TUGAS AKHIR
Dibuat Oleh :
REZA PRATAMA NPM 1603004
TUGAS APLIKOM
Oleh :
➢ Apa yangkita tanam itulah yang kita panen. Apapun yang kau perbuat
itulah yang akan kau tuai.
Kupersembahkan kepada :
➢ Yang pertama dari segalanya, sembah sujud serta
penuh rasa syukur kepada ALLAH SWT.
➢ Ayahanda ku Syahrul Rizal dan Ibunda ku
Srimulyani Tersayang Terima Kasih atas
bimbingannya, Memberikan yang terbaik dalam
hidupku, yang tak henti - hentinya mendoakanku,
dan kasih saying yang tak akan pernah lekang oleh
waktu.
➢ Adik Perempuan ku Sinta Puspita dan kekasih ku
Nadia Safitri yang telah banyak memberi semangat
dan dukungannya.
➢ Sepupuku Aan Kurniawan yang selalu memberi
semangat untuk diriku.
➢ Teman seperjuangan Prodi TEPM angkatan 2016
Khususnya TEPM A.
➢ Dosen pembimbing Tugas Akhir yaitu Bapak Hendra
Budiman, S.Si, M.Si dan Bapak Azka Rohy Antaris,
S.T.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang senantiasa
membantu Penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul
“Penggunaan Data Sonolog Test Untuk Upaya Optimasi Produksi Pada Sumur
TAP-483 Lapangan Talang Akar KSO Pertamina EP – PT Santika Pendopo
Energy” yang disusun untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan program
Diploma III pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik
Akamigas Palembang. Di dalam penyusunan Tugas Akhir, Penulis menyadari
sepenuhnya masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Hj. Amiliza Miarti, S.T.,M.Si, selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
2. Bapak Roni Alida, S.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang
3. Bapak Hendra Budiman, S.Si,M.Si selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
4. Bapak Azka Roby Antari S.T, selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
5. Bapak Bosman Butar-butar selaku Field Manager KSO Pertamina EP – PT
Santika Pendopo Energy.
6. Ibu Vivin Novinka selaku HRD yang telah menerima dan memudahkan
penulis untuk Tugas Akhir di KSO Pertamina EP – PT Santika Pendopo
Energy.
7. Bapak Adrianus Adul dan Zulfadli selaku pembimbing lapangan dengan
senang hati bersedia membimbing penulis hingga penulis dapat mengetahui
kegiatan di lapangan sebenarnya dan menyusun laporan Tugas Akhir.
8. Bapak Benediktus Lon, Mas Rheo, Mas Doni Selaku Operator senior yang
dengan senang hati mengajarkan penulis kegiatan dilapangan yang
sebenarnya.
9. Mbak Dwi Ayu Andini selaku Staf Administrasi pada Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
10. Bapak/ Ibu/ Karyawan/i KSO Pertamina EP – PT Santika Pendopo Energy
yang sepenuhnya tidak dapat penulis tuliskan dalam kata pengantar ini yang
membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang Angkatan 2016 yang bersama-sama
memberi semangat dan berjuang dalam menyelesaikan laporan Tugas
Akhir. Semoga amal baik diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai dari
Allah SWT.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sepenuhnya segala pengalaman yang
penulis alami di lapangan dan masih banyak hal lain yang tidak dapat penulis
curahkan dalam laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penulis menyadari penuh
bawah Laporan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat
diharapkan untuk kesempurnaan Laporan Tugas Akhir.
Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya penulis
sendiri serta umumnya bagi rekan-rekan sekalian serta bagi Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sonolog Test......................................................... .. 6
Gambar 2.2 Well Analyzer ............................................................................... 8
Gambar 2.3 Remotely Fired Gas Gun .............................................................. 8
Gambar 2.4 Pressure Transducer ................................................................... 9
Gambar 2.5 Solenoid Valve .............................................................................. 9
Gambar 2.6 Blade Valve .................................................................................. 10
Gambar 2.7 Pressure Gauge ............................................................................ 10
Gambar 2.8 Tabung Gas N2............................................................................. 11
Gambar 2.9 Kabel Pressure Tranducer, Selenoid, dan Microphone ............... 11
Gambar 2.10 Tampilan Awal TWM ............................................................... 13
Gambar 2.11 Base Well File... ......................................................................... 13
Gambar 2.12 Acoustic Tab ............................................................................... 14
Gambar 2.13 Fire Shot ..................................................................................... 15
Gambar 2.14 Shot Pulse ................................................................................... 15
Gambar 2.15 Save Record Test Data ............................................................... 16
Gambar 2.16 Select Liquid Level Tab .............................................................. 17
Gambar 2.17 Automatic Spreader Analysis ..................................................... 17
Gambar 2.18 Casing Pressure Tab .................................................................. 18
Gambar 2.19 Bottom Hole Pressure Tab ......................................................... 18
Gambar 2.20 Kurva IPR 1 Fasa ...................................................................... 23
Gambar 2.21 Kurva IPR 2 Fasa ...................................................................... 24
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian .................................................................. 29
Gambar 4.1 Analisis nilai BHP (Bottom Hole Pressure)................................. 31
Gambar 4.2 Grafik Produksi Bulan Maret Pada Sumur TAP – 483 ............... 32
Gambar 4.3 Kurva IPR 2 Fasa Sumur TAP – 483 .......................................... 37
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Lampiran 1. Production Bottom Hole Pressure ............................................ 41
Lampiran 2. Data Produksi Sumur TAP - 483 Bulan Maret 2019 ................ 42
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir tentang analisa data sonolog
test di KSO PT Pertamina EP -PT Santika Pendopo Energy yaitu :
1. Mengetahui besarnya Dynamic fluid level (DFL) pada Sumur TAP-483
berdasarkan analisis data Sonolog test.
2. Mengetahui besarnya potensi sumur, serta dapat membuat kurva IPR 2
fasa metode vogel berdasarkan hasil analisis data sonolog test padasumur
TAP-483 di KSO PT Pertamina EP -PT Santika Penopo Energy.
3. Mengetahui apakah sumur TAP-483 perlu di optimalkan atau tidak.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat diperoleh dari kegiatan penelitian Tugas
Akhir di KSO PT Pertamina EP – PT Santika Pendopo Energy adalah :
1. Dapat mengetahui prinsip kerja Sonolog serta tahapan - tahapan
pengunaan Sonolog test, guna untuk mengetahui fluid level Sumur TAP-
483.
2. Dapat mengetahui fluid level pada Sumur TAP-483 agar sumur tersebut
dapat beroperasi dengan maksimal.
3. Dapat mengetahui Qoptinum pada Sumur TAP-483 dari analisis kurva IPR,
serta dapat mengetahui apakah sumur TAP-483 perlu dilakukan gross up
atau gross down.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam Penulisan laporan ini, Penulisan membuat sistematika Penulisan
menjadi lima BAB, yang terdiri dari :
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, Batasan
masalah dan sistematika Penulisan laporan.
2. BAB II Dasar Teori
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan bahan
Penulisan yang meliputi jenis-jenis Sonolog, Prinsip kerja Sonolog,
peralatan Sonolog, pengaplikasian Sonolog dalam software yang
digunakan.
3. BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, identifikasi masalah dan tujuan pelaksanaan penelitian
yang dilakukan pada Sumur TAP-483 di KSO PT Pertamina EP - PT
Santika Pendopo Energy.
4. BAB VI Hasil Dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan prinsip kerja Sonolog dan
analisis data hasil kegiatan Sonolog pada Sumur TAP-483 dengan
menggunakan kurva IPR Dua Fasa Metode Vogel.
5. BAB V Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari analisis yang telah
dilakukan serta pembahasan pada bab sebelumnya.
BAB II
DASAR TEORI
(Sumber : Wikipedia.com)
Refleksi yang kuat akan mencatat waktu dan pada kedalaman berapa puncak
cairan ditemukan serta dapat mengetahui besarnya tekanan casing. Data yang di
dapat, dapat dilihat apakah ada gangguan yang terjadi di dalam sumur.
