Anda di halaman 1dari 22

MA3171 Matematika Numerik

Warsoma Djohan

Prodi Matematika, FMIPA - ITB


August 16, 2016

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 1 / 22
1. Pendahuluan Pengertian Matematika Numerik

Matematika Numerik
Matematika Numerik adalah ilmu yang mempelajari skema / prosedur untuk
memecahkan masalah matematika memakai hitungan yang sederhana.

Analisis Numerik adalah matematika numerik di mana pembahasannya


mencakup pembuktian rumus-rumus yang digunakan secara formal
(rigorous).

Metode Numerik adalah matematika numerik dimana pembahasannya lebih


menekankan pada pemanfaatan skema-skema yang ada secara efektif tanpa
membahas pembuktian rumus secara formal.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 2 / 22
1. Pendahuluan Alasan Pemakaian Matematika Num

Alasan Pemakaian Matematika Numerik


Permasalahan sukar / tidak dapat diselesaikan secara analitik
◮ Tentukan nilai dari sin(3)
◮ Tentukan akar dari f (x) = x2 + ln(x)
R5 p
◮ Tentukan esin(x) tan( x2 + cos(x)) dx
1

Permasalahan melibatkan hitungan yang sangat besar


◮ Sistem Persamaan Linear berukuran besar


 2x1 + 3x2 + 8x3 + · · · + 7x50 = 21

−3x 1 + x2 − 4x3 + · · · + 2x50 = 82




6x1 − 2x2 + 8x3 + · · · − 16x50 = 24

[
 .. .. ..


 . . .

 7x1 + 3x2 − 20x3 + · · · + 4x50 = −31


◮ Penerapan metode iteratif pada penmyelesaian masalah numerik.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 3 / 22
1. Pendahuluan Karakteristik dari Metode Numerik

Karakteristik dari Metode Numerik


◮ Mencakup sejumlah besar perhitungan yang bentuknya umum/serupa.
◮ Perhitungannya memerlukan alat bantu komputer.
◮ Kalkulator dipakai untuk membantu memahami proses perhitungan suatu
metode.
◮ Penyelesaian yang diperoleh selalu berupa hampiran, tetapi ketelitiannya
selalu dapat di kontrol.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 4 / 22
1. Pendahuluan Penyelesaian Masalah Secara Nume

Tahap-tahap Penyelesaian Masalah Secara Numerik


a. Pemodelan, yaitu memformulasikan masalah real/fisis menjadi masalah
matematika.
Contoh: Laju pertumbuhan bakteri sebanding dengan jumlah bakteri saat
itu. Misalkan t dan y menyatakan waktu dan jumlah bakteri. Model
pertumbuhannya adalah y ′ (t) = ky(t).
b. Pemilihan metode numerik untuk menyelesaikan permasalahan
matematika.
c. Pemrograman: Pembuatan algoritma dan proses koding.
d. Penafsiran hasil.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 5 / 22
1. Pendahuluan Review Algoritma

Review Algoritma
Algoritma adalah rangkaian berhingga langkah-langkah/prosedur untuk
menyelesaikan suatu masalah.

Karakteristik sebuah algoritma:


◮ Setiap perintah harus jelas dan bermakna tunggal (tidak ambigu).
◮ Solusi harus dicapai dalam berhingga langkah.
◮ Bersifat umum.
Sebagai ilustrasi algoritma untuk menyelesaikan SPL sebaiknya dapat
digunakan untuk berbagai ukuran.

Penulisan Algoritma:
◮ Diagram Alir (Flow Chart).
◮ Kode Semu (Pseudo Kode, bahasa Algoritmik).

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 6 / 22
1. Pendahuluan Komponen-Komponen Algoritma

Komponen-Komponen Algoritma
◮ Masukan / Input
Masukan / Input adalah semua data yang diperlukan oleh algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang dikaji.
Contoh: untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat p(x) = ax2 + bx + c,
masukannya adalah a, b, dan c.
◮ Keluaran / Output
Keluaran adalah semua hasil perhitungan yang ingin dihasilkan dari
masalah yang dikaji.
Contoh: pada masalah akar persaman kuadrat, keluarannya adalah
akar-akar persamaan tersebut.
◮ Langkah-Langkah
Langkah-langkah adalah rengkaian perintah yang disusun untuk
melakukan proses perhitungan yang menghasilkan solusi dari masalah
yang dikaji.
MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 7 / 22
1. Pendahuluan Instruksi-Instruksi Dasar pada Algorit

