TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma Iii
Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang
Oleh:
RENDI MOHAZAR
NPM 1103006
ABSTRAK
Redesain Sucker Rod Pump Sumur RND 03 Lapangan Air Serdang
Di JOB Pertamina-Talisman (ok) Ltd. Field Air Serdang
Re-desain sumur sucker rod pump dilakukan untuk mengoptimalkan produksi dari pompa
sehingga laju poduksi yang diharapkan dapat tercapai. Setelah dilakukan analisa sucker rod
pump sumur RND 03 Lapangan Air Serdang,penggunaan type pumping unit c-228-246-86
sebelum redesain dikatakan tidak memenuhi syarat sehingga perlu dilakukan desain
ulang pumping unit.setelah redesain Sucker Rod Pump N di setting menjadi 144 in,a menjadi
0.10 dan N 7spm pada sumur RND 03 lapangan Air Serdang dilakukan dengan analisa pump
displacement.setelah dilakukan upaya analisa dan perhitungan perubahan beberapa paramenter
pompa ini sesuai untuk dipakai pada sumur yang memiliki laju produksi 672 Bfpd pada
efisiensi volumetric 171.29 %.
Kata Kunci :suckerrodpump,redesain,pump DisplacementDanefesiensi volumetri
ABSTRAK
Redesain Sucker Rod Pump Sumur RND 03 Lapangan Air Serdang
Di JOB Pertamina-Talisman (ok) Ltd. Field Air Serdang
Re-design of sucker rod pump wells is done to optimize the production of the pump so
that the rate-producing plant which is expected to be achieved. After
analysis sucker rod pump wells 03 RND Air Field Serdang, use type c-228-246-
86 pumping unit before redesigning said not qualify so we need a re-design of the
pumping unit.setelah Sucker Rod Pump N redesign in the setting
to 144 in, abecomes N 7spm at 0:10 and 03 wells field RND Water pump Serdang done
byanalysis displacement.setelah analysis and calculation efforts paramenter changeso
me of this pump suitable for use in wells that had 672 production
rate Bfpd at171.29% volumetric efficiency.
Keywords: suckerrodpump, redesigning, volumetric pumpDisplacementDanefesiensi
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena tersebut terlihat dan tergambar dari hasil pembacaan data sonolog dan
dynagrafh sehingga apabila salah satu problem terjadi pada sumur produksi maka akan
mengalami hambatan dan masalah dalam memproduksikan dan mengangkat crude
oilkepermukaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah reflacing,yaitu menumbuhkan atau
menumburkan bola pada standing valve dan travelling valve yang pada umum nya sering
bermaslah akibat kepasiran,scale,basic sedimen ataupun paraffin pada standing valve.Upaya
pemecahan masalah tersebut takala sering dilakukan apabila sumur masih dapat di raflace dan
apabila hal tersebut tidak memunginkan lagi maka akan dilakukanwell servicing atau perawatn
sumur serta dengan mengganti peralatn produksi bawah permukaan tanah yang rusak,termasuk
diantaranya membersihkan dasar sumur,dengan peralatan baru atau reconditioned agar produksi
sumur tersebut mencapai target produksi yang telah di ttapkan.
Dalam melakukan optimasi produksi dengan menggukan sucker rod pump,diaman cara
yang dilakukan adalah merancng kembali pompa dengan mengubah parlementer-parlemeter
pompa yaitu mencari harga kecepatan pemompaan (N) yang optimum dan panjang sroke (S)
optimum pompa dari perpotongan kurva pump intake sehingga didapatkan laju air yang
optimal.dimana tujuan optimasi adalaj mengoptimalkan kinerja pompa unuk mendapatkan laju
produksi yang sebesar-besarnya tanpa menimbulkan kerusakan dan masalah,baik pada sumur
maupun pada pompa itu sendiri.
Dalam optimasi produksi sumur sering kali timbul beberapa masalah-masalah umu
diantaranya tekanan reservoir kerap kali berubah yang berdampak pada ketidaksesuian terhadap
kecepatan pompa dan panjang langkah pompa sehingga produksi tidak sesuai dengan target yang
dinginkan.ketika kecepatan pompa dan pangjang langkah (stroke length) pompa tidak sesuai
terhadap tekanan sumur,porositas,,dan permebailitas reservoir,kedalam sumur serta sifat fluida
yang mencangkup viskositas fluida yang berdampak akan timbul masalah diantaranya tubing
pecah atau bocor bola-bola padastanding valve dan travelling valve pecah,penyumbatan
kotoran travelling valve danstanding valve serta terjadi kerusakan pada peralatan rangkain
pompa
.
1.2 Batasan Masalah
Sumur yang mempunyai tekanan reservoir rendah sehingga tekanan tersebut tidak
mampu lagi untuk mendorong dan mengangkat fluida ke permukaan maka tenaga dorong buatan
(artificial lift) sangat lah berperan dalam proses produksi,salah satunya ialahsucker rod pump.
Dalam upaya untuk mengoptimalkan produksi sumur dengan sucker rod pump,tidak
hanya dipengaruhi oleh jenis pompa,ukuran ataupun diameter dari pompa,ukuran ataupun
diameter dari pompa yang diguakan pada sumur tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja SRP
2. Mengetahui permasalahan yang kerap terjadi dan penanggulangannya
3. Mengetahui dilakukan nya RE-Desain pompa SRP
4. Dapat membuat desain SRP
1.4 Manfaat
Manfaat dari optimasi produksi sumur dengan sucker rod pump diantarnya:
1. Mengetahui desain pompa yang sesuai dengan keadaan sumur
2. Mengetahui jenis-jenis pompa SRP
3. Mengetahui prinsip kerja SRP
4. Megetahui problem-problem sumur sucke rod pum yang digunakan pada lapngan migas
mengangkat dengan menarik kebawah di bagian belakang walking beam.jenis pumpingunit ini
adalah jenis desain terbaru dalam pumping unit.dalam unit ini adalah jenis desain terbaru dalam
pumping unit.dalam unit,titik tumpu dekat dengan pusat Center dariwalking beam dan memiliki
gerak up strokeyang tinggi (lebih dari 1860).
Dengan kondisi tersebut mengakibatkan beban torsi lebih rendah yang diterima pompa
angguk dan dengan kapasitas angkat yang lebih tinggi.
Gambar 2.1 Tipe Convertional
Dua komponen yang paling mungkin sering terjadi kerusakan adalah pitman arm yang
longgar atau kendor dan ausnya roda gigi pada gear box.Jika mur pengunci wrist pinkendor pada
saat pompa angguk hidup maka lubang crank pin akan membesar yang mengakibatkan kerusakan
pada wirst pin.
2.polished rod
Merupakan bagian dari tangki atau string pompa yang terletak paling atas.Fungsinya
adalah untuk menghubungkan anatra rangkaian sucker rod dengan peralatan-peralatan.
Gambar 2.5 polished rod
3.carrie bar
Merupkan alat yang berfungsi sebagai penyangga plished rod clamp.dan padacarrie
bar ini dikaitkan dengan wire line hangger yang selanjutnya dihubungkan denganhorse head.
7.walking beam
Merupakan tagkai horizontal di belakang horse head.
Walking beam berfungsi untuk :
a. Mengubah gerak putar dari prime mover menjadi gera naik turun.
b. Meneruskan energy prime mover rangkaian pompa didalam sumur melalui polished
roddan sucker rod string .
8.pitman
Merupakan sepasang tangkai yang menghubungkan antara crank pada pitman
bearing dengan ujung belakang dari walking beam pada tail bearing.fungsinya mengubah dan
meneruskan gerak berputar menjadi gerak bolak- balik naik turun dan pitman ini akan
menggerakna walking beam.
9.crank
Merupakan sepasang tangkai yang menghubungkan crank shaft pada gear reducer dengan
counter balance.pada crank ini terdapata lubang-lubang tempat kedudukan pada pitman bearing
dan ujung bawah dari pitman.Besar kecil nya langkah atau stroke pemompaan yang diinginkan
dapat diatur dari sini dengan mengubah-ubah letak ujung bawah pitman,bila mendekatkan atau
kearah counter balance maupun menjauhi counter balance.apabila kedudukan ujung
bawah pitman di geser keposisi lubang mendekaticounter balance,maka langkah pemompaan
menjadi bertambah besar,demikian pula sebaliknya apabila menjauhi counter balance yaitu
kearah crank shaft maka pemompaan menjadi kecil.
10.Gear Reducer
Merupakan transmisi yang berfunsgsi untuk mengubah kecepatan putar dari prime
mover.gerak putaran dari prime mover di teruskan ke gear reducer dengan menggunakan belt.
11.crank shaft
Merupakan poros dari crank.gerakan berputar yang telah di perlambat oleh gear
reducer akan menggerakan crank shaft dan crank
12.counter balance
2.plunger
Merupakan bagian dari pompa yang terdapat didalam barrel yang dapat bergerak naik-
turun.plunger ini berfungsi sebagai penghisap minyak dari formas masuk kedalam barrel dan
mengangkat minyak yang telah terakumulasi dalam barrel kepemukaan melalui tubing
keluar dari working barrel pada saat plunger bergerak kebawah .standing valve terdiri dari
sebuah bola besi dan tempat dudukan nya.
Standing valve memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pemompaan ,karena efisinsi
volumetric pompa sangat tergantung pada saat kerja dan bentuk dari ball dan seatnya.
4.travelling valve
Travelling valve terdiri dari ball dan seat yang terletak pada bagian bawah
dariplunger dan akan ikut bergerak keatas dan kebawah mengikuti gerakan dari gerak
plungernya.travelling valve ini berfunsgi untuk mengalirkan minyak dari working barrel masuk
menuju plunger,hal seperti ini terjadi pada saat plunger bergerak kebawah.selain itu akan
menahan keluarnya minyak dari plunger pada saat plunger bergerak keatas (up-storke)sehingga
minyak tersebut dapat diangkat ke tubing yang seterus nya kepermukaan .
5.Gas anchor
Komponen ini dipasang pada bagian bawah pompa,fungsinya adalah memisahkan gas
dari minyak agar gas tersebut tidak ikut masuk kedalam pompa bersama-sama dengan
minyak,karena dengan adanya gas akan mengurangi efisien pompa.
6.Tangki Pompa
Tangki pompa atau sucker rod string terdiri dari :
a. sucker rod
Merupakan bagian dari unit pompa yang sangat penting,karena merupakan penghubung
antara plunger dengan peralatan-perlatan penggerak yang ada di permukaan. Sedangkan
fungsinya adalah melanjutkan gerak lurus naik turun dari horse head ke plunger pompa.
Umumnya panjang satu single dari sucker rod yang sering digunakan berkisar antara 25 sampai
30 ft,dan untuk menghubungkan antara dua buah sucker roddigunakan sucker rod coupling.
b.pony rod
merupakan sucker rod yang mempunyai ukuran panjang lebih panjang pendek dari
pada sucker rod nya sendiri. Fungsinya untuk melengkapi panjang
drai sucker rod apabila sucker rod tidak mencapai target yang dituju. Umumnya memiliki ukuran
panjang 2,4,6,8,10 dan 12 ft.
c.polishead rod
adalah tangkai yang menghubungkan sucker rod string dalam carrier (wire line
hanger pada horse head) yang naik turun di dalam stuffing box.
Pada saat up-stroke (langkah pompa ke atas fluida membebani plunger yang
menyebabkan travelling valve terbuka dan fluida dari formasi mausk ke dalam pompa. Pada
saat down-stroke (langkah pompa ke bawah) ,plunger akan turun dan pada saat initravelling
valve akan terbuka dan standing valve akan tertutup sehingga fluida akan bergerak
dari plunger ke dalam tubing
A 1=
Keterangan :
S : Stroke Length,in
N : stroke permenit,spm
2. Menentukan strees maximum dan stress minimum dengan persamaan :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tugas akhir berjudul “optimasi produksi sumur RND 03 Lapangan Air Serdang
Menggunkan Sucker Rod Pump di JOB Pertamina-Talisman (OK)ltd.”dilakukan dengan
berbagai tahap kegiatan.
Studi lapangan
Penelitian yang dilakukan di lapangan secara langsng di sumur RND 03
job Pertamina-Talisman
Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat,mengutip
catatan,dokumen serta buku yang berhubungan dengan tugas akhir
Pengolahan data
Data yang telah di dapat kemudian dikumpul dan dilakukan pemilihan
untuk menghasilkan sebuah dat tugas akhir.
BAB IV
HASSIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Lapangan
Sumur RND 03 adalah sumur produksi yang menggunakan sucker rod pump yang laju
produksi nya rendah yaitu 192 bfpd. Berdasarkan data test produksi,pada sumur ini ada terbentuk
scale sehingga untuk meningkatkan laju produksi sumur ini harus dilakukan stimulasi acidizing
terjadi peingkatan produksi sumur ini menjadi 672 bfd.dengan produksi 672 bfpddan dengan
spesifikasi pompa sucker rod harus dilakukan redesain
Selain masalah scale,permaslahan yang sering terjadi pada sumur produksi minyak seprti
RND 03 yang menggunakan sucker rod pump adalah :
1) Travelling valve bocor
Pada waktu up stroke,travelling valve tidak menutup rapat dan fluida akan kembali turun.
2) Standing valve bocor
Pada waktu down stroke,standing valve tidak menutup rapat dan fluida kembali ke well bore.
4. Tubing Bocor
Apabila tubing bocor fluida akan keluar dan masuk lagi dalam ruangan casing.
Sehingga akan diisi oleh gas,ketika pompa kembali bergerak kebawah (downstroke) gas akan
terkompresi,sehingga gas tersebut mampu mendorong travelling valve (membuka) secara
berlahan (seharusnya membuka penuh dari fluida) atau adanya permukaan fluida yang terisi oleh
foaming (busa) kejadian inilah yang disebut gas pound.
Gambar 4.4 gas pound
7.pump stuck
Pada umumnya terjadi karena adanya pasir yang terbawa sehingga mengisi celah-celah
antar plunger dan barrel.temperatur sumur yang terlampau tinggi, maka terjadi pemuaian
pda plunger dari barrel pump,adanya scale dan paraffin.
8.scale dan paraffin deposite
Scale dan paraffin,hambatan dan pergerakan flunger pada saat up stroke dan down
stroke,scale dan paraffin akan menempel pada dinding barrel sehingga memperkecil
diameternya.
Gambar 4.6.sanded Up
Analisis Korelasi Permasalahan pompa sucker rod diantara nya:
4.1.1 pumping unit berjalan tapi tidak ada aliran penyebabnya adalah:
a. Batang Isap Putus
b.Gas Lock atau Gas pounding
c. Standing valvr bocor
d.pumped off
4.1.2. Produksi kecil atau efisiensi pompa terlalu rendah penyebabnya kemungkinan:
Alternative yang diambil untuk mengatasi dan memecahkan masalah agar sumur-smuru tetap
berproduksi secara optimal dan efisien adalah:
4.1.8 Pumping unit bergerak tapi tidak ada aliran
Penyebabnya :
a. Batang siap putus, alternative yang diambil adalah mengganti batang isap dengan kuwalitas
yang lebih baik.
b.Gas Lock atau gas pounding,tindakan yang diambil adalah buang tekanan dari
annulus,gunakan gas anchor,atau perdalam letak pompa bila memungkinkan.
c. standing valve tidak duduk pada tempat nya,tindakan yang diambil dudukan kembali standing
valve.
c. Pumped off,tindakan yang diambil perkecil ukuran pompa dan bila mungkin akan perdalam
letak pompa, turunkan SPM dan SL.
4.1.9 produksi terkecil atau efisien pompa terlalu rendah
Penyebabnya :
a. Terlalu banyak gas yang mempengaruhi kerja pompa,tindakan yang diambil adalah: perbaiki
sistim pemisahan gas di dalam sumur,perbesar ukuran pipa isap ibawah pompa.
b. clearance antar plunger dan barrel pompa terlalu besar tindak yang dimabil adalah perkecil
clearance
c. kebocoran pada travelling valve,standing valve,atau pada ulit tubing. Tindakan yang diambil
perbaiki bagian yang rusak atau di ganti.
4.1.10 Suara atau putara mesin tidak teratur
Penyebabnya :
a. sumur tidak produksi, sehingga waktu up stroke tidak ada cairan yang terangkat. Tindakan
yang diambil stop pumping unit.
b. letak counter weight tidak tepat, sehingga tidak ada keseimbangan denga beban sumur.
Tindakan yang diambil hentikan pumping unit bila counter weight terletak diatas,berarti counter
effect terlalu kecil, geser counter weight menjauh crank shaft
4.1.11 sentakan di bridle dalam kurung (kabel penggantung )
Penyebabnya:
Gerakan batang isap mengalami gesekan yang berlebihan akibat adanya scale,pasir,paraffin dsb.
Tindakan yang diambil :
a. Bersihkan sumur,tubing dan pompa.
b. Jika penyebabnya scale atau paraffin gunakan inhibitor
c. jika penyebabnya pasir naikan setting defth. Pada yang lebih parah lakukan sand control.
4.1.12 Pada maximum stroke down ada loncatan pada polish rod dan bunyi tumbukan.
Penyebabnya :
Travelling valve menumbuk standing valve, tindakan yang diambil jauhkan ttravelling valve dari
standing valve/spacing ulang.
4.1.13 Getaran pada pumping unit
Penyebabnya :
a. Baut pondasi longgar tindakan yang diambil,kencangkan baut pondasi/ikat kembali.
b. pompa pepasiran,tindakan yang diambil/lihat butir 4a
c. Kerusakan gear box, tindakan yang diambil perbaiki gear box
d. Kerusak pada bantalan,pitman,counter bearing,tindakan yang diambil danti bantalan.
4.2. Re-Desain Sucker Rod Pump
Redesain pompa adalah merancang kembali pompa dengan mengubah parameter-
parameter pompa yaitu mencari harga kecepatan pemompaan (N) yang optimum dan
panjang storke (S) optimum pompa dari pump intake sehingga didapatkan lajut alir yang optimal.
Berikut adalah data awal dari sumur RND 03 sebelum dilakukan Re-Desain padasucker
rod pump yang digunakan di sumur tersebut. Data-data nya meliputi data sift fisik fluida dan data
mekanis pompa.
Unit pompa terpasang. Pompa dilakukan bekerja efisien secara teoritis apabila efisien volumetric
pompa besarnya sama dengan atau lebih besar dari 70%.
Tujuan optimasi pompa adalah mengoptimalkan kinerja pompa untuk mendapatkan laju
produksi yang sebesar-besarnya tanpa menimbulkan kerusakan dan masalah, baik pada maupun
pada pompa itu sendiri. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan optimasi pompa :
1.mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam proses desain
Data –data pompa sucker rod sumur RND 03 Lapangan Air Serdang :
a. Total kedalaman sumur = 5715 ft
b. Kedalaman pompa (L) = 5210 ft
c. Statis Fluid Level (SFL) = 4150 ft
d. Dynamis Fluid Level (DFL) = 4311 ft
e. Kedalam perforasi = (5536-5546)ft
f. Kedalaman Mid Perfforasi (D) = 5541ft
g. Kedalaman Tubing (Lt) = 51522 ft
h. Spesfic Gravity Oil (SGO) = API@300f=0.9
i. specific gravity water (SGW) = 1.02
j. SG liquid = 0.911
Data produksi :
A. Laju Produksi Total (qt) = 672 BFPD
B. Laju Produksi Minyak (qo) = 13 BOPD
C. Laju Produksi Air (qw) = 659 BWPD
D. Kadar Air ( water cut )(WC) = 0.98=98%
9. menentukan peak polsihead rod maximum (PPRL) dan peak ppolishead rod minimum
(MPRL) dengan Pwf 612.54 psi
A1=sw/70500 ( 1 + c/p)
= 144 x 49/70500 (1 + 0.33)
= 0.13
a1
a2 =
= 0.067
Keterangan :
S : stroke length,in
N : stroke permenit,spm
Max =
Min =
=
= 19127.5 psi
11. Menentukan counter balance effect ideal ( Ci) dengan persamaan :
Ci =
=
= 14892.65 lb
12. Menentukan torsi maximum ( peak stroke = Tp)
Tp = ( PPRL 0.95 Ci) x S/2
= ( 12023.53 – 0.95 x 1489.65) x 144/2
= 763763.94 in-lb
13. Efesiensi volumetric pompa (Ev) dengan persamaan :
a. Net lift pompa
L=L-
= 5210 –
= 3819.00 ft
b. Factor percepatan (a)
a=
=
= 0.10
c. plunger over travel (ep)
Ep =
=
= 3.69 in
d. Rod strectch dan tubing strechth :
Er =
= x
= 52.53 in
Et =
=
= 0.003 in
Et + er = 52.53 + 0.003
= 52.533 in
e. Menentukan stroke plunger effectif ( Sp) :
Sp = S + Ep – ( et + er )
= 144 + 3.69 – 52.533
= 95,15 in
f. pump displacement ( V)
v = K Sp N
= 0.589 x 95.15 x 7
= 392.30 bbl/d
g. Menentukan effisiensi volumetric pompa ( Ev) :
ev =
=
= 58.38 %
14. Menentukan Hh,Hf dan BHP
Hydraulic horse power 9 Hh)
Hh = (7.36 x 106)q G L
= ( 7.36 x 106) x 672x1.017 x 5210
= 26.20 hp
Friction horse power (Hf)
Hf = ( 6.31 x 107) Wr S N
= ( 6.31 x 107) x 672 x 1.017x 5210
= 4.38 hp
Brake horse power ( BHP )
BHP = 1.5 ( Hh + Hf )
= 1.5 ( 26.20 + 4.38 )
= 45.87 hp
4.3 pembahasan
Sumur RND 03 adalah sumur produksi yang menggunakan sucker rod pump jenis
convesional PU – LUFKIN C-288-246-86. Sumur ini terletak di lapangan air serdang di job
Pertamina-Talisman yang total produksinya 672 bfpd dari data yang didapat dari total kedalam
sumur ini 5717 ft dengan kedalaman pompa 5210 ft. sumur RND 03 ini akan dilakukan uji coba
optimasi guna mengetahui efisiensi pompa sucker rod pump apakah masih optimal atau tidak.
Selain redesain sumur, juga harus dilakukan nya pengecekan terhadap pumping unit sumur
tersebut agar sewaktu proses produksi tidak ada lagi permasalahan-permasalahan yang nantinya
dapat menghambat laju produksi
BAB V
KESIMPULAN
1. Pada sumur RND 03 menggunakan SRP dengan merk LUFKIN C-228-246-86
Dimana pompa ini bekerja dengan prinsip mengubah gaya putar dari prime mover menjadi gaya
naik turun.
2. permasalahn yang kerap terjadi pada SRP di sumur RND 03 adalah sering terjadinya scale
3. Efek dari scale pada sumur RND 03 mengakibatkan turun nya laju produksi, setelah dilakukan
srimulasi didapatkan laju air yang lebih besar dari sebelumnya sehingga perlu dilakukan redesain
pompa sebelumnya.
4. hasil redesain SRP pada sumur RND 03 adalah :
S = 144 in a=0.10 N= 7spm Qt= 672 bfpd
sumur Type Q total Efisiensi volumtric keterangan
pompa
RND THC 672 bpd 58.38% Pompa sesuai
03 2”x14’ untuk
digunakan
pada sumur
RND 03
DAFTAR PUSTAKA
Technology Of Artifialif Methods Tulsa,1983 Pennwell Book publisher.
Kermit brown
“Hand Outteknik Produksi II”.Fakultas Teknik Perminyakan,UPN” Veteran”
Yogyakarta,1988. Sukarno,pudjo.,
Echometer company,well Analyz and TWM Software”,Wichita Falls,
Texas,USA,2003