Anda di halaman 1dari 3

Black oils dan Volatile oils adalah cairan di dalam reservoir, yang ditunjukkan oleh tekanan bubble point

di reservoir berkurang selama produksi, dan melepaskan gas di reservoir ketika tekanannya di bawah
buble point. Bagaimanapun oil material balance equation, yang biasa digunakan untuk black oils, akan
memberikan hasil yang kurang tepat pada kasus volatile oil, karena karakteristik volatile oils tidak sesuai
untuk asumsi persamaan tersebut. Black oil ini tidak benar-benar berwarna hitam dan volatile oils tidak
diperlukan dalam produksi lebih dari black oils.

Retograde gases, wet gases, and dry gases awalnya adalah gas di dalam reservoir. Retrograde gases
menunjukkan dew point ketika tekanan di dalam reservoir berkurang dan menghasilkan volume cairan
terkondensasi ke ruang pori ketika tekanannya berkurang di bawah dew point. Cairan terkondensasi ini
mengalir dan hilang ketika diproduksi.

Wet gases dan dry gases adalah gas yang tersisa di reservoir ketika sudah melewati penipisan atau
pelepasan kondensatdi reservoir. Perbedaan dari keduanya yaitu wet gases melepaskan kondensat ketika
tekanan dan tempertaur berkurang seperti kondisi di separator dan dry gases tetap menjadi gas ketika
sampai di permukaan. Ingat bahwa kata “wet”dan “dry” diklasifikasikan bukan karena mengandung ada
atau tidaknya air atau uap air di gas tersebut. Air selalu ada di reservoir hidrokarbon, dan semua gas
biasanya tersaturasi dengan uap air.

Persamaan kesetimbangan material gas hanya berlaku untuk dry gases, tetapi persamaan tersebut juga
dapat digunakan untuk wet gases jika terjadi kesetimbangan volume gas yang terkondensasi termasuk ke
dalam produksi gas kumulatif dan kuantitas dan properti kondensasi itu di tambahkan ke gas permukaan
untuk menentukan properti dan kuantitas dari reservoir gas. Dan persaman tersebut valid untuk
retrograde gas jika reservoirnya volumetik dan 2 fase faktor gas yang terkompresi digunakan.

Black oil adalah campuran dari ribuan unsur kimi yang berbeda seperti metana yang large, heavy vertually
non-volatile molekul. Volatile oils mengandung lebih sedikit molekul-molekul berat. Retrograde gases
mengandung jauh lebih sedikit molekul-molekul berat dan dry gases seluruhnya hanya mengandung
metana.

Komponen berat di dalam campuran hidrokarbon memiliki efek yang sangat kuat dalam karakterisasi
fluida. Biasanya tes laboratorium menggabungkan komponen besar sebagai fraksi “heptanes plus”.

Dari kelima fluida, black oils direpresentasikan pada ujung kanan bawah dari data (black oils mempunyai
rasio initial gas-oil yang paling rendah dan mengandung komponen berat terbesar. Dry gases diletakkan
di paling kiri atas dari grafik. Fluida lain yang ada di kontinyu antara keduanya.

Diagram fase adalah plot tekanan terhadap temperatur yang menunjukkan kondisi dimana zat kimia akan
ada sebagai liquid, gas, ataupun keduanya, Diagram fase akan menunjukkan fase fluida hidrokarbon di
dalam reservoir. Ketika digabungkan dengan permeabilitas efektif dan viskositas, diagram akan
mengindikasnya fase apa yang mengalir di reservoir.

Range ukuran dan massa molekul di pencampuran black oil akan menutupi daerah yang luas di kurva
temperature. Daerah di paling kiri atas diagram menunjukkan kondisi yang mana campuran tersebut
adalah liquid. Fase liquid dapat didapatkan ketika tekanan berkurang pada temperature yang konstan, gas
terlepas, pertama sebagai bubble, kemudian meningkat jumlahnya ketika tekanan berkurang di bawah
bubble point, Bagian kanan atas dari diagram menunjukkan kondisi dimana campuran adalah gas.
Dibuktikan lagi ketika tekanan berkurang pada temperature yang konstan. Pada saat itu, campuran akan
memiliki dew point, dan pembentukan liquid akan meningkat jumlahnya ketika tekanan berkurang
dibawah titik ini.

Garis menunjukkan bubble point dan tekanan dew point bertemu ketika critical point. Garis ini
merepresentasikan volume liquid pada daerah dengan 2 fase yang disebut iso-vols. Biasanya ada di critical
point. Critical point biasanya tidak muncul di kanan atas diagram petroleum fluids. Hanya ketika memiliki
kandungan nitrogen yang tinggilah yang akan menyebabkan critical point berada di kanan atas dari phase
tersebut. Garis critical point dan dew point untuk black oil selalu muncul dengan temperatur yang jauh
lebih tinggi dari temperatur di reservoir.

Volatile oils mengandung lebih sedikit molekul berat dari black oils. Ini menyebabkan 3 perubahan fase
dalam diagram. Tempertaur dari diagram fase menjadi lebih kecil, iso-vol lines mengarah ke arah menuju
nya garis bubble point dan critical point akan mengarah ke bawah kiri dari diagram. Kemudian, critical
temperatur dari volatile oil menjadi jauh lebih rendah dari black oil dan mendekati temperatur reservoir.
Ketika tekanan di reservoir berkurang dibawah bubble point, sejumlah besar volume gas akan terlarut.
Hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan permeabilitas efektif untuk minyak yang mana aliran uap
ini menjadi gas dengan ratuasan psi dibawah bubble point.

Retrograde gas mengandung lebih sedikit molekul berat dari volatile oil. Diagram fase dari retrograde gas
menunjukan tiga perubahan yang sama. Critical point berpindah cukup jauh dibawah diagram yang
menyebabkan critical temperatur menjadi lebih rendah dari temperature reservoir. Retrograde
condensate muncul di reservoir pore spaces pada tekanan di bawah dew point. Dari kebanyakan reservoir,
permeabilitas efektif pada kondensate ini nol dan sedikit yang diproduksi. Dekat sumur bor, dimana
kecepatan alir gas tinggi, berapa condensate dapat mengalir.

Komposisi dari wet gas mengandung masih mengandung lebih sedikit molekul berat .

Dry gas mengandung seluruhnya metana. Dua fase yang terlibat

Anda mungkin juga menyukai