LAPORAN PRAKTIKUM
NIM : 12215050
LABORATORIUM PETROFISIKA
2017
1
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………......................……………………………..………....…… 1
BAB V KESIMPULAN…………………………………………………..…......……. 11
SARAN …….…..…….........................……………………………………………….. 13
2
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
3
BAB II
PRINSIP PERCOBAAN
Porositas merupakan salah satu rock property yang sangat penting untuk diukur pada suatu
reservoir, karena porositas menyatakan besarnya storage capacity suatu reservoir. Porositas adalah
perbandingan antara volume ruang kosong (pori) di dalam batuan terhadap volume bulk batuan.
𝑉𝑝𝑜𝑟𝑒
𝜙=
𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘
• Porositas absolut
Porositas yang memperhitungkan seluruh pori, baik yang terhubung satu sama lain
pores).
• Porositas efektif
Porositas yang hanya memperhitungkan pori-pori yang terhubung satu sama lain
(interconnected pores).
• Kebundaran butir
• Susunan butir
• Sementasi
• Keberadaan vugs
4
Prinsip kerja PORG-200 adalah hukum boyle, dimana nanti akan didapatkan suatu persamaan
regresi untuk mencari volume grain core dan selanjutnya porositas dapat ditentukan. Persamaan
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2
𝑃1
𝑉𝐺𝑅𝐴𝐼𝑁 = (𝑉𝑃𝑂𝑅𝐺 + 𝑉𝑀𝐴𝑇𝑅𝐼𝑋 𝐶𝐸𝐿𝐿 + 𝑉𝐵𝑈𝐿𝐾 ) + (− 𝑉𝑃𝑂𝑅𝐺 )
𝑃2
𝑉𝐺𝑅𝐴𝐼𝑁 = 𝑏 + 𝑎𝑥
dengan :
𝑃1 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 = 100 𝑝𝑠𝑖𝑔 (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑖𝑛𝑖)
𝑃2 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙 (𝑔𝑎𝑔𝑒)
Nilai porositas dapat ditentukan setelah diperoleh persamaan regresi volume butiran
5
BAB III
3.1 Data
Table Kalibrasi
Calibration Table
Disc Number Reference Expanded
Volume (cc) P1/P2
Stay in Holder P1 (psig) P2 (psig)
Empty 0 100 9,1 10,989
1 1,599 100 9,4 10,638
2 4,821 100 10 10,000
3 6,426 100 10,4 9,615
4 9,658 100 11,1 9,009
5 16,083 100 13,1 7,634
5+1 17,682 100 13,7 7,299
5+3 22,509 100 15,9 6,289
5+4 25,741 100 17,8 5,618
5+4+3 32,167 100 23,5 4,255
5+4+3+2 36,987 100 30,8 3,247
Tabel 3.2. Tabel Kalibrasi
6
3.2 Pengolahan Data
Vgrain vs (P1/P2)
40
35
30 y = -4.7813x + 52.558
25
20
15
10
0
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
P1
Vgrain = −4,7813 + 52,558
P2
Tekanan 𝑷𝟏
Diameter (cm) Tinggi (cm) Mean Tinggi rata- 𝑽𝒈𝒓𝒂𝒊𝒏
Core (psig)
Diameter (cm) rata (cm) 𝑷𝟐 (cc)
1 2 3 1 2 3 P1 P2
GZ 2.54 2.54 2.54 3.41 3.41 3.41 100 12.5 2.54 3.41 8 14.31
AC 2.54 2.56 2.57 2.62 2.615 2.62 100 11.6 2.557 2.618 8.62 11.34
FHB 2.53 2.53 2.53 3.955 3.955 3.955 100 14.2 2.53 3.955 7.04 18.89
O 2.64 2.60 2.63 2.67 2.67 2.66 100 10.9 2.623 2.667 9.17 8.71
7
Mean 𝑷𝟏
Tinggi rata-
Core Diameter 𝑽𝒈𝒓𝒂𝒊𝒏 (cc) 𝑽𝒃𝒖𝒍𝒌 (cc) 𝑽𝒑𝒐𝒓𝒊 (cc) 𝝓 (%)
(cm)
rata (cm) 𝑷𝟐
8
BAB IV
Pada modul ini, kita menggunakan gas porosimeter PORG-200 Unit. Alat kita bekerja dan
berfungsi dengan baik. Selain itu, berdasarkan hasil yang diperoleh pada pengolahan data
(lihat subbab 3.2, tabel 3.3 & 3.4) baik dan sesuai dengan teori.
Berdasarkan data dan pengolahan data yang kami lakukan (lihat subbab 3.1 dan 3.2), diplot
P1
grafik hubungan volume grain vs P2
(lihat grafik 4.1). Berdasarkan grafik tersebut, ada
9
kecenderungan trend menurun, atau slope-nya negatif. Harga P1 selalu dibuat sama, yaitu 100
P
psi, sementara P2 divariasikan menurun sehingga P1 membesar seiring berkurangnya harga P2.
2
Hal ini sesuai dengan hukum Boyle, bahwa volume berbanding terbalik dengan P, sehingga
Selain itu, pada pengolahan data (lihat subbab 3.2), dalam tabel 3.4, diperoleh harga porositas
untuk masing-masing core sample dan porositas tersebut rasional, dapat diterima. Dilihat dari
tabel tersebut, tampak bahwa sampel FHB memiliki porositas yang paling kecil diantara
keempat sampel core yang diuji, sementara sampel O memiliki porositas yang paling besar.
Terdapat kemungkinan bahwa pada sampel FHB sortasinya buruk, susunan butirannya
Sebaliknya, pada sampel O, terdapat kemukinan bahwa sortasinya baik, susunan butirannya
seragam, sedikit semen, atau bentuk grainnya membundar/rounded. Selain itu, juga diperoleh
indikasi lain bahwa pada sampel O terdapat vug, yang mengakibatkan porositasnya membesar.
10
BAB V
KESIMPULAN
1. Prinsip kerja alat PERG-200 yaitu dengan menggunakan prinsip hukum boyle untuk
menentukan nilai volume butiran sehingga diperoleh harga porositas efektif core sample.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh harga porositas untuk masing-masing core
sample :
Core 𝝓 (%)
GZ 17.18
AC 15.65
FHB 4.99
O 39.57
3. Dalam lingkungan teknik perminyakan, dengan mengetahui porositas, kita dapat mengetahui
storage capacity dari reservoir hidrokarbon sehingga kita dapat mengetahui jumlah
cadangan minyak dan/atau gas dalam reservoir.
11
DAFTAR PUSTAKA
Latifa, Zilva Rifanti. 2013. Catatan Kuliah Pet.rofisika. Bandung : Penerbit ITB.
12
SARAN
Saran Modul
Modul ini merupakan modul keempat saya praktikum petrofisika. Alhamdulillah praktikumnya
berjalan dengan lancar. Saran saya, agar isi modul ini dicermati kembali dan disesuaikan dengan
video praktikum petrofisika serta lebih efisien lagi. Video demonstrasi pelaksanaan praktikum
pada modul 1 ini suaranya tidak terdengar dengan jelas karena suara musik latar belakang yang
terlalu keras. Saran saya lagi, agar video nya diperbaiki sehingga praktikan selanjutnya lebih
mudah memahami praktikum melalui video serta agar praktikum berlangsung baik dan lancar.
Saran Asisten
Saya mengucapkan terima kasih kepada bang Petra dan bang Bonti yang telah membimbing kami
dalam praktikum modul ini. Sejujurnya, modul ini adalah modul yang paling asik menurut saya.
Semangat bang!!! 😃
13