Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATRIKULASI

ACOUSTIC DOPPLER CURRENT PROFILER

Disusun oleh :

Rizki Hidayat
Sertu Sba Nrp 118306

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
TEKNIK HIDRO OCEANOGRAFI
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat


rahmat dan hidayahnya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Acoustic Doppler current Profiler. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang
membawa kami kejalan yang lurus.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kami
yang masih dalam tahap Pembelajaran, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi membantu
Kami untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Semoga makalah ini memberikan informasi yang baik dan benar


untuk mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan dilingkungan kampus kita ini. Dan bisa kita
terapkan dan implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari dan
membawa manfaat yang baik bagi kita semua.

Surabaya, 4 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.1 Masalah Rumusan.........................................................................................2
1.3 . Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Pengertian ADCP................................................................................................3
2.2 Prinsip kerja Alat ADCP.......................................................................................6
2.3 PERENCANAAN DAN EVALUASI..........................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 tabel Kuat Arus Laut ADCP.....................................................................................5

DAFTAR GAMBAR

iv
Gambar 1 ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler).........................................................4
Gambar 2 Princip Kerja Alat ADCP.....................................................................................5

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat ukur "Acoustic Doppier Current Profiler", yang dikenal
dengan ADCP, merupakan salah satu alat pengukur kecepatan arus air
berteknologi tinggi. ADCP menggunakan gelombang suara (sonar)
sebagai alat pendeteksinya dan mempunyai akurasi yang tinggi. Informasi
yang diukur oleh alat tersebut adalah meliputi besar dan arah arus .

Besar dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan
maksimum kedalaman pengukuran mencapai beberapa ratus meter,
tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya. Selain itu, alat
inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal,
topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global
Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.

Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan


gelombang suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima
pantulannya yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.
Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi menurut
teori Doppler.

Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan frekwensi


gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang bergerak.
Jikalau objek bergerak mendekati. Maka gelombang suara tersebut akan
makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi asalnya. Jikalau
objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi lebih
rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif antara ADCP dan partikel.

1
Besarnya perbedaan nilai tersebut kemudian dikonversikan ke
dalam bentuk komponen kecepatan arus. Oleh karena itu, sesungguhnya
yang diukur oleh ADCP adalah kecepatan partikelpartikel di dalam air.
Oleh karena sifat gerak karakter tersebut mengikuti gerakan air,
kecepatan gerak partikel tersebut juga merupakan kecepatan gerak air.
Besarnya kecepatan gerakan air yang diukur oleh currentmeter'
konvensional diturunkan dari tenaga dorong air untuk menggerakan
baling-balingnya.

1.1 Masalah Rumusan


1. Bagaimana cara kerja ADCP
2. Apa fungsi dari ADCP
3. Sejarah ADCP
4. KompeneN ADCP
5. Harga ADCP

1.3 . Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan
ADCP

2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam


pengukuran menggunakan ADCP

3. mengetahui sejarah ADCP

4. mengetahui cara kerja ADCP

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ADCP


ADCP merupakan salah satu alat pengukur kecepatan arus air
berteknologi tinggi. ADCP menggunakan gelombang suara (sonar)
sebagai alat pendeteksinya dan mempunyai akurasi yang tinggi. Informasi
yang diukur oleh alat tersebut adalah meliputi besar dan arah arus air
hingga 128 titik di kolom air dengan maksimum kedalaman pengukuran
mencapai beberapa ratus meter, tergantung pada frekwensi suara yang
digunakannya.

Selain itu, alat inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut,
lintasan kapal, topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan
Global Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan gelombang
suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima pantulannya yang
disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.

Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi


menurut teori Doppler. Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan
frekwensi gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang
bergerak. Jikalau objek bergerak mendekati. Maka gelombang suara
tersebut akan makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi
asalnya.

Jikalau objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi


lebih rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif antara ADCP dan partikel. Besarnya perbedaan nilai
tersebut kemudian dikonversikan ke dalam bentuk komponen kecepatan
arus. Oleh karena itu, sesungguhnya yang diukur oleh ADCP adalah
kecepatan partikelpartikel di dalam air. Oleh karena sifat gerak

3
karakter tersebut mengikuti gerakan air, kecepatan gerak partikel
tersebut juga merupakan kecepatan gerak air. Besarnya kecepatan
gerakan air yang diukur oleh currentmeter' konvensional diturunkan dari
tenaga dorong air untuk menggerakan baling-balingnya. omponen ADCP
selanjutnya adalah penguat elektronik , penerima , jam untuk mengukur
waktu tempuh, sensor suhu , kompas untuk mengetahui heading, dan
sensor pitch / roll untuk mengetahui orientasinya.

Sebuah analog-to-digital converter dan prosesor sinyal digital


diperlukan untuk sampel sinyal kembali untuk menentukan pergeseran
Doppler . Sebuah sensor suhu digunakan untuk memperkirakan
kecepatan suara pada posisi instrumen menggunakan persamaan air laut
negara , dan menggunakan ini untuk memperkirakan skala pergeseran
frekuensi untuk kecepatan air.

Prosedur ini mengasumsikan bahwa salinitas memiliki nilai


konstanta yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Terakhir, hasilnya
disimpan ke memori internal atau output online ke perangkat lunak
tampilan eksternal. Karna itu ADCP menjadi alat yang baik dalam
melakukan penelitian pengukuran kecepatan arus laut

Gambar 1 ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)

4
Gambar 2 Princip Kerja Alat ADCP

Tabel 1 tabel Kuat Arus Laut ADCP

5
2.2 Prinsip kerja Alat ADCP
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan
gelombang suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima
pantulannya yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam
air.Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi
menurut teori Doppler.

Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan frekwensi


gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang bergerak.
Jikalau objek bergerak mendekati. maka gelombang suara tersebut akan
makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi asalnya. Jikalau
objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi lebih
rendah.

Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan


kecepatan relatif antara ADCP dan partikel. Besarnya perbedaan nilai
tersebut kemudian dikonversikan ke dalam bentuk komponen kecepatan
arus. Oleh karena itu, sesungguhnya yang diukur oleh ADCP adalah
kecepatan partikelpartikel di dalam air. Oleh karena sifat geraktersebut
mengikuti gerakan air, kecepatan gerak partikel tersebut juga merupakan
kecepatan gerak air.

Besarnya kecepatan gerakan air yang diukur oleh currentmeter'


konvensional diturunkan dari tenaga dorong air untuk menggerakan
baling-balingnya Perbedaan mendasar lainnya antara ADCP dan
currentmeter konvensional terletak pada kemampuan pengambilan data
profil arus dari kolom air sampai kedalaman tertentu. Pengukuran yang
dilakukan oleh satu ADCP setara dengan pengukuran 128 currentmeter
konvensional yang dipasang secara bersamaan pada kolom air.
Perbedaannya terletak pada nilai pengukuran yang terwakili.

6
Perbedaan mendasar lainnya antara ADCP dan currentmeter
konvensional terletak pada kemampuan pengambilan data profil arus dari
kolom air sampai kedalaman tertentu. Pengukuran yang dilakukan oleh
satu ADCP setara dengan pengukuran 128 currentmeter konvensional
yang dipasang secara bersamaan pada kolom air.

Perbedaannya terletak pada nilai pengukuran yang terwakili. ADCP


mengukur rata-rata arus di antara dua lapisan, sedangkan currentmeter
konvensional mengukur lebih lengkap mengenai kondisi profil arus. Pada
gam bar 1 memperlihatkan diagram perbedaan antara ADCP dengan
'currentmeter' konvensional.

Kelebihan lain yang dimiliki ADCP atas currentmeter konvensional


adalah kemampuannya untuk mengukur komponen arus vertikal.
Currentmeter biasa hanya memberikan informasi komponen arus
mendatar. Selain itu, ADCP mampu mengukur dengan selang waktu yang
pendek. yaitu sekitar 3 detik pada kedalaman air 30-35m. Dengan
kemampuan ini, data yang dihasilkan merupakan data dengan resolusi
tinggi dalam dimensi ruang dan waktu.

