Anda di halaman 1dari 70

MODUL PRAKTIKUM

BUKU PANDUAN
PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
karunia-Nya BUKU PANDUAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN ini dapat
kami susun. Modul praktikum ini disusun untuk memberikan pengalaman praktek
langsung dalam kewirausahaan. Sehingga diharapkan dapat menjadi acuan belajar
bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi belajar praktik. Pada mudul ini
mahasiswa juga akan dapat dinilai dari aspek kognitif, sikap dan psikomotor.
Untuk kesempurnaan modul ini penyusun mengharapkan, saran dan masukan
yang positif demi perbaikan modul ini. Mudah-mudahan modul ini bisa
memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, Juli 2017

Tim Penyusun

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Deskripsi Mata Kuliah Praktikum ........................................................... 3
B. Kompetensi Praktikum.............................................................................. 3
C. Petunjuk Praktikum .................................................................................. 3
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN ............................................................ 4
PELUANG USAHA ............................................................................................ 20
STUDY KELAYAKAN USAHA ....................................................................... 26
RENCANA USAHA ............................................................................................ 30
KERANGKA PROPOSAL PENAWARAN PRODUK................................... 43
SALESMAN SHIP .............................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 2


PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Kuliah Praktikum


Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep dasar kewirausahaan,
karakteristik wirausahawan, keterkaitan wirausahaan dengan kesehatan,
cara menemukan peluang usaha berdasarkan kebutuhan pasar, cara
membuat study kelayaan usaha, rencana usaha, proposal penawaran jasa /
produk, cara melakukan promosi produk usaha, kontrak kerja /
kesepakatan jual-beli, evaluasi usaha dan membuat laporan kerja.
B. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mempunyai keterampilan dasar kewirausahaan, dari cara
menemukan peluang usaha, cara membuat study kelayaan usaha, rencana
usaha,dan membuat proposal usaha.
C. Petunjuk Praktikum
1. Mahasiswa
1.1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum
(kehadiran 100%) sesuai jadwal kelompoknya, apabila
berhalangan hadir, diharapkan mengganti hari dengan
koordinasi dengan PJMA.
1.2. Setiap kelompok mengingatkan kemasing-masing fasilitator
pelaksanaan praktikum minimal 1 hari sebelumnya.
1.3. Setiap mahasiswa WAJIB membawa modul pada saat
praktikum.
1.4. Setiap mahasiswa WAJIB mentaati tata tertib praktikum.
2. Fasilitator
2.1. Fasilitator mengarahkan kompetensi pada masing-masing modul
dan melakukan responsi terhadap mahasiswa.
2.2. Fasilitator mengarahkan mahasiswa untuk membuat proposal
wirausaha.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 3


KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan
wirausaha berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis
digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya
“Kamus Dagang”. Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur, di
antaranya sebagai berikut:
1. Orang yang menanggung risiko
2. Orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
3. Orang yang menciptakan barang baru
4. Orang yang mengurus perusahaan.
Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
wirausaha itu adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna
dalam memastikan kesuksesan. Di bawah ini diuraikan beberapa pengertian
kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-
peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan
kemakmuran.
4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
5. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang
Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan membudayakan

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 4


Kewirausahaan (GNMMK). Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber
acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda,
diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan
kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai
peluang (Kirzner, 1973), dan menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat
produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 5


disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti
pengarahan dan pengawasan.
1. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang
dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan
baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan dan perilaku sesorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapi.
Menurut Soeharto Prawirakusumo, pendidikan kewirausahaan perlu
diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena:
1. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada
teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 6


2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture stsrt-up dan venture-
growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen
umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri,
yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha
dan pemerataan pendapatan.
Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang
lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara
rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
Mencakup berbagai kegiatan kewirausahaan yang ada pada sektor
pertanian, perkebunan dan kehutanan. Misalnya yaitu para petani yang
menanam padi sehingga padi tersebut dapat diperjualbelikan. Atau juga,
para pengusaha perkebunan yang menanam berbagai tanaman yang dapat
dipanen dan kemudian dapat diperjualbelikan seperti teh, kopi dan kelapa
sawit.
2. Lapangan perikanan
Semua kegiatan kewirausahaan tentu saja berhubungan dengan ikan. Ada
usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan, contohnya budidaya lele
atau ikan hias. Ada pula usaha makanan ikan yaitu pembuatan pakan
ikan seperti pelet. Kemudian, usaha pengangkutan ikan pun tercakup
dalam ruang lingkup ini.
3. Lapangan peternakan
Ruang lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha dalam sektor
peternakan. Misalnya saja usaha pengembangbiakkan burung atau
unggas, dan ada juga usaha peternakan bangsa binatang menyusui seperti
kambing dan sapi.
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 7


Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa
disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua ada industri
menengah yang diikuti oleh industri kecil. Kemudian, untuk kategori
terakhir, pengrajin, dibagi menjadi beberapa usaha yaitu pengolahan
hasil pertanian seperti beras, perkebunan seperti teh, perikanan seperti
ikan, peternakan seperti ayam dan kehutanan seperti pembuatan mebel.
5. Lapangan pertambangan dan energi
Semua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam sektor pertambangan
dan energi. Sebagai contohnya yaitu pengusaha yang beroperasi dalam
tambang batu bara, minyak bumi, dan masih banyak contoh yang
lainnya.
6. Lapangan perdagangan
Lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu sebagai
pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang
kecil seperti pengusaha toko kelontong atau lainnya.
7. Lapangan pemberi jasa
Dalam ruang lingkup ini, ada beberapa kategori yang tercakup. Ada
pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau
perbankan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan
restoran,pengusaha asuransi, perbengkelan, tata busana, pergudangan,
dan lain sebagainya.
Dalam bukunya Ir. Hendro 2011 jika diuraikan secara lebih detail,
ruang lingkup kewirausahaan mencakup:
1. Rang lingkup internal
a. Untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari kesulitan, untuk tetap
berusaha hidup dan mengawasi keterbatasan.
b. Untuk bekerja: meraih kesuksesan dalam karir.
c. Untuk keluarga: menjadi lokomotif ekonomi keluarga.
2. Ruang lingkup eksternal
a. Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan yang sukses.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 8


b. Dalam dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang sukses dan
menjadi teladan bagi lingkungan, RT, RW dan juga membantu orang
lain mendapatkan nafkah bagi keluarganya.
c. Dalam kehidupan bernegara: membantu program pemerintah dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi dan membantu
mengatasi pengentasan kemiskinan, serta menjadi lokomotif
kemajuan ekonomi.
Tujuan Kewirausahaan
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak
memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan
tujuan perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh
perusahaan:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakbaran dengan karyawan, pelanggan atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akarab akan berubah
menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan,
pelanggan , dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi
lebih mudah dan lancar.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita
ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan
orang lain berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap
pelayanan kita. Jika pelayanan merasa senang dan puas atas pelayanan
yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu
waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan.
Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 9


pelanggan. Salah satu caranya adalah melalui etika yang ditunjukkan
seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada
mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru
mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah
merasakan produk atau layanan yang kita berikan. Artinya, mereka sudah
mengenal kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika seluruh karyawan,
pelanggan lama dapat mempertahankan karena mereka sudah mereka
puas atas layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari
adanya perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dala sasana
akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrabpun dapat
terwujud.
Karakteristik Wirausaha yang Harus Dimiliki
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 10


Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu
menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis.Untuk
itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui
karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya bisa-bisa kita
akan rugi sendiri apabila menjalin hubung-an bisnis dengan orang yang
berkarakter tidak baik. Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan
motivasi untuk maju dalam segala situasi dan kondisi, serta mampu
mengatasi masalah yang timbul tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain.
Karakteristik Kewirausahaan
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausahawan adalah :
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana,
2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan
pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti
yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan
tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs),
kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem
needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34)
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang
timbul pada dirinya

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 11


b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-
fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha
merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang
paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin "movere" yang
berarti to move atau menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5),
sedangkan Suriasumantri (hal.92) berpendapat, motivasi merupakan
dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi
berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu
untuk mencapai tujuan.Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat)
dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan
drive. Beck (1990: 19), berdasarkan pendekatan regulatoris, menyatakan
"drive” sama seperti sebuah kendaraan yang mempunyai suatu
mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku seseorang.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua
indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan
usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer,
ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha,
dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian di atas, hakikat
motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan
atau daya dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar
dan berupaya mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 12
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan
jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang
perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi
pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada.
Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir
sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer
dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan
bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu
yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada
(generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan
dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Dari
definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara
baru.
c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih
baik.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 13


4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah
sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam
belajar berwirausaha.
Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke
bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua,
hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi
kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas
tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan
untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita,
impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya sebagai manusia.Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang
mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha."Intuisi" ini
berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi
kreatif.
Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan
yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat
menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa
lalu, masa kini, dan masa depan.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung
Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada
usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu
dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya,
ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada
dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 14
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana nasional akhir-
akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi
bangsa kita. Belajar dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh
lantak di PD II. Tetapi kini, lima puluh tahun kemudian, mereka menjadi
bangsa termaju di Eropa dan Asia. Mengapa? Karena etos kerja mereka
tidak ikut hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung, jalan, dan
infrastruktur fisik.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang
dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus
mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan
pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya,
dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus
bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk
selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
7. Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil
tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan
yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena
sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 15
mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang
didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus
berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus
nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi
kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah
satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut
Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko
adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan
cara yang baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21).
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada
usaha yang kurang menantang.
Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh
dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pilihan
terhadap risiko ini sangat tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif 

b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal 

Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha
untuk mengambil risiko antara lain :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 16
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan
kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang
pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut
akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin
besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menut orang
lain sebagai risiko. Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan pada
orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting
dari perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003 : 22).
8. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga
menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan
secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada
dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun
prmasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai.Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan
nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 17
menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership
Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang
berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa
kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan
negotiator dari pada diktaktor.
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha
dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh
tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.
11. Memiliki Kerampilan Personal
Wirausahawan Andal.
Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut:
a. Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencaripenghasilan dan
keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
b. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang
menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut.
c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang
dan jasa yang lebih tepat dan effisien.

d. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar danmusyawarah
dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur,
hemat, dan disiplin.

f. Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara
lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 18
(leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan
pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang
kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 19


PELUANG USAHA

Sebagai Negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih


kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, karena kondisi
pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan
sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh
pelaksana pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu
dapat terjadi? Disatu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang
mendukung pertumbuhan wirausahawan. Disisi lain, banyak kebijakan
pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masayarakat,
misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidu yang
berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.
Pengertian Peluang Usaha
Peluang atau Kesempatan kewirausahaan yang seharusnya
diambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat
keuntungan.
Peluang Kewirausahaan merupakan suatu kejadian dimana seorang atau
sekelompok mendapatkan suatu kesempatan untuk mendapatka suatu
kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.
Perlu digaris bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang
kreasi yang independen dan mandiri. Bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-
ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata. Seorang
wirausaha harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk mendapatkan
hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam membuka usaha dan
pemilihan bisnis yang tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon
wirausahawan.
Unsur-Unsur Peluang Kewirausahaan
Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan haruslah
memperhatikan beberapa unsur dalam membuka peluang usaha, yaitu :

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 20


1. Lihat karakter usaha anda dengan karakter pribadi anda. Tujuannya
adalah melihat karakter dasar anda sesuai dengan karakter usaha anda.
2. Lihat apakah anda menyukai usaha tersebut. Karena rasa suka pada
usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah
dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang
baik.
3. Lihat apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut. Sangat penting
bagi kita untuk mengukur kekuatan diri dengan tujuan apakah kita
mampu menjalankan usaha tersebut.
Selain dari unsur diatas, terdapat unsur- unsur lain yang dianggap
penting dalam membuka peluang usaha. Berikut rinciannya :
1. Melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang
kita geluti
2. Membuat inovasi baru
3. Sesuai dengan keahlian
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar. Berpengaruh pada permintaan
pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang murah digapai.
5. Memanfaatkan koneksi dan relasi. Dalam rangka promosi dan
pengembangan usaha.
6. Mengamati kecendrungan- kecendrungan. Sehingga kita bisa
memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
7. Mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada. Agar kekurangan pada
produk dan jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki, sehingga hasil yang
memuaskan dapat dihasilkan.
8. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
9. Usaha Warisan. Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang
dilakukan secara turun- temurun.
10. Ikut- ikutan. Sebuah usaha yang ditekuni seorang wirausahawan juga
dapat merupakan joinan bersama partner.
11. Coba- coba. Usaha juga dapat ditemukan dengan cara coba-coba pada
mulanya yang pada akhirnya dapat membawa pada kesuksesan
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 21
Masalah dan Solusi
Setiap usaha yang akan baru dibangun pastinya akan memiliki berbagai
jenis masalah. Dan setiap masalah yang ada juga terdapat solusi yang
ditawarkan. Berikut pembahasan mengenai masalah dan solusi bagi sebuah
usaha baru.
Masalah dalam peluang usaha baru adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya obyektivitas
2. Kurangnya kedekatan dengan pasar
3. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
4. Diabaikannya kebutuhan finansial
5. Kurangnya diferensiasi produk
6. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Selain masalah masalah diatas terdapat pula beberapa masalah dalam
memulai usaha baru yang biasanya menjadi bahan pertimbangan calon
wirausahawan:
1. Modal
Biasanya orang yang hendak mulai usaha selalu
mengkambinghitamkan modal. “Modalnya dari mana?” Padahal, ada
banyak cara mendapatkan modal. Dan lagi modal itu tidak melulu soal
uang, modal itu juga bisa berupa ide, berupa tenaga, dan lainnya.
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara
lain :
a. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak
dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
b. Kurangnya pengalaman bisnis
c. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik
secara finansial maupun berupa mesin)
d. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat
pengembalian investasi
e. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 22


Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi
wirausahawan antara lain :
a. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
b. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
c. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
d. Preferensi dari pemodal
e. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal
2. Menunda mulai bisnis
Sering kan anda dengar “Wah usaha itu seperti yang sudah saya
pikirkan satu tahun lalu. Tapi sayangnya saya tak segera
mengeksekusinya.”
3. Sepi pelanggan
Saat bisnis sudah mulai, pembeli atau pelanggan tidak kunjung datang.
Ini merupakan masalah bisnis yang serius yang kerap dialami pebisnis
pemula.
4. Kesulitan meningkatkan penjualan
Mungkin bisnis bisa berjalan, tapi untuk meningkatkannya kesulitan.
Sulit untuk memperluas jaringan, sulit untuk meningkatkan penjualan,
sulit untuk menembus pasar baru.
5. Gagal melakukan marketing yang jitu
Sudah mencoba beriklan dan melakukan pemasaran, namun hasilnya
tidak sesuai harapan. Berarti ada masalah pada cara marketing yang
dilakukan.
Solusi yang harus dilakukan, antara lain:
1. Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi
produk atau jasa.
2. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
3. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses.
4. Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan
dan produksi.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 23


5. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa.
6. Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu
yang membedakannya dari pesaing.
7. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang
dan merek jasa.

Tips Menentukan Alternatif Pilihan Bisnis


Setelah membaca uraian di atas ternyata hobi dan kompetensi Anda
belum juga dianggap sebagai peluang bisnis, Anda membutuhkan masukan
ide-ide jenis usaha lainnya. Untuk mendapat ide-ide tersebut maka Anda
perlu menyimak dan mencermati beberapa hal berikut ini.
1. Cita-cita
Salah satu cara memunculkan ide kegiatan bisnis dapat Anda peroleh
dari keinginan atau cita-cita pribadi. Berbekal kemauan yang keras untuk
menjadi seorang pebisnis, Anda akan melihat segala peluang yang
terbuka. Cita-cita merupakan dorongan yang kuat yang dapat melahirkan
sesosok pebisnis andal. Selain itu, cita-cita yang dimiliki dapat
diumpamakan tombol power. Jika tombol tersebut diaktifkan maka
segala peluang dapat timbul secara cepat di otak Anda.
2. Underpressure
Kadang kala ide timbul pada saat seseorang dalam keadaan tertekan. Ide
tentang jenis usaha pun dapat ditimbulkan karena posisi terpojok oleh
suatu keadaan. Seorang kepala keluarga akan berusaha mencari ide untuk
mendapatkan penghasilan agar keluarganya dapat terus lestari dan hidup
makmur. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan
pendapatan dari suami berpikir untuk mencari tambahan. Dari
ketertekanan tersebut akan timbul ide untuk menjalankan bisnis tertentu.
Tentunya usaha yang menambah penghasilan keluarga.
3. Pengembangan produk yang sudah ada
Menciptakan produk baru berdasarkan pengembangan dari produk yang
sudah ada merupakan ide bagus untuk dijadikan sebagai lahan bisnis.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 24
Dengan karakteristik seperti itu produk Anda akan menjadi incaran para
konsumen. Karena secara otomatis produk yang Anda hasilkan
merupakan “perbaikan serta pengembangan” dari produk sebelumnya.
Anda akan mendapat penghasilan yang berlimpah. Sebab, perusahaan
Anda merupakan leader dalam produk tersebut. Namun, jangan terlena
dengan kondisi tersebut. Para pesaing bersiap mengekor kesuksesan
Anda dengan meniru produk laris tersebut. Sebelum terjadi hal seperti itu
maka Anda perlu melakukan tindakan antisipasi. Di mana antispiasi
tersebut terkait dengan perlindungan hukum agar karya Anda tidak bisa
ditiru seenaknya.
4. Prospek pasar
Melihat suatu gaya hidup yang sedang menggejala dapat pula dijadikan
sebagai ide bisnis. Dengan begitu usaha bisnis Anda akan banyak
menarik minat pembeli, sebab produk yang Anda tawarkan merupakan
sesuatu yang sedang diminati. Misalnya, saat ini pengguna telepon
genggam sangat banyak jumlah, mulai dari anak usia sekolah dasar
hingga orang tua. Permintaan akan pulsa sangat tinggi. Dengan demikian
berbisnis pulsa pun dapat dijadikan sebagai alternatif berbisnis. Setelah
itu carilah tempat yang strategis untuk memulai bisnis tersebut.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 25


