PENDAHULUHAN
1
Dalam paper ini pertama sekali akan membahas tentang batuan induk (sorce
rock) dan kemudian tentang jebakan (trap). Contoh dari batuan source rock adalah
batu gamping, dan kini telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu bara.
2
BAB II
TEORI DASAR
3
adalah sisa-sisa kerangka terumbu karang kuno, adalah contoh lain dari batuan
reservoir.
4
minyak bergerak di sekitar mereka. Untuk mencegah itu, diperlukan
semacam jebakan geologi.
2.4. Trap
Trap Sebuah konfigurasi batuan yang cocok untuk menjebak hidrokarbon oleh
formasi yang relatif kedap melalui mana hidrokarbon tidak akan bermigrasi.
Perangkap digambarkan sebagai :
5
membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Jebakan
merupakan komponen penting dari sistem petroleum.
2.5. Migrasi
Migrasi adalah Pergerakan hidrokarbon dari sumber mereka ke batuan
reservoir. Pergerakan hidrokarbon baru yang dihasilkan keluar dari batuan induk
mereka adalah migrasi utama, disebut juga expulsion.
6
permukaan karena daya apung relatif hidrokarbon dibandingkan
dengan batuan sekitarnya.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
mengeluarkan hidrokarbon diketahui jika tingkat kematangan termal menjadi
lebih tinggi.
9
subtropis, jarang didapatkan pada daerah dingin dekat kutub atau pada
daerah laut dalam.
2. Pergerakan air. Bergerak air yang disebabkan oleh angin atau badai akan
mengakibatkan kalsium dari organisme pembentuk karang dan lumpur
karbonat bergerak berpindah ke atas permukaan air.
3. Penambahan salinitas. Karbon dioksida kurang larut dalam air garam bila
dibandingkan dengan daya larutnya dalam air tawar, sehingga dengan
bertambahnya salinitas akan menyebabkan karbon dioksida terbebas.
Bertambahnya salinitas biasanya akibat dari penguapan dan dapat
menambah jumlah kalsium sebanding dengan jumlah ion karbon.
4. Aktivitas organik. Alga dan koral mempunyai proses yang berbeda satu
sama lain namun saling membutuhkan dimana alga menghirup karbon
dioksida dan akan mengeluarkan oksigen selama berlangsungnya proses
fotosintesa, sedangkan koral menghirup O2 dan akan mengeluarkan CO2.
5. Perubahan tekanan. Air hujan mengandung sejumlah karbon dioksida
mengikat jumlah udara yang banyak, selanjutnya air hujan tersebut masuk
dan melewati zona tanah dengan tekanan karbon dioksida lebih besar
dibandingkan di atmosfir, akibatnya air tanah menjadi kaya akan karbon
dioksida. Bila air tanah tersebut masuk ke dalam sebuah gua maka karbon
akan larut dalam air dan menyebabkan terbentuknya kenampakan seperti
stalaktit dan stalagmit.
Hal lain adalah terbentuknya tekstur klastik pada batuan karbonat sebagai
fragmentasi atau pembentukan sekunder (contoh : oolith), dan
pengendapannya menyerupai detritus.
10
membentuk salah satu elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum.
Hidrokarbon adalah batuan sedimen yang kaya akan kandungan material organik
yang mungkin telah tersimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air dalam,
lakustrin, dan delta bahan organik tersebut misalnya ganggang. Jadi ganggang ini bisa
saja ganggang air tawar, maupun ganggang air laut. Tentu saja batuan yang
mengandung karbon ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di
dasar laut. Batuan yang mengandung banyak karbonnya ini yang disebut Source
Rock (batuan induk) yang kaya mengandung unsur karbon (high TOC-Total
Organic Karbon).
Pematangan source rock (batuan induk) ini karena adanya proses pemanasan
dan juga diketahui semakin dalam batuan induk akan semakin panas dan akhirnya
menghasilkan minyak. Proses pemasakan ini tergantung suhunya dan karena suhu ini
tergantung dari besarnya gradien geothermalnya maka setiap daerah tidak sama
tingkat kematangannya. Daerah yang dingin adalah daerah yang gradien
geothermalnya rendah, sedangkan daerah yang panas memiliki gradien geothermal
tinggi. Berikut adalah grafik pematangan batuan induk (source rock):
11
Dalam gambar diatas ini terlihat bahwa minyak terbentuk pada suhu antara 50-
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila
suhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan
itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu
tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
12
ketika termal retak selama penguburan dalam. Kebanyakan serpih bara dan
hitam legam umumnya Tipe 3 batuan sumber.
13
Kerogen akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen ada
beberapa tipe, diantaranya :
a. Kerogen tipe I
- Terbentuk di perairan dangkal
- Berasal dari algae yang bersipat lipid
- H/C > 1.5 dan O/C < 0,1
- Menghasikan minyak
b. Kerogen tipe II
- Terbentuk di marine sedimen
- Berasal dari algae dan protozo
- H/C antara 1,2 – 1,5 dan O/C antara 0,1-0,3
- Menghasilkan minyak dan gas
c. Kerogen tipe III
- Terbentuk di daratan
- Menghasilkan gas
d. Kerogen tipe IV
- Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga
kandungan karbon telah terurai sebelum terendapkan
14
b. Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon.
c. Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan
menjadi hidrokarbon.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpilan
Dalam geologi minyak bumi, batu mengacu pada batuan sumber dari mana
hidrokarbon telah dihasilkan atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu
elemen penting dari sebuah kerja sistem petroleum . Mereka adalah organik sedimen
yang kaya yang mungkin telah disimpan dalam berbagai lingkungan termasuk laut air
dalam, lakustrin dan delta . serpih minyak dapat dianggap sebagai source rock
organik kaya tapi belum matang dari mana minyak sedikit atau tidak telah dihasilkan
dan dikeluarkan. Batuan induk (source rock) diklasifikasikan dari jenis kerogen
bahwa mereka mengandung, yang pada gilirannya mengatur jenis hidrokarbon yang
akan dihasilkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28738857/Batuan_Sumber_Source_Rock_dan_Jebakan_T
rap_
http://petroleum-learning.blogspot.com/2015/12/pengertian-petroleum-system-
petroleum.html
Google.co.id
17