Anda di halaman 1dari 12

Definisi Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik


adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi.


Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Istilah lingkungan hidup berasal dari kata "Environment" (lingkungan


sekitar), yang oleh Michael Allaby diartikan sebagai "The physical, chemical, and
biotic condition surrounding an organism", sedangkan Emil Salim mengemukakan
bahwa secara umum lingkungan hidup dapat diartikan sebagai benda, kondisi dan
keadaannya, serta pengaruh yang terdapat pada ruang yang kita tempati dan
mempengaruhi makhluk hidup, termasuk kehidupan manusia.

Dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan


Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pengertian Pembangunan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembangunan diartikan sebagai
proses, cara, atau perbuatan membangun. Sementara itu, menurut Siahaan
(2004:22), pembangunan adalah upaya untuk mendapat taraf hidup yang lebih baik.
Upaya tersebut merupakan hak setiap penduduk, terutama di negara berkembang.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa salah satu masalah negara berkembang adalah
standar hidup yang rendah.
Oleh karenanya, pembangunan diharapkan membantu meningkatkan
standar atau taraf hidup penduduk. Untuk negara berkembang yang sangat
mengandalkan pertanian, pembangunan bisa dilakukan dengan memperluas lahan
pertanian dan meningkatkan mutu pupuknya. Sarana penunjang seperti irigasi,
waduk, atau pun transportasi juga harus ditingkatkan. Sektor Industri pun bisa
dibuka untuk menyerap tenaga kerja. Dengan demikian, tenaga kerja akan terserap,
produktifitas bertambah, dan angka pengangguran pun dapat dikurangi. Taraf atau
standar hidup penduduk juga akan kian naik.

Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan sendiri terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Lingkungan biotik: lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup yang
bergerak. Contoh: manusia, hewan, dan tumbuhan.
2. Lingkungan abiotik: lingkungan yang terdiri atas benda yang tiak hidup.
Contoh: tanah, air, api, dan udara.
Lingkungan abiotik merupakan unsur penting dalam kehidupan lingkungan abiotik,
khususnya manusia. Lingkungan ini menunjang kehidupan manusia dan sekaligus
juga faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan.
Hubungan Pembangunan dengan Lingkungan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pembangunan berkaitan
erat dengan lingkungan sekitarnya. Manusia harus cermat dalam melakukan
pembangunan agar lingkungan di sekitar tidak rusak atau pun mati. Sebab,
lingkungan sangat berpengaruh secara langsung atau pun tidak langsung kepada
manusia.
Banyak sekali kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat
pembangunan. Banjir, longsor, air sungai yang terkena limbah, rusaknya
pepohonan di hutan, spesies hewan yang nyaris punah karena daerahnya dirusak
adalah beberapa diantaranya. Oleh karenanya, manusia harus benar-benar
memperhatikan lingkungan sekitarnya agar tidak timbul hal-hal yang telah
disebutkan sebelumnya. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang tidak
merusak lingkungan sekitar.

Dampak dari Pembangunan Terhadap Lingkungan


Telah dijelaskan, pembangunan sangat berpengaruh bagi lingkungan dan
menimbulkan sejumlah dampak. Dampak tersebut bisa berdampak positif atau pun
negatif. Berikut ini ditampilkan beberapa dampak pembangunan terhadap
lingkungan yang wajib diketahui:

Dampak Positif
Dampak-dampak positif pembangunan bagi lingkungan adalah:
1. Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat Meningkatkan
Kemakmuran
Pembangunan sangat dibutuhkan negara berkembang untuk kemakmuran
penduduknya. Khusus di Indonesia, salah satu upaya Indonesia menjadi negara
maju adalah meningkatkan pembangunan di daerah terpencil atau daerah
perbatasan. Bila ini berhasil, maka lapangan kerja di daerah tersebut akan melimpah
dan menghasilkan penghasilannya yang tinggi. Bukan tidak mungkin, bila
kemakmuran penduduk kian meningkat. Bila hal itu terjadi, maka tujuan
pembangunan untuk taraf hidup penduduk yang lebih baik telah terwujud. Selain
itu, pendapatan perkapita penduduk dan negara pun menjadi lebih tinggi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Sukirno (1995:18) yang menyatakan bahwa
pembangunan adalah upaya yang dapat membantu meningkatkan pendapatan
perkapita penduduknya.