STUDY KELAYAKAN USAHA

Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari


pemahaman manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang
terkait disana seperti aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-
budaya. Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama
lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro
dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang
mampu mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan
oleh Iman Soeharto (1999: 76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh
dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi
dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha
yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang
tersedia dari berbagai aspek.
Studi kelayakan usaha pada akhir-akhir ini telah dikenal luas oleh
masyarakat, terutama yang bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis.
Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia
usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar
kegiatan/kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila
diusahakan kepada calon pengusaha.
Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah
menerima suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan atau menolaknya.
Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah
kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan
memberikan manfaat.
Studi kelayakan yang paling banyak dilakukan baru-baru kali ini adalah
studi/analisis terhadap usaha yang disebut dengan franchise, yang di

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 26


Indonesia disebut dengan bisnis waralaba. Bisnis waralaba di Indonesia telah
menjadi trend dan berkembang luar biasa pesatnya. Tidak aneh bila
kemudian dengan sangat mudah dijumpai bisnis waralaba dimana-mana,
baik bisnis dibidang makanan maupun non makanandan minuman. Oleh
karena itu diperlukan suatu gerakan untuk memberikan sosialisasi tentang
studi kelayakan suatu usaha.
Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau
usaha adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang
akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut
dijalankan.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan
sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis
sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun,
tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya
rencana peluncuran produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain
sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,
menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 27
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.
Tujuan Studi Kelayakan Usaha
Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus
mengetahui tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20)
mengatakan “paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada
masa yang akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi
ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat
diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang
tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak
dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan
dan hal-hal yang perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun
akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara
sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran
dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan
rencana yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan
pengawasan terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan
agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan
pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan
pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang
sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 28


Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha di antaranya:
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah
barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami
kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan
berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan untuk
merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru,
sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri
maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat
penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan
sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah
investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian
investasi yang memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering
digunakan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi
dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan,
seperti bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi
pemerintah, studi kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan
izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 29


RENCANA USAHA

Pengertian Perencanaan Usaha


Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk
masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam
Suryana,2003) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan
yang tepat dan terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat
untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat,
yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana
menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk
membantu tercapainya tujuan usaha.
Seorang wirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W.
Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003), mengemukakan definisi wirausaha
sebagai berikut : Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru
dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang
dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk memanfaatkan
peluang tersebut. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
menyusun rencana usaha yang terangkum di dalamnya teknik bisnis yang
akan dijalankan, visualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber
daya perusahaan.
Pentingnya Rencana Usaha
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang
pengusaha di mana David H. Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang
pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan
kegagalan. Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan
sebagai rujukan dan pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 30


dan focus pada pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih
dahulu sebelum melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu
laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis
adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah
kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan memiliki
kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa
orang harus menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas
apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi
dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila
melakukan kerjasama dengan anda.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita
untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam
perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran
yang hal tersebut akan memudahkan kita mendapat dukungan berupa
pinjaman melalui bank.
3. Untuk mendapatkan dana investasi
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk
mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang
akan mendukung pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para
produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda.
5. Untuk mendapatkan kontrak besar

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 31


Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang
lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh
perusahaan anda.
6. Untuk menarik tenaga kerja inti
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama
dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orangorang yang
mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam
perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang
tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru
berdiri.
7. Untuk memotivasi dan fokus
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada
tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah
perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek
sehingga business plan menjadi komponen yang sangat penting bagi
setiap oranguntuk tetap berpijak pada arah yang benar.
Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen yang
disediakan oleh wirausaha yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan
sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya bisa
mencakup analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan fisik bangunan,
karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya
perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga
memuat pandangan dan ide dari anggota tim pengelola usaha. Hal ini
menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun
jangka panjang sehingga dapat ditentukan langkah awal dan pentahapan
program kegiatan yang akan dilakukan dan target yang hendak dicapai serta
resiko,hambatan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap tahapannya
dan ini merupakan rencana perjalanan yang akan diikuti oleh wirausaha.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 32
kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung
kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses
pengelolaan bisnis tersebut. Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada
kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus berbasis pada
permintaan pasar.
Isi Rencana Usaha
1. Tampilan Cover
Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat
mewakilkan jenis karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design
dan warna yang sesuai.Disamping itu harus sedapat mungkin memiliki
perbedaan dengan pesaing serta,berisi informasi nama usaha, domisili /
alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi.
2. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini berisi tentang :
1.1 Rangkuman Kegiatan Rencana Usaha
Rangkuman kegiatan rencana usaha ini berisi tentang :
a. Laporan singkat gambaran perusahaan
b. Laporan singkat gambaran tentang produk
c. Laporan singkat gambaran pasar tentang produk
d. Laporan singkat gambaran Manajemen perusahaan
e. Laporan singkat gambaran anggaran perusahaan
1.2 Latar Belakang Bisnis
Berisi tentang latar belakang bisnis perusahaan 5 W 1 H (What, Who,
Why, Where, When dan How) difokuskan kepada keunikan yang
dimiliki oleh perusahaan dan apa yang membuat anda atau bisnis
anda berbeda dengan yang lain.
1.3 Visi dan Misi
a. Penjelasan Visi Perusahaan
Visi adalah cita-cita yang akan dicapai oleh perusahaan pada
periode waktu tertentu 5 sampai dengan 10 tahun
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 33
b. Penjelasan Misi Perusahaan
Misi adalah penjabaran dari visi yang difokuskan dari keberadaan
kenapa perusahaan ini penting untuk dijalankan.Biasanya
didalamnya memasukkan unsur kepentingan-kepentingan dari
pemangku kepentingan perusahaan (Konsumen,Pemilik modal,
karyawan)
1.4 Tujuan dan Sasaran
a. Penjelasan tujuan perusahaan
Merupakan penjabaran dari cita-cita anda yang berhubungan
dengan hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang
dijalankan.
b. Penjelasan sasaran perusahaan
Merupakan penjabaran lebih rinci hasil yang ingin anda capai
dari kegiatan usaha yang dijalankan.Harus terukur dengan jelas
baik secara angka nominal maupun pertumbuhan usaha.
c. Rencana strategi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan
Program dan tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan dan
ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara
bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari
usaha Anda dengan proses yang tepat sasaran dan efisien.
Analisa SWOT dari Bisnis yang akan dijalankan
a. Analisa SWOT meliputi Analisa faktor lingkungan internal
perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi
dilakukan dengan membuat kerangka umum yang biasanya
dikenal dengan “ resource base view of the firm “ ( Wernerfelt,
1984 ). Dimana asumsi-asumsi dasar“ resource base view of the
firm “ adalah :Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber
daya produktif dan setiap perusahaan mempunyai sejumlah
sumber daya yang berbeda.Dan Sumber daya yang membuat
perusahaan mampu menetralisir ancaman dan mengeksploitasi
peluang.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 34
b. Selanjutnya dilakukan analisa faktor lingkungan eksternal untuk
menentukan peluang dan ancaman dari perusahaannya yang
terdiri dari 1.Sosial budaya. 2. Ekonomi, 3.Politik, 4.Teknologi,
5.Pesaing, 6.Pelanggan, 7.Kreditur, 8.Debitur, 9.pemerintah,
10.pemasok, 11.serikat buruh, 12.Asosiasi usaha, 13.pesero,
14.lembaga-lembaga masyarakat, 15.media massa dll.
c. Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk
menjadikan kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi
kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan untuk menutup
kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win
Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis
Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya jangka
panjang antara 2 atau lebih badan usaha organisasi untuk
menyatukan, menukar dan atau mengintegrasikan kemampuan
dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai tujuan
bersama.
3. Aspek Perijinan Dan Lokasi Usaha
a. Perijinan
Berisi tentang aspek-aspek perijinan yang diperlukan untuk legalitas
usaha dan kebutuhan kerjasama usaha.
b. Lokasi Usaha
Perencanaan lokasi usaha sangat menentukan keberhasilan suatu
usaha, untuk itu harus dipertimbangkan dengan baik dalam
menentukan lokasi, apakah harus berdekatan dengan sumber bahan
baku,sumber tenaga kerja atau pasar,tergantung dari spesifikasi
usaha yang dijalankan lebih membutuhkan yang mana.
4. Aspek Pemasaran
a. Perencanaan produk
Berisi tentang perencanaan produk meliputi spesifik produk yang
dijual, pembentukan lini produk dan penawaran individu pada

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 35


masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total
yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.
b. Penetapan harga, yaitu penentuan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
c. Sistem distribusi yaitu wholesale dan retail yang dilalui produk
hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
d. Kegiatan promosi yang meliputi periklanan, personal
selling dan tenaga penjualan
e. Pasar
Penentuan pasar dan mengukur permintaan pasar merupakan langkah
kunci dalam keberhasilan usaha, dimana perusahaan harus
menganalisa pasar yang ada secara terperinci dan
mengidentifikasikan pasar-pasar yang ada kemudian
mengelompokan pasar-pasar potensial dan memperkirakan
permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
f. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan langkah dimana perusahaan harus
menentukan sasaran pasar yang akan dilayani.penyeleksian pasar
sasaran dan mengukur permintaan pasar sasaran dengan menganalisa
pasar sasaran yang ada secara terperinci dan mengidentifikasikan
pasar-pasar sasaran yang menjadi hot prospek dan memperkirakan
permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
g. Persaingan
Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis yang
dijalankan perusahaan kemudian menggunakan analisa keunggulan
dan daya saing yang ada untuk menentukan wilayah pasar yang
potensial ,besaran potensial laba pokok dan intensitas
pemasaran,karena semakin kuat kekuatan maka akan semakin
terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan
mendapatkan laba yang lebih besar
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 36
5. Aspek Manajemen Dan Organisasi
a. Manajemen dan organisasi Usaha
Manajemen dan organisasi usaha diperlukan untuk menjamin
keberlangsungan dan berkembangnya suatu usaha. Usaha yang
menjadi besar membutuhkan pengelolaan pegawai, bahan baku,
proses produksi dan pemasaran. Semakin banyaknya orang dan
proses yang terlibat semakin kita membutuhkan organisasi. Struktur
organisasi dibuat harus dapat membantu pencapaian tujuan jangka
pendek dan jangka panjang perusahaan serta memberikan fasilitas
bagi pengembangan dan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
b. Relasi dan Jaringan
Berisi tentang strategi untuk menjalin relasi dan jaringan yang dapat
mendukung kegiatan usaha.
6. Aspek Produksi
a. Diskripsi Produk dan Jasa
Berisi tentang penjelasan dan perincian produk atau jasa yang
ditawarkan.Syarat utama agar bisnis dapat berjalan dengan baik,maka
produk perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.Sebaliknya jika produknya kurang memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, walaupun harganya miring, distribusinya
luas dan promosinya gencar perusahaan kemungkinan besar akan
mengalami kegagalan.
b. Proses Produksi dan jasa
Berisi informasi tentang metode ataupun teknik bagaimana produksi
itu dilaksanakan. untuk menciptakan suatu produk dan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.Didalam menjelaskan proses
produksi ini harus berurutan mulai dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi.Dan jika berupa jasa mulai dari kegiatan awal
sampai menjadi jasa akhir yang diterima oleh pelanggan.
c. Mesin dan peralatan yang dibutuhkan
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 37
Berisi informasi tentang mesin ataupun peralatan produksi atau jasa
yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu produk dan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.Didalam penentuan mesin
dan peralatan harus dipertimbangkan untung rugi dari alternatif-
alternatif yang ada untuk menghasilkan suatu produk atau jasa,
kemudian dipilih berdasarkan keuntungan relatif terbesar.
d. Bahan baku dan Bahan Pembantu yang dibutuhkan
Berisi tentang perencanaan bahan baku dan bahan pembantu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli,
persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
e. Tenaga produksi
Berisi tentang perencanaan tenaga kerja baik langsung maupun tidak
langsung yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan
produk atau jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah apakah
tenaga produksi itu dibayar borongan,atau bulanan.Harus disesuaikan
dengan besarnya perputaran barang dari permintaan pasar dan juga
arus perputaran uang kas perusahaan.
f. Biaya produksi
Berisi tentang perencanaan keuangan khususnya biaya produksi yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau
jasa.Agar tidak terlalu membebani cash flow perusahaan,biaya
produksi sedapat mungkin disesuaikan dengan kondisi anggaran dan
permintaan dari penjualan tunai,sedangkan untuk penjualan kredit
dibatasi disesuaikan dengan target biaya perunit yang telah
ditetapkan.
7. Aspek Keuangan
a. Proyeksi Anggaran Usaha
Proyeksi anggaran usaha harus dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kebutuhan
anggaran produksi dan proyeksi pendapatan perusahaan selama
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 38
berjalan,dan waktu titik impas kembali modal perusahaan yang
dimuat dalam laporan keuangan berupa neraca, rugi-laba, dan cash
flow.
b. Analisa kelayakan usaha
Analisis ini berisi tentang perhitungan tingkat pengembalian dari
investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha dan pengembalian
modal usaha. Perhitungan jumlah dana harta tetap dan modal kerja
awal yang diperlukan,struktur pembiayaan proyek, kemampuan
proyek memperoleh laba, memenuhi financial dan mendatangkan
manfaat sosial ekonomi yang lain.Untuk menjamin transparansi dan
menghitung resiko yang akan dihadapi perlu dibuat simulasi dari
berbagai kemungkinan rencana investasi.
Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method,
dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay Back Period = x 1 tahun
Net Income+Depresiasi

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu
metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan
volume penjualan/produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula
sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = x 100 %
Hasil Penjualan−Biaya Variabel

Analisa kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan


dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi
margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau
kerugian minimum sehingga dapat ditentukan rumusan untuk
menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah
ditetapkan.
c. Sumber Pendanaan usaha

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 39


Pemerintah telah menggalakan kebijakan yang mendukung
tumbuhnya wirausaha di Indonesia.Salahsatunya adalah lembaga
intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang
ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
1) Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
Kredit dengan bunga murah yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan contohnya Kredit Usaha Rakyat (KUR),dimana aspek
yang dipentingkan adalah keberlangsungan usaha bukan
Kolateral.Semua Bank baik konvensional,Syariah dan
Perkreditan Rakyat memberikan program KUR.
2) Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-
Undang Koperasi
3) Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-
undang Sumber pendanaan dari penyisihan laba BUMN termasuk
saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-
tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama
dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan
perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para
pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
sekitarnya.Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil,
Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam
lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya
pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil
dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan
usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja /
pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
4) Sumber pendanaan dari dana pihak ketiga dengan sistim
kerjasama atau bagi hasil.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 40
8. Perencanaan Resiko
Pengertian Resiko Usaha Menurut Arthur Williams dan Richard, M H,
(dalam Djojosoedarso,1999);Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil
yang dapat terjadi selama periode tertentu.
Secara istilah resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan
kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan yang disebabkan oleh
kesalahan manusia,kesalahan sistem maupun kejadian yang diluar
kendali manusia.
Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan sistem :
a. Perencanaan yang kurang matang
b. Kurangnya modal
c. Spekulatif
Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan Manusia :
a. Bakat yang tidak cocok
b. Kurang pengalaman
c. Lemahnya pemasaran
d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
e. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kejadian yang diluar kendali
manusia:
a. Krisis Moneter
b. Krisis Politik dan Keamanan
c. Bencana Alam
Untuk itu perlu direncanakan upaya untuk mengatasi/menghindari
resiko tersebut di atas melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi
yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional
diganti dengan teknologi tepat guna/modern
b. Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat
dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal .

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 41


Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan
disenangi pembeli.
c. Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan
usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada
pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep
kerja yang baik.
d. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang
meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi
operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan
pengembangan.
e. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan
konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan
pengeluaran tetap
f. Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang
disenangi calon pembeli.
g. Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
9. Penutup
Berisi tentang strategi-strategi dan tindakan serta modifikasi untuk
mencapai tujuan. Proposal usaha yang disajikan terkadang perlu
dilakukan revisi selama anda berjalan dengan rencana kerja anda, untuk
itu sampaikan secara terbuka permintaan saran untuk perbaikan proposal
anda,buatlah pernyataan yang positif, fokus dan upaya agar proses dan
kesempatan yang ada tetap berjalan.Sampaikan juga kegigihan dan
ketekunan Anda akan memberikan kelimpahan yang Anda inginkan dan
harapkan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 42


