Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI POMPA ESP TERPASANG UNTUK OPTIMASI

PRODUKSI MINYAK PT. PERTAMINA ASSET I FIELD RAMBA

Petrus Agus Wahono*, Syamsul Komar, Fuad Rusydi Suwardi


*)
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya,
Jl. Palembang- Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia
E-mail: petrus.hono@gmail.com

Abstrak
Electric Submersible Pump (ESP) merupakan jenis dari Centrifugal Pump untuk mengangkat fluida dari
reservoir ke permukaan pada laju produksi tertentu, maka kemampuan suatu pompa untuk mengangkat
suatu level fluida tertentu hingga kepermukaan seharusnya disesuaikan dengan kapasitas sumur itu
sendiri. Sumur X110 berada di lapangan Bentayan dimana reservoir sumur ini memiliki tenaga pendorong
air (water drive). Sumur X110 dari perhitungan kurva IPR Vogel memiliki produksi optimum 1227,853
BFPD menggunakan pompa ESP TD 850 140 Stages 60 Hz dengan ukuran motor30 HP 425 V 44,5 A.
Dari test produksi aktual 4 April 2014 diketahui produksi sebesar 460 BFPD sehingga produksi masih
dapat dioptimasi dengan mengevaluasi pompa ESP terpasang. Dari hasil evaluasi didapatkan tipe pompa
untuk mendapatkan produski optimum sumur X110 adalah dari EJP dengan tipe IND 1300 147 stages 60
Hz dengan ukuran pompa 50 Hp, 815 V, 39 A.

Kata kunci: Artificial Lift, Electric Submersible Pump, Evaluasi.

Abstract
Electric Submersible Pump (ESP) is a type of Centrifugal Pump to lift fluid from the reservoir to the
surface at a certain production rate, the ability of a pump to lift a certain fluid level up to the surface
should be adjusted to the capacity of the well itself. Well X110 is in the field Bentayan where the
reservoir wells has the driving force of water (water drive). Based on Vogel IPR curve calculations, X110
has optimum production 1227.853 BFPD using ESP pumps TD 850 140 Stages 60 Hz with motor30 size
HP 425 V 44.5 A. From the actual production test 4 April 2014 is known to produce up to 460 BFPD so
that production can still be optimized by evaluating ESP pump installed. From the evaluation results
obtained type of pump to get optimum production for wells X110 is the type of the EJP 1300 147 IND
stages 60 Hz with pump size 50 hp, 815 V, 39 A

Keywords : Artificial lift, Electrical Submersible Pump, Evaluation

1. PENDAHULUAN optimum digunakan perhitungan kurva IPR


Vogel dimana produksi optimum sebesar 80 %
Electric Submersible Pump (ESP) merupakan produksi maksimum yang didapat dari kurva
jenis dari Centrifugal Pump yang digunakan IPR vogel [2]. Produksi optimum ini digunakan
untuk mengangkat fluida dari reservoir ke dalam evaluasi pompa ESP terpasang di sumur
permukaan pada laju produksi tertentu X110, hasil dari perhitungan evaluasi ESP ini
(Giuliani and Francis, 1982). Suatu sumur adalah menentukan parameter pompa (rate
minyak yang diproduksi secara terus menerus pompa dan jumlah stage) dan parameter motor
dapat dipastikan akan mengalami penurunan (Hp, Volt dan Ampere).
produksi yang diakibatkan oleh berkurangnya
cadangan fluida dalam sumur, turunnya A. Inflow Performance Relationship (IPR)
tekanan pendorong dari dalam sumur dan
turunnya efisiensi pompa. Untuk menjaga rate Productivity index (PI) yang diperoleh dari hasil
produksi tetap stabil dan efisiensi pompa yang test maupun dari perkiraan adalah merupakan
tinggi perlu dilakukan evaluasi untuk gambaran secara kualitatif mengenai
menentukan apakah pompa yang digunakan kemampuan suatu sumur untuk berproduksi
sesuai dengan kemampuan sumur. Untuk (Brown, 1984). Inflow Performance
menentukan kapasitas produksi sumur yang Relationship (IPR) berperan penting dalam

