m=
5. Formation Volume Factor (FVF) dari gas dan minyak, serta Solution GOR
6. Volume air yang telah terproduksi
7. Volume air yang telah masuk ke reservoir dari aquifer
Istilah yang digunakan pada material balance :
N
Boi
Np
Bo
G
Bgi
Gf
Rsoi
Rp
Rso
Bg
W
Wp
Bw
We
Cw
p
Swi
Saturasi air mula-mula
Vf
Volume pori awal, bbl
Cf
Kompresibilitas isothermal formasi, psi-1
Pada reservoir, pengukuran pengurangan volume
1. Ekspansi dari minyak dan solution gas
N [ ( B oBoi ) + ( R soiR so ) B g ]
2. Ekspansi gas pada gas cap
mN Boi
Bg
1
B gi
( 1+ m ) N B oi
S wi C w +C f
P
1S wi
4. Water Influx
We
N p [ B o+ ( R pR so ) B g ]
2. Produksi Air
W p Bw
Bg
Swi C w +C f
1 + (1+ m ) N B oi
P+W e =N p [ Bo + ( R pRso ) Bg ]+W p
Bgi
1S wi
apabila perhitungan volume air dan gas terproduksi hanya dilakukan dengan
metode tidak langsung dari data produksi minyak, gas oil ratio, dan water cut.
Metode Havlena dan Odeh memakai seluruh data tekanan dan produksi dalam
satu persamaan material balance yang linier. Dengan beberapa variabel
didefinisikan di bawah ini:
1. Produksi di permukaan
F=N p [ B o+ ( R pR so ) B g ] +W p B w
2. Ekspansi minyak dan gas terlarut
Eo =( B oBoi ) + ( R soiR so ) B g
3. Ekspansi gas cap
E g=Boi
Bg
1
B gi
Efw (1+ m) B oi
S wi C w +C f
P
1S wi
F=N ( Eo +mE g+ E fw ) +W e
Chapter 3.5
Single Phase Gas Reservoir, Material Balance
Persamaan umum untuk single phase gas reservoir :
G ( B gB gi ) +G Bgi
C w Swi + Cf
P+W e =
1Swi
G p B g +B w W p
Umumnya, pada reservoir gas, kompresibilitas gas akan jauh lebih besar apabila
dibandingkan dengan kompresibilitas air dan formasi. Jika tidak ada
ketidaknormalan tekanan yang sangat tinggi, maka term tersebut dapat
diabaikan
G ( B gB gi ) +W e =G p B g +W p B w
Jika reservoir bersifat volumetrik dan isothermal, kita bisa membuat p/z plot
p
p p i
=
Gp+ i
z zi G
zi
Chapter 4.4
Gas Condensate Reservoir, Material Balance
Kebanyakan reservoir gas condesate yang ditemukan memiliki tekanan awal
dibawah dew point pressure, sehingga terdapat deposit minyak dalam jumlah
tertentu. Keberadaan minyak ini dapat diabaikan apabila volumenya cukup kecil
bila dibandingkan dengan gas cap. Tetapi apabila volume minyaknya cukup
besar, perhitungan yang dilakukan harus berdasarkan reservoir dua fasa.
Jika volume minyak dapat diabaikan maka material balance dibawah ini dapat
digunakan, baik untuk reservoir volumetrik maupun reservoir water drive
G ( B gB gi ) +W e =G p B g +B w W p
Persamaan ini mengandung z factor pada tekanan rendah, yaitu pada nilai Bg. Z
factor ini ada baik untuk reservoir yang masih belum menghasilkan kondensat
maupun yang sudah. Hanya saja, jika pada reservoir sudah terdapat liquid
hidrocarbon, maka yang digunakan adalah two phase deviation factor, yang
nilainya bisa didapat dari laboratorium atau dari tabel pada literature.
Chapter 5.3
Material Balance in Undersaturated Oil Reservoir
Dengan mengabaikan perubahan porositas batuan, mengasumsikan bahwa
reservoir volumetrik, mengabaikan gas terlarut pada air formasi karena biasanya
sangat kecil, maka material balance yang berlaku
N ( B oBoi )=N p Bo
Persamaan diatas dapat kita rearrange menjadi persamaan untuk mendapatkan
recovery factor
RF=
N p B oBoi
=
N
Bo
Chapter 6.2
Material Balance in Saturated Reservoir
Persamaan umum material balance dapat disusun ulang dan diselesaikan untuk
N, volume awal minyak di reservoir.
R
( pR soi ) B g
B o +W e +B w W p
Np
N=
Jika term ekspansi karena kompresibilitas formasi dan air dapat diabaikan,
umumnya pada saturated reservoir, maka persamaan diatas menjadi :
R
( pR soi ) B g
B o +W e + B w W p
Np
N=
Chapter 6.3
Saturated Oil Reservoir, Material Balance as Straight Line
Persamaan umum material balance yang sudah dimodifikasi sehingga
menghasilkan suatu persamaan linier dapat dimodifikasi lebih lanjut untuk
menyelesaikan reservoir dengan jenis tertentu. Misalnya pada reservoir minyak
yang berada dalam kondisi saturated, jika kita mengabaikan efek kompresibilitas
F=N ( Eo +mE g )+ W e
We
F
=N +
( Eo +mE g )
( E o +mE g )
F
( Eo +mE g )
We
sebagai sumbu y dan term
( Eo +mE g )
sebagai