MODUL I
PENENTUAN POROSITAS CORE SAMPLE DENGAN GAS POROSIMETER
Laporan Praktikum
LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
Edwardo Samosir 1
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
DAFTAR ISI
V.2 DATA......................................................................................................................... 16
Edwardo Samosir 2
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
DAFTAR GAMBAR
Edwardo Samosir 3
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
DAFTAR TABEL
Table 1 : Data Dimensi Calibration Disc, Upstream Pressure (P1), Stabilized Pressure (P2) ......... 7
Table 2 : Data Dimensi Core Sample, Upstream Pressure (P1), Stabilized Pressure (P2) .............. 7
Table 3 : Data Volume Calibration Disc......................................................................................... 8
Table 4 : Data Volume Core Sample .............................................................................................. 9
Table 5 : Data P1/P2 Calibration Disc ........................................................................................... 10
Table 6 : Data Volume Regresi Calibration Disc ......................................................................... 10
Table 7 : Data P1/P2 dan Vgrain Core Sample................................................................................. 11
Table 8 : Data Porositas Core Sample .......................................................................................... 12
Table 9 : Hasil ............................................................................................................................... 17
Table 10 : Data Jenis Batuan dan Porositas .................................................................................. 17
Table 11 : Kesimpulan .................................................................................................................. 19
Edwardo Samosir 4
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
BAB I TUJUAN
Edwardo Samosir 5
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Porositas merupakan salah satu sifat fisik batuan yang penting yang menyatakan
perbandingan antara volume pori terhadap volume batuan secara keseluruhan.
Porositas dinyatakan dalam bentuk fraksi atau persentase. Setiap batuan reservoir
memiliki porositas yang berbeda-beda dan porositas merupakan salah satu hal
yang dapat membantu kita dalam menentukan ada atau tidaknya fluida di reservoir
itu.
Pada praktikum ini, kita akan menentukan porositas core sample dengan
menggunakan gas porosimeter (PORG-200). Prinsip yang digunakan ialah Hukum
Boyle, yakni
“Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, P (tekanan) dan V
(volume) merupakan proporsional terbalik (di mana yang satu ganda, yang
satunya setengahnya).”
𝑃𝑉 = 𝑘
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2
Ket : - P : Tekanan
- V : Volume
- k : Konstanta
Gas N2 akan diberikan kepada calibration disc dan core sample (terdapat di matrix
cup) lalu kita akan mengukur upstream pressure (P1) dan stabilized pressure (P2).
Dengan menggunakan prinsip Hukum Boyle, maka kita dapat menentukan
𝑃1
hubungan antara Vgrain dengan sehingga kita dapat menentukan porositas core
𝑃2
sample.
Edwardo Samosir 6
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
CALIBRATION DISC
No. Calibration Disc Dimensi (cm) P1 (psig) P2 (psig)
L : 0.95
1 2 100.3 9.9
D : 2.54
L : 1.8
2 4 100.3 11.1
D : 2.54
L : 3.275
3 5 100.3 13.1
D : 2.54
L : 6.025
4 2+4+5 100.3 21.8
D : 2.54
Table 1 : Data Dimensi Calibration Disc, Upstream Pressure (P1), Stabilized Pressure (P2)
Berikut adalah hasil pengukuran dimensi core sample beserta upstream pressure
(P1) dan stabilized pressure (P2):
CORE SAMPLE
No. Core Sample Dimensi (cm) P1 (psig) P2 (psig)
L : 3.72
1 I 100.1 13.6
D : 2.55
L : 3.59
2 II 100.3 12.6
D : 2.57
Table 2 : Data Dimensi Core Sample, Upstream Pressure (P1), Stabilized Pressure (P2)
Edwardo Samosir 7
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
𝜋 2
𝑉= 𝑑 𝑡
4
CALIBRATION DISC
No. Calibration Disc Dimensi (cm) Volume (cm3)
L : 0.95
1 2 4.813
D : 2.54
L : 1.8
2 4 9.121
D : 2.54
L : 3.275
3 5 16.594
D : 2.54
L : 6.025
4 2+4+5 30.529
D : 2.54
Table 3 : Data Volume Calibration Disc
Edwardo Samosir 8
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
CORE SAMPLE
No. Core Sample Dimensi (cm) Volume (cm3)
L : 3.72
1 I 18.998
D : 2.55
L : 3.59
2 II 18.623
D : 2.57
Table 4 : Data Volume Core Sample
2. Persamaan Regresi dari Plot Grain Volume Calibration Disc (V) terhadap
𝑃1
𝑃2
Pada praktikum ini, kita mengasumsikan bahwa calibration disc terdiri atas
grain 100%. Oleh karena itu, kita dapat menentukan persamaan regresi
sebagai berikut:
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑃1
𝑉𝑔𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝑎 ( ) + 𝑏
𝑃2
Edwardo Samosir 9
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
CALIBRATION DISC
Calibration Volume P1 P2 𝑷𝟏
No.
