Anda di halaman 1dari 40

Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Jumat, 03 Juli 2015


RETENTION TIME PADA SEPARATOR HORIZONTAL
HIGH PRESSURE 2 FASA
DI STASIUN PENGUMPUL LEMBAK
PT.PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD PRABUMULIH
TUGAS AKHIR

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III


pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh:
Riando 1003027

TEKNIK PERMINYAKAN
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POOLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

RETENTION TIME PADA SEPARATOR HORIZONTAL 2 FASA HIGH


PRESSURE STASIUN PENGUMPUL LEMBAK
DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III


Pada Program Studi Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh:
RIANDO 1003027
Palembang, Juli 2013
Pembimbing Utama, Pembantu Pembimbing,

Azka Roby Antari K.Moh Ade Isnaeni,ST

Ketua Program Studi Direktur,


Teknik Eksplorasi Produksi Miga Politekni Akamigas Palembang

Azka Roby Antari,ST H.Muchtar Luthfie,SH.,MM


HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir :Retention Time pada Separator Horizontal 2 Fasa High Pressure
Nama Mahasiswa : Riando
NPM :1003027
Program Studi :Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Telah diuji dan lulus pada:

Hari : Minggu

Tanggal : 28 Juli 2013

Tim Penguji :

Nama Jabatan Tanda Tangan

1.Azka Roby Antari ST Ketua (.......................)

2.K.Moh Ade Isnaeni ST Sekretaris (......................)

3.Ir.Rusman Syafriadi Penguji I (......................)

4.Hendra Budiman.S.Si Penguji II (.....................)

5.Ana Asmina. ST Penguji III (.....................)

Palembang, Juli 2013


Ketua Program Studi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Azka Roby Antari,ST


ABSTRAK
Retention Time Separator Produksi Statiun Pengumpul Lembak
Di PT.PERTAMINA EP ASSET 2

PT.Pertamina EP Asset 2 merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang hulu migas
(minyak dan gas) yang beroperasi dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi produksi minyak dan
gas bumi.Selain mencari cadangan minyak.Selain mencari cadangan minyak baru,meningkatkan
produksi minyak dan gas adalah hal yang prioritas yang selalu dilakukan oleh perusahaan.Salah
satu alat yang digunakan di Stasiun Pengumpul minyak yaitu separator.Separator adalah sebuah
alat separasi minyak bumi yang digunakan untuk memisahkan minyak,air dan gas di stasiun
Pengumpul Lembak.Permasalahan minyak berbui yang terjadi di dalam separator, yang dapat
mengakibatkan mengganggu mekanisme pengontrolan cairan,mengambil banyak tempat pada
separator,menghalangi terpisahnya gas dari cairan.Untuk mengatasi permasalahan minyak berbui
ini dilakukan retention time yang efektif selama0.487 menit agar cairan dapat berjalan dengan
normal.

Kata Kunci : Separator Produksi,Minyak Berbui,Retention Time


ABSTRACT
Retention Time Production Separator Lembak Collecting Station
at PT.Pertamina EP ASSET 2

PT. Pertamina EP Asset 2 is a company engaged in oil and gas upstream (oil and gas) that
operate in the implementation of the exploration and production of oil and gas.In addition to
looking for oil reserves.Besides finding new oil reserves,increase production of oil and gas are
priority is always done by the company.One of the tools used to separate oil,water and gas at the
station Lembak Gatherer.Problems that occur in berbui oil separator,which can result in
distrupting the mechanism controlling the fluid,take a lot of space on the separator,blocking the
gas from the liquid separation.To overcome this berbui oil problem done that efectif long
retention time 0.487 minutes for the liquid to function normally.

Keywords:Production Separator ,Oil Berbui,Retention Time.


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
 Dari semua hal,pengetahuan adalah yang paling baik,karena tidak kena tanggung jawab
maupun tidak dapat dicuri,karena tidak dapat dibeli,dan tidak dapat
dihancurkan(Hitapadesa)
 Ketenangan atau kedamaian merupakan sebuah kebutuhan sedangkan kesenangan
merupakan keinginan dari semua makhluk hidup.(Rj)
 Tidak perlu berkata aku yang terbaik,cukup lakukan yang terbaik.(Rj)
 Impian ku terdiri dari diriku,kedua orangtuaku,saudaraku,keluargaku,guru-guru ku dan
semua teman-temanku.(Rj)
 Tak perlu tidur untuk bermimpi.(Rj)