KERANGKA PROPOSAL PENAWARAN PRODUK

Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standard dapat juga dinyatakan dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausahawan yang menggambarkan semua unsur yang
relevan, baik internal maupun eksternal, mengenai usaha atau proyek baru,
atau dapat dikatakan bahwa proposal usaha merupakan dokumen tertulis
yang berisai mengenai usaha yang sedang direncanakan.
Pada jaman sekarang penyusunan proposal usaha dapat dijadikan media
komunikasi. Yang penting bagi wira usahawan adalah untuk menerangkan
profil usaha atau bisnis baru harus didiskripsikan , mulai dari proyek yang
akan dilakukannya, yaitu pemasaran , penelitian dan pengembangannya,
management usaha resiko yang dihadapi, masalah financial, samapai
penhjadwalan waktunya.
Adapun deskripsi tiap aspek sangat penting untuk memberikan
gambaran yang jelas mengenai usaha /produk yang akan diajukan, kemana
proposal akan dibawa dan bagaimana wirausahawan dapat merealisasikan
proposal usaha tersebut
Sebelum membuka usaha seorang wirausawan perlu menyusun dan
menetapkan llangkah-langkah yang tepat untuk dapat mencapai ke-
berhasilannya. Langkah-langkah ini menyangkut segala sesuatu yang akan
dilakukannya, management usaha, pamasaran, pemilihan produk, resiko
yang harus dihadapai serta masalah keuangan. Langkah-langkah tersebut
disusun rapid an tertulis dalam bentuk proposal.
Gambaran unsur usaha yang dikemukakan sangat penting untuk mem-
beri penjelassan mengenai produk yang ditawarkan. Begitu pentingnya
proposal usaha maka hendaknya penyususnan proposal usaha harus murni
dibuat oleh wirausawan sendiri dan tidak sekedar menyalin proposal usaha
milik orang lain. Proposal usaha pada intinya mencakup sasaran dan strategi.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 43


Sasaran adalah apa yang ingin dicapai perusahaan, seangkan strategi adalah
arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha. Dalam strategi mencakup
perihal persiapan perusahaan untuk menghadapi situasi yang ada.
Faktor – Faktor Penyususunan Proposal Usaha
Dalam penyusunan proposal usaha perlu diperhatikan beberapa factor
berikut :
1. Tujuan yang realistis
Tujuan yang akan dicapai dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam
menentukan langkah-langkah kedepan serta harus disesuaikan dengan
kemampuan ,spesifik dan dapat diukur serta ada kesatuan antara waktu
dan parameternya
2. Fleksibelitas
Harus mudah disesuaikan dengan perkembangan usaha dan memung-
kinkan munculnya alternative strategi yang dipormulasikan
3. Batasan waktu
Sub-sub tujuan proposal usaha harus dibuat secara berkesinambunangan
dan adanya evaluasi waktu (skhedule kerja) atau kemajuan yang akan di-
capai didalam usaha Jadi buatalah cek list target development untuk
mengukur pencapain target pekerjaan atau perkembangan proyek
ataupun product.
4. Komitmen
Usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibatat, baik
itu dari pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan ataupun anggota lain.
Sangat diperlukan komitmen yang tinggi atas usaha yang akan dicapai
serta mental yang handal apapun yang terjadi penuh perjuangan,
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, motto itu perlu kita pegang
dan perlu diyakini bahwa segala usaha yang dilakukan dengan prosedur
yang baik dan benar suatu saat akan mencapai keberhasilan. Walaupun
ada orang yang tidak percaya bahwa dunia berputar oleh orang yang
sedang mendapat kejayaan tapi untuk orang yang sedang dibawah dalam
arti kata sedang merintis ataupun bangkrut kita harus yakin bahwa dunia
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 44
akan beputar memutarkan kondisi kita yang sedang bangkrut menjadi
sukses.
Petunjuk Penyusunan Proposal Usaha
Menetapkan jenis usaha yang diinginkan dan sekaligus menguntungkan
adalah pekerjaan yang tidak mudah. Seorang wirausahawan harus bersedia
bekerja keras mencari informasi kira-kira usaha apa yang paling cocok dan
menguntungkankhususnya dibidang multimedia.
Setelah mempunyai keyakinan yang mantap, tindakan selanjutnya
adalah menyusun proposal usaha.
Namun, secara umum, proposal usaha harus disusun berdasarkan
analisis wirausahawan terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang akan dihadapi.
Ada beberapa petunjuk dalam penyusunan proposal usaha, antara lain:
1. Menetapkan jenis usaha yang diinginkan.
2. Menetapkan aspek produk yang akan dibuat.
3. Menetapkan aspek pemasaran produk.
4. Menetapkan aspek teknis, penyaluran produk.
5. Menetapkan aspek organisasi dan manajemen.
6. Menetapkan aspek yuridis.
7. Melalsanakan aspek administrasi.
8. Mengetahui aspek sumber keuangan.
9. Mempelajari aspek kebijakan pemerintah daerah.
10. Mempelajari aspek ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
Tidak ada aturan baku yang mengatur dalam penyusunan draf proposal
usaha. Akan tetapi, pada umumnya proposal usaha memuat hal-hal sebagai
berikut.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 45


1) Kembangkan style khusus untuk sampul dan kemasan proposal, termasuk
kustom pilih Font, seni sampul dan grafis, illustrasi dan gambar, bagian yang
unik dan style paragraph, dan penjilidan yang rapih. Kerjakan proposal anda
sebaik mungkin

2) Buatlah seluruh kemasan dengan sederhana dan simple, tetapi tampak resmi.
Bagian sederhana dari pendekatan tersebut berarti tidak repot dengan banyak
font dan style. Kecermatan ini mungkin akan berasil untuk proposal yang
ditujukan pada agen-agen pemerintah, dimana 10 point Tahoma atau 12 point
Arial mungkin tidak hanya standard de facto, tetapi format dokumen yang
diminta. Akan tetapi untuk pendekatan yang sedehana seberkas kertas sudah
cukup. Jangan coba mendandani seberkas kerta sudah cukup jangan coba
mendandani presentasi sederhana dengan folder Pee-Chee atau sampul plastic
murahan ; jagalah agar tetap tipis dan bermakna

I. Halaman Depan
Sampul dan kemasan memiliki banyak pilihan untuk mendesain
tampilan dan rasa proposal anda. Meskipun kita sering memperingatkan
untuk tidak meniali buku dari sampulnya kenyataannya seorang
pelaksana membutuhkan waktu sekitar dua detik untuk menilai kualitas
dokumen yang sedang ditangani. Terkadang mereka memutuskan
sebelum mereka menyentuhnya. Perkirakan orang akan membaca
proposal anda dan temukan keinginan mereka sesuaikan proposal anda
dengan keinginan mereka,
Ada dua strategi untuk bahwa dokumen proposal anda masih amatir
dan belum proposional (menghindari kesan negatip).Pada halaman depan
juga dicantumkan nama dan alamat perusahaan.serta nama orang yang
bertanggung jawab.
II. Daftar Isi
Para eksekutif yang sibuk ingin mengantisipasi sebuah dokumen dan
memahami isinya dalam urutan singkat. Sebuah daftar isi atau indeks
merupakan sebuah cara langsung untuk mempersetasikan elemen-elemen
proposal anda dalamikhtisar yang dipadatkan. Dalam beberapa situasi
anda boleh menyertakan sebuah ringkasan eksekutif (eksekutif summary)
sebuah pendahuluan yangberisibeberapa paragraph mengenai deskripsi

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 46


yang ringkas dan tajam, serta total anggaran. Ringkasa tersebut harus
berada pada halaman atau hal berikutnya. Berisi kerangka proposal usaha
dengan dilengkapi nomor halaman.
III. Deskripsi analisa kebutuhan
Dalam beberapa proposal sangat berguna untuk mendeskripsikan
alas an proyek yang dikemukakan dalam beberapa detail. Deskripsi dan
analisis kebutuhan sudah umum yang harus melewati hirearki para
eksekutif perusahaan untuk mencari persetujuan dan pendanaan
Dalam proposal usaha diungkapkan strategi perusahaan dan tim
manajemen pengelola perusahaan.
IV. Audiens Sasaran
Semua proposal multimedia harus menyertakan sebuah bagian yang
menjelaskan audiens sasaran dan platform sasaran.ketika kapabilitas
multimedia pengguna akhir memiliki range yang luas dan tak terbatas ,
maka penting untuk menjelaskan perangkat lunak dan perangkat keras
platform pengiriman yang ingin disajikan. Sebagai contoh jika proyek
anda membutuhkan player compact disk, tetapi platform pengguna akhir
tidak memiliki satupun, anda harus menyesuaikan stategi multimedia
anada dengan merevisi rancangan tersebut atau meminta pengguna akhir
untuk memiliki sebuah player atau bahkan menjadi peluanga proyek baru
yaitu dilengkapi dengan pengadaan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
Menjelaskan mengenai pasar yang dituju, besar potensi pasar dan
berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen pada masa
mendatang.
V. Strategi Kreatif.
Bagian startegi kreatif sebuah deskripsi mengenai look and feel dari
proyek itu sendiri sangat penting bagi proposal anda, khususnya jika para
eksekutif melihat proposal, anda tidak menyajikan kreatif session atau
tidak berfartisipasi dalam pembahasan pendahuluan. Jika anda memiliki
gallery proyek yang sudah selesai hamper sama dengan upaya penawaran
anda maka akan sangat membantu jika strategi kreatip itu dimasukan
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 47
kedalam proposal anda proposal anda buatlah heading terpisah dan
masukan grafis dan diagram. Garis besarna yaitu menjelaskan tentang
kualitas, kuantitas, kegunaan, dan keistimewaan barang dan jasa produk
yang dihasilkan dengan stategi dan sajian yang menarik.
VI. Implementasi proyek
Sebuah proposal harus bias menjelaskan bagaimana proyek tersebut
akan diorganisasikan dan dijadwalkan perhitungan biaya akan didasarkan
pada penjelasan ini bagian implementasi proyek proposal anda akan
memuat kalender detail, dengan perencanaan proyek PERT serta daftar
tugas khusus dan tanggal penyelesaian, deliverable dan jadwal kerja yang
disertakan . Informasi ini mungkin luas dan detail, tergantung tuntunan
klien bagian implemtasi proyek tidak hanya berkisar tentang berapa
banyak pekerjaan yang ada, melainkan bagaimana pekerjaan akan
dikelola dan dilakukan . anda mungkin tidak perlu memperhitungkan
waktu dalam jam-jam kerja, tetapi lebih pada jumlah waktu kalender
yang diminta untuk menyelesaikan setiap tahap.
VII. Anggaran
Anggaran berhubungan langsung dengan cakupan kerja yang sudah
disusun dib again implemenatasi proyek . Pilihlah biaya terperinci dari
deskripsi imoplemenatasi proyek dan gabungkan waktu tugas dari setiap
tahap proyek kedalam kegiatan yang berguna bagi klien. Menjelaskan
mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan,
aliran kas, dan pendapatannya.

