Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan)


Dosen Pengampu: Fajar Nugraha Yusman, SPd, M.Pd

Disusun oleh:
Dosma Arihta Br. Kudadiri (2003024)
Yuyun Yunengsih (2003035)
Narozak (2003023)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE MIFTAHUL HUDA 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan yang dilimpahkan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok pembuatan makalah karakteristik
wirausaha sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.

Melalui materi karakteristik wirausaha ini, para pembaca diharapkan tertarik, terangsang
dan terdorong untuk terus belajar kewirausahaan sehingga tumbuh semangat dan jiwa
kewirausahaan yang kreatif, inovatif, mandiri, serta terus mencapai dan mengembangkan
peluang-peluang baru yang lebih baik.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar kedepannya lebih baik.

Pamanukan, 5 Maret 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….3
BAB II Pembahasan………………………………………………………………
A. Pengertian Kewirausahaan………………………………………………………
B. Objek Studi Kewirausahaaan…………………………………………………
C. Karakteristik Kewirausahaan …………………………………………………………..
1. Percaya Diri……………………………………………………………………..
2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil………………………………………
3. Keberanian Mengambil Resiko……………………………….
4. Kepemimpinan…………………………………………………………
5. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi………………………………………….
6. Berorientasi ke Masa Depan…………………………………………….
D. Nilai-Nilai dan Perilaku Kewirausahaan ……………………………………………..
1. Komitmen………………………………………………………………
2. Risiko yang moderat………………………………………………………….
3. Peluang………………………………………………………………………
4. Objektif…………………………………………………………………………
E. Tahapan-Tahapan Berpikir Kreatif……………………………………………….
1. Persiapan
2. Penyelidikan
3. Transformasi
4. Penetasan
5. Penerangan
6. Pengujian
7. Implementasi
F. Pola Tingkah Laku Menurut Para Ahli………………………………………….
1. Menurut Dussleman (1989: 16)
2. Menurut Kathleen L.Hawkins & Peter A.Turla
3. Menurut David McClelland (1961:205)
G. Ciri-Ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
1. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating)
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and developing)
3. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda (creating new
and different)
BAB 3 Penutup……………………………………………………………………………
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W.Zimmerer (1996) “Entreprneurship is
the result of a disciplined, systematic process of applying creativity and innovation to
needs and opportunities in the marketplace” (Kewirausahaan adalah hasil dari suatu
displin, proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang dipasar).
Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya bisa dilakukan melalui pengalaman
langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship
are born not made), sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang
mengenal potensi (traits) dan belajar mengembangkan potensi untuk menangkap
peluang serta mengorganisir usaha dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang
akan ditekuninya. Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke-20
kewirausahaan sudah diperkenalkan dibeberapa negara. Misalnya di Belanda dikenal
dengan "ondernemer”, di Jerman dikenal dengan “unternehmer”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik?
2. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
3. Apa saja objek studi kewirausahaan?
4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
5. Apa saja nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan?
6. Bagaimana tahapan-tahapan berpikir kreatif dalam kewirausahaan?
7. Apa saja pola tingkah laku menurut para ahli?
8. Bagaimana ciri-ciri penting tahap permulaan dan pertumbuhan
kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian karakteristik
2. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan
3. Untuk memahami objek studi kewirausahaan
4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik kewirausahaan
5. Untuk mengetahui nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan
6. Untuk memahami tahapan-tahapan berpikir kreatif dalam kewirausahaan
7. Untuk mengetahui pola tingkah laku menurut para ahli
8. Untuk memahami ciri-ciri penting tahap permulaan dan pertumbuhan
kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan


sesuatu yang baru dan yang berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau
perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan inovasi.
Kreativitas berat berpikir sesuatu yang baru (thingking new things) sedangkan
inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things). Kewirausahaan dapat
dipelajari dan diajarkan sebagai suatu displin ilmu tersendiri karena memiliki objek,
konsep, teori, dan metode ilmiah.
Dibeberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab antara lain
tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis,
kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan
penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain.
Kemudian, pada tahun 1950-an Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa
negara seperti di Eropa, Amerika dan Canada. Bahkan sejak tahun 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan “entrepreneurship “ atau small business management”
atau “new venture management”. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan Pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, Pendidikan
kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja.
Seperti halnya manajemen yang awalnya berkembang dibidang industri,
kemudian berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka displin ilmu
kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi pesat. Pada mulanya,
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan
di berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan
institusi-institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan Lembaga
swadaya lainnya.

B. Objek Studi Kewirausahaan

Seperti telah dikemukakan diatas, kewirausahaan mempelajari tentang nilai,


kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu,
objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja
(1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan yaitu:
1) Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
Dalam memutuskan tujuan hidup/usaha tersebut perlu perenungan,
koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca dan diamati sampai
memahami apa yang menjadi kemauannya.
2) Kemampuan memotivasi diri
Untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala.
3) Kemampuan untuk berinisiatif
yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain,
yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif.
4) Kemampuan berinovasi
yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah dibiaskan berulang-ulang
akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri
untuk selalu mencari berbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa
saja yang dapat dijadikan peranti dalam menyajikan barang dan jasa bagi
kemakmuran masyarakat.
5) Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri
untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang
selalu tidak menunda pekerjaan.

C. Karakteristik Kewirausahaan

1. Percaya Diri (Self- Confidence)


Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988:33).
Dalam praktek, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan
untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan
yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan,
optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk
mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996:7).

2. Berorientasi Tugas dan Hasil


Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan
memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa
yang besar.

3. Keberanian Mengambil Resiko


Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil
resiko akan sukar memulai dan berinisiatif.

4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia
selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.
5. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin
dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita, 1994: 7).
Ciri-cirinya adalah:
a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini,
meskipun cara tersebut cukup baik.
b) Selalu menuangkan imajinasi dan pekerjaannya.
c) Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

6. Berorientasi ke Masa Depan


Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.
Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan yang sudah ada sekarang.

D. Nilai-Nilai dan Perilaku Kewirausahaan


1. Komitmen
Suatu keterikatan diri yang sangat kuat dalam melakukan sesuatu
tanggungjawab untuk mempertahankan usaha dalam kondisi apapun

Anda mungkin juga menyukai