Anda di halaman 1dari 56

SUCKER ROD PUMP

(SRP)
MERUPAKAN SUATU UNIT YANG
MERUBAH GERAK PUTAR MENJADI
GERAK NAIK TURUN
JENIS SUCKER ROD PUMP

Conventional

Mark II Air Balanced


Prinsip Kerja Sucker Rod
Pump
 Prinsip kerja sucker rod pump adalah mengubah
gerak putar dari prime mover menjadi gerak naik
turun oleh pumping unit (walking beam), kemudian
diteruskan oleh sucker rod string sampai ke
subsurface pump (plunger) yang ada di bawah
permukaan.
 Volume minyak yang dipompakan pada setiap
langkah upstroke (naik) tidak tergantung dari
panjang langkah polished rod (S), tetapi lebih
tergantung pada panjang langkah plunger (stroke
plunger efektif atau Sp).
SIKLUS KERJA SUBSURFACE PUMP (SRP)
TERDIRI ATAS 2 MEKANISME
(UPSTROKE & DOWNSTROKE)
Upstroke
Berdasarkan gerak naik turun pompa angguk, maka
pada saat upstroke (gerakan naik) traveling valve
pada pompa (plunger) akan menutup yang
diakibatkan oleh adanya tekanan di sepanjang kolom
tubing, sehingga fluida yang ada pada kolom tubing
tersebut akan terangkat ke permukaan oleh gerakan
naik plunger. Karena gerakan plunger bergerak ke
atas (naik) terjadi pembesaran pada ruang barrel,
akibatnya tekanan di ruang barrel ini akan turun, dan
pada kondisi ini tekanan di ruang barrel akan lebih
kecil dari tekanan dasar sumur sehingga dari dasar
sumur fluida mendorong standing valve membuka
dan fluida dari dasar sumur masuk ke ruang pompa.
Downstroke
Pada saat downstroke (gerak turun pompa), fluida
yang berada di ruang pompa (antara standing valve
dan travelling valve) akan terkompresi oleh plunger
yang bergerak turun, akibatnya tekanan pada ruang
barrel akan naik.
Pada saat tekanan di ruang barrel lebih besar dari
tekanan dasar sumur, maka tekanan tersebut akan
menekan standing valve untuk menutup dan
selanjutnya tekanan akan terus naik melebihi tekanan
fluida di sepanjang kolom tubing, sehingga akan
mendorong travelling valve untuk membuka, dan fluida
masuk ke dalam tubing. Demikian siklus ini
berlangsung terus menerus, sehingga fluida di dalam
tubing terangkat sampai ke permukaan.
SUBSURFACE EQUIPMENT OF SRP
1. Mud Anchor
Mud anchor berfungsi untuk menampung partikel-partikel
padatan (kotoran-kotoran) seperti lumpur dan pasir yang
terikut bersama fluida dari formasi. Dengan adanya
perbedaan berat jenis, maka partikel-partikel tadi akan
jatuh dan mengendap di dalam mud anchor sehingga
tidak ikut masuk ke dalam pompa yang dapat berakibat
aus, bocor, atau bahkan macet.

2. Gas Anchor
Gas anchor adalah suatu alat yang berfungsi
untuk memisahkan gas dengan minyak
sebelum masuk ke pompa atau dengan kata
lain untuk mencegah masuknya gas ke dalam
pompa. Sebab, apabila gas masuk ke dalam
pompa akan mengakibatkan terjadinya gas
lock. Ada beberapa macam gas anchor seperti:
- Poorman type
- Marsh type
- Cup type
- Packer type
TYPE DARI GAS ANCHOR

Pump
Assembly
Cup
Entry Port

Casing

Suction Pipe

Suction Pipe
Packer

Poorman Type
Marsh Type Packer Type
Cup Type
Cup Type
3. Standing Valve
Merupakan ball valve yang diam dan berada di dalam
working barrel. Standing valve ini akan membuka saat
gerakan upstroke (plunger bergerak ke atas), pada kondisi
ini maka fluida dari wellbore akan masuk ke working barrel.
Pada saat plunger bergerak ke bawah (downstroke)
standing valve akan menutup.
Standing Valve

Terdapat di bagian bawah


working barrel.
Berfungsi memberi kesempatan
minyak dari dalam sumur masuk
ke working barrel.
Standing valve tersusun oleh:
Pin puller
Cage top standing valve
Ball and seat
Bushing
Nipple seating
Body lock
Ring seating
KOMPONEN PENYUSUN STANDING VALVE

Pin Puller Cage top standing valve Ball and seat


KOMPONEN PENYUSUN STANDING VALVE

Bushing Nipple seating

Body Lock Ring seating


4.Travelling Valve
Merupakan ball valve yang ikut bergerak naik turun
menurut gerakan plunger dan berfungsi untuk mengalirkan
minyak dari working barrel masuk ke plunger dan hal ini
terjadi pada saat plunger bergerak ke bawah (downstroke)
komponen penyusun dari traveling valve ialah, cage top
(didalamnya terdapat ball and seat) – connector –
plunger – cage close traveling valve – plug puller.