Berikut ini contoh draf proposal usaha.

Contoh draft proposal usaha model 1

Bagian 1
Pendahuluan
A. Nama dan alamat perusahaan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 48


B. Nama dan alamat penanggung jawab
C. Informasi usaha.

Bagian 2
Deskripsi aspek – aspek usaha
A. Deskripsi umum usaha.
B. Latar belakang industri.
C. Sejarah dan latar belakang perusahaan.
D. Tujuan dan pembagian waktu.
E. Kenaikan produk atau pelayanan.

Bagian 3
Aspek Pemasaran
A. Penelitian
B. Target pasar atau konsumsi
C. Ukuran dan tren pasar
D. Situasi persaingan
E. Kalkulasi/perkiraan bagian pasar
F. Rencana pemasaran
G. Strategi pasar
H. Masalah penetapan harga
I. Periklanan dan promosi

Bagian 4
Penelitian, Model dan Pengembangan
A. Pengembangan dan rencana desain
B. Hasil-hasil penelitian teknologi
C. Kebutuhan asisten penelitian
D. Struktur biaya

Bagian 5
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 49
Aspek Pabrik
A. Analisis lokasi
B. Kebutuhan produksi (fasilitas dan peralatan)
C. Penyuplai/factor transportasi
D. Suplai tenaga kerja
E. Data biaya pabrik

Bagian 6
Aspek Manajemen
A. Tim manajemen
B. Struktural legal (perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja,
kepemilikan)
C. Susunan direktur, penasihat, konsultan, dan lain-lain

Bagian 7
Aspek Manajemen
A. Masalah-masalah yang potensial
B. Resiko dan hambatan
C. Tindakan alternative

Bagian 8
Aspek Finansial
A. Perkiraan Finansial
B. Keuntungan dan kerugian
C. Arus kas
D. Analisis Break even poin
E. Biaya
Bagian 9
Aspek Jadwal Pembagian Waktu
A. Penentuan waktu dan tujuan
B. Batas waktu
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 50
C. Hubungan peristiwa-peristiwa

Bagian 10
Apendiks atau Bibliografi
D. Surat-surat
E. Data penelitian pasar
F. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
G. Daftar harga dari pemasok barang

TUGAS

Mahasiswa membuat proposal wirausaha

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 51


SALESMAN SHIP

Teknik Menjual dan Presentasi


1. Teknik Menjual
Menjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menarik
perhatian pembeli agar barang, jasa, ide, peluang atau “diri sendiri “
dibeli atau dituruti oleh konsumen. Dalam kegiatan menjual diperlukan
suatu metode atau teknik bagaimana cara menjual.
Untuk terjadinya suatu penjualan, seorang penjual harus
mengemukakan beberapa hal mengenai barang, antara lain :
a. Penjelasan mengenai harga yang memadai untuk pemilihan barang
yang ditawarkan.
b. Faedah atau kegunaan barang.
c. Kekhususan atau keistimewaan barang
d. Keuntungan tertentu yang mungkin timbul dan diperoleh pembeli
dari pemilihan barang itu.
Pertanyaan pertama seorang penjual menurut Atkinson
Kirkpatrick (1966), what can I do for my prospect and customers – apa
yang saya dapat lakukan untuk kepentingan langganan dan masa depan
saya? Buka sebaliknya what can my prosect and customers do for me?–
apa yang saya harapkan dari langganan dan kemungkinan masa depan
saya?
Lebih lanjut Atkinson menggambarkan profesionalisme penjual:
a. He posses a satisfactory amount of basic ability to sell (memiliki
kemampuan menjual yang memuaskan).
b. He consciously chose the selling field and is proud of it (dia bangga
memilih pekerjaan menjual ini)
c. He is loyal to high ethical standards (dia memiliki standar etika yang
tinggi)
d. He is skilled in his work (terampil dalam pekerjaan)

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 52


e. His knowledge is thorough (memiliki pengetahuan)
f. He is true to his obligations (benar bila berjanji)
g. He stay up to date because he never stops learning (dia tidak
ketinggalan jaman, karena selalu belajar)
h. He maintains his self respect and his independence (dia memelihar
keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya)
i. He knows that to sell is to serve (dia mengetahui bahwa pekerjaan
menjual artinya melayani)
Sistem penjualan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Penjualan langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana penjual
langsung berhubungan, berhadapan atau bertatap muka dengan calon
pembeli atau langganannya.
Disini pembeli dapat langsung mengemukakan keinginannya
bahkan sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian.
Penjual sebagai alat penghubung bagi perusahaan dan sebagai wakil
perusahaan dalam menghadapi pembeli dapat membantu pembeli
untuk menetukan pilihannya. Tetapi sering terjadi bahwa penjual
justru mempengaruhi pembeli dalam proses pembeliannya. Penjualan
langsung ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penjualan
melalui toko dan penjualan diluar toko.
1) Penjualan Melalui toko
Penjualan melalui toko ini sering dilakukan untuk
penjualan eceran. Namun, tidak berarti bahwa penjualan eceran
itu selalu dilakukan melalui toko. Penjualan partai besar dapat
dilakukan oleh penjual yang memiliki toko. Dalam penjualan ini,
pembeli harus datang ke toko untuk mendapatkan kebutuhannya.
Jadi, transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli
itu tetjadi di toko. Semua contoh barang yang ditawarkan oleh
penjual ditempatkan di toko.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 53


