Anda di halaman 1dari 12

MODUL V

PENENTUAN PERMEABILITAS ABSOLUT CORE SAMPLE DENGAN


MENGGUNAKAN FLUIDA CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : M Anwar Sena


NIM : 12216006
Kelompok : Rabu 3
Tanggal praktikum : 11 April 2018
Tanggal penyerahan : 17 April 2018
Dosen : Prof. Dr. Ir. Pudji Permadi
Asisten Modul : Ibrahim Abdus Salam (12214087)
Andreas Adi Putra (12214035)

LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 4
I. TUJUAN ......................................................................................................... 5
II. PRINSIP DASAR ........................................................................................... 5
III. ALAT DAN BAHAN ..................................................................................... 6
IV. DATA PERCOBAAN..................................................................................... 6
V. PENGOLAHAN DAT .................................................................................... 7
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 9
VII. KESIMPULAN ............................................................................................. 11
VIII. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
IX. JAWAB PERTANYAAN ............................................................................. 12

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Grafik 1/p (atm) VS Permeabilitas Core I .................................. 10

3
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Dimensi Core ........................................................................ 7


Tabel 4.2 Tabel Pengukuran Tekanan ......................................................... 7
Tabel 5.1 Data Diameter Rata- Rata dan Luas Penampang ...................... 7
Tabel 5.2 Tabel Konversi Tekanan .............................................................. 8

4
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip dan cara kerja alat PERL-200 dalam melakukan
penentuan permeabilitas absolut dengan menggunakan fluida cair.
2. Memahami konsep permeabilitas dan penerapannya di dalam lingkungan
teknik perminyakan.
3. Menentukan nilai permeabilitas absolut core sample menggunakan fluida cair
dengan alat PERL-200.

II. PRINSIP DASAR

Permeabilitas adalah sifat intrinsik batuan berpori yang menyatakan


kemudahan media berpori untuk mengalirkan fluida. Permeabilitas merupakan
anisotropic parameter, yaitu parameter yang memiliki nilai yang bervariasi
terhadap arah aliran. Permeabilitas suatu media berpori dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum Darcy yang secara umum berbentuk
𝑘 𝑑Φ
𝑣𝑠 = − .
𝜇 𝑑𝑠
Dimana Φ merupakan fungsi potensial yang berbentuk:
Φ = 𝑃 − 𝐶. 𝜌. 𝑔. 𝑧
𝑑𝑧
Dengan referensi aliran horizontal ( 𝑑𝑠 = 0 ) dan merearrange persamaan

untuk flowrate ( 𝑄 = 𝑣. 𝐴) dimana A cross-section dari penampang media


(coreplug) , Q flowrate dari fluida satu fasa, didapat persamaan:
𝑄. 𝜇.
𝑘=
𝐴. (𝑑𝑃⁄𝑑𝑠)
Permeabilitas dinyatakan dalam satuan Darcy ( [L]2 ) , dengan 1 Darcy
bermakna bahwa media berpori memiliki kapasitas untuk mengalirkan fluida satu
fasa dengan viskositas 1 centipoise dengan flowrate 1 cm3/s untuk cross-section
media sebesar 1 cm2 pada gradient tekanan 1 atm/cm.
Hukum Darcy berlaku dengan asumsi bahwa : (1)fluida yang mengalir
merupakan fluida Newtonian dimana shear stress dan shear rate tidak berpengaruh
pada sifat fisik fluida. (2) Flow regime aliran adalah laminar (3) Kondisi aliran
isothermal (4) hanya satu fasa fluida yang menjenuhi seluruh pori-pori batuan. (5)
fluida bersifat incompressible (6) fluida tidak bereaksi terhadap batuan (7) Aliran
fluida steady-state sehingga tidak ada akumulasi fluida dalam batuan.

5
Pada percobaan ini digunakan alat permeameter PERL-200 yang mengukur
permabilitas absolut batuan dengan fluida cair yang diketahui viskositasnya.Untuk
mendapatkan nilai permeabilitas diperlukan dimensi dari core plug dan flowrate
dari aliran. Dimensi dari core plug diukur dengan menggunakan jangka sorong
sedangkan flowrate dari aliran diukur dengan gelas ukur dan stopwatch.
Untuk mengkonversi satuan tekanan dari bacaan permeameter (psig) dimana
𝑝𝑠𝑖𝑎 = 𝑝𝑠𝑖𝑔 + 14.7
1 𝑎𝑡𝑚 = 14.7 𝑝𝑠𝑖𝑎
Persamaan untuk menentukan permeabilitas core menjadi
14500 × 𝑉 × 𝜇 × 𝐿̅
𝑘=
𝑃×𝑡×𝐴
Dimana k permeabilitas batuan (mD), V volume fluida diantara garis
referensi (cc), μ viskositas air/brine (cP) , 𝐿̅ panjang rata-rata sampel core (cm), P
tekanan stabil saat pendesakan (psig), t waktu alir fluida melewati garis referensi
tabung ukur (sekon) dan A luas penampang dari core plug (cm 2).