Instruksi-Instruksi Dasar pada Algoritma

Assignment / Pengisian Variabel Instruksi Kondisional 2 Instruksi Kondisional 2


A := 10 If <boolean-expression> If <boolean-expression>
B := 20 Then Then
C := 2*A - 3*B Block instructions Block instructions 1
Else
Block instructions 2
Instruksi Pengulangan 1
For <var> = 1, 2, ..., n Instruksi Pengulangan 2
While <boolean expression>
Block instructions
Block instructions

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 8 / 22
1. Pendahuluan Contoh Algoritma

Algoritma pencarian akar-akar persamaan kuadrat


Diberikan sebuah persamaan kuadrat dengan koefisien a, b, dan c,
algoritma berikut menghitung akar-akar dari persamaan tersebut:

Input : a, b, c
Output : x1, x2 akar-akar persamaan kuadrat
Langkah-langkah :
1. D := b*b - 4 *a*c
2. If D >= 0
Then x1 := (-b + sqrt(D)) / (2*a)
x2 := (-b + sqrt(D)) / (2*a)
Write (’x1 = ‘, x1)
Write (’x2 = ‘, x2)
Else re := -b / (2*a)
im := sqrt(-D) / (2*a)
Write (’x1 = ‘, re, ‘+’, im, ‘ i’)
Write (’x2 = ‘, re, ‘-’, im, ‘ I’)
3 Stop

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 9 / 22
1. Pendahuluan Contoh Algoritma

Algoritma menghitung jumlahan (somasi)


Diberikan sebuah vektor real a dengan n komponen, algoritma
berikut menghitung jumlah dari elemen-elemen vektor tersebut:

Input : n ukuran dari vektor


a[i], i := 1, 2, ... , n
Output : S jumlah dari a[1] + a[2] + ... + a[n]
Langkah-langkah :
1. S := 0
2. For i := 1, 2, ... , n
S := S + a[i]
3. Write (S)
4. Stop

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 10 / 22
1. Pendahuluan Latihan Algoritma

Soal-soal Latihan Algoritma


1. Diberikan tiga buah bilangan A, B, dan C. Buat algoritma untuk
menentukan nilai maksimum dan minimumnya.
2. Panjang sisi-sisi sebuah segitiga masing-masing A, B, dan C. Bila A sisi
terpanjang, tentukanlah jenis dari segitiga tersebut (bukan
segitiga/siku-siku/tumpul/lancip)
3. Buat algoritma untuk menghitung 1 + 2 + 3 + · · · + 99
4. Buat algoritma untuk menghitung 1 + 2 + 4 + 7 + 11 + · · · + n dengan
n < 100.
5. Diberikan barisan Fibonacii sebagai berikut: a1 = 1, a2 = 1,
an = an−2 + an−1 , untuk n ≥ 2. Buat algoritma untuk menentukan suku ke
n dari barisan tersebut. Algoritma tidak boleh memakai variabel vektor.
6. Diberikan bilangan bulat positif K. Buat algoritma untuk menguji apakah
K bilangan prima atau bukan.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 11 / 22
1. Pendahuluan Latihan Algoritma

7. Diberikan sebuah vektor integer a dengan n elemen dan sebuah bilangan


bulat b. Buat algoritma untuk mencetak semua nilai i yang bersifat a[i] = b.
8. Diberikan sebuah vektor integer a dengan n elemen. Buat algoritma untuk
mencetak indeks dari a yang nilai mutlaknya terbesar.
9. Diberikan sebuah vektor integer a dengan n elemen. Buat algoritma untuk
mencetak semua elemen yang berbeda dari vektor a.
Contoh: a = (15, 31, 23, 15, 75, 23, 41, 15, 31, 85).
Output: 15 31 23 75 41 85
10. Diberikan matriks real A dengan ukuran m × n. Buat algoritma untuk
menukarkan seluruh elemen baris ke 2 dengan ke empat.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 12 / 22
1. Pendahuluan Galat

