Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI POMPA ESP TERPASANG UNTUK OPTIMASI

PRODUKSI MINYAK PT. PERTAMINA ASSET I FIELD RAMBA

Petrus Agus Wahono*, Syamsul Komar, Fuad Rusydi Suwardi


*)
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya,
Jl. Palembang- Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia
E-mail: petrus.hono@gmail.com

Abstrak

Electric Submersible Pump (ESP) merupakan jenis dari Centrifugal Pump untuk mengangkat fluida dari
reservoir ke permukaan pada laju produksi tertentu, maka kemampuan suatu pompa untuk mengangkat
suatu level fluida tertentu hingga kepermukaan seharusnya disesuaikan dengan kapasitas sumur itu
sendiri. Sumur X110 berada di lapangan Bentayan dimana reservoir sumur ini memiliki tenaga pendorong
air (water drive). Sumur X110 dari perhitungan kurva IPR Vogel memiliki produksi optimum 1227,853
BFPD menggunakan pompa ESP TD 850 140 Stages 60 Hz dengan ukuran motor30 HP 425 V 44,5 A.
Dari test produksi aktual 4 April 2014 diketahui produksi sebesar 460 BFPD sehingga produksi masih
dapat dioptimasi dengan mengevaluasi pompa ESP terpasang. Dari hasil evaluasi didapatkan tipe pompa
untuk mendapatkan produski optimum sumur X110 adalah dari EJP dengan tipe IND 1300 147 stages 60
Hz dengan ukuran pompa 50 Hp, 815 V, 39 A.

Kata kunci: Artificial Lift, Electric Submersible Pump, Evaluasi.

Abstract

Electric Submersible Pump (ESP) is a type of Centrifugal Pump to lift fluid from the reservoir to the
surface at a certain production rate, the ability of a pump to lift a certain fluid level up to the surface
should be adjusted to the capacity of the well itself. Well X110 is in the field Bentayan where the
reservoir wells has the driving force of water (water drive). Based on Vogel IPR curve calculations, X110
has optimum production 1227.853 BFPD using ESP pumps TD 850 140 Stages 60 Hz with motor30 size
HP 425 V 44.5 A. From the actual production test 4 April 2014 is known to produce up to 460 BFPD so
that production can still be optimized by evaluating ESP pump installed. From the evaluation results
obtained type of pump to get optimum production for wells X110 is the type of the EJP 1300 147 IND
stages 60 Hz with pump size 50 hp, 815 V, 39 A

Keywords : Artificial lift, Electrical Submersible Pump, Evaluation

1. PENDAHULUAN perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan


apakah pompa yang digunakan sesuai dengan
Electric Submersible Pump (ESP) merupakan kemampuan sumur. Untuk menentukan
jenis dari Centrifugal Pump yang digunakan kapasitas produksi sumur yang optimum
untuk mengangkat fluida dari reservoir ke digunakan perhitungan kurva IPR Vogel dimana
permukaan pada laju produksi tertentu (Giuliani produksi optimum sebesar 80 % produksi
and Francis, 1982). Suatu sumur minyak yang maksimum yang didapat dari kurva IPR vogel
diproduksi secara terus menerus dapat (Anonim, 2006). Produksi optimum ini
dipastikan akan mengalami penurunan produksi digunakan dalam evaluasi pompa ESP terpasang
yang diakibatkan oleh berkurangnya cadangan di sumur X110, hasil dari perhitungan evaluasi
fluida dalam sumur, turunnya tekanan ESP ini adalah menentukan parameter pompa
pendorong dari dalam sumur dan turunnya (rate pompa dan jumlah stage) dan parameter
efisiensi pompa. Untuk menjaga rate produksi motor (Hp, Volt dan Ampere).
tetap stabil dan efisiensi pompa yang tinggi

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 46


A. Inflow Performance Relationship (IPR) mempresentasikan tititk-titik data tersebut.
Persamaan tersebut adalah:
Productivity Index (PI) yang diperoleh dari hasil
test maupun dari perkiraan adalah merupakan 𝑄 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
= 1 − 0,2 ( ) − 0,8( ) (2)
gambaran secara kualitatif mengenai 𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑃𝑠 𝑃𝑠

kemampuan suatu sumur untuk berproduksi


Persamaan (2) ini dipakai untuk membuat grafik
(Brown, 1984). Inflow Performance
kinerja aliran fuida dari formasi ke lubang
Relationship (IPR) berperan penting dalam
sumur berdasarkan dari data uji produksi dan
merencanakan fasilitas produksi pada suatu
tekanan. Prosedur perhitungannya adalah
lapangan minyak maupun lapangan gas.
sebagai berikut:
IPR yang digunakan dalam perencanaan
Langkah 1. Berdasarkan data uji tekanan
produksi sumur yang berguna untuk melihat
(sonolog test) dan produksi, menentukan harga
kemampauan sumur untuk berproduksi, IPR
dari Pwf/Ps.
merupakan PI yang digambarkan secara grafis.
Langkah 2. Mensubstitusikan harga Pwf/Ps dari
Berdasarkan definisi PI yang secara matematis Langkah pertama dan harga laju produksi (Q)
merupakan kemampuan produksi pada keadaan dari data produksi ke dalam Persamaan (2), dan
tertentu dari suatu sumur, dimana tekanan statik menghitung harga Q max
reservoir (Ps) dan PI dianggap konstan, maka
variabelnya adalah laju produksi (Q) dan 𝑄
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
(3)
tekanan aliran dasar sumur (Pwf), sehingga 1−0,2(
𝑃𝑠
)−0,8(
𝑃𝑠
)
persamaan PI dapat ditulis sebagai :
𝑃𝑤𝑓 = 𝑃𝑠 −
𝑞
(1) Langkah 3. Untuk membuat kurva IPR,
𝑃𝐼 menganggap beberapa harga Pwf dan
Berdasarkan definisi PI, maka untuk membuat menghitung harga Q, yaitu:
grafik IPR perlu diketahui data tentang:
a. Laju produksi (Q) 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
𝑄 = 𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 {1 − 0,2 ( ) − 0,8 ( ) }
b.Tekanan aliran dasar sumur (Pwf) 𝑃𝑠 𝑃𝑠
c. Tekanan statik sumur (Ps) .......................................
Ketiga data tersebut diperoleh dari test produksi (4)
dan test tekanan (sonolog test) yang dilakukan
pada sumur.. Berdasarkan ketiga data sumur Langkah 4. Berdasarkan Qmaks didapatkan
tersebut IPR dapat dibuatsesuai dengan kondisi nilai Qopt, yaitu:
dari aliran fluidanya, apakah satu fasa, dua fasa
atau tiga fasa. Qopt= 80% x Qmaks (5)

Karena kurva IPR merupakan dasar di dalam Langkah 5. Memplotkan harga Q terhadap nilai
perencanaan ulang (redesign) pompa (Guo et Pwf pada grafik. Kurva yang diperoleh adalah
al., 2007), maka dalam pembuatan kurva IPR kurva kinerja aliran minyak dari formasi ke
untuk kondisi di Lapangan Bentayan digunakan lubang sumur (Kurva IPR).
Metode Vogel.
B. Pemilihan Ukuran Pompa Listrik
Vogel telah mengembangkan persamaan yang Submersible
sederhana dalam pemakaiannya, dimana
persamaan ini dikembangkan dari analisa yang Pemilihan ukuran pompa listrik submersible
dilakukan terhadap grafik-grafik kinerja aliran harus sesuai dengan besarnya laju produksi Q
minyak dari formasi ke lubang sumur (grafik yang diharapkan pada head yang sesuai. Selain
IPR). Grafik tersebut dikembangkan dengan Q, ukuran casing juga merupakan faktor yang
anggapan bahwa: menentukan dalam pemilihan ukuran pompa
a. Reservoir bertenaga dorong air (water drive). listrik submersible yang efektif (Guo et al.,
b. Produksi gas dianggap nol. 2007), biasanya dengan memilih seri yang
c. Harga skin di sekitar lubang bor sama dengan tertinggi yang mempunyai diameter terbesar
nol. selama ukuran casing yang memungkinkan
d. Tekanan reservoir di bawah tekanan saturasi. (Brown, 1980).
Apabila dilakukan analisa regresi terhadap titik
data akan diperoleh persamaan yang dapat Dalam memilih ukuran pompa listrik
submersible yang akan digunakan, selain harus

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 47


disesuaikan dengan laju produksi yang E. Pemilihan Motor
diharapkan, juga laju produksi tersebut harus
dalam range optimum yang disarankan sehingga Pemilihan ukuran motor yaitu dengan
diperoleh efisiensi seperti yang dianjurkan menentukan horse power yang dibutuhkan
(recommended range). setiap tingkat pompa dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
Seandainya hasil pemilihan ukuran pompa
listrik submersible berdasarkan kapasitas dan untuk sumur dengan water cut tinggi
ukuran casing-nya terdapat dua ukuran yang
sama-sama memenuhi syarat, maka Brake HP motor= jumlah stage xHP/stagexSgw
pertimbangan dasar untuk ukuran adalah (8)
diambil ukuran yang mempunyai selisih
kapasitas yang terkecil yang paling mendekati untuk sumur dengan water cut rendah
(Tarek, 2006)
Brake HP motor= jumlah stagex HP/stage x Sgf
Masing-masing ukuran pompa listrik (9)
submersible mempunyai pump performance
curve untuk laju produksi Q versus H (head), Horse power motor yang dibutuhkan = Brake
sehingga dengan mudah dapat diketahui HP + HP Protector + HP Gas Separator
efisiensi yang tertinggi (Anonim, 2002). (10)

C. Jumlah Stage Pompa

Dasar perhitungan penentuan stage pompa Keterangan :


adalah harga total dynamic head (TDH), yaitu HP/stage dapat dicari dari pembacaan pump
total pressure dimana pompa bekerja, yang performance curve daripada pompa yang
dinyatakan sebagai head atau ketinggian kolom dipilih.
cairan (ft). Sgw = Specific gravity air
Sgf = Specific gravity fluida campuran
TDH Dengan menggunakan Chart Fluid Velocity
SN = (6)
HSP Passing Motor dapat diketahui harga kecepatan
fluida yang melewati housing motor dengan laju
TDH = HD + HF + HT (7) produksi yang diketahui. Jika harga kecepatan
fluida lebih besar dari 1 ft/detik maka motor
Keterangan : tidak memerlukan shroud sebagai pendingin
SN : Jumlah stage pompa motor. Tetapi bila harga velocity fluida lebih
TDH : Total Dynamic Head, ft kecil dari 1 ft/detik maka disarankan
HSP : Head Per Stage Pump menggunakan shroud sebagai pendingin motor
HD : Vertical Lift, ft (Tjondro,2005).
HF : Jarak kehilangan tekanan
akibat friction-loss dalam tubing, ft 2. METODOLOGI PENELITIAN
HT : Jarak kehilangan tekanan di
sepanjang tubing, ft Penelitian ini dilakukan di PT Pertamina Asset I
Field Ramba pada tanggal 1 April 2014-1 Mei
D. Gas Separator dan Advanced Gas Handler 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder meliputi data sonolog test,
Apabila jumlah gas bebas mencapai lebih dari data production test, data reservoir dan data
10% dari total volume fluida, maka diperlukan mechanical sumur X110.
gas separator, sedangkan apabila kurang dari
10% dari total volume fluida, maka tidak 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperlukan gas separator. Jika gas separator
digunakan maka pompa diasumsikan memiliki 3.1 Perhitungan Kurva IPR X110
efisiensi 90% dan 10% gas yang masuk ke
dalam pompa tidak dapat dipisahkan oleh gas Dalam perhitungan kurva IPR Vogel untuk
separator sehingga total fluida yang masuk sumur X110 dapat dilakukan dalam perhitungan
pompa akan berbeda dengan total fluida yang sebagai berikut :
sampai ke permukaan.

