TINJAUAN PUSTAKA
4
5
hidrokarbon (N2, O2, H2S, dll), dan (3) jumlah liquid yang didapat sebagai natural
gas liquids (NGL) (W. C. Lyons, 1996).
Berdasarkan diagram fasa dan kondisi reservoir yang berlaku, natural gas
dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori:
a. Retrograde gas-condensate reservoir
Jika temperatur reservoir T berada di antara temperatur kritis Tc dan
cricondentherm Tct dari fluida reservoir, maka dapat diklasifikasikan menjadi
reservoir retrograde gas-condensate. Kategori reservoir gas ini merupakan
tipe akumulasi hidrokarbon yang unik di mana kelakuan thermodinamika dari
fluida reservoir mengendalikan faktor pada pengembangan dan proses deplesi
dari reservoir. Saat tekanan menurun pada jenis ini, dibandingkan berekspansi
(jika gas) atau menguap (jika liquid) seperti yang diharapkan, jenis ini
menguap ketimbang terkondensasi.
c. Wet-gas reservoir
Diagram fasa dari wet gas ditunjukkan pada Gambar 2.3, di mana
temperatur reservoir di atas cricondentherm dari campuran hidrokarbon.
Karena temperatur reservoir melebihi cricondentherm dari sistem
hidrokarbon, fluida reservoir akan tetap berada pada wilayah fasa uap seiring
dengan reservoir terdeplesi secara isothermal, sepanjang garis A-B.
Seiring dengan mengalirnya gas terproduksi ke permukaan,
bagaimanapun, tekanan dan temperatur dari gas akan menurun. Jika gas
masuk ke wilayah two-phase, fasa liquid akan terkondensasi dari gas dan ikut
terproduksi ke separator. Hal ini diakibatkan oleh penurunan energi kinetis
dari molekul berat dengan penurunan temperatur dan selanjutnya berubah
menjadi liquid melalui gaya tarik antar molekul.
7
Karakter dari wet gas pun dicirikan oleh sifat-sifat di bawah ini:
1. Gas-oil ratio di antara 60.000 dan 100.000 SCF/STB
2. Stock-tank oil gravity di atas 60o API
3. Berwarna bening
4. Pada kondisi separator, tekanan dan temperatur separator berada pada
wilayah dua fasa.
d. Dry-gas reservoir
Campuran hidrokarbon ini berbentuk gas baik di reservoir maupun di
fasilitas permukaan. Satu-satunya liquid yang terasosiasi dengan dry gas
adalah air. Diagram fasa dari dry-gas reservoir ditunjukkan pada Gambar 2.4
di mana sistem ini memiliki gas-oil ratio lebih besar dari 100.000 SCF/STB.
Energi kinetis dari campuran ini sangat tinggi dan gaya Tarik antar
molekul sangat kecil hingga tidak ada liquid yang tergabung pada kondisi
temperatur dan tekanan di stock-tank.
8
Interaksi antara setiap parameter dapat membuat analisis aliran gas pada
sekitar sumur menjadi sangat kompleks dan kajian sensitivitas sangat penting untuk
mendapatkan model simulasi yang valid dan konsisten (Schlumberger, 2012).
2.2.2 Surface dan interfacial tensions
Istilah interface mengindikasikan batasan atau garis yang membagi antara
dua fasa immisible. Jenis dari interface termasuk di dalamnya: liquid-gas, liquid-
liquid, liquid-solid, solid-gas, dan solid-solid. Untuk fluida, interaksi molecular
pada interface menghasilkan tegangan terukur di mana, jika konstan, sebanding
dengan surface free energy yang dibutuhkan untuk membentuk unit area interface.
Untuk kasus di mana liquid mengalami kontak dengan udara atau uap dari liquid
tersebut, gaya per unit panjang dibutuhkan untuk membentuk surface area yang
biasa disebut sebagai surface tension. Interfacial tension digunakan untuk
mendeskripsikan kuantitas dari dua liquid atau liquid dengan solid. Interfacial
tension antara dua immiscible liquids biasanya lebih kecil dari surface tension liquid
dengan tegangan yang lebih tinggi, dan kerap intermediate antara surface tension
dari dua liquid (W. Lyons, 2010).