Sonolog juga merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengukur Static
Fluid Level (SFL) yang bertujuan untuk mengetahui level cairan pada saat sumur
diam, yaitu pengukuran pada sumur mati atau sumur tidak berproduksi dan
Dynamic Fluid Level (DFL) yaitu pengukuran pada sumur yang masih berproduksi.
Peralatan yang diperlukan dalam sonolog test antara lain :
1. Gas gun. Alat ini digunakan untuk menghasilkan bunyi di permukaan. Gas
gun diperlengkapu dengan mikrofon, manometer pengukur tekanan di
selubung yang biasanya berwujud peralatan digital, serta manometert
pengukur tekanan pada Gas Chamber yang merupakan sumber bunyi.
Untuk mengaktifkan gun dipasang pula Selenoid Valve yang bisa
dioperasikan secara elektrik.
2. Analog Digital Converter. Alat ini digunakan untuk mengolah data dari
sensor agar dapat diterima oleh komputer dan mengolah perintah dari
komputer agar dapat dieksekusi oleh sensor.
3. Komputer untuk mengolah data dan memprogram perintah. Biasanya
komputer sudah dilengkapi dengan software untuk perhitungan ini.
4. Tabung nitrogen sebagai sumber gas dilengkapi dengan pressure regulator
yang memadai.
5. Peralatan tambahan seperti pipa-pipa penghubung gas gun dengan well
head.
2) Selenoid Valve
Selenoid Valve berfungsi sebagai alat untuk melepaskan gas N2 yang berada
di dalam tabung gas gun.
4) Pressure Gauge
Pressure gauge berfungsi sebagai alat untuk megukur jumlah gas yang ada
pada remotely gas gun.
3. Kabel
Terdiri dari kabel yang terhubung dengan pressure tranducer, selenoid
valve dan microfon yang dihubungkan ke komputer atau laptop. Terdapat tiga
fungsi kabel yaitu :
4. Buka Base Well File dari sumur yang akan diambil datanya. Gunakan New
untuk membuat Base Well File apabila didaftar belum ada, masukan data
pompa terbaru dan kedalaman formasi.
5. Dari tombol “F4” pilih jenis Test pada tampilan tersebut dan klik Acoustic
Tab untuk memulai pengambilan data acoustic.
(Sumber : PT Santika Pendopo Energy)
7. Penembakan dengan cara menekan tombol (Alt-S) Fire Shot gambar akan
hilang pada saat TWM siap membuka katup Selenoid pada Remote Fire
Gun. Jika menggunakan Compact Gas Gun, Tariklah pin ketika TWM
menampilkan pesan “Automatic Gun has Been Fired, If present” bersamaan
dengan tanda bunyi BEEP panjang.
(Sumber : PT Santika Pendopo Energy)
8. Pesan “Shot Pulse was Detected from Gun” terlihat setelah gun
ditembakkan. Kemudian data tembakan diambil untuk menghitung lamanya
pengukuran yang ditentukan berdasarkan pada kedalaman formasi yang
diisikan. Catatan: Jika pantulan tidak dapat terdeteksi setelah gun
ditembakkan, tekan tombol Abort (Stop Acquisition of shot data) kemudian
isi kembali chamber dengan tekanan yang lebih tinggi, kembali lagi ke
langkah no.6.
10. Bila data telah disimpan TWM, secara otomatis tampilan akan berpindah ke
Select Liquid Level Tab pada bagian analisis. Catatan, TWM akan
menghitung dan memilih pantulan yang terbaik. Gunakan tombol ß Left and
Right à untuk menempatkan dan memilih dari pantulan. Gambar dibagian
kanan bawah menampilkan pembesaran dari pantulan.
(Sumber : PT Santika Pendopo Energy)
.
(Sumber : PT Santika Pendopo Energy)
13. Terakhir, menuju “BHP Tab”. Disini TWM menampilkan hasil akhir
penentuan Liquid Level, pengambilan data Casing Pressure, dan Well File.
Silahkan, mengacu pada Software Echometer untuk membicarakan lebih
lanjut mengenai hasil analisis dan perhitungan.
