TEKNIK RESEVOIR
A. Pendahuluan
Reservoir merupakan formasi batuan berpori (porous) dan tembus fluida (permeabel)
di bawah permukaan tanah pada kedalaman tertentu sebagai tempat terakumulasinya minyak
dan gas bumi. Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda
tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi
hidrokarbon didalamnya.
Di alam, sifat fisik dan kimia minyak bumiatau sering disebut sebagai crude oil yang
dihasilkan dari satu reservoir dengan reservoir lain pada umumnya tidaklah sama, karena
komponen hidrokarbon dalam minyak bumiberbeda atas komposisi hidrokarbon dan non-
hidrokarbon. Perbedaan komposisi akan menyebabkan perbedaan sifat fisik maupun kimia
minyak bumi.
Demikian pula halnya dengan gas bumi atau sering disebut sebagai Gas Alam. Gas ini
dapat terjadi dalam keadaan sendiri atau terdapat bersama-sama dengan minyak mentah.
Tujuan mengklasifikasi Minyak bumi atau crude oil adalah untuk memperkirakan
produk-produk yang dihasilkan serta untuk menentukan harga untuk keperluan ekspor.
Komponen hidrokarbon minyak bumi dibedakan atas struktur hidrokarbon dan non-
hidrokarbon. Perbedaan komposisi akan menyebabkan perbedaan sifat fisik maupun kimia
minyak bumi.
Secara umum, Klasifikasi Minyak Bumi dapat dibedakan atas :
B.1.1. Klasifikasi Berdasarkan Specific Gravity (SG) 60/60 oF atau API Gravity
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi adalah banyaknya fraksi ringan
dinyatakan dalam % volume yang terkandung dalam minyak bumi itu yang diperoleh dari
hasil distilasi sampai 300 oC.
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi yang dinyatakan dalam % berat
a. SG 60/60 oF dari fraksi 250 – 275 oC menunjukkan sifat kimia fraksi ringan
b. SG 60/60 oF dari fraksi 275 – 300 oC menunjukkan sifat kimia fraksi Berat
c. Sifat-sifat tersebut tergambar sebagai sifat komponen hidrokarbon, yaitu : parafin,
naften, aromatik, atau bahkan kebanyakan adalah campuran diantara komponen-
komponen tersebut
d. Dilakukan mula-mula pada tekanan atmosfer dan kemudian pada tekanan absolut 40
mmHg.
a. Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah dengan mengukur SG 60/60
oF dan viskositas minyak bumi
b. VGC dirumuskan sbb :
VGC = 10 G – 1,0752 log (V-38) / 1 – log (V-38)
Dimana : G = Spesific Gravity 60/60oF V = Viscosity
Adanya tekanan reservoir diakibatkan oleh tekanan overbourden batuan yang berada
di atas lapisan reservoir. Pada kondisi awal, tekanan reservoir pada suatu kedalaman sama
dengan tekanan hidrostatik yang diakibatkan oleh tinggi kolom air formasi yang mengandung
garam sebesar 55.000 ppm atau gradient tekanan air formasi sebesar 0.45 psi/ft disebut
normal gradient.
Adanya peristiwa geologi, yaitu sesar (patahan) pada reservoir akan menyebabkan
gradient tekanan reservoir pada kondisi awal tidak sama dengan 0.45 psi/ft. Pada sesar naik,
lapisan yang terangkat gradient tekanannya menjadi lebih besar dari 0.45 psi/ft disebut
abnormal gradient.
Lapisan yang mengalami penurunan gradient tekanannya menjadi lebih kecil dari 0.45
psi/ft disebut subnormal gradient.
Pada kondisi awal tekanan reservoir pada suatu lapisan / formasi produktif dinyatakan
dengan rumus:
Pr = G x TVD
dimana :
Pr = tekanan reservoir (psi)
G = gradient tekanan (psi/ft)
TVD = kedalaman tegak lapisan (ft)
Berdasarkan hasil penyelidikan, besarnya tekanan reservoir mengikuti suatu
hubungan yang linier dengan kedalaman reservoir tersebut.Hal ini diinterpretasikan sebagai
akibat dari penyingkapan perluasan formasi batuan reservoir tersebut ke permukaan, sehingga
reservoir menerima tekanan hidrostatis fluida pengisi formasi.Berdasarkan ketentuan ini,
maka pada umumnya gradient tekanan berkisar antara 0,435 psi/ft.
Dengan adanya tekanan overburden dari batuan di atasnya, gradient tekanan dapat
lebih besar dari harga tersebut di atas, hal ini tergantung pada kedalaman reservoir. Dengan
adanya kebocoran gas sebelum/selama umur geologi migrasi minyak, dapat mengakibatkan
tekanan reservoir akan lebih rendah.
Berikut ini gambaran hubungan antara tekanan overburden dan tekanan kolom fluida
pada sistem reservoir:
Dalam teknik reservoir temperatur reservoir dianggap konstan (tidak berubah), adanya
temperatur di reservoir disebabkan oleh gradient temperature panas bumi (gradient
geothermal) sebesar 2° F/100ft.
Besarnya tekanan dan temperature reservoir sangat berpengaruh terhadap sifat fisik
fluida reservoir seperti derajat API, fasa fluida ke larutan gas dalam minyak dll.
Tr = ( Gt x TVD ) + T
dimana :
Tr = temperature reservoir (° F)
Gt = gradient temperature ( 2° F / 100 ft)
TVD = kedalaman tegak lapisan (ft)
T = Temperatur permukaan (° F)
D. Sifat Fisik Fluida Reservoir.
Karakteristik-karakteristik fluida hidrokarbon yang berhubungan dengan sifat fisis,
dinyatakan dalam berbagai besaran :
Bg = 0,00504Zo To bbl/Scf
Po
Dimana :
Bg = Faktor volume formasi gas, bbl/Scf
Po = Tekanan reservoir l , psia
To = Temperatur reservoir, oF
Zo = kompresibilitas
Rs merupakan fungsi dari tekanan, untuk minyak mentah yang jenuh, penurunan
tekanan akan nengakibatkan kelarutan gas menurun karena gas yang semula larut dalam
minyak mentah pada tekanan yang lebih rendah. Untuk minyak mentah yang tak jenuh,
penurunan tekanan sampai tekanan gelembung, tidak akan menurunkan kelarutan gas, tetapi
setelah melewati tekanan gelembung, penurunan tekanan mengakibatkan menurunnya
kelarutan gas.
Gambar. 2 : Pengaruh Tekanan P terhadap Rs
Faktor volume formasi dwi-fasa (Bt) didefinisikan sebagai volume yang ditempati
oleh minyak sebanyak satu barrel tangki pengumpul ditambah dengan gas bebas yang semula
larut dalam sejumlah minyak tersebut. Harga Bt dapat ditentukan dan karakteristik cairan
reservoir yang disebutkan terdahulu, yang digambarkan sebagai :
D.5 Viskositas (μ)
Viskositas suatu cairan adalah suatu ukuran tentang besarnya keengganan cairan itu
untuk mengalir. Viskositas didefinisikan sebagai besarnya gaya yang harus bekerja pada satu
satuan luas bidang horizontal yang terpisah sejauh satu satuan jarak dan suatu bidang
horizontal lain, agar relatip terhadap bidang kedua ini, bidang pertama bergerak sebesar satu
satuan kecepatan. Diantara kedua bidang horizontal inii terdapat cairan yang dimaksud.
Viskositas akan naik dengan naiknya tekanan, dimana tekanan tersebut semata-mata untuk
pemanfaatan cairan.
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan Hidrogen (H)
serta komponen ikutan seperti belerang (H2S), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Karbon
Dioksida (CO2), serta logam (Fe, Ni, Co, Cd dll).
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam
2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. . Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
Komponen utama hidrokarbon dalam suatu reservoir minyak bumi secara umum
dapat dibagi dalam 4 (empat) golongan menurut struktur dari molekul-molekulnya, yaitu :
Golongan ini merupakan senyawa alifatik jenuh yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai
C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Golongan ini mempunyai rumus
umum CnH2n+2 Nama dari deretan paraffin sesuai sistim Jenewa diakhiri dengan akhiran “
ana “.
Parafin digolongkan pada hidrokarbon jenuh karena untuk mengikat tiap dua atom C
yang berdekatan pada rangkaian terbuka diperlukan satu valensi dari masing-masing
atom.Disamping valensi untuk mengikat atom C yang berdekatan valensi lainnya juga untuk
mengikat H yang tersedia.Jadi hidrokarbon dikatakan jenuh, apabila tiap valensi yang ada
digunakan untuk mengikat atom C lainnya maupun atom H.
Sifat-sifat :
a. Stabil pada suhu biasa, tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat dan asam sulfat
berasap, larutan alkali pekat, asam nitrat maupun oksidator kuat seperti asam kromat,
kecuali mempunyai atom karbon tersier.
b. Bereaksi lambat dengan klor dengan bantuan sinar matahari, bereaksi dengan klor dan
brom kalau ada katalis
c. C1-C4 : berupa gas pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, metana dan etana (LNG),
propana dan butan (LPG),
d. C5-C16 : berupa cairan pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, nafta, kerosin, bensin,
solar, minyak diesel danminyak bakar.
e. C16 : berupa padatan, malam paraffin
Isomer
Dijumpai hidrokarbon dengan rumus molekul yang sama akan tetapi rumus
bangunnya yang berbeda. Keadaan semacam ini yang disebut sebagai “ Isomer “. Isomer
hidrokarbon biasanya menunjukkan sifat fisika dan kimia yang berbeda. Contoh : Butana
mempunyai rumus molekul C4H10 , tetapi bisa dibuat dua macam rumus bangun yang
berbeda, yaitu :
CH3CH2CH2CH3 yang disebut sebagai normal-butana, dan CH3 CH CH3 disebut
sebagai iso-butana I CH3
Golongan ini merupakan senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap
dua atau rangkap tigauntuk mengikat dua atom C yang berdekatan. Oleh karena valensi yang
semula tersedia untuk mengikat atom H telah digunakan untuk mengikat atom C yang
berdekatan dengan jalan ikatan rangkap (ganda) maupun tiga yang mengikat dua atom C,
maka hidrokarbon ini disebut sebagai hidrokarbon tak jenuh. Golongan hidrokarbon tak
jenuh berupa deretan Olefin, Diolefin dan Asetilen.
a. Deretan Olefin
Deretan ini mempunyai rumus umumCnH2n . Karakteristiknya adalah bahwa dalam
molekulnya terdapat satu ikatan rangkap . Pemberian nama deretan Olefin atau sering
disebut juga Monoolefin menurut sistim Jenewa dilakukan sama dengan deretan paraffin,
diakhiri dengan “ ena “
c. Deretan Asetilen
Rumus umum adalah CnH2n-2 seperti deretan diolefin.Karakteristik dari deretan ini
adalah bahwa dalam tiap molekul terdapat ikatan rangkap tiga yang mengikat dua atom C
berdekatan. Pemberian nama sistim Jenewa adalah dengan memberi akhiran “ una “.
Contoh :
Propuna
Sifat-sifat :
a. Senyawa HC tidak jenuh rumus umum CnH2n-2.
b. Merupakan senyawa hidrokarbon yang tidakjenuh dengan dua buah ikatan rangkap.
c. Monoolefin tidak terdapat dalam minyak mentah,tetapi terbentuk dalam distilasi
minyak mentahdan terbentuk dalam proses rengkahan.
d. Bersifat reaktif, tidak stabil, dan cenderungberpolimerisasi dan membentuk damar.
Golongan ini termasuk hidrokarbon jenuh tetapi rantai karbonnya merupakan rantai
tertutup atau alisiklik.Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawakarbon alifatik yang
membentuk rantai tertutup.Oleh karena itu diberi nama juga golongan Sikloparafin, karena
sifat-sifatnya mirip dengan paraffin. Rumus umum adalah CnH2n. Pemberian nama adalah
seperti pada paraffin, yaitu sesuai dengan banyaknya atom C dalam rangkaian tertutup,
dengan tambahan awalan “siklo”. Siklopropana, Siklobutana dst.
Contoh :
Siklobutana
siklooktana
Sifat-sifat :
a. Memiliki sifat seperti senyawa HC parafin dan mempunyai struktur molekul siklis,
disebut sikloparafin.
b. Terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan sikloheksan, yang terdapat dalam
fraksi nafta dan fraksi minyak bumi dengan titik didih lebih tinggi.
c. Selain senyawa naften sederhana, dalamminyak bumi khususnya dalam
fraksiberatnya, juga terdapat senyawa naftenpolisiklis, seperti dekalin
ataudehidronaftalen
Sifat-sifat :
a. sangat reaktif. Mudah dioksidasi menjadi asam. Dapat mengalami reaksi adisi dan
reaksi subtitusi tergantung pada kondisi reaksi.
b. Hanya sedikit sekali minyak mentah yang mengandung senyawa aromat dengan titik
rendah.
c. Diberikan nama Aromatik karena deretan ini memberikan bau wangi.
d. Minyak mentah dari Sumatera dan Kalimantan ada yang mengandung senayawa
aromat tinggi.
e. Senyawa yang ada : benzen, naftalen dan antrasen.
Benzene merupakan zat cair tidak berwarna dan mendidih pada temperature 176oF
Walaupun senyawa hidrokarbon yang menyusunminyak bumi hanyalah senyawa hidrokarbon
parafin,naften dan aromat, namun demikian, minyak bumiadalah sangat kompleks sekali.Hal
ini disebabkankarena senyawa-senyawa tersebut disamping berupasenyawa murni, juga dapat
berupa gabungan antarasenyawa HC parafin-naften, parafin-aromat, naftennaften(polinaften),
naften-aromat, aromat-aromat(poliaromat), dan parafin-naften-aromat dankemungkinan
kombinasi lainnya.
F. Jenis-jenis Reservoir.
1. Berdasar Geologi
a. Reservoir Struktur
b. Reservoir Stratigrafi
c. Reservoir Kombinasi
c. Resevoir Kombinasi
Reservoir Kombinasi : Reservoir yang terbentuk secara kombinasi antara stratigrafi
dan struktur.
Contoh : Ketidakselarasan / Unconformity
a. Oil-Water System
b. Gas-Water System c. Gas-Oil-Water System
Gambar. 5 : Macam-macam Reservoir berdasarkan jenis fluidanya
RF : 5% - 20%
Aliran Linier
Dalam sistim aliran linier, dianggap bahwa penampang adalah
tetap.Untuk zat cair yang mengalir melalui sistim linier, q bukanlah fungsi
dari tekanan, sehingga.
q =k A (P1-P2) / μ L
Aliran Radial
Konsep aliran fluida didalam reservoir dengan sistim aliran radial akan
lebih mirip dengan kondisi nyata di alam. Aliran fluida dalam reservoir
menuju ke dasar sumur lebih mudah dipahami dengan menggunakan konsep
ini. Dalam Gbr. 16 merupakan contoh konsep aliran fluida sistim radial yang
akan diterangkan lebih lanjut. Apabila re dan rwmasing-masing adalah jari-
jari batas luar dan jari-jari sumur; pe dan pw masing-masing adalah tekanan
pada batas luar pengurasan dan tekanan pada sumur; h adalah tinggi sistim
(tebal lapisan produksi), maka dengan mendasarkan suatu rumus silinder
dengan jari-jari “x” dan tebal dx, maka :
q = 2x h kdp / μ dx
selanjutnya penyederhanaan dari persamaan diatas untuk suatu aliran
fluida hidrokarbon adalah :
qm = 2 k h (pe - pw) bpd / μ ln re / rw
dimana, qm adalah volume cairan yang mengalir tiap detik yang diukur pada
tekanan rata-rata ( pe+ pw)/2. Atau,
q = 7,07 k h (pe – pw) / μ ln re / rw
dimana :
q : volume aliran fluida , barrel/day
h : ketebalan lapisan , feet
re : jari-jari pengurasan , feet
rw : jari-jari sumur, feet
pe : tekanan batas pengurasan, psi
pw : tekanan sumur, psi
k : permeabilita , darcy
μ : viskosita , centipoise(cp)
Tahap awal penerapan regresi linier dalam metode decline curve agar didapatkan hasil
yang akurat adalah melakukan pemilihan data produksi yang menunjukkan adanya penurunan
yang linier pada kurun waktu yang cukup lama. Metoda decline curve dapat diterapkan
apabila pada kurun waktu tertentu terjadi penurunan produksi terhadap waktu yang relatif
konstan (secara linier) yang artinya penurunan produksi pada lapangan tersebut secara umum
terjadi akibat pengaruh penurunan tekanan reservoir saja.
Uji statistik dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis decline curve yang paling
cocok untuk diterapkan di masing-masing blok pada lapangan yang akan dikaji, sehingga
didapatkan bentuk persamaan regresi yang sesuai untuk menentukan cadangan minyak
(ultimate recovery), dan umur produksi (life time production). Parameter uji statistik yang
digunakan terdiri atas koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R2), dan standar deviasi
(SD). Apabila garis regresi yang terbaik untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka
derajat hubungannya akan dinyatakan dengan koefisien korelasi ini (R). Nilai koefisien
determinasi (R2) ini juga merupakan nilai sampai sejauh mana hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas tersebut sedangkan standar deviasi adalah besarnya
penyimpangan hasil model matematika terhadap nilai yang sebenarnya.
Decline curve dipilih berdasarkan nilai standar deviasi (SD) yang paling kecil dan nilai
koefisien determinasi (R2) yang paling besar, sedangkan koefisien korelasi menunjukkan
koefisiean arah regresi linier dari masing-masing persamaan regresi untuk masing-masing
Blok karena jika grafik mengalami penurunan maka nilai koefisien korelasi (R) akan bernilai
negatif.
Pada data produksi yang telah dipilih tentunya nilai koefisien korelasi bernilai negatif karena
data yang dipilih adalah data penurunan produksi, akan tetapi untuk persamaan dengan
variabel Qo dan Np pada ke empat Blok diperoleh nilai R2 yang paling besar pada jenis
exponential decline namun dengan nilai SD yang terlalu besar sehingga persamaan yang
dipilih adalah persamaan pada jenis harmonic decline dengan nilai SD paling kecil dan nilai
R2 yang cukup besar.
Bentuk kurva hubungan laju produksi (Qo) dan waktu produksi (t), dimana nilai koefisien
determinasi (R2) sudah memenuhi persyaratan sehingga diperoleh grafik penurunan produksi
secara linier dapat dilihat pada gambar dibawah.
Qg Vs Gp
60000
50000
30000
20000
10000
0
0 50 100 150 200
WAKTU , BULAN
Qg Vs T
30000
25000
LAJU PRODUKSI , Bopd
20000
5000
0
0 50 100 150 200
WAKTU , BULAN
Qg Vs Np
30000
25000
LAJU PRODUKSI , Bopd
20000
15000
y = -0.3496x + 158681
10000 R² = 0.9639
5000
0
380000 385000 390000 395000 400000 405000 410000 415000
WAKTU , BULAN
Grafik di gambar 2.2 merupakan hasil eliminasi data yang sudah memenuhi syarat standar
deviasi dibawah 5% dan koefisien determinasi diatas 0,85. Data awal sebelum dilakukan
eliminasi data dapat dilihat di lampiran 1, data setelah dilakukan eliminasi dapat dilihat di
lampiran 2. Hasil uji analisa dapat dilihat di tabel 2.1 dibawah ini :
In Qo = 7,2575 - 1,397219945 In T
In Gp = 7,3578 - 0,0000077In Qo
Selanjutnya perhitungan untuk menentukan cadangan gas dan sisa cadangan dengan
memasukkan nilai economy limit adalah (5000 MSCF/D) sebagai Qo. Economy limit ini
adalah batas dimana laj produksi gas yang dihasilkan akan memberikan penghasilan yang
besarnya cukup untuk menutupi biaya operasional yang dikeluarkan untuk segala keperluan
sumur atau lapangan di tempat dilakukannya penelitian (Lampiran 4.)
= 484.171 MMSCFD
ΔRR = RR – Gp
= 411.565 – 484.171
= 72.606 MMSCFD
BAB III
KESIMPULAN
1. Jumlah cadangan gas (ultimate recovery) yang dihasilkan dari pembahasan di atas adalah
sebesar 484.171 MMSCFD
2. Sisa umur produksi yang didapatkan dari hasil pembahasan di atas adalah 193 bulan.
3. Sisa cadangan gas yang dihasilkan dari pembahasan di atas adalah sebesar 72.606
MMSCFD.
LAMPIRAN A
Tabel A.1. Data Produksi Gas Lapangan TP (1 Januari 2016 – 1 April 2019)
No Waktu T Qg NP
Tahun
bulan
Prod. mscf/d mmscf
1 01/01/2006 1 51926 261325
2 01/02/2006 2 46813 262682
3 01/03/2006 3 37598 263845
4 01/04/2006 4 44950 265196
5 01/05/2006 5 46635 266642
6 01/06/2006 6 45785 268015
7 01/07/2006 7 48506 269519
8 01/08/2006 8 44123 270887
9 01/09/2006 9 46801 272291
10 01/10/2006 10 46988 273748
11 01/11/2006 11 48982 275217
12 01/12/2006 12 50005 276767
13 01/01/2007 13 47237 278231
14 01/02/2007 14 46770 279541
15 01/03/2007 15 45048 280938
16 01/04/2007 16 43965 282257
17 01/05/2007 17 41376 283539
18 01/06/2007 18 42214 284806
19 01/07/2007 19 43470 286153
20 01/08/2007 20 37587 287318
21 01/09/2007 21 37063 288430
22 01/10/2007 22 37936 289606
23 01/11/2007 23 31616 290555
24 01/12/2007 24 38386 291745
25 01/01/2008 25 36846 292887
26 01/02/2008 26 37779 294182
27 01/03/2008 27 34764 295225
28 01/04/2008 28 36704 296362
29 01/05/2008 29 36030 297443
30 01/06/2008 30 35375 298540
31 01/07/2008 31 35251 299633
32 01/08/2008 32 29602 300521
33 01/09/2008 33 33002 301544
34 01/10/2008 34 35178 302599
35 01/11/2008 35 36786 303739
36 01/12/2008 36 36415 304868
37 01/01/2009 37 32758 305786
38 01/02/2009 38 33284 306817
39 01/03/2009 39 35358 307878
40 01/04/2009 40 36178 308999
41 01/05/2009 41 35331 310060
42 01/06/2009 42 29388 310971
43 01/07/2009 43 32423 311976
44 01/08/2009 44 40361 313187
45 01/09/2009 45 34968 314271
46 01/10/2009 46 44263 315599
47 01/11/2009 47 38588 316795
48 01/12/2009 48 43603 318146
49 01/01/2010 49 43371 319404
50 01/02/2010 50 44908 320796
51 01/03/2010 51 46399 322188
52 01/04/2010 52 43294 323530
53 01/05/2010 53 35135 324584
54 01/06/2010 54 32131 325581
55 01/07/2010 55 35702 326687
56 01/08/2010 56 38901 327854
57 01/09/2010 57 38874 329059
58 01/10/2010 58 39343 330240
59 01/11/2010 59 38835 331444
60 01/12/2010 60 38995 332652
61 01/01/2011 61 38962 333743
62 01/02/2011 62 40249 334991
63 01/03/2011 63 38974 336160
64 01/04/2011 64 37464 337322
65 01/05/2011 65 41470 338566
66 01/06/2011 66 40469 339820
67 01/07/2011 67 33985 340874
68 01/08/2011 68 34633 341913
69 01/09/2011 69 38350 343101
70 01/10/2011 70 42780 344385
71 01/11/2011 71 36624 345520
72 01/12/2011 72 44979 346915
73 01/01/2012 73 39753 348028
74 01/02/2012 74 39191 349243
75 01/03/2012 75 28171 350088
76 01/04/2012 76 32352 351091
77 01/05/2012 77 28861 352552
78 01/06/2012 78 29381 353463
79 01/07/2012 79 30231 354370
80 01/08/2012 80 32096 355365
81 01/09/2012 81 23208 356061
82 01/10/2012 82 24187 356811
83 01/11/2012 83 26946 358567
84 01/12/2012 84 27144 359381
85 01/01/2013 85 23902 360122
86 01/02/2013 86 22343 361274
87 01/03/2013 87 24612 362037
88 01/04/2013 88 27378 362859
89 01/05/2013 89 27992 363726
90 01/06/2013 90 29934 364624
91 01/07/2013 91 27273 365470
92 01/08/2013 92 29142 366373
93 01/09/2013 93 30365 367254
94 01/10/2013 94 28455 368136
95 01/11/2013 95 29342 369016
96 01/12/2013 96 35615 370120
97 01/01/2014 97 30139 371024
98 01/02/2014 98 30363 371966
99 01/03/2014 99 30220 372902
100 01/04/2014 100 30646 373851
101 01/05/2014 101 29137 374754
102 01/06/2014 102 28442 375608
103 01/07/2014 103 28387 376488
104 01/08/2014 104 27719 377347
105 01/09/2014 105 27346 378167
106 01/10/2014 106 26749 378996
107 01/11/2014 107 25542 379763
108 01/12/2014 108 25336 380548
109 01/01/2015 109 25881 381350
110 01/02/2015 110 26199 382084
111 01/03/2015 111 25296 382868
112 01/04/2015 112 25617 383637
113 01/05/2015 113 25136 384416
114 01/06/2015 114 24784 385159
115 01/07/2015 115 24428 385917
116 01/08/2015 116 23238 386637
117 01/09/2015 117 22991 387327
118 01/10/2015 118 20987 387977
119 01/11/2015 119 20887 388604
120 01/12/2015 120 22666 389307
121 01/01/2016 121 22745 390012
122 01/02/2016 122 21198 390626
123 01/03/2016 123 21083 391280
124 01/04/2016 124 20919 391908
125 01/05/2016 125 20191 392534
126 01/06/2016 126 21671 393184
127 01/07/2016 127 21509 393850
128 01/08/2016 128 20656 394491
129 01/09/2016 129 20711 395112
130 01/10/2016 130 20695 395754
131 01/11/2016 131 20102 396357
132 01/12/2016 132 19854 396972
133 01/01/2017 133 19652 397581
134 01/02/2017 134 19545 398129
135 01/03/2017 135 19268 398726
136 01/04/2017 136 19112 399299
137 01/05/2017 137 18904 399885
138 01/06/2017 138 18788 400449
139 01/07/2017 139 18647 401027
140 01/08/2017 140 18398 401597
141 01/09/2017 141 18263 402145
142 01/10/2017 142 17955 402702
143 01/11/2017 143 17783 403235
144 01/12/2017 144 17572 403780
145 01/01/2018 145 17347 404318
146 01/02/2018 146 16987 404793
147 01/03/2018 147 16805 405314
148 01/04/2018 148 16764 405817
149 01/05/2018 149 16569 406331
150 01/06/2018 150 16387 406823
151 01/07/2018 151 16145 407323
152 01/08/2018 152 15978 407818
153 01/09/2018 153 15797 408292
154 01/10/2018 154 15742 408780
155 01/11/2018 155 15696 409251
156 01/12/2018 156 15489 409731
157 01/01/2019 157 15351 410207
158 01/02/2019 158 15288 410635
159 01/03/2019 159 15253 411108
160 01/04/2019 160 15241 411565
LAMPIRAN B
No Waktu T Q NP
Tahun
Prod. Ke
Prod. Qo Np
1 01/02/2015 110 26199 382084
2 01/03/2015 111 25296 382868
3 01/04/2015 112 25617 383637
4 01/05/2015 113 25136 384416
5 01/06/2015 114 24784 385159
6 01/07/2015 115 24428 385917
7 01/08/2015 116 23238 386637
8 01/09/2015 117 22991 387327
9 01/10/2015 118 20987 387977
10 01/11/2015 119 20887 388604
11 01/12/2015 120 22666 389307
12 01/01/2016 121 22745 390012
13 01/02/2016 122 21198 390626
14 01/03/2016 123 21083 391280
15 01/04/2016 124 20919 391908
16 01/05/2016 125 20191 392534
17 01/06/2016 126 21671 393184
18 01/07/2016 127 21509 393850
19 01/08/2016 128 20656 394491
20 01/09/2016 129 20711 395112
21 01/10/2016 130 20695 395754
22 01/11/2016 131 20102 396357
23 01/12/2016 132 19854 396972
24 01/01/2017 133 19652 397581
25 01/02/2017 134 19545 398129
26 01/03/2017 135 19268 398726
27 01/04/2017 136 19112 399299
28 01/05/2017 137 18904 399885
29 01/06/2017 138 18788 400449
30 01/07/2017 139 18647 401027
31 01/08/2017 140 18398 401597
32 01/09/2017 141 18263 402145
33 01/10/2017 142 17955 402702
34 01/11/2017 143 17783 403235
35 01/12/2017 144 17572 403780
36 01/01/2018 145 17347 404318
37 01/02/2018 146 16987 404793
38 01/03/2018 147 16805 405314
39 01/04/2018 148 16764 405817
40 01/05/2018 149 16569 406331
41 01/06/2018 150 16387 406823
42 01/07/2018 151 16145 407323
43 01/08/2018 152 15978 407818
44 01/09/2018 153 15797 408292
45 01/10/2018 154 15742 408780
46 01/11/2018 155 15696 409251
47 01/12/2018 156 15489 409731
48 01/01/2019 157 15351 410207
49 01/02/2019 158 15288 410635
50 01/03/2019 159 15253 411108
51 01/04/2019 160 15241 411565
LAMPIRAN C
Tabel E.1. Nilai cadangan gas (RR) dan sisa (ΔRR) serta umur produksi (T) masing-
masing jenis kurva penurunan
RR T ΔRR ΔT
(STB) (bulan) (STB) (bulan)
Exp 439.552 264 27.987 104
Har 473.958 352 62.393 192
Hyp 481.785 352 70.220 192
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN OLEH:
03021381722116
DOSEN PEMBIMBING:
NIP. 195510181988031001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA SRIWIJAYA
2019
TUGAS
TEKNIK RESERVOIR
DISUSUN OLEH:
03021381722094
DOSEN PEMBIMBING:
NIP. 195510181988031001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA SRIWIJAYA
2019
TUGAS
TEKNIK RESERVOIR
DISUSUN OLEH:
03021381722097
DOSEN PEMBIMBING:
NIP. 195510181988031001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA SRIWIJAYA
2019