2. Menghasilkan Barang yang dibutuhkan Masyarakat, Khususnya


Pembangunan di Sektor Industri
Manfaat sektor industri bukan hanya bagi sektor pertanian, tetapi juga
penting bagi masyarakat atau penduduk. Barang-barang seperti pakaian, makanan,
kendaraan pribadi dan sebagainya adalah macam-macam kebutuhan manusia yang
dapat dihasilkan dari sektor industri., terutama sektor industri barang. Tak hanya
sektor industri barang, sektor industri jasa juga dapat memberi manfaat untuk
penduduk. Jasa transportasi, jasa produksi, dan jasa konsumen adalah beberapa
jenis industri jasa. Indutri jasa transportasi dapat memberikan kebutuhan penduduk
berupa angkutan umum. Sementara itu, jasa produksi dapat memberikan jasa
pergudangan dan bank untuk kebutuhan penduduk. Jasa konsumen dapat memberi
jasa berupa pengacara, penjahit, dan sebagainya yang memang ditujukan langsung
untuk konsumen atau penduduk.

3. Pembangunan Sektor Industri Dapat Memperbesar Kegunaan Bahan


Mentah
Dampak positif ini masih ada kaitannya dengan poin yang ke-2. Bahan
mentah adalah bahan baku yang belum mengalami proses pengolahan. Bahan ini
bisa berbentuk bahan tambang (bijih emas, minyak, bijih besi, dll) atau hasil
perkebunan dan pertanian seperti padi, jagung, kopi, dan tembakau. Sektor-sektor
industri–dalam hal ini pabrik atau perusahaan bisa memanfaatkan bahan-bahan
mentah tersebut supaya kegunaannya lebih besar. sebongkah emas, minyak goreng,
dan kendaraan bermotor adalah barang-barang yang bisa dihasilkan dari bahan
mentah pertambangan. Keripik, beras, tahu dan bubuk kopi adalah barang-barang
yang bisa dihasilkan dari barang mentah hasil pertanian dan perkebunan.
4. Mengurangi Ketergantungan Negara Terhadap Luar Negeri
Pembangunan yang menghasilkan sektor lapangan industri yang melimpah
membuat lapangan kerja meningkat dan produksi pun melimpah. Barang mentah
yang diolah oleh industri bisa menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Bila jumlah barang ini melimpah, Negara dipastikan mempunyai persediaan
kebutuhan yang banyak dan tidak perlu repot-repot mengimpor kebutuhan-
kebutuhan masyarakat dari negara lain. Selain itu, pendapatan per kapita
masyarakat pun juga tinggi. Bila sebuah negara mengalami hal-hal tersebut, bisa
dipastikan bahwa negara tersebut memiliki ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi.

5. Pembangunan Dapat Merangsang Masyarakat Untuk Meningkatkan


Pengetahuan seputar Dunia Industri
Sektor-sektor industri yang menyebar akan menarik perhatian masyarakat
awam untuk tahu lebih dalam. Mereka bisa mempelajari sejarah industri, potensi
industri di dalamnya, serta industri apa yang cocok dengan mereka. Perlahan,
mereka pun akan tertarik bekerja di industri-industri tersebut. Dengan demikian,
sektor-sektor industri tidak perlu repot mempromosikan diri atau mengajak
masyarakat untuk bekerja di bawah naungan mereka.

6. Terbukanya Sarana dan Prasarana Baru


Selain kebutuhan masyarakat, pembangunan juga dapat menambah sarana
dan prasarana baru di suatu daerah. Mesin-mesin pabrik, kantor, dan traktor adalah
beberapa diantaranya. Bila dioptimalkan, sarana dan prasarana tersebut bisa
bermanfaat untuk masyarakat.

7. Terbentuknya Jalur Transportasi Baru


Pembangunan tak hanya dalam ranah industri. Ranah transportasi juga perlu
diperhatikan dalam proses pembangunan. Dengan adanya jalur transportassi baru,
jarak antar wilayah yang jauh bisa semakin dekat. Atau, dua daerah yang terpisah
bisa semakin terjangkau. Dengan begitu, biaya perjalanan pun jadi lebih hemat.
Pembangunan jembatan Suramadu adalah salah satu contohnya. Pembangunan
jembatan ini mampu menghubungkan Pulau Jawa (khususnya Surabaya) dan
Madura yang terpisah oleh lautan luas.

Dampak Negatif
Selain dampak positif, pembangunan juga mempunyai dampak negatif untuk
lingkungan. Dampak-dampak tersebut antara lain:
1. Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran
Lingkungan
Pengolahan limbah industri yang buruk dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan, entah itu pencemaran air, tanah, maupun udara. Akibatnya, warga yang
tinggal di lingkungan sekitar akan ikut tercemar dan terserang berbagai macam
penyakit. Tak hanya masyarakat, hewan dan tumbuhan pun akan ikut terpapar
dampak buruk polusi tersebut. Pembuangan dan pengolahan limbah yang tepat akan
mengurangi dampak negatif satu ini.
2. Adanya Polusi Udara
Polusi udara ini ditimbulkan oleh asap pabrik industri. Polusi ini akan
menimbulkan pencemaran udara dan berbagai macam penyakit yang diderita
manusia. Asma, TBC, dan lain sebagainya adalah penyakit yang diderita
masyarakat akibat polusi ini. Hewan-hewan dan tumbuhan yang terkena polusi ini
akan mengalami risiko kematian yang cukup tinggi.
3. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit
Pencemaran-pencemaran yang terjadi akibat limbah industri akan
menimbulkan sejumlah penyakit. TBC, asma, hingga penyakit kanker adalah
penyakit-penyakit yang berpotensi diidap oleh masyarakat akibat pencemaran
limbah industri. Tidak jarang penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan
kematian bagi penderitanya. Bila tidak ditangani, tingkat kematian masyarakat akan
tingggi dan akan mengurangi jumlah tenaga kerja.

4. Rusaknya Alam
Proses pembangunan memerlukan banyak lahan yang dibutuhkan. Tak
jarang, lahan-lahan di perhutanan dan perbukitan pun digunakan untuk
pembangunan. Akibatnya, alam di sekitar hutan dan perbukitan pun menjadi rusak,
serta dapat memantik berbagai bencana alam yang merugikan masyarakat sendiri.
Gempa, kebakaran hutan, dan erosi adalah bencana alam yang dapat ditimbulkan
oleh kerusakan alam tersebut.

5. Daerah Resapan Air Berkurang


Tidak hanya menimbulkan bencana, pembangunan yang dilakukan di huta
dan perbukitan akan mengurangi daerah resapan air. Sebab, keduanya adalah
daerah resapan air yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Bila daerah ini
tandus atau rusak, maka air–dalam hal ini air hujan–tidak akan bisa ditampung
dalam jumlah banyak dan akan menimbulkan banjir.

6. Lahan Pertanian akan Berkurang


Tak hanya di hutan atau pun perbukitan, lahan pertanian pun tidak jarang
dijadikan obyek pembangunan. Seharusnya, pembangunan mampu membantu
sektor pertanian, bukan malah mengurangi lahan pertanian. Bila lahan pertanian
berkurang, maka ketersedian beras pun akan berkurang. Hal ini tentu akan
merugikan masyarakat dan negara. Tak hanya itu, para petani pun akan kehilangan
pekerjaannya. Bila dipaksakan untuk beralih profesi, tentu akan memakan waktu
lama. Belum lagi jika ternyata para petani tidak siap atau enggan berganti profesi.

7. Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup


Lahan terbuka hijau turut menjadi korban pembangunan. Akibatnya, lahan
yang mestinya terbuka bagi semua orang kini malah menjadi milik perseorangan.
Hal ini tentu akan mengurangi wilayah-wilayah untuk publik dan berpotensi
menimbulkan penyalahgunaan lahan terbuka hijau. Padahal, lahan terbuka sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab, lahan tersebut bisa digunakan masyarakat
untuk bersosialisasi atau pun rekreasi. Anak-anak juga diuntungkan dengan adanya
lahan terbuka hijau. Sebab, mereka mempunyai tempat terbuka yang cocok untuk
bermain.
Komponen-Komponen Lingkungan Diantara komponen-komponen
lingkungan yang penting, adalah

1. Biologi, mencakup sub-komponen : Jenis flora fauna darat (vegetasi dan


satwa) dan Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)
2. Geofisik, mencakup sub-komponen : lklim, Fisiografi, Hidrologi
3. Kimia, mencakup sub-komponen : Kualitas udara, Kualitas air.
4. Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan : Demografi, industri dan
kependudukan, Sosial ekonomi, dan Sosial budaya

Pengertian Rona Lingkungan

Rona Lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam
atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan
pembangunan fisik dimulai. Rona lingkungan merupakan kondisi lingkungan awal
sebelum tersentuh oleh kegiatan untuk keperluan perencanaan, konstruksi
(pembangunan fisik) dan kegiatan operasi. Hal-hal yang termuat didalam rona
lingkungan, yaitu:

1) Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut


diketahui dengan melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi
pengambilan sampling yang tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan
komponen lingkungan masing-masing

2) Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat


dengan melakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada
masyarakat, pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan
kecamatan di sekitar lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder
dan hasil analisis laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan
akan didapat kondisi lingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan
(Rona Lingkungan).
Kemungkinan Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Sosekbud

Berdasarkan atas perkiraan kegiatan yang akan terjadi selama masa


operasional proyek dan berdasarkan atas kondisi lingkungan yang ada (rona
lingkungan), maka dapat diperkirakan dampak yang akan timbul.

1. Dampak Positif Terutama dalam menunjang program pemerintah


memeratakan pembangunan, tingkat pendapatan masyarakat daerah,
kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat, timbulnya gerak penduduk
kemudian timbul sektor kegiatan ekonomi lainnya.
2. Dampak Negatif Umumnya disebabkan oleh akibat dan proses budidaya
penggemukan ternak sapi potong terciptanya limbah kotoran ternak (polusi
bau busuk). Dampak negatif tersebut dapat terjadi pada masa kegiatan
operasionaL
3. Identifikasi Dampak Identifikasi dampak yang akan dilakukan menggunakan
metode matriks yang menggambarkan interaksi antara komponen kegiatan
dengan lingkungan yang terkena dampak, termasuk dampak yang bersifat
sekunder dan tertier.
4. Prakiraan Dampak Prakiraan dampak yang dilakukan dengan cara profesional
judgement para ahli, metoda statistik dan analisa serta referensi/literatur yang
berkaitan atau serupa dengan kegiatan perumahan yang akan dibangun, dan
dapat juga dengan cara membandingkan hasil analisis data dengan Baku Mutu
Lingkungan Nomor : Kep-03/MENKLH/ll/1991 tentang Pedoman Mutu
Limbah Cair atau pada Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990.
5. Evaluasi Dampak Atas dasar perkiraan dampak di atas akan disusun evaluasi
dampak lingkungan akibat masing-masing kegiatan penyebab dampak,
evaluasi dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan penentu dampak
penting dalam matriks tersebut didasarkan pada Keputusan Kepala Bapedal
No.056 tahun 1994, faktor penentu dan tingkat kepentingan.

Adapun faktor penentuan meliputi:

(a) Jumlah manusia yang terkena dampak


(b) Luas wilayah penyebaran dampak
(c) Intensitas dampak
(d) Lamanya dampak berlangsung
(e) Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak
(f) Sifat kumulatif dampak
(g) Penanggulangan Dampak

Pencemaran terhadap Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan meliputi sampah/kotoran kandang berupa


limbah organik. Pencemaran terhadap Sosial Budava Masyarakat : Sebaliknya
dengan adanya kegiatan feedlot ini, maka masyarakat sekitar kawasan mempunyai
harapan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat yang ada disekitarnya.
Karena kegiatan proyek ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lokal,
sehingga akan meningkatkan kesempatan kerja dan dengan sendirinya akan
meningkatkan kesejahteraan, pendapatan dan merangsang timbulnya sektor
ekonomi pendukung.

Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL) merupakan uraian kegiatan pengelolaan dan pemantauan yang bersifat
operasional. Pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan adalah pada dampak
yang dapat timbuI, berupa:

1) Penurunan kualltas udara


2) Penurunan kebersihan Iingkungan
3) Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha

Dampak Sosial

Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Kehidupan Pelaksanan


proyek yang akan menghasilkan suatu product akan membawa perubahan tingkat
pengetahuan dan keterampilan baru bagi para karyawan dan masyarakat di
sekitarnya, khususnya yang akan terlibat langsung dalam kegiatan konstruksi dan
produksi.
Perubahan tingkat pengetahuan bagi para pegawai dapat terjadi secara
langsung maupun tak langsung. Secara langsung perubahan tersebut terjadi bagi
para pegawai yang mendapatkan training yang diselenggarakan oleh perusahaan.
Secara tidak langsung dapat diperoleh para tenaga kerja yaitu berupa pengalaman-
pengalaman selama mereka bekerja di perusahaan.

Alat Penunjang Program Pemerintah

Pengoperasian proyek berupa pengembangan usaha akan dapat menunjang


program pemerintah dalam beberapa hal, yaitu:

1) Meningkatkan nilai tambah dan daya saing atas produksi dalam negeri
2) Mengaktifkan kehidupan ekonomi dengan adanya kaitan terhadap sektor
lainnya.
3) Berpartisipasi dalam memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional

Dampak Ekonomi

Pengembangan usaha akan memberikan dampak positif terhadap struktur


perekonomian pada umumnya dan pekerja usaha ini pada khususnya.
Meningkatkan penghasilan para Pekerja Kegiatan proyek yang akan dilakukan
tentunya dapat meningkatkan penghasilan masyarakat disekitarnya, hal ini bisa
dilihat dari pendapatan rata-rata masyarakat setempat sebelum mereka bekerja di
perusahaan dibandingkan dengan pendapatan setelah bekerja pada proyek.

Meningkatkan pendapatan negara melalui Pajak Dengan beroperasinya


proyek yang dijalankan akan menambah penerimaan negara dari sektor pajak,
antara lain:

1) Pajak Perusahaan (PPh Badan)


2) Pajak penghasilan karyawan (PPh Pasal 21)
3) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan

http://civil-injinering.blogspot.com/2009/06/pengendalian-lingkungan.html

https://rikihamdanielektro.wordpress.com/2011/11/19/hubungan-lingkungan-dan-
pembangunan-2/

Anda mungkin juga menyukai