Alat ukur ADCP ini tidak dapat berfungsi pada air yang sangat
jernih, yang tidak cukup mempunyai objek untuk memantulkan gelombang
suara. Akan tetapi, kelemahan ini tidak menjadi kendala untuk pengukuran
di laut, sungai atau danau karena air di dalam selalu mengandung partikel
-partikel sedimen atau organisme yang memantulkan gelombang suara.
Data yang dihasilkan dari suatu pengukuran yang intensif akan menjadi
sangat besar. Tersedianya komputer dengan kapasitas hard-disk yang
cukup besar menjadi salah satu kebutuhan. Penggunaan piranti lunak dari
alat DR-ADCP, yaitu Transect (RD Instrument 1994), mencukupi untuk
proses data sementara di lapangan, akan tetapi untuk

7
Sistem ADCP terdiri dua bagian yaitu profiler dan kontrol. Bagian
profiler meliputi beberapa komponen, yaitu komponen tranducer, sensor
suhu, kompas dan komponen elektronik pengolah sinyal. Bagian kontrol
meliputi komponen catu-daya (power supply), komponen komunikasi
elektronik, komputer dan peranti lunak untuk mengontrol kinerja ADCP
dan pengolahan data.

Pengoperasian ADCP selalu dibarengi dengan program komputer


yang mengontrol profiler, perekaman data dan analisa data. Analisa data
yang umum dilakukan sewaktu pengoperasian alat meliputi perata-rataan
pengukuran untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Penampilan data
secara langsung di monitor komputer dalam bentuk grafik sangat
membantu dalam pemahaman sistem arus yang diukur pada saat itu juga.

ADCP selain dipasang sebagai mooring (tambatan) di permukaan


atau di dasar laut, juga dapat dipasang di kapal secara permanen ataupun
temporal untuk pengambilan data profil arus, tergantung pada konfigurasi
alatnya. Tipe Direct-reading ADCP merupakan tipe yang tepat bagi
pengukuran pola arus di suatu perairan terbatas, misalnya perairan Teluk
Jakarta. Sarana yang diperlukan dalam pengoperasian DR-ADCP ini
adalah sebuah perahu yang cukup stabil dan memadai untuk dibebani.

DR-ADCP di salah satu sisinya. Berat sensor DR-ADCP sekitar 40


kg. DR-ADCP dipasang pada suatu kerangka aluminium sedemikian rupa
sehingga sensornya terletak di dalam air dan posisinya tidak berubah
sewaktu kapal bergerak. Pengoperasian DRADCP dapat dilakukan sambil
perahu berjalan dengan kecepatan hingga 10 knot. Sumber tenaga listrik
yang digunakan dalam pengoperasian DR-ADCP dapat berasal dari
sebuah generator AC yang dilengkapi dengan Stabilizer. Stabilizer ini
berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik dari generator sehingga
operasional DR-ADCP dan komputer tidak terganggu. Selain generator,
dapat pula digunakan baterai atau accu walaupun jenis sumber listrik ini

8
2.3 PERENCANAAN DAN EVALUASI
Perencanaan yang matang dalam mengoperasikan DR-ADCP
merupakan suatu hal utama. Rencana perjalanan. perkiraan kondisi laut
dan memilih konfigurasi parameter -parameter pengontrol operasi DR-
ADCP yang paling optimal perlu dilakukan sebelum kegiatan dilakukan.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data secara optimal baik dalam
segi kualitas maupun jumlahnya, yang sesuai dengan tujuan kerja.

Disamping itu, selama kegiatan berlangsung hasil yang di dapat


harus dievaluasi terus menerus berdasarkan penampilan data di
komputer. Modifikasi setting DR-ADCP atau perubahan rencana
pengukuran seringkali terpaksa dilakukan di lapangan akibat kondisi laut
di luar perkiraan sebelumnya.

Pertimbangan di atas harus dilakukan karena kinerja peralatan


elektronik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang dapat
berpengaruh pada akurasi dan kemampuannya. Disamping itu, DR-ADCP
merupakan alat yang sensitif dan mempunyai banyak hal yang dapat
dikontrol untuk menyesuaikan operasional sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Kualitas datanya sangat tergantung pada pemilihan kontrol
operasional.

