RESERVOIR
BY
KARMILA
PERKIRAAN IGIP
IGIP adalah initial Gas In Place, yaitu isi gas awal yang
ada dalam reservoir.
B gi
Pa .Z i 2.3
Eg 1 1
B ga Pi .Z a
G p G x Eg 2.4
Dari persamaan diatas terlihat bahwa efisiensi perolehan hanya dipengaruhi oleh
tekanan Abandoment (Pab). Apabila tekanan abndoment dapat diperkirakan, maka
recoverable reserve atau jumlah cadangan gas dapat ditentukan.
Hal ini semua hanya dapat berlaku untuk reservoir gas dengan tipe tertutup
(volumetric) atau reservoir dengan mekanisme pendorong depletion
(pengembangan gas).
Untuk reservoir gas dengan mekanisme pendorongnya air (water drive reservoir),
recovery factornya adalah:
100 S gi .B ga S ga .B gi
2.5
E
Untuk gdepletion reservoir
S gi .atau
B gi volumetric Eg nya berkisar antar 80% - 90%,
sedangkan untuk reservoir dengan mekanisme pendorong strong water drive Eg-nya
berkisar antara 50% - 60% dan untuk weak water drive Eg-nya berkisar antara 70% -
80%.
Metode Material Balance
Dalam memperkirakan besarnya isi awal gas di tempat, metode
material balance ini didasarkan pada prinsip kestimbangan
materi.
Beberapa anggapan yang digunakan adalah:
• Reservoir dianggap berbentuk tanki dengan volume yang tetap.
• Perubahan tekanan yang terjadi disebarkan secara merata
keseluruh reservoir
• Tersedia data PVT yang dianggap mewakili kondisi reservoir ybs
• Tersedia juga data sejarah dan tekanan
• Selama penurunan tekanan, perubahan Swr dan Ф dapat
diabaikan.
Dengan menggunakan hukum konservasi massa terhadap reservoir gas,
kesetimbangan materi dan mol dalam reservoir dapat dituliskan :
mp = mi – m dan np = ni – n 2.6
Dimana subskrip p dan i masing – masing melambangkan cumulative
produksi gas dan isi awal gas ditempat. Untuk reservoir gas yang
volumenya tetap berlaku persamaan :
V = V1 – We + WpBw 2.7
Dimana :
V : Volume gas yang telah diproduksikan di reservoir, bbl
Vi : Volume gas awal ditempat pada tekanan Pi, bbl
We : Volume air yang merembes masuk dari aquifer ke reservoir,bbl
Wp : volume air yang terproduksi ke permukaan, bbl
Bw : Faktor volume formasi water (bbl / stb)
Berdasarkan hukum gas ;
P.V Didapat Pb .V atau Pi .Vi
n np ni 5,615
Z .R.T Z b .R.Tb Z i .R.Ti
Z b .Tb .Vi Pi P
G p 5,615 .2.9
Pb .T Zi Z
Dan
G B g B gi2.10
Gp
Bg
2.2.1. Metode Straight Line
Material Balance
Dimana :
Tf : Temperatur Formasi,
Pi : Tekanan awal reservoir
Tsc : Temperatur pada keadaan standar
Psc : Tekanan pada keadaan standar
Jadi denga membuat plot antara (P/Z) terhadap Gp akan didapat suatu garis lurus dengan
kemiringan ( Tf. Psc / Tsc.Bgi.G), seperti terllihat pada gambar K.
Harga 2.2 atau IGIP didapat dari titik perpotongan antara garis lurus dengan sumbu mendatar.
Pada metode diatas, dianggap tidak ada perembesan air dari aquifer
ke reservoir. Jika ada perembesan air, maka plot antara (P/Z) terhadap
Gp tidak lagi lurus tetapi akan menyimpang yang besarnya tergantung
dari kekuatan perembesan airnya (gambar 2.3). sedangkan
persamaan untuk menentukan IGIP diubah dengan mengikutsertakan
variable
G p .B g perembesan
W p .Bw air.
Q Persamaannya
D .P
adalah :
C
B g B gi Bg B gi G
yang berbentuk Y =C(X) + G 2.15
Dimana : We = C Σ QD .ΔP
C adalah konstanta perembesan air. Sehingga dengan membuat plot
antara [Gp.Bg + WpBw] / [Bg – Bgi] terhadap [C Σ QD.ΔP] / [Bg – Bgi],
seperti terlihat pada gambar M, akan didapat harga G atau IGIP dan
besarnya volume rembesan air, We.
CONTOH KASUS
1. Perkirakakn Isi Awal Gas ditempat (G) untuk reservoir dengan luas
3000 Acre, ketebalan 72 ft, porositas 25%, saturasi air 20%,
temperature reservoir 180oF, tekanan awal reservoir 2500 psia dan
factor deviasi gas 0,887.
Solusi :
Bgi = 0.00504 Z.T/P
= 0.00504 (0,887)(640)/(2500)
= 0,0011444 bbl/scf
Solusi :
Berdasarkan harga SG = 0,65 dan T = 165 oF didapat harga Z = 0,882 untuk P
= 3000 psia dan Z = 0,871 untuk P = 2900 psia.
Bgi = 0.00504 Z.T/P
= 0.00504 (0.882)(165 + 460) / (3000)
= 0.0009261 bbl/scf
Bga = 0.00504 Z.T/P
= 0.00504 (0.871)(165 + 460) / (2900)
= 0.0009461 bbl/scf
Maka Initial Gas in Place (G) adalah :
G
G p .B g
500.000.000. 0,0009461 23,65 x10 9 SCF
B g B gi 0,0009461 0,0009261
3. Tentukan Initial Gas in Place ( G) dari data brikut ini :
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
*
Solusi 2 :
cara lain untuk menentukan besarnya G adalah dengan menggunkan persamaan
2.14 yang diubah bentuk menjadi :
Pi 2.16
Zi
G xG p
Pi Z i P Z
1 2 3 4 5 6
Gp(MMSC P/Z G Gp* G* G [5] + 6,9
F) [Eq.2.16]
0.0 2740 - - - -
6.873 2458 66.8 0.0 - -
14.002 2058 56.3 7,129 43,8 50,7
23.687 1455 50.5 16,814 41,2 48,1
31.009 1025 49.5 24,136 41,4 48,3
36.207 717 49.0 29,334 41,4 48,3
4. Suatu reservoir gas memiliki data sebgai berikut :
Porositas, Ф = 0.13
Saturasi Awal, Sgi = 1 - Swi = 0,48
Permeabilitas batuan yang berisi gas. Kg = 9,0 md
Faktor volume formasi gas awal, Bgi = 0,00152bbl/scf
Specific Gravity gas, SG gas = 0,67
Luas reservoir, A = 1060 Acres
Ketebalan formasi, h = 54 ft
Temperatur Reservoir, Tr = 624oR
Temperatur rata – rata aliran ditubing, Tf = 576 oR
Tekanan pseudokritic, Ppc = 672 psia
Temperatur pseudokritic, Tpc = 365 oR
Kedalaman sumur, H = 5322 ft
Jari – jari sumur, Rw = 0,276 ft
Diametre dalam tubing, D = 2,5 inch
Tekanan Abandoment 280 Psia
Data Z Vs P,µg Vs P dan Bg Vs P dilihat digambar O dan P.
Data produksi dari reservoir tersebut adalah sebagai berikut :
Data produksi dari reservoir tersebut adalah sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6
Tahun P (psia) Bg Bg/(Bg-Bgi) Gp (109 SCF) G [4x5]
Jadi hasil perhitungan IGIP dengan menggunkan metode ini adalah dengan
mengambil harga rata – rata dari kolom [6] , sehingga didapat 14,2
MMMSCF.
3. Penentuan dengan metode (P/Z) Vs (Gp)
2000
1500
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
4. Penentuan dengan Metode Straight Line Material Balance.
1 2 3 4 5
8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
0 0 0 0 0 0 0 0
5. Suatu reservoir gas yang mengalami perembesan air memiliki data sbb:
Luas Reservoir, A = 8870 Acre
Ketebalan formasi, h = 32,5 ft
Porositas, Ф = 30,8 %
Saturasi air awal, Swi= 42,5 %
Faktor deviasi gas, Z = 1 (standar)
Data produksi dan faktor volume formasi adalah sebagai berikut :
2500
2000
1500
1000
500
0
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000
Menentukan perembesan air
Dengan anggapan bahwa IGIP adalah sebesar
yang didapat dari Volumetrik, maka kumulativ
perembesan air (We) pada tahun ke – 4 dapat
ditentukan yaitu :
We = Gp.Bg – G (Bg – Bgi)
= ( 20257 . 0,001244) – (337900)(0,001244 –
0,001172)
= 0,87 MMBBL
Perhitungan We untuk waktu berikutnya ditabelkan
Tahun Gp Bg Bg.Gp Bg-Bgi G(Bg-Bgi) We
0 0 1.172 0 0.000 0 0
4 20257 1.244 25.200 0.072 24.329 0.871
8 80134 1.496 119.880 0.324 109.480 10.401
12 135350 1.820 246.337 0.648 218.959 27.378
16 173300 2.187 379.007 1.015 342.969 36.039
20 205744 2.495 513.331 1.323 447.042 66.290
6. Suatu sumur telah dibor pada reservoir “STT – Migas”. Dari data
geologi menunjukkan bahwa reservoir ini memiliki ketebalan 42
ft porositas 23%, saturasi air awal 28%. Tekanan awal reservoir
adalah 2000 psia dengan temperature 175oF. setelah diproduksi
sebanyak 425 MMSCF dengan SG = 0,70 tekanannya turun
menjadi 1450 psia. Untuk keperluan pengembangan sumur
tentukan berapa luas reservoir tersebut.
Solusi :
Pada tekanan 2000 psia,didapat harga Z = 0,851 , pada tekanan
1450 psia harga Z = 0,869
Bgi = 0,00504 T.Z/P
= [(0,00504)(175 + 460)(0,851)] / (2000)
= 0,001362 bbl/scf
Bg 1450 = 0,00504 T.Z/P
= [(0,00504)(175 + 460)(0,869)] / (1450)
= 0,001918 bbl/scf
Dari persamaan 2.2 didapat persamaan sebagai berikut :
DELIVERABILITY
Suatu hubungan antara penurunan laju produksi
dengan tekanan reservoir, sebagai akibat
berlangsungnya proses depletion dari suatu
reservoir gas. Hubungan ini bersifat relative konstan
selama masa produksi berlangsung. Pada masa awal
dari tes penentuan deliverability ini sudah dikenal
persamaan empiris yang selaras dengan hasil
pengamatan. Persamaan ini menyatukan hubunga
antara Qsc dengan ΔP2 pada kondisi aliran stabil.
2.16
Dimana :
Qsc = Laju produksi pada kondisi standar
Pr = Tekanan reservoir rata- rata pada saat sumur ditutup
Pwf = Tekanan alir dasar sumur
C = Konstanta ( tergantung satuan Qsc dan P)
n = indeks water inersia turbulensi (berkisar antara 0,5 – 1,0)
2.18
Satuan ukuran lain yang digunakan dalam analisa
deliverability adalah Absolute Open Flow Potential (AOF).
Harga AOF Ini diperoleh bila kedalam persamaan 2.16
dimasukkan harga Pwf = 0, atau
2.19
Dimana Q1 < Q2 < Q3 < Q4 dan antara langkah 1 ke langkah berikutnya tidak perlu
dilakukan penutupan sumur. Berikut ini adlah gambaran skematis dari proyek
Back Pressure Test. Gambar U.
Lamanya waktu pencapaian stabil dipengaruhi oleh
permeabilitas batuan. Makin kecil permeabilitas batuan,
makin lama waktu yang diperlukan untuk mencapai
kondisi stabil. Ini dapat diperkirakan berdasarkan waktu
berlakunya aliran semi mantap, yaitu :
Berikut ini gambara skematis dari proses Isochronal Test 2 tingkat. Gambar Y.
Modified Isochronal Test
• Pada prinsipnya hampir sama dengan Isochronal Test
hanya saja disini,penutupan sumur tidak perlu sampai
tekanan stabil. Selain selang waktu penutupan dan
pembukaan sumur dibuat sama besar. Diagram tekanan
dan laju produksi dari test ini dapat dilihat pada gambar
berikut.
• Pengolahan datauntuk analisa deliverability metode ini
sama seperti metode Isochronal kecuali untuk harga Pr
diganti denga harga Pws, yaitu harga tekanan yang dibaca
pada akhir dan setiap masa penutupan sumur. Penabelan
hasil pengamatan ini adalah sebagai berikut :
Perencanaan Test
Perencanaan test selain memilih jenis tes yang cocok untuk kondisi reservoir,
juga didasarkan pada perkiraan waktu untuk mencapai kondisi stabil.
Semakin lama waktu untuk mencapai stabil, semakin tidak bagus karena
akan makin banyak produksi yang terganggu karena penutupan sumur.
Waktu stabil ini dihitung dengan persamaan berikut.
Dimana :
μ = Viscositas pada Pr, cp
ts = waktu untuk mencapai stabil, jam
k = permeabilitas., md
re = jari –jari daerah penyerapan, ft
waktu yang diperlukan untuk perambatan impuls sampai sejauh 100 ft (t100)
dihitung dengan persamaan.
Dimana :
μ = Viscositas pada tekanan rata – rata tubing, cp
k = Permeabilitas, md
h = tebal formasi produktif, ft
Vws = Volume tubing, ft3
Cws = Kompresibilitas fluida.
Dipilih yang lebih besar antara t100 dan tws kemudian
dipakai untuk menghitung waktu penutupan sumur (tp)
100.000 100
Log 10.000
9,8
(10 Psia)
4
1.000
0.100
1.000 10.000 100.000 1,000.000
Log Qsc
Log 50 = log C + n.log 100 x 104
Log 10 = log C + n .log 9,8x 104
100
log
10 10
MMPsia2
2,32
1
0.1
0.100 1.000 10.000 100.000 1,000.000
Log Qsc
Garis stabil berasal dari titik X yang ditarik sejajar dengan garis
(t= 12 jam). Jika garis stabil diekstrapolasi, maka dididapat
pasangan harga Qsc dan ΔP2. Untuk Qsc = 5 MMSCF/D, harga ΔP2
=10 MMPsi2 dan untuk Qsc = 1,0 MMSCF/D , harga ΔP2 = 2,32
MMPsi2 . sehingga harga n dapat ditentukan.
Log 5 = log C + n.log (10)
Log 1 = log C + n .log (2,32)
0.699 = 0 + (n .log 10 – log 2,32)
0,699 = n . (0,635)
n = 1,1007
10
0.1
0.100 1.000 10.000 100.000
Garis stabil berasal dari suatu titik yang ditarik sejajar dengan Garis
panduan. Jika garis stabil diekstrapolasi, maka didapat asangan
harga Qsc dan ΔP2 . Untuk Qsc = 6 MMSCF/D, harga ΔP2 = 1,0
MMPsi2 dan untuk Qsc = 2,2 MMSCF/D , harga ΔP2 = 0,18 MMPsi2 .
sehingga harga n dapat ditentukan.