PROPOSAL
TUGAS AKHIR
Oleh :
Jofan Izethrikal Paulus
15.01.359
Oleh :
15.01.359
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Perminyakan Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi
Balikpapan
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ka.Prodi S1 Teknik Perminyakan
STT Migas Balikpapan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Adapun maksud dan tujuan dari proposal ini untuk memenuhi persyaratan
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi (STT MIGAS) Balikpapan.
Perminyakan Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas bumi (STT MIGAS)
Balikpapan.
karena itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
Balikpapan,
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
tekanan antara dasar lubang sumur dengan tekanan kepala sumur yang ada
Tugas Akhir ini adalah sumur-sumur minyak yang pada awalnya berproduksi
secara natural flow yang telah mengalami penurunan laju produksi, diikuti
Maka dari itu utnuk mendapatkan hasil sumur yang optimum maka
Secara umum ada dua metode yang digunakan untuk produksi minyak dan gas
bumi, yaitu sembur alam (natural flow) atau pengangkatan buatan (artificial
menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal dari reservoir atau formasi
lift. Salah satu artificial lift yang sering digunakan pada sumur minyak dan gas
bumi adalah ESP. Seiring lamanya waktu produksi yang dilakukan, tekanan
well flowing (Pwf) semakin kecil. Hal ini mengakibatkan sumur yang telah
fluida menuju tekanan yang lebih kecil yakni tekanan yang dasar sumur
(flowing bottom hole pressure). Ketika perbedaan tekanan terlalu kecil, maka
akan sulit bagi tekanan reservoir untuk mendorong fluida naik ke permukaan.
SUMUR “X”. Dengan harapan dapat melakukan desain ulang yang tepat dan
yang telah mengalami penurunan laju produksi sebagai sumur minyak kajian
menggunakan metode Screening meningkatkan laju produksi yang pertamanya
natural flow.
Tugas Akhir ini adalah sumur-sumur minyak yang pada awalnya berproduksi
secara sembur alam yang telah mengalami penurunan laju produksi, diikuti
dengan peningkatan kadar water cut yang cukup tinggi. Maka selanjutnya untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah agar didapatkan laju produksi yang
maksimum setelah ada penunuran tekanan pada sumur minyak yang dikaji dengan
2. Memilih jenis pompa apa yang sesuai untuk digunakan dalam kegiatan
produksi.
Pada penelitian ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas,
yaitu:
simulator Prosper
3. Bagaimana menentukan Artficial lift yang tepat untuk mengoptimalkan
laju alir sumur dengan metode artificial lift pada sumur “JP “ dilapangan
screening.
sekunder dari PT. Pertamina EP Asset V Tanjung Field. Penelitian ini dimulai
sumur, data produksi sumur , sejarah produksi serta data penunjang lainnya.
BAB I Pendahuluan
sistematika penulisan.
Dalam bab ini diuraikan mengenai teori dasar dari ilmu terapan
BAB VI Kesimpulan
DASAR TEORI
Produktivity Index yang di peroleh secara langsung maupun secara teoritis hanya
b. Karakteristik Reservoir
produktif lebih dari satu, untuk perhitungannya berbeda dengan kondisi batuan
tanpa ada bantuan alat atau bahan kimia. Keadaan ini hanya terjadi pada awal
produksi. Karena seiring banyaknya fluida yang telah keluar, tekanan reservoir
akan turun.
Setelah tekanan reservoir mulai menurun dan tidak dapat mendorong fluida
keluar dari reservoir lagi sampai di permukaan. Maka cara untuk mengangkat
tekanan alir dasar sumur (Pwf) dan laju alir (q). Hubungan ini menggambarkan
sumur untuk berproduksi, pada suatu kondisi tertentu secara kualitatif. Secara
definsi PI adalah perbandingan antara laju alir produksi (q) suatu sumur pada
suatu harga tekanan alir dasar sumur tertentu (Pwf) dengan perbedaan tekanan
𝑞
PI = 𝑃𝑠−𝑃𝑤𝑓 …......................................................................................................2.2.