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 53


merencanakan fasilitas produksi pada suatu tekanan. Prosedur perhitungannya adalah
lapangan minyak maupun lapangan gas. sebagai berikut:
Langkah 1. Berdasarkan data uji tekanan
IPR yang digunakan dalam perencanaan (sonolog test) dan produksi, menentukan harga
produksi sumur yang berguna untuk melihat dari Pwf/Ps.
kemampauan sumur untuk berproduksi, IPR Langkah 2. Mensubstitusikan harga Pwf/Ps dari
merupakan PI yang digambarkan secara grafis. Langkah pertama dan harga laju produksi (Q)
Berdasarkan definisi PI yang secara matematis dari data produksi ke dalam Persamaan (2), dan
merupakan kemampuan produksi pada keadaan menghitung harga Q max
tertentu dari suatu sumur, dimana tekanan statik
reservoir (Ps) dan PI dianggap konstan, maka = (3)
, ,
variabelnya adalah laju produksi (Q) dan
tekanan aliran dasar sumur (Pwf), sehingga
persamaan PI dapat ditulis sebagai : Langkah 3. Untuk membuat kurva IPR,
menganggap beberapa harga Pwf dan
= (1) menghitung harga Q, yaitu:
Berdasarkan definisi PI, maka untuk membuat
grafik IPR perlu diketahui data tentang: = 1 0,2 0,8 (4)
a. Laju produksi (Q)
b.Tekanan aliran dasar sumur (Pwf) Langkah 4. Berdasarkan Qmaks didapatkan
c. Tekanan statik sumur (Ps) nilai Qopt, yaitu:
Ketiga data tersebut diperoleh dari test produksi Qopt= 80% x Qmaks (5)
dan test tekanan (sonolog test) yang dilakukan
pada sumur.. Berdasarkan ketiga data sumur Langkah 5. Memplotkan harga Q terhadap nilai
tersebut IPR dapat dibuatsesuai dengan kondisi Pwf pada grafik. Kurva yang diperoleh adalah
dari aliran fluidanya, apakah satu fasa, dua fasa kurva kinerja aliran minyak dari formasi ke
atau tiga fasa. lubang sumur (Kurva IPR).
Karena kurva IPR merupakan dasar di dalam
B. Pemilihan Ukuran Pompa Listrik
perencanaan ulang (redesign) pompa [4], maka
Submersible
dalam pembuatan kurva IPR untuk kondisi di
Lapangan Bentayan digunakan Metode Vogel.
Pemilihan ukuran pompa listrik submersible
Vogel telah mengembangkan persamaan yang harus sesuai dengan besarnya laju produksi Q
sederhana dalam pemakaiannya, dimana yang diharapkan pada head yang sesuai. Selain
persamaan ini dikembangkan dari analisa yang Q, ukuran casing juga merupakan faktor yang
dilakukan terhadap grafik-grafik kinerja aliran menentukan dalam pemilihan ukuran pompa
minyak dari formasi ke lubang sumur (grafik listrik submersible yang efektif (Guo et al.,
IPR). Grafik tersebut dikembangkan dengan 2007), biasanya dengan memilih seri yang
anggapan bahwa: tertinggi yang mempunyai diameter terbesar
a. Reservoir bertenaga dorong air (water drive). selama ukuran casing yang memungkinkan
b. Produksi gas dianggap nol. (Brown, 1980).
c. Harga skin di sekitar lubang bor sama dengan
Dalam memilih ukuran pompa listrik
nol.
submersible yang akan digunakan, selain harus
d. Tekanan reservoir di bawah tekanan saturasi.
disesuaikan dengan laju produksi yang
Apabila dilakukan analisa regresi terhadap titik
diharapkan, juga laju produksi tersebut harus
data akan diperoleh persamaan yang dapat
dalam range optimum yang disarankan sehingga
mempresentasikan tititk-titik data tersebut.
diperoleh efisiensi seperti yang dianjurkan
Persamaan tersebut adalah:
(recommended range).
= 1 0,2 0,8( ) (2) Seandainya hasil pemilihan ukuran pompa
listrik submersible berdasarkan kapasitas dan
Persamaan (2) ini dipakai untuk membuat grafik ukuran casing-nya terdapat dua ukuran yang
kinerja aliran fuida dari formasi ke lubang sama-sama memenuhi syarat, maka
sumur berdasarkan dari data uji produksi dan pertimbangan dasar untuk ukuran adalah
diambil ukuran yang mempunyai selisih

