Anda di halaman 1dari 5

Chapter 2

The General Material Balance Equation


Ketika minyak/gas diambil dari reservoir lewat sumur, minyak, gas dan
biasanya air diproduksi, terjadi penurunan tekanan reservoir, menyebabkan
minyak dan gas tersisa berekspansi mengisi ruang kosong yang ditinggalkan
fluida yang terproduksi. Ketika reservoir terhubung dengan aquifer, air dapat
masuk ke reservoir ketika tekanan turun karena produksi. Air yang masuk
mengurangi area dimana minyak dan gas berekspansi, juga memperlambat
penurunan tekanan reservoir. Karena temperatur di reservoir biasanya tetap,
ekspansi minyak/gas hanya dipengaruhi penurunan tekanan. Kompresibilitas
connate water dan formasi dapat diabaikan kecuali pada undersaturated
reservoir yang berproduksi di atas tekanan bubble point. Gas terlarut dalam air
formasi umumnya juga diabaikan.
Persamaan umum material balance adalah volumetrik balance. Yaitu, total
dari perubahan volume yang terjadi di reservoir adalah nol. Dalam perhitungan
material balance, diperlukan data antara lain :
1. Tekanan awal reservoir dan tekanan rata rata di akhir interval produksi
2. Volume minyak terproduksi dalam STB setiap saat atau pada setiap
interval produksi
3. Volume gas terproduksi dalam SCF
4. Rasio antara volume initial gas cap dengan volume initial oil

m=

Initial reservoir free gas volume


Initial reservoir oil volume

5. Formation Volume Factor (FVF) dari gas dan minyak, serta Solution GOR
6. Volume air yang telah terproduksi
7. Volume air yang telah masuk ke reservoir dari aquifer
Istilah yang digunakan pada material balance :
N
Boi
Np
Bo
G
Bgi
Gf
Rsoi
Rp
Rso
Bg
W
Wp
Bw
We

Volume awal minyak di reservoir, STB


Formation Volume Factor minyak awal, bbl/STB
Produksi minyak kumulatif, STB
Formation Volume Factor minyak bbl/STB
Volume awal gas di reservoir, SCF
Formation Volume Factor gas awal, bbl/SCF
Volume free gas di reservoir, SCF
Solution Gas Oil Rasio awal, SCF/STB
Gas Oil Rasio kumularif produksi, SCF/STB
Solution Gas Oil Ratio, SCF/STB
Gas Formation Volume Factor, ft3/SCF
Volume air di reservoir awal, bbl
Produksi air kumulatif, STB
Formation Volume Factor air bbl/STB
Influx air ke reservoir, bbl

Cw
p

Kompresibilitas isothermal air, psi-1


Perubahan tekanan rata-rata reservoir, psia

Swi
Saturasi air mula-mula
Vf
Volume pori awal, bbl
Cf
Kompresibilitas isothermal formasi, psi-1
Pada reservoir, pengukuran pengurangan volume
1. Ekspansi dari minyak dan solution gas

N [ ( B oBoi ) + ( R soiR so ) B g ]
2. Ekspansi gas pada gas cap

mN Boi

Bg
1
B gi

3. Ekspansi connate water dan formasi

( 1+ m ) N B oi

S wi C w +C f
P
1S wi

4. Water Influx

We

Di permukaan, pengukuran pengurangan volume


1. Produksi Minyak dan Gas

N p [ B o+ ( R pR so ) B g ]
2. Produksi Air

W p Bw

Sehingga akan terbentuk persamaan umum :

N [ ( B oBoi ) + ( R soiR so ) B g ] +mN B oi

Bg
Swi C w +C f
1 + (1+ m ) N B oi
P+W e =N p [ Bo + ( R pRso ) Bg ]+W p
Bgi
1S wi

Persamaan diatas dapat diturunkan menjadi beberapa persamaan khusus untuk


kondisi reservoir yang berbeda. Hasil perhitungan dari persamaan diatas
tergantung kepada akurasi data reservoir dan juga kebenaran asumsi yang
dibuat.
Beberapa penyebab terjadinya galat adalah nilai m, PVT data dari metode gas
liberation, data produksi gas dan air, dan penentuan tekanan reservoir rata rata
pada akhir interval produksi. Reservoir yang tidak terlalu tebal dan
permeabilitasnya rendah biasanya variasi tekanan terjadi di reservoir. Zona
produksi lebih dari satu dan mempunyai permeabilitas berbeda juga
menimbulkan kesulitan dalam menentukan tekanan. Efek galat akan membesar
pada tipe reservoir undersaturated. Galat data produksi air dan gas terjadi

apabila perhitungan volume air dan gas terproduksi hanya dilakukan dengan
metode tidak langsung dari data produksi minyak, gas oil ratio, dan water cut.
Metode Havlena dan Odeh memakai seluruh data tekanan dan produksi dalam
satu persamaan material balance yang linier. Dengan beberapa variabel
didefinisikan di bawah ini:
1. Produksi di permukaan

F=N p [ B o+ ( R pR so ) B g ] +W p B w
2. Ekspansi minyak dan gas terlarut

Eo =( B oBoi ) + ( R soiR so ) B g
3. Ekspansi gas cap

E g=Boi

Bg
1
B gi

4. Ekspansi connate water dan pengurangan volume pori

Efw (1+ m) B oi

S wi C w +C f
P
1S wi

Persamaan umum yang didapat

F=N ( Eo +mE g+ E fw ) +W e
Chapter 3.5
Single Phase Gas Reservoir, Material Balance
Persamaan umum untuk single phase gas reservoir :

G ( B gB gi ) +G Bgi

C w Swi + Cf
P+W e =
1Swi

G p B g +B w W p

Umumnya, pada reservoir gas, kompresibilitas gas akan jauh lebih besar apabila
dibandingkan dengan kompresibilitas air dan formasi. Jika tidak ada
ketidaknormalan tekanan yang sangat tinggi, maka term tersebut dapat
diabaikan

G ( B gB gi ) +W e =G p B g +W p B w
Jika reservoir bersifat volumetrik dan isothermal, kita bisa membuat p/z plot

p
p p i
=
Gp+ i
z zi G
zi

Chapter 4.4
Gas Condensate Reservoir, Material Balance
Kebanyakan reservoir gas condesate yang ditemukan memiliki tekanan awal
dibawah dew point pressure, sehingga terdapat deposit minyak dalam jumlah
tertentu. Keberadaan minyak ini dapat diabaikan apabila volumenya cukup kecil
bila dibandingkan dengan gas cap. Tetapi apabila volume minyaknya cukup
besar, perhitungan yang dilakukan harus berdasarkan reservoir dua fasa.
Jika volume minyak dapat diabaikan maka material balance dibawah ini dapat
digunakan, baik untuk reservoir volumetrik maupun reservoir water drive

G ( B gB gi ) +W e =G p B g +B w W p
Persamaan ini mengandung z factor pada tekanan rendah, yaitu pada nilai Bg. Z
factor ini ada baik untuk reservoir yang masih belum menghasilkan kondensat
maupun yang sudah. Hanya saja, jika pada reservoir sudah terdapat liquid
hidrocarbon, maka yang digunakan adalah two phase deviation factor, yang
nilainya bisa didapat dari laboratorium atau dari tabel pada literature.
Chapter 5.3
Material Balance in Undersaturated Oil Reservoir
Dengan mengabaikan perubahan porositas batuan, mengasumsikan bahwa
reservoir volumetrik, mengabaikan gas terlarut pada air formasi karena biasanya
sangat kecil, maka material balance yang berlaku

N (BoBoi )=N p [ Bo + ( R p R soi ) B g ]


Jika tekanan reservoir dijaga tetap berada diatas bubble point pressure, maka
nilai Rp=Rso=Rsoi, karena semua gas yang terproduksi akan berasal dari gas
terlarut (Rp=Rso) dan belum ada free gas yang terbentuk di reservoir
(Rso=Rsoi), sehingga material balance yang berlaku

N ( B oBoi )=N p Bo
Persamaan diatas dapat kita rearrange menjadi persamaan untuk mendapatkan
recovery factor

RF=

N p B oBoi
=
N
Bo

Chapter 6.2
Material Balance in Saturated Reservoir

Persamaan umum material balance dapat disusun ulang dan diselesaikan untuk
N, volume awal minyak di reservoir.

R
( pR soi ) B g
B o +W e +B w W p

Np
N=
Jika term ekspansi karena kompresibilitas formasi dan air dapat diabaikan,
umumnya pada saturated reservoir, maka persamaan diatas menjadi :

R
( pR soi ) B g
B o +W e + B w W p

Np
N=
Chapter 6.3
Saturated Oil Reservoir, Material Balance as Straight Line
Persamaan umum material balance yang sudah dimodifikasi sehingga
menghasilkan suatu persamaan linier dapat dimodifikasi lebih lanjut untuk
menyelesaikan reservoir dengan jenis tertentu. Misalnya pada reservoir minyak
yang berada dalam kondisi saturated, jika kita mengabaikan efek kompresibilitas

F=N ( Eo +mE g )+ W e
We
F
=N +
( Eo +mE g )
( E o +mE g )

Jika kita plot term

F
( Eo +mE g )

We
sebagai sumbu y dan term

( Eo +mE g )

sebagai

sumbu x, akan didapatkan suatu grafik linierdengan slope = 1, dan nilai


perpotongan dengan sumbu y = N. Beberapa penyesuaian dalam metode ini
dapat dilakukan jika hanya sedikit data produksi yang tersedia. Karena beberapa
variabel (misalnya We dan m) dari persamaan diatas tidak diukur secara
langsung, hanya di dapat dari permodelan atau perhitungan tidak langsung,
maka nilai dari variabel tersebut dapat diubah agar grafik yang didapat benarbenar linier.

Anda mungkin juga menyukai