Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUHAN

1.1. Latar Belakang


Dalam geologi minyak bumi , batu mengacu pada batuan sumber dari mana
hidrokarbon telah dihasilkan atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu
elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum . Mereka adalah organik sedimen
yang kaya yang mungkin telah disimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air
dalam, lakustrin dan delta. Source rock atau batuan induk merupakan batuan yang
mampu menghasilkan hidrokarbon. Litologi batuan yang bertindak sebagai source,
90% nya adalah shale. Batuan ini mengandung banyak materi organik yang mana
dalam kondisi suhu dan tekanan tertentu akan menjadi hidrokarbon. Materi organik
pada source rock sebesar 1%, sedangkan bagian 99% nya adalah mineral. Materi
organik sebesar 1% di atas, 90% nya berupa kerogen dan 10% nya berupa bitumen.
Dalam sistem petroleum, selain reservoir, unsur yang juga penting adalah batuan
sumber hidrokarbon atau batuan induk. Sedangkan dalam eksplorasi konvensional
ada kecenderungan kegiatan eksplorasi lebih banyak dilakukan untuk menentukan
jenis perangkap hidrokarbon, dan sedikit dilakukan studi terperinci mengenai batuan
sumber asal hidrokarbon tersebut.
Minyak dan gas bumi dapat terbentuk dan tersimpan dalam perut bumi untuk
kemudian ditemukan oleh manusia, terbentuknya minyak dan gas bumi dibutuhkan
syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat itu di antaranya adalah terdapatnya batuan induk
atau source rock, yaitu batuan sedimen yang mengandung material organik, adanya
migrasi, adanya batuan resorvoir, adanya perangkap minyak dan gas bumi atau yang
biasa disebut oil trap dan terdapatnya batuan penutup yang merupakan batuan
sedimen kedap air, yang menyebabkan minyak dan gas bumi tidak bisa keluar lagi
sampai saatnya ditemukan oleh manusia.

1
Dalam paper ini pertama sekali akan membahas tentang batuan induk (sorce
rock) dan kemudian tentang jebakan (trap). Contoh dari batuan source rock adalah
batu gamping, dan kini telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu bara.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud membuat mini makalah ini untuk memenuhi syarat-syarat mata
kuliah.
1.2.2. Tujuan dari pembuatan tugas/mini makalah ini adalah untuk mengetahui,
memahami dan mempelajari mengenai batuan induk (source rock).

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1. Source Rock


Source Rock adalah sedimen yang kaya akan material organik yang mungkin
telah terdeposit dalam berbagai lingkungan termasuk deep water marine, lacustrine
dan delta. Dalam Petroleum geology, batuan induk mengacu pada batuan dimana
hidrokarbon telah atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu elemen
penting dari sebuah sistem petroleum.

Gambar : 2.1. Source Rock

2.2. Reservoir Rock


Semua minyak yang dihasilkan oleh source rock tidak akan berguna kecuali
bermigrasi sampai tersimpan dalam wadah yang mudah diakses, sebuah batu yang
memiliki ruang untuk "menyedot” hidrokarbon. Reservoir rock adalah tempat minyak
bermigrasi dan berada dibawah tanah. Sebuah batu pasir memiliki banyak ruang di
dalam dirinya sendiri untuk menjebak minyak, seperti spons memiliki ruang dalam
dirinya sendiri untuk menyerap air. Karena alasan inilah batupasir menjadi batuan
reservoir yang paling umum. Batu gamping dan dolostones, beberapa di antaranya

3
adalah sisa-sisa kerangka terumbu karang kuno, adalah contoh lain dari batuan
reservoir.

Gambar 2.2. Reservoir Rock

2.3. Seal Rock


Karena besarnya tekanan ribuan kaki di bawah permukaan bumi, minyak
terdorong untuk pindah ke daerah dengan tekanan lebih rendah. Jika hal tersebut
dibiarkan, maka minyak akan terus bergerak ke atas sampai di atas tanah. Meskipun
rembesan ini menandakan adanya minyak di bawah tanah,hal ini juga memberitahu
kita bahwa banyak minyak telah melarikan diri, dan mungkin berarti bahwa tidak
banyak yang tersisa untuk ditemukan. Tidak seperti batu reservoir, yang bertindak
seperti spons, seal rock bertindak seperti dinding dan langit-langit, yang menghalangi
cairan untuk bergerak melaluinya. Seal Rock yang paling umum adalah shale, yang
bila dibandingkan dengan batupasir, memiliki ruang yang sangat kecil di dalam untuk
cairan (minyak, misalnya) untuk bergerak melaluinya. Meskipun Seal Rock
mencegah minyak dari bergerak melalui mereka, mereka tidak selalu menghalangi

4
minyak bergerak di sekitar mereka. Untuk mencegah itu, diperlukan
semacam jebakan geologi.

Gambar 2.3. Cap Rock

2.4. Trap
Trap Sebuah konfigurasi batuan yang cocok untuk menjebak hidrokarbon oleh
formasi yang relatif kedap melalui mana hidrokarbon tidak akan bermigrasi.
Perangkap digambarkan sebagai :

 Perangkap Structural, Perangkap Hidrokarbon yang terbentuk dalam


struktur geologi seperti lipatan dan patahan.

 Perangkap Stratigrafi, Perangkap Hidrokarbon yang dihasilkan dari


perubahan jenis batuan atau pinch-out, ketidakselarasan, atau fitur
sedimen lainnya seperti terumbu atau buildups.

 Perangkap Kombinasi, Kombinasi antara struktural dan stratigrafi.


Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam

5
membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Jebakan
merupakan komponen penting dari sistem petroleum.

Gambar 2.4. Trap

2.5. Migrasi
Migrasi adalah Pergerakan hidrokarbon dari sumber mereka ke batuan
reservoir. Pergerakan hidrokarbon baru yang dihasilkan keluar dari batuan induk
mereka adalah migrasi utama, disebut juga expulsion.

 Gerakan lebih lanjut dari hidrokarbon dalam batuan reservoir kedalam


perangkap hidrokarbon atau daerah lain akumulasi adalah migrasi
sekunder.

 Migrasi biasanya terjadi dari daerah struktural rendah ke daerah yang


lebih tinggi di bawah

6
 permukaan karena daya apung relatif hidrokarbon dibandingkan
dengan batuan sekitarnya.

 Migrasi dapat lokal atau dapat terjadi di sepanjang jarak ratusan


kilometer di cekungan sedimen yang besar, dan penting untuk
pembentukan sistem petroleum yang layak.

Gambar 2.5. Migrasi

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Batuan Induk/Source Rock


Ada beberapa pengertian dari batuan induk ataupun sorce rock yaitu sebagai
berikut: Pertama, Batuan induk (Source rocks) adalah batuan sedimen berbutir halus
yang memiliki kapabilitas sebagai sumber hidrokarbon. Kedua, Pengertian batuan
induk adalah batuan sedimen yang sedang, akan, atau telah menghasilkan
hidrokarbon. Ketiga, Source rock adalah batuan karbonat yang berasal dari zat-zat
organic yang terendapkan oleh batuan sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus carbon
seperti selayaknya. Justru karbonat terendapkan dan menjadi batu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa batuan induk itu adalah batuan sedimen yang
bisa menghasilkan hidrokarbon. Hidrokarbon berasal dari material organik yang
terkubur dalam batuan sedimen yang disebut batuan induk. Untuk mengetahui dan
memperkirakan distribusi dan jenis dari batuan induk dalam ruang dan waktu, sangat
penting untuk mengetahui sumber biologis dari petroleum. Lapisan batuan induk
(source beds) terbentuk ketika sebagian kecil dari karbon organik yang bersikulasi
dalam siklus karbon di bumi tekubur dalam lingkungan sedimentasi dimana oksidasi
terhalang untuk dapat berlangsung.
Ada beberapa istilah mengenai batuan induk yang harus kita pahami, antara lain
:
a. Batuan Induk efektif (effective source rocks) adalah batuan sedimen yang
sudah menghasilkan dan mengeluarkan (expelled) hidrokarbon
b. Batuan induk yang mungkin (possible source rocks) adalah batuan sedimen
yang potensi sumbernya belum dievaluasi, tetapi mungkin telah
menghasilkan dan mengeluarkan hidrokarbon
c. Batuan Induk potensial (potential source rocks) adalah batuan sedimen yang
belum matang (immature) yang kapabilitasnya dalam menghasilkan dan

8
mengeluarkan hidrokarbon diketahui jika tingkat kematangan termal menjadi
lebih tinggi.

Kategori batuan Kapasitas Kapasitas Hidrokarbon yang


induk sumber asal sumber tersisa dihasilkan
Possible Go Tidak terukur Tidak terukur
Potential Go Go Tidak ada
Effective Go G Go – G
Effective Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tabel: 3.1. Batuan induk
Keterangan :
- Go tidak perlu sama untuk semua batuan; G = diukur sebagai kapasitas
sumber yang tersisa; Go = tidak dapat diukur langsung dari sampel yang
HC generated; tapi dari immature source rocks, dimana Go dan G adalah
identik
- Go – G = HC generated
Batuan karbonat adalah semua batuan yang terdiri dari garam
karbonat. Dalam prakteknya adalah terutama batugamping dan
dolomit. Karbonat mempunyai keistimewaan dalam cara terbentuknya, yaitu
hanya dari larutan, praktis tidak ada sebagai detritus daratan. Pembentukan
batuan karbonat secara kimia, tetapi yang penting adalah turut sertanya
organisme di dalam batuan karbonat.
Ada 5 (lima) mekanisme penting yang dapat menerangkan bagaimana
terjadinya pengendapan CaCO3 dan bertambahnya CO2 yang dapat terlarut
dalam air yaitu:
1. Bertambahnya suhu dan penguapan. Dari semua gas yang ada, hanya
sedikit yang dapat larut dalam air panas dan hal ini yang menyebabkan
mengapa batuan karbonat terbentuk hanya pada laut di daerah tropis dan

9
subtropis, jarang didapatkan pada daerah dingin dekat kutub atau pada
daerah laut dalam.
2. Pergerakan air. Bergerak air yang disebabkan oleh angin atau badai akan
mengakibatkan kalsium dari organisme pembentuk karang dan lumpur
karbonat bergerak berpindah ke atas permukaan air.
3. Penambahan salinitas. Karbon dioksida kurang larut dalam air garam bila
dibandingkan dengan daya larutnya dalam air tawar, sehingga dengan
bertambahnya salinitas akan menyebabkan karbon dioksida terbebas.
Bertambahnya salinitas biasanya akibat dari penguapan dan dapat
menambah jumlah kalsium sebanding dengan jumlah ion karbon.
4. Aktivitas organik. Alga dan koral mempunyai proses yang berbeda satu
sama lain namun saling membutuhkan dimana alga menghirup karbon
dioksida dan akan mengeluarkan oksigen selama berlangsungnya proses
fotosintesa, sedangkan koral menghirup O2 dan akan mengeluarkan CO2.
5. Perubahan tekanan. Air hujan mengandung sejumlah karbon dioksida
mengikat jumlah udara yang banyak, selanjutnya air hujan tersebut masuk
dan melewati zona tanah dengan tekanan karbon dioksida lebih besar
dibandingkan di atmosfir, akibatnya air tanah menjadi kaya akan karbon
dioksida. Bila air tanah tersebut masuk ke dalam sebuah gua maka karbon
akan larut dalam air dan menyebabkan terbentuknya kenampakan seperti
stalaktit dan stalagmit.
Hal lain adalah terbentuknya tekstur klastik pada batuan karbonat sebagai
fragmentasi atau pembentukan sekunder (contoh : oolith), dan
pengendapannya menyerupai detritus.

3.2. Pematangan Batuan Induk


Source rock kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari
cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan
menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon. Hidrokarbon

10
membentuk salah satu elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum.
Hidrokarbon adalah batuan sedimen yang kaya akan kandungan material organik
yang mungkin telah tersimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air dalam,
lakustrin, dan delta bahan organik tersebut misalnya ganggang. Jadi ganggang ini bisa
saja ganggang air tawar, maupun ganggang air laut. Tentu saja batuan yang
mengandung karbon ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di
dasar laut. Batuan yang mengandung banyak karbonnya ini yang disebut Source
Rock (batuan induk) yang kaya mengandung unsur karbon (high TOC-Total
Organic Karbon).
Pematangan source rock (batuan induk) ini karena adanya proses pemanasan
dan juga diketahui semakin dalam batuan induk akan semakin panas dan akhirnya
menghasilkan minyak. Proses pemasakan ini tergantung suhunya dan karena suhu ini
tergantung dari besarnya gradien geothermalnya maka setiap daerah tidak sama
tingkat kematangannya. Daerah yang dingin adalah daerah yang gradien
geothermalnya rendah, sedangkan daerah yang panas memiliki gradien geothermal
tinggi. Berikut adalah grafik pematangan batuan induk (source rock):

Gambar : 3.1. Source rock

11
Dalam gambar diatas ini terlihat bahwa minyak terbentuk pada suhu antara 50-
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila
suhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan
itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu
tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

3.3. Jenis dan Syarat Sebagai Batuan Induk (Source Rock)


Dalam geologi minyak bumi, batu mengacu pada batuan sumber dari mana
hidrokarbon telah dihasilkan atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu
elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum . Mereka adalah organik sedimen
yang kaya yang mungkin telah disimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air
dalam, lakustrin dan delta . serpih minyak dapat dianggap sebagai source rock
organik kaya tapi belum matang dari mana minyak sedikit atau tidak telah dihasilkan
dan dikeluarkan. Batuan induk (source rock) diklasifikasikan dari jenis kerogen
bahwa mereka mengandung, yang pada gilirannya mengatur jenis hidrokarbon yang
akan dihasilkan :

a) Tipe I batuan sumber terbentuk dari alga masih diendapkan di bawah


anoksik kondisi di dalam danau : mereka cenderung menghasilkan minyak
mentah lilin ketika diberikan stres termal selama penguburan yang
mendalam.
b) Tipe II sumber batuan terbentuk dari plankton laut dan bakteri tetap
dipertahankan dalam kondisi anoxic di lingkungan laut: mereka
menghasilkan baik minyak dan gas ketika termal retak selama penguburan
dalam.
c) Tipe III batuan sumber terbentuk dari bahan tanaman darat yang telah
diurai oleh bakteri dan jamur dalam kondisi oxic atau sub-oxic: mereka
cenderung menghasilkan sebagian besar gas dengan minyak ringan terkait

12
ketika termal retak selama penguburan dalam. Kebanyakan serpih bara dan
hitam legam umumnya Tipe 3 batuan sumber.

Semua batuan induk tersebut berpotensial memproduksi minyak dan gas


kecuali tipe III yang khusus memproduksi gas.

Adapun syarat-syarat sebagai batuan induk yaitu:

a. Mengandung kadar organik yang tinggi


b. Mempunyai jenis kerogen yang berpotensi menghasilkan hidrokarbon dan
telah mencapai kematangan tertentu sehingga dapat menghasilkan
hidrokarbon.

3.4. Faktor Terbentuknya Source Rock

Untuk menjadi source rock ada 3 faktor yang mempengaruhi, yaitu :


1. TOC ( total organic karbon ) merupakan kuantitas dari karbon organic
yang terendapkan dalam batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka
akan semakin baik source rock tersebut dan kemungkinan terbentuknya
hidrokarbon akan semakin tinggi. TOC yang dapat menghasilkan adalah
di atas 1 % .

2. Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dala


batuan tersebut. Komposisi kerogen juga dipengaruhi proses pematangan
termal (katagenesis dan metagenesis) yang mengubah kerogen tersebut.
Keunikan molekul kerogen :
- Struktur Jaringan (patchwork structures): Kombinasi random dari
banyak fragmen molekul kecil.
- Karakter kimia dan fisika kerogen dipengaruhi oleh tipe molekul
biogenik dan transformasi diagenetik molekul organik tersebut.

13
Kerogen akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen ada
beberapa tipe, diantaranya :
a. Kerogen tipe I
- Terbentuk di perairan dangkal
- Berasal dari algae yang bersipat lipid
- H/C > 1.5 dan O/C < 0,1
- Menghasikan minyak
b. Kerogen tipe II
- Terbentuk di marine sedimen
- Berasal dari algae dan protozo
- H/C antara 1,2 – 1,5 dan O/C antara 0,1-0,3
- Menghasilkan minyak dan gas
c. Kerogen tipe III
- Terbentuk di daratan

- Berasal dari tumbuhan daratan


- H/C < 1,0 dan O/C > 0,3

- Menghasilkan gas
d. Kerogen tipe IV
- Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga
kandungan karbon telah terurai sebelum terendapkan

- Tidak menghasilkan hidrokarbon

3. Maturity atau pematangan adalah proses perubahan zat-zat organic


menjadi hidrokarbon. Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di
dalam permukaan bumi. Dimana maturity di bagi 3 yaitu antara lain:
a. Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan
menjadi hidrokarbon.

14
b. Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon.
c. Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan
menjadi hidrokarbon.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpilan
Dalam geologi minyak bumi, batu mengacu pada batuan sumber dari mana
hidrokarbon telah dihasilkan atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu
elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum . Mereka adalah organik sedimen
yang kaya yang mungkin telah disimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air
dalam, lakustrin dan delta . serpih minyak dapat dianggap sebagai source rock
organik kaya tapi belum matang dari mana minyak sedikit atau tidak telah dihasilkan
dan dikeluarkan. Batuan induk (source rock) diklasifikasikan dari jenis kerogen
bahwa mereka mengandung, yang pada gilirannya mengatur jenis hidrokarbon yang
akan dihasilkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28738857/Batuan_Sumber_Source_Rock_dan_Jebakan_T
rap_

http://petroleum-learning.blogspot.com/2015/12/pengertian-petroleum-system-
petroleum.html

Google.co.id

17

Anda mungkin juga menyukai