PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa memahami pengertian apa itu Stratigrafi
1
2. Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan ilmu Stratigrafi
BAB II
PEMBAHASAN
2
Batas satuan Stratigrafi jenis tertentu tidak harus berhimpit dengan batas
satuan satuan stratigrafi jenis lain, bahkan dapat memotong satu sama lain
3
komposisi, umur, sejarah, hubungannya dengan evolusi organik, dan
fenomena strata batuan lainnya.
Pada tahun 1960-an, disiplin ilmu stratigrafi masih banyak membahas
tentang penamaan stratigrafi itu sendiri, konsep yang masih klasik adalah
penamaan hubungan litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi
pada suatu wilayah, serta korelasinya antar satu wilayah dengan wilayah
yang lainnya.
a) Litostratigrafi
Berhubungan dengan litologi atau ciri fisik dari suatu lapisan dan
hubungan satuan-satuan stratigrafinya berdasarkan karakteristik
litologinya.
b) Kronostratigrafi
Berhubungan dengan umur lapisan batuan dan hubungan waktunya
c) Biostratigrafi
Merupakan studi tentang batuan berdasarkan kandungan fosilnya
4
2.3 Sejarah Penelitian
Geologi:
Arkeologi:
5
Dalam suatu uruan perlapisan, lapisan yang lebih muda adalah
lapisan yang berada diatas lapisan yang lebih tua. pada waktu suatu
lapisan terbentuk (saat terjadinya pengendapan), semua massa yang
berada diatasnya adalah fluida, maka pada saat suatu lapisan yang
lebih dulu terbentuk, tidak ada keterdapatan lapisan diatasnya. Steno,
1669
C. Lateral Continuity
6
pada permukaan bumi walaupun beberapa material yang padat
langsung berhenti pada saat mengalami transportasi. Steno, 1669
7
D. Principle of Cross Cutting Relationship
A. Elemen batuan
8
Bidang perlaipsan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi
yang berupa:
Berhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian
dilanjutkan oleh pengendapan sedimen yang lain.
Perubahan warna material batuan yang diendapkan.
Perubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan
bentuk butir).
Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan
lainnya.
Perubahan kandungan material dalam tiap lapisan
(komposisi mineral, kandungan fosil, dll).
9
BAB III
KESIMPULAN
1. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi.
2. - Tahun 1960 studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi.
- Tahun 1960an stratigrafi masih banyak membahas tentang penamaan
stratigrafi itu sendiri, konsep yang masih klasik adalah penamaan
hubungan litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi pada suatu
wilayah.
- masih pada 1960an, pendekatan klasik terhadap stratigrafi diperbaharui
oleh Weller dengan bukunya Stratigrafi Principle and Practice
- Pada 1970an, berkembang konsep urut-urutan pengendapan, yang
membahas paket lapisan yang dibatasi oleh ketidakselarasan, yang
kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu sekuen stratigrafi.
3. Prinsip dasar stratigrafi dibagi menjadi empat, yaitu
- The Principles of Superpositin
- Principle of initial Horizontality
- Lateral Continuity
- Principle of Cross Cutting Relationship
4. Elemen penyusun stratigrafi dibagi dua yaitu elemen batuan dan elemen
perlapisan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://kelompok5stratigrafi.wordpress.com/2011/10/29/sejarah-perkembangan-
stratigrafi/ (diakses pada tanggal 21 April 2017)
https://kelompok5stratigrafi.wordpress.com/2011/10/29/prinsip-prinsip-dasar-
stratigrafi/ (diakses pada tanggal 21 April 2017)
11