Ball and seat

Cage top Traveling Valve Connector


Cage close traveling valve Plug puller
5. Tabung pompa
(barrel tube/working barrel)
Tabung pompa terbuat dari besi baja dan permukaan dalamnya sangat
halus untuk mengurangi friksi dengan plunger. Pada umumnya pompa
mempunyai diameter dalam (pump bore):1 1/16, 1 1/4, 1 1/2, 1 3/4, 2,
2 1/4, 2 1/2, 2 3/4, 3 3/4, dan 4 3/4, yang semuanya dalam satuan
inchi. Kadang-kadang di dalam tabung pompa terdapat liner, agar
plunger tidak gesekan langsung dengan tabung pompa. Merupakan
tempat dimana plunger dapat bergerak naik-turun sesuai dengan
langkah pemompaan dan menampung minyak terisap oleh plunger
pada saat bergerak ke atas (up stroke).
5. Plunger
Merupakan bagian dari pompa
yang terdapat di dalam barrel
dan dapat bergerak naik turun
yang berfungsi sebagai
penghisap minyak dari formasi
masuk ke barrel (terjadi saat
gerakan upstroke/ gerakan ke
atas). Sedangkan pada saat
downstroke / gerakan ke
bawah, plunger akan menjadi
penampung fluida produksi
yang masuk dari working
barrel, yang selanjutnya fluida
tersebut akan masuk ke
rangkaian tubing.
6. Tubing
Seperti halnya pada peralatan sembur alam, tubing
digunakan untuk mengalirkan minyak dari dasar sumur ke
permukaan.

7.Sucker rod
Merupakan batang atau rod penghubung antara plunger
dengan peralatan di permukaan. Fungsi utamanya
adalah melanjutkan gerak lurus naik turun dari horse
head ke plunger.
Sucker rod terbuat dari besi baja yang tebal. Diameter
yang ada menurut API adalah: 5/8”, 3/4”, 7/8”, 1” dan 1
1/8”.Panjang sucker rod 25 ft dan 30 ft.
8.Pony Rod
Pony rod ini mempunyai panjang kurang
dari 25 ft. Berguna untuk menyambung
rangkaian batang isap (sucker rod) agar
dapat menyesuaikan dengan kedalaman
pompa.
Panjang yang ada: 1 1/3, 2, 3, 4, 6, 8, 10
dan 12 ft.
Picture of Rod
9. Polished Rod
Polished rod adalah stang penghubung antara rangkaian
sucker rod di bawah permukaan dengan perangkat
pumping unit (carrier bar) yang berada di permukaan.
Polished rod hanya terdiri atas 1 batang saja, tetapi
polished rod mempunyai kekuatan yang melebihi sucker
rod karena polished rod menahan beban maksimum
seluruh rangkaian sucker rod. Selain itu polished rod juga
menahan gaya yang diakibatkan oleh gerakan pumping
unit di permukaan.
SURFACE EQUIPMENT OF 1. Prime mover (electric motor)

SRP 2. Belt cover / Belt guard


3. Brake
4. Gear Reducer
5. Crank
6. Counter weight
7. Pitman
8. Equalizer
9. Walking beam
10. Horse head
11. Sampson post
12. Bridle
13. Carrier bar
14. Polished rod clamp
15. Polished rod
16. Stuffing box
17. Tee
Walking
Beam
Equalizer
Bearing

Equalizer

Gear Pitman Center


Reducer Bearing Horse
Head
Brake
Samson
Post
Belt
Cover
Wireline
Prime hanger
Mover Carier
Bar
Counter
Weight

Suckerrod

Prod. Casing
Tubing

Barrel
Plunger
Traveling Valve

Standing Valve

Tubing Coupling

Pereforated

Bull Plug
1. Prime Mover (Penggerak Mula)

Mesin penggerak yang menggunakan


motor. Bahan bakar yang digunakan
bisa gas alam, diesel, atau motor listrik.
( electromotor) .
2. Pumping Unit
Pumping unit ini berfungsi untuk memindahkan
tenaga dari motor ke rangkaian sucker rod. Gerakan
berputar dari motor tadi diubah menjadi gerakan naik
turun.
Tenaga dari motor tadi disalurkan melalui drive belt
(flat belt atau V-belt). Dikenal beberapa jenis pumping
yang paling banyak digunakan di lapangan yaitu
conventional unit, air balance, dan Mark II.
FUNGSI PUMPING UNIT
• Sebagai penahan beban dari rangkaian string
(rod string) dan berat cairan di dalam tubing
diatas plunger
• Sebagai perubah putaran tinggi (200 – 1000
RPM) menjadi gerak naik turun yang lambat (5 –
20 SPM) (adanya gear reducer)
• Membantu mengurangi beban tenaga
motor penggerak mula dengan adanya
counter balance
V-Belt
Belt yang meneruskan putaran mesin
(prime mover) ke gear reducer. Belt
harus selalu dalam kondisi tertutup,
dapat digunakan belt cover untuk
menghindari terjadinya kecelakaan
kerja.
Gear Reducer
Gear reducer terdiri atas susunan roda
gigi (transmisi), berfungsi untuk
menurunkan rpm dari mesin menjadi
rpm pompa yang diinginkan.
Crank
Batang tempat kedudukan counter
weight, dimana posisi counter weight
pada crank dapat digeser mendekati
atau menjauhi crank shaft untuk
mengatur kesetimbangan beban
pumping unit. Gerakan putaran crank
adalah putaran mesin yang sudah
diturunkan oleh gear reducer.
crank
SETTING POSISI CRANK PIN BEARING
Counter Weight / Counter Balance

Counter weight adalah pemberat yang


dipasang pada crank. Berfungsi
memberikan efek balance (distribusi
beban yang merata) pada satu siklus
pemompaan. Pada pumping unit jenis
lain dapat saja ditemui counter weight
yang terpasang pada walking beam
untuk pumping unit yang kecil.
Pitman
Stang yang meneruskan putaran crank ke
walking beam.

Samson Post
Penyangga berbentuk tripod sebagai
penyangga yang kuat untuk walking beam.
Equalizer

Bagian dari pumping


unit yang berfungsi
meneruskan gerakan
putaran pitman ke
walking beam secara
seimbang
Walking Beam

Balok baja yang besar dan kuat,


berfungsi mengubah gerak putar
menjadi gerak translasi (naik turun).
Horse Head
Komponen pumping unit untuk menggantung
wireline hanger, gerak naik turun horse head
dibawa oleh walking beam. Bentuk dari horse
head memungkinkan gerakan dari wireline
hanger selalu vertikal, jadi wireline hanger
lebih tahan lama.
Polished Rod Clamp
Alat ini dipasang pada bagian atas dari
polished rod yang berguna untuk
menahan polished rod pada carrier bar.
Carrier Bar
Merupakan komponen untuk
menggantung polished rod, jadi wire line
hanger dihubungkan ke polished rod
dengan menggunakan carrier bar ini.
Bridle
Suatu komponen (kawat besar) yang
terbuat dari kawat baja untuk
menggantungkan carrier bar pada horse
head.
Cross Tee
Komponen yang terletak diantara well
head dan stuffing box yang berfungsi
untuk mengarahkan aliran fluida ke flow
line.
Stuffing Box
Stuffing box adalah suatu alat yang
digunakan pada sumur pompa untuk
mencegah kebocoran fluida yang keluar
bersama polished rod dan yang
disebabkan oleh tekanan tubing.
Stuffing box berisi material yang
fleksibel dan lunak, tetapi tahan
terhadap gesekan polished rod dan
tahan bocor akibat tekanan aliran fluida.
Kelebihan SRP adalah :

 Tidak mudah rusak


 Mudah diperbaiki di lapangan
 Fleksibel terhadap laju produksi,
jenis fluida dan kecepatan bisa
diganti-ganti
Kekurangannya :

 Berat, dan membutuhkan tempat


luas, transportasi sulit.
 Kurang cocok untuk sumur
miring/offshore
 Akan membutuhkan unit yang besar
untuk laju produksi yang besar dan
sumur dalam
CODE DARI PUMPING UNIT
C – 228 D – 200 - 74