Kupersembahkan kepada :
 Allah SWT yang tak henti-hentinya melimpahkan Rahmat nikmat dan Berkah kepadaku.
 Ayah dan Ibu tercinta,(Aula&Nurya)yang selalu memberikan support,semangat serta do’a
yang selalu memotivasiku.
 Saudaraku (k’Azni,y’Anika & adek ku Fenti Andriany) karena merekalah,aku selalu
termotivasi untuk menjadi yang terbaik dan menjadi acuan bagi mereka.
 Semua keluarga saya yang telah mendo’a serta memberi semangat.
 Bapak Parlindungan Manalu,Pak Lutfi,pak Jhony Silahui,serta seluruh crew
instrumentasi,yang selalu membimbing dalam penyusunan Tugas Akhir ku.
 Seluruh Dosen serta Staff pengajar di almamaterku yang telah ikhlas memberikan ilmu
serta motivasinya.
 Teman-teman satu perjuanganku(Edo Prasetio,Dedi
Tambunan,Ujek,Dede,Tion,Ilham,Deni W,Andi ,Abdul
Hamid,Rega,Verdi,Hendarto,Elldy,Dovister,Tanzillal,Dandi,Hastin,Rindu,Ratna,Sri)
“Baik di kampus,kosan ataupun dilapangan futsal,kita selalu bersama-sama”.
 Seluruh crew Teknik Eksplorasi Produksi Migas Angkatan ke V.
 Thanks, Junior d D’Capres.
Semoga ALLAH SWT akanmembalas kebaikan orang-orang tersebut
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllahirobbil alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT.Shalawat dan salam
senantiasa dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW,para sahabat dan pengikutnya.Dengan
segala rahmat,hidayah,kehendak dan pertolongan Allah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Retention Time Separator Horizontal High Pressure 2
Fasa” ini.
Laporan Tugas Akhir ini di susun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program
Migas Politeknik Akamigas Palembang.Tersusunnya Laporan Tugas Akhir ini bukanlah hasil
kerja keras penulis sendiri.Untuk itu penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu diantaranya adalah:
1. Bapak H. Muchtar Luthfie,SH., MM, selaku Direktur Politeknik Akamigas Palembang.
2. Bapak Azka Roby Antari,ST selaku Ketua Program Studi Teknik Ekplorasi Produksi Migas di
Politeknik Akamigas Palembang dan sekaligus sebagai pembimbing ke-1
3. Bapak K.Moh Ade Isnaeni,ST selaku pembimbing ke-II penyusunan Laporan Tugas Akhir.
4. Bapak Parlindungan Manalu dan Dian Julianto selaku pembimbing selama di PT.Pertamina EP
Asset 2 di Field Prabumulih.
5. Seluruh staf Politeknik Akamigas Palembang
6. Seluruh staf Fasilitas Insrumentasi Pak Lutfi,Pak Johny B,Silahui, Pak Joko,atas bimbingan dan
bantuan selama penulisan Laporan Tugas Akhir.
7. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Eksplorasi Produksi Migas.
8. Kedua Orang Tua yang selalu mendo’akan dan memberikan semangat dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir.
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu
penyusunan.
Semoga Allah SWT meridhoi kita semua.Penulis memohon maaf atas segala kekurangan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.Masukkan dan kritik yang membangun sangat
diharapkan.Harapan penulis Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Prabumulih, 2013

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. ii
BUKTI PERBAIKAN TUGAS AKHIR............................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................ iv
ABSTRAK............................................................................................. v
ABSTRACT.......................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... vii
KATA PENGANTAR......................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................. 1


1.2 Tujuan............................................................... 2
1.3 Manfaat............................................................ 2
1.4 Pembatasan Penulisan...................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan....................................... 3

BAB II DASAR TEORI

2.1 Separator.......................................................... 4
2.2 Jenis Separator.................................................. 4
2.2.1 Jenis Separator Berdasarkan Fasa yang Dipisahkan.. 4
2.2.2 Jenis Separator Berdasarkan Bentuk dan Posisinya.. 5
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Separator....................... 17
2.3 Bagian-bagian Utama Separator...................................... 10
2.4 Peralatan Separator.......................................................... 11
3.5.1 Peralatan Luar Separator........................................... 11
3.5.2 Peralatan Dalam Separator........................................ 13
2.5 Prinsip Pemisahan............................................................ 15
2.6 Permasalahan................................................................... 17
2.7 Skema Stasiun Pengumpul Lembak................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian.................... 21


3.2 Proses Pengumpulan Data............................................... 21
3.3 Teknik Perhitungan......................................................... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Spesifikasi Separator.............................................. 23


4.2 Hasil Perhitungan............................................................ 24
4.3 Hasil Retention Time Separator High Pressure............... 25

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan...................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Separator Vertika.................................................................... 5
2.2 Separator Horizontal............................................................... 6
2.3 Separator Spherical.................................................................. 7
2.4 Prinsip Pemisahan.................................................................... 15
2.5 Pemisahan dengan Perbedaan Densitas.................................. 16
2.6 Skema Stasiun Pengumpul Lembak........................................ 20
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data Spesifikasi Separator High Pressure....................... 23


4.2 Hasil Retention Time Separator High Pressure............... 25
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Gambar Separator................................................................. A-1


2. Data Perhitungan.................................................................. B-1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang sangat vital dan tidak dapat
diperbaharui,juga merupakan salah satu sumber devisa yang sangat berperan bagi perekonomian
dan pembangunan negara kita. Oleh karena itu semakin berkembang dan majunya negara kita
maka kebutuhan akan minyak dan gas bumi juga makin meningkat.
Industri minyak dan gas bumi di dunia pada umumnya masih memegang perana penting
untuk bidang energi.Hal ini memacu usaha-usaha untuk mencari cadangan minyak dan gas bumi
yang baru,serta pengembangan-pengembangan dalam teknoogi prose produksinya.Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan minyak dan gas bumi dengan kualitas yang lebih baik.Salah satu
faktor yang harus diperhatikan untuk memperoleh produk yang berkualitas baik adalah dengan
meningkatkan kemurnian produk yang dihasilkan.
Proses pemisahan dan pemurnian minyak dan gas bumi hasil produksi di PT.Pertamina EP
Asset 2 field Prabumulih dilakukan pada stasiun pengumpul(gathering station).Tahapan ini
merupakan salah satu proses penting dalam menghasilkan minyak dan gas bumi yang
berkualitas.Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara minyak,gas dan air.Dengan menggunakan
serangkaian peralatan yang dirancang
khusus sesuai dengan karakteristik fluida yang dipisahkan berdasarkan prinsip kerja
separator.Dalam proses pemisahan yang terjadi didalam separator didapat berbagai macam
masalah salah satunya adalah Minyak berbuih yang dapat membuat proses produksi berjalan
tidak normal . Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah retention time yang cukup agar
butiran tersebut dapat pecah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan Laporan Akhir adalah:
1.Mempelajari prinsip pemisahan pada separator
2.Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada separator serta bagaimana cara
mengatasinya.
3.Untuk mengetahui retention time yang efektif.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan Laporan Tugas Akhir adalah:
1.Memahami prinsip pemisahan pada separator produksi.
2.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan pada separator produksi.

1.4 Pembatsan Penulisan

Laporan Tugas Akhir yang dilakukan di Stasiun Pengumpul Lembak PT.Pertamina EP Asset 2
hanya membahas tentang separator khususnya mengenai retention time ppada separator
Horizontal 2 fasa high pressure.
1.5 Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan yang dipakai pada Laporan Tugas Akhir adalah:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penulisan,tujuan dan manfaat penulisan,ruang lingkup pembahasan
/ pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI


Berisi tentang dasar teori yang mencakup pengertian dari separator,jenis-jenis
separator,peralatan bagian luar dan bagian dalam separator,dan prmasalahan yang terjadi di
separator serta cara mengatasinya.

BAB III METODOLOG PENELITIAN


Bab ini berisi tentang pengambilan data yang dilakukan oleh penulis antara lain waktu
dan tempat pelaksanaan,teknik pengumpulan data,penelitian lapangan,wawancara,pengumpulan
data tertulis,studi kepustakaan dan teknik perhitungan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisi tentang pembahasan perhitunga retention time pada separator produksi.

BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Separator

Separator adalah tabung bertekanan dan bertemperatur tertentu yang digunakan untuk
memisahkan fluida sumur menjadi,air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa) yang
tidak larut satu sama lainnya karena perbedaan densitasnya.

Adapu fungsi utama dari separator adalah:


a. Unit pemisah utama antara cairan dengan gas.
b.Melanjutkan mengontrol proses dengan memisahkan gas ikutan dari cairan.
c. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
d.Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang ikut terproduksi.

2.2 Jenis Separator

Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan yaitu separator berdasarkan fasa yang dipisahkan,bentuk dan posisinya.

2.2.1 Jenis separator berdasarkan fasa yang dipisahkan

Hasil dari sumur produksi terdiri dari campuran antara,minyak,air,gas dan


padatan.Berdasarkan fasa pemisahan,separator dibagi menjadi dua yaitu separator dua fasa dan
separator tiga fasa.
a.Separator dua fasa,memisahkan fluida formasi mejadi cairan dan gas,gas keluar
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari bawah.
b.Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak,air dan gas.
Gas keluar dari bagian atas,minyak dari tengah dan air dari bawah.

2.2.2 Jenis separator berdasarkan bentuk dan posisinya


a.Separator tegak (vertikal)
Separator vertikal merupakan fasilitas produksi di permukaan yang lebih sering digunakan di
lepas pantai.Gambar separator vertikal dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
b. Separator datar (horizontal)

Separator ini biasanya digunakan pada onshore dan separator ini sering terjadi masalah seperti
foam (minyak berbuih) sehingga membutuhkan waktu tinggal (residence time) yang lama untuk
pemisahan minyak dan air,misalnya cairan baerbusa.Gambar separator horizontal dapat dilihat
pada gambar 2.2 dibawah ini:

c.Separator bulat (spherical)

Separator spherical adalah separator berbentuk bola yang didudukan di atas skid.Separator ini
digunakan untuk kapasitas yang terbatas,oleh karena itu umumnya digunakan pada lapangan
minyak yang kecil atau sebagai test unit,sehingga tidak banyak menggunakan tempat(memakai
lokasi yang luas).
Gambar separator spherical dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini:

2.2.3 Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing separator:

a.Separator Vertikal

Kelebihannya:
 Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit.
 Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar.
 Mudah dibersihkan.
 Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan.
 Mempunyai surge cairan yang besar.

Kekurangannya:
 Lebih mahal
 Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan(pengiriman)
 Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu.
b.Separator Horizontal
Kelebihannya:
 Lebih murah dari separator vertical.
 Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya.
 Baik untuk minyak berbuih (foaming).
 Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang ebih besar.
 Lebih luas untuk setting bila terdapat dua frasa cair
Kekrangannya:
 Pengontrolan level cairan lebih rumit dari pada separator vertikal.
 Sukar dalam membersihkan lumpur,pasir,paraffin.
 Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu.
c.Separator Bulat

Kelebihannya:
 Termurah dari kedua tipe diatas.
 Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator
Vertikal, lebih kompak dari yang lain.
Kekurangannya:
 Pengontrolan cairan rumit.
 Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih keci
Untuk mendapatkan efiensiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi,gas liquid
separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut:

1. Bagian pemisah pertama,berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida yang masuk
dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
2. Bagian pemisah kedua ,berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
settling.
3. Mist extractor,berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil(kabut).
4. Peralatan kontrol,berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada kondisi over
pressure.
Didalam block stasion,disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat juga
separator uji yang berfungsi untuk melakukan pengujian(test) produksi suatu sumur dan dari
separator uji ini,laju produksi sumur(Qo,Qw,dan Qg) bisa didapat dimana,Qo dan Qw diperoleh
dari pencatatan orifice flow meter(orifice plate) atau dari alat pencatat aliran gas
lainnya.Disamping itu ditinjau dari tekanan kerjanya pun separator dapat dibagi tiga,yaitu:
1. High pressure atau separator bertekanan tinggi (650-1500)
2. Medium pressure atau separator bertekanan sedang (225-650)
3. Low Pressure atau separator bertekanan rendah (10-225)
4. Flash Drum atau separator bertekanan lebih rendah (0-10)

2.3 Bagian-bagian Utama Separator

Separator harus memiliki komponen sebagai berikut :


a.Primary Section
Digunakan untuk mengumpulkan sebagian fluida yang masuk ke dalam separator,berfungsi
sebagai pemisahan cairan.Pada daerah ini terdapat inlet port baffle untuk membelokan arah
aliran utama fluida dari aliran gas.
b.Gravity Settling Section
Bagian pengumpulan ini digunakan untuk melaksanakan pemisahan dengan sistem
settling/pengendapan yang tergantung pada perbedaan densitas dengan mengandalkan gaya
gravitasi.Terdapat suatu peralatan yang dipergunakan untuk memperlambat aliran gas sehingga
tidak terjadi turbulensi.
c.Mist Extraction Section
Digunakan untuk memisahkan butiran cairan yang tidak dapat dipisahkan pada pemisahan
pertama.Sering terjadi ke salah pahaman antara mist dengan spray yang fungsinya untuk:
 Mist particle,Sebagai suspensi partikel cairan dalam gas yang mempunyai diameter lebih besar 10
micron.
 Spray particle,Sebagai suspensi cairan dalam cairan yang mempunyai diameter kurang dari 10
micron.
d.Liquid Collecting Section
Bagian ini berfungsi sebagai tempat penampungan cairan yang sudah terbebas dari gas,biasanya
dipasang sight glass (gelas penduga) tempat untuk melihat ketinggian fluida dalam separator.

2.4 Peralatan
Peralatan pada separator terbagi menjadi dua bagian,yaitu peralatan luar separator dan peralatan
pada bagian separator.

2.4.1 Peralatan luar separator.


Pada dasarnya peralatan luar separator vertical atau horizontal adalah sama dilihat dari
funngsinya dan jenisnya.
a.Drain Valve
Dipasang pada bagian bawah dari separator,berfungsi untuk membauang endapan lumpur atau
pasir yang terkumpul dibagian bawah separator.Didalam praktek hal ini biasanya harus di-drain
minimal satu kali per hari.Apabila terjadi pengumpulan endapan yang jumlah nya cukup banyak
maka akan mengurangi volume ruang pengumpulan cairan dan dapat mengganggu kerja
separator.
b.Oil Dump Valve
Atau sering disebut juga Dump Motor Valve (DMV) berguna untuk mengeluarkan atau menutup
aliran cairan dari chamber section dari separator.ODV dibuka atau ditutup secara otomatis
setelah mendapat signal dari LLC pilot berdasarkan isyarat mekanik dari floater.
c.Gauge Glass
Juga disebut sight glass,berguna untuk melihat tinggi permukaan cairan didalam liquid collecting
section.Agar alat ini berfungsi dengan fungsinya maka perlu di maintenance agar selalu
bersih.Untuk memudahkan pemeliharaan sight glass dilengkapi dengan dua valve dibagian atas
dan bawah sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat dilakukan walaupun separator dalam kondisi
operasi.
d.Well Fluid Inlet
Adalah saluran inlet dari aliran fluida produksi yang dihubungkan dengan manifold header
(khusus untuk separator pertama).
e.Safety Relief Valve
gunanya untuk merelief tekanan bila terjadi kenaikkan tekanan dan melebihi tekanan operasi
maksimum separator yang telah ditentukan.
f.Safety Valve
Adalah alat pengamanan yang dilengkapi rupture disk,gunanya bila relief valve tidak mampu
membuang tekanan lebih didalam separator dan terus terjadi kenaikkan tekanan didalam
separator sehingga melebihi tekanan operasi maksimum yang telah ditentukan,maka rupture disk
akan pecah sebelum tekanan separator melebihi tekanan separator maksimum yang dijinkan .
g.Gas Back Pressure Valve
Gunanya untuk mengontrol tekanan kerja operasi separator.Separator akan bekerja baik pada
kondisi,maka tekanan dan temperature proses separator harus tetap.GBPV ini sekaligus akan
mengatur aliran gas yang keluar gas dari
Separator .Bila tekanan separator turun maka aliran gas yang keluar akan berkurang dengan
sendirinya,sebaliknya bila tekanan separator naik,maka aliran gas akan bertambah.
h.Manometer Separator
Dipasang pada vessel bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui tekanan operasi separator.