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
1. PERL-200
2. Fancher Core Holder
3. Jangka sorong
4. Stopwatch
5. Source gas N2 (lengkap dengan regulator)
6. Peralatan penjenuhan fluida
7. Beaker plastic 50 mL
8. Sumber listrik 220 volt
2. Bahan
1. Sampel core yang sudah dijenuhi
2. Aquades

IV. DATA PERCOBAAN


I.
1. Data Pengukuran Dimensi Sampel Core
Sampel Diameter (cm) Panjang (cm)

6
Core D1 D2 D3 L1 L2 L3
I 2.64 2.63 2.64 3.56 3.505 3.545
Tabel 4.1 Tabel Dimensi Core Sampel

2. Data Pengukuran Tekanan dan Waktu Alir Sampel Core


Tekanan (psig) Waktu Alir t rata
Sampel Waktu
P (s) (s)
Core P upstream Alir (s)
downstream
I 15.18 0 9.34 9.45
9.395
14.89 0 11.81 11.73
11.77
15.16 0 9.22 9.44
9.33
9.94 0 15.07 14.94
15.005
10.27 0 13.94 13.76
13.85
10.26 0 14.81 14.09
14.45
5.16 0 18.07 18.13
18.1
5.19 0 18.44 18.53
18.485
5.15 0 18.47 18.33
18.4
Tabel 4.2 Tabel Pengukuran Tekanan

V. PENGOLAHAN DATA
1. Pengolahan Data Dimensi Core
𝐷1 + 𝐷2 + 𝐷3
̅=
𝐷
3
𝜋 2
𝐴= 𝐷
4
Diameter (cm) Diameter Luas
Sampel
Average Penampang
Core D1 D2 D3
(cm) (cm2)
I 2.64 2.63 2.64 2.636667 5.457329

Tabel 5.1 Data Diameter Rata-Rata dan Luas Penampang

2. Konversi Data Tekanan


Konversi kedalam satuan atm 1 𝑎𝑡𝑚 = 14.7 𝑝𝑠𝑖𝑎
P (atm) = (P (psig) +14.7) / 14.7

7
P (psig) P (atm )
Pengukuran

1 15.18 2.033
2 14.89 2.735
3 15.16 2.031
4 9.94 1.676
5 10.27 1.699
6 10.26 1.698
7 5.16 1.351
8 5.19 1.353
9 5.15 1.350
Tabel 5.2 Tabel Konversi Tekanan

3. Pengolahan Data Permeabilitas


𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3
𝐿̅ =
3
𝑉 𝐿̅ 𝜇
𝑘=
𝑡 𝐴 𝑃𝑢𝑝𝑠𝑡𝑟𝑒𝑎𝑚
𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3
𝑘̅ =
3
Viskositas air = 1 cp.
Volume dari tabung akrilik = 10 cm3.
 Core 2.2
Dengan menggunakan persamaan darcy :
𝑉 ∗ 𝜇 ∗ 𝑙𝑎𝑣𝑔
𝑘 =
𝑃∗𝑡∗𝐴
Didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :
P (atm) T (sekon) K
2.033 9.395 0.339355
2.735 11.77 0.201339
2.031 9.33 0.341948
1.676 15.005 0.257665
1.699 13.85 0.275463
1.698 14.45 0.264131
1.351 18.1 0.265017
1.353 18.485 0.259106
1.350 18.4 0.260827

8
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam percobaan modul 5 ini digunakan 3 jenis alat yang berbeda yaitu
jangka sorong untuk mengukur dimensi dari core, stopwatch untuk mengukur
waktu alir, dan PERL – 200 untuk mengukur permeabilitas dari core.
Jangka sorong berkerja dengan prinsip pengukuran panjang yang artinya
kita mengukur besaran panjang dari suatu core dan manyatakannya kedalam
angka penting. Pengukuran jangka sorong ini menggunakan satuan cm dengan 2
angka di belakang koma yang berarti errornya adalah 0.005 cm. Pengukuran
untuk suatu core dilakukan tiga kali dengan mengambil sisi yang berbeda
kemudian dirata – rata. Hal ini dilakukan karena core tidak berbentuk silinder
sempurna.
Stopwatch bekerja dengan prinsip pengukuran waktu yang artinya kita
mengukur besaran waktu dari suatu fluida yang mengalir dan menyatakannya
dalam angka penting. Pengukuran stopwatch ini menggunakan satuan sekon
dengan 2 angka di belakang koma yang berarti errornya adalah 0.005 s.
Pengukuran dengan menggunakan stopwatch cukup dilakukan satu kali saja
dengan memastikan stopwatch dimatikan saat fluida menyentuh batas.
PERL-200 bekerja dengan prinsip menginjeksikan suatu fluida satu fasa
ke core dengan menggunakan bantuan tekanan gas nitrogen dimana kondisi
ruangan di dalam PERL-200 dan Fancher Core Holder adalah isothermal. Fluida
satu fasa dialirkan dari tabung reservoir, diinjeksikan ke core dengan bantuan
tekanan gas nitrogen, dan perubahan ketinggian fluida dicatat waktunya. Alat ini
menerapkan prinsip Darcy untuk mengukur suatu permeabilitas.
Sedangkan keberjalanan praktikum ini berjalan dengan lancar, tidak
terjadi kerusakan pada alat sehingga data dapat diambil dengan baik. Namun
kami memiliki kendala karena kami tidak berhati-hati dalam melakukan
pengukuran waktu alir. Kesalahan lain kami adalah membiarkan air mencapai
batas bawah tabung akrilik. Hal ini menyebabkan proses pengukuran dilakukan
lagi karena gas memasuki bagian pipa sambung core holder.

9
Permeability vs 1/P (atm)
0.4
0.35

Permeability (Darcy)
0.3
0.25
0.2
0.15 y = 0.2642e0.0422x
0.1 R² = 0.0012
0.05
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
1/P (atm)

Dapat dilihat pada grafik bahwa pada core I berlaku pada setiap tekanan
yang berbeda didapatkan nilai permeabilitas yang berbeda pula, yaitu untuk
setiap k nya dan permeabilitas rata-ratanya didapatkan nilai sebesar 0.273872 D.
Permeabilitas yang diukur dalam percobaan ini adalah permeabilitas
absolut karena kita mengalirkan fluida satu fasa dengan kondisi core terjenuhi
oleh fasa tersebut 100%. Disini berlaku Hukum Darcy untuk menghitung
permeabilitasnya. Permeabilitas absolut diketahui untuk mengetahui gamabran
permeabilitas secara general pada suatu reservoir.
Permeabilitas merupakan fungsi dari saturasi fluida. Semakin tinggi
saturasi fluida makin besar permeabilitas effektif dari fluida karena semakin
besar volume fluida yang mengisi pori. Hubungan matematis bahwa
permeabilitas bergantung pada ukuran pori didapat dari gabungan hukum Darcy
dan Persamaan Poiseuille.
Adapun beberapa asumsi yang digunakan dalam percobaan ini sehingga
percobaan ini dapat dikatakan valid yaitu
1. Hukum Darcy berlaku :
a. Fluida inkompresibel
b. Fluida Newtonian
c. Saturasi fluida terdiri dari 1 fasa
d. Kondisi aliran isothermal
e. Flow regime aliran laminar
f. Aliran steady-state

10
g. Fluida tidak bereaksi terhadap batuan (tidak ada clay content)
2. Core yang diukur berbentuk silinder sempurna
3. Tekanan overburden tidak mempengaruhi permeabilitas batuan.
4. Tekanan yang terukur merupakan tekanan stabil
5. Pengaruh gravitasi diabaikan dan aliran horizontal

VII. KESIMPULAN

1. Alat pengukur permeabilitas absolut PERL-200 dapat digunakan untuk


menentukan permeabilitas absolut sampel core dengan menggunakan hukum
Darcy untuk aliran horizontal
𝑄. 𝜇.
𝑘=
𝐴. (∆𝑃⁄∆𝐿)
Dimana Q flowrate dari aliran , diukur dari waktu fluida melewati garis batas
dari tabung ukur, 𝜇 viskositas fluida (diketahui) A, cross-section area dari
sampel core, ∆𝑃 beda tekanan upstream dengan atmosfer. Dan ∆𝐿 panjang
dari sampel core.
2. Permeabilitas yang diukur adalah permeabilitas absolut dan penerapannya
untuk mengetahui kondisi general dari reservoir.
3. Permeabilitas core I adalah 0.273872 D

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Amyx, James W., Bass,Jr., Daniel M., dan Whiting, Robert L.. 1960. Petroleum
Reservoir Engineering : Phisical Properties. New York: McGraw-Hill.
Craft, Hawkins. 1959. Applied Petroleum Reservoir Engineering. New York:
Prentice Hall Inc.
Monicard, R. P..1980. Properties of Reservoir Rock : Core Analysis.
GulfPublishing Co., Edition Technic.

11
IX. JAWAB PERTANYAAN
1. Jelaskan Penerapan permeabilitas absolut, permeabilitas efektif, dan
permeabilitas relatif dalam dunia perminyakan!

Jawab
 Permeabilitas Absolut dalam dunia teknik perminyakan digunakan untuk
menentukan tingkat kemudahan batuan mengalirkan fluida secara umum.
 Permeabilitas Efektif dalam dunia teknik perminyakan dapat digunakan untuk
menentukan seberapa besar minyak yang dapat terproduksi dari suatu sistem
sumur. Selain itu permeabilitas efektif juga dapat digunakan untuk menentukan
titik pengeboran dalam eksplorasi
 Permeabilitas relatif dalam dunia perminyakan digunakan untuk menentukan
sifat kebasahan batuan. Batuan yang bersifat water wett memiliki krw yang
relatif lebih kecil dibandingkan kro nya. Sedangkan batuan yang bersifat oil wett
memiliki kro yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan krw

12

Anda mungkin juga menyukai