Disc (cm3) (psig) (psig) 𝑷𝟐
𝑃1
Berdasarkan volume calibration disc dan , kita regresikan data-data
𝑃2
𝑃1
𝑉𝑔𝑟𝑎𝑖𝑛 = (−4.7069) ( ) + 52.2397
𝑃2
CALIBRATION DISC
Calibration 𝑷𝟏 Volume Volume regresi
No.
Disc 𝑷𝟐 (cm3) (cm3)
1 2 10.13 4.813 4.5588
2 4 9.036 9.121 9.7081
3 5 7.656 16.594 16.2037
4 2+4+5 4.6 30.529 30.5880
Table 6 : Data Volume Regresi Calibration Disc
Edwardo Samosir 10
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
V vs P1/P2
25
20
V (cm^3)
15
10 Regresi
Data Percobaan
5
0
0 2 4 6 8 10 12
P1/P2
𝑃1
𝑉𝑔𝑟𝑎𝑖𝑛 = (−4.7069) ( ) + 52.2397
𝑃2
CORE SAMPLE
Core P1 P2 𝑷𝟏
No. Vgrain (cm3)
Sample (psig) (psig) 𝑷𝟐
Edwardo Samosir 11
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘 − 𝑉𝑔𝑟𝑎𝑖𝑛
∅=
𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘
CORE SAMPLE
Core
No. Vbulk (cm3) Vgrain (cm3) ∅
Sample
1 I 18.998 17.5969 0.07375
2 II 18.623 14.7728 0.2067
Table 8 : Data Porositas Core Sample
Edwardo Samosir 12
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Alat ini berfungsi untuk mendesak core sample dengan gas N2 serta
mengukur upstream pressure (P1) dan stabilized pressure (P2).
Matrix Cup
Alat ini berfungsi sebagai tempat calibration disc dan core sample yang
akan didesak dengan gas N2.
Tabung N2 + Regulator
Edwardo Samosir 13
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Jangka Sorong
Alat ini berfungsi untuk mengukur dimensi calibration disc dan core
sample.
Sample Core
Edwardo Samosir 14
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Calibration Disc
Edwardo Samosir 15
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
V.2 DATA
Pada saat kami melakukan percobaan untuk mengabil data, kami mengasumsikan
beberapa hal:
Core sample yang digunakan merupakan silinder sempurna.
Calibration disc yang digunakan merupakan silinder sempurna.
Calibration disc tidak memiliki pori (Volume calibration disc = Volume
grain)
Core sample dalam keadaan kering dan bersih.
Pada saat core sample dialirkan gas N2, gas N2 mengisi seluruh pori yang
terkoneksi (interconnected pores).
Fluida tidak bereaksi dengan core sample.
Gas yang digunakan adalah gas ideal (sesuai dengan Hukum Boyle).
Suhu dan tekanan ruangan konstan dari awal hingga akhir praktikum.
Matrix cup tertutup rapat pada saat proses pengaliran gas N2.
Pembacaan tekanan di digital tepat dengan keadaan di dalam alat (ketika
V1 diubah menjadi off, tidak ada gas yang masuk ke alat PORG-200
sehingga tekanan sesuai)
Seluruh alat yang digunakan pada praktikum ini berfungsi dengan baik.
V.3 HASIL
CORE SAMPLE
Core
No. ∅ ∅ (%)
Sample
1 I 0.07375 7.375
2 II 0.2067 20.67
Edwardo Samosir 16
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Table 9 : Hasil
Pada praktikum ini, hasil porositas core sample yang diperoleh merupakan hasil
porositas efektif. Hal ini karena gas yang dialirkan ke core sample akan memasuki
pori-pori batuan yang saling terhubung (interconnected pores). Sedangkan gas
tidak dapat memasuki isolated pores karena isolated pores tidak memiliki pintu
yang dapat dimasuki oleh fluida.
Pori-pori yang saling terhubung juga dapat dialiri oleh fluida lain selain gas, yaitu
minyak. Hal ini menunjukkan bahwa reservoir yang terdiri dari batuan core
sample ini memiliki peluang untuk ditemukannya minyak atau gas ketika
diproduksi (dilihat dari porositas efektif batuan). Namun memerlukan peninjauan
lebih jauh untuk menentukan apakah reservoir itu baik untuk diproduksi atau
tidak.
POROSITAS
JENIS BATUAN
(∅)
Peat Soil 60 – 80 %
Soils 50 – 60 %
Medium to coarse mixed sand 35 – 40 %
Uniform sand 30 – 40 %
Fine to medium mixed sand 30 – 35 %
Gravel 30 – 40 %
Gravel and sand 30 – 35 %
Sandstone 10 – 20 %
Shale 1 – 10 %
Limestone 1 – 10 %
Table 10 : Data Jenis Batuan dan Porositas
Berdasarkan data dari table di atas, maka core sample I memiliki peluang sebagai
reservoir shale atau limestone sedangkan core sample I memiliki peluang sebagai
Edwardo Samosir 17
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
BAB VI KESIMPULAN
CORE SAMPLE
Edwardo Samosir 18
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Table 11 : Kesimpulan
3. Porositas merupakan salah satu sifat fisik batuan yang penting yang
menyatakan perbandingan antara volume pori terhadap volume batuan
secara keseluruhan. Porositas dinyatakan dalam bentuk fraksi atau
persentase. Setiap batuan reservoir memiliki porositas yang berbeda-beda.
Pada lingkungan teknik perminyakan, mengetahui porositas batuan
merupakan salah satu hal yang sangat berguna untuk mengetahui keadaan
reservoir yang akan kita produksi. Dengan mengetahui porositas batuan
yang terkandung di reservoir, kita dapat mengetahui peluang beradanya
minyak atau gas di reservoir tersebut, jumlah minyak atau gas yang
mampu terkandung di dalam reservoir, nilai ekonomis dari reservoir
tersebut, dll. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui porositas
batuan reservoir sebelum kita melakukan produksi.
Edwardo Samosir 19
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Edwardo Samosir 20
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
b. Kozeny-Carman Correlation
Kozeny-Carman Correlation adalah korelasi yang menyatakan permeabilitas sebagai
fungsi dari porositas dan specific area.
Edwardo Samosir 21
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Density log dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor,
densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan (bulk) dari matrix batuan dan fluida
yang terdapat pada pori-pori batuan. Prinsip kerja density log adalah dengan cara
memancarkan sinar gamma dari sumber radiasi sinar gamma yang diletakkan pada
dinding lubang bor. Pada saat sinar gamma menembus batuan, sinar tersebut akan
bertumbukkan dengan elektron pada batuan tersebut, yang mengakibatkan sinar gamma
akan kehilangan sebagian dari energinya dan yang sebagian lagi akan dipantulkan
kembali, yang kemudian akan ditangkap oleh detektor yang diletakkan diatas sumber
radiasi. Intensitas sinar gamma yang dipantulkan tergantung dari densitas batuan formasi.
Edwardo Samosir 22
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
dimana
∅ : Porositas
ρf : Densitas fluida rata-rata, gr/cc 1 untuk fresh water, 1.1 untuk salt water
Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air, digunakan besama-sama dengan neutron log.
(Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat bermanfaat untuk
mendeteksi zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan “cross-over‟ antara
neutron dan density)
Menentukan densitas hidrokarbon (ρh). (bila data porositas dari lab diketahui)
Identifikasi litologi. (berdasarkan nilai RHOB dan PEF)
Menghitung acoustic impedance. (bersama dengan log sonic)
3. Jelaskan Apa itu Rock Typing (min 1 page) RQI or Flow Zone Index!
Jawab:
Rock typing is the process of classifying rocks into different units, where each unit
undergoes deposition under the same geological conditions and has the same diagenetic
changes (Archie, 1950).
Edwardo Samosir 23
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Edwardo Samosir 24
PRAKTIKUM I MODUL 6 12216034
Edwardo Samosir 25