INTISARI
1. PENDAHULUAN
3. KERANGKA REGIONAL
Pada konsep dasar laut, yang sekarang menjadi dasar benua asia yang terdiri
dari kumpulan dasar dasar benua yang retak dari bagian utara Gondwanaland dan
paleo mesozoik dan melewati bagian depan utara ke bentuk campuran asia
(Gambar 2). (Metcalfe, 1996).
Gambar 2. Dristribution of Continental Block and Fragments (Terranes) and
Principal sutures of SE Asia (after Metalcalfe, 1996).
1. . South China; 2. Indochina;
3. Sibumasu; 4. East 5. West Burma; Borneo; 1.
8. 9. Natal; West Irian Jaya; Buru-Seram; Buton;
Banggai-Sula; Obi-Bacan; North Palawan; 16.
Dange Ground; Reed Bank; Luconia; Macclesfield Bank; 20.
Islands; 21. Kelabit-Longbowan; 22. Mangkalihat; 23. Paternoster;
West Sulawesi; East Sulawesi; 26. Sumba; Banda Allochthon;
Qiong Zhong and Yaxian of Hainan; 29 Simao
that the northern margins of the S. W. Borneo and terranes are
now occupied by trace of Adang-Lupar
Gambar 9.
Rekontruksi
Tektonik
Purba
dalam 20
Juta Tahun
lalu
(Sebelum
Rangin et al.
Setelah diketahui karakteristik dan sejarah tektonik dari sesar Adang dan
Lupar, makalah ini menyimpulkan bahwa kedua sesar dapat cukup dihubungkan
menjadi sesar Adang-Lupar yang merupakan sebuah sesar besar di trans-
Kalimantan (strike-slip / zona sesar) (Gambar. 3). pembentukan formasi
cekungan, dan vulkanisme terkait dengan sesar mendatar dapat dilihat di
sepanjang jejak Sesar Adang-Lupar (Gambar. 4). Dimulai dengan singkapan
ofiolit dari Natuna dan Lupar; Engkilili graben; sub cekungan dan struktur
transpressional dari Ketungau-Mandai; celah volkanik dari Piyabung, Muller,
dan Teweh; transtensional mendalam dari Bongan; facies perubahan sedimen
antara cekungan Barito dan Kutei (Gambar 5,6.); struktur transpressional dari
antiklinorium Adang; sesar transtensional dari Paternoster; dan berakhir dengan
Balabalagan lapisan terumbu karbonat (Gambar. 7). sesar adalah garis lengkung
sepanjang jejak dan dapat diharapkan bisa menahan atau melepaskan struktur di
mana transpressional dan deformasi transtensional terjadi.
Implikasi langsung dari Sesar Adang adalah pada pola sedimen dari Kutei
dan cekungan Barito selama Oligo-Miosen (Gambar. 5,6). Sesar menerus untuk
membentuk Bongan deep dan tetap dangkal di paparan Barito. Akibatnya dataran
rendah perkembangan dataran rendah di barito berubah secara drastis menjadi
serpihan dasar endapan dalaman Bongan, serpihan endapan di batas dalam
menjadi sumber batuan yang mengandung reservoir. Minyak yang terperangkap
dan dilengkapi oleh terumbu tertutup oleh paparan Barito. Perkembangan gas
Karendan dan daerah kondensasi di daerah Teweh terbukti dengan terjadinya
Hidrokarbon di daerah tersebut.
Pada tepi kontinen Balabalagan (lapisan terluar) (bagian paling timur dari
sesar Adang) (Gambar. 7), Tempat ini mungkin terdapat sedimentasi yang
terperangkap dan mengendap di bagian dasar cekungan sejak batas rendah muka
air laut. Batas terendah pasir secara alami mungkin merupakan hal yang bagus
sebagai potensial reservoir. Sebagai tambahan terumbu karang tua dibatas benua
mungkin menyediakan kemungkinan alternatif.
Keretakan / pull-apart cekungan Ketungau-Mandai dikembangkan dalam
lingkungan tektonik transtensional dari sesar mendatar Lupar (Gambar. 3).
Cekungan terisi sedimen dari daerah sekitarnya yang terangkat. Sebuah unit tebal
lebih dari 5000 meter dan terdiri dari banyak formasi diendapkan dalam
cekungan (van de Weerd dan Armin, 1992). Sejarah panas cekungan bisa
menjadi tidak baik, karena strike-slip cekungan cepat kehilangan anomali panas
ditekankan secara lateral. Sebagai konduksi vertikal (Christie-Blick dan Biddle,
1985). Namun, keberadaan keretakan Piyabung volcano- plutonics batas
cekungan ke selatan (Hutchison, 1996) dapat mengkompensasi kehilangan panas
untuk sumber batu induk (Gambar. 8). Struktur transpressional di cekungan bisa
memberikan perangkap struktural. Di Natuna Barat (Ginger et al., 1993) dan
Timur Natuna cekungan, peristiwa extensional yang membuat dua tren
keretakan: dominan tren berorientasi cekungan Malayan dan tren berorientasi S-
W Natuna Barat. Perpecahan ini mungkin disebabkan oleh proses transtensional
kiri-lateral paralel dengan sesar Adang-Lupar atau oleh rezim tegangan lateral
kanan. perpecahan ini menjadi sumber kualitas baik dan batuan reservoir.
8. KESIMPULAN