Anda di halaman 1dari 39

Kinetika Bahan Pencemar di

Lingkungan
Desy Sulistiyorini, SKM, M.Sc
Agenda
• Jenis Pencemaran dan Bahan Pencemar

• Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

• Transformasi dan Degradasi Bahan Pencemar

• Persistensi Bahan Pencemar di Lingkungan

• Proses Bioakumulasi

Sample Footer Text 2/3/20XX 2


Jenis Bahan
Pencemar
Subtitle
Jenis Pencemaran

Jenis
Pencemaran

Pencemaran
Pencemaran Pencemaran Pencemaran Pencemaran
Suara
Udara Air Tanah Radiasi
(Kebisingan)
Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara, yaitu benda asing yang masuk matra udara yang kemudian mempengaruhi
kualitas udara di suatu wilayah tertentu.
Jenis pencemaran udara utamanya berupa:
• carbon oxides (CO dan CO2),
• sulfur oxides (SO2 dan SO3),
• nitrogen oxides (N2O, NO dan NO2),
• hydrocarbons (CH4, C4H10 dan C6H6),
• photochemical oxidants (O3, PAN dan berbagai aldehid),
• particulates (asap, debu, kabut, jelaga, asbestos, Pb, Be, Cd, minyak, semprotan, garam sulfat),
• other inorganic compounds (asbestos, HF, H2S, NH3, H2SO4, HNO3),
• other organic compounds (pestisida, herbisida, berbagai alkohol, asam, bahan kimia lain), radioactive
substances (tritium, radon, emisi dari BBM, instalasi pembangkit listrik)

5
Jenis Pencemaran
2. Pencemaran Air, yaitu benda asing yang masuk ke dalam suatu wilayah perairan
dan menurunkan kualitas air di wilayah perairan tersebut.
Jenis bahan pencemar air utamanya berupa:
• oxygen demanding wastes (limbah rumah tangga,
• kotoran hewan,
• limbah industri),
• diseases causing agents (fungi, bakteri, dan virus),
• inorganic chemicals and minerals (asam, garam, dan logam beracun),
• organic chemicals (pestisida, plastik, deterjen, limbah industri dan minyak),
• plant nutrients (nitrat dan fosfat),
• sediments (tanah, lumpur dan benda padat yang dibawa erosi),
• radioactive substances, dan
• heat (berasal dan industri dan air pendingin dari instalasi pembangkit listrik).

6
Jenis Pencemaran
3. Pencemaran Tanah
yaitu benda asing yang ditambahkan di suatu areal lahan yang menyebabkan
kualitas tanah di areal lahan tersebut kualitasnya menurun atau membahayakan
makhluk hidup yang memanfaatkan tanah tersebut.
Jenis bahan pencemar tanah dapat berupa:
• bahan kimia,
• mikroorganisme,
• bahan radioaktif.
Semua bahan pencemar yang ada dalam air juga mencemari tanah yang berkontak
langsung dengan air tercemar tersebut.

7
Jenis Pencemaran
4. Pencemaran Suara (Kebisingan)
• Pencemaran Suara (kebisingan), yaitu terjadinya bising (noise) di suatu lingkungan
dan melampaui Nilai Ambang Batas yang ditentukan sesuai peruntukan
lingkungan tersebut.
• Pengaruh kebisingan pada kesehatan manusia ditentukan oleh tingkat (kerasnya
suara), jarak, dan intensitas kebisingan dari sumbernya.
• Setiap peruntukan lingkungan, misalnya lingkungan permukiman, lingkungan
industri, dan lingkungan perkantoran, memiliki ambang batas yang berbeda satu
sama lain.