dimana :
Pada beberapa sumur harga Productivity Index akan tetap konstan untuk
laju aliran yang bervariasi, tetapi pada sumur lainnya untuk laju aliran yang lebih
besar productivity index tidak lagi linier tetapi justru menurun, hal tersebut
minyak oleh karena terbentuknya gas bebas sebagi akibat turunnya tekanan pada
lubang bor, kemudian dengan turunnya tekanan di bawah tekanan jenuh maka
viskositas akan bertambah (sebagai akibat terbebasnya gas dari larutan) dan atau
sebagai berikut:
Setelah tahap pemboran dan komplesi selesai, maka sumur baru dapat
diproduksikan. Pada awal-awalnya, bila tekanan statik dasar sumur cukup besar,
maka produksi dapat berlangsung secara spontan tanpa bantuan energi dari luar
pengangkatan buatan atau yang sering disebut dengan artificial lift. Artificial lift
dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoir tidak
cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis
dengan jalan memberikan energi mekanis dari luar. Ada berbagai macam artificial
lift yang biasa digunakan salah satunya yaitu Electrical Submersible Pump.
2.3.1. Prinsip Kerja Electrical Submersible Pump
yang menggunakan pompa centrifugal dan digerakkan oleh motor listrik. Secara
umum peralatan electric submersible pump dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
Instrument (alat pencatat) yang bekerja secara otomatis jika terjadi penyimpangan.
b. Transformer
atau menurunkan tegangan. Alat ini terdiri dari core (inti) yang dikelilingi oleh
coil dari lilitan kawat tembaga. Keduanya, baik core maupun coil direndam
dengan minyak trafo sebagai pendingin dan isolasi. Perubahan tegangan akan
diberikan tinggi agar didapat ampere yang rendah pada jalur transmisi, sehingga
tidak dibutuhkan kabel (penghantar) yang besar. Tegangan input yang tinggi akan
diturunkan dengan menggunakan step-down transformer sampai dengan tegangan
c. Junction Box
dari switchboard.
d. Wellhead
Wellhead atau kepala sumur dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang
dilengkapi juga dengan lubang untuk hidraulic control line, yaitu saluran cairan
atas electric motor, protector, intake, pump unit dan electric cable serta alat
penunjang lainnya.
a. Electric Motor
Jenis motor electrical submersible pump adalah motor listrik yang diisi
strength) tinggi. Dipasang paling bawah dari rangkaian, dan motor tersebut
digerakkan oleh arus listrik yang dikirim melalui kabel dari permukaan. Motor
Sebagai pelumas.
Stator (gulungan kabel halus yang stasioner dan menempel pada badan
putaran pada rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang
berhubungan akan ikut berputar pula (poros pompa, intake, dan protector).
b. Protector
sebagai akibat dari perubahan temperatur dari motor pada saat bekerja dan
saat dimatikan.
c. Intake
(shaft) memakai coupling. Intake merupakan saluran masuknya fluida dari dasar
sumur ke pompa menuju permukaan. Untuk jenis-jenis tertentu, intake ada yang
dipasang menjadi satu dengan housing pompa (intregrated), tetapi ada juga yang
berdiri sendiri.
d. Pump Unit
impeller, diffuser, shaft (tangkai) dan housing (rumah pompa). Di dalam housing
pompa terdapat sejumlah stage, dimana tiap stage terdiri dari satu impeller dan
satu diffuser. Jumlah stage yang dipasang pada setiap pompa akan dikorelasi
langsung dengan Head Capacity dari pompa tersebut. Dalam pemasangannya bisa
menggunakan lebih dari satu (tandem) tergantung dari Head Capacity yang
merupakan bagian yang bergerak, sedangkan diffuser adalah bagian yang diam.