Galat / Error
◮ Galat / error adalah perbedaan nilai antara nilai aksak sebuah besaran
dengan nilai hampirannya.
◮ Misalkan nilai eksak sebuah besaran x dan nilai hampirannya x∗, galat
mutlak / galat absolut dari adalah: x
E = x − x∗
◮ Selain galat mutlak, didefinisikan juga galat relatif:
x−x∗
e= = Ex x
◮ Dalam hal |E| << |x|, galat relatif sering dihitung dengan rumus:

e = x−x
x∗
MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 13 / 22
1. Pendahuluan Galat Absolut vs Galat Relatif

Galat Absolut vs Galat Relatif


Perhatikan ketiga contoh berikut:
1. x = 3, 141592 dan x∗ = 3, 14.
x−x∗
Ex = x − x∗ = 0, 001592, ex = x = 0, 000507

2. y = 2.000.000 dan y∗ = 2.000.004.



Ey = y − y∗ = −4, ey = y−y
y = 0, 000002

3. z = 0, 000012 dan z∗ = 0, 000015.



Ez = z − z∗ = −0, 000003, ez = z−zz = 0, 25

Amatilah galat absolut dan galat relatif pada contoh-contoh di atas dan
berikan kesimpulan.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 14 / 22
1. Pendahuluan Sumber-Sumber Galat Numerik

Sumber-Sumber Galat Numerik


Sumber galat pada penggunaan metode numerik: Galat Pemotongan dan
Galat Pembulatan.
◮ Galat Pemotongan adalah galat yang timbul akibat pemotongan rumus
matematika tertentu untuk menghampiri suatu besaran.
3 5 7 9
Contoh: sin(x) = x − x3! + x5! − x7! + x9! − · · · .
Akan dihitung sin(0, 1). Di dalam hitungan numerik, kita hanya dapat
menghampirinya memakai sejumlah berhingga suku, misalnya,
3 0,15
Jadi sin(0, 1) ≈ 0, 1 − 0,1
3! + 5! .
7 9
Timbul galat pemotongan sebesar − 0,1 0,1
7! + 9! − · · ·

◮ Galat Pembulatan adalah galat yang terjadi akibat pembulatan bilangan


karena keterbatasan alat hitung (kalkulator / komputer) yang digunakan.
Contoh bilangan 13 dibulatkan menjadi 0, 333333.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 15 / 22
1. Pendahuluan Perambatan Galat

Perambatan Galat
Perhitungan numerik menyangkut sejumlah besar hitungan dasar berupa
operasi kali, bagi, tambah dan kurang. Sejalan dengan perhitungan yang
dilakukan, galatpun merambat terhadap hasil hitungan tersebut.
Perhatikan dua besaran dengan nilai eksak x dan y serta nilai hampirannya x∗
dan y∗ , maka:
a. Ex+y = Ex + Ey
b. Ex−y = Ex − Ey
c. exy = ex + ey
d. ex/y = ex − ey

Latihan: Buktikan sifat (a) dan (c)

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 16 / 22
1. Pendahuluan Angka Signifikan

Angka Signifikan
Angka signifikan adalah banyaknya angka/digit yang diperhitungkan
(penting) di dalam suatu besaran real.
◮ Setiap angka tidak nol adalah angka signifikan.
Contoh: 2371,32 memiliki enam angka signifikan.
◮ Angka-angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan
angka signifikan. Contoh: 2,008 memiliki empat angka signifikan.
◮ Angka nol terakhir di sebelah kanan koma desimal merupakan angka
signifikan. Contoh: 10.070 memiliki lima angka signifikan.
◮ Angka nol di sebelah kiri dari angka pertama yang bukan nol merupakan
angka tak signifikan. Contoh: 0,00008 memiliki satu angka signifikan.
◮ Angka nol yang terdapat di ujung dari deret angka dan disebelah kiri dari
koma decimal tidak dapat ditentukan sebagai angka signifikan.
Contoh: bilangan 230000 jumlah angka signifikannya tidak jelas.
Untuk memperjelasnya, diperkenalkan notasi floating point:
23, 0000 × 104 , atau 23, 0 × 104 , atau 230, 0 × 103 .
Angka signifikannya adalah: enam, tiga dan empat.
MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 17 / 22
1. Pendahuluan Kehilangan Angka Signifikan

