Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

(Dibuat untuk memenuhi tugas mata kulia Kewirausahaan Rampi Yusuf,S.Kom.,MT oleh

dosen Arif Dwinanto S.SI,M.Pd)

Disusun Oleh

Heru Hartato Dadi (53419055)

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Jurusan Teknik informatika

Fakultas Teknik

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup, menurut Soemahamidjaja (1997) dalam Pinem (2013). Seorang wirausahawan
adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak, menurut Kashmir (2006)
dalam Pinem (2013). Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapatkan awalan
ke dan an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha.
Sedangkan wirausaha terdiri dari kata wira yang berarti keberanian dan usaha yang berarti
kegiatan bisnis, kewirausahaan dapat diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan bisnis secara mandiri. Pada dasarnya wirausaha adalah orang yang berani
berusaha secara mandiri dengan cara-caranya sendiri untuk mengambil resiko dan menentukan
nasibnya sendiri atas segala keputusan yang diambilnya dengan memanfaatkan sumber daya
yang dimilikinya. Pada dasarnya setiap orang adalah wirausaha, karena setiap orang memiliki
peluang yang sama untuk melakukan kegiatan wirausaha.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Seseorang yang masuk dalam dunia wirausaha pasti termotivasi oleh berbagai macam
keuntungan-keuntungan yang ada di dalam dunia wirausaha yang mana tidak ditemukan ketika
menjadi pekerja. Banyak orang yang termotivasi oleh wirausaha lain yang telah sukses pada
bidangnya masing-masing. Wirausaha merupakan salah satu jalan untuk mencapai keberhasilan
dengan usaha sendiri. Dengan melihat latar belakang yang ada, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Faktor-faktor apakah yang mendorong kewirausahaan pada pemilik
percetakan Sinar Pandawa.

1.3 TUJUAN

Melihat situasi saat ini dimana lapangan kerja semakin sulit dan juga banyakya jumlah
pengangguran di Indonesia, salah satu solusi yang dapat dijadikan jalan keluar untuk mengurangi
masalah tersebut adalah dengan berwirausaha, namun banyak orang yang belum terdorong
ataupun belum berani menjadi wirausaha dengan berbagai alasan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong kewirausahaan pada pemilik
percetakan Sinar Pandawa.

1.4 MANFAAT
a. Bagi peneliti

Sebagai pengetahuan dalam mengetahui faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi
wirausaha.

b. Bagi orang lain

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan juga dorongan bagi orang lain
untuk memulai berwirausaha, karena setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sukses dalam menjadi wirausaha.
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas)
ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai resep
bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern. Pemaknaan
seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam masyarakat.
Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis) dapat dicermati
pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan sebagai berikut:
Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan yang
positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih banyakndan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan
cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen.

Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang inovator,
sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai semangat,
kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban. Seorang
wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan
gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. sumber bahan
mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru. Bertolak dari gagasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting, mengingat bahwa modernisasi dalam bidang
ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak
mengherankan jika PBB menyatakan, bahwa suatu negara akan mampu membangun, apabila
memiliki wirausahawan sekitar 2% dari jumlah penduduknya. Jumlah penduduk Indonesia saat
ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling tidak harus memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000
orang (Alma, 2008:4). Namun kenyataannya, Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar
0,18% dari jumlah penduduk (Suruji, 2008). Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting
dalam kehidupan suatu negara. Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan
kemanfaatan bagi dirinya sendiri-pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi
negara dan warga masyarakat dengan penciptaan lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan
menyatakan, bahwa keberhasilan suatu negara dalam proses percepatan pembangunan ekonomi
sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.
Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya kenyataan, bahwa
konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam kewirausahaan
bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni tidak saja dalam bidang
bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna mewujudkan kehidupan suatu masyarakat
modern (kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat McClelland (1987:86) yang
menyatakan sebagai berikut: 1) Perilaku Kewiraswastaan: a. memikul risiko-risiko yang tidak
terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan; b. kegiatan yang
penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta; c. tanggung jawab pribadi; d. pengetahuan tentang
hasilhasil keputusan, uang sebagai ukuran atas hasil. 2) Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan
sebagai suatu akibat dari martabat dan “sikap berisiko: mereka. 3) Dalam Instruksi Presiden RI
No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan kewirausahaan sebagai berikut : Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jadi wirausahawan adalah orang yang
mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan, atau orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
kesuksesan.

2.2 Karakterisitik Wirausaha

William Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha ke dalam sepuluh


konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep itu adalah, Dream,
Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion, Details, Destiny, Dollars, and
Distribute.

Konsep Dream, dimaksukan bahwa seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana


keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut.

Konsep Decisiveness, bahwa seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan
dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.

Konsep Doers, begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung
menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup.
Artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.

Konsep Determination, seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.


Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada
rintangan yang mustahil diatasi.

Konsep Dedication, dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-
kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya
sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah.
Konsep Devotion, artinya seorang wirausaha mencintai pekerjaannya dan produk yang
dihasilkannya secara gila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang
sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.