Pengujian DR-ADCP di laboratorium bukan merupakan kalibrasi


alat akan tetapi hanya merupakan pengecekan secara cermat
dilingkungan laboratorium. Pengujian ini sangat disarankan sebelum DR-
ADCP dioperasikan. pengujian ini meliputi pemeriksaan terhadap
komunikasi antara transduser, deck elektronik dan komputer, memori DR-
ADCP, spesifikasi (frekuensi, konfigurasi. sudut transduser. nomor sen,
bentuk beam dll), dan sensor (orientasi, heading, pitch, roll, dan

9
temperatur). kalibrasi alat DR-ADCP dan elektroniknya hingga saat ini
hanya dapat
Aspek yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan DR-ADCP
antara lain frekuensi dan sudut yang dibentuk oleh tranduser terhadap
posisi vertikal DR-ADCP. Setiap DR-ADCP mempunyai frekuensi tertentu.
Frekuensi ini tetap untuk setiap tipe DR-ADCP, 300 KHz misalnya, hanya
mampu mengukur arus sampai pada kedalaman 130 meter mulai pada
kedalaman 4 meter (RD Instrument, 1995).

Sudut yang dibentuk oleh tranduser bervariasi, 15, 20 atau 30


derajat. Sudut yang dibentuk oleh tranduser ini akan mempengaruhi
akurasi DR-ADCP. Pemilihan konfigurasi yang tepat sesuai dengan
kedalaman lokasi yang akan diteliti berdasarkan pada sudut yang dibentuk
oleh tranduser dan frekuensi yang dimiliki oleh DR-ADCP akan diperoleh
data dengan akurasi yang tinggi.

Misalnya frekuensi DR-ADCP 300 KHz, sudut trandusernya 30


derajat maka data yang masih mempunyai akurasi tinggi maksimum pada
kedalaman kolom air 110.5 meter (RD Instrument, 1995). Berikut ini
disajikan sejumlah hasil pengukuran yang dilakukan di perairan Teluk
Jakarta bulan Juli, Agustus 1995 oleh Puslitbang Osenologi - LIPI,
sebagai ilustrasi mengenai kemampuan alat.

Data diproses dengan menggunakan piranti lunak alat DRADCP,


Transect (RD Instrument, 1994). Sewaktu pengukuran dilakukan, kondisi
arus dapat dimonitor di layar komputer seperti yang ditunjukkan oleh
Gambar 2. Profil menegak komponen arus timur-barat, utara-selatan, arus
vertikal dan estimasi standard deviasi pengukuran arus ditampilkan untuk
tiap data yang diukur. Selain itu, ditampilkan pula informasi mengenai
kecepatan kapal, kedalaman air, panjang lintasan yang telah diukur dan
estimasi debit aliran arus sepanjang lintasan pengukuran.

10
Semua informasi tersebut sangat penting karena digunakan untuk
menilai sesuai tidaknya penyetelan DR-ADCP untuk kondisi perairan yang
diukur. Disamping itu, adanya fenomena aliran air dapat segera diketahui.
Dari data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan perata-rataan data
untuk mengurangi pengaruh proses lokal. hasil proses tersebut
ditampilkan pada Gambar 3 dalam bentuk penggambaran vektor
kecepatan.

Dari penampilan ini hasil pengukuran arus dapat dengan mudah


dikaitkan dengan kondisi lapangan sebenarnya. profil menegak debit air
sepanjang lintasan pengukuran. Dari gambar ini, besarnya debit dikalikan
dengan konsentrasi zat dalam air memberikan jumlah zat yang
dipindahkan per satuan waktu.

Informasi analisa arus ini sangat bermanfaat dalam studi kimia,


biologi dan pencemaran laut. Tampilan data lainnya yang sangat
bermanfaat selama kegiatan lapangan adalah distribusi menegak
besarnya kecepatan komponen arus timur-barat dan komponen arus
utara-selatan Dan gambar tersebut dapat segera disimpulkan adanya
pelapisan aliran arus dalam kolom air.

Sebagai contoh, kondisi arus menunjukkan terjadinya sistem aliran


2 lapis dan pengaruh topografi dasar pada aliran arus. Pada bagian
permukaan air mengalir ke arah barat daya. sedangkan air di bawah 9m
arus mengalir ke arah tenggara yang terkonsentrasi pada bagian kiri
gosong Disamping itu, selama kegiatan berlangsung hasil yang di dapat
harus dievaluasi terus menerus berdasarkan penampilan data di
komputer. Modifikasi setting DR-ADCP atau perubahan rencana
pengukuran seringkali terpaksa dilakukan di lapangan akibat kondisi laut
di luar perkiraan sebelumnya.

