Anda di halaman 1dari 3

a) Black oil

Diagram fasa dari black oil seperti gambar di atas, garis pada envelope fasa mewakili volume
fluida yang konstan, di ukur sebagai persentase volume total. Tekanan di dalam reservoir terletak di
sebelah kiri critical point. Garis 1-2-3 menandakan penurunan tekanan pada temperature konstan yang
terjadi di reservoir. Ketika tekanan reservoir berada pada garis 1-2, minyak dikatakan dalam keadaan tak
jenuh (undersaturated) karena minyak dapat melarutkan banyak gas pada kondisi ini. Jika tekanan
reservoir berada pada titik 2 maka minyak berada pada bubble point dan dikatakan dalam keadaan
jenuh (saturated). Penurunan tekanan mengakibatkan gas yang terkandung tersebut akan terbebas dan
membentuk fasa gas. Saat tekanan reservoir menurun mengikuti garis 2-3, gas tambahan mengembang
di dalam reservoir. Sebenarnya minyak dalam keadaan jenuh di sepanjang garis 2- 3. Bubble Point
menunjukkan adanya gelembung gas untuk pertama kali. Black oil mempunyai Initial producing gas-oil
ratio sekitar 2000scf/STB. Pada saat dilakukan produksi, nilai dari producing gas- oil ratio akan
meningkat karena tekanan dari reservoir akan jatuh dibawah bubble point preasure dari minyak. Minyak
di stock tank akan mempunyai specific gravity dibawah 40 API (densitas cukup tinggi). Stock tank oil
gravity akan menurun seiring waktu sampai umur reservoir. Stock tank oil bewarna coklat/kehitaman
yang mengindikasikan banyaknya kandungan hidrokarbon.

b) Volatile Oil

Diagram fasa dari volatile oil seperti gambar di atas, tekanan di dalam reservoir terletak di
sebelah kiri critical point. Garis vertical yang menunjukkan temperature konstan pada tekanan yang
berbeda, dapat dilihat bahwa sedikit perubahan pada tekanan di bawah bubble point dapat
menyebabkan pelepasan gas dalam jumlah banyak dalam reservoir.volatile gas dapat berupa 50% gas
dalam reservoir dengan keadaan beberapa psi saja di bawah tekanan bubble point. Ciri dari volatile oil
yaitu memiliki initial production gas-oil ratio diantara 2000 dan 3300 scf/STB. Pada saat dilakukan
produksi, production gas-oil ratio akan meningkat seiring dengan proses produksi dan tekanan reservoir
akan jatuh dibawah tekanan bubble nya. Specific gravity dari volatile oil adalah sekitar 40 API atau lebih
dan meningkat seiring produksi. Warnanya coklat kehitaman.

c) Retrograde Gas

Diagram fasa dari Retrograde Gas seperti terlihat pada gambar, tekanan di dalam reservoir
terletak di sebelah kanan critical point. Adanya penurunan tekanan di reservoir, memberikan titik
embun di titik 2, lalu bersamaan dengan menurunnya tekanan, cairan mengembun dari gas untuk
membentuk cairan bebas di reservoir. Fluida ini sebagian tidak mengalir dan tidak dapat diproduksi.
Jalur tekanan reservoir pada diagram fasa menunjukan bahwa pada beberapa tekanan yang rendah
fluida mulai mengembun. Walaupun demikian, ada kemungkinan hal ini tidak terjadi secara luas di
reservoir karena ketika melakukan produksi, keseluruhan komposisi dari fluida reservoir berubah.
Retrograde gas memiliki initial producing gas-oil ratio medekati 3300 scf/STB. Gas dengan gas-oil ratio
tinggi menyebabkan cricondetherm-nya mendekati temperature reservoir. Dalam prakteknya untuk
memproduksi fluida dengan gas-oil ratio di atas 50000 scf/STB, jumlah dari retrograde cair sangat
sedikit, cairan di stock tank liquid disebut kondensat sedangkan yang di reservoir disebut retrograde
liquid. Retrograde memilki specific gravity berkisar antara 40-60 API. Warna dari cairannya biasanya
coklat, orange, greenish atau water-white. Pada dew point, ketika tekanan berkurang pada temperatur
reservoir, kondisi ini akan terjadi ketika kandungan dari heptana kurang dari 1% sehingga fluida yang di
hasilkan pada saat produksi retrograde gas disebut dengan kondensat.

d) Wet Gas
. Diagram fasa dari wet Gas seperti terlihat pada gambar, tekanan di dalam reservoir terletak di
sebelah kanan critical point dan di luar fase envelope. Dalam reservoir wet gas tetap berada dalam
bentuk gas meskipun terjadi penurunan dari tekanan reservoir. Jadi tidak ada liquid yang terbentuk
dalam reservoir. Tetapi kondisi separator berada dalam envelope, sehingga menyebabkan adanya liquid
yang terbentuk pada keadaan di permukaan. Cairan yang terbentuk di permukaan disebut dengan
kondesat, dan gasnya disebut kondesat-gas. Ketika memproduksi wet gas, stock-tank liquids dengan
rentang yang sama dengan cairan hasil dari retrograde gas, tetapi gravity dari wet gas tidak berubah
sepanjang umur reservoir. Wet gas mempunyai producing gas-oil ratio yang sangat tinggi. Nilai dari
producing gas-oil ratio cenderung konstan seiring umur dari reservoir tersebut. Untuk wet gas,
producing gas oil ratio berkisar lebih dari 50000 scf/STB.

e) Dry Gas

Diagram fasa dari Dry gas seperti pada gambar, tekanan di di dalam reservoir di sebelah kanan
critical point dan di luar fase envelope demikian sama hal nya dengan separator. Pada keadaan reservoir
wujudnya tetap dalam bentuk gas dan pada kondisi permukaan wujudnya tetap dalam bentuk gas. Hal
ini disebabkan karena kondisi separator berada diluar phase envelope dari dry gas. Dry gas tidak
mengandung liquid karena gas ini tidak mengandung komponen berat yang cukup untuk membentuk
liquid baik pada kondisi reservoir maupun kondisi permukaan. Dry gas reservoir biasanya disebut
reservoir gas. Jadi ketika melakukan produksi, fluida reservoir baik di reservoir maupun di permukaan
tidak mengandung fasa cair dan mempunyai sedikit sekali molekul berat.

Anda mungkin juga menyukai