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 48


a. Mentukan laju produksi maksimum (Qmaks) Dalam menentukan jumlah stage pompa maka
dengan persamaan (3). diperlukan perhitungan-perhitungan sebagai
𝑄 berikut (Prabu, 2002) :
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
1−0,2( )−0,8( )
𝑃𝑠 𝑃𝑠
1. Penentuan Specific Gravity, dimana :
a.SG fluida (SGf)
460 SGf = ((1 − 𝑊𝐶)𝑆𝐺𝑜 + 𝑊𝐶𝑥𝑆𝐺𝑤) (11)
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 1142,78051 1142,78051 2
1−0,2( )−0,8( ) = ((1 − 0,299)0,94 + 0,299 𝑥 1)
1500 1500
= 0,96
b.Gradien fluida (Gf)
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 1534,82 BFPD Gf = SGf x 0.433 (psi/ft) (12)
= 0,96 x 0.433
Dari hasil Qmaks yang telah didapatkan, gunakan = 0.418
kembali persamaan di atas dengan mengambil 2. Penentuan Pump Intake Pressure (PIP),
𝑃𝑤𝑓
asumsi harga = 0; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 05; 0,6; dimana :
𝑃𝑠
0,7; 0,8; 0,9; 1. Selanjutnya hitung nilai Q dan a. Perbedaan Kedalaman
𝑃𝑤𝑓 Perbedaan kedalaman =
Pwf untuk setiap nilai dan buat tabulasinya. Mid Perforasi – pump setting depth
𝑃𝑠
b. Menentukan laju optimal dari sumur X110 (13)
dimana Qoptimal adalah 80% dari Qmaks dengan = 3910,76 ft – 3800,91 ft
persamaan (5). = 109,85 ft
b. Pwf pada Qoptimu =
Qoptimal = 0,8 x Qmax 𝑄𝑜𝑝𝑡 1/2
= 0,8 x 1534,82 BFPD 0,125 𝑥 𝑃𝑠 (−1 + (81 − 80 ( ) ))
𝑄𝑚𝑎𝑥
= 1227,853 BFPD
(14)
c. Buat sumbu koordinat dengan tekanan pada
sumbu tegak (P) dan laju produksi pada sumbu 1227,853 1/2
= 0,125 𝑥 1500 (−1 (81 − 80 ( ) ))
1534,82
datar (Q).
d. Plot harga Pwf pada sumbu tegak .
e. Plot harga Qt pada sumbu datar = 585,85 Psi
f. Hubungkan titik-titik tersebut dan garis
hubung ini merupakan grafik IPR Vogel 2 fasa, c. Pump Intake Pressure
grafik IPR sumur X110 ditunjukan di Gambar 1. PIP = Pwf – (Perbedaan Kedalaman x Gf)
(15)
IPR X110 = 585,85 Psi – (109,85 x 0.418)
= 539,503 Psi
1600 3. Perhitungan Gas kumulatif
1400 Penentuan volume gas yang masuk ke dalam
pompa diperhitungkan dengan menggunakan
1200
korelasi Standing’s, yaitu :
1000 a. Kelarutan gas dalam minyak (Rs) yang
Pwf, Psi

800 masuk kedalam pompa, yaitu :


Yg = 0,00091 (T) – 0,0125 (API)
600 IPR X110 (16)
400 = 0,00091 (200) – 0,0125 (19)
= -0,05589
200 1, 024
 PIP 
0 Rs = SG gas  Yg 
0 200 400 600 80010001200140016001800
 18.10 
Q, BPD
(17)
Gambar 1. IPR X110 1, 024
 539,503 
= 0,8  -0,05589 
3.2 Perhitungan Jumlah Stage  18.10 
= 22,804 scf/stb

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 49


b. Faktor volume formasi minyak (Bo), yaitu = 1227,853 x 0,48043 x 1
: = 589,8976 BPD
F = Rs (SGgas / SGoil)0,5 + 1,25T i. Total volume fluida pada pompa (Vf)
(18) V f = V o + Vg + Vw
(28)
= 22,804 (0,8/0,94)0,5 + 1,25 (200) = 687,8443+ 1000,591+ 589,8976
= 271,0375 = 2278,333 BPD
Bo = 0,972 + 0,000147F1,175 (19) j. Persentase gas bebas terhadap total volume
fluida pada pompa, yaitu :
% gas bebas = (Vg/Vf) x 100%
(29)
Bo = 0,972 + 0,000147 (271,0375)1,175 1000,591
= x 100%
2278,333
= 1,078 bbl/stb
= 43,917 %, Karena persentase gas
> 10% maka diperlukan Gas Separator
c. Faktor volume formasi gas (Bg), yaitu :
5,04 𝑍 𝑇 (Anonim, 2001). Penggunaan gas separator
Bg = , Z average = 0,839 dengan asumsi memiliki efisiensi 90% dan
𝑃𝐼𝑃
(20) 10% gas tidak dapat dipisahkan oleh gas
5,04 (0,839)(200+460)
= separator atau Vg = 10%
539,503
k.Maka, Vg yang masuk kedalam pompa
(Vgp) adalah :
= 5,17 bbl/MSCF
Vgp = 0,1 x Vg
4. Penentuan jika gas separator digunakan, yaitu
(30)
free gas yang masuk ke dalam pompa
= 0,1 x 1000,591
melebihi 10% dari volume total, yaitu :
= 100,0591BPD
a. Total volume minyak pada Qoptimum (BOPD)
l. Total volume fluida yang masuk kedalam
BOPD = (1-WC) x Qoptimum (21)
pompa (Vfp) adalah :
Vfp = Vo + Vgp + Vw
= (1-0,48043) x 1227,853
(31)
= 673,9558
= 687,8443+ 100,0591+ 589,8976
b. Total volume gas = BOPD x GOR (22)
= 1337,801 BPD
m. Persentase free gas yang masuk ke dalam
= (673,9558 x 326) / 1000
pompa adalah :
= 207,9736 MSCFD
% Gas Bebas = (Vgp / Vfp) x 100%
c. Total gas yang terlarut pada pompa=
(32)
BOPD x Rs (23) 100,0591
= 100%
1337,801
= (673,9558 x 22,804) / 1000 = 7,26 %
= 14,547 MSCFD Jadi hanya terdapat 7,26 % gas bebas dari
d. Free gas = total fluida yang masuk ke dalam pompa
Total volume gas – Total gas yang (gas bebas < 20% maka pompa tidak
terlarut pada pompa (24) memerlukan penggunaan Advanced Gas
Handler).
= 207,9736 – 14,547 5. Penentuan Total Dynamic Head (TDH)
= 193,4256 MSCFD dengan langkah-langkah sebagai berikut :
e. Volume minyak pada pompa (Vo) a. Penentuan Fluid Over Pump (FOP)
f. = BOPD x Bo (25) FOP = PIP / Gf
(33)
= 673,9558 x 1,078 539,503
=
= 687,8443 BPD 0,4195

