ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dan kekuatan perekonomian suatu bangsa sangat
tergantung pada kemajuan perdagangan dan bisnis. Perdagangan dan
bisnis tersebut dapat muncul, maju, dan meluas karena peran yang
dimainkan oleh faktor kewirausahaan.
Kewirausahaan memegang peran yang sangat penting karena
memiliki kemampuan yang dapat menciptakan taraf hidup dan
meningkatkan kekayaan. Para pelaku usaha juga membantu dalam
pengembangan inovasi yang akan berdampak bagi perkembangan
perekonomian di sekitarnya, seperti menciptakan lapangan pekerjaan,
membantu mengurangi angka pengangguran, mendorong produktivitas
masyarakat, serta membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Seorang wirausaha juga memiliki peran secara internal, seperti
mengurangi tingkat kebergantungan kepada orang lain, meningkatkan
kepercayaan diri, dan meningkatkan relasi kepada mitra kerjanya,
Karakter-karakter tersebut sangat identik dengan mahasiswa yang dituntut
untuk mandiri, kreatif, dan inovatif, dalam mengembangkan ilmu yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan.
Oleh karena itu, dengan ditulisnya makalah yang berjudul Ruang
Lingkup Disiplin Kewirausahaan, mahasiswa diharapkan dapat menjadi
seseorang yang memiliki jiwa wirausaha tinggi, menjadi penggerak di
lingkungan masyarakat sekitar, dan menjadi agen perubahan ke arah yang
lebih baik di masa depan.
3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, yaitu:
a. Apa disiplin ilmu kewirausahaan?
b. Apa objek studi kewirausahaan?
c. Bagaimana perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan?
4
BAB II
PEMBASAHAN
1
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN, (Medan: Perdana
Publishing), 2016, h. 6
2
Ibid.
5
Siagian dan Asfahani (1995) mendefinisikan kewirausahaan
adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan
yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri
dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan
selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih
baik, serta menciptakan yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja.3
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik makna
kewirausahaan sebagai berikut:
1. Sikap jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya.
3. Usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumbersumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
4. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efektif dan
efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
5. Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat bagi konsumen dan
member nilai lebih.
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir, sehingga wirausaha tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang,
kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin
3
Ibid.
6
ilmu yang dapat diajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat
kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal
potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu,
untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup,
tetapi juga harus mempunyai pengetahuan tentang segala aspek usaha yang
akan ditekuninya
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di
bidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagai bidang
lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya
mengalami evolusi yang pesat. Dalam bidang-bidang tertentu,
kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan
perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya
dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai
kiat kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan
peluang. 4
Ada banyak alasan mengapa pada akhirnya kewirausahaan
dijadikan sebuah ilmu yang diajarkan dalam dunia pendidikan.
Sebagaimana menurut Prawirokusumo (dalam Suryana 2006), pendidikan
kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu yang
independen, karena kewirausahaan:
1. berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap;
2. memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan
usaha;
3. merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda;
4
Silvia Syamsir, Ruang Lingkup disiplin ilmu Kewirausahaan dan Karakter,ciri-ciri umum
dan nilai hakiki kewirausahaan, 2020, diakses dari https://academia.edu/ pada 10 Agustus
2021/9:50
7
4. merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan
pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
5
Sam’un Jaja Raharja dan Ratih Purbasari, Dasar Pola Pikir Kewirausahaan
dan Wirausaha, Universitas Terbuka, 2020, h. 3-4 diakses dari https://repository.ut.ac.ic/
pada 10 Agustus 2021/19:56
8
Dalam merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan koreksi,
yang kemudian dibaca, diamati berulang-ulang sampai dipahami
secara mendalam.
2. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad
keauan yang besar.
3. Kemampuan berinisiatif.
4. Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang
sehingga kebiasan tersebut menjadi suatu inisiatif.
5. Kemampuan berinovasi.
6. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual.
7. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri.
8. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
9. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun menyakitkan. 6
6
Silvia Syamsir, h. 2
9
C. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan
10
memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi orang dalam
setiap hari. 7
7
Ibid.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang memegang perananan
sangat penting. Oleh karena itu, belajar ilmu kewirausahaan sangat
diperlukan untuk menanamkan mentalisme wirausaha. Bagi seorang
mahasiswa, ilmu kewirausahaan perlu dipelajari karena ilmu ini dapat
membantu mahasiswa dalam menyusun strategi dan berani dalam
mengambil risiko dalam berbisnis.
12