11
Pertimbangan di atas harus dilakukan karena kinerja peralatan
elektronik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang dapat
berpengaruh pada akurasi dan kemampuannya. Disamping itu, DR-ADCP
merupakan alat yang sensitif dan mempunyai banyak hal yang dapat
dikontrol untuk menyesuaikan operasional sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Kualitas datanya sangat tergantung pada pemilihan kontrol
operasional.

Pengujian DR-ADCP di laboratorium bukan merupakan kalibrasi


alat akan tetapi hanya merupakan pengecekan secara cermat
dilingkungan laboratorium. Pengujian ini sangat disarankan sebelum DR-
ADCP dioperasikan. pengujian ini meliputi pemeriksaan terhadap
komunikasi antara transduser, deck elektronik dan komputer, memori DR-
ADCP, spesifikasi (frekuensi, konfigurasi. sudut transduser. nomor sen,
bentuk beam dll), dan sensor (orientasi, heading, pitch, roll, dan
temperatur). kalibrasi alat DR-ADCP dan elektroniknya hingga saat ini
hanya dapat

Besar dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan
maksimum kedalaman pengukuran mencapai beberapa ratus meter,
tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya. Selain itu, alat
inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal,
topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global
Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.

Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan


gelombang suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima
pantulannya yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.
Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi menurut
teori Doppler.

12
Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan frekwensi
gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang bergerak.
Jikalau objek bergerak mendekati. Maka gelombang suara tersebut akan
makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi asalnya. Jikalau
objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi lebih
rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif antara ADCP dan partikel.

Selain itu, alat inipun memberikan informasi mengenai suhu air laut,
lintasan kapal, topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan
Global Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan gelombang
suara dengan pola tertentu ke kolom air dan menerima pantulannya yang
disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam air.

Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi


menurut teori Doppler. Teori Doppler menjelaskan mengenai perubahan
frekwensi gelombang yang berasal atau dipantulkan oleh objek yang
bergerak. Jikalau objek bergerak mendekati. Maka gelombang suara
tersebut akan makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi
asalnya.

Jikalau objeknya menjauhi, frekuensi gelombang yang diterima menjadi


lebih rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif antara ADCP dan partikel. Besarnya perbedaan nilai
tersebut kemudian dikonversikan ke dalam bentuk komponen kecepatan
arus. Oleh karena itu, sesungguhnya yang diukur oleh ADCP adalah
kecepatan partikelpartikel di dalam air. Oleh karena sifat gerak

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Acoustic Doppler Current Profiler merupakan suatu alat ukur yang
sangat bermanfaat untuk memetakan kondisi aliran air secara mendetail.
Kemampuan ini tidak dimiliki oleh alat ukur lainnya. Peranan aliran air laut
yang menentukan dalam pola penyebaran zat hara, larva biota, sedimen,
maupun zat pencemar, menunjukkan pentingnya informasi dari DR-ADCP
ini dalam suatu program pengelolaan wilayah perairan.

ACDP JUGA merupakan suatu alat ukur yang sangat Berguna


untuk memetakan cepat arus yang harus secara mendetail. Kemampuan
ini tidak dimiliki oleh alat ukur lainnya. Peranan aliran air laut yang
menunjukkan pentingnya informasi dari DR-ADCP ini dalam suatu
program pengelolaan wilayah perairan guna mendukung pemerintahan
dengan banyak manfaat contoh nya pembangunan dermaga serta fasilitas
labuh yang aman untuk navigasi.

3.2 Saran
Perlu adanya pembaruan alat yang sudah using dan tua dengan
diganti alat ACDC yang memiliki sistim yang baru guna memenuhi segala
aspek yang diperlukan dalam pengembangan penelitian kedepan guna
membangun surveyor yang handal serta berwawasan teknologi yang
tinggi. Pembaruan alat sngat penting guna mendukung pemerintah
kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://uhamka.blogspot.com/2012/04html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.30 wib)
https://unj.blogspot.com/2016/07/matahari.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.40 wib)
Https://ejournal3.uhamka.ac.id/index.php/pusat/article.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.00 wib)
Https://Kompas.com/article/arus.html
(diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 pada pukul 03.10 wib)

15

Anda mungkin juga menyukai