Anda di halaman 1dari 31

ANALISA LAJU ALIR SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN

MENGGUNAKAN METODE MODIFIED ISOCHRONAL TEST


DI PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH

TUGAS AKHIR
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :
Muhammad Andi Wijaya
1003033

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2013
ANALISA LAJU ALIR SUMURX LAPANGAN Y DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MODIFIED ISOCHRONAL TEST
DI PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH

TUGAS AKHIR
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :
Muhammad Andi Wijaya
1003033

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2013
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Kantor Pusat Administrasi
595595

: Jln. Kebon jahe komperta plaju


Tlp. (0711) 7320800, 595595, fax (0711)
: Jln. Rampai Komperts Plaju

Kampus

Tlp. (0711) 8657300, 595597


Website : www.poliakamigasplg.ac.id
E-mail

: Info@poliakamigasplg.

BUKTI TELAH MEMPERBAIKI


LAPORAN UJIAN TUGAS AKHIH (TA)
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :*)
Nama penguji

Jabatan
Penguji

Hendra Budiman, S.Si

Pembimbing 1

Hermansyah, ST

Pembimbing 2

Unggul ST

Penguji I

Roby Cahyadi ST

Penguji II

Rusman Syafriadi

Penguji III

No.

Tanggal

Menerangkan bahwa :
Nama / NPM
: Muhammad Andi Wijaya

Tanda
Tangan

NPM. 1003033

Program Studi
Judul Tugas Akhir

: Teknik Eksplorasi Produksi Migas


: Analisa Laju Alir Sumur X Lapangan Y
Dengan Metode Test di Pertamina Ep Asset II
Field Prabumulih.

TELAH MEMPERBAIKI
LAPORAN UJIAN TUGAS AKHIR (TA)

Palembang,
Juli 2013
Ketua Program Studi
Teknik Eksplorasi Produki Migas
Azka Roby Antari, ST
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISA LAJU ALIR SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN
MENGGUNAKAN METODEMODIFIED ISOCHORONAL TES
DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD PRABUMULIH

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III


Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :
Muhammad Andi Wijaya

Pembimbing I

NPM. 1003033

Palembang, Juli 2013


Pembimbing II

Hendra Budiman, S.Si

Hermansyah, ST

Direktur,
Politeknik Akamigas Palembang

Ketua Bidang Studi,


Teknik Eksplorasi Produksi Migas

H.MuctharLutfie,SH.,MM

Azka Roby Antari, ST

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir

: Analisa Laju Alir Sumur X Lapangan y dengan


Menggunakan metode Modified Isochronal Test (MIT)
Di PT.Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.

Nama Mahasiswa
: Muhammad Andi Wijaya
NPM
: 1003033
Program Studi
: Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Telah di uji dan lulus pada :
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 27 Juli 2013
Tim Penguji
:

1.
2.
3.
4.
5.

Nama
Hendra Budiman S.Si
Hermansyah , ST
Unggul Ursidik, ST
Roby Cahyadi , ST
Ir Rusman Syafriadi

Jabatan
Ketua
Sekretaris
Penguji I
Penguji II
Penguji III

Tanda Tangan
(........................)
(........................)
(........................)
(........................)
(........................)

Palembang,
Juli 2013
Ketua Program Studi

TeknikEksplorasi Produksi Migas

Azka Roby Antari, ST

ABSTRAK
ANALISA LAJU ALIR SUATU SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MODIFIED ISOCHORNAL TEST DI
PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH

Kegiatan pengujian sumur merupakan hal yang sangat penting dilakukan guna
mengetahui kemampuan suatu reservoir berproduksi melalui sumur Produksinya.Sebelum
melakukan perhitungan pada sumur tersebut dilakukan pengambilan data, dimana dalam data
didapatkan nilai dari waktu pengujian,tekanan sumur, dan temperaturnya yang kemudian akan
diplot dan di tandai zona-zona yang terlihat dengan berupa grafik log.
Setelah didapat data sumurnya dilakukan perhitungan sumur antara lain : menghitung
Tekanan Flowing serta Temperaturnya untuk mendaapatkan nilai dari pwf nya sebesar 951,76
psia yang memiliki Temperatur sebesar 214,38. Setalah itu diukur Tekanan Statiknya, yang
dimana perhitungan ini akan menunjukkan indikasi dari sumur tersebut dalam perhitungannya
didaapatsebesar 0,048 psi/ft sehingga dianalisa dan disimpulkan bahwa isi lubang sumur x
Lapangan y berupa Gas, dimana sebagai indikasinya sumur yang harus memiliki nilai Gradient
Tekanan sebesar : 0.04 0.13 psi/pf. Kemudian dilakukan perrhitungan dengan metodemidified
isochornal test (MIT) yang dimana didapatkan data : kemiringan Garis Lurus (n) : 0,0578
dimana digunakan untuk mempot grafik MIT nya, C : 1,7522 untuk melanjutkan menghitung
AOFP, untuk AOFP sendiri setelah dihitung mendapatkan sebesar : 3,8Mmscfd, dimana inilah
yang menentukan batas dari sumur yang terproduksi, yang kemudian dibuat dalam kurva IPR.
Kata Kunci : Modified Isochronal Test

Iii
MOTTO

Kunci Hidupku adalah Kesabaran

Dimana aku berpijak disitu aku menggapai langit setinggi-tingginya

KUPERSEMBAHKAN KEPADA

Allah

SWT

dan

yang

:
takhenti-hentinya

melimpahkan

Rahmat

nikmat

Zariah)

yang

Berkah kepada ku
Ayah

dan

Ibuku

senantiasa

tersayang (Edwin

&

memberikan keikhlasan doa dan semangat yang tanpa

henti

Adik-adiku tercinta

yang

Kekasihku

selalu memberikan

(M.Izaaz

Ramadhan &

M.Reizky

Santori)

selalu memberikan dukungan dan motivasi terbesarku


tersayang

(Rapika

Hayati)

yang

dukungan dan menjadi semangat terbesarku

Sanak saudara & keluarga yang selalu memberi doa dan membantuku

Sahabat dan teman-temanku di Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Seluruh dosen Politeknik Akamigas palembang.

Semoga ALLAH SWT akan senantiasa memberikan nikmat dan rahmat kepada orangorang tersebut. Amin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Sang pemilik semua yang ada di dunia ini termasuk ilmu
pengetahuan yang telah ALLAH SWT berikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul ANALISA LAJU AIR SUMUR X
LAPANGAN Y DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED ISOCHRONAL TEST DI PT.

PERTAMINA ASSET II FIELD PRABUMULIH


yang disusun guna memenuhi syarat untuk
menyelesaikan program diploma III pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas di
Politeknik Akamigas Palembang.
Didalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwasanya laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan tugas akhir
ini.
Atas kesempatan, fasilitas, dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak H. Muchtar Lutfie, SH.,MM., selaku Direktur Politeknik Akamigas Palembang.
2. Bapak dan Ibu Pembantu Direktur di lingkungan Politeknik Akamigas Palembang.
3. Bapak Azka Roby Antari, ST., selaku ketua Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas palembang.
4. Bapak Hendra Budiman, S.Si, sebagai Pembimbing I yang telah membimbingdan membantu
dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Bapak Hermansyah, sebagai pembimbing 2 yang telah membimbing dan membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir.
6. General Menager PT. Pertamina EP Asset II Field Prabumulih.
7. Bapak susapto Yuwono, selaku Ast. Man Human Resource PT. Pertamina EP Asset II Field
Prabumulih.
8. Bapak M. Firdaus Sabarudin, selaku Ast. Man Petroleum Engineer PT. Pertamina EP Asset II
Field prabumulih.
iv
9. Bapak dan ibu staf dan karyawan PT. Pertamina EP Asset II Field Prabumulih.
10. Bapak dan ibu staf dosen pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik
Akamigas Palembang.
11. Semua teman-teman yang telah mendukung dalam membuat laporan ini.

Akhir kata, semoga amal baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang
Sesuai dari Allah SWT. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
mahasiswa Politeknik akamigas Palembang, khususnya di Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migass.

Palembang, juli 2013

Penulis

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I.
1.1
1.2
1.3
1.4

PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................. 1
Batasan Masalah............................................................................ 1
Tujuan ........................................................................................... 2
Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II. DASAR TEORI
2.1 Karakteristik reservoir .................................... .............................3
2.2 Karakteristik Fluida Reservoir ........................ .............................4
2.3 Sifat-sifat Gas Alam ......................................... ............................4
2.4 Deliverability Gas............................................... ...........................5
2.4.1 Pressure Bulid Up .................................. ..........................7
2.4.2 Back Pressure Test ................................... .........................8
2.4.3 Isochronal .................................................. ......................10
2.4.4 Modified Isochoronal Test.......................... ......................11
2.4.5 Penentuan AOFP.......................................... ....................12
2.4.5.1
Metode Konvensional................... ...................13
BAB III.

METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................16
3.2 Metode Penelitian ........................................................ ................16
3.3 Tahapan Penelitian ........................................................ ..............16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa Pengujian Modified Isochronal Pada Sumur
X ....... ... ...19
4.1.1 Akumulasi Data.................................................................19
4.1.2 Pengolahan Data............................................................... 20
4.1.2.1 Analisa Hasil Pengukuran Gradient.......................21

vi
4.1.2.2 Analisa Hasil Pengujian Moodified Isochronal.............24
4.1.2.3 Plot Deliverability.........................................................26
4.2 Pembahasan Hasil Analisa MIT ................................................ 27
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................29
5.2 Saran ............................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Vii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
2.2
2.3
2.4
4.1
4.2
4.3
4.4

Tabel Ukuran Porositas dan Kualitasnya........................................3


Contoh Tabulasi Data Back Pressure Test.....................................9
Contoh Tabulasi Data Isochronal Test .........................................11
Contoh Tabulasi Data Modified Isochronal Test..........................13
Hasil Pengukuran Tekanan Alir ...................................................22
Hasil Pengukuran Tekanan Statik ................................................23
Tabulasi Data Uji Modified Isichronal.........................................25
Tabulasi Data Asumsi Pwf terhadap Qg.......................................26

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
3.1

Absolute Open Flow Potential...................... .......................... ......6


Rangkaian alat pengujian............................ .......................... ........8
Skematis Proses Back Pressure Test........ ........................... ..........9
Plot Hasil Analisa Back Pressure Test...... ................................... .9
Skematis Proses Isochronal Test................................................... 10
Plot Hasil Analisa Isochronal Test............................................... .12
Skematis Proses Modified Isochronal Test................................ ...12
Plot Data Modified Isochronal Test......................................... .....14
Bagan Alir Penelitian............................................................ ........18

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7

General Plot Pengukuran Tekanan Alir.............................. ..........20


General Plot Pengukuran Tekanan Statik.................................. ...21
General Plot Pengukuran MIT....................................... ..............21
Grafik hasil Pengukuaran Gradient Tekanan Alir............... .........23
Grafik hasil Pengukuran Gradient Tekanan Statik...................... .24
Plot Gradient Tekanan vs Qg................................................ ........26
Plot Deliverability.............................................................. ...........27

Ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Sifat fisik beberapa komponen gas alam............................. . ..............31
2. Electric Memory Recorder................................................. . ...............32
3. Weight indicator and Deep indicator................................ ..................33
4. Slick unit and Measuring Whel Complate....................... ...... .............34
5. Hay Pully and lot seal................................................... ......................35
6. Lubricator................................................................... ........................36

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Suatu sumur yang telah berproduksi semakin lama akan mengalami
mengalami penurunan laju produksi dengan tekanan reservoir sebagai akibat berlangsungnya
proses depletion dari suatu reservoir gas yang dapat maerusak produktivitas sumur daan
pengembangan lapangan, maka dari itu diperlukannya pengujian pada suatu sumur.
Pengujian pada suatu sumur sangat berperan untuk dapat menentukan
kemampuanreservoir berproduksi melalui sumur produksinya. Dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan penganalisaan uji sumur yang benar dan tepat akan menyediakan informasi
tentang karakteristik sumur seperti aliran gas reservoir, tekanan dasar sumur, tekanan dasar
statik, absolute open flow potensial (AOFP) dan tekanan reservoir itu sendiri.
Dengan data-data tersebut kita dapat menentukan kemampuan produksi maksimum dari suatu
sumur melalui beberapa metode pengujian salah satunya adalah dengan menggunakan
metode Modified Isochronal Test (MIT). Metode ini digunakan untuk menentukan harga AOFTP
(absolute epon flow potensial) sehingga kita dapat memproduksikan suatu sumur secara
maksimal dan dengan waktu produksi yang relatif lama.
Dari latar belakang tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul Analisa Laju
Alir Sumur X Dengan Menggunakan Metode Modified Isochronal Test (MIT) di PT Pertamina
EP Asset II Field Prabumulih diharapkan dapat menghitung dan mengetahui
keadaan reservoir serta kemampuan dan masalah dari suatu sumur produksi.

1.2

Batasan Masalah

Pada pembahasan dalam penelitian ini, peenulis hanya membatasi ruang lingkup permasalahan
pada :
1
1. Pengujian sumur dengan menggunakan metode modified isochronal test(MIT).
2. Pengukuran gradient tekanan untuk mengetahui tekanan dasar alir (pwf) dan tekanan dasar
statik (Pws) suatu sumur produksi
1.3

Tujuan
Pada laporan tugas akhir ini penulis memilike tujuan dalam melakukan penelitian, adapun
tujuan dari penelitian tersebut antara lain adalah :
1. Untuk menganalisa dan mengetahui kemampuan produksi suatu sumur
2. Untuk menganalisa keadaan dan jenis reservoir suatu sumur produksi

1.4

Manfat
Adapun manfaat tyang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian pada uji sumur ini
diantaranya :
1. Dapat mengetahui kemampuan produksi dari suatu sumur
2. Dapat mengetahui gambaran mengenai keadaan reservoir dari suatu sumur produksi
3. Dapat memberikan masukan mengoptimalkan produksi sumur

BAB II
DASAR TEORI
2.1

Karakteristik Batuan Reservoir


Batuan adalah kumpulan dari mineral mineral sedangkan suatu mineral dibentuk dari
beberapa ikatan kimia. Komposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan
jenis batuan yang terbenuk. Betuan reservoiradalah wadah dibawah permukaan bumi yang
mengandung minyak dan gas sedangkan bila diisi air disebut aquifer. Pada hakekatnya setiap
batuan dapat bertindak sebagai batuan resevoir asal mempunyai kemampuan menyimpan dan
menyalurkan minyak bumi. Batuan reservoir mempunyai karekteristik karakteristik sebagai
berikut :
2.1.1 Porositas
Didalam reservoir, porositas dapat menggambarkan persentase total ruang yang tersedia
untuk menempati oleh suatu cairan atau gas. Sehingga porositas dapat didefenisikan sebagai
perbandingan antara pori batuan dengan volume total batuan.
Didalam ukuran ada beberapa yang dipengaruhinya, yaitu ukuran butir, sususan butir, sudut
kemiringan, dan komposisi mineral pembentukan batuan.
Tabel 2.1 Ukuran porositas dan kualitasnya
Porositas (%)
kualitas
05
Dianggap jelek sekali
5-10
Dianggap jelek
10 -15
Dianggap sedang
15 20
Dianggap baik
Diatas 20
Sangat baik
2.1.2

Permeabilitas
Permeabilitas batuan didefenisikan sebagai kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida.
Semakin besar permeabilitas batuan semakin mudah fluida untuk mengalir melalui batuan.
3
2.1.3

Kompresibilitas Batuan
Merupakan perubahan fraksi volume dari material solid rock (grains) terhadap
perubahan tekanan formasi. Pada formasi batuan dengan kedalam tertentu terhadap dua gaya
yang bekerja padanya yaitu gaya akibat beban batuan diatasnya dan gaya yang ditimbulkan
akibat adanya fluida yang terkandung dalam pori pori batuan tersebut.

2.2

Karakteristik Fluida Reservoir


Fluida reservoir terdiri dari minyak, gas dan air. Adapun karakteristik dari
Fluida reservoir tersebut antara lain :
2.2.1 Viskositas
Viskositas adalah sifat penting yang dimiliki oleh fluida yang didefenisikan sebagai
keenganan suatu fluida untuk mengalir. Dengan kata lain, semakin besar viskositas maka
semakin sulit fluida untuk mengalir beegitu pula sebaliknya semakin kecil viskositas maka
semakin mudah fluida untuk mengalir.
2.2.2 Faktor Volume Formasi Minyak
Didefenisikan sebagai volume dalam barrel pada kondisi reservoir yang
Ditempati oleh suatu stock tangki barrel minyak termasuk gas terlarut. Dengan kata lain,
perbandingan antara volume minyak termasuk yang terlarut pada kondisi reservoir dengan
volume minyak pada kondisi standar.
2.2.3 Produktivitas Indeks (PI)
Merupakan indeks yang digunakan untuk menyatakan kemampuan suatu sumur untuk
berproduksi pada kondisi tertentu.
2.3

Sifat-sifaat Gas Alam


Gas bumi merupakan sumber daya alam yang terdiri dari senyawahidrokarbon dan
komponen non-hidrokarbon lainya seperti . Gas bumi yang dihasilkan dipermukaan dapat
dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu Sebagai produk ikutan dari minyak dikenal sebagai
gas asosiasi dan sebagai produk utama dikenal sebagai non asosiasi atau gas dari reservoir gas.
4
Suatu gas ideal adalah fluida yang :
1. Memiliki volume dari molekul relatif dapat diabaikan dibandingkan dengan volume dari fluida
secaara menyeluruh.
2. Tidak memiliki gaya tarik atau tolak antara sesama molekul atau antara molekul dengan dinding
dimana gas itu berada.
3. Semua tubrukan dari molekul bersifal elsatis murni, yang berarti tidak ada kehilangan energi
dalam akibat tubrukan tadi.
Dasar untuk menggambarkan suau gas ideal datang dari percobaan-percobaan yang
kemudian dikenal sebagai hukum-hukum gas.
1. Hukum Boyle
Bahwa perubahan volume dari suatu gas ideal berbanding terbalik dengan
tekanan
pada temperatur konstan (PV=konstan)
2. Hukum Charles
Bahwa perubahan volume berbanding lurus dengan perubahan temperatur
pada
tekanan yang konstan (V/T=konstan)
3. Hukum Avogadro
Bahwa pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama suatu gas
ideal dengan
volume yang sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama.

Beberapa sifat-sifat gas bumi yang diketahui antara lain faktor deviasi gas, faktor volume
formasi gas, viskositas gas, dan densitas gas. Faktor deviasi gas adalah perbandingan antara
volume gas pada keadaan tekanan dan temperatur sebenarnya dibagi dengan volume gas pada
keadaan standar / ideal.
Faktor volume formasi gas (Bg)n didefenisikan sebagai perbandingan volume gas dalam
kondisi reservoir dengan volume gas dalam kondisi permukaan.Viscositas dari suatu gas
campuran tergantung pada tekanan, temperatur dan komposisi. Densitas gas adalah berat gas
tiap suatu satuann volume gas tersebut.
2.4
Deliverability Gas
Suatu penurunan antara laju produksi dengan tekanan reservoir sebagai akibat
berlangsungnya proses depletion dari suatu reervoir gas diperlukan dalam
5
pengembangan lapangan. Hubungan ini (deliverability) bersifat relatif konstan selama masa
produksi dari sumur
Pada masa awal dari tes penetnuan deliverability ini sudah dikenal persamaan
konvensional yang selaras dengan hasil pangamatan. Persamaan ini menyatakan hubungan antara
Qsc
terhadap
pada
kondisi
aliran
yang
stabil.
Qsc
=
C( P ............................................................................(2.1)
Perencanaan
Dimana :
Qsc
: laju produksi pada keadaan standar
C
: konstan tergantung pada satuan dari Ksc dan P
Pr
: tekanan reservoir rata-rata pada waktu sumur ditutup
Pwf : tekanan alir dasar sumur
n
: harga konstan berkisar antara 0,5-1.0
bila harga n sama dengan satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran yang laminar
akan memberikan harga n sama dengan satu. Sebaliknya bila faktor inersia-turbulensi berperan
pula aliran dalam aliran maka n<1 (dibatasi hingga harga paling kecil sama dengan (0,5)

Gambar 2.1 Absolute Open Flow Potential


Harga n diperoleh darisudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak ( . Satuan ukuran lain
yang digunakan dalam analisi deliverary adalah Absolute Open Flow Potential(AOFP). Besarnya
AOFP ini diperoleh, bila kedalam persamaan diatas dimasukkan harga Pwf sama dengan 0 psig
atau 14,7 psia.
AOFP = C ( ..........................................................................................(2.2)
6

1.
2.
3.

2.4.1

Permeabilitas dari reservoir gas akan mempengaruhi lama waktu aliran mencapai kondisi
stabil. Pada reservoir yang agak ketat kestabilan dicapai pada waktu yang lama. Sesuai dengan
keadaan
ini,
makaada
tiga
macam
tes
yang
dapat
digunakan
untuk
memperoleh deliverability, yaitu :
Back Pressure
Isochronal
Modified Isochronal
Sebelum dilakukan salah satu tes dari tiga tes tersebut diatas, dilakukan uji Tekanan
Bentuk (Pressure Build Up).
Pressure Build Up Test
Prinsipnya adalah mengukur perubahan tekanan terhadap waktu selama periode
penutupan anatu pada periode pengaliran. Penutupan sumur dimaksudkan untuk mendapatkan
keseimbangan tekanan di seluruh reservoir, periode pengaliran dilakukan sebelum atau sesudah
periode penutupan dengan laju konstan.
Parameter yang diukur adalah tekanan statik (Pws), tekanan aliran dasar sumur (pwf),
tekanan awal reservoir (Pi), skin factor (S), permeabilitas rata-rata (k), volume pengurasan (Vj)
dan radius pengurasan (re)
Pressure Build-Up Test adalah suatu teknik pengujian tekanan transien yang paling
dikenal dan banyak dilakukan orang, pada dasarnya pengujian ini dilakukan pertama-tama
dengan memproduksikan sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran tetap,
kemudian menutup sumur tersebut (biasanya dengan menutup kepala sumur).
Peralatan dalam melakukan Uji tekanan dilapangan antara lain EMR (Electric Memory
Recorder) . EMR akan merekam tekanan dan temperature per kedalaman setiap detik atau jam
sesuai dengan yang ditentukan dalam
program.
7

Gambar 2.2

Rangkaian alat pengujian

2.4.2

Back Pressure Test


Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan sumur berproduksi dengan
memberikan tekanan balik yang berbeda-beda. Pelaksanaan dari test yang konvensional ini
dimulai dengan menstabilkan tekan reservoir dengan jalan menutup sumur. Dari sini ditentukan
harga tekanan reservoir rata-rata. Selanjutnya laju produksi dirubah sampai tekanan mencapai
stabil, sebelum diganti dengan laju produksi lainnya. Setiap perubahan laju produksi tidak
didahului dengan laju penutupan sumur. Gambar skematis dari proses Back Pressure Test dapat
dilihat pada gambar 2.3 analisa deliverability didasarkan pada kondisi aliran yang stabil. Untuk
keperluan ini diambil tekanan alir dasar sumur, pwf pada akhir periode suatu laju produksi.

Gambar 2.3 Skematis Proses Back Pressure Test

Test
1
2
3
4

Tabel 2.2 Contoh Tabulasi Data Back Pressure Test


Qsc (Mscfd)
Pwf (Psia)
p
0
Pr
Pw

Hasil plot analisa back pressure test dapat dilihat paga gambar 2.4

Gambar 2.4 Plot Hasil Back Presure Test


9
Lama waktu pencapaian kondisi stabil dipengaruhi oleh permeabilitasbatuan.
2.4.3

Isochronal Test
Penyelesaian Back pressure test akan membutuhkan waktu yang lama, bila untuk
masing-masing harga laju produksi yang direncanakan membutuhkan waktu stabil yang lama.
Untuk mangatasi hal ini, Cullender (1995) mengusulkan suatu cara tes berdasarkan anggapan,
bahwa jar-jari daerah penyergapan yang efektif
(effeective drainage radius), rd adalah
fungsi tD dan tidak dipengaruhi oleh laju produksi. Ia mengusulkan, bahwa suatu seri test
produksi dengan menggunakan laju yang berbeda, tetapi dengan selang waktu yang sama, akan
memberikan grafik log terhadap log qsc yang linier dengan harga eksponen yang sama, seperti
untuk kondisi aliran yang stabil.
Metode Isochronal Test yang diusulkan oleh cullender ini terdiri dari serangkaian proses
penutupan sumur sampai tekanan mencapai stabil (Pst), yang tertentu selama jangka waktu (t),
tanpa menanti kondisi stabil. Setiap perubahan laju produksi diawali oleh penutupan sumur
sampai tekanan mencapai stabil. Test produksi ini dilakukan sampai mencapai kondisi stabil.
Diagram laju produksi dan tekanan didasar sumur dapat dilihat gambar 2.5

Gambar 2.5 Skematis Isochronal Test


10
Adapun proses pelaksanaan uji Isochronal adalah :
1. Diakukan penutupan sumur sampai tekanan statiknya stabil.
2. Dilakukan pembukaan sumur dengan laju produksi tertentu, selama interval waktu,
tanpa menunggu hingga kondisi aliran stabil.

3. Prosedur 1 dan 2 diatas diulang sebanyak tiga atau sampai empat kali dengan laju produksi yang
berbeda-beda.
4. Satu laju produksi yang terakhir dilaksanakan sampai mencapai kondis ialiran stabil
Diagram laju alir produksi dan tekanan dasar sumur terhadap interval waktu pada
uji isochronal sumur terlihat pada gambar 2.5 analisa data dilaksanakan dengan mecatat harga
tekanan alir dasar sumur untuk interval laju alir yang sama bagi masing-masing laju produksi
yang direncanakan. Setelah itu ditabulasikan data uji isochronal tersebut seperti pada tabel 2.3
Tabel 2.3 contoh Tabulasi Data Isochronal Test
Test
Qsc (Mscfd)
Pwf (Psia)
Pwf (Psia)
0
Pr
Pw
Pw
1
Pw
Pw
2
Pw
3
Pw
4
Hasil dari plot pada kertas log-log dengan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 2.6.

11

Gambar 2.6 Plot hasil analisa isochronal test


2.4.4

Modified Isochronal Test


Pada reservoir dengan permeabilitas yang sangat rendah, penutupan sumur untuk
mendapat tekaan yang stabil membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu katz (1959)
dkk, mengusulkan suatu metode yang dikenal sebagaiModified Isochronal Test. Dari metode ini
akan diperoleh hasil hampir sama dengan tes Isochronal. Perbedaan metode ini dengan
metode Isochronal terletak pada persyaratan bahwa penutupan dan pembukaan sumur
dilaksanakan pada interval waktu yang sama besar, sedangkan pada metode ishocronal waktu
pembukaan dan penutupan sumur bisa berbeda. Contoh diagram laju alir produksi dan tekanan
dasar uji sumur berdasarkan metode ini terlihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 SkematisProses Modified Isochronal Test


12

1.

2.
3.
4.
5.

Pengolahan data untuk metode modified isochronal test sama dengan yang berlaku pada
metode isochronal test, kecuali untuk harga tekanan rata-ratareservoir (Pr) diganti dengan Pws,
yaitu harga tekanan yang terbaca pada setiap akhir dari setiap masa penutupan sumur. Dari hasil
harga q dengan masing-masing tes diplot paa kertas log-log akan diperoleh hasil seperti contoh
pada gambar 2.8.
Prosedur pelaksanaa modified isochoronal test adalah sebagai berikut :
Sumur ditutup dan tekanan terukur dicatat sebagai tekanan rata-rata reservoir Pws=(Pr). Selama
periode penutupan sumur, tekanan statik sumur akan membentuk harga Pws yang mana harga ini
akan semakin kecil untuk periode aliran berikutnya.
Sumur diproduksi dengan laju aliran q1 dan t1 dan mencatat laju aliran serta tekanan alir sebagai
q1 dan Pwf1.
Sumur ditutup kembali selama waktu t1 dan mencatat tekanannya sebagai Pwf2.
Sumu diproduksi selama t2 (sama dengan t1) dengan ukuran choke yang berbeda, dan mencatat
laju aliraan dan tekanan alir dasar sumur sebagai q2 dan Pwf2.
Mengulangi langkah 3 dan 4 beberapa kali (umumnya cukup sampai empat titik ) dengan aliran
dan waktu penutup sama dengan t1 hingga mencapai kondisiextended flow (dengan
ukuran choke tertentu).
Tabel 2.4. Contoh Tabulasi Data Modified Isocronal Test
No
Test
Bean
Dt
Tekanan Psia
Qg
Mm
jam
MMscfd
1
Penutupan
8
Pr
2
Pengaliran pertama
SA/15
4
Pwf 1
Q1
3
Penutupan pertama
4
Pws 1
4
Pengaliran kedua
SA/17
4
Pws 2
Q2

13

Penutupan

Pws

Pengaliran ketiga

SA/19

Pwf 3

Penutupanketiga

Pwf 3

Pengaliran keempat

SA/21

Pwf 4

Q4

Kondisi aliran stabil

SA/19

Extended flow

Qext

10

Penutupan stabil

Pr

Q3

2.4.5

Penentuan Absolute Open Flow Potential (AOFP)


Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya hargaAbsolute Open
Flow Pontensial (AOFP) dari sumur gas, yaitu metode konvensional yang dikemukakakan
oleh Houpet. Untuk selanjutnya akan diberikan penjelasan mengenai kedua metode tersebut.

Gambar 2.8 Plot Data Modified Isochronal Test


2.4.5.1 Metode Konveensional
Rawlins-Schellhardt mengembangkan persamaan empiris untuk sumur gas yang disebut
dengan persamaan Back Pressure, sebagai berikut :
Dimana :
laju alir gas, Mmscf/d
C
= Konstanta yang menyataka sifat fisik komponen reservoir , ditentukan d
Dari garis kurva deliverability yang stabil, Mscfd/psia.
14
N

= Bilangan eksponen, merupakan inverse stabilizied (transient) dan


Menunjukan derajat pengaruh faktor inersia-turbulensi
terhadap
aliran, umumnya berharga : 0,5-1,0
Garis lurus yang didapat dari plot antara ( vs pada kertas grafik log-log merupakan
kinerja sumur yang sebenarnya. Idealnya, garis lurus tersebutmempunyai slope atau
kemiringan pada laju produksi rendah dan akan memberikan slope ini adalah akibat dari naiknya
turbulensi di sekitar lubang bor dan berubahnya faktor skin akibat naiknya produksi gas.
Harga eksponen n pada persamaan 2.4 adalah :
N = 1/ slope
Atau
Harga konstan C ditentukan dengan persamaan :
Konstan C juga dapat ditentukan dengan ekstrapolasi lurus terhadap ( dan dibaca harga pada
garis extended flow period. = AOFP bila Pwf = 0 psig / 14,7 psia.

15

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terhitung mulai
tanggal 1 maret s/d april 2013 yang bertempat di lapangan y, semur x PT. Pertamina EP asset
2 field prabumulih.
3.2
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode penelitian, diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi di lapangan untuk mengetahui
gambaran secara langsung mengenai peralatan, proses, prinsip kerja, dan hal-hal penting lainnya
yang berkaitan.
2. Diskusi
Metode ini dilakukan dengan cara melibatkan mahasiswa untuk berdiskusi dengan pembimbing
maupun pihak-pihak tertentu yang sangat mengerti dan mengetahui secara global mengenai
pokok permasalahan yang dibahas.
3. Studi Pusaka
Metode ini dilakukan dengan cara melihat dari literature sumber refeensi yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada guna mencari penyelesaian untuk masalah yang sedang dihadapai dan
juga sebagai perbandingan antara ilmu dengan kondisi lapangan.
3.3

Tahapan Penelitian
Pada penulisan laporan tugas akhir ini penulis melakukan beberapa metode diantaranya :

16

1. Pengambilan Data
Dilakukan dengan cara melakukan pengujian atau pengukuran langsung pada sumur yang
bersangkutan dengan menggunakan alat khusus yang disebut Ameradaataupun EMR
(ElectricMemory Recorder ) yang diturunkan didalam lubang sampai dasar sumur guna
merekamdata tekanan dan suhu per satuan waktunya.
Kemudian untuk data Properties sumur seperti : laju air (q), tekanan dasar alir sumur (pwf),
tekanan dasar statik (pws0, porositas ( ), dan viskositas ( diperoleh dari dokumen perusahaan.
2. Pengolahan data
Pada saat ini data-data yang teah dikumpulkan sebagaimana yang telah dijelaskan pada point
pertama, diakumulasikan sedemikian rupa dengan cara ditabulasikan dan diplotkan ke dalam
sebuah grafik guna mempermudah dan melakukan perhitungan untuk memperoleh hasil akhir
yang ingin dicapai.
3. Pembahasan
Tehap pembahasan merupakan tahapan akhir dalam proses penelitian ini. Pada tahap ini, akan
dibahas mulai dari maksud masing-masing pengujian sumur tersebut sampai dengan penarikan
kesimpulan dari masing-masing hasil pehitungan serta langkah-langkah yang akan diambil untuk
mengoptimalkan produktivitas sumur.

Adapun rinciannya tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan alir penelitian
berikut(gambar 3.1)

17

Pengumpulan data
1. Data sumur
2. Tekanan sumur pwf dan pws
3. Temperatur sumur
4. Laju alir produksi
Studi Lapangan
Pelaksanaan penelittian dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 1maret 1 april 2013 dilapangan
y, sumur x PT. Pertamina EP Asset 2 field Prabumulih
Analisa laju alir sumur x lapangan y dengan menggunakan metode modified isochronal
test (MIT)
kesimpulan
Analisa dan pembahasan
Pengolahan data
Pada tahap ini dilakukan perhitungan gardient tekanan dan MIT

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian


18

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Analisa Hasil Perhitungan Modified Isochronal Test pada Lapangan y, sumur x.


Untuk mengetahui kemampuan produksi dari sumur x pada lapangan y, maka perlu
dilakukan suatu pengujian deliverabilitas. Dimana pada sumur x potensial gas yang ada belum
diproduksikan dengan maksimal. Besarnya laju produksi dapat diperkirakan dan dimaksimalkan
dengan cara mengatur kondisi tekanan dikepala sumur.
Uraian singkat mengenai pelaksanaan Modified Isochronal Test adalah sebagai berikut :

1. Pengambilan data gradient alir mulai dari kedalaman 0 s/d 1320 m, dengan interval waktu
masing-masing gradient selama 5 menit dalam rentang waktu pengukuran selama 1 jam.
2. Pengambilan data modified isochronal test dilakukan dengan menggunakan diameter pipa
pengukuran 1.5 mm, 17 mm, 19 mm dan 21 mm dengan waktu bdan pembukaan masing-masing
selama 4 jam. Kemudian untuk extended flow menggunakan diameter 19 mm selama 8 jam.
3. Pengambilan data gradient statik dilakukan mulai dari kedalaman 1320 s/d 0m (dari bawah s/d
keatas permukaan), dengan masing-masing gradient selama 5 menit dalam rentang waktu
pengukuran 1 jam.
Ada
beberapa
langkah
analisa
yang
perlu
dilakukan
dalam
memprediksideliverabilitas gas pada sumur x. Adapun langkah dalam analisa tersebut berupa:
4.1.1 Akumulasi Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran gradient alir dan statik adalah berupa tekanan,
temperatur dan waktu. Sedangkan data dari pengukuran modified isochronal test berupa harga
tekanan pada saat bean atau jepitan ditutup (pwa) selam 4 jam dan harga tekanan pada saat
jepitan dibuka (pwf).
19
Dengan waktu relatif sama yang kemudian diperoleh nilai laju alir gas (Qg) dalam satuan
MMscfd. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.
4.1.2

Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data-data hasil pengukuran tekanan, temperatur, waktu
dan data-data mengenai karakterisitik reservoir dan beberapa hasil pengukuran lainnya untuk
sumur tersebut, kemudian dilakukan pengolahan data untuk pengukuran gradient alir dan
gradient statik, menganalisa hasil pengujian dan potensi reservoir dnengan menggunakan metode
modified isocronaltest (MIT). Adapun General Plot hasil pengukuran hasil pengukuran tekanan
dan temperatur terhadap waktu pengamatan untuk gradient alir dan gradient statik dapat dilihat
pada Gambar 4.1. sedangkan untuk Modified Isochronal Test dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Hasil Pengukuran Tekanan Dasar Alir (Pwf)

Gambar 4.1 General Plot Pengukuran Tekanan Dasar Alir

20
Hasil Pengukuran Tekanan Dasar Statik (Pws)

Gambar 4.2. General Plot Pengukuran Tekanan Dasar Statik


Hasil Pengukuran Modified isochronal test (MIT)

Gambar 4.3 General Plot Pengukuran Modified Isocronal Test


Analisa Hasil Pengukuran Gradient Alir dan Statik
Untuk analisa pengukuran gradient alir dan gradient statik, data tekanan dan
temperatur ditabulasikan sesuai dengan interval kedalaman ukur dan menghitung nilai gradient
tekanan dan temperatur guna memperkirakan jenis fuidda yang mendominasikan isi lubang
sumur.
4.1.2.1

21
Adapun pendeteksian isi lubang sumur berdasarkan gradient tekanannya adalah sebagai berikut :
Gas
: 0.09 0.30 Ksc / 10m
Minyak
: 0.65 0.90 Ksc / 10m
Air
: 1.00 1.05 ksc / 10m

Tabulasi hasil pengukuran mengenai tekanan dasar alir (Pwf) dan tekanan dasar statik (Pws)
dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Hasil pengukuran Tekanan Dasar Alir

Grafik hasil pengukuran gradient tekanan alir dapat dilihat padagambar 4.4
22

Gambar 4.4 Grafik hasil pengukuran gradient tekanan alir


Tabel 4.2 Hasil pengukuran tekanan dasar statik

Grafik hasil gradient tekanan statik dapat dilihat padagambar 4.5 :


23

Gambar 4.5 Grafik hasil pengukuran gradient tekanan statik


Berdasarkan hasil pengukuran gradient alir dan statik sepertipada tabel di atas diketahui
bahwa nilai gradientnya berkisar antara 0.09 0.30 ksc/m, maka dapat diprediksikan bahwa
lubang sumur x di dominasi oleh gas.
4.1.2.2 Analisa Hasil Pengujian Modified Isochronal (MIT)
Sesuai dengan program yang dibuat oleh teknik reservoir pengukuran dengan
analisa modified isochronal test dilakukan dengan 4 (empat) periode penutupan dan pengaliran
dengan selang waktu yang sama, yaitu 4 jam dan masa alir untuk mencapai kondisi stabil selama
8 jam. Dari hasil pengukuran diperoleh data seperti terlihat pada tabel 4.3. untuk perhitungan ini
dilakukan dengan metode empiris. Analisa MIT dilakukan terhadap data hasil pengukuran
padad sumur plaju -12, yaitu 6-9 september 2011, dimana prosedur perhitungannya adalah :

24

Gambar 4.8 Plot Deliverability sumur x


4.2

Pembahasan Hasil Analisa MT


Kegunaan dari pengujian sumur (well testing) adalah untuk mengetahui kemampuan dari
reservoir dalam memproduksikan fluidanya secara maksimum. Pada pengukuran sumur dengan
analisa modified ishcronal test digunakan untuk mengetahui kemampuan dari sumr gas dalam
mengalirkan gas dari reservoir ke permukaan dengan aju alir pada suatu tekanan tertentu
deliverability. Deliberabilitas dari suatu sumur gas sangat penting untuk diketahui, karena hal itu
sangat berhubungan dengan perencanaan produksi suatu lapangan gas serta pasokan gas
konsumen. Data-data yang diperoleh dari uji sumur tersebut kemudian di analisa sehingga
didapatan besarnya harga deliverabilitas sumur gas. Adapun metode yang digunakan metode
konvensional dari rawlins-schelhadt karena dalam perhitungannya tidak rumit dan mudah
dilakukan. Metode ini digunakan untuk memperkirakan besarnya absolute open flow potential
(AOFP) dan untuk mencari persamaan deliverabilitas sehingga dapat dibuat kurva inflow
performance relationship (IPR).

27

BAB V
PENUTUP

1.
2.
5.2
1.

2.

5.1
Kesimpulan
Dari data hasil pembahasan dapat dari bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan pengukuran gradient tekanan alir daan statik, dapat dinilai gradient tekanan sumur x kurang lebih 0,05
ksc/m. Dan dapat diprediksikan bahwa isi sumur produksi sumur didominasi oleh gas.
Dari hasil pengujian modified isochronal diperoleh AOFP sebesar 3,8 mmscfd
Saran
Adapun saran yang bisa diberikan penelitian ini diantaranya :
Dari hasil tes dengan menggunakan jepitan 15 -21 mm, sumur PLAJU -12 masih diproduksikan dibawah AOFP
yaitu antara 3,2 3,7 mmscfd. Maka disarankan untuk diproduksikan lebih besar lagi, dengan catatan tidak
melebihi nilai AOFP
Laju produksi dan penurunan tekanan diharapkan dapat dimonitor dengan baik, agar setiap perubahan performance
reservoir pada sumur dapat diketahui dan dapat segara ditanggulangi.

28

DAFTAR PUSTAKA

Lee,John, Well test analysis, Modified Isochronal Test, Modified for gases.

M.A Sabet, Well Analysis, Deliverability gas.

2011. Bahan Ajar. Unggul Setiadi, Well Test, Pressure Build Up dan Modified Isochronal Test.

2011. Surya lesmana,UPN,ANALISA DELIVERABILITAS PADA SUMUR XLAPANGAN Y DENGAN UJI


MODIFIED ISOCHRONAL TEST METODE KONVENSIONAL.

Anda mungkin juga menyukai