2.4.2 Peralatan Bagian Dalam


a.Deflector Plate
ini terdapat pada bagian belakang inlet,yang dapat berupa plat lempeng.Yang mempunyai tujuan
untuk menyerap impact yang datang oleh karena kecepatan fluida yang masuk dan mempercepat
pemisahan gas dan cairan.Juga bertujuan untuk memperlambat arus masuk.
b.Weir
Merupakan dinding yang dipasang tegak lurus didalam peralatan yang mempunyai fungsi untuk
menahan sehingga dapat membantu residence time dan cairan dan digunakan untuk membentuk
wadah didalam separator.
c.Centrifugal Device
Umumnya digunakan pada separator vertical.Gaya centrifugal akan mengakibatkan cairan berat
bergerak/terlempar ke arah dinding dan elemen ringan/gas akan bergerak ke atas melalui bagian
tengah peralatan.
d.Vortex Breaker
Peralatan ini dipasang pada bagian pengeluaran minyak dan berfungsi untuk mencegah
terjadinya pusaran minyak yang mengakibatkan terlepasnya gas dari minyak pada saat
meninggalkan separator.
e.Mist (Demister Pad)
Gas yang telah terlepas dari minyak masih mengandung titik-titik minyak yang akan mengumpul
bila ukurannya sudah lebih besar.Demister Pad yang terbuat dari rajutan kawat halus dengan
bentuk tertentu akan menyebabkan arah aliran gas berubah secara berkala.Dan akan
mengakibatkan terjadinya efek pembentukan cairan titik-titik cukup besar,yang selanjutnya akan
jatuh ke bawah bersatu dengan cairan lainnya.
f.Coalescing Plates
Peralatan ini terbagi menjadi beberapa jenis,tapi yang paling umum digunakan jenis coalescing
plates.Plat ini dipasang pada aliran fluida,sehingga dapat memecah campuran minyak-air.Fluida
didesak mengalir dengan arah yang berubah menyebabkan butiran-butiran air bersatu dan jatuh
ke dasar separator.Berfungsi untuk memisahkan butiran minyak dalam gas.
g.Srtaightening Vanes
Biasanya terdapat pada separator horizontal dan berfungsi untuk menghilangkan aliran gas yang
turbulen setelah dipisahkan dari inlet diverter.
h.Float Shield
Internal float berfungsi untuk mengontrol level cairan.Adanya agitasi permukaan cairan,akibat
jatuhnya titik-titik cairan yang besar pada float akan mengganggu pengontrolan permukaan.

2.5 Prinsip Pemisahan


Fluida yang mengalir dari sumur bisa terdiri dari gas,minyak,air dan padatan-padatan
lainnya.Pada saat fluida mencapai permukaan,dimana tekanan lebih rendah dibandingkan dengan
tekana reservoir,kapaitas cairan melarutkan gas akan menurun sehingga akan terpisah dari
minyak,seperti diilustrasikan pada gambar 2.4 prinsip pemisahan berikut.
Pemisahan cairan tergantung dari efek gravitasi dan supaya terjadi proses
pemisahan,maka diisyaratkan bahwa cairan tidak saling melarutkan satu dengan yang
lainnya.Juga salah satu fluida lebih ringan dari yang lainnya.Sebagai contoh hasil destilasi seperti
minyak,kerosen dan minyak mentah tidak akan terpisah bila ditempatkan pada suatu
wadah,karena mempunyai kecenderungan melarutkan satu sama lainnya.
Pada dasarnya pemisahan separator,tergantung pada gaya gravitasi untuk me
misahkan fluida,yaitu dengan mengandalkan perbedaan densitas dari fluida.Gas jauh lebih ringan
dibandingkan dengan minyak,sehingga didalam separator akan terpisah dalam waktu yang sangat
singkat.Sementara minyak dengan berat kira-kira 3/4 dari berat air memerlukan waktu sekitar 40
sampai 70 detik untuk terpisahkan.Perbedaan densitas antara minyak dan gas akan menentukan
laju alir maksimum cairan dalam separator.Proses pemisahan gas dengan minyak dapat dilihat
seperti pada gambar 2.5
Gelembung-gelembung gas akan pecah berkisar antara 30 sampai 60 detik.
Dengan demikian,biasanya separator dirancang agar cairan berada dalam separator antara 30
sampai 60 detik.Lama waktu pendiaman cairan didalam separator sering disebut dengan
residence time(RT),yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini:

V
RT —
Q
RT=Residence Time (waktu pendiaman),menit
V =Volume separator
Q =Laju produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan fluida adalah:


a. Viskositas fluida
b. Densitas minyak dan air
c. Type peralatan dalam separator
d. Kecepatan alir fluida

2.6 Permasalahan pada Separator


Adapun permasalahan yang terjadi pada separator pada saat di lapangan se
perti minyak berbuih:
 Minyak Berbuih
Minyak berbuih disebabkan oleh adanya pengotoran air didalam minyak.Persoalan ini dapat
diatasi apabila dalam perencanaan separator memberikan
retention time yang cukup agar butiran tersebut dapat pecah.Selain itu buih dapat mengakibatkan
masalah-masalah lain muncul,mengganggu mekanisme pengontrolan tinggi cairan,mengambil
banyak tempat pada separator,menghalangi terpisahnya gas dari cairan.Contohnya:
a. Kontrol mekanik dari level cairan(LC) menjadi tidak dapat bekerja dengan baik,karena LC
dirancang untuk cairan(minyak,air)dan bukan untuk buih.
b. Minyak berbuih mempunyai ratio volume yang besar terhadap berat,oleh karena itu akan
mengambil ruang yang besar di dalam vessel.
c. Didalam ruang,buih yang tidak terkontrol menjadi tidak mungkin untuk mendapatkan gas yang
terpisah tanpa kandungan material buih,atau tanpa kandungan gas atau material buih.
 Paraffin
Pengumpulan paraffin dapat mempengaruhi operasi separator.Collecting Plate pada liquid
section dan mesh pad pada mist extractor pad agar section cenderung akan buntu oleh
terkumpulnya endapan paeaffin.Oleh karena itu dimana diketahui bahwa ada/cenderung problem
parafin,gunakan mist extractor jenis plat atau centrifugal.Lubang orang,lubang tangan dan
nozzle(saluran-salutan outlet)perlu diberi sambungan untuk menghubungkan injeksi
steam,solvent atau yang lain untuk membersihkan internal separator.
 Pasir
Pasir merupakan padatan yang berpotensi untuk membuat problem pada operasi separator yang
antara lain erosi terhadap trim valve,mengumpul dibagian
Bawah.Untuk antisipasi kondisi ini dengan menggunakkan trim valve dari bahan yang keras
sehingga dapat meminimalkan pengaruh pasir ada valve.Oleh karena itu problem ini harus
mendapatkan pertimbangan dalam perencanaan.

2.7 Skema Stasiun Pengumpul Lembak


Stasiun Pengumpul(SP) Lembak terdapat 13 sumur,diantaranya 10 sumur ya
ng termasuk high pressure (HP),dan 2 sumur termasuk dalam medium pressure(MP) ,dan 1
sumurnya lagi sudah tidak berproduksi.Semua sumur di SP Lembak yang masih berproduksi
merupakan sumur sembur alam atau bisa disebut dengan natural flow.Fluida yang mengalir dari
masing-masing sumur mengalir ke atas permukaan dengan sendirinya kemudian melewati well
head dan x-mas tree selanjutnya fluida mengalir melalui flow line dan masuk ke header
manifold dimana di header manifold ini terdiri dari high pressure,Medium pressure,low
pressure,dan Header test(manifold).10 Sumur yang tergolongkan ke dalam hogh pressure akan
masuk ke header high pressure,dan 2 sumur medium pressure akan masuk ke header medium
sesuai dengan ketentuannya . Setelah fluida dibagi sesuai dengan tekanannya masing-masing
pada header maka fluida akan mengalir ke separator .10 sumur yang tergolong high pressure
akan masuk ke separator high pressure,dan 2 sumur masuk ke separator medium pressure.Ketika
fluida masuk dalam separator terjadi proses pemisahan antara gas dan cairan(minyak dan air)
karena perbedaan berat jenis,dimana gas keluar melalui lubang outlet gas yang berada di bawah
separator,dan cairan keluar melalui lubang outlet cairan berada dibawah separator.Setelah gas
dan cairan dipisahkan gas masuk ke fan cooler
lalu masuk ke scrubber kemudian gas masuk ke kompressor dan gas siap dikirim ke
konsumen.Sedangkan cairan terus mengalir dari separator high pressure masuk ke separator
medium pressure lalu masuk ke separator low pressure dan masuk ke separator flesh
drum,setelah itu fluida masuk ke tangki dimana semua cairan tersebut dikumpulkan ditempat ini
sebelum dikirim ke Pusat Pengumpul Produksi (PPP).Dapat dilihat gambar 2.6 dibawah ini
merupakan skema stasiun pengumpul Lembak:
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,dilakukan dengan menggunakan metode-


metode sebagai berikut:

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di PT.PERTAMINA EP ASSET 2 Field Prabu
mulih yang telah berlangsung pada tanggal 5 Maret 2013-19 April 2013.

3.2.1 Proses Pengumpulan Data yang diambil


Sumber data yang didapat dari:
a. PT.Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih
b. Dosen pembimbing lapangan
c. Referensi data kakak tingkat.
d. Browsing internet.
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu :

a. Studi literatur
Melakukan kajian ataupun mencari info baik dari data-data Perusahaan,internet maupun dari
data-data kuliah yang pernah diberi oleh dosen,serta mencari dari data-data teman,referensi data
kakak-kakak tingkat terdahulu dan lain sebagainya.

b.Konsultasi
Melakukan konsultasi ataupun percakapan secara non formal dengan pembimbing baik dari
pihak kampus maupun dari pihak Pertamina EP Field Prabumulih mengenai Tugas Akhir dan
data-data apa saja yang diperlukan guna menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
c.Metode Observasi (studi Lapangan )
Merupakan metode dengan terjun ke lapangan langsung melihat variabel-variabel proses seperti
tekanan,temperatur,dan laju air fluida yang ada separator serta mengamati apa saja yang
mempengaruhi proses separasi.

3.3 Teknik Perhitungan


3.3.1 Langkah perhitungan

1.Hitung volume separator dengan rumus:

Dimana : V =Volume Separator (


D =Diameter separator (Inch)
Leff= Panjang Separator(ft3)

2.Hitung laju alir inlet separator dengan rumus:

Q=3,89 X .Q0....................................................................(3.2)

Dimana : Q = Laju alir inlet (BFPD)


Q0=Laju alir Outlet(BFPD)

3.Hitung Retention Time dari data desain:

RT= ............................................................................................(2.1)

Dimana: RT = retention time (menit)


V =Volume Separator (
Q =Laju alir inlet (BFPD)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Spesifikasi Alat


Di Stasiun Pengumpul Lembak memiliki beberapa separator di antaranya
Separator High Pressure,Separator Medium Pressure,Separator Low Pressure,dan Separator
Flash Drum yang digunakan sebagai alat pemisah antara cairan dan gas dengan separasi yang
berbeda-beda.Dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini merupakan spesifikasi separator
horizontal 2 fasa high pressure di Stasiun Pengumpul Lembak.

TABEL 4.1
Data Spesifikasi Separator High Pressure
Data Desain

Panjang 7 ft

Diameter 20 inch

Laju alir gas 14 MMSCFD

Laju alir cairan 4000 BFPD

Tekanan 64 Psig

Temperatur 80F
4.2 Hasil Perhitungan
Pada prose pemisahan minyak bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tekanan,temperatur,dan laju alir fluida.Tekanan berfungsi untuk mengalirkan fluida karena
adanya perrbedaan antara tekanan pada sumur dengan separator,fluida dapat mengalir dengan
sendirinya dan menjaga temperature di dalam separator tersebut agar tetap stabil.Sedangkan
temperature berfungsi membantu pemisahan antara cairan dan gas.Laju alir juga mempengaruhi
pemisahan karena peranan laju air fluida tersebut berpengaruh pada waktu tingga.Terpisahlah
gas dan cairan apabila sudah sampai pada keadaan tersebut.
Waktu tinggal(Retentio Time) merupakan pembagian antara volume cairan dengan laju aliran
fluida.Volume cairan ini dapat dilihat pada gambar 4.2
Retention Time separator horizontal diatasyang efektif yaitu 0.487 menit.Dari rumus volume
cairan dan laju alir harus diperhatikan karena harus mencapai waktu tinggal (retention time)yang
efektif.Dari data desain separator produksi high pressure waktu tinggal fluida tersebut didapat
hasil perhitungan seperti pada Tabel 4.2 di bawah ini.
TABEL 4.2
Hasil Retention Time Separator Horizontal 2 Fasa High Pressure
Variabel Kontrol Desain

Volume 7.61 ft

Laju alir inlet 4001.130129 BFPD

Retention Time 0.487 Menit


BAB V
KESIMPULAN

Setelah dilakukan Retention Time pada Separator Horizontal High Pressure 2 Fasa di Stasiun
Pengumpul Lembak,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip pemisahan pada separator yaitu karena adanya perbedaan densitas antara minyak,air dan
gas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada separator yaitu laju air,temperatur,dan tekanan.
3. Permasalahan yang terjadi di dalam separator horizontal high pressure 2 fasa ini adalah minyak
berbuih.
4. Permasalahan minyak berbuih yang dapat diatasi dengan cara melakukan retention time yang
efektif selama 0.487 menit,agar cairan yang akan melalui separator berjalan dengan normal.
DAFTAR PUSTAKA

 http://arunasl.wordpress.com/2012/02/19prinsip-kerja-separator/
 PT.Pertamina Ep Asset 2.1999.Standar Operating Procedure Operasi Produksi.
 Surface Production Operation,Volume 1,Third edition:Design of Oil Handling
 System and Facillities.Maurice Stewart and Ken E.Arnold
 http://www.scribd.com/doc/48701208/Masalah-Timbul-di-Separator
 Yani,M.2008.”Teknik Produksi 1 dan 2”,Prabumulih:Pertamina EP Region Sumbagsel.

Anda mungkin juga menyukai