8
Jenis Pencemaran
5. Pencemaran Radiasi
yaitu adanya bahan bersifat radioaktif yang memiliki kekuatan radiasi melampaui
Nilai Ambang Batas yang ditentukan (radiasi bahan radioaktif), atau adanya panas
yang menimbulkan radiasi panas yang melebihi temperatur normal di suatu
lingkungan (radiasi panas)

9
Pergerakan dan
Transport Bahan
Pencemar
Subtitle
Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

1. Volatilisasi dan evaporasi

yaitu pergerakan polutan dari air atau tanah ke udara

volatilisasi Ini adalah proses mengubah zat kimia dari


bentuk cair atau padat menjadi gas atau uap

Sample Footer Text 2/3/20XX 12


Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

2. Difusi
Difusi atau pembauran adalah
peristiwa mengalirnya atau
berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi

Sample Footer Text 2/3/20XX 13


Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

3. Deposisi

Deposisi (fisika) atau Desublimasi adalah suatu proses pengkristalan yang


terjadi karena proses mengerasnya/membekunya suatu benda yang
mengandung zat-zat tertentu dan juga memiliki sebagian unsur zat yang
dapat memberikan warna saat mengeras sehingga jika dilihat akan terlihat
seperti warna kristal.

2/3/20XX 14
Sample Footer Text 2/3/20XX 15
Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

4. Dissolution
Merupakan proses melarutnya padatan
dalam medium cair.

Sample Footer Text 2/3/20XX 16


Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

5. Precipitation

• Merupakan lawan dari dissolution

• Merupakan proses pengendapan


yang terjadi dalam larutan

Sample Footer Text 2/3/20XX 17


Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

6. Adsorption
Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu
proses yang terjadi ketika suatu fluida,
cairan maupun gas, terikat kepada suatu
padatan atau cairan (zat penyerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk
suatu lapisan tipis atau film (zat
teryerap, adsorbat) pada
permukaannya.
Sample Footer Text 2/3/20XX 18
Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

7. Desorption
Desorpsi merupakan suatu peristiwa
terlepasnya molekul, ion, atau partikel
yang terserap oleh suatu padatan
(Supriyanto, 2010).
Desorpsi dilakukan apabila proses
adsorpsi sudah mencapai titik jenuh dan
tidak mampu menyerap adsorbat
kembali.
Sample Footer Text 2/3/20XX 19
Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar

Sample Footer Text 2/3/20XX 20


Pergerakan dan Transport Bahan Pencemar
Transformasi dan
Degradasi Bahan
Pencemar
Subtitle
Transformasi Bahan Pencemar

Transformasi terjadi saat kontaminan diubah secara kimiawi dengan penambahan


oksigen, hidrogen, atau nitrogen, atau dikombinasikan dengan atau terikat pada bahan
kimia lain.

Transformasi abiotik mungkin termasuk oksidasi kimiawi ataupengurangan


lingkungan aerobik atau anaerobik, masing-masing.

Transformasi biotik dapat dilakukan oleh bakteri dan jamurdi lingkungan, atau
mungkin terjadi di dalam tubuhtumbuhan dan hewan.

Transformasi dapat membuat bahan kimia lebih beracun atau kurang beracun,
tergantung pada reaksi yang terlibat.
Transformasi Bahan Pencemar

Transformasi biotik

Misalnya, bakteri dapat


mengubah arsenit
menjadi arsenat dan
menambahkan gugus
metil menjadi merkuri
ionik untuk
menghasilkan
metilmerkuri

Sample Footer Text 2/3/20XX 24


Transformasi Bahan Pencemar
Transformasi Abiotik
Pestisida oleh sinar
matahari

Sample Footer Text 2/3/20XX 25


Degradasi Bahan Pencemar

Degradasi melibatkan pemecahan bahan kimia menjadi molekul lebih kecil

Degradasi abiotik dapat terjadi melalui reaksi daribahan kimia dengan oksigen,
asam, alkali, bahan kimia lainnya, atau oleh paparan sinar matahari ('fotolisis'
atau 'fotodegradasi’).

Degradasi biotik ('biodegradasi') dapat dilakukan olehtumbuhan atau hewan,


tetapi bakteri dan jamur mencapai sebagian besardari biodegradasi dalam sistem
alam.

