DIBUAT OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME, karena atas bantuan
Tuhan yang telah mempermudah pembuatan makalah ini, sehingga bisa terselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Makalah ini berisi mengenai “Sistem Klasifikasi
Tanah (Unified & AASHTO)”. Kedepannya kami harap makalah ini dapat menjadi
sumber informasi dan pembelajaran bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa banyak kesalahan penulisan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat membutuhkan saran maupun kritik yang membangun sehingga
dapat membantu kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II ISI
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-
kelompok dan sub kelompok-sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
Banyak sistem klasifikasi tanah yang telah disusun antara lain sistem
klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo, Sistem Soil Taxonomy (USDA), Sistem
World Reference Base for Soil Resources, Sistem Unified Soil Clasification
System (USCS) dan SistemAmerican Association of State Highway and
Transporting Official (AASHTO). Namun yang paling umum digunakan adalah
sistem USCS dan AASHTO. Berikut kami akan menjelaskan secara singkat
kedua sistem klasifikasi ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah di atas maka ada beberapa tujuan pembahasan penting
yang ada di dalam makalah ini yaitu :
Beberapa symbol berikut ini sering digunakan dalam klasifikasi metode USCS
a. jenis tanah:
G : gravel (kerikil)
S : sand (pasir)
M : silt (lanau)
C : clay (lempung)
O : Organik
Pt : Peat
b. jenis gradasi:
W : well graded (bergradasi baik)
P : poorly graded (bergradasi buruk)
c. konsistensi plasititas:
H : high plasticity (plastisitas tinggi)
L : low plasticity (plastisitas rendah)
Menurut system Unified, suatu tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus
apabila lebih dari 50% lolos ayakan No.200 . Suatu tanah berbutir kasar yang
mengandung kira-kira 35% butiran halus akan bersifat seperti material berbuitr
halus. Hal ini disebabkan karena tanah berbutir halus jumlahnya cukup banyak
untuk mengisi pori-pori antar butir-butir kasar dan untuk menjaga agar butiran
kasar berjauhan satu terhadap yang lain system AASHTO adalah lebih cocok.
Dalam system AASHTO, ayakan No. 10 digunakan untuk memisahkan antara
kerikil dan pasir, Dalam system Unified yang digunakan adalah ayakan No.4. Dari
segi batas ukuran pemisahan tanah, ayakan No.10 adalah lebih dapat diterima
untuk dipakai sebagai batas atas dari pasir. Hal ini digunakan juga dalam teknologi
beton dan lapisan pondasi jalan raya. dalam system Unified, tanah berkerikil dan
berpasir dipisahkan dengan jelas, tapi dalam system AASHTO Tidak. Kelompok
A-2 berisi tanah-tanah yang bervariasi. Tanda-tanda seperti GW,SM,CH, dan lain-
lain yang digunakan dalam system Unified menerangkan sifat-sifat tanah lebih
jelas daripada symbol yang digunakan dalam system AASHTO. Klasifikasi tanah
organik seperti OL,OH, dan PT telah diberikan dalam system Unified, tapi dalam
system AASHTO tidak memberikan tempat untuk tanah organik.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem penggolongan yang sistematis dari
jenis-jenis tanah yang mempunyai sifat-sifat yang sama ke dalam kelompok-
kelompok dan sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
Sebelumnya dibahas 2 sistem klasifikasi yang paling umum digunakan, yakni :
AASHTO dan USCS, Masing masing system memiliki perbedaan satu sama lain.
.
b. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA