Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SISTEM KLASIFIKASI TANAH (UNIFIED & AASHTO)”

DIBUAT OLEH :

MICHELLA L. V. KARAMOY (20014002)

VICTOR P. I. KIRANGEN (20014005)

KLEOFAS R. R. MEKEL (20014009)

EDGAR D. OLII (20014012)

DAVID D. N. PANDELEKE (20014019)

WINFIELD S. J. DAMO (20014023)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI SIPIL

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME, karena atas bantuan
Tuhan yang telah mempermudah pembuatan makalah ini, sehingga bisa terselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Makalah ini berisi mengenai “Sistem Klasifikasi
Tanah (Unified & AASHTO)”. Kedepannya kami harap makalah ini dapat menjadi
sumber informasi dan pembelajaran bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa banyak kesalahan penulisan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat membutuhkan saran maupun kritik yang membangun sehingga
dapat membantu kesempurnaan makalah ini.

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah

BAB II ISI

1. Sistem Klasifikasi Tanah

a. Pengertian system klasifikasi tanah


b. Fungsi system klasifikasi tanah

2. Sistem Klasifikasi Tanah AASHTO

a. Kriteria-kriteria untuk mengklasifikasikan tanah


b. Data uji klasifikasi tanah

3. Sistem Klasifikasi Tanah USCS

a. Kriteria-kriteria untuk mengklasifikasikan tanah


b. Data uji klasifikasi tanah

4. Perbandingan Sistem Klasifikasi Tanah AASHTO dan USCS

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-
kelompok dan sub kelompok-sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.

Banyak sistem klasifikasi tanah yang telah disusun antara lain sistem
klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo, Sistem Soil Taxonomy (USDA), Sistem
World Reference Base for Soil Resources, Sistem Unified Soil Clasification
System (USCS) dan SistemAmerican Association of State Highway and
Transporting Official (AASHTO). Namun yang paling umum digunakan adalah
sistem USCS dan AASHTO. Berikut kami akan menjelaskan secara singkat
kedua sistem klasifikasi ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem klasifikasi Tanah?


2. Bagaimana sistem dalam AASHTO mengklasifikasikan tanah?
3. Bagaimana sistem dalam USCS mengklasifikasikan tanah?

C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah di atas maka ada beberapa tujuan pembahasan penting
yang ada di dalam makalah ini yaitu :

1. Untuk mengerti dengan jelas pengertian dari Sistem klasifikasi tanah,


serta Fungsi dari klasifikasi tanah
2. Untuk mengerti pengklasifikasian tanah menurut AASHTO
3. Untuk mengerti pengklasifikasian tanah menurut USCS
BAB II
ISI

1. Sistem Klasifikasi Tanah

a. Pengertian Sistem klasifikasi tanah


Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem penggolongan yang sistematis
dari jenis-jenis tanah yang mempunyai sifat-sifat yang sama ke dalam
kelompok-kelompok dan sub kelompok berdasarkan pemakaiannya. Sistem
klasifikasi tanah dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi
karakteristik dan sifat-sifat fisis tanah. Karena sifat dan perilaku tanah yang
begitu beragam, sistem klasifikasi mengelompokan tanah ke dalam kategori
yang umum dimana tanah memiliki kesamaan sifat fisik. Klasifikasi tanah juga
berguna untuk studi yang terperinci mengenai keadaan tanah tersebut serta
kebutuhan penguji untuk menentukan sifat teknis tanah seperti karakteristik
pemadatan, kekuatan tanah, berat isi dan sebagainya.
b. Fungsi Sistem klasifikasi tanah

Dalam perancangan fondasi, klasifikasi tanah berguna sebagai petunjuk


awal dalam memprediksi kelakuan tanah. Engineer akan mempunyai
gambaran yang baik mengenai perilaku tanah tersebut dalam berbagai
situasi, misalnya selama konstruksi, di bawah beban-beban struktural dan lain
lain.

2. Sistem Klasifikasi AASHTO


a. Kriteria-kriteria dalam pengklasifikasian tanah
Klasifikasi sistem ini didasarkan atas kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Ukuran butir.
Kerikil : butiran melalui ayakan dengan lubang 75 mm dan tertinggal di
atas ayakan No. 10 dengan lubang 2 mm.
Pasir : butiran melalui ayakan No. 10 (2 mm) dan tertinggal di atas
ayakan No. 200 dengan lubang 0,074 mm.
Lumpur dan lempung : butiran melalui ayakan No. 200.
2. Plastisitas.
Berlanau, jika butiran tanah mempunyai indeks plastisitas ≤ 10. Berlempung,
jika butiran tanah mempunyai indeks plastisitas ≥ 11.
3. Batuan (bouldrs), yang ukurannya lebih besar dari 75 mm tidak digolongkan
dalam klasifikasi ini
b. Data uji pengklasifikasian tanah
Klasifikasi AASHTO Dalam sistem ini, tanah diklasifikasikan ke dalam 7 (tujuh)
kelompok besar, yaitu : A-1 sampai dengan A-7. Tanah-tanah yang diklasifikasikan
dalam kelompok A-1, A-2 dan A-3 merupakan tanah-tanah berbutir kasar dimana 35
% atau kurang butir-butir tersebut melalui ayakan No. 200. Tanah-tanah dimana 35 %
atau lebih yang melalui ayakan No. 200 diklasifikasikan dalam kelompok A-4, A-5,
A-6 dan A-7. Pada umumnya tanah-tanah ini adalah lumpur dan lempung.
Untuk mengklasifikasikan tanah yang sesuai dengan tabel dibawah, kita harus
menerapkan data uji mulai dari kiri ke kanan. Dengan proses eliminasi, tanah
dikelompokan pertama dari kiri lalu menuju ke kriteria yang sesuai.
3. Sistem Klasifikasi USCS
a. Kriteria-kriteria dalam pengklasifikasian tanah
ada 2 pembagian jenis tanah yaitu tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) dan
tanah berbutir halus (lanau dan lempung). Tanah digolongkan dalam butiran kasar
jika lebih dari 50% tertahan di atas saringan no. 200. Sementara itu tanah
digolongkan berbutir halus jika lebih dari 50% lolos dari saringan no. 200.

 Beberapa symbol berikut ini sering digunakan dalam klasifikasi metode USCS
a. jenis tanah:
G : gravel (kerikil)
S : sand (pasir)
M : silt (lanau)
C : clay (lempung)
O : Organik
Pt : Peat
b. jenis gradasi:
W : well graded (bergradasi baik)
P : poorly graded (bergradasi buruk)
c. konsistensi plasititas:
H : high plasticity (plastisitas tinggi)
L : low plasticity (plastisitas rendah)

 Tanah berbutir kasar ditandai dengan symbol kelompok seperti :


GW,GP,GM,SW,SP,SM, dan SC. Untuk klasifikasi yang benar, faktor-faktor
berikut ini harus diperhatikan :
1. Persentase butiran yang lolos ayakan No.200 (ini adalah fraksi halus)
2. Persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No.40
3. Koefisien keseragaman (uniformity coefisien, Cu) dan koefisien
gradasi (gradation coefficient, Cc) untuk tanah dimana 0-12% lolos
ayakan No.200
4. Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) bagian tanah yang lolos
ayakan No.40 (untuk tanah dimana 5% atau lebih lolos ayakan
No.400)
b. Data uji pengklasifikasian tanah

Untuk menentukan klasifikasi tanah pada sistem USCS digunakan tabel


dibawah ini dengan cara eliminasi dari kiri ke kanan seperti pada klasifikasi
AASHTO
4. Perbandingan sistem AASHTO dan USCS

Menurut system Unified, suatu tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus
apabila lebih dari 50% lolos ayakan No.200 . Suatu tanah berbutir kasar yang
mengandung kira-kira 35% butiran halus akan bersifat seperti material berbuitr
halus. Hal ini disebabkan karena tanah berbutir halus jumlahnya cukup banyak
untuk mengisi pori-pori antar butir-butir kasar dan untuk menjaga agar butiran
kasar berjauhan satu terhadap yang lain system AASHTO adalah lebih cocok.
Dalam system AASHTO, ayakan No. 10 digunakan untuk memisahkan antara
kerikil dan pasir, Dalam system Unified yang digunakan adalah ayakan No.4. Dari
segi batas ukuran pemisahan tanah, ayakan No.10 adalah lebih dapat diterima
untuk dipakai sebagai batas atas dari pasir. Hal ini digunakan juga dalam teknologi
beton dan lapisan pondasi jalan raya. dalam system Unified, tanah berkerikil dan
berpasir dipisahkan dengan jelas, tapi dalam system AASHTO Tidak. Kelompok
A-2 berisi tanah-tanah yang bervariasi. Tanda-tanda seperti GW,SM,CH, dan lain-
lain yang digunakan dalam system Unified menerangkan sifat-sifat tanah lebih
jelas daripada symbol yang digunakan dalam system AASHTO. Klasifikasi tanah
organik seperti OL,OH, dan PT telah diberikan dalam system Unified, tapi dalam
system AASHTO tidak memberikan tempat untuk tanah organik.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem penggolongan yang sistematis dari
jenis-jenis tanah yang mempunyai sifat-sifat yang sama ke dalam kelompok-
kelompok dan sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
Sebelumnya dibahas 2 sistem klasifikasi yang paling umum digunakan, yakni :
AASHTO dan USCS, Masing masing system memiliki perbedaan satu sama lain.
.
b. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

[I] IlmuTeknikSipil.com. “Sistem Klasifikasi Sistem AASHTO Dan USCS”,


Situs Teknik Sipil Indonesia, 27 Juli 2013, . [Online]. Tersedia :
https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/sistem-klasifikasi-tanah-
aashto-dan-uscs [Diakses 12 Februari 2021]

[II] S. Edward, “Klasifikasi Tanah Menurut Sistem AASHTO dan USCS”,


EdwardPgultom, 2 Agustus 2011. [Online]. Tersedia :
http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/normal-0-false-false-false-en-us-
x-none.html [Diakses 12 Februari 2021].

Anda mungkin juga menyukai