Jika bahan kimia melawandegradasi biotik dan abiotik, ini disebut 'persisten'

Sample Footer Text 2/3/20XX 26


Persistensi Bahan
Pencemar di
Lingkungan
Subtitle
Persistensi Bahan Pencemar di Lingkungan

Secara umum persistensi


dapat diartikan sebagai waktu
tinggal suatu zat kimia dalam
lingkungan (tanah, air dan
udara), atau sebagai waktu
paruh dari degradasi zat kimia
di lingkungan.
Persistensi Bahan Pencemar di Lingkungan

• Kelompok pestisida yang paling persisten adalah insektisida hidrokarbon terklorinasi,


seperti DDT, PCBs ”polychlorinated biphenyls” dan TCDD (dioksin).

• DDT dan insektisida hidrokarbon terklorinasi, seperti lindane, aldrin/dieldrin, dan heptaklor,
telah digunakan sejak lama dan terbukti tidak baik untuk lingkungan sebab terus mereka
menetap pada lingkungan, berkecendrungan berakumulasi pada jaringan-jaringan
organisme hidup, dan efek yang merugikan pada organisme bukan sasaran.
Persistensi Bahan Pencemar di Lingkungan

• Campuran insektisida ini secara kimia sangat stabil, yaitu mereka


tidak cepat terurai di lingkungan, jaringan hewan, dan
tumbuhan. Kenyataannya mereka tetap bertahan dan tidak
berubah di dalam tanah dan air untuk jangka waktu berpuluh-
puluh tahun, serta selalu siap untuk dimakan oleh organisme.
Persistensi Bahan Pencemar di Lingkungan
Proses Bioakumulasi
Subtitle
Proses Bioakumulasi

• Salah satu konsekuensi dari pelepasan dan penyebaran substansi pencemar di


lingkungan adalah penangkapan (uptake) dan penimbunan (accumulation) oleh
makhluk hidup mengikuti alur rantai makanan (food chain).

• Penangkapan (penyerapan) substansi pencemar sebagian besar melalui proses difusi


pasif, dimana lipofilitas zat kimia memegang peranan penting pada proses ini.

• Pengambilan dan “retensi” pencemar oleh makhluk hidup mengakibatkan


peningkatan konsentrasi atau “penumpukan” yang pada dapat memiliki pengaruh
yang merugikan.
Proses Bioakumulasi

• Retensi suatu pencemar bergantung pada waktu paruh biologis substansi pencemar.

• Jika suatu substansi pencemar memiliki waktu paruh yang relatif lama, maka mereka
akan tertahan atau menunjukkan daya tahan yang relatif tinggi terhadap
penghancuran “degradasi” atau eliminasi oleh organisme tersebut

• Penangkapan “uptake” substansi pencemar secara terus menerus akan


mengakibatkan peningkatan konsentrasi substansi pencemar dalam tubuh organisme
tersebut.
Proses Biomagnifikasi

• Biomagnifikasi mengacu pada kondisi di mana konsentrasi kimiawi dalam


suatu organisme melebihi konsentrasi makanannya ketika rute paparan
utama terjadi dari makanan organisme tersebut.

• Istilah biomagnifikasi rantai makanan digunakan untuk mendeskripsikan


pengayaan trofik kontaminan dalam rantai makanan dan mengacu pada
peningkatan progresif dalam konsentrasi polutan dengan meningkatnya
status trofik hewan.
Proses Biomagnifikasi
• Bahan pencemar yang pada
awalnya keberadaannya di
suatu reservor air (misal
danau), dibawah ambang
batas membahayakan.
• Toksikan itu akan
mencemari tanaman-
tanaman air maupun
binatang-binatang kecil
yang kemudian melalui
rantai makanan akan
sampai pada ikan, dan
selanjutnya pada pemakan
ikan termasuk manusia.
• Terjadi peningkatan
konsentrasi zat tersebut
melalui proses yang disebut
bioakumulasi atau
biokonsentrasi.
Bioakumulasi DDT dalam rantai makanan 2/3/20XX37
Fenomena “Silent Spring”

Dichlorodiphenyltrichloroethane/ DDT
Bioakumulasi DDT dalam rantai makanan
Thank You

2/3/20XX 39

Anda mungkin juga menyukai