PANJANG LANGKAH, INCHES


(36, 54, 64, 74, 100, 168)

BEBAN MAX POLISHED ROD, RIBUAN POUND


(89, 119, 200, 356, 365)
JENIS GEAR REDUCER
D : DOUBLE S : SINGGLE

TORQUE MAX, Ratusan ribu pound


(57, 114, 228, 640, 912)
TYPE PUMPING UNIT :
A ; Air Balance
B : Beam Counter Balance
C : Conventional
STANG POMPA
1. POLISHED ROD
DIMENSI POLISHED ROD

Diameter Diameter Suckerrod


Diameter Panjang
Pin-Pin Yang Sesuai
Nominal (ft)
(in) (in)
(in)
1 8, 11, 16 3/4 1/2
1 1/8 8, 11, 16, 22 15/16, 1 1/16 5/8, 3/4
1¼ 11, 16, 22 1 3/16 7/8
1 1/2 16, 22 1 3/8 1
2. PONNY ROD
Panjang pony rod yang ada 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 ft.

3. SUCKER ROD
KEDUDUKAN SUKERROD DISINI BERFUNGSI SEBAGAI PENAMBAH
KEDALAMAN SESUAI LETAK KEDALAMAN POMPA.
TERDAPAT DUA JENIS GRADE STEEL SUCKER ROD YAITU :
- GRADE C DENGAN ALLOWABLE WORKING STRESS 30 000 PSI,
DIGUNAKAN UNTUK SUMUR-SUMUR DANGKAL
- GRADE D DENGAN ALLOWABLE WARKING STRESS 30 000 PSI,
DIGUNAKAN UNTUK SUMUR-SUMUR DALAM
Menurut standard API (American Petroleum Institute) diameter
sucker rod
1/2”, 5/8”, 3/4”, 7/8”, 1” dan 1 1/8”, dengan panjang 25 – 30 ft.

Gambar Suckerrod pin-pin

Panjang

OD

Body
Pin
Box

Wrench square
Gambar Suckerrod box-
pin
PERALATAN BAWAH PERMUKAAN
TUBING TYPE ROD TYPE
Tubing

Barrel
Plunger

Traveling Valve
POMPA
Standing Valve

Section Pipe

Gas Anchor
KLASIFIKASI POMPA
1. RHA : Rod Stationary Heavy Wall Barrel, Top Anchor Pump
2. RWA : Rod Stationary Thin Wall Barrel, Top Anchor Pump
RSA : Rod Stationary Thin Wall Barrel, Top Anchor Soft Packed Plunger Pump
3. RHB : Rod Stationary Heavy Wall Barrel, Bottom Anchor Pump
4. RWB : Rod Stationary Thin Wall Barrel, Bottom Anchor Pump
RSB : Rod Stationary Thin Wall Barrel, Bottom Anchor Soft Packed Plunger Pump
5. RHT : Rod Travelling Heavy Wall Barrel, Bottom Anchor Pump
6. RWT : Rod Travelling Thin Wall Barrel, Bottom Anchor Pump
RST : Rod Travelling Thin Wall Barrel, Bottom Anchor, Soft Packed Plunger Pump
7. TH : Tubing , Heavy Wall Barrel Pump
8. TP : Tubing , Heavy Wall Barrel Soft Packed Plunger Pump
Perhitungan Pump Displacement
(PD) pada SRP

PD = 0.1484 Ap . Sp . N

Dimana :
PD = Pump Displacement (bpd)
Ap = luas penampang plunger (inch 2)
Sp = effective plunger stroke (inch)
N = Pumping speed (stroke / minute)
Volumetric Efficiency
(Ev)
Untuk perhitungan Volumetric Efficiency :
Ev = q / PD
Dimana:
Ev = efisiensi volumetris pompa, %
q = rate produksi nyata, bpd
PD = pump displacement, bpd
Analisa Kerusakan pada
SRP
Dapat dilakukan dengan pengamatan langsung secara
periodik atau dari analisa gambaran pada Dynagraph /
Dinamometer.
Dinamometer ini adalah alat untuk mencatat berat
beban yang ditanggung oleh polished rod terhadap
waktu secara kontinu.
Dari pencatatan / penggambaran ini diperoleh beban
max (PPRL) dan beban min (MPRL), beban SV, beban
TV, beban counterbalance. Informasi yang bisa
didapat dari dynamometer adalah beban sucker
rod,level cairan,kebocoran tubing,kebocoran SV/TV,
dan keseimbangan CB.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai