ekuitas dan merek

Mahasiswa mampu memahami Konsep Pemasaran,


Kompetensi Dasar
negosiasi, ekuitas dan merek
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan menganalisis Konsep Pemasaran, negosiasi, ekuitas dan
merek

Kewirausahaan

Pemasaran
Negosiasi
Peta Konsep

Merek

Sumber Bacaan - Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
- Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi Pemasaran secara umum dapat didefinisikan sebagai
proses untuk memasarkan produk. Selain itu definisi yang 
lebih komprehensif menurut Philip Kotler (2000),
mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses social
yang melibatkan individu-individu dan atau kelompok
untuk memperolah apa yang mereka butuhkan melalui
transaksi produk menurut nilai yang mereka sepakati.
Menurut Kotler (2000), ada tiga langkah penting yang harus
dilakukan oleh seorang professional pemasaran dalam
memasarkan produk. Ketiga langkah tersebut akan secara
singkat dijelaskan dalam uraian di bawah ini.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat haterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Tentunya
dimaksudkan agar pemasaran lebih terarah, efektif dan
efisien. Ada 4 kriteria yang harus dipenuhi segmen  pasar,
yaitu:
a. Terukur (Measurable), artinya dapat diukur baik
besarnya.maupun luasnya, serta daya belinya.
b.  Terjangkau (Accessible), artinya dapat dicapai.
c.  Cukup luas (Substantial).
d.  Dapat dilaksanakan (Actionable).
Sementara itu, segmentasi pasar haruslah  dilakukan dengan
menggunakan criteria tertentu. Secara umum setiap
perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a.  keadaan geografis, dilakukan dengan cara membagi
pasar ka dalam unit-unit geografis seperti Negara,
propinsi, kabupaten, kota, dll. Harus memperhatikan
kebutuhan dan selera konsumen ditiap wilayah.
b.  Keadaan demografis, dilakukan dengan cara membagi
pasar kedalan variable-variabel demografis seperti umur,
jenis kelamin, keluarga, besar pendapatan, dll.
c.  Keadaan psikografis, dilakukan dengan  cara membagi
pasar kedalam kelompok menurut kelas social, gaya hidup,
dll.

2. Penetapan Pasar Sasaran (Target Market)


Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta
memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki
oleh suatu perusahaan. Seorang pemasar harus mengerti
betul tentang teknik-teknik dalam mengatur potensi pasar
dan meramalkan permintaan pada masa yang akan
datang.Perusahaan harus membagi pasar menjadi segmen-
segmen pasar utama, setiap segmen kemudian dievaluasi ,
dipilih, dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran.
Ada 5 strategi peliputan pasar, yaitu:
a.  Konsentrasi pasar tunggal, sebuah perusahaan dapat
memusatkan kegiatannya dalam satu bagian dari pasar.
b.  Spesialisasi produk, perusahaan memutuskan untuk
memproduksi 1 jenis produk.
c.  Spesialisasi pasar, perusahaan yang mambuat produk
untuk 1 pangsa pasar.
d.  Spesialisasi selektif, perusahaan selektif memilih
kegiatan, kecuali bahwa kegiatan usaha itu mengandung
peluang yang menarik
e.  Peliputan keseluruhan (whole coverage), perusahaan
menyediakan sebuah produk untuk setiap orang sesuai
dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan Produk
Mencakup formulasi penempatan produksi dalam
persaingan dan menetapkan pencampuran pemasaran
(mixed marketing) yang terperinci. Penempatan produk
adalah upaya merancang produk dan bauran pemasaran agar
tercipta kesan tertentu di antara para konsumen.
Pemasaran terpadu atau marketing mix merupakan kombinasi
variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran. Variable ini dapat dikendalikan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya. Pengertian marketing mix secara umu adalah istilah
yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar
pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat
unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan kewirausahaan
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
- Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
Penyajian Kegiatan Inti: prinsip wirausaha.
- Uraian - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
- Contoh unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
Sumber Belajar - Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke VII (Ketujuh)
Menganalisa kebutuhan dan lingkungan usaha mendukung
Pokok Bahasan pelayanan

- Kewirausahaan radiodiagnostik dalam Pelayanan


kesehatan anak
- Kewirausahaan radiodiagnostik dalam Pelayanan
Sub Pokok Bahasan
kesehatan remaja
- Kewirausahaan radiodiagnostik dalam Pelayanan
kesehatan dewasa
Menganalisa kebutuhan dan lingkungan usaha mendukung
Standar Kompetensi
pelayanan
Mahasiswa mampu menganalisa kebutuhan dan
Kompetensi Dasar
lingkungan usaha mendukung pelayanan
Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta
Indikator Keberhasilan Menganalisa kebutuhan dan lingkungan usaha mendukung
pelayanan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

d) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-
ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty, J.W.,
2001, Bussiness Management, Thomson Learning
Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales Adventure,
diterjemahakan oleh Heru Sutrisno, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T., 2008,
Business Plan, diterjemahkan oleh Irma Indriani, Ufuk
Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha, 2007,
Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya Usaha
Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

e) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

f) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

g) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

h) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

i) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

j) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Satuan Acara Pembelajaran


Disusun Oleh Disetujui Oleh

Sahat Sinaga, M.Si Wanri Lumbanraja, M.Sc


Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode : TRR 07
SKS : 1 SKS
Dosen Pengampu : Sahat Sinaga, M.Si
Pertemuan Ke II (Kedua)
Kreatif dan Inovasi dalam wirausaha
Pokok Bahasan
- Kreatifitas wirausaha
- Hambatan kreatifitas
- Inovasi wirausaha
- Perilaku inovasi
Sub Pokok Bahasan
- Tahapan inovasi
- Macam inovasi
- Sumber peluang inovasi
- Manfaat kreatifitas dan inovasi dalam wirausaha
Standar Kompetensi Memahami kreatif dan inovasi dalam wirausaha

k) Mahasiswa mampu menganalisa kreatif dan inovasi


Kompetensi Dasar

Keaktifan dalam diskusi serta mampu menguraikan serta


Indikator Keberhasilan
menganalisis kreatif dan inovasi kewirausahaan
Peta Konsep

- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit


Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995,
Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago
- Longenecker, J.G., Moore, C.W., dan Petty,
J.W., 2001, Bussiness Management, Thomson
Learning Asia, Singapore.
Sumber Bacaan - Konopasek, R., 2004, Magnet’s Sales
Adventure, diterjemahakan oleh Heru Sutrisno,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Ford., B.C., Bornstein, J.M and Pruitt, P.T.,
2008, Business Plan, diterjemahkan oleh Irma
Indriani, Ufuk Press.
- Ismawan, I.,2007, Langkah Awal Buka Usaha,
2007, Media Pressindo.
- Marimba, R.C.,2007,Rasakan Dahsyatnya
Usaha Franchise, Elex Media Komputindo
Uraian Materi

Tahap Pembelajaran
- Memberi salam, dan Perkenalan
- Menjelaskan kontrak Perkuliahan serta aturan main
Pendahuluan
dalam perkuliahan Fisika Dasar
- Menjelaskan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Penyajian Kegiatan Inti: - Dosen nenjelaskan sejarah, pengertian, manfaat dan
- Uraian prinsip wirausah.
- Contoh - Dosen memberikan penjelasan tentang model, tipe dan
unsur-unsur wirusaha
- Diskusi - Dosen dan mahassiwa melakukan diskusi dua arah
tentang wirausaha.
- Dosen memberikan resume dari materi perkuliahan
- Dosen memberikan penugasan materi yang diberikan
Penutup - Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
pertemuan berikutnya
- Memberi salam penutup
- Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit
Alfabeta, Bandung
- Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan
Sumber Belajar
Wiraswasta, Gramedia, Jakarta
- Hisric, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship,
Irwin, Chicago

Anda mungkin juga menyukai