Anda di halaman 1dari 6

RESUME

Phase Diagram

Istilah-Istilah pada Diagram Fasa

• Phase Envelope : Daerah dimana terdapat dua fasa fluida.

• Cricondenbar : Pressure maximum dimana gas tidak dapat terbentuk tanpa


memperhatikan temperatur.

• Cricondenterm : Temperatur maximum dimana liquid tidak dapat terbentuk


tanpa memperhatikan pressure.

• Critical Point : Titik kritis dimana fasa liquid & gas bercampur, sehingga
tidak dapat ditentukan fluida apa yang mendominasi.

• Bubble Point Curve : Kurva yang menunjukkan dimana gelembung gas pertama
kali terbentuk saat liquid mengalami penurunan pressure.

• Dew Point Curve : Kurva yang menunjukkan dimana embun pertama kali
terbentuk pada fasa gas.

• Quality line : Garis yang menunjukkan persen kadar liquid & gas pada
kondisi saturated.
Klasifikasi Fluida Reservoir

1. Black Oil

Merupakan reservoir minyak dengan factor penyusutan yang kecil sekali. Terdiri dari variasi
rantai hidrokarbon termasuk molekul-molekul yang besar, berat dan tidak mudah menguap
(nonvolatile).

Pada titik 1 pressure path (pressure di reservoir), fluidanya masih 1 fasa yaitu berupa oil (oil
dan gas menyatu/undersaturated). Seiring proses produksi maka terjadi penurunan pressure
dari reservoir ke surface yang mengakibatkan terpisahnya gas dengan oil. Seperti pada titik 2
pressure path (pressure di tubing), fluida melewati titik bubble point yang mana gas mulai
terpisah dari oil sehingga terdiri dari 2 fasa (oil dan gas/saturated). Lalu pada titik 3 pressure
path (pressure di well head) persentasi oil menurun yang semula 100% menjadi ±55% oil
dan sisanya gas kaarena seiring penurunan pressure. Dan ketika sampai pada separator,
persentase oil lebih menurun lagi yaitu ±35% dan sisanya gas (dominan gas).
2. Volatile Oil

Merupakan reservoir minyak dengan factor penyusutan yang besar. Volatile oil mengandung
relatif lebih sedikit molekul-molekul berat dan lebih banyak intermediates (yaitu etana
sampai heksana) dibanding black oil.

Pada titik 1 pressure path (pressure di reservoir), fluidanya masih 1 fasa yaitu berupa oil (oil
dan gas menyatu/undersaturated). Seiring proses produksi maka terjadi penurunan pressure
dari reservoir ke surface yang mengakibatkan terpisahnya gas dengan oil. Seperti pada titik 2
pressure path (pressure di tubing), fluida melewati titik bubble point yang mana gas mulai
terpisah dari oil sehingga terdiri dari 2 fasa (oil dan gas/saturated). Lalu pada titik 3 pressure
path (pressure di well head) persentasi oil menurun yang semula 100% menjadi ±25% oil
dan sisanya gas kaarena seiring penurunan pressure. Dan ketika sampai pada separator,
persentase oil lebih menurun lagi yaitu ±13% dan sisanya gas (dominan gas).
3. Retrograde Gas

Diagram fasa untuk retrograde gas lebih kecil daripada untuk minyak dan titik kritiknya
berada jauh di bawah dari lengkungan. Awalnya retrograde gas merupakan gas-gas di
reservoir. Perubahan tersebut merupakan akibat dari kandungan retrograde gas yang terdiri
dari lebih sedikit HC berat dari pada minyak. Digram fasa dari retrograde gas memiliki
temperatur kritik lebih kecil dari temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar
daripada temperatur reservoir.

Pada titik 1 pressure path (pressure di reservoir), fluidanya masih 1 fasa yaitu berupa gas
(gas dan condessate menyatu/undersaturated). Seiring proses produksi maka terjadi
penurunan pressure dari reservoir ke surface yang mengakibatkan terpisahnya gas dengan
condensate. Seperti pada titik 2 pressure path (pressure di tubing), fluida melewati titik dew
point yang mana condensate mulai terpisah dari gas sehingga terdiri dari 2 fasa (gas dan
condensate/saturated). Lalu pada titik 3 pressure path (pressure di well head) persentasi
condensate yang terbentuk adalah ±12% dan sisanya gas kaarena seiring penurunan
pressure. Dan ketika sampai pada separator, persentase condensate lebih menurun lagi yaitu
±8% dan sisanya gas (dominan gas).
4. Wet Gas

Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam reservoir sepanjang penurunan tekanan
reservoir. Jalur tekanan, garis 1-2 tidak masuk ke dalam lengkungan fasa. sehingga, tidak
ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun demikian kondisi separator berada
pada lengkungan gas, yang mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di permukaan ( disebut
kondensat). Kata :wet: pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut basah oleh air,
tetapi mengacu pada cairan HC yang terkondensasi pada kondisi permukaan.

Pada titik 1 pressure path (pressure di reservoir), fluidanya masih 1 fasa yaitu berupa gas
(gas dan condessate menyatu/undersaturated). Seiring proses produksi maka terjadi
penurunan pressure dari reservoir ke surface yang mengakibatkan terpisahnya gas dengan
condensate. Pada titik 2 pressure path (pressure di well head), fluida masih dalam bentuk
gas. Tetapi ketika sampai pada separator, condensate baru terbentuk pada jenuis fluida ini
yaitu ±0,8% dan sisanya gas (dominan gas).
5. Dry Gas

Dry gas terutama merupakan metana dalam sejumlah intermediates, gambar diagram fasa
menunjukkan bahwa campuran HC semata-mata berupa gas di reservoir dan kondisi
separator permukaan yang normal berada di luar lengkungan fasa. Sehingga tidak terbentuk
cairan di permukaan. Reservoir dry gas biasanya disebut reservoir gas.

Pada jenis fluida dry gas, bentuk fluida ketika di reservoir hingga ke separator (surface)
masih dalam bentuk gas 100% atau tidak ada kandungan liquid sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai