Anda di halaman 1dari 5

Fluida Reservoir

Fluida di dalam reservoir biasanya mengandung tiga komponen penting: minyak mentah, natural gas dan air, dengan
kandungan kecil gas asam (karbon dioksida dan hydrogen sulfide) dan padatan hidrokarbon (bitumen, asphalt, etc).
Komponen ini akan memiliki kombinasi dan proporsi yang berbeda di masing-masing reservoir. Selain itu, jumlah setiap
komponen, kualitas, fasa dan jumlah akan bervariasi dari reservoir ke reservoir.
Hidrokarbon yang ditemukan di formasi bawah permukaan terbuat dari lima elemen penting dan ditemukan dalam bentuk
bentuk yang berbeda.

Minyak bisa berat dan kental (API yang rendah), tidaak mengandung zat terlarut dan kondensat, atau bisa juga
mengandung gas terlarut yang besar. Pada kebanyakan reservoir, fluida yang paling umum ditemui adalah air, biasanya
connate saline water.

Lima Fluida Reservoir


Fluida reservoir dapar dibedakan dengan membandingkan nilai Gas/Oil Ratio (GOR), gravity/API dan warna. Kelima jenis
fluida reservoir adalah sbb:
1. Dry Gas
2. Wet Gas
3. Retrograde Gas
4. Black Oil
5. Volatile Oil
Ciri-ciri kelima fluida reservoir tersebut akan dibahas di bawah ini.
1. Dry Gas
Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat/hidrokarbon berfasa cair baik di dalam reservoir atau di
permukaan. Dry gas sebagian besar berupa metana  dan memiliki molekul berat yang sedikit sekali.
Diagram fasa fluida reservoir dry gas
Pressure path tidak memasuki phase envelope dari diagram fasa, sehingga hanya terdapat dry gas di reservoir. Kondisi
separator di permukaan juga jatuh di luar phase envelope, sehingga tidak ada liquid yang terbentuk di separator
permukaan. Dry gas terutama merupakan metana dengan sejumlah molekul intermediate. Pada diagram fasa, campuran
hidrokarbon semata-mata berupa gas di reservoir dan kondisi separator permukaan yang normal berada di luar
lengkungan fasa. Maka dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan. Reservoir dry gas biasanya disebut reservoir gas.
2.  Wet Gas
Wet gas sering juga disebut Rich Gas. Reservoir wet gas memiliki metana yang bebih sedikit (<85%) dan etana (C2)
yang lebih banyak. Gravity/API sama dengan retrograde gas, namun tidak berubah terhadap waktu dan GOR > 50000
scf/stb
Diagram fasa Wet Gas

Wet gas memiliki fasa gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase envelope, menyebabkan fasa
liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa dikenal sebagai kondensat. Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas
di dalam reservoir sepanjang penurunan tekanan reservoir. Jalur tekanan tidak masuk ke dalam lengkungan fasa. Maka
dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun demikian, kondisi separator berada pada
lengkungan fasa, yang mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat). Kata “wet” (basah)
pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan hidrokarbon yang
terkondensasi pada kondisi permukaan.
3.  Retrograde Gas
Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60 API, berwarna hijau, orange, coklat atau tidak berwarna dan
memiliki persentase komponen intermediate (C3, C4 dan C5) yang sangat besar.
Diagram fasa Retrograde Gas
Retrograde gas memiliki fasa gas di dalam reservoir (titik 1). Ketika tekanan berkurang, fluida akan melewati titik
embun/dew point (titik 2) dan liquid akan terkondensasi di dalam reservoir (titik 3). Tekanan reservoir penting untuk dijaga
di atas titik embun untuk memaksimalkan recovery dengan cara re-inject dry gas ke dalam reservoir. Pada kondisi awal
reservoir fluida berbentuk fasa gas, dengan seiring penurunan tekanan reservoir, maka gas akan mengalami
pengembunan dan terbentuklah cairan di reservoir. Diagram fasa dari retrograde gas memiliki temperatur kritik lebih kecil
dari temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada temperatur reservoir. Cairan yang diproduksi inilah
yang disebut dengan gas kondensat.
4.  Black Oil
Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna coklat/kehitaman. Black oil sering juga
disebut low-shrinkage crude oil atau ordinary oil.
Diagram fasa Black Oil 

Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi undersaturated, yang berarti gas terlarut
bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas
terlarut. Penurunan tekanan di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di
dalam reservoir. Gas juga terbentuk ketika minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan.
Fenomena ini menyebabkan penyusutan/shrinkage minyak. Adalah minyak yang terdiri dari rantai hidrokarbon besar (C7
ke atas), sehingga tidak mudah menguap dan lebih berat massa jenisnya. Hal ini dapat dilihat dari diagram fasanya, pada
diagram fasa dapat dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada Temperatur reservoir (Tr. Pada saat Pr
lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh (undersaturated) dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung
banyak gas. Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan melepaskan gas
yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada separator jumlah cairan yang dihasilkan masih lebih besar.
5.  Volatile Oil
Volatile oil memiliki GOR 2000-3300 scf/stb, API sekitar 40 API atau lebih, memiliki komponen intermediate (etana
sampai heksana) yang lebih banyak dan kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil.
Volatile oil berwarna coklat kehitaman. Gas yang dihasilkan dari volatile oil cenderung lebih kaya dan sama dengan
retrograde condensate gas
Pada volatile oil, sedikit penurunan tekanan akan mengakibatkan gas terlepasnya gas dari liquid dalam jumlah yang
signifikan. Akan tetapi, ketika tekanan terus diturunkan, liquid akan kembali ke dalam bentuk gas dan memiliki kandungan
liquid yang sedikit. Terdiri dari rantai hidrokarbon yang lebih ringan dibanding minyak berat sehingga mudah menguap.
Temperatur kritis (Tc) lebih kecil daripada black oil bahkan hampir sama dengan Temperatur reservoirnya (Tr). Rentang
harga temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil. Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi akan
mengakibatkan pelepasan gas cukup besar di reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih sedikit
dibandingkan black oil. Gambar 2 menunjukan sifat dari fluida jenis Volatile Oil (minyak yang mudah menguap).

Diagram Fasa Volatile Oil

Sifat Fisik Fluida Reservoir


Sifat fisik fluida reservoir diperoleh dari pengolahan data hasil percobaan di laboratorium atau menggunakan metode
korelasi apabila data tidak tersedia.
Fluida reservoir memiliki sifat fisik sebagai berikut :
 Tekanan Gelembung / Bubble Point / Pb
Bubble point adalah tekanan ketika gelembung gas pertama kali keluar dari fasa minyak
 Kelarutan gas dalam minyak / Rso
Rso adalah jumlah gas yang terlarut (SCF) di dalam minyak (bbl) pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu
 Faktor Volume Formasi Minyak / Bo
Bo merupakan perbandingan antara volume minyak pada kondisi reservoir (res.bbl) dengan volume pada kondisi
standar (STB) (14.7 psi dan 60 degF)
 Faktor Volume Formasi Gas / Bg
Bg merupakan perbandingan antara volume gas pada kondisi reservoir (res.bbl) dengan volume pada kondisi
standar (SCF)
 Faktor Volume Formasi Total / Bt
Faktor volume formasi total didefinisikan sebagai Bt = Bo + Bg (Rsob – Rso), dimana Rsob adalah kelarutan gas
dalam minyak di tekanan gelembung (Pb)
 Kompresibilitas (C)
Kompresibilitas adalah perubahan volume pada tekanan dan temperatur tertentu dan memiliki hubungan dengan
sifat fluida yang lain
 Densitas / Spesific Gravity (SG)
Densitas adalah nilai kerapatan suatu fluida, merupakan perbandingan antara massa dengan volume fluida.
Satuan : gram/cc, ppg
Specific Gravity adalah perbandingan antara densitas fluida terhadap densitas air atau densitas gas terhadap
densitas udara. Satuan : dimensionless (tidak memiliki satuan)
 Viskositas
Viskositas adalah nilai kekentalan suatu fluida.
 Faktor Deviasi Gas (Z)
Faktor deviasi gas adalah perbandingan antara volume gas pada tekanan tertentu dengan volume ideal pada
tekanan yang sama

Anda mungkin juga menyukai