Konsep Details, seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia
tidak mau mengabaikan faktor kecil sekalipun yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

Konsep Destiny, seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapai. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain.

Konsep Dollars, seorang wirausaha tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan.


Motivasinya bukan untuk memperoleh uang. Baginya, uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya. Mereka berasumsi, jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas memperoleh
uang atau keuntungan.

Konsep Distribute, seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya


terhadap orang–orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

2.3 Manfaat Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan

Berikut ini, Anda akan menemukan 5 manfaat kreativitas dan inovasi dalam dunia bisnis, yaitu:

1. Memiliki Unique Selling Point (USP)

Sebuah bisnis yang dijalankan dengan kreatif dan inovatif maka akan membantu Anda dalam
menemukan Unique Selling Point (USP) atau keunggulan yang dimiliki dari produk atau jasa
yang ditawarkan. USP dapat menjadi alasan mengapa konsumen harus membeli produk atau jasa
dari bisnis yang Anda jalankan.

Untuk dapat menemukan USP ini, Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu agar bisa
mencari tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat saat ini. Dari data yang valid dari hasil riset
pasar, nantinya Anda bisa menggunakan data tersebut untuk mengembangkan sebuah inovasi dan
ide baru ke dalam bentuk bisnis yang dapat memenuhi permintaan pasar. 

2. Mampu Bersaing dengan Bisnis Kompetitor

Persaingan bisnis sangatlah ketat dan hal ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan-perusahaan
besar saja. Perusahaan-perusahaan kecil seperti kegiatan wirausaha juga memiliki tingkat
persaingan yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, setiap pebisnis dituntut untuk dapat berpikir kreatif dalam menemukan ide baru
agar mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat. Selain itu, inovasi juga diperlukan agar
Anda mampu mencari solusi baru yang mungkin saja belum pernah ditawarkan oleh kompetitor
manapun.
3. Meningkatkan Penjualan

Di saat seorang pebisnis memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usaha yang
dimilikinya, maka hasil akhir yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan penjualan.
Bagaimana bisa terjadi peningkatan penjualan?

Sebagai contoh, ada pebisnis yang membuka sebuah warung dan hanya dapat diakses oleh warga
sekitar. Namun setelah bekerja sama dengan berbagai mitra yang menyediakan layanan antar
jarak jauh, pelanggan yang tinggal di wilayah yang berbeda juga dapat membeli dari warung
tersebut sehingga penjualan dapat semakin meningkat.

4. Menciptakan Terobosan Baru

Inovasi memiliki manfaat yang sangat penting dalam bisnis yaitu untuk dapat menciptakan
terobosan baru sesuai dengan apa yang menjadi permintaan masyarakat. Anda dapat mencari hal
baru yang mungkin belum ditawarkan oleh pebisnis manapun dan tentunya dapat bermanfaat
bagi seluruh orang atau setidaknya sebagian besar masyarakat.

5. Menarik Minat Konsumen

Manfaat terakhir yang dapat Anda rasakan dengan adanya kreativitas dan inovasi dalam kegiatan
wirausaha adalah daya minat konsumen akan menjadi lebih tinggi. Konsumen pasti akan
menuntut adanya suatu hal yang unik atau baru dari suatu bisnis agar mereka tertarik untuk
selalu membeli produk atau jasa dari Anda.

Salah satu cara kreatif yang dapat Anda lakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
melakukan kegiatan promosi seperti memberikan hadiah tertentu. Meskipun kegiatan promosi
merupakan cara yang sering dilakukan oleh pebisnis, namun Anda dapat berkreasi dengan jenis
hadiah yang diberikan kepada konsumen.

Maka dari itu, jika Anda tertarik untuk memberikan hadiah yang unik agar konsumen tertarik
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, silakan intip ide hadiah menarik dari Sodexo
yaitu Sodexo Gift Pass. Sodexo Gift Pass merupakan voucher belanja yang dapat digunakan
untuk berbelanja ataupun membeli makanan di restoran dan Anda dapat melakukan custom pada
nominal yang ingin dicantumkan pada voucher belanja tersebut.

2.4 Jiwa Dan Sikap Kewirausahaan

Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan adalah :

1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,


disiplin, dan bertanggung jawab.

2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif.
3. Memiliki motif berpretasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan ke
depan.

4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya
dan tangguh dalam bertindak.

5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan.

2.5 Proses Kewirausahaan

Tahap-tahap Kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukanfranchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.

3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah


dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi

4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil.
BAB 3

PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar
dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang
baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alas an mengapa
seseorang berminat berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan pelayanan dan
alasan memenuhi diri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sodexo.co.id/kreativitas-dan-inovasi-dalam-kewirausahaan#:~:text=Kreativitas
%20berarti%20adanya%20ide%2Dide,mengembangkan%20ide%20kreatif%20yang
%20dimiliki.

https://indraharsono12.wordpress.com/contoh-bisnis-yang-baik/jiwa-dan-sikap-kewirausahaan/

https://binus.ac.id/entrepreneur/2019/07/04/proses-kewirausahaan/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

Anda mungkin juga menyukai