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 54


kapasitas yang terkecil yang paling mendekati untuk sumur dengan water cut rendah
(Tarek, 2006).
Brake HP motor= jumlah stagex HP/stage x Sgf
Masing-masing ukuran pompa listrik (9)
submersible mempunyai pump performance
curve untuk laju produksi Q versus H (head), Horse power motor yang dibutuhkan = Brake
sehingga dengan mudah dapat diketahui HP + HP Protector + HP Gas Separator
efisiensi yang tertinggi (Anonim, 2002). (10)

C. Jumlah Stage Pompa Keterangan :


HP/stage dapat dicari dari pembacaan pump
Dasar perhitungan penentuan stage pompa performance curve daripada pompa yang
adalah harga total dynamic head (TDH), yaitu dipilih.
total pressure dimana pompa bekerja, yang Sgw = Specific gravity air
dinyatakan sebagai head atau ketinggian kolom Sgf = Specific gravity fluida campuran
cairan (ft).
Dengan menggunakan Chart Fluid Velocity
TDH Passing Motor dapat diketahui harga kecepatan
SN = (6) fluida yang melewati housing motor dengan laju
HSP produksi yang diketahui. Jika harga kecepatan
fluida lebih besar dari 1 ft/detik maka motor
TDH = HD + HF + HT (7) tidak memerlukan shroud sebagai pendingin
motor. Tetapi bila harga velocity fluida lebih
Keterangan : kecil dari 1 ft/detik maka disarankan
SN : Jumlah stage pompa menggunakan shroud sebagai pendingin motor
TDH : Total Dynamic Head, ft (Tjondro,2005).
HSP : Head Per Stage Pump
HD : Vertical Lift, ft 2. METODOLOGI PENELITIAN
HF : Jarak kehilangan tekanan
akibat friction-loss dalam tubing, ft Penelitian ini dilakukan di PT Pertamina Asset I
HT : Jarak kehilangan tekanan di Field Ramba pada tanggal 1 April 2014-1 Mei
sepanjang tubing, ft 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder meliputi data sonolog test,
D. Gas Separator dan Advanced Gas Handler data production test, data reservoir dan data
mechanical sumur X110.
Apabila jumlah gas bebas mencapai lebih dari
10% dari total volume fluida, maka diperlukan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
gas separator, sedangkan apabila kurang dari
10% dari total volume fluida, maka tidak 3.1 Perhitungan Kurva IPR X110
diperlukan gas separator. Jika gas separator
digunakan maka pompa diasumsikan memiliki Dalam perhitungan kurva IPR Vogel untuk
efisiensi 90% dan 10% gas yang masuk ke sumur X110 dapat dilakukan dalam perhitungan
dalam pompa tidak dapat dipisahkan oleh gas sebagai berikut :
separator sehingga total fluida yang masuk
pompa akan berbeda dengan total fluida yang a. Mentukan laju produksi maksimum (Qmaks)
sampai ke permukaan. dengan persamaan (3).
E. Pemilihan Motor =
, ,

Pemilihan ukuran motor yaitu dengan


menentukan horse power yang dibutuhkan = , ,
, ,
setiap tingkat pompa dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
= 1534,82 BFPD
untuk sumur dengan water cut tinggi
Dari hasil Qmaks yang telah didapatkan, gunakan
Brake HP motor= jumlah stage xHP/stagexSgw kembali persamaan di atas dengan mengambil
(8) asumsi harga = 0; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 05; 0,6;

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 55


0,7; 0,8; 0,9; 1. Selanjutnya hitung nilai Q dan b. Pwf pada Qoptimu =
/
Pwf untuk setiap nilai dan buat tabulasinya. 0,125 1 + 81 80
b. Menentukan laju optimal dari sumur X110
dimana Qoptimal adalah 80% dari Qmaks dengan (14)
persamaan (5).
Qoptimal = 0,8 x Qmax , /
= 0,125 1500 1 81 80
= 0,8 x 1534,82 BFPD ,
= 1227,853 BFPD
c. Buat sumbu koordinat dengan tekanan pada = 585,85 Psi
sumbu tegak (P) dan laju produksi pada sumbu
datar (Q). c. Pump Intake Pressure
d. Plot harga Pwf pada sumbu tegak . PIP = Pwf (Perbedaan Kedalaman x Gf)
e. Plot harga Qt pada sumbu datar (15)
f. Hubungkan titik-titik tersebut dan garis = 585,85 Psi (109,85 x 0.418)
hubung ini merupakan grafik IPR Vogel 2 fasa, = 539,503 Psi
grafik IPR sumur X110 ditunjukan di Gambar 1.
3. Perhitungan Gas kumulatif
IPR X110 Penentuan volume gas yang masuk ke dalam
2000 pompa diperhitungkan dengan menggunakan
korelasi Standings, yaitu :
1500 a. Kelarutan gas dalam minyak (Rs) yang
masuk kedalam pompa, yaitu :
Pwf, Psi

Yg = 0,00091 (T) 0,0125 (API)


1000
(16)
IPR X110 = 0,00091 (200) 0,0125 (19)
500 = -0,05589
1, 024
0 PIP
Rs = SG gas Yg
0 20040060080010001200140016001800 18.10
Q, BPD (17)
Gambar 1. IPR X110 1, 024
539,503
= 0,8 -0,05589
18.10
3.2 Perhitungan Jumlah Stage = 22,804 scf/stb
b. Faktor volume formasi minyak (Bo), yaitu
Dalam menentukan jumlah stage pompa maka :
diperlukan perhitungan-perhitungan sebagai F = Rs (SGgas / SGoil)0,5 + 1,25T
berikut (Prabu, 2002): (18)
1. Penentuan Specific Gravity, dimana :
a.SG fluida (SGf) = 22,804 (0,8/0,94)0,5 + 1,25 (200)
SGf = (1 ) + = 271,0375
(11) Bo = 0,972 + 0,000147F1,175 (19)
= (1 0,299)0,94 + 0,299 1
= 0,96
b.Gradien fluida (Gf)
Gf = SGf x 0.433 (psi/ft) (12) Bo = 0,972 + 0,000147 (271,0375)1,175
= 0,96 x 0.433 = 1,078 bbl/stb
= 0.418 c. Faktor volume formasi gas (Bg), yaitu :
2. Penentuan Pump Intake Pressure (PIP), ,
Bg = , Z average = 0,839
dimana :
(20)
a. Perbedaan Kedalaman , ( , )( )
Perbedaan kedalaman = =
,
Mid Perforasi pump setting depth
(13) = 5,17 bbl/MSCF
= 3910,76 ft 3800,91 ft
= 109,85 ft

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 56


4. Penentuan jika gas separator digunakan, yaitu % Gas Bebas = (Vgp / Vfp) x 100% (32)
free gas yang masuk ke dalam pompa ,
= 100%
,
melebihi 10% dari volume total, yaitu :
= 7,26 %
a. Total volume minyak pada Qoptimum (BOPD)
Jadi hanya terdapat 7,26 % gas bebas dari
BOPD = (1-WC) x Qoptimum (21)
total fluida yang masuk ke dalam pompa
= (1-0,48043) x 1227,853
(gas bebas < 20% maka pompa tidak
= 673,9558
memerlukan penggunaan Advanced Gas
b. Total volume gas = BOPD x GOR (22)
Handler).
= (673,9558 x 326) / 1000
5. Penentuan Total Dynamic Head (TDH)
= 207,9736 MSCFD
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
c. Total gas yang terlarut pada pompa=
a. Penentuan Fluid Over Pump (FOP)
BOPD x Rs (23)
FOP = PIP / Gf (33)
= (673,9558 x 22,804) / 1000 ,
= 14,547 MSCFD =
,
d. Free gas = = 1286,057 ft
Total volume gas Total gas yang b. Penentuan Vertical Lift (HD)
terlarut pada pompa (24) HD = pump setting depth FOP (34)
= 207,9736 14,547 = 3800,919 1286,057
= 193,4256 MSCFD = 2515,502 ft
e. Volume minyak pada pompa (Vo) c. penentuan head friction (HF)
f. = BOPD x Bo (25) (HF) = friction loss per 1000 ft x
= 673,9558 x 1,078 pump setting depth / 1000
= 687,8443 BPD (35)
g. Volume gas pada pompa (Vg) = = 0,146/100 x 3800,919 =
Free gas x Bg (26) 5,54 ft
= 193,4256 x 5,17 d. Penentuan Tubing Head (HT)
= 1000,591 BPD HT = Pwh / Gf (36)
h. Volume air pada pompa (Vw) = =
Qopt x WC x Bw (27) ,

= 1227,853 x 0,48043 x 1 = 238,378 ft


= 589,8976 BPD Jadi TDH dapat dihitung dengan
i. Total volume fluida pada pompa (Vf) menggunakan persamaan (7)
Vf = Vo + Vg + Vw (28) TDH = HD + HF + HT (37)
= 687,8443+ 1000,591+ 589,8976 = 2515,052 + 5,54 + 238,3781
= 2278,333 BPD = 2758,98 ft
j. Persentase gas bebas terhadap total volume 6. Penentuan Tipe Pompa dan Stage Yang
fluida pada pompa, yaitu : Dibutuhkan
% gas bebas = (Vg/Vf) x 100% (29) a. Produksi sumur X110 1227,853 BFPD
, berada di range produksi yang
= x 100% direkomendasikan pada pompa IND 1300
,
= 43,917 %, Karena persentase gas 60.
> 10% maka diperlukan Gas Separator b. Head per stage pompa dapat ditentukan
[10].Penggunaan gas separator dengan dengan memplotkan jumlah produksi di
asumsi memiliki efisiensi 90% dan 10% gas dalam pump curve pompa IND 1300 60 Hz
tidak dapat dipisahkan oleh gas separator dan didapat nilai sebesar 21,25 ft/stage.
atau Vg = 10% c. Horse power yang dibutuhkan untuk setiap
k.Maka, Vg yang masuk kedalam pompa stage dapat dilihat dari pump curve pompa
(Vgp) adalah : IND 1300 60 Hz untuk produksi sebesar
Vgp = 0,1 x Vg (30) 1227,853 BFPD dimana horse power per
= 0,1 x 1000,591 stage adalah 0,3 Hp/Stage.
= 100,0591BPD d. Stage pompa yang dibutuhkan dapat
l. Total volume fluida yang masuk kedalam dihitung dengan persamaan (6).
pompa (Vfp) adalah : Total Stage = TDH / Head/stage
Vfp = Vo + Vgp + Vw (31) = 2758,98 / 21,25
= 687,8443+ 100,0591+ 589,8976 = 129,83 stages, karena pompa
= 1337,801 BPD tidak menyediakan 129,83 stages maka
m. Persentase free gas yang masuk ke dalam dipilih stages pompa yang mendekati total
pompa adalah : stages yaitu 147 stages

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 57


3.3 Penentuan Ukuran Motor kehilangan voltage pada kabel akan lebih kecil.
Motor yang dipilih untuk sumur X110 adalah
Untuk menentukan ukuran motor harus T45822734, 456 S, 60 Hz berdasarkan
dilakukan perhitungan jumlah horse power yang perhitungan evaluasi adalah 50 HP, 39 A, 815
dibutuhkan sebagai berikut: V. Sedangkan ukuran motor yang terpasang di
sumur X110 adalah 40 Hp, 30A, 880V, 60Hz,
1. Penentuan Horse Power yang dibutuhkan 540S, SN 110E12844P,PN 141741.
(HHP) dengan persamaan (9). Berdasarkan tipe motor yang dipilih maka dapat
HHP = (stage pompa x Hp/stage x SGf) + 5 diketahui kecepatan fluida yang melewati
= (147 x 0,3 x 0,96) + 5 anulus pompa dan casing dimana dari hasil
= 47,75 Hp perhitungan besarnya kecepatan fluida tersebut
2. Pemilihan Motor (dari katalog) adalah 0,7857 ft/sec, karena besarnya kecepatan
Jenis Motor = Serie 456 fluida kurang dari 1 ft/sec maka dibutuhkan
Horse power = 50 Hp shroud untuk mendinginkan motor.
Tegangan listrik motor = 815 volt
Arus listrik motor = 39 Ampere
Outside diameter motor = 4,56 in 4. KESIMPULAN