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida yang masuk kedalam pompa melalui
intake akan diterima oleh stage paling bawah dari pompa, impeller akan
mendorongnya masuk, sebagai akibat proses sentrifugal maka fluida tersebut akan
Oleh diffuser, tenaga kinetis (velocity) fluida akan diubah menjadi tenaga
e. Electric Cable
Kabel yang dipakai adalah jenis tiga konduktor. Fungsi utama dari kabel
tersebut adalah sebagai media penghantar arus listrik dari switchboard sampai ke
motor di dalam sumur. Kabel harus tahan terhadap tegangan tinggi, temperatur,
tekanan migrasi gas dan tahan terhadap resapan cairan dari sumur. Untuk itu maka
g. Check Valve
Bertujuan untuk menjaga fluida tetap berada di atas pompa. Jika check valve tidak
dipasang maka kebocoran fluida dari tubing (kehilangan fluida) akan melalui
pompa yang dapat menyebabkan aliran balik dari fluida yang naik ke atas, sebab
aliran balik (back flow) tersebut membuat putaran impeller berbalik arah, dan
Jadi umumnya check valve digunakan agar tubing tetap terisi penuh
dengan fluida sewaktu pompa mati dan mencegah supaya fluida tidak turun ke
bawah.
h. Bleeder Valve
Bleeder valve dipasang satu joint di atas check valve, mempunyai fungsi
mencegah minyak keluar pada saat tubing dicabut. Fluida akan keluar melalui
bleeder valve.
i. Centralizer
program peforma sumur, desain dan optimasi yang merupakan bagian dari IPM.
Perangkat lunak ini merupakan program standar yang telah digunakan oleh
Bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan oleh penulis
perjanjian dan persyaratan dari dosen atau pembimbing PT. Pertamina EP Asset
V Tanjung Field.
menjadi dua metode. Metode tersebut adalah metode deskriptif dan metode
analisis.
untuk memiliki wawasan mengenai hal-hal atau peristiwa yang sedang terjadi dan
atau populasi yang diteliti. Metode deskriptif adalah langkah pertama dalam
membuat wawasan tentang kondisi data dan masalahnya. Oleh karena itu dapat
b. Studi Literatur
bunyinya serupa. Metode lebih merujuk kepada pendekatan yang lebih umum dan
garis besar dibagi dua bagian yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Jpeg ilustrasi: analisis data metode analisis data kuantitatif adalah pendekatan
pengolahan data melalui metode statistik atau matematik yang terkumpul dari data
sekunder ataupun data sekunder. Kelebihan dari metode ini dalah kesimpulan
yang lebih terukur dan komprehensif. Metode analisis data kuantitatif terdiri dari
b. Analisis Komparatif
c. Analisis Korelasi
d. Analisis Kausalitas
3.2 Tahap
3.2.1 Persiapan
tesis. Setelah penulis menentukan masalah, salah satu akan membatasi masalah
dalam rincian yang dikelola oleh PT. Pertamina EP Asset V Tanjung Field.
dimana analisis berikutnya akan didasarkan pada data yang akan digunakan
dibagi lagi menjadi pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer
penulis untuk menulis tesis. Data sekunder merupakan hasil analisis data primer
yang telah memberikan nasehat dan bimbingan dari orang perusahaan yang
b. Penulis tesis untuk Teknik Perminyakan STT Migas Balikpapan. Penulis tesis
secara rinci tentang peningkatan laju alir sumur di PT. Pertamina EP Asset V
Tanjung Field.
Kami berharap Tugas Akhir ini dapat berlangsung kurang lebih selama 1
bulan dan diharapkan dapat dilaksanakan pada 25 Febuari 2020 sampai dengan
tanggal 25 Maret 2020. Kami selaku pemohon Tugas Akhir berharap pihak
PENUTUP
kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Melihat
bimbingan agar mendapatkan kelancaran hingga akhir kegiatan. Selain itu penulis
telah memberi saya kesempatan untuk mengajukan proposal kegiatan Tugas Akhir
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan berkah dan rahmat-
Nya sehingga kegiatan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan
Lampiran :
1. Curriculum Vitae
2. Formulir Permohonan Tugas Akhir dari institusi STT MIGAS Balikpapan
3. Fotokopi transkrip sementara yang telah dilegalisir
4. Fotokopi KTM yang telah dilegalisir
5. Fotokopi surat aktif kuliah yang telah dilegalisir
6. Fotokopi asuransi