2) Penjualan di luar toko
Penjualan diluar toko dapat dilakukan oleh salesman dari
sebuah perusahaan. Oleh para pedagang kaki lima, ataupun oleh
para penjaja keliling yang menawarkan barangnya ke rumah-
rumah konsumen.
Cara seprti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer
atau pengusaha kecil saja, melainkan pengusaha besar juga
sering melakukannya.
b. Penjualan Tidak langsung
Di muka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta
definisinya, dimana penjualan itu terjadi dengan bertemu muka.
Namun dalammprakteknya, terdapat variasi ”menjual” yang
dilakukan oleh para penjual, yaitu tidak menggunakan individu atau
tenaga-tenaga penjualan.
Adapun factor-faktor atau masalah-masalah yang dapat
mempengaruhi terjadinya penjualan tidak langsung adalah :
1) Jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh.
2) Respons masyarakat terhadap sebuah iklan atau katalog.
3) Biaya penggunaan salesman cukup besar bagi perusahaan.
4) Biaya pemesanan langsung cukup besar bagi pembeli, dan
5) Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli ataupun penjual.
Karena penjual atau produsen tidak berhadapan muka secara
langsung dengan calon pembeli atau langganannya, maka transaksi
jual-beli itu dapat dilakukan melalui surat, telepon, atau cara khusus
lainnya, seperti mesin penjualan otomatis. Contoh penjualan secara
tidak langsung sebagai berikut :
1) Penjualan melalui Surat atau Pos
Praktek penjualan melalui pos sering terjadi bilamana :
a) Konsumen tertarik dan membeli barang-barang seperti yang
terdapat dalam sebuah iklan
atau katalog.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 54
b) konsumen mengisi formulir pesanan yang diterima secara
langsung dari penjual
c) langganan mengirim pesanan kepada penjual melalui pos.
Biasanya dalam katalog tercantum jenis produk yang
ditawarkan beserta harganya secara lengkap. Katalog ini dapat
berbentuk buku kecil, folder, atau daftar yang dimuat dalam
surat kabar. Misalnya, sering ditemui adanya toko buku yang
mengiklankan buku-buku yang ditawarkan beserta harganya.
Disitu dinyatakan bahwa pembeli yang berminat dapat
mengirimkan sejumlah uang beserta ongkos kirimnya.
Dalam praktek dijumpai pula apra penyalur atau toko-toko
yang mengirimkan pesanan kepada produsen melalui pos. pada
umumnya, cara seperti ini hanya dilakukan jika pembeli
bertempat tinggal jauh dari toko atau di luar kota.
2) Penjualan Melalui Telepon
Kadang-kadang pembeli menginginkan agar pesanannya
cepat sampai atau cepat diterima oleh penjual. Untuk maksud
tersebut dapatlah dilakukan dengan menggunakan telepon. Baik
untuk luar kota ataupun dalam kota, cara tersebut mudah
dilakukan. Dalam penjualan melalui telepon ini, biasanya
penjual lebih mengutamakan langganan atau pembeli yang sudah
biasanya atau sudah mengenal produk yang dipesan atau sudah
menjadi langganan.
3) Penjualan dengan Menggunakan Mesin Otomatis
Ini dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil
bentuknya dan nilai perunitnya rendah, seperti permen. Dengan
memasukkan koin atau uang logam ke dalam mesin, pembeli
akan mendapatkan barang tersebut setelah menekan tombol.
Karena bentuk mesin ini kebanyakan kecil atau tidak
terlalu besar, maka pengorganisasianya sering dilakukan di
dalam toko. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan,
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 55
disamping penjual sendiri dapat mengawasinya. Penjual yang
menggunakan otomatis memandang bahwa biaya yang harus
dikeluarkan untuk mengoperasikan lebih mudah daripada tenaga
penjualan.
Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang
berkaitan dengan teknik menjual, salah satunya adalah
berdasarkan 5 konsep AIDAS.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha
dalam melakukan kegiatan penjualan berdasarkan 5 konsep
AIDAS sebagai berikut :
1. Perhatian (Attention)
2. Minat (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Tindakan (Action)
5. Kepuasan (Satisfaction)
1. Perhatian (Attention)
Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar
calon konsumen memperhatikan penawaran yang
dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon
konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik,
tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan
memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang
akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli.
2. Minat (Interest)
Pada tahap minat (interest) wirausaha berusaha
meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat
dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan,
mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen.
3. Keinginan (Desire)
Pada tahap keinginan (desire) wirausaha harus dapat
meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 56
yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk
yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk
tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari
calon konsumen adalah factor pendapatan, pendidikan, status
social, jenis kelamin dan lain lain.
4. Tindakan (Action)
Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat
mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan
memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli
merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan
keuntungan bagi konsumen.
5. Kepuasan (Satisfaction)
Pada tahap kepuasan (satisfaction) wirausaha harus dapat
memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli
sesuai denga harapan konsumen.

Selain 5 konsep AIDAS terdapat Pelayanan Prima yang


dikembangkan berdasarkan konsep A3 yaitu :
1. Attitude (sikap)
2. Attention (Perhatian)
3. Action (tindakan)
Seni menjual dan teknik promosi
1. Konsep Attitude (Sikap)
Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan
perilaku yang baik dan menyenangkan dari wirausaha seperti
penampilan dan sikap yang sopan serta berfikir positif dalam
melayani sehingga calon konsumen merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan dan kemungkinan besar
pengalamannya disampaikan kepada orang lain dan menjadi
promosi gratis bagi perusahaan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 57


2. Konsep Attention (perhatian)
Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap
barang atau jasa, wirausaha dapat memberikan perhatian
kepada calon konsumen dengan memberikan informasi yang
baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti mendengarkan
dan memahami kebutuhan konsumen serta Mencurahkan
perhatian penuh kepada konsumen.
3. Konsep Action (tindakan)
Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan
jasa yang ditawarkan, wirausaha harus segera melakukan
tindakan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen
dengan mewujudkan kebutuhan konsumen dan menyatakan
terimakasih dengan harapan konsumen kembali.
Beberapa teknik menjual yang sering digunakan dilapangan
a. Memanipulasi barang, jasa atau ide dengan cara memasang iklan
mini, brosur dan sejenisnya contoh teknik menjual yang dilakukan
sebuah lembaga pendidikan yang memakai nama perguruan tinggi
terkemuka di Indonesia didalam brosurnya berbunyi “jaminan
diterima”. Meniru merk adalah membuat merk mirip dengan merk
produk yang sudah terkenal dengan maksud tidak perlu lagi bersusah
payah membangun merk dan berpromosi.
b. Mengatur keuntungan, contohnya yang dilakukan oleh sebuah
hypermarket dengan menawarkan harga terbaik untuk konsumen,
teknik menjual dengan harga semakin murah karena hypermarket
tersebut mendapat pasokan barang dalam jumlah besar sehingga
mendapatkan potongan harga yang besar pula dari supplier.
c. Subsidi silang harga, diartikan bahwa wirausaha menjual produk
yang satu dengan harga murah dan produk yang lain dengan harga
lebih mahal atau yang satu rugi yang lain untung besar, atau produk
jasa bisa dikatakan gratis untuk jasa yang lain diberikan harga yang
pantas.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 58
2. Teknik Presentasi
Presentasi dalam penjelasan umum adalah penyajian atau
penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan
masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu
ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan
bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat
presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu
yang ditentukan.
Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal
yang perlu diperhitungkan. Hal yang dimaksudkan tersebut adalah
sebagai berikut :
e. Menarik minat dan perhatian peserta
a. Mengarahkan perhatian peserta
b. Mempertahankan minat dan perhatian peserta
c. Menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
d. Menjaga etika atau kode etik presentasi
Tujuan Presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah :
a. Menginformasi
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain.
Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara
detail dan jelas sehingga pendengar dapat menerima informasi
dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang
diberikan tersebut.
b. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara
logis (masuk akal) dan sistematis sehingga menyakinkan pendengar
atas suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan informasi

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 59


dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi keyakinan orang
atas presentasi yang sampaikan.
c. Membujuk
Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk
melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan
(ajakan), atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga
pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu
tindakan.
d. Menginspirasi
Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan memberikan
motivasi kepada pendengar atau audiens.
e. Menghibur
Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada orang atau
pendengar melalui informasi yang disampaikan dalam presentasi.
Syarat-Syarat Presentasi
a. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b. Mempunyai keberanian
c. Memiliki ketenangan sikap
d. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
e. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi
apapun yang mungkin timbul saat presentasi
f. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung
Ciri-Ciri Presentasi Yang Baik Dan Benar
a. Penyampain dengan semangat dan siap mental. Kadar semangat
harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat,
karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga
harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
b. Kejelasan berbicara di depan audiens. Alat pembicara harus
disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar
samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara
hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 60
c. Disajikan secara sistematis. Kesistematisan penyajian mempengaruhi
konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
d. Memberi argumen yang dapat diterima. Argumen hendaknya dapat
diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya
disampaikan pada sesi tanya jawab.
e. Slide dapat terbaca dan menarik. Slide yang terbaca ataupun slide
menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai,
bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan
multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemunculan peta
konsep, penyesuaian komposisi warna.
f. Kontak mata dengan audiens. Agar penyampaian presentasi tidak
berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan
seluruh audiens.
g. Melakukan gerak berbicara. Gerakan pada saat penyampaian harus
sesuai, presentasi yang terlalu kaku dan juga terlalu hiperaktif akan
mempengaruhi penampilan anda.
h. Penggunaan pakaian yang serasi. Saat akan melakukan presentasi
menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak
mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
i. Memiliki sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik
ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara
pembicara dengan audiens. Dengan itu presentasi anda akan lebih
hidup.
j. Disampaikan secara tepat waktu. Pembicara harus memperhatikan
kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya
menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan
mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi
yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa
bosan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 61


Cara Membuat Presentasi Penjualan Yang Efektif
Kualitas presentasi penjualan akan menentukan apakah calon
pelanggan membeli dari kita atau salah satu pesaing kita.
Jika berhasil meyakinkan pelanggan dengan cara yang tepat maka
akan suskes adanya. Sebaliknya jika gagal meyakinkan pelanggan maka
akan gagal melakukan penjualan.
Terkait dengan hal ini ada tiga langkah sederhana bisa dilakukan.
a. Menciptakan perhatian
Pembukaan presentasi akan menjadi pintu pertama keberhasilan
presentasi. Karena berminat dan tidaknya pelanggan, akan terbangun
di saat-saat pertama presentasi yang dilakukan. Karena itu pikirkan
dengan seksama bagaimana pembukaan presentasi yang menarik
perhatian calon pelanggan, pembukaan yang menumbuhkan minat
mereka untuk ingin tahu lebih dalam tentang produk atau layanan
yang dijual.
Dalam hal ini beberapa teknik pembukaan bisa dilakukan.
1) Menjelaskan maksud dan menunjukkan manfaat utama yang akan
didapatkan oleh calon pelanggan
Cara ini sangat sederhana tapi kuat untuk membuka. Anda hanya
perlu menjelaskan apa maksud Anda, apa tujuan Anda dan apa
benefit utama yang akan di dapatkan calon pelanggan setelah
mendengarkan presentasi Anda.
Contoh :Misalnya melakukan presentasi penjualan dalam rangka
lounching dan promosi produk peramping peramping tubu.
Bisa membukanya dengan kalimat seperti di bawah ini.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 62


Selamat pagi semuanya...

Senang sekali saya bisa berada di tengah-tengah Anda semua pada


hari ini.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Rona Binham, saya adalah


senior manager dari PT. Cantik Sentosa.

Di sini saya tidak akan berbicara lama, karena saya tahu waktu
Anda sangat berharga. Saya hanya butuh waktu empat puluh lima
menit saja untuk menjelaskan tentang cara diet terbaru yang praktis
tanpa efek samping.

Diakhir presentasi nanti ibu-bu akan menyadari bahwa ramping itu


tidak sulit, ramping itu tidak harus rumit dan ramping itu bisa
dilakukan dalam waktu singkat tanpa harus frustasi tanpa haru ada
efek samping.
Itu adalah contoh bagaimana membuka presentasi dengan cara
menjelaskan maksud dan menunjukkan manfaat utama yang akan
didapatkan oleh calon pelanggan.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 63


2) Menjelaskan adanya keinginan tanpa sulit terpenuhi dan produk
Anda adalah solusinya
Contohnya kalimat pembukaannya bisa seperti ini:

Selamat pagi ibu-ibu semua


Apa kabar?
Senang bisa bertemu dengan Anda dipagi hari yang
menyenangkan ini.
Ok, sebelum saya masuk ke poin pembicaraan, izinkan saya
memaparkan beberapa hal yang sangat diinginkan oleh banyak
wanita dari tubuh mereka. Dan mungkin, ini juga merupakan
sesuatu yang sangat Anda impikan dan Anda idam-idamkam.
Pertama, hampir semua wanita ingin tubuhnya ramping.
Kedua, hampir semua wanita ingin tubuhnya sehat. ketiga,
hampir semua wanita ingin terlihat energik.
Tidak peduli apapun profesi Anda dan aktifitas Anda, saya
yakin Anda semua menginginkannya.
Tapi yang jadi masalah, mudahkah itu untuk dilakukan?
Program diet biasa, lama dan cenderung memberatkan.
Produk pelangsung tubuh di pasaran, bisa merampingkan tapi
banyak efek sampingnya.
Lantas adakah solusi ramping yang mudah dilakukan,
prosesnya cepat dan tidak memberatkan. Adakah produk
pelangsing tubuh yang aman tanpa efek sampaing?
Jawabannya ada, sebentar lagi saya akan tunjukkan kepada
Anda.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 64


3) Memaparkan masalah utama
Selain dua cara di atas presentasi juga bisa dibuka dengan
memaparkan masalah utama, memaparkan ketakukan-ketakutan
yang dialami oleh calon pelanggan. Kalau perlu tunjukkan bukti
dengan data atau fakta yang kuat.
Itulah tiga cara bagaimana membuka presentasi penjualan. Pilih
salah satu yang paling nyaman digunakan.
b. Menawarkan Produk
Setelah anda berhasil menciptakan perhatian calon pembali,
selanjutnya silakan tawarkan produk. Kenalkan produk kepada calon
pembeli. Jangan terlalu banyak berbicara tentang fitur produk,
kecuali fitur-fitur utama yang perlu diketahui oleh calon pembeli.
Fokus kepada manfaat-manfaat utama yang akan didapatkan oleh
calon pembeli.
Kemudian demontrasikan penggunaan produk untuk memudahkan
calon pembeli cara pemakaian dan penggunaannya.
Setelah mengenalkan produk, kita sudah mendemonstrasikan cara
penggunaan produk, selanjutnya tunjukkan testemoni jika ada.
Kalau produk kita baru, dan presentasi ini adalah lounching
pertama, testemoni bisa dari pakar yang masih terkait dengan produk.
Jika sudah mengenalkan produk dan manfaatnya. Kita sudah
menunjukkan testemoni, selanjutnya bisa satu atau beberapa
keistimewaan dari produk kita di banding produk sejenis di pasaran.
Teknik ini efektif supaya calon pembeli melihat keunikan dari
produk.
c. Closing to Sale
Penutupan presentasi penjualan harus bersifat ajakan. Gagal
closing maka, akan gagal menjual. Closing to sale harus dibuat
supaya calon pembeli mau membeli produk hari itu juga.
Untuk melakukannya bisa menggunakan gabungkan beberapa
teknik ini di bawah ini.
Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 65
Otoritas + Now or Never + Kelangkaan + Harga diskon + bonus (
jika ada).
Contohnya dapat dilihat seperti kalimat berikut ini.

Baik ibu-ibu sekalian, itulah tadi informasi seputar produk


unggulan yang hari ini kami luncurkan. Sebagai perusahaan yang
telah melayani ribuan customer, yang telah mendapatkan
pengakuan dari pakar-pakar kecantikan kami sangat ingin bisa
membantu dan memberikan solusi yang terbaik untuk Anda.
Bagi Anda yang ingin tampil ramping cantik dan trendi,
produk ini bisa didapatkan hanya dengan harga Rp.300.000 saja.
Ya, Anda tidak tidak salah dengar, kami jual produk ini
hanya Rp.300.000 saja. Penawaran ini sangat murah jika
dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di luar sana. Ini
sebanding dengan manfaat yang akan Anda dapatkan.
Tapi saya punya kabar gembira untuk Anda, dalam rangka
peluncuran produk kami ingin memberikan penawaran spesial
untuk Anda yang ingin membeli produk kami hari ini juga.
Khusus untuk Anda yang datang hari ini Anda tidak perlu
mengeluarkan Rp.300.000 untuk mendapatkannya. Tapi cukup
dengan Rp.150.000 saja Anda bisa mendapatkan produk unggulan
kami ini.
Dan khusus untuk 100 pembeli tercepat kami masih akan
tambahkan 2 bonus istimewa. Bonus pertama, majalah hidup
sehat senilai R.30.000. Corset peramping tubuh senilai Rp.
100.000 secara cuma-Cuma.
Jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 66


Itu adalah kalimat penutupan untuk closing to sale. Setelah Anda
menutup dengan kalimat seperti di atas pastikan Anda mengarahkan
ke mana atau ke siapa audiens harus membeli produk Anda.
Contoh di atas hanya salah satu contoh dari kalimat penutupan
penjualan. Masih ada cara-cara lain yang bisa juga Anda lakukan.
Misalnya dengan menyimpulkan minimal tiga manfaat yang akan
didapat setelah calon pelanggan memakai produk, melakukan teknik
banding dengan pesaing dari sisi manfaat (khusus untuk produk yang
harganya lebih mahal dari produk lain yang ada di pasaran).

Demikianlah tiga langkah bagaimana cara membuat presentasi


penjualan.
Cara diatas belum tentu pasti bekerja, karena masih ada faktor-
faktor lain yang juga akan menentukan.
1. Pemahaman terhadap produk
2. Pemahaman terhadap calon pembeli
3. Kemampuan berbicara
4. Kemampuan menggunakan media visual atau peraga yang
digunakan.
5. Kredibilitas sebagai pembicara

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 67


DAFTAR PUSTAKA

1. Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta,


Bandung.
2. Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung: PT Alfabeta.
3. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
4. Arikunto, Suharsimi. 2014. Evaluasi Program Pendidikan. Edisi Kedua.
Jakarta: Bumi Aksara.
5. Fadiati, Ari, M.Si. Purwana Dedi, M.Buss. 2011. Menjadi Wirausaha sukses.
Bandung PT Remaja Rosdakarya.
6. Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-
2.Bandung: Alfabeta.
7. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
8. Kasali Rhenald. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan
Publika.
9. Kasmir. 2013. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
10. Kotler, Philip, 2010, Manajemen Pemasaran, Indeks, Jakarta.
11. Muhammad, Abdul Kadir. 2006. Hukum Perjanjian. PT. Alumni: Bandung.
12. Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
13. Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV
Pustaka Setia.
14. Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.
Salemba Empat. Jakarta.
15. Subekti. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. 2014.PT Balai
Pustaka: Jakarta Timur.
16. Suryana. 2013. Kewirausahaan Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
17. Sutojo, Siswanto, 2008, Salesmanship Keahlian Menjual Barang dan Jasa,
Edisi 2, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 68


18. Toha, Miftah. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja
Grafindo
19. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
20. Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Buku Panduan Praktik Kewirausahaan Page 69

Anda mungkin juga menyukai