Anda di halaman 1dari 77

STB

Bo

expansion

GOC
bbl
WOC

encroachment

Material Balance
Pendahuluan (1)
Penggunaan metode material balance (MB) untuk interpretasi dan prediksi kinerja
reservoir sudah terbatas dibanding aplikasi metode numerik (yaitu simulasi reservoir)
Namun, MB masih perlu untuk dipelajari sebagai pembanding dan sebagai konsep
yang dapat dipakai untuk memahami kinerja reservoir
Persamaan MB (tepatnya volume balance) untuk reservoir hidrokarbon pertama kali
dikembangkan oleh Schilthuis pada 1936
Metode MB dapat diterapkan pada seluruh jenis reservoir:
1. reservoir minyak jenuh dan tak jenuh
2. reservoir gas
3. reservoir kondensat

Material Balance, hal. 1

Material Balance, hal. 2

Material Balance
Pendahuluan (2)
Pokok Bahasan:
Persamaan umum MB
Persamaan khusus untuk jenis reservoir tertentu
Driving Index
Penerapan persamaan MB dengan menggunakan teknik khusus (metode HavlenaOdeh)
Penggunaan MB sebagai metode peramalan kinerja reservoir

Material Balance, hal. 3

Material Balance
Persamaan Umum (1)
Reservoir akan tetap berada dalam keadaan kesetimbangan seperti pada saat reservoir
tersebut terbentuk kecuali ada gangguan
Gangguan tersebut adalah kegiatan produksi
Akibat dari kegiatan produksi (dari zona oil), maka situasi di reservoir yang
mengandung gas, minyak, dan air akan berubah
Perubahan yang terjadi adalah:
1. Tekanan reservoir turun sehingga gas cap mengembang dan gas-oil contact
(GOC) turun
2. Ada rembesan air (influx) dari aquifer sehingga water-oil contact (WOC) naik
3. Jika tekanan turun di bawah tekanan bubble maka solution gas akan keluar dari
minyak

Material Balance, hal. 4

Material Balance
Persamaan Umum (2)

Persamaan material
balance diturunkan
melalui volume
balance
Volume balance
menyatakan bahwa
produksi kumulatif,
dinyatakan dalam
underground
withdrawal, adalah
sama dengan
perubahan volume
akibat ekspansi
fluida di reservoir
karena tekanan
reservoir turun.

Gas cap
m (RB)
p turun
Minyak + solution gas
p

(RB)

pada pi

pada p (p = pi

Total volumeEfek
fluida
= volumetekanan
pori reservoir
penurunan
p pada(HCPV)
perubahan volu

Volume A:

Penambahan volume (HCPV) akibat ekspansi


minyak + solution gas
Volume B: Penambahan volume akibat ekspansi gas pada gas
cap
Volume C: Pengurangan volume akibat ekspansi connate water
dan pengurangan volume pori

Material Balance, hal. 5

Material Balance
Persamaan Umum (3)

Material Balance, hal. 6

Jika produksi HC yang dicatat di permukaan dinyatakan dalam underground withdrawal


dan dihitung pada tekanan p (artinya semua volume produksi HC dikembalikan ke
reservoir pada tekanan p) maka:
Volume HC yang terproduksi

= volume A + B + C
= total perubahan volume (HCPV)

akibat
ekspansi fluida dan
pengurangan PV
Jadi, MB (atau volume balance) dalam reservoir barrel (RB) adalah:
Underground withdrawal =

ekspansi minyak + solution gas


+ ekspansi gas pada gas cap
+ pengurangan volume (akibat
ekspansi
connate water dan pengurangan
PV)
+ water influx

Catatan: Volume water influx tidak dimasukkan dalam gambar.

Material Balance, hal. 7

Material Balance
Persamaan Umum (4)

Material Balance, hal. 8

Notasi Yang Digunakan


Data PVT dan volume hidrokarbon pada waktu awal:
pi (psia), Boi (RB/STB), Bgi (RB/SCF), Bw (RB/STB), Rsoi (SCF/STB), N (STB), m, cw
(psi-1), cf (psi-1) dimana

Volume gas pada gas cap awal


Volume oil awal

Data PVT dan data produksi pada suatu waktu t:


Np (STB), Wp (STB), We (RB), Rp (SCF/STB), p, p, Bo (RB/STB), Bgi (RB/SCF) dimana

Rp

Pr oduksi gas kumulatif


Pr oduksi oil kumulatif

Material Balance
Persamaan Umum (5)

Material Balance, hal. 9

Ruas Kiri:
Underground withdrawal

= minyak terproduksi + gas terproduksi


= Np Bo + Np (Rp Rso) Bg
= Np [Bo + (Rp Rso) Bg]

dimana
Rp

= producing GOR

Rso

= solution GOR

Material Balance, hal. 10

Material Balance
Persamaan Umum (6)
Ruas Kanan:
Ada 4 (empat) suku, yaitu
Ekspansi minyak + solution gas = ekspansi minyak + ekspansi gas yang keluar
Ekspansi gas pada gas cap
Pengurangan HCPV karena connate water expansion dan pengurangan PV
Net water influx

Material Balance, hal. 11

Material Balance
Persamaan Umum (7)
Ruas Kanan:
(a) Ekspansi minyak + solution gas = ekspansi minyak + ekspansi gas yang keluar dari
larutan
= N (Bo Boi) + N (Rsoi
Rso) Bg
= N [(Bo Boi) + (Rsoi
Rso) Bg]

Material Balance, hal. 12

Material Balance
Persamaan Umum (8)
Ruas Kanan:
(b)

Ekspansi gas pada gas cap:


Volume gas cap pada waktu awal (pada p = pi) = m N Boi

Bg
Bgi
Pada suatu p dimana p < pi, volume gas tersebut = m N Boi
Maka

Bg
Bgi
Ekspansi gas cap

= m N Boi

m N Boi

Bg
Bgi
= m N Boi (

1)

Material Balance, hal. 13

Material Balance
Persamaan Umum (9)
Ruas Kanan:
(c) Pengurangan HCPV:

Connate
water
(volume
1 m) N B oi

(1 m) N B oi S wc
=

1 S wc
connate water
expansion

= (1 + m ) N Boi

cw p +

1 Swc

Total PV

cf p

pengurangan PV

Swc c w c f

p
1 S wc

HCPV = (1 + m) N Boi Total pore volume =

HCPV
1 Swc

(1 m)N B oi
1 Swc

Ekspansi connate water:


Volume connate water

= total pore volume Swc

=
Ekspansi connate water

(1 m)N B oi
S wc
1 S wc
= volume connate water cw p

Material Balance, hal. 14

(1 m) N B oi S wc
1 S wc

cw p

Pengurangan volume pori:


Pengurangan

= total pore volume cf p

(1 m) N B oi
1 Swc

cf p

Material Balance, hal. 15

Material Balance
Persamaan Umum (10)
Ruas Kanan:
(d) Net water influx
Produksi air dari reservoir = Wp Bw
Air yang masuk ke reservoir dari aquifer = We
Sehingga net water influx = We Wp Bw

Material Balance, hal. 16

Material Balance
Persamaan Umum (11)
Volume balance dalam reservoir barrel (RB):
Underground withdrawal = ekspansi minyak + solution gas
+ ekspansi gas pada gas cap
+ pengurangan volume akibat
ekspansi connate water dan
pengurangan PV
+ water influx
dapat ditulis dalam bentuk:
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi Rso) Bg]

Bg
Bgi
+ m N Boi (
+ (1 +m) N Boi

1)

S wc c w c f
(
)p
(1 S wc)

+ (We WpBw)

Material Balance, hal. 17

Material Balance
Persamaan Umum (12)
Bentuk lain persamaan umum MB

(B o B oi) (R soi R so) B g

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi

Bg
Bgi
+m(

1) + (1 + m)

B oi

S c cf
( wc w
)p
(1 S wc)

+ (We

WpBw)
Bentuk persamaan tersebut akan berbeda untuk jenis reservoir yang berbeda
persamaan khusus

Material Balance, hal. 18

Material Balance
Persamaan Khusus (1)
Berdasarkan persamaan umum MB, dapat dibuat persamaan khusus MB untuk reservoir
tertentu
Beberapa contoh:
1.

Reservoir tanpa gas cap (tidak jenuh, undersaturated)

2.

Reservoir gas

3.

Oil reservoir tanpa gas cap (undersaturated) dan bersifat volumetrik

4.

Saturated oil reservoir (tekanan reservoir p pb)

Material Balance, hal. 19

Material Balance
Persamaan Khusus (1)
1.

Reservoir Tanpa Gas Cap (Tidak Jenuh, Undersaturated)


Tidak ada gas cap dalam reservoir m = 0
Persamaan MB yang berlaku:
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi

(B o B oi) (R soi R so) B g

B oi
+

S wc c w c f
(
)p
(1 S wc)

+ (We WpBw)

Material Balance, hal. 20

Material Balance
Persamaan Khusus (2)
2. Reservoir Gas
Tidak ada minyak di reservoir N = 0 sehingga mNBoi = G Bgi
Tidak ada gas in solution Rso = 0
Tidak ada produksi minyak Np = 0 sehingga Np Rp = Gp
Persamaan MB yang berlaku:

Bg
Bgi
NpRpBg = mNBoi (
WpBw)

1) + mNBoi

S wc c w c f
(
)p
(1 S wc)

+ (We

atau

GpBg = G (Bg Bgi) + G Bgi

S wc c w c f
(
)p
(1 S wc)

+ (We WpBw)

Material Balance, hal. 21

Material Balance
Persamaan Khusus (3)
Plot p/z Untuk Reservoir Gas
Tinjau persamaan MB reservoir gas:

GpBg = G (Bg Bgi) + G Bgi

S c cf
( wc w
)p
(1 S wc)

+ (We WpBw)

Tulis dalam bentuk

S c cf
( wc w
)p
(1 S wc)

G (Bg Bgi) + G Bgi

+ We = GpBg + WpBw

Dalam kondisi tekanan normal, kompresibilitas gas >> kompresibilitas batuan dan air, cw + cf
kecil sekali, sehingga:
G (Bg Bgi) + We = GpBg + WpBw

(*)

Jika reservoir bersifat volumetric We = 0 dan Wp = 0, sehingga:


G (Bg Bgi) = GpBg

Bg
Dengan menggunakan definisi Bg sebagai

psc zT
T sc p

maka

p sc zi T i
p sc zT
p sc zT

G
G
Gp

p
p
T
T
sc
sc
T sc p

i
Dengan asumsi isothermal, maka

zi
z
z
G G Gp
p
p
pi
atau

Material Balance, hal. 22

pi
pi
p

Gp
z
zi G
zi

Material Balance, hal. 23

Material Balance
Plot p/z Untuk Reservoir Gas
Jika diplot p/z vs. Gp berbentuk
garis lurus:

p
Swc cw cf
(
)p z
(1 Swc)

Asumsi:
- cg >> cf dan cw
- Reservoir volumetrik
- Isothermal

pi
zi G

Gp
Terlihat bahwa untuk p/z = 0, maka Gp
= IGIP

pi
pi
p

Gp
z
zi G
zi

Material Balance, hal. 24

IGIP

Material Balance
Persamaan Khusus (4)
Persamaan MB untuk reservoir gas (*)
G (Bg Bgi) + We = GpBg + WpBw
Dinyatakan dalam pore volume awal
Vi = G Bgi
maka

z f T pi V i

z f T p sc Gp
1
B w Wp W e
V i
p f T sc
p f zi T

Untuk reservoir volumetric We = 0 dan Wp = 0, sehingga

p sc Gp
T sc

p Vi p Vi
i f
zi T
zf T

Material Balance
Persamaan Khusus (5)
3.

Reservoir Minyak Tanpa Gas Cap dan Volumetrik


Tidak ada gas cap (undersaturated) m = 0
Volumetric reservoir We = 0, Wp = 0
Connate water dan pengurangan volume pori diabaikan:
Np [Bo + (Rp Rso)Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi Rso)Bg
Dua kasus berdasarkan keadaan tekanan reservoir terhadap tekanan gelembung:
(1)

Pada p > pb, maka Rso = Rsoi = Rp, sehingga persamaan MB:
Np Bo = N (Bo Boi)

(2)

Pada p < pb, maka persaman MB di atas berlaku.

Material Balance
Persamaan Khusus (6)
4.

Saturated Oil Reservoir (pr pb)


Umumnya terbentuk gas cap
Kompresibilitas air dan pori dibaikan maka:
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi [

(Bo Boi) (R soi R so) Bg


Boi
Bg
Bgi
+m(

1)] + (We WpBw)

atau
N=

Np [Bo (Rp R so) Bg] (We Wp Bw)


Bg

[(Bo Boi) (R soi R so) Bg m Boi (


1)]
Bgi
PR #5 - Material Balance
Problem 3.14 C&H
Menentukan Gas In-Place (IGIP) menggunakan p/z method
p/z (psia)
6553
6368
6393
6329
6246
6136
6080
Anggap volumetric:
a.
= 115.5 BCF = 0.1155 TCF
b.
dpt diambil

Gp (MMM SCF)
0.393
1.642
3.226
4.260
5.504
7.538
8.749
Hitung Initial Gas in Place = 115.5 MMMSCF
Pada p/z = 1000, berapa persen IGIP yang

Pers. Garis dgn regresi Excel: y = 6569.5 56.889x


Hitung x = Gp dengan memasukkan y = p/z = 1000
Yaitu:
1000 = 6569.5 56.889 Gp Gp = 97.9 MMMSCF
% recovery = (97.9/115.5)*100 = 84.8%
c.

Tdk usah dikerjakan.

Problem 5.1 C&H


Simbol yang digunakan dalam perhitungan MB
Menggunakan simbol dlm reservoir engineering, tuliskan besaran berikut ini utk suatu
reservoir volumetric, undersaturated
Volumetric We = 0, Wp = 0
Undersaturated m = 0 (tdk ada gas cap)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

IOIP dlm STB


Fraksi Perolehan minyak (oil recovery) setelah berproduksi sebesar Np STB
Volume reservoir yg diisi oleh minyak tersisa setelah berproduksi sebesar Np
STB
SCF gas terproduksi
SCF gas awal (IGIP)
SCF gas yg terlarut dalam minyak tersisa (setelah berproduksi sebesar Np
STB)
SCF free gas yang keluar dr larutan setelah berproduksi sebesar NP STB
Volume yang diisi oleh gas yg keluar dr larutan (free gas)

Problem 5.9 C&H


Penggunaan persamaan MB untuk undersaturated reservoir yg berproduksi di atas
bubble point
Dengan definisi Bt:
Bt = Bo + (Rsoi Rso)Bg

(Pers. 1.28 C&H p. 35)

Np B t
N
S wc c w c f

(
)p
B t Bti Bti
(1 S wc )
Undersaturated, p > pb, volumetric, connate water dan pengurangan volume pori
diabaikan:
Np [Bo + (Rp Rso)Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi Rso)Bg

Contoh 1: Perhitungan Volumetrik dengan Konsep Material Balance


Contoh ini diambil dari Problem 5.4 Craft and Hawkins, hal. 178. Contoh ini menunjukkan
penggunaan konsep volumetrik material balance dalam melakukan perhitungan volume di
reservoir dan di permukaan. Jika diberikan data berikut untuk suatu reservoir yang bersifat
undersaturated-volumetric, yaitu tidak ada original gas cap dan tidak ada water influx atau
water production:
Oil pore volume = 75 MMcuft
Kelarutan gas dalam minyak = 0.42 SCF/STB/psi
Tekanan awal reservoir = 3500 psia
Temperatur reservoir = 140oF
Tekanan saturasi = 2400 psia
Faktor volume formasi @ 3500 psia = 1.333 bbl/STB
Faktor kompresibilitas gas @ 1500 psia/140oF = 0.95
Produksi minyak kumulatif sampai p = 1500 psia = 1.0 MMSTB
Net cumulative produced GOR = 2800 SCF/STB
Maka:
(a) Jika ekspansi air konat dan pengurangan volume pori diabaikan, tuliskan persamaan
material balance yang berlaku untuk reservoir tersebut pada waktu tekanan di atas 2400
psia.
(b) Sama dengan (a) jika tekanan reservoir di bawah 2400 psia.
(c) Hitung volume (STB) minyak awal di reservoir, N
(d) Hitung volume (SCF) gas awal di reservoir, G
(e) Hitung gas yang terlarut awal (initial GOR) dalam setiap STB minyak, Rsoi
(f) Hitung volume gas yang tersisa (SCF) di reservoir pada p = 1500 psia
(g) Hitung volume gas bebas (SCF) di reservoir pada p = 1500 psia
(h) Hitung factor volume formasi gas dari gas yang keluar pada p = 1500 psia pada kondisi
standar 14.7 psia dan 60oF
(i) Hitung volume reservoir dari gas bebas pada p = 1500 psia
(j) Hitung total GOR di reservoir pada p = 1500 psia
(k) Hitung gas yang terlarut (GOR dalam SCF/STB) pada p = 1500 psia
(l) Hitung faktor volume formasi minyak pada p = 1500 psia
(m)Hitung faktor volume formasi total pada p = 1500 psia.
Penyelesaian:

(a)

p > pb, maka persamaan yang berlaku adalah:


Np Bo = N (Bo Boi)

(b) p < pb, maka persamaan yang berlaku adalah:


Np [Bo + (Rp Rso)Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi Rso)Bg

V oi
B oi

N
(c)

75x 10 6 cuft
(5.615cuft / bbl)(1.333bbl / STB )
=10x106 STB

(d) G = Rsoi N
= (0.42 SCF/STB/psi)(2400 psi)(10x106 STB)
= 10x109 SCF
R soi

(e)

G 10x 10 9 SCF

1000 SCF / STB


N 10 x 10 6 STB

(f) Gas tersisa = Gas awal Gas terproduksi


= G Rp Np
= 10x109 SCF (2800 SCF/STB)(1x106 STB)
= 7.2x109 SCF
(g) Free gas yang tersisa = Gas awal Gas terproduksi Gas terlarut dalam minyak yang
tersisa di reservoir
Gf = G Rp Np (N Np) Rso
dimana
G Rp Np = gas yang tersisa di reservoir
Jadi
Gf = 7.2x109 SCF [(10 1)x106 STB](0.42 SCF/STB/psi x 1500 psi)
= 1.53x109 SCF

B g 0.02829

zT
p

(h)
0.02829
=

(0.95)( 600)
0.0107
1500

cuft/SCF

(i) Free gas dalam volume reservoir = Gf (SCF) Bg (cuft/SCF)


= (1.53x109 SCF)(0.0107 cuft/SCF)
= 16.4x106 cuft
(j) Reservoir GOR @ 1500 psia:

GOR

GOR

gas tersisa di reservoir


oil tersisa di reservoir
7.2 x 10 9 SCF
(10 1) x 10 6 STB

= 800 SCF/STB
(k) Gas terlarut (dissolved GOR):

GOR

GOR

gas tersisa di reservoir free gas


oil tersisa di reservoir
(7.2 1.53) x 10 9 SCF
(10 1) x 10 6 STB

= 630 SCF/STB
Bo

PV res. vol. G f
N sisa

(75 16.4) x 10 6 cuft (1 bbl / 5.615 cuft )


(10.0 1.0) x 10 6 STB

1.159 bbl / STB

(l)

(m)

Bt = Bo + Bg(Rsoi Rso) = 1.159 +

(0.0107)(1000 630)
1.865 bbl / STB
5.615

Contoh 2: Kesalahan Perhitungan IOIP


Contoh ini memberikan gambaran bahwa hasil perhitungan material balance dapat berbeda
antara satu set data tekanan-produksi dengan set data tekanan-produksi lainnya. Perbedaan
tersebut muncul karena suatu set data tidak atau belum tentu merupakan harga rata-rata
keadaan reservoir secara eksak.
Diberikan data produksi yang memperlihatkan penurunan tekanan dan kenaikan gas-oil ratio
yang sangat cepat. Karakteristik ini menunjukkan bahwa mekanisme pendorongan solution
gas sangat dominan dalam reservoir ini. Lakukan verifikasi mengenai driving mechanism
yang terjadi tersebut dan gunakan seluruh data points untuk memperkirakan isi awal minyak
di tempat. Anggap tekanan gelembung sama dengan tekanan awal reservoir.
Data tekanan-produksi-PVT diberikan sebagai berikut:

p
(psia)

Np
(MMSTB)

Gp
(BSCF)

Bo
(rb/STB)

Bg
(rb/SCF)

Rs
(SCF/STB)

3548

1.452

0.000825

769

3443
3303
3153
2938
2813
2678
2533
2453
2318

0.476
1.743
2.818
4.653
6.030
7.360
8.751
9.873
11.250

0.390
1.534
2.584
4.495
5.873
7.353
9.226
10.940
13.163

1.444
1.432
1.420
1.403
1.393
1.382
1.371
1.364
1.353

0.000850
0.000888
0.000930
0.001000
0.001050
0.001100
0.001165
0.001204
0.001276

751
723
695
655
632
606
579
564
540

Penyelesaian:
Untuk menganalisis data tekanan-produksi ini, gunakan persamaan material balance untuk
reservoir undersaturated yaitu tanpa gas cap (m = 0), tidak ada water influx (W e = 0), tidak
ada produksi air (Wp = 0) dan ekspansi connate water dan pengurangan volume pori
diabaikan (Ef,w = 0), yaitu
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg]
atau
Np Bo + (Np Rp Np Rso) Bg = N [(Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg]
dimana Np Rp = Gp, sehingga
N p B o (G p N p R so) B g
(B o B oi) (R soi R so) B g

N=
Dengan demikian dapat dihitung N untuk masing-masing harga Np, yaitu:

p
(psia)

Np
(MMSTB)

(Bo Boi) +
(Rsoi + Rso) Bg

3548
3443
3303
3153
2938
2813
2678
2533
2453
2318

0
0.476
1.743
2.818
4.653
6.030
7.360
8.751
9.873
11.250

0.0073
0.0208
0.0368
0.0650
0.0849
0.1093
0.1404
0.1588
0.1932

Np Bo + (Gp
N
Np Rso) Bg
(MMSTB)
0.7153
2.7385
4.5834
7.9753
10.5652
13.3532
16.8425
19.9340
24.2650

97.99
131.66
124.55
122.70
124.44
122.17
119.96
125.53
125.59

Seperti ditunjukkan oleh gambar di atas, sebuah garis lurus N = 123 MMSTB (lihat garis
putus-putus) dapat ditarik melewati titik-titik data hasil perhtiungan kecuali dua titik pertama.
Kejadian ini seringkali terjadi dalam analisis reservoir. Kemungkinan hal itu diakibatkan oleh
kondisi transient pada waktu awal dan/atau perbedaan data yang kecil antara data initial
dengan data pada waktu awal setelah berproduksi. Untuk lebih jelas lagi tinjau contoh
berikut.
Contoh 3: Kesalahan Perhitungan IGIP
Contoh ini diambil dari Problem 3.3 Craft and Hawkins, hal. 101. Suatu reservoir gas (p i =
3200 psia, Ti = 220oF) telah berproduksi seperti ditunjukkan oleh tabel berikut:
P
(psia)
3200
2925
2525
2125

Gp
(MMSCF)
0
79
221
452

Bg
(cuft/SCF)
0.0052622
0.0057004
0.0065311
0.0077360

(a) Dengan asumsi volumetric reservoir, hitung IGIP pada tiap interval produksi.
(b) Jelaskan mengapa perhitungan (a) menunjukkan adanya mekanisme pendorongan air
(water drive).
(c) Tunjukkan kalau water drive tersebut memang terjadi dengan membuat plot p/z vs. G p.
Jelaskan gambar tersebut.
(d) Perhitungan IGIP pada awal suatu reservoir berproduksi biasanya mempunyai kesalahan
yang relatif lebih besar. Sebutkan satu faktor utama sebagai penyebabnya.

Penyelesaian:
(a) Gunakan persamaan material balance untuk volumetric gas reservoir:

G ( B g B gi) G p B g
atau
G

G p Bg
B g B gi

Pada p = 2925 psia, G =

Pada p = 2525 psia, G =

Pada p = 2125 psia, G =

(79 x 10 6)(0.0057004)
0.0057004 0.0052622
(221x 10 6)(0.0065311)
0.0065311 0.0052622
(452 x 10 6)( 0.0077360)
0.0077360 0.0052622

=1028 MMSCF

=1138 MMSCF

=1414 MMSCF

(b) Jadi terlihat ada kenaikan IGIP hasil perhitungan volumetric sejalan dengan
bertambahnya produksi. Oleh karena itu, asumsi volumetric jangan digunakan karena
tidak benar. Hasil perhitungan IGIP yang meningkat sejalan dengan bertambahnya
produksi di atas menunjukkan adanya water drive mechanism.
(c) Gunakan persamaan untuk menghitung Bg sebagai berikut:

B g 0.02829

zT
p

Dengan asumsi T = 460 + 220 = 680oR konstan, maka

p Bg
0.02829(680)
sehingga diperoleh tabulasi sebagai berikut:
P
(psia)
3200
2925
2525
2125

T (oR)
680
680
680
680

Bg
(cuft/SCF)
0.0052622
0.0057004
0.0065311
0.0077360

p/z

0.8753
0.8667
0.8572
0.8545

3656
3375
2946
2487

Dan plot p/z vs. Gp ditunjukkan oleh gambar berikut. Terlihat bahwa plot p/z vs. G p
tersebut tidak lurus. Ini juga menunjukkan bahwa asumsi volumetric tidak benar.

(d) Salah satu faktor adalah akurasi pengukuran tekanan. Variasi tekanan pada waktu awal
tidak begitu besar.
Contoh 4: Material Balance untuk Reservoir Tak Jenuh
Contoh ini diambil dari Problem 5.12 Craft and Hawkins, hal. 181. Data produksi, data
reservoir, dan data PVT untuk suatu reservoir tak jenuh diberikan sebagai berikut:
Gas gravity = 0.78
Temperatur reservoir = 160oF
Saturasi air awal = 0.25
Isi awal minyak di tempat (IOIP) = 180 MMSTB
Tekanan saturasi = 2819 psia
Dari laboratorium diketahui bahwa Bo dan Rso sebagai fungsi tekanan dapat diwakili oleh
persamaan berikut:
Bo

= 1.00 + 0.00015 p

Rso = 50 + 0.42 p

(bbl/STB)
(SCF/STB)

Data produksi:

Np

Gg

(psia)

(MMSTB)

(MMSCF)

Instantanous
GOR
(SCF/STB)

pb = 2819
2742

0
4.38

0
4.38

1000
1280

2639
2506
2403
2258

10.16
20.09
27.02
34.29

10.36
21.295
30.26
41.15

1480
2000
2500
3300

Tentukan:
(a) Saturasi minyak, gas, dan air pada tekanan reservoir 2258 psia.
(b) Apakah telah terjadi water influx? Jika ya, berapakah volumenya?
Penyelesaian:
(a) Pertama hitung data PVT yang diperlukan untuk perhitungan volumetrik. Disamping B o
dan Rso yang menggunakan persamaan di atas, dihitung pula B g dan Bt. Dengan
temperatur diketahui, maka Bg pada tiap tekanan dapat dihitung jika diketahui faktor
kompresibilitas, z, yaitu:

B g 0.02829

zT
p

Faktor kompresibilitas diestimasi dari data gas gravity dengan harga pseudocritical untuk
tekanan dan temperatur dihitung dengan korelasi Sutton, yaitu:
ppc = 756.8 131.0 g 3.6 g2
Tpc = 169.2 349.5 g 74.0 g2
Selanjutnya dengan menggunakan ppr dan Tpr dari ppc dan Tpc tersebut, z diperoleh dari
korelasi Standing dan Katz.
Selanjutnya Bt ditentukan dengan persamaan:
Bt = Bo + Bg(Rsoi Rso)
Maka diperoleh data PVT yang diperlukan sebagai berikut:

p
(psia)

Bo
(rb/STB)

pi = 2819
2258

1.423
1.339

Rs
(SCF/STB
)
1234
998

Bg
(rb/SCF)

Bt
(rb/STB)

0.00106

1.423
1.589

Maka dapat dihitung:

N B oi
Total pore volume =

Soi

(180 x 10 6)(1.423)
1 0.25

= 341.5x106 bbl

Pada tekanan = 2258 psia, hitung volume minyak dan volume gas dengan menggunakan
persamaan material balance untuk undersaturated reservoir reservoir undersaturated yaitu
tanpa gas cap (m = 0), tidak ada water influx (W e = 0), tidak ada produksi air (Wp = 0)
dan ekspansi connate water dan pengurangan volume pori diabaikan (Ef,w = 0), yaitu
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg]
Volume minyak = Vo = (N Np)Bo
= (180 34.29)(106)(1.339) = 195.1x106 bbl
Volume gas = Vg = GfBg = NRsoiBg NpRpBg (N Np)RsoBg
= (180x106)(1234)(0.00106) (34.29x106)(1200)(0.00106)
(180 34.29(106)(998)(0.00106)
= (235.44 43.62 154.14) (106)
= 37.68x106 bbl
Dengan asumsi tidak ada water influx, maka:

So

195.1x 10 6 bbl

Vo
pore volume

341.5x 10 6 bbl

=
Sg

= 0.57
37.68x 10 6 bbl

Vg
pore volume

341.5x 10 6 bbl

= 0.11

Sw = 0.25 (diketahui)
Ternyata So + Sg + Sw = 0.57 + 0.11 + 0.25 = 0.93 1.0
Hal ini berarti bahwa water influx telah terjadi.
(b) Water influx dihitung dengan menggunakan persamaan material balance yang sama, yaitu
Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N [(Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg] + We
atau dalam hal ini dapat ditulis sebagai
We = Np [Bt + (Rp Rsoi) Bg] - N (Bt Bti)
= 34.29x106[1.589 + (1200 1234)(0.00106)] (180x106)(1.589 1.423)
= 23.4x106 bbl
Kemudian lakukan adjustment untuk harga saturasi air:
Vw = (Swi)(Pore Volume) + We
= (0.25)(341.5x106) + 23.4x106
= 108.77x106 bbl
Sehingga

Sw

108.77 x 10 6 bbl

Vw
pore volume

341.5x 10 6 bbl

= 0.32

Material Balance
Drive Index (1)

Suatu reservoir dapat berada pada satu atau lebih mekanisme pendorongan

Mekanisme pendorongan:
pengembangan gas terlarut (solution gas drive/depletion drive)
pendorongan air (water drive)
pengembangan tudung gas (gas cap drive)

Jika terdapat lebih dari satu mekanisme pendorongan, maka kontribusi masing-masing
mekanisme pendorongan dinyatakan oleh drive index

Material Balance
Drive Index (2)
Drive index adalah fraksi volume (underground withdrawal) yang terambil akibat
driving mechanism tertentu
Pirson mendefiniskan:
DDI

: Depletion drive index

SDI : Segregation (gas cap) index


WDI

: Water drive index

Material Balance
Drive Index (3)

Underground HC produced = Volume ekspansi

Jika kompresibilitas air dan pori diabaikan, maka berlaku:

(Bo Boi) (R soi R so) Bg


Boi

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi [

Bg
B gi

+m(

1)] + (We WpBw)

Jika dibagi dengan Np [Bo + (Rp Rso)Bg], diperoleh:

Ekspansi gas c

[(Bo Bdan
(R soi R so) Bg]
EkspansiNminyak
oi) gas
Np [Bo (Rp R so) Bg]
1=

Net water influx


Bg

Nm Boi (
1)
Bgi

Np [Bo (Rp R so) Bg]

(We Wp Bw)
Np [Bo (Rp R so) Bg]
+
Material Balance
Drive Index (4)
Catatan:
Np [Bo + (Rp Rso)Bg]adalah produksi kumulatif minyak dan gas dihitung di reservoir
pada tekanan p = pi - p yang sama dengan volume total akibat ekspansi fluida dan pori di
reservoir ditambah net water influx

Pembilang pada ketiga suku pada ruas kanan persamaan adalah masing-masing ekspansi
minyak dengan solution gas, ekspansi initial gas cap, dan net water influx
Masing-masing suku pada ruas kanan tersebut adalah fraksi volume minyak dan gas
terproduksi akibat masing-masing mekanisme

Material Balance
Drive Index (5)

Pirson mendefinisikan driving index:

N[(Bo Boi) (R soi R so) Bg]


Np [Bo (Rp R so) Bg]
DDI

Bg

Nm Boi (
1)
Bgi
Np [Bo (Rp R so) Bg]
SDI

(We Wp Bw)
Np [Bo (Rp R so) Bg]
WDI

Terlihat bahwa DDI + SDI + WDI = 1

Material Balance
Catatan (1)
1. Persamaan material balance mempunyai bentuk umum dan bentuk khusus (untuk jenis
reservoir tertentu)
2. Material balance dapat digunakan untuk menentukan:
a. Initial hydrocarbon di tempat (G atau N)
b. Kumulatif water influx, We
c. Tekanan reservoir di masa yang akan datang
d. Kontribusi masing-masing mekanisme pendorongan terhadap perolehan (drive
index)
e. Laju injeksi air atau gas
3. Perhitungan material balance memerlukan data PVT, data produksi, dan data tekanan
reservoir aplikasi hanya untuk reservoir yang sudah ada sejarah produksi.

Material Balance
Catatan (2)

Akurasi hasil perhitungan tergantung pada:


1. Akurasi data
2. Asumsi yang digunakan

Beberapa asumsi yang secara implisit digunakan adalah:


1. Reservoir berada dalam keadaan kesetimbangan termodinamika
2. Data PVT yang digunakan diperoleh dari proses gas liberation, yang menyerupai
proses gas liberation di reservoir, di sumur, dan di separator

Material Balance
Catatan (3)

Sumber kesalahan perhitungan material balance:


1.

Penentuan tekanan rata-rata reservoir pada akhir setiap interval penurunan


tekanan berbeda secara konseptual untuk formasi yang tebal dan yang tipis.

2.

Pengambilan tekanan rata-rata juga tergantung pada karakteristik


penurunannya jika penurunan tekanan relatif kecil, maka IOIP akan
mengandung kesalahan besar.

3.

Ketidakpastian harga m biasanya, m diperoleh dari data core dan log


(volume bulk produktif gas/minyak) disamping dari data welltest (GOC dan WOC)

Catatan data produksi minyak umumnya baik. Namun, data produksi gas dan minyak
yang menyertainya tidak baik.

Contoh 5: Aplikasi Drive Index Untuk Analisis Kinerja Reservoir


Contoh ini diambil dari Problem 6.8 Craft and Hawkins, hal. 206. Kinerja dan data PVT
suatu reservoir yang mempunyai mekanisme pendorongan kombinasi solution gas dan gascap drive ditunjukkan pada tabel berikut. Data well test dan log menunjukkan bahwa
reservoir tersebut pada awalnya mempunyai gas-cap yang berukuran setengah dari volume
minyak awal. Tekanan reservoir awal dan solution GOR masing-masing 2500 psia dan 721
SCF/STB. Dari perhitungan geologist dengan menggunakan metode volumetrik diketahui
IOIP = 56 MMSTB. Namun, ternyata data yang disajikan tersebut tidak lengkap. Informasi
tambahan menyebutkan bahwa pada reservoir tersebut telah dilakukan injeksi gas untuk
program pressure maintenance. Sementara itu, diketahui bahwa tidak ada mekanisme water
drive atau produksi air.
(a)

Kapan (yaitu pada waktu tekanan reservoir berapa) program pressure maintenance
tersebut dimulai?

(b)

Berapa jumlah gas (SCF) yang telah akan diinjeksikan ketika tekanan mencapai 500
psia. Anngap gas reservoir dan gas yang diinjeksikan mempunyai faktor kompresibilitas
yang sama.
p
(psia)

Bg
(rb/SCF)

Bt
(rb/STB)

2500
2300
2100
1900
1700
1500
1300
1100
900
700
500

0.001048
0.001155
0.001280
0.001440
0.001634
0.001884
0.002206
0.002654
0.003300
0.004315
0.006163

1.498
1.523
1.562
1.620
1.701
1.817
1.967
2.251
2.597
3.209
4.361

Np
(MMSTB
)
0
3.741
6.849
9.173
10.99
12.42
14.39
16.14
17.38
18.50
19.59

Rp
(SCF/STB)
0
716
966
1297
1623
1953
2551
3214
3765
4317
4839

Penyelesaian:
(a)

Gunakan drive index untuk mengetahui kontribusi perolehan yang diakibatkan oleh
mekanisme pendorongan solution gas dan gas cap. Untuk minyak dengan gas in solution
gunakan formulasi DDI dan SDI berikut:
N (B t B ti)
N p [B t (R p R soi) B g ]

DDI =

56x 10 6 ( B t 1.498)
N p [B t (R p 721) B g ]

=
Nm B ti

(B g B gi)
B gi
N p [B t (R p R soi) B g ]
SDI =
56 x 10 6 (0.5)(1.498)
(B g 0.001048)
0.001048
N p [B t (R p 721) B g ]

=
Dengan menggunakan data PVT yang diberikan maka diperoleh tabel berikut:

p
(psia)

N p [B t (R p R soi) B g ]DDI

2500
2300
2100
1900
1700
1500
1300
1100
900
700
500

5.68x106
12.85x106
22.47x106
34.89x106
51.40x106
86.40x106
143.12x106
219.72x106
346.43x106
582.61x106

0.246
0.279
0.304
0.326
0.348
0.304
0.295
0.280
0.227
0.275

SDI

DDI +
SDI

0.754
0.723
0.698
0.672
0.651
0.536
0.449
0.410
0.377
0.351

1.000
1.002
1.002
0.998
0.999
0.840
0.744
0.690
0.654
0.626

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa jumlah drive indices mulai menyimpang
jauh dari harga 1.0 pada tekanan 1300 psia. Dengan demikian program pressure
maintenance tersebut dimulai pada interval antara 1500 psia dan 1300 psia.
(b)

Perbedaan antara jumlah drive indices dengan harga 1.0 menggambarkan jumlah gas
yang telah diinjeksikan sampai tekanan bersangkutan karena definisi drive index
menunjukkan:

N p [B t (R p R soi) B g ]
Jumlah produksi = Jumlah drive index
Dalam kasus di atas, sampai tekanan 500 psia maka jumlah gas yang telah diinjeksikan
direpresentasikan oleh harga:
1.0 0.626 = 0.374

Jadi,

N p [B t (R p R soi) B g ]
Jumlah gas yang telah diinjeksikan = 0.374
= (0.374)(582.61x106)
= 217.9x106 bbl
Dengan Bg = 0.006163 bbl/SCF, maka
Jumlah gas yang telah diinjeksikan = (217.9x106 bbl)/(0.006163 bbl/SCF)
= 35.36x109 SCF

Material Balance
Persamaan MB Linier (1)
Penggunaan persamaan material balance sebagai persamaan linier telah dikenal sejak
tahun 1953
Namun, cara itu tidak populer sampai Havlena dan Odeh menyampaikan metode
persamaan linier pada tahun 1963 (dan selanjutnya pada tahun 1964)
Caranya adalah mengelompokkan underground withdrawal dan driving mechanisms

Material Balance
Persamaan MB Linier (2)

Jika underground withdrawal (juga air terproduksi) disebut F:


F = Np [Bo + (Rp Rs) Bg] + WpBw
Jika ekspansi minyak dan gas yang asalnya terlarut disebut Eo:
Eo = (Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg
Jika ekspansi gas cap disebut Eg:

Bg
B gi
Eg = Boi (

- 1)

Jika ekspansi connate water dan pengurangan PV disebut Ef,w:

Swc cw cf
(
)p
(1 Swc)

Ef,w = (1 + m) Boi

Material Balance
Persamaan MB Linier (3)

Persamaan umum material balance:

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi

(Bo Boi) (R soi R so) Bg

Boi

Bg
B gi
+m(

1) + (1 + m)

Swc cw cf
(
)p
(1 Swc)

+ (We WpBw)
dapat ditulis sebagai
F = N (Eo + m Eg + Ef,w) + We

Material Balance
Persamaan MB Linier (4)
Contoh 1:
Reservoir tanpa gas cap m = 0, tanpa
water influx We = 0, ekspansi connate
water dan pengurangan PV diabaikan
Ef,w = 0, maka berlaku
F

Slope = N

F = N Eo

Eo
Plot F vs. Eo berupa garis lurus dengan
slope N

Material Balance
Persamaan MB Linier (5)
Contoh 2:
Reservoir tanpa gas cap m = 0,
ekspansi connate water dan pengurangan
PV diabaikan Ef,w = 0, maka berlaku
F = N Eo + We
atau

F
Eo

=N+

F
Eo

We
Eo

We
Eo

Plot
vs.
berupa garis
lurus dengan slope = 1 (sudut 45o) dan
perpotongan kurva dengan sumbu y
adalah N

Sudut = 45o

F/Eo

N
We/Eo

Material Balance
Persamaan MB Linier (6)

Jika plot tidak linear maka:


-

Dilakukan history matching yaitu mengubah-ubah parameter dalam persamaan


sampai diperoleh garis lurus.

Dengan demikian diperoleh model reservoir yang benar yang dapat digunakan
untuk prediksi di masa yang akan datang.

Material Balance
Persamaan MB Linier (7)
Contoh History Matching 1:
Gas cap drive reservoirs persamaan
material balance yang berlaku:
F = N (Eo + m Eg)

m terlalu kecil

m benar
Slope = N

F
Plot F vs. (Eo + m Eg) seharusnya berupa
garis lurus
Jika tidak, maka harga m tidak benar m
terlalu besar atau terlalu kecil

m terlalu besar

Eo + m Eg

Material Balance
Persamaan MB Linier (8)

Contoh History Matching 2:


Water drive reservoirs. Jika tidak ada gas
cap m = 0), kompresibilitas connate
water dan pori diabaikan, strong water
drive sehingga p = 0 Ef,w = 0, maka
berlaku:
F = N Eo + We

We terlalu kecil

45o
F/Eo

We terlalu besar

Efek dari We (yang tidak diketahui) akan


terlihat jika persamaan diubah menjadi:

F
Eo

=N+

F
Eo

We
Eo

We
Eo

Jika plot
vs.
tidak berbentuk
garis lurus, maka We harganya tidak benar.

We benar

N
We/Eo

Contoh 6: Melacak Reservoir Melalui Tekanan Gelembung


Dari sejarah produksi diketahui bahwa reservoir berikut pada awalnya berupa undersaturated
pada tekanan 2925 psia. Tekanan gelembung telah diukur sama dengan 2100 psia. Hitung
IOIP dan bandingkan hasilnya jika perhitungan IOIP tersebut dilakukan di atas dan di bawah
tekanan gelembung. Haruskah keduanya sama?
Data produksi, tekanan, dan PVT diketahui sebagai berikut:

p
(psia)
2925
2600
2400
pb=2100
1800
1500
1200
1000

Np
(MMSTB)
0
1.380
2.360
3.445
7.240
12.029
15.321
16.924

Gp
(BSCF)
0
1.489
3.028
4.616
10.832
24.049
40.203
52.073

Bo
(rb/STB)
1.430
1.447
1.463
1.480
1.468
1.440
1.399
1.360

Bg
(rb/SCF)

Rs
(SCF/STB)
1340
1340
1340
1340
1280
1150
985
869

0.00128
0.00152
0.00185
0.00237
0.00289

Sor = 0.38, Bw = 1.07 rb/STB, cw = 3.3x10-6 psi-1, cf = 4x10-6 psi-1. Isi awal minyak di tempat,
IOIP, dihitung dengan metode volumetrik = 100x106 STB, = 0.24, Swi = 0.15.
Penyelesaian:
Untuk persoalan ini, perhitungan dilakukan pada dua periode produksi, di atas tekanan
gelembung sebagai undersaturated reservoir dan di bawah tekanan gelembung sebagai
saturated reservoir.
(a) Menggunakan sejarah produksi undersaturated
Untuk periode ini gunakan persamaan material balance untuk reservoir minyak tanpa gas cap
(undersaturated) dan bersifat volumetric, yaitu:

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi

(B o B oi) (R soi R so) B g

B oi

S c cf
( wc w
) p
(1 S wc )

Free gas tidak muncul dari larutan dan gunakan Swi sehingga diperoleh:

B o B oi B oi (

N p Bo = N

S wi c w c f
)p
(1 S wi )

Mengikuti metode Havlena-Odeh, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai


F = N (Eo + Ef,w)

dimana
F = Np Bo

B o B oi B oi (

Eo + Ef,w =

S wi c w c f
)p
(1 S wi )

Dari data produksi, tekanan, dan PVT di atas diperoleh harga F dan Eo sebagai berikut:
p
(psia)
2925
2600
2400
pb=2100

F
(MMRB)
1.997
3.306
5.099

Eo + Ef,w
(RB/STB)
0.020
0.037
0.056

Plot F vs. (Eo + Ef,w) diperoleh sebagai berikut:

Kemiringan kurva = N = 91.6 MMSTB


(b) Menggunakan sejarah produksi saturated
Untuk periode ini gunakan persamaan material balance untuk reservoir minyak saturated
tanpa gas cap dan tanpa influx. Jika kompresibilitas air dan pori dibaikan maka:

[( B o B oi) (R soi R so) B g ]


Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N

WpBw

atau

[( B o B oi) (R soi R so) B g ]


Np Bo + (Gp NpRso) Bg + WpBw = N
dimana Gp = NpRp.

Mengikuti metode Havlena-Odeh, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai


F = N(Eo + Eg)
dimana
F = NpBo + (Gp NpRso) Bg + WpBw

( B o B oi) (R soi R so) B g


Eo + Eg =
Dari data produksi, tekanan, dan PVT di atas diperoleh harga F dan Eo sebagai berikut:

p
(psia)
pb=2100
1800
1500
1200
1000

Np
(MMSTB)
0
3.795
8.584
11.876
13.479

Gp
(BSCF)
0
6.216
19.433
35.587
47.457

F
(MMRB)
7.6
30.0
73.3
122.0

Eo + Eg
(RB/STB)
0.08
0.31
0.76
1.27

Plot F vs. (Eo + Eg) diperoleh sebagai berikut:

Kemiringan kurva = N = 96.2 MMSTB


Bahan diskusi:
1.

Mengapa harga estimasi dari kedua pendekatan di atas berbeda. Haruskan


demikian?

2.

Mengapa untuk kasus saturated efek kompresibilitas air dan pori diabaikan?
Haruskah tidak demikian?

Contoh 7: Ukuran Gas Cap vs. Harga IOIP

Contoh ini diambil dari Exercise 3.4 Dake, hal. 90. Suatu reservoir yang mempunyai gas cap
diperkirakan mempunyai volume awal minyak yang dihitung dengan metode volumetrik
sebesar N = 115x106 STB. Data tekanan, produksi, dan PVT ditunjukkan pada tabel berikut.
Tekanan awal sama dengan tekanan gelembung = 3330 psia. Berdasarkan informasi
geologist, ukuran gas cap diperkirakan sebesar m = 0.4. Apakah angka ini sesuai dengan data
sejarah produksi? Jika tidak, berapakah harga m yang benar?

p
(psia)

Np
(MMSTB)

3330
3150
3000
2850
2700
2550
2400

3.295
5.903
8.852
11.503
14.513
17.730

Rp
(SCF/STB
)
1050
1060
1160
1235
1265
1300

Bo
(rb/STB)

Bg
(rb/SCF)

Rs
(SCF/STB)

1.2511
1.2353
1.2222
1.2122
1.2022
1.1922
1.1822

0.00087
0.00092
0.00096
0.00101
0.00107
0.00113
0.00120

510
477
450
425
401
375
352

Penyelesaian:
Untuk soal ini gunakan persamaan material balance untuk saturated oil reservoir yang
mempunyai gas cap. Jika kompresibilitas air dan pori dibaikan dan tidak ada water influx
maka:
(B o B oi) (R soi R so) B g

Bg

B oi

B gi

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi [

+m(

atau

( B o B oi) (R soi R so) B g


Np [Bo + (Rp Rso) Bg] + WpBw = N [
Bg
B gi

+ m Boi (

1)]

Mengikuti metode Havlena-Odeh, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai


F = N(Eo + mEg)
dimana
F = Np [Bo + (Rp Rso) Bg] + WpBw
Eo = (Bo Boi) + (Rsoi + Rso) Bg

1)] WpBw

Bg
B gi

Eg = Boi (

- 1)

Seperti pada contoh-contoh terdahulu, berdasarkan data tekanan-produksi-PVT, diperoleh


harga-harga parameter F, Eo, dan Eg untuk persamaan garis lurus tersebut. Untuk kasus ini
digunakan beberapa harga m untuk menentukan apakah persamaan tersebut benar berbentuk
garis lurus. Harga m yang benar akan memberikan bentuk garis lurus. Sesuai contoh di dalam
Dake, hal. 92, harga m yang digunakan adalah 0.4, 0.5, dan 0.6.

p
(psia)
3330
3150
3000
2850
2700
2550
2400

F
(MMRB)
5.807
10.671
17.302
24.094
31.898
41.130

Eo
(RB/STB)
0.01456
0.02870
0.04695
0.06773
0.09365
0.12070

Eg
(RB/STB)
0.07190
0.12942
0.20133
0.28761
0.37389
0.47456

Eo + mEg (RB/STB)
m = 0.4
m = 0.5
m = 0.6
0.0433
0.0505
0.0577
0.0805
0.0934
0.1064
0.1275
0.1476
0.1677
0.1828
0.2115
0.2403
0.2432
0.2806
0.3180
0.3105
0.3580
0.4054

Plot F vs. (Eo + mEg) dapat dilihat berikut ini.

Pada gambar di atas, kurva dengan simbol lingkaran adalah untuk m = 0.4, simbol
segiempat untuk m = 0.5, dan simbol silang untuk m = 0.6. Sedangkan garis lurus diplot
dengan menggunakan data N = 115x106 STB sebagai slope. Terlihat bahwa seolah-olah harga
m = 0.5 adalah yang benar. Tapi ingat, garis lurus tersebut dibuat dengan menggunakan data

N yang diberikan. Jika tidak maka bisa saja ketiga kurva di atas diambil sebagai garis lurus
dan akibatnya akan diperoleh tiga harga N yang berbeda. Dalam hal ini akan diperoleh:
N = 132x106 STB jika m = 0.4
N = 114x106 STB jika m = 0.5
N = 101x106 STB jika m = 0.6
Dengan demikian, dalam menggunakan persamaan di atas ada ketidakpastian dalam harga m
dan N. Untuk itu, seperti disarankan oleh Havlena-Odeh, maka persamaan garis lurus di atas
diubah bentuknya menjadi:
F
Eo

N mN

Eg
Eo

dengan data yang terhitung seperti ditunjukkan tabel berikut:

p
(psia)
3330
3150
3000
2850
2700
2550
2400

F/Eo
(MMSTB)
398.8
371.8
368.5
355.7
340.6
340.8

Eg/Eo
4.938
4.509
4.288
4.246
3.992
3.932

Plot F/Eo vs. Eg/Eo ditunjukkan berikut ini.

Menurut Dake, persamaan garis untuk kurva garis lurus pada gambar di atas adalah:

F
Eo

108.9x 10 6 58.8x 10 6

Eg
Eo

sehingga N = 108.9x106 dan m = 0.539.


Contoh 8: Menghitung IOIP dan IGIP Untuk Gas Cap Reservoir
Contoh ini diambil dari Problem 6.12 Craft and Hawkins, hal. 208. Untuk data produksi
kumulatif minyak, gas-oil ratio, beserta dengan data PVT sebagai fungsi dari tekanan yang
telah diberikan pada Contoh 7 di atas, hitung IOIP dan IGIP (masing-masing untuk free dan
solution gas).
Penyelesaian:
Dalam menyelesaikan soal ini akan ditunjukkan penggunaan persamaan material balance
yang ditulis dalam bentuk lain. Dalam hal ini adalah perumusan persamaan material balance
umum dengan menggunakan variabel faktor volume formasi dua fasa, B t. Telah diketahui
bahwa dalam banyak kasus lebih mudah menggunakan formulasi persamaan material balance
dengan menggunakan Bt dibandingkan dengan Bo. Bt didefinisikan sebagai volume dalam
barrels pada suatu tekanan dan temperatur reservoir tertentu yang akan terisi oleh satu stock
tank barrel plus gas terlarut initial yang menyertainya. Dengan kata lain, volume tersebut
termasuk volume liquid, Bo, plus perbedaan volume antara initial solution GOR, R soi, dan
solution GOR pada tekanan tertentu, Rso. Jika Bg adalah faktor volume formasi gas dalam
barrels per standard cubic foot dari solution gas, maka faktor volume formasi dua fasa, B t,
adalah:
Bt = Bo + Bg(Rsoi Rso)
Di atas tekanan gelembung maka Rsoi = Rso sehingga faktor volume formasi dua fasa, Bt, sama
dengan faktor volume formasi liquid, Bo. Di bawah tekanan gelembung, jika faktor volume
formasi liquid, Bo, menurun dengan menurunnya tekanan, faktor volume formasi dua fasa, B t,
meningkat dengan menurunnya tekanan karena gas yang semula terlarut kemudian keluar dan
yang keluar tersebut (sekarang menjadi free gas) berekspansi terus.
Dengan menggunakan
Boi = Bti
dan definisi Bt di atas, maka persamaan umum material balance yang telah dijelaskan di atas,
yaitu

(B o B oi) (R soi R so) B g

B oi

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = N Boi

Bg
B gi

+m(

+ (1 + m)

S c cf
( wc w
)p
(1 S wc )

1)

+ (We WpBw)

dapat dituliskan kembali dengan menyelesaikan ruas kanan sebagai berikut:


Bg
B gi

Np [Bo + (Rp Rso) Bg] = NBoi + N[Bo + (Rsoi-Rso)Bg]+ mNBoi(

+ (1 + m)NBoi

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

1)

+ We WpBw

dan kemudian menyelesaikan ruas kiri dengan menambahkan dan mengurangkan N pRsoiBg
sebagai berikut:
NpBo + NpRpBg NpRsoBg + NpRsoiBg NpRsoiBg = NBoi + N[Bo + (Rsoi-Rso)Bg]+
Bg
B gi

mNBoi(

1) + (1 + m)NBoi

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

+ We WpBw

maka dengan mengelompokkan suku sejenis dan menggunakan definisi di atas diperoleh
persamaan umum material balance dengan menggunakan Bt.
Bg
B gi

Np [Bt + (Rp Rsoi) Bg] = N(Bt Bti) + mNBti(

+ (1 + m)NBti

1)

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

+ We WpBw

Atau dapat pula ditulis sebagai berikut


Bg
B gi

N(Bti Bt) + Np [Bt + (Rp Rsoi) Bg] + mNBti(1

+ (1 + m)NBti

) = We WpBw

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

Dengan mengatur suku-suku pada ruas kiri dan kanan, persamaan tersebut juga dapat ditulis
dalam bentuk sebagai berikut:

Np [Bt + (Rp Rsoi) Bg] + WpBw = N[(Bt Bti) + (1 + m)Bti

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

m B ti
B gi

(Bg Bgi)] + We

Sehingga dengan mengikuti metode Havlena-Odeh dimana:


F = Np [Bt + (Rp Rsoi) Bg] + WpBw
yang merepresentasikan gross produksi dari reservoir (yaitu tidak memperhitungkan
pengembalian fluida sebagai fluida injeksi), dan masing-masing representasi untuk ekspansi
minyak, formasi dan air, serta ekspansi gas diberikan oleh:
Eo = Bt Bti

Ef,w =

S c c
( wc w f )p
(1 S wc )

Eg = Bg Bgi
maka persamaan berikut berlaku:
mN B ti

F = N Eo + N(1 + m) Bti Ef,w +

B gi

Eg + We

Oleh karena itu, untuk menyelesaikan contoh soal ini, digunakan persamaan berikut yang
diperoleh dengan anggapan ekspansi air dan pori diabaikan dan tidak ada water influx dan
selanjutnya dibagi dengan Eo:
F
Eo

mN B ti E g

B gi E o

Masing-masing harga parameter di atas ditunjukkan oleh tabel berikut:

p
(psia)
3330
3150
3000
2850

Bt
(RB/STB)
1.2511
1.2657
1.2798
1.2981

F
(x106)
0
5.807
10.67
17.30

Eo

Eg

0
0.0146
0.0287
0.0470

0
0.00005
0.00009
0.00014

F/Eo
(x106)
398
372
368

Eg/Eo
0.00342
0.00314
0.00298

2700
2550
2400

1.3188
1.3448
1.3718

24.09
31.90
41.13

0.0677
0.0937
0.1207

0.00020
0.00026
0.00033

356
340
341

0.00295
0.00277
0.00273

Plot F/Eo vs. Eg/Eo ditunjukkan di bawah ini. Selanjutnya terhadap data pada gambar tersebut,
dilakukan regresi linier dan diperoleh persamaan garis lurus sebagai berikut:
y = 109.15 + 8.4498x104x dengan R2 = 0.969
Oleh karena itu, diperoleh isi awal minyak di tempat, N, dan isi awal gas di tempat, G, serta
gas yang terlarut di dalam minyak mula-mula sebagai berikut:
N = titik potong dengan sumbu y = 109x106 STB
G = slope = 84.5x109 SCF
Solution gas = NRsoi = (109x106 STB)(510) = 55.6x109 SCF.

Material Balance
Metode Penentuan Recovery (1)
Metode Penentuan Recovery
1. Metode Muskat, untuk undersaturated dan volumetric reservoir dengan menghitung
So/p (yaitu dSo/dp)
2. Metode Tarner, untuk reservoir dengan kompresibilitas air dan batuan kecil dengan cara
trial and error untuk Np dan Gp dengan menggunakan estimasi Rp.
3. Metode Schilthuis, untuk undersaturated dan volumetric reservoir dengan cara trial and
error untuk Np dan Rp.

Material Balance
Metode Penentuan Recovery (1)
Asumsi yang digunakan dalam ketiga metode:
a. Sifat fisik minyak dan batuan dan tekanan seragam di seluruh reservoir
b. Gravity segregation diabaikan (tidak ada secondary gas cap)
c. Fasa minyak dan gas dalam keadaan setimbang
d. Mekanisme pelepasan gas dapat dinyatakan oleh parameter PVT
e. Water influx dan production diabaikan (volumetric reservoir)
f. Umumnya untuk volumetric dan undersaturated reservoir dan internal gas drive
(depletion).
1. Metode Muskat
Jika volume minyak sisa pada tekanan p dan waktu t adalah:
So V p

Nr =

Bo

maka:

d Nr
1 d So So d B o
Vp (

)
dp
B o dp B o 2 dp
Jika volume gas sisa pada kondisi yang sama adalah:
R so V p So
Bo

Sg V p
Bg

Gr =
Dimana suku pertama dan kedua pada ruas kanan adalah masing-masing gas in solution
dan free gas. Atau :
R so V p So
Bo

(1 So S w ) V p
Bg

Gr =
Maka
dGr
S d R so R so So d B o (1 So S w ) d B g 1 d So
R dS
V p [ so o o

]
dp
dp
B o dp B o dp
B g dp
B o 2 dp
Bg 2

Perlu dicatat di sini bahwa persamaan di atas diperoleh dengan menganggap Sw tidak
berubah terhadap p.

Kemudian producing GOR pada p dan t adalah:

d G r R so d So So d R so R so So d B o (1 So S w ) d B g 1 d So
dp B g dp
B o dp B o dp
B o 2 dp
Bg 2
dGr
dp
R

1 d So So d B o
d Nr d Nr

dp
B o dp B o 2 dp
Sedangkan producing gas merupakan gas yang diproduksikan di permukaan yang terdiri
dari free gas dan gas yang dilepaskan dari minyak (gas in solution). Oleh karenanya:
qg

R = Rso +

qo

dimana Rso adalah gas in solution dan qg/qo adalah free gas. Dengan menggunakan
Darcys law, maka diperoleh:
k rg o B o
k ro g B g

R = Rso +
Jadi
k rg o B o
k ro g B g

Rso +

R so d So So d R so R so So d B o (1 So S w ) d B g 1 d So

dp B g dp
B o dp B o dp
B o 2 dp
Bg 2
1 d So So d B o

B o dp B o 2 dp
Atau

So B g d R so So k rg o d B o (1 So S w ) d B g

dp
B o dp
B o k ro g dp
Bg
d So

dp
k rg o
1
k ro g
Jika

X(p) =

B g d R so
B o dp

1 o d Bo
B o g dp

Y(p) =
1 d Bg
B g dp

Z(p) =
Maka
S o X ( p) S o
S p [

k rg
k ro

Y(p) (1 So S w ) Z(p)

k rg o
k ro g

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menghitung So pada setiap p. Jika So diketahui
maka Np dapat dihitung dan juga producing GOR dapat dihitung.
Catatan:

So

oil sisa di reservoir


volume pori awal

1.

( N N p) B o
N B oi
1 S wi
( N N p) B o (1 S wi )
NB oi

atau

N p N[1 (

So B oi
)
]
1 S wi B o

d(

Bg
dp

2. Z (p) = -Bg

1
Bg
yaitu dari plot

vs P

2. Metode Tarner
Jika kompresibilitas air dan formasi (pori) diabaikan, maka persamaan umum material
balance dapat ditulis sebagai:

N p (B o R so B g ) G p B g ( W e W p)
m B oi
(B g B gi)
B o B oi (R soi R so) B g
B gi

Jika
n

B o R so B g
B o B oi (R soi R so) B g

m B oi
B gi

(B g B gi)

Bg
B o B oi (R soi R so) B g

m B oi
B gi

(B g B gi)

1
B o B oi (R soi R so) B g

m B oi
B gi

(B g B gi)

maka
N = Np n + Gp g (We-Wp) w
Untuk reservoir volumetric maka We = Wp = 0, sehingga
N = Np n + Gp g
Juka Np adalah jumlah minyak yang diproduksikan pada sebuah tekanan dari p j-1 ke pj,
maka:
N = (Np(j-1) + Np) nj + (Gp(j-1) + RaveNp) gj
Dimana

R j1 R j
Rave =

juga disebut

Sehingga
N N p( j 1) n G p( j 1) g
n g R

Np =
dan
Np(j) = Np(j-1) + Np

Selanjutnya, jika

np =

Np
N

gp = np Rp
Maka
1 n n g p g
n R g

n =
Prosedur Metode Tarner:
1.

Hitung n dan g pada tekanan pj

2.

Anggap suatu harga Rj dan hitung Rave atau

3.

Hitung Np

4.

Hitung Np(j)

5.

Hitung saturasi liquid, SLj

SLj = Swi + Soj


dimana

N pj
Soj = (1 Swi) (1 -

Bo
B oi

k rg

6. Tentukan

k ro

untuk SLj dari plot relative permeability

7. Hitung Rj dengan
k rg o B o
k ro g B g

Rj = Rso +
8. Bandingkan Rj dari Langkah 7 dengan Rj dari Langkah 2. Jika sama, maka Np dan Rj
sudah diperoleh. Jika tidak sama, maka gunakan Rj dari Langkah 7 dan kembali ke
Langkah 2.
3. Metode Schilthuis
Untuk reservoir yang bersifat volumetric (We = Wp = 0) dan undersaturated (m = 0) maka
persamaan umum material balance dapat ditulis sebagai berikut:

N p [B o B g (R p R so)]
B o B oi B g (R soi R so)

Jika kedua ruas dibagi N dan disusun:


Np
[B o B g (R p R so)]
N
1 0
B o B oi B g (R soi R so)

Semua parameter di atas dapat ditentukan di laboratorium kecuali Np dan Rp. Dalam hal
ini, N dihitung dengan cara lain. Maka N p dan Rp dapat ditentukan dengan cara coba-coba
(iteratif) dengan menganggap Np/N terlebih dahulu.

Tugas Latihan
Tinjau contoh-contoh soal dari referensi sebagai berikut:
1. Craft and Hawkins Ex. 3.3 hal 86 tentang material balance untuk gas reservoir.
2. Craft and Hawkins Ex. 9.1 hal 370 untuk penentuan recovery.
3. Dake: Ex. 3.4 hal. 90 untuk penentuan N dan m pada saturated reservoir.

Anda mungkin juga menyukai