Kapasitas pompa listrik submersible Dari pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka


berpengaruh terhadap head, horsepower dan didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
effisiensi pompa. Jika digambarkan secara 1. Dari perhitungan kurva IPR Vogel, sumur
grafis, maka kurvanya disebut pump X110 memiliki produksi optimum sebesar
performance curve (kurva kelakuan pompa). 1227,583 BFPD.
Untuk setiap pompa batas daerah yang 2. Dari hasil evaluasi tipe pompa terpasang di
dianjurkan (recommended capacity range) telah sumur X110 tidak cocok digunakan karena
dianjurkan agar pompa beroperasi effisien. dari hasil perhitungan total fluida yang
Pompa listrik submersible yang digunakan pada masuk ke pompa berada di luar range
sumur X110 menggunakan merk Woodgroup produksi pompa yang direkomendasikan
TD 850 140 Stages 60 Hz. Kapasitas yang pabrik.
dianjurkan (recommended capacity range) 3. Dari hasil evaluasi didapatkan tipe pompa
antara 550-1020 BFPD. Sedangkan evaluasi yang sesuai untuk sumur X110 adalah IND
yang dilakukan untuk keadaan saat ini menurut 1300 60 Hz dari EJP dengan jumlah stages
perhitungan, laju produksi optimum adalah 147 dan ukuran motor 50 Hp, 815 V, 39 A.
1227,853 BFPD. Laju produksi tersebut berada
di luar daerah range recommended sehingga 5. DAFTAR PUSTAKA
perlu dilakukan penggantian tipe pompa agar
sesuai dengan laju produksi optimum di sumur Giuliani dan Francis, A.(1981). Introduction to
X110. Pompa yang sesuai dengan laju produksi Oil and Gas Technology. USA: IHRDC,
1227,853 BFPD adalah IND 1300 147 Stages Boston
60. Motor yang digunakan untuk menggerakkan Anonim.(2006). Handbook for Electric
pompa listrik submersible adalah motor listrik. Submersible Pumping System. USA: Baker
Horsepower, Voltage, dan Ampere dari motor Hughes Company.
yang dibutuhkan untuk suatu pompa dengan Brown, K.E.(1984). The Technology of
jumlah stage tertentu dapat diperkirakan dengan Artificial Lift Methods Volume 4.USA: The
menggunakan perhitungan. Pada perkiraan University of Tulsa
horsepower diperlukan suatu koreksi terhadap Guo, Boyun., William, C., dan Ghalambor,
specific gravity fluida campuran, sebab pompa A.(2007).Petroleum Production Engineer.
distandarisasi untuk air tawar dengan SG = 1. USA: Elsevier Science & Technology Books.
Apabila hasil perhitungan didapat hasil yang Brown, K.E.(1980). The Technology of
tidak sama dengan ukuran motor yang Artificial Lift Methods Volume 2.USA: The
disediakan oleh pabriknya, maka dipilih yang University of Tulsa
paling mendekati dan dipilih yang paling besar. Tarek, A.(2006). Reservoir Engineer Handbook.
Pada umumnya pabrik menyediakan ukuran USA: Elsevier Science & Technology Books
motor dengan satu harga horsepower tetapi Anonim.(2002).Product Catalog. Indonesia:
beberapa harga voltage dan amperenya. Untuk PT.Epsindo Jaya Pratama.
ini maka dalam pemilihan diusahakan dipilih Tjondro, B.( 2005). Petroleum Engineer
motor dengan ampere yang lebih kecil (voltage Program Development. Indonesia: PT.
besar), karena dengan ampere kecil maka Medco E&P

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 58


Prabu, U.A.(2002). Diktat Kuliah Teknik
Produksi. Indonesia: Universitas Sriwijaya.
Anonim.( 2001). Electrical Submersible Pump
Analysis and Design.USA: Case Services
Inc.

Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015 Page 59

Anda mungkin juga menyukai