Anda di halaman 1dari 7

ZAMAN KUARTER DI ASIA

TENGGARA

Fakhrul Ramadan
072 15 036
Peradigma para ahli yang berkembang di masyarakat bahwa asal muasalnya
manusia purba berasal dari daratan afrika dan menyebar keberbagai belahan dunia.
Manusia purba mulai berjalan pada masa pliosen atau sekitar 2 juta tahun yang lalu
hingga akhir plestosen sekitar 10.000 tahun yang lalu. Selama jangka waktu pliosen
sampai pleistosen keadaan alam sangat signifikan sekali perubahannya, antara lain
perubahan geologi ataupun klimatologi.

Gambar 1 Penyebaran Manusia Purba


Secara kerangka geodinamika, wilayah asia tenggara terutama Indonesia di
ampit oleh tiga pertemuan lempeng yaitu, lempeng Eurasia di utara, lempeng
India-Australia di selatan, dan lempeng pasifik di timur. 70 ribu tahun yang lalu
tepat nya pada zaman kapur lempengan-lempengan tersebut mendekat dan
menimbulkan gaya kompresi yang kuat, sehingga wilayah asia tenggara dan
Indonesia selalu tertekan dan menyebabkan wilayah tersebut menjadi labil
karena ditandai dengan adannya banyak gunung berapi dan insentitas gempa
bumi yang sangat tinggi

Gambar 1 Pergerakan Lempeng di Asia Tenggara


15 juta tahun lalu pada kala miosen daratan Indonesia masih
merupakan lautan tidak seperti Thailand, Malaysia, India, Myanmar, dan
Cina sudah berupa daratan. Kala akhir miosen kegiatan tektonik di
daratan Indonesia sangat tinggi. Pembentukan daratan hanya terjadi
adalah atas pergerakan lempengan-lempengan lautan menjadi daratan.
Pada akhir kala pliosen banyak terbentuk gunung-gununga api yang
membentang mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Halmahera
sampai pulau Filipina dan daratan Jepang. Kegiatan tersebut merupakan
kegitan tektonik yang sangat tinggi dikawasan Indonesia, pergerakan
dan perubahan morfologi daratan kepulauan Indonesia, Filipina dan
Jepang. Berbeda dengan daratan India, Malaysia, Thailand, dan Cina
adalah dataran yang berbeda secara geodinamika dan lebih stabil. Hal
ini dipengaruhi karena daratan asia merupakan kerak kontinen.
Fenomena cekungan dan
sedimentasi sudah terjadi pada
kala pleistosen awal. Pengaruh
kala plio-plestosen
mengakibatkan tebentuknya
gejala geologis dan fisiografis
Indonesia, yaitu Indonesia barat
dengan paparan sunda dan
Indonesia timur dengan
paparan sahul. Pada kala
pleistosen Indonesia telah
menjadi daratan, mulai dari
Sumatra, Jawa sampai
Indonesia timur. Namun tidak
dengan timur Sumatra dan
utara Jawa yang masih berupa
lautan. Pada kala akhir
pleistosen tengah kegiatan
tektonik masih berlangsung
dan menyebababkan beberapa
struktur geologi berupa
patahan dan lipatan.
Selama kala pleistosen telah
terjadi beberapa kali
perubahan iklim. Iklim berubah
dari dingin akibat glasial yang
mengakibatkan turunnya
permukaan laut sehingga
menjadi dangkal. Pendangkalan
ini menyebabkan bersatunya
daratan Indonesia dengan
dataran asia, hal ini yang
mengakibatkan hijrahnya atau
menyebarnya manusia purba
serta vertebrata sekitar 1,8 juta
tahun lalu atau kala pleistosen
awal sampai pleistosen atas.
Kegiatan geologi berupa tektonik,
gunung berapi dan proses sedimentasi
mengakibatkan perubahan atau
perkembangan evolusi manusia purba
sepanjang perjalannannya mereka dari
dataran afrika-asia sampai asia tenggara
termasuk Indonesia. Selama perjalanan
perubahan dan kegiatan tektonik terus
berlangsung dan perubahan iklim pun
demikian. Akibat dari proses tersebut
mengakibatkan terjadi isolasi lingkungan
yang mengharuskan beradaptasi bagi
seluruh makhluk hidup. Untuk manusia
purba sendiri, hala ini mengakibatkan
perubahan atau evolusi dari
Australopithecus, homohabilis, erectus,
sampai homo sapien.

Anda mungkin juga menyukai