Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PEMODELAN

CARA KERJA ADCP DAN AGRO FLOAT

OLEH:

I Made Mahendra Wicaksana Karang (1713511039)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
ADCP
ADCP adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur kecepatan arus air
berdasarkan efek Doppler dari suara yang diterima. ADCP menggunakan gelombang suara (sonar)
sebagai alat pendeteksinya dan mempunyai akurasi yang tinggi. Informasi yang diukur oleh ADCP
meliputi besar dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan maksimum kedalaman
pengukuran mencapai beberapa ratus meter, tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya.
Selain itu, ADCP juga memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal, topografi
dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global Positioning System (GPS) untuk penentuan
posisi pengukuran.

Pada prinsipnya, ADCP bekerja dengan mentransmisikan gelombang suara dengan pola tertentu
ke kolom air dan menerima pantulannya yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di dalam
air. Informasi tersebut dianalisa berdasarkan pergeseran frekwensi menurut teori Doppler. Teori
Doppler menjelaskan mengenai perubahan frekwensi gelombang yang berasal atau dipantulkan
oleh objek yang bergerak. Apabila objek bergerak mendekati. maka gelombang suara tersebut akan
makin tinggi frekuensinya dibandingkan dengan frekuensi asalnya. Apabila objeknya menjauhi,
frekuensi gelombang yang diterima menjadi lebih rendah. Besarnya perbedaan frekuensi tersebut
sebanding dengan kecepatan relatif antara ADCP dan partikel.

Oleh karena itu, yang diukur oleh ADCP adalah kecepatan partikel-partikel di dalam air.
karena sifat gerak karakter tersebut mengikuti gerakan air, kecepatan gerak partikel tersebut juga
merupakan kecepatan gerak air. Besarnya kecepatan gerakan air yang diukur oleh currentmeter'
konvensional diturunkan dari tenaga dorong air untuk menggerakan baling-balingnya.
ADCP tidak dapat berfungsi pada air yang sangat jernih, yang tidak cukup mempunyai
objek untuk memantulkan gelombang suara. Akan tetapi, kelemahan ini tidak menjadi kendala
untuk pengukuran di laut, sungai atau danau karena air di dalam selalu mengandung partikel -
partikel sedimen atau organisme yang memantulkan gelombang suara.
SISTEM ADCP
Sistem ADCP terdiri dua bagian yaitu profiler dan kontrol. Bagian profiler meliputi
beberapa komponen, yaitu komponen tranducer, sensor suhu, kompas dan komponen elektronik
pengolah sinyal. Bagian kontrol meliputi komponen catu-daya (power sup-ply), komponen
komunikasi elektronik, komputer dan peranti lunak untuk mengontrol kinerja ADCP dan
pengolahan data.
Pengoperasian ADCP selalu disertai dengan program komputer yang mengontrol profiler,
perekaman data dan analisa data. Analisa data yang umum dilakukan sewaktu pengoperasian alat
meliputi perata-rataan pengukuran untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Penampilan data
secara langsung di monitor komputer dalam bentuk grafik sangat membantu dalam pemahaman
sistem arus yang diukur pada saat itu juga.

PENGOPERASIAN ADCP
ADCP selain dipasang sebagai moor-ing (tambatan) di permukaan atau di dasar laut, juga
dapat dipasang di kapal secara permanen ataupun temporal untuk pengambilan data profil arus,
tergantung pada konfigurasi alatnya.
Gambar 2. ADCP yang dipasang dibawah kapal
(Sumber : www.google.com)

Sumber tenaga listrik yang digunakan dalam pengoperasian DR-ADCP dapat berasal dari
sebuah generator AC yang dilengkapi dengan Stabilizer. Stabilizer ini berfungsi untuk
menstabilkan tegangan listrik dari gen-erator sehingga operasional DR-ADCP dan komputer tidak
terganggu. Selain generator, dapat pula digunakan baterai atau accu walaupun jenis sumber listrik
ini mempunyai daya yang terbatas sehingga kurang tepat untuk suatu pengukuran yang cukup
lama.

AGROFLOUT

Argo Float merupakan sebuah konsep revolusioner dalam sistem observasi kelautan dan metode
pengukuran global. Argo Float merupakan instrumen yang bergerak mengikuti arus bawah laut
yang disebar di lautan terbuka dengan resolusi spasial kira-kira 300 km. Selama satu kali dalam
sepuluh hari akan muncul ke permukaan di akhir tiap siklusnya dan mengirimkan data ke satelit
komunikasi (misalnya: satelit ARGOS)

Cara kerjanya sebagai berikut:

1. float bergerak turun ke kedalaman tujuan (1500m dan atau 2000m) dengan
kecepatan ~10cm/dt,
2. melayang horizontal sambil mengambil data pada kedalaman tujuan,
3. kemudian bergerak naik sambil mengambil data suhu dan salinitas,
4. lalu mengapung di permukaan mengirimkan data kepada satelit selama 6-12 jam.

Anda mungkin juga menyukai