Kehilangan Angka Signifikan


√ √ x
Perhatikan dua fungsi: f (x) = x( x + 1 − x) dan g(x) = √ √ .
x+1+ x
Secara matematika, kedua fungsi tersebut ekivalen/sama, tunjukkan!.
Misalkan kita mempunyai alat hitung dengan ketelitian 6 angka signifikan.
√ √
◮ f (500) = 500 ( 501 − 500) = 500 (22, 3630 − 22, 3607) =
500 (0, 02230) = 11, 1500
500 500 500
◮ g(500) = √ √ = = = 11, 1748
501 + 500 22, 3630 + 22, 3607 44, 7437

Nilai ”eksaknya” adalah f (500) = g(500) = 11, 174755300747198


Ilustrasi di atas memperlihatkan pentingnya urutan perhitungan supaya kita
tidak kehilangan angka signifikan, sehingga hasil aproksimasi lebih teliti.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 18 / 22
1. Pendahuluan Kehilangan Angka Signifikan

Di dalam hitungan numerik, sebaiknya dihindari dua hal berikut:


◮ Melakukan operasi pengurangan terhadap dua buah bilangan yang nilainya
berdekatan.
◮ Melakukan proses pembagian dengan pembagi yang nilainya dekat nol.

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 19 / 22
1. Pendahuluan Jenis Hitungan Numerik

Jenis Hitungan Numerik


Dalam metode numerik, dikenal dua macam teknik perhitungan, yaitu:
◮ Hitungan Langsung.
Metode ini secara langsung menggunakan rumus-rumus yang ada untuk
menghitung aproksimasi solusi dari suatu masalah matematika.
Metode ini dijamin memperoleh aproksimasi solusi.
Metode ini boros dalam penggunaan memori komputer
◮ Hitungan Tak Langsung / Metode Iteratif
Metode ini membangun barisan aproksimasi solusi yang makin lama
makin diperbaiki.
Pada metode ini suku pertama barisan ditentukan dengan tebakan awal.
Selanjutnya melalui rumus iterasi tertentu, tebakan awal tersebut
”diperbaiki” terus menerus dengan harapan menuju solusi masalah.
Metode ini belum tentu konvergen ke solusi dari masalah yang dikaji.
Metode ini bersifat efisien dalam pemakaian memori komputer.
MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 20 / 22
1. Pendahuluan Contoh Hitungan Langsung

Contoh Hitungan Langsung


(
5x + 2y = 7
◮ Diberikan Sistem Persamaan Linear (SPL)
x + 3y = 4
◮ Solusi dari SPL tersebut
dapat
kita hitung dengan rumus determinan
7 2


4 3

sebagai berikut: x = = 21−8 = 13 = 1
15−2 13
5 2


1 3

◮ Selanjutnya nilai y dapat kita hitung dari salah satu persamaan semula.
x + 3y = 4 ⇐⇒ 1 + 3y = 4 ⇐⇒ y = 1

MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 21 / 22
1. Pendahuluan Contoh Hitungan Iteratif

Contoh Hitungan Tak Langsung / Iteratif


(
5x + 2y = 7
◮ Diberikan Sistem Persamaan Linear (SPL)
x + 3y = 4
◮ Solusi dimulai dengan memilih tebakan awal x0 = 2 dan y0 = 8
◮ Selanjutnya dari SPL semula kita turunkan rumus itersi
xk+1 = (7 − 2yk )/5, yk+1 = (4 − xk )/3

◮ Jalankan rumus iterasi tersebut untuk menghitung x1 , y1 , x2 , y2 , · · · .


◮ Bila barisan {xk } dan {yk } konvergen maka limitnya adalah solusi SPL.
k 1 2 ··· 10 · · · 15
xk −0, 8 1, 133333 · · · 1, 000042 · · · 0, 999998
yk 1, 666667 1, 933333 · · · 1, 000295 · · · 1
◮ Kita ubah rumus iterasinya menjadi: xk+1 = 4 − 3yk yk+1 = (7 − 5xk )/2,
lalu terapkan rumus iterasi ini dan amati hasilnya.
MATNUM / MA-ITB / W.D. / 2016 (ITB) MA3171 Matematika Numerik August 16, 2016 22 / 22

Anda mungkin juga menyukai