Keterangan :
PI = Productivity Index
Qo = Laju Produksi Sumur STB/Hari
Ps = Tekanan Statik Sumur (Psi)
Pwf = Tekanan Alir dasar sumur (Psi)
Persamaan yang digunakan pada kurva IPR Satu Fasa ini adalah
menggunakan Persamaan Darcy. Berdasarkan Persamaan Darcy untuk aliran radial
bila tidak tersedia data uji produksi dengan demikian kurva IPR adalah linier (garis
lurus). Kurva IPR (Inflow Performance Relationship) adalah antara plot Pwf vs Qo.
Kurva IPR aliran satu fasa dapat dibuat berdasarkan data uji tekanan (menentukan
Ps) dan data uji produksi (menentukan satu harga Pwf dan satu harga Qo).
(Sumber : Wikipedia.com)
Keterangan:
Qo = Laju Produksi Sumur STB/ Hari
Qmax = Laju alir maksimal
Ps = Tekanan Statik Sumur (Psi)
Pwf = Tekkanan alir dasar sumur, (Psi)
Pembuatan Kurva IPR dengan persamaan ini memerlukan satu data uji
produksi (Qo dan Pwf) dan uji tekanan statik. Persamaan ini akan berlaku apabila
tidak terjadi kerusakan atau perbaikan formasi.
IPR
Tekanan
Laju Alir
(Sumber : Wikipedia.com)
2) Data Sekunder
Data yang dikumpulkan pada data sekunder ini yaitu : data reservoir
dan data produksi.
Keterangan:
Q = Laju Produksi (BFPD)
Pwf = Tekanan Alir Dasar Sumur ( Psi )
Pr = Tekanan Static Reservoir ( Psi )
2. Menentukan panjang langkah pompa ( submergence ) yaitu :
S = PID – DFL .................................................................................... (3.2)
Keterangan:
S = Submergence (ft)
PID = Pump Intake Depth (ft)
DFL = Dynamic Fluid Level (ft)
3. Menentukan DFL dengan rumus yaitu :
DFL = PID – S ......................................................................................... (3.3)
Keterangan:
DFL = Dynamic Fluid Level (ft)
PID = Pump Intake Depth (ft)
S = Submergence (ft)
Keterangan:
Qo = Laju Produksi (BOPD)
Pwf = Tekanan Alir Dasar sumur (Psi)
Pr = Tekanan Static Reservoir (Psi)
Studi Literatur
Observasi Lapangan
c
Tahap Pengumpulan Data
Kesimpulan
200.0
175.0
Data
150.0 Produksi
125.0
Water Cut
100.0
75.0 Oil
50.0
25.0
0.0
0 10 20 30 40
Gambar 4.2 Grafik Produksi Bulan Maret Pada Sumur TAP – 483
API 40 -
= 0,508 BFPD/psi
= 0,825
141,5
SGWater = 131,5+ ͦ𝐴𝑃𝐼
𝑊
141,5
=131,5+ 3,261
= 1,05
SGMix = (WC x SGw) + (1-WC) x SGOil)
= (0,85 x 1,05) + ((1 – 0,85) x 0,825)
= 1,01625
151 𝑏𝑓𝑝𝑑
= 306,8 𝑃𝑠𝑖 306,8 𝑃𝑠𝑖
1−0,2 ( )−0,8 ( )^2
603,5 𝑃𝑠𝑖 603,5 𝑃𝑠𝑖
= 218,34 BFPD
151 𝑏𝑓𝑝𝑑
= 80 % { 306,8 𝑃𝑠𝑖 306,8 𝑃𝑠𝑖 }
1−0,2 ( )−0,8 ( )^2
603,5 𝑃𝑠𝑖 603,5 𝑃𝑠𝑖
= 174,67 BFPD
7. Qnet dan Qoptimum oil
Qnet oil = Qactual x (1 – WC)
= 151 x (1 – 0,85)
= 22,65 BOPD
Qopt. oil = Qoptimum x (1 – WC)
= 174,67 x (1 – 0,85)
= 26,20 BOPD
Qoptimasi = Qoptimum oil - Qoil
= 26,20 – 22,65
= 3,55 BOPD
Dapat diketahui nilai dari laju alir minyak yakni sebesar 22,65 BOPD,
sedangkan dapat di optimalkan dengan diketahui laju alir optimum minyak pada
sumur yakni 26,20 BOPD, maka dapat diketahui pada sumur TAP–483 maka dapat
diketahui pada sumur TAP–483 masih dapat dioptimalkan QOptimum Oil dengan hasil
3,55 BOPD.
Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan IPR dari mengasumsikan harga
Pwf berdasarkan Qmax maka langkah selanjutnya gambar plot kurva IPR tersebut dari
hubungan antara nilai Q dengan berbagai harga Pwf. Dilihat dari hubungan antara
nilai Q dengan Pwf bila semakin besar harga Pwf maka nilai Q semakin kecil dan
harga Qmax berada pada saat Pwf = 0.
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Pwf Asumsi Vs Q Metode Vogel
Pwf (Psi) Q (BFPD)
0 218,34
100 206,31
150 196,7
200 184,69
235,6 174,67
350 134,27
400 112,66
450 88,66
480 73,11
500 62,26
550 33,47
603,5 0
= 174,67 BOPD
Setelah mengetahui nilai Productivity Index (PI) maka kita dapat mencari
nilai laju alir maximal atau Qmax. Pada gambar dibawah menunjukkan nilai bahwa
laju alir maximal sumur TAP–483 adalah sebesar 218,34 BFPD, Qoptimum 174,67
BFPD dan Pwf sebesar 235,6 psi.
(Sumber : PT Santika Pendopo Energy)
Gambar 4.3 Kurva IPR 2 Fasa Metode Vogel Pada Sumur TAP-483
Sedangkan laju alir actual Sumur TAP–483 saat ini adalah sebesar 151 BFPD, dari kurva IPR di atas
dapat diketahui bahwa Sumur TAP–483 laju alir sumur (Q) lebih kecil dari Qoptimumm. Dengan demikian Sumur
TAP–483 harus dinaikkan tekanannya untuk mengoptimalkan laju alirnya.
Hasil perhitungan IPR Dua Fasa Metode Vogel pada Sumur TAP–483 dapat dilihat pada Tabel 4.3
dibawah ini :
Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan IPR Dua Fasa Metode Vogel
Sumur TAP - 483
1. PI 0,508 BFPD/Psi
2. S 1007,14 ft
3. DFL 1761,69 ft
Dari hasil penelitian dan analisa pembahasan pada Tugas Akhir ini Penulis
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dari perhitungan sonolog pada sumur TAP–483 didapatkan hasil DFL =
1761,69 ft.
2. Dari perhitungan yang didapat dari data sonolog didapatkan bahwa pada
Sumur TAP–483 nilai PI = 0,508 bbl/d/psi, laju alir (Q) sebesar 151 BFPD
hasil ini lebih kecil dari Q optimum yaitu 174,67 BFPD.
3. Untuk mendapatkan hasil sumur yang optimal tersebut harus dilakukan
peningkatan laju alir sumur atau melakukan setting pompa, optimasi yang
dilakukan dapat berupa peningkatan Stroke Per Menit (SPM) ataupun
meningkatkan panjang Plunger, sehingga produksi dapat meningkat.. Pada
sumur TAP – 483 masih dapat dioptimalkan QOptimum Oil dengan hasil 3,55
BOPD.
.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, dkk. 2007. “Digital Well Analizer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level
untuk Mendukung Program Optimasi Produksi, http://repository.upnyk.ac.id,
diakses tanggal 29 April 2019.
Barnawian, Afif. 2017. Analisa Data Sonolog Test Untuk Peluang Optimasi Sumur
AB-100 Pada Lapangan Mangunjaya Di PT Pertamina EP Asset 1 Field
Rama. Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas, Politeknik
Akamigas Palembang: Tugas Akhir Tidak diterbitkan.
Echometer Company. 2004. Basic Steps to Acquire Data Using Total Well
Management. Wichita Falls : New York.
Taryana, Nandang. 2014. Sonolog Test Sumur Minyak menggunakan Alat Total
Well Management Echometer sebagai Well Analyzer sumur di Pertamina EP
Subang.
Utomo, Vicky. 2017. Analisa Data Sonolog Logging Test Alat Total Well
Management Echometer sebagai Well Analyzer sumur di Pertamina EP Field
Limau.