g. Volume gas pada pompa (Vg) = = 1286,057 ft


Free gas x Bg b. Penentuan Vertical Lift (HD)
(26) HD = pump setting depth – FOP
= 193,4256 x 5,17 (34)
= 1000,591 BPD = 3800,919 – 1286,057
h. Volume air pada pompa (Vw) = = 2515,502 ft
Qopt x WC x Bw c. penentuan head friction (HF)
(27)

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 50


(HF) = friction loss per 1000 ft x Arus listrik motor = 39 Ampere
pump setting depth / 1000 Outside diameter motor = 4,56 in
(35) Kapasitas pompa listrik submersible
= 0,146/100 x 3800,919 = berpengaruh terhadap head, horsepower dan
5,54 ft effisiensi pompa. Jika digambarkan secara
d. Penentuan Tubing Head (HT) grafis, maka kurvanya disebut pump
HT = Pwh / Gf performance curve (kurva kelakuan pompa).
(36) Untuk setiap pompa batas daerah yang
100 dianjurkan (recommended capacity range) telah
=
0,4195
dianjurkan agar pompa beroperasi effisien.
= 238,378 ft
Pompa listrik submersible yang digunakan pada
Jadi TDH dapat dihitung dengan
sumur X110 menggunakan merk Woodgroup
menggunakan persamaan (7)
TD 850 140 Stages 60 Hz. Kapasitas yang
TDH = HD + HF + HT
dianjurkan (recommended capacity range)
(37)
antara 550-1020 BFPD. Sedangkan evaluasi
= 2515,052 + 5,54 + 238,3781
yang dilakukan untuk keadaan saat ini menurut
= 2758,98 ft
perhitungan, laju produksi optimum adalah
6. Penentuan Tipe Pompa dan Stage Yang
1227,853 BFPD. Laju produksi tersebut berada
Dibutuhkan
di luar daerah range recommended sehingga
a. Produksi sumur X110 1227,853 BFPD
perlu dilakukan penggantian tipe pompa agar
berada di range produksi yang
sesuai dengan laju produksi optimum di sumur
direkomendasikan pada pompa IND 1300
X110. Pompa yang sesuai dengan laju produksi
60.
1227,853 BFPD adalah IND 1300 147 Stages
b. Head per stage pompa dapat ditentukan
60. Motor yang digunakan untuk menggerakkan
dengan memplotkan jumlah produksi di
pompa listrik submersible adalah motor listrik.
dalam pump curve pompa IND 1300 60 Hz
Horsepower, Voltage, dan Ampere dari motor
dan didapat nilai sebesar 21,25 ft/stage.
yang dibutuhkan untuk suatu pompa dengan
c. Horse power yang dibutuhkan untuk setiap
jumlah stage tertentu dapat diperkirakan dengan
stage dapat dilihat dari pump curve pompa
menggunakan perhitungan. Pada perkiraan
IND 1300 60 Hz untuk produksi sebesar
horsepower diperlukan suatu koreksi terhadap
1227,853 BFPD dimana horse power per
specific gravity fluida campuran, sebab pompa
stage adalah 0,3 Hp/Stage.
distandarisasi untuk air tawar dengan SG = 1.
d. Stage pompa yang dibutuhkan dapat
Apabila hasil perhitungan didapat hasil yang
dihitung dengan persamaan (6).
tidak sama dengan ukuran motor yang
Total Stage = TDH / Head/stage
disediakan oleh pabriknya, maka dipilih yang
= 2758,98 / 21,25
paling mendekati dan dipilih yang paling besar.
= 129,83 stages, karena pompa
Pada umumnya pabrik menyediakan ukuran
tidak menyediakan 129,83 stages maka
motor dengan satu harga horsepower tetapi
dipilih stages pompa yang mendekati total
beberapa harga voltage dan amperenya. Untuk
stages yaitu 147 stages
ini maka dalam pemilihan diusahakan dipilih
motor dengan ampere yang lebih kecil (voltage
3.3 Penentuan Ukuran Motor
besar), karena dengan ampere kecil maka
kehilangan voltage pada kabel akan lebih kecil.
Untuk menentukan ukuran motor harus
Motor yang dipilih untuk sumur X110 adalah
dilakukan perhitungan jumlah horse power
T45822734, 456 S, 60 Hz berdasarkan
yang dibutuhkan sebagai berikut:
perhitungan evaluasi adalah 50 HP, 39 A, 815
V. Sedangkan ukuran motor yang terpasang di
1. Penentuan Horse Power yang dibutuhkan
sumur X110 adalah 40 Hp, 30A, 880V, 60Hz,
(HHP) dengan persamaan (9).
540S, SN 110E12844P,PN 141741.
HHP = (stage pompa x Hp/stage x SGf) + 5
Berdasarkan tipe motor yang dipilih maka dapat
= (147 x 0,3 x 0,96) + 5
diketahui kecepatan fluida yang melewati
= 47,75 Hp
anulus pompa dan casing dimana dari hasil
perhitungan besarnya kecepatan fluida tersebut
2. Pemilihan Motor (dari katalog)
adalah 0,7857 ft/sec, karena besarnya kecepatan
Jenis Motor = Serie 456
fluida kurang dari 1 ft/sec maka dibutuhkan
Horse power = 50 Hp
shroud untuk mendinginkan motor.
Tegangan listrik motor = 815 volt

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 51


4. KESIMPULAN Brown, K.E. (1984). The Technology of
Artificial Lift Methods Volume 4.USA:
Dari pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka The University of Tulsa
didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : Giuliani dan Francis, A. (1981). Introduction to
1. Dari perhitungan kurva IPR Vogel, sumur Oil and Gas Technology. USA:
X110 memiliki produksi optimum sebesar IHRDC, Boston
1227,583 BFPD. Guo, Boyun., William, C., and Ghalambor, A.
2. Dari hasil evaluasi tipe pompa terpasang di (2007). Petroleum Production
sumur X110 tidak cocok digunakan karena Engineer. USA: Elsevier Science &
dari hasil perhitungan total fluida yang Technology Books.
masuk ke pompa berada di luar range Prabu, U.A. (2002). Diktat Kuliah Teknik
produksi pompa yang direkomendasikan Produksi. Indonesia: Universitas
pabrik. Sriwijaya.
3. Dari hasil evaluasi didapatkan tipe pompa Tarek, A. (2006). Reservoir Engineer
yang sesuai untuk sumur X110 adalah IND Handbook. USA: Elsevier Science &
1300 60 Hz dari EJP dengan jumlah stages Technology Books
147 dan ukuran motor 50 Hp, 815 V, 39 A. Tjondro, B. (2005). Petroleum Engineer
Program Development. Indonesia: PT.
5. DAFTAR PUSTAKA Medco E&P

Anonim. (2001). Electrical Submersible Pump


Analysis and Design.USA: Case
Services Inc.
Anonim. (2002). Product Catalog. Indonesia:
PT.Epsindo Jaya Pratama.
Anonim. (2006). Handbook for Electric
Submersible Pumping System. USA:
Baker Hughes Company.
Brown, K.E. (1980). The Technology of
Artificial Lift Methods Volume 2.USA:
The University of Tulsa

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 21, Januari 2015 Page | 52

Anda mungkin juga menyukai