Disusun oleh :
Rizki Hidayat
Sertu Sba Nrp 118306
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.1 Masalah Rumusan.........................................................................................2
1.3 . Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Pengertian ADCP................................................................................................3
2.2 Prinsip kerja Alat ADCP.......................................................................................6
2.3 PERENCANAAN DAN EVALUASI..........................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1 ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler).........................................................4
Gambar 2 Princip Kerja Alat ADCP.....................................................................................5
v
BAB I
PENDAHULUAN
Besar dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan
maksimum kedalaman pengukuran mencapai beberapa ratus meter,
tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya. Selain itu, alat
inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal,
topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global
Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
1
Besarnya perbedaan nilai tersebut kemudian dikonversikan ke
dalam bentuk komponen kecepatan arus. Oleh karena itu, sesungguhnya
yang diukur oleh ADCP adalah kecepatan partikelpartikel di dalam air.
Oleh karena sifat gerak karakter tersebut mengikuti gerakan air,
kecepatan gerak partikel tersebut juga merupakan kecepatan gerak air.
Besarnya kecepatan gerakan air yang diukur oleh currentmeter'
konvensional diturunkan dari tenaga dorong air untuk menggerakan
baling-balingnya.
1.3 . Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan
ADCP
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, alat inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut,
lintasan kapal, topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan
Global Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan gelombang
suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima pantulannya yang
disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.
3
karakter tersebut mengikuti gerakan air, kecepatan gerak partikel
tersebut juga merupakan kecepatan gerak air. Besarnya kecepatan
gerakan air yang diukur oleh currentmeter' konvensional diturunkan dari
tenaga dorong air untuk menggerakan baling-balingnya. omponen ADCP
selanjutnya adalah penguat elektronik , penerima , jam untuk mengukur
waktu tempuh, sensor suhu , kompas untuk mengetahui heading, dan
sensor pitch / roll untuk mengetahui orientasinya.
4
Gambar 2 Princip Kerja Alat ADCP
5
2.2 Prinsip kerja Alat ADCP
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan
gelombang suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima
pantulannya yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam
air.Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi
menurut teori Doppler.
6
Perbedaan mendasar lainnya antara ADCP dan currentmeter
konvensional terletak pada kemampuan pengambilan data profil arus dari
kolom air sampai kedalaman tertentu. Pengukuran yang dilakukan oleh
satu ADCP setara dengan pengukuran 128 currentmeter konvensional
yang dipasang secara bersamaan pada kolom air.
Alat ukur ADCP ini tidak dapat berfungsi pada air yang sangat
jernih, yang tidak cukup mempunyai objek untuk memantulkan gelombang
suara. Akan tetapi, kelemahan ini tidak menjadi kendala untuk pengukuran
di laut, sungai atau danau karena air di dalam selalu mengandung partikel
-partikel sedimen atau organisme yang memantulkan gelombang suara.
Data yang dihasilkan dari suatu pengukuran yang intensif akan menjadi
sangat besar. Tersedianya komputer dengan kapasitas hard-disk yang
cukup besar menjadi salah satu kebutuhan. Penggunaan piranti lunak dari
alat DR-ADCP, yaitu Transect (RD Instrument 1994), mencukupi untuk
proses data sementara di lapangan, akan tetapi untuk
7
Sistem ADCP terdiri dua bagian yaitu profiler dan kontrol. Bagian
profiler meliputi beberapa komponen, yaitu komponen tranducer, sensor
suhu, kompas dan komponen elektronik pengolah sinyal. Bagian kontrol
meliputi komponen catu-daya (power supply), komponen komunikasi
elektronik, komputer dan peranti lunak untuk mengontrol kinerja ADCP
dan pengolahan data.
8
2.3 PERENCANAAN DAN EVALUASI
Perencanaan yang matang dalam mengoperasikan DR-ADCP
merupakan suatu hal utama. Rencana perjalanan. perkiraan kondisi laut
dan memilih konfigurasi parameter -parameter pengontrol operasi DR-
ADCP yang paling optimal perlu dilakukan sebelum kegiatan dilakukan.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data secara optimal baik dalam
segi kualitas maupun jumlahnya, yang sesuai dengan tujuan kerja.
9
temperatur). kalibrasi alat DR-ADCP dan elektroniknya hingga saat ini
hanya dapat
Aspek yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan DR-ADCP
antara lain frekuensi dan sudut yang dibentuk oleh tranduser terhadap
posisi vertikal DR-ADCP. Setiap DR-ADCP mempunyai frekuensi tertentu.
Frekuensi ini tetap untuk setiap tipe DR-ADCP, 300 KHz misalnya, hanya
mampu mengukur arus sampai pada kedalaman 130 meter mulai pada
kedalaman 4 meter (RD Instrument, 1995).
10
Semua informasi tersebut sangat penting karena digunakan untuk
menilai sesuai tidaknya penyetelan DR-ADCP untuk kondisi perairan yang
diukur. Disamping itu, adanya fenomena aliran air dapat segera diketahui.
Dari data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan perata-rataan data
untuk mengurangi pengaruh proses lokal. hasil proses tersebut
ditampilkan pada Gambar 3 dalam bentuk penggambaran vektor
kecepatan.
11
Pertimbangan di atas harus dilakukan karena kinerja peralatan
elektronik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang dapat
berpengaruh pada akurasi dan kemampuannya. Disamping itu, DR-ADCP
merupakan alat yang sensitif dan mempunyai banyak hal yang dapat
dikontrol untuk menyesuaikan operasional sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Kualitas datanya sangat tergantung pada pemilihan kontrol
operasional.
Besar dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan
maksimum kedalaman pengukuran mencapai beberapa ratus meter,
tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya. Selain itu, alat
inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal,
topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global
Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
12
Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan frekwensi
gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang bergerak.
Jikalau objek bergerak mendekati. Maka gelombang suara tersebut akan
makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi asalnya. Jikalau
objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi lebih
rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif antara ADCP dan partikel.
Selain itu, alat inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut,
lintasan kapal, topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan
Global Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan gelombang
suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima pantulannya yang
disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Acoustic Doppler Current Profiler merupakan suatu alat ukur yang
sangat bermanfaat untuk memetakan kondisi aliran air secara mendetail.
Kemampuan ini tidak dimiliki oleh alat ukur lainnya. Peranan aliran air laut
yang menentukan dalam pola penyebaran zat hara, larva biota, sedimen,
maupun zat pencemar, menunjukkan pentingnya informasi dari DR-ADCP
ini dalam suatu program pengelolaan wilayah perairan.
3.2 Saran
Perlu adanya pembaruan alat yang sudah using dan tua dengan
diganti alat ACDC yang memiliki sistim yang baru guna memenuhi segala
aspek yang diperlukan dalam pengembangan penelitian kedepan guna
membangun surveyor yang handal serta berwawasan teknologi yang
tinggi. Pembaruan alat sngat penting guna mendukung pemerintah
kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://uhamka.blogspot.com/2012/04html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.30 wib)
https://unj.blogspot.com/2016/07/matahari.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.40 wib)
Https://ejournal3.uhamka.ac.id/index.php/pusat/article.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.00 wib)
Https://Kompas.com/article/arus.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.10 wib)
15