Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KLASIFIKASI TANAH

OLEH

Octavia Moniung

18012033

POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
yang diberikan kepada kita semua sehingga penuisan makalah ini dapat kami susun
sesuai dengan kemampuan dan dapat kami selesaikan sesuai waktu yang diberikan.

Makalah ini memuat beberapa hasil pemikiran dan penyajian atas beberapa
permasalahan dalam kerangka ilmu tentang klasifikasi tanah yang akan dijelaskan
sebagai salah satu kelompok ilmu yang pada intinya membahas dan mempelajari
hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan budayanya.

Inilah sekilas tentang gambaran makalah ini. Semoga semua yang terhimpun
disini dapat memperoleh tanggapan untuk penyempurnaanya, dan semoga berguna
untuk mengisi kebutuhan akan beragam bagi mahasiswa yang terkait dengan
pengembangan berbagai mata kuliah yang ada.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………....

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………

2.1 Pengertian dan Klasifikasi Tanah ………………………………………………….


2.2 Sistem Klasifikasi American Association Of State Highway and Transporting
Official (AASHTO) ………………………………………………………………..
2.3 Sistem Unified Soil Clasification System (USCS)…………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………...


3.2 Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam


melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang memengaruhi
pembentukan tanah. Selain itu, tanah adalah benda yang dinamis sehingga selalu
mengalami proses perubahan. Tanah terbentuk dari batuan yang aus/lapuk akibat
terpapar oleh dinamika di lapisan bawah atmosfer, seperti dinamika iklim,
topografi/geografi, dan aktivitas organisme biologi. Intensitas dan selang waktu dari
berbagai faktor ini juga berakibat pada variasi tampilan tanah.Dalam melakukan
klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri fisika dan
kimia, serta dengan melihat lapisan-lapisan yang membentuk profil tanah.
Selanjutnya, setelah teknologi jauh berkembang para ahli juga melihat aspek batuan
dasar yang membentuk tanah serta proses pelapukan batuan yang kemudian
memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang terbentuk

Berdasarkan kriteria itu, ditemukan banyak sekali jenis tanah di dunia. Untuk
memudahkannya, seringkali para ahli melakukan klasifikasi secara lokal. Untuk
Indonesia misalnya dikenal sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo (1957-1961)[1]
yang masih dirujuk hingga saat ini di Indonesia untuk kepentingan pertanian,
khususnya dalam versi yang dimodifikasi oleh Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimatologi (Puslittanak) pada tahun 1978 dan 1982.

Klasifikas tanah adalah alat untuk mempermudah mengingat sifat berbagai


macam golongan jenis tanah supaya lebih bermanfaat dan lebih mempermudah
penggunaan tanahnya. sistem klasifikasi tanah harus cukup peka untuk dapat
menerima perubahan-perubahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan tanpa
menimbulkan salah tafsir, karena nama dan istilah baru. sistem klasifikasi tanah
mencakup berbagai tingkat kategori masing-masing dicirikan oleh kriteria sesuai

1
dengan prinsip-prinsip taxonomi, makin luas daerah berlakunya makin tinggi tingkat
kategorinya. Satuan-satuan tanah dipilih dari sejumlah ciri-ciri morfologo tanah
dalam batas-batas tertentu. Pada umumnya kriteria yang membatasi ini dipilih
menurut dasar-dasar genese tanah dan menurut korelasi di antara tanah, vegetasi dan
tindakan manusia dalam hubungannya dengan penggunaan tanah.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa Pengertian dan Klasifikasi Tanah ?


b. Apa itu Sistem Klasifikasi American Association Of State Highway and
Transporting Official (AASHTO) ?
c. Apa itu Sistem Unified Soil Clasification System (USCS)?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian dan Klasifikasi Tanah


b. Mengetahui Sistem Klasifikasi American Association Of State Highway and
Transporting Official (AASHTO)
c. Mengetahui Sistem Unified Soil Clasification System (USCS)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klasifikasi Tanah

Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa kedalam kelompok-kelompok
dan subkelompok-kelompok berdasarkan pemakaian-pemakaiannya. Sebagian besar
sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan untuk tujuan rekayasa didasarkan
pada sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran dan plastisitas.
Klasifikasi tanah secara umum adalah pengelompokkan berbagai jenis tanah ke
dalam kelompok yang sesuai dengan sifat teknik dan karakteristiknya.Sistem
klasifikasi tanah adalah suatu sistem yang mengatur jenis-jenis tanah yang berbeda-
beda, tetapi mempunyai sifat-sifat yang serupa kedalam kelompok-kelompok dan
subkelompok berdasarkan pemakaiannya. Dengan adanya sistem klasifikasi ini akan
menjelaskan secara singkat sifat-sifat umum tanah yang sangat bervariasi tanpa
penjelasan yang rinci. Klasifikasi ini pada umumnya di dasarkan sifat-sifat indeks
tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran dan plastisitas. Namun
semuanya tidak memberikan penjelasan yang tegas tentang kemungkinan
pemakaiannya.

Sistem klasifikasi tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Klasifikasi berdasarkan tekstur dan ukuran

Sistem klasifikasi ini di dasarkan pada keadaan permukaan tanah yang


bersangkutan, sehingga dipengaruhi oleh ukuran butiran tanah dalam tanah.
Klasifikasi ini sangat sederhana di dasarkan pada distribusi ukuran tanah saja.
Pada klasifikasi ini tanah dibagi menjadi kerikil (gevel), pasir (sand),lanau
(silt)dan lempung (clay)(Das,1993).

3
b. Klasifikasi berdasarkan pemakaian

Pada sistem klasifikasi ini memperhitungkan sifat plastisitas tanah dan


menunjukkan sifat-sifat tanah yang penting. Pada saat ini terdapat dua system
klasifikasi tanah yang sering dipakai dalam bidang teknik. Kedua sistem
klasifikasi itu memperhitungkan distribusi ukuran butir dan batas-batas Atterberg.
Klasifikasi tanah diperlukan antara lain untuk hal-hal sebagai berikut :

a. Perkiraan hasil eksplorasi tanah (perkiraan log bor tanah, peta tanah, dan lain-
lain).
b. Perkiraan standar kemiringan lereng penggalian tanah dan tebing.
c. Perkiraan pemilihan bahan (penentuan tanah yang harus disingkirkan,
pemilihan tanah dasar, bahan tanah timbunan, dan lain-lain).
d. Perkiraan persentasi muai dan susut.
e. Pemilihan jenis konstruksi dan peralatan untuk konstruksi (pemilihan cara
penggalian dan rancangan penggalian).
f. Perkiraan kemampuan alat untuk konstruksi.
g. Rencana pekerjaan/pembuatan lereng dan tembok penahan tanah (perhitungan
tekanan tanah dan pemilihan jenis konstruksi

Sistem klasifikasi tanah dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi


karakteristik dan sifat-sifat fisis tanah. Karena sifat dan perilaku tanah yang begitu
beragam, sistem klasifikasi mengelompokan tanah ke dalam kategori yang umum
dimana tanah memiliki kesamaan sifat fisik. Klasifikasi tanah juga berguna untuk
studi yang terperinci mengenai keadaan tanah tersebut serta kebutuhan penguji
untuk menentukan sifat teknis tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah,
berat isi dan sebagainya (Bowles, 1989).

Banyak sistem klasifikasi tanah yang telah disusun antara lain sistem klasifikasi
Dudal-Soepraptohardjo, Sistem Soil Taxonomy (USDA), Sistem World Reference
Base for Soil Resources, Sistem Unified Soil Clasification System (USCS) dan
SistemAmerican Association Of State Highway and Transporting Official

4
(AASHTO). Namun yang paling umum digunakan adalah sistem USCS dan
AASHTO. Berikut kami akan menjelaskan secara singkat kedua sistem klasifikasi ini.

2.2 Sistem Klasifikasi American Association Of State Highway and Transporting


Official (AASHTO)

Sistem klasifikasi AASHTO bermanfaat untuk menentukan kualitas tanah guna


pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (subbase) dan tanah dasar (subgrade). Karena sistem
ini ditujukan untuk pekerjaan jalan tersebut, maka penggunaan sistem ini dalam
prakteknya harus dipertimbangkan terhadap maksud aslinya. Sistem ini membagi
tanah ke dalam 7 kelompok utama yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah yang
diklasifikasikan ke dalam A-1, A-2, dan A-3 adalah tanah berbutir di mana 35% atau
kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Tanah di mana lebih
dari 35% butirannya tanah lolos ayakan No. 200 diklasifikasikan ke dalam kelompok
A-4, A-5 A-6, dan A-7. Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut
sebagian besar adalah lanau dan lempung.

Sistem klasifikasi AASHTO dibuat dengan mempertimbangkan kriteria sebagai


berikut :

1. Ukuran butir tanah

a. Kerikil : fraksi melewati saringan 75-mm (3-inch ) dan tertahan pada saringan
no 10 (2-mm)
b. Pasir : fraksi melewati saringan no 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no
200 (0,075 mm)
c. Lumpur dan lanau : fraksi melewati saringan no 200

2. Plastisitas

5
Tanah disebut tanah berlumpur (silty) ketika fraksi halus tanah memiliki indeks
plastisitas 10 atau kurang. Sedangkan tanah liat (clay) adalah ketika fraksi halus tanah
memiliki indeks plastisitas 11 atau lebih.

3. Jika berbatu dan bongkah (ukuran lebih besar dari 75 mm) yang diuji, mereka
dipisahkan dari bagian dari sampel tanah dari mana klasifikasi tersebut dibuat.
Namun, persentase material tersebut dicatat.

Untuk mengklasifikasikan tanah yang sesuai dengan tabel dibawah, kita harus
menerapkan data uji mulai dari kiri ke kanan. Dengan proses eliminasi, tanah
dikelompokan pertama dari kiri lalu menuju ke kriteria yang sesuai.

6
2.3 Sistem Unified Soil Clasification System (USCS)

Klasifikasi tanah sistem ini diajukan pertama kali oleh Casagrande dan selanjutnya
dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation(USBR) dan United State
Army Corps of Engineer(USACE). Kemudian

10American Society for Testing and Materials(ASTM) telah memakai USCS sebagai
metode standar guna mengklasifikasikan tanah. Dalam bentuk yang sekarang, sistem

ini banyak digunakan dalam berbagai pekerjaan geoteknik.

Sistem ini mengklasifikasikan tanah menjadi dua kategori besar :

1. Tanah kasar dengan syarat kurang dari 50% tanah lolos melalui saringan no
200. Kelompok ini dimulai dengan simbol awal G atau S. G singkatan gravell
/kerikil, dan S(sand) untuk pasir atau tanah berpasir.
2. Tanah Halus adalah tanah dengan 50% atau lebih dapat melalui saringan no
20. Simbol kelompok ini dimulai dengan prefiks dari M, yang merupakan
singkatan dari lumpur anorganik, C untuk lanau anorganik, atau O untuk
lumpurdan lanau organik. Simbol Pt digunakan untuk gambut, tanah kotoran
dan tanah lain yang kadar organiknya tinggi.

Simbol lainnya yang digunakan untuk klasifikasi adalah

 W-well graded (bergradasi baik)


 P – poorly graded
 L – plastisitas rendah (batas cair kurang dari 50)
 H – plastisitas tinggi (batas cair lebih dari 50)

Untuk menentukan klasifikasi tanah pada sistem USCS digunakan tabel dibawah ini
dengan cara eliminasi dari kiri ke kanan seperti pada klasifikasi AASHTO. Untuk
informasi tambahan dalam sistem ini juga dapat digunakan plasticity chart yang kami
cantumkan dibawah.

7
8
Namun dalam menggunakan klasifikasi ini perlu diketahui beberapa informasi
penting yang dapat dicari dengan berbagai pengujian terdahulu pada tanah, yakni :

1. Persentase kerikil, yaitu fraksi melewati saringan dengan ukuran 76,2 mm


saringan dan tertahan di saringan no. 4 (4,75-mm)
2. Persentase pasir, yaitu fraksi yang melewati saringan no. 4 (4,75 mm
pembukaan) dan tertahan pada saringan no. 200 (0,075 mm)
3. Persen lumpur dan tanah liat, yaitu tanah yang lolos dari saringan no. 200
(0.075 mm)
4. Koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien gradasi (Cc)
5. Batas cair dan indeks plastisitas tanah yang melewati saringan no. 40

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada umumnya klasifikasi tanah merupakan alat untuk mempermudah


mengingat sifat berbagai macam golongan jenis tanah supaya lebih bermanfaat dan
lebih mempermudah penggunaan tanahnya. sistem klasifikasi tanah harus cukup
peka untuk dapat menerima perubahan-perubahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan
tanpa menimbulkan salah tafsir, karena nama dan istilah baru. sistem klasifikasi tanah
mencakup berbagai tingkat kategori masing-masing dicirikan oleh kriteria sesuai
dengan prinsip-prinsip taxonomi, makin luas daerah berlakunya makin tinggi tingkat
kategorinya. Satuan-satuan tanah dipilih dari sejumlah ciri-ciri morfologo tanah
dalam batas-batas tertentu. Pada umumnya kriteria yang membatasi ini dipilih
menurut dasar-dasar genese tanah dan menurut korelasi di antara tanah, vegetasi dan
tindakan manusia dalam hubungannya dengan penggunaan tanah.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentulah mempunyai banyak kekurangan-
kekurangan yang perlu dilengkapi oleh pembaca-pembacayang memiliki disiplin ilmu
tentang pembahasan ini.oleh masukanya yang bersifat membangun sangat
diharapkan.semoga bermanfaat untuk mengisi kebutuhanakan bacaan bagi mahasiswa
yang terkait dengan pengembangan pola pikir yang sejajar,selaras dan seimbang.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://analanggai.blogspot.com/2012/06/mekanika-tanah.html

http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/sistem-klasifikasi-tanah-aashto-dan-
uscs

http://digilib.unila.ac.id/185/12/BAB%20II.pdf

http://digilib.unila.ac.id/185/12/BAB%20II.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai