Fluida di dalam reservoir biasanya mengandung tiga komponen penting: minyak mentah, natural gas dan air, dengan
kandungan kecil gas asam (karbon dioksida dan hydrogen sulfide) dan padatan hidrokarbon (bitumen, asphalt, etc).
Komponen ini akan memiliki kombinasi dan proporsi yang berbeda di masing-masing reservoir. Selain itu, jumlah setiap
komponen, kualitas, fasa dan jumlah akan bervariasi dari reservoir ke reservoir.
Hidrokarbon yang ditemukan di formasi bawah permukaan terbuat dari lima elemen penting dan ditemukan dalam bentuk
bentuk yang berbeda.
Minyak bisa berat dan kental (API yang rendah), tidaak mengandung zat terlarut dan kondensat, atau bisa juga
mengandung gas terlarut yang besar. Pada kebanyakan reservoir, fluida yang paling umum ditemui adalah air, biasanya
connate saline water.
Wet gas memiliki fasa gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase envelope, menyebabkan fasa
liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa dikenal sebagai kondensat. Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas
di dalam reservoir sepanjang penurunan tekanan reservoir. Jalur tekanan tidak masuk ke dalam lengkungan fasa. Maka
dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun demikian, kondisi separator berada pada
lengkungan fasa, yang mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat). Kata “wet” (basah)
pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan hidrokarbon yang
terkondensasi pada kondisi permukaan.
3. Retrograde Gas
Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60 API, berwarna hijau, orange, coklat atau tidak berwarna dan
memiliki persentase komponen intermediate (C3, C4 dan C5) yang sangat besar.
Diagram fasa Retrograde Gas
Retrograde gas memiliki fasa gas di dalam reservoir (titik 1). Ketika tekanan berkurang, fluida akan melewati titik
embun/dew point (titik 2) dan liquid akan terkondensasi di dalam reservoir (titik 3). Tekanan reservoir penting untuk dijaga
di atas titik embun untuk memaksimalkan recovery dengan cara re-inject dry gas ke dalam reservoir. Pada kondisi awal
reservoir fluida berbentuk fasa gas, dengan seiring penurunan tekanan reservoir, maka gas akan mengalami
pengembunan dan terbentuklah cairan di reservoir. Diagram fasa dari retrograde gas memiliki temperatur kritik lebih kecil
dari temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada temperatur reservoir. Cairan yang diproduksi inilah
yang disebut dengan gas kondensat.
4. Black Oil
Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna coklat/kehitaman. Black oil sering juga
disebut low-shrinkage crude oil atau ordinary oil.
Diagram fasa Black Oil
Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi undersaturated, yang berarti gas terlarut
bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas
terlarut. Penurunan tekanan di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di
dalam reservoir. Gas juga terbentuk ketika minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan.
Fenomena ini menyebabkan penyusutan/shrinkage minyak. Adalah minyak yang terdiri dari rantai hidrokarbon besar (C7
ke atas), sehingga tidak mudah menguap dan lebih berat massa jenisnya. Hal ini dapat dilihat dari diagram fasanya, pada
diagram fasa dapat dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada Temperatur reservoir (Tr. Pada saat Pr
lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh (undersaturated) dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung
banyak gas. Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan melepaskan gas
yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada separator jumlah cairan yang dihasilkan masih lebih besar.
5. Volatile Oil
Volatile oil memiliki GOR 2000-3300 scf/stb, API sekitar 40 API atau lebih, memiliki komponen intermediate (etana
sampai heksana) yang lebih banyak dan kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil.
Volatile oil berwarna coklat kehitaman. Gas yang dihasilkan dari volatile oil cenderung lebih kaya dan sama dengan
retrograde condensate gas
Pada volatile oil, sedikit penurunan tekanan akan mengakibatkan gas terlepasnya gas dari liquid dalam jumlah yang
signifikan. Akan tetapi, ketika tekanan terus diturunkan, liquid akan kembali ke dalam bentuk gas dan memiliki kandungan
liquid yang sedikit. Terdiri dari rantai hidrokarbon yang lebih ringan dibanding minyak berat sehingga mudah menguap.
Temperatur kritis (Tc) lebih kecil daripada black oil bahkan hampir sama dengan Temperatur reservoirnya (Tr). Rentang
harga temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil. Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi akan
mengakibatkan pelepasan gas cukup besar di reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih sedikit
dibandingkan black oil. Gambar 2 menunjukan sifat dari fluida jenis Volatile Oil (minyak yang mudah menguap).