Anda di halaman 1dari 11

“TugasPertemuan10_R&N2021_Demarci A.

Saetban_1901130062_Radar dan
Navigasi Transportasi Laut”.

MAKALAH RADAR DAN NAVIGASI

Radar dan Navigasi Transportasi Laut

NAMA : DEMARCI A. SAETBAN


NIM : 1901130062
KELAS/SEMSTR : B / IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena kemampuan
dan pengalaman saya yang masih dalam keterbatasan. Untuk itu, saya mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun,demi perbaikan dalam makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangsih saya demi menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam mengembangkan
teknologi untuk kehidupan manusia, elektronika dan telekomunikasi
banyak memegang peranan penting. Studi tentang gelombang banyak
melahirkan teknologi-teknologi baru yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
Dalam bidang telekomunikasi, pengetahuan tentang gelombang
elektromagnetik sangat diperlukan. Televisi, radio, telepon seluler, riset
luar angkasa dan mengetahui letak pesawat terbang atau cuaca
memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Gelombang Elektromagnetik
merupakan gabungan dari medan listrik dan medan magnet yang bergetar
pada bidang yang saling tegak lurus satu sama lain. Selain itu gelombang
elektromaknetik juga dikembangkan dalam radar untuk mengetahui letak
dan jarak dari suatu objek. Radar adalah salah satu alat yang sangat di
butuh kan di dalam pelayaran-pelayaran di seluruh dunia.
Radar memiliki kepanjangan radio detection and ranging. Radar
merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti kapal,
kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan.Gelombang radio/sinyal
yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian
dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda
tersebut.Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat
dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.

B. Rumusan Masalah
• Jelaskan pengertian radar laut dan bagaimana prinsip kerja radar laut

C. Tujuan

• Menjelaskan pengertian radar laut dan menjelaskan bagaimana prinsip


kerja radar laut

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian radar laut dan prinsip kerja radar laut


Menurut Arso Martopo, Capt, (1992: 49) radar adalah salah satu
alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal, baik dalam
penentuan posisi maupun pendeteksi resiko tubrukan. Dari pengertian
diatas radar adalah sebuah alat yg digunakan untuk mengetahui
kedudukankapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah
terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca
buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila
petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau
bangunan secara visual tidak dapat
dilihat.
Radar laut yang digunakan untuk mengukur bantalan dan jarak dari
kapal untuk mencegah tabrakan dengan kapal lain untuk menavigasi, dan
untuk memperbaiki posisi mereka di laut ketika dalam jangkauan pantai
atau referensi tetap lainnya seperti pulau, pelampung, dan lightships. Di
pelabuhan atau di pelabuhan, kapal sistem pelayanan lalu lintas radar yang
digunakan untuk memonitor dan mengatur pergerakan kapal di perairan
yang sibuk.
• Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu
antena, transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal)
1) Antena

Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena


reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi
elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui
permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du
akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam
bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan
sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
2) Pemancar sinyal (transmitter)

Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi


untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui
reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang
berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada
umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas
yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat,
efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak
terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
3) Penerima sinyal (receiver)

Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi


sebagai penerima kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar
melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki
kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar
sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat
memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal
objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data
processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di
layarmonitor (display).
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari
beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu:
1) Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan
transmitter.
2) Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan
antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena
digunakan dalam kedua situati tersebut.
3) Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi
mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan
tugasnya masing-masing.

• Prinsip kerja radar laut:

Pada dasarnya radar menggunakan prinsip pancaran gelombang


elektronik. Alat pemancar khusus akan memancarkan pulsa gelombang
radio pendek yang dipancarkan dalam alur sempit (narrow beam) oleh
antena berarah (directional antenna). Pergerakan gelombang radio ini
diumpamakan bergerak secara lurus pada kecepatan yang tetap dan
apabila pulsa gelombang yang dikirimkan mengenai sasaran seperti
kapal, pantai sebuah pulau atau obyek lain gelombang radio akan
dipantulkan lagi dan diterima kembali oleh unit penerima (receiver
unit) di kapal pemancar dengan segera.
Gema yang dipantulkan disebut gema radio (radio echo). Dengan
mengukur beda waktu pengiriman/pancaran dan penerimaan gema dan
dengan diketahuinya kecepatan peramabatan gelombang radio, jarak
antara kapal dengan sasaran dapat diketahui. Informasi jarak ini akan
ditunjukkan dalam skrin radar oleh tabung sinar katoda (Cathode Ray
Tube-CRT).
Pulsa gelombang radio yang dipancarkan akan mengalami dua kali
jarak yaitu jarak dari kapal pengamat (own ship) ke sasaran ketika
pemancaran dan jarak untuk kembali ke penerima (receiver) dari
sasaran. Untuk menentukan jarak dan kedudukan sasaran, hanya
setengah waktu perjalanan yang diperhitungkan. Gelombang radio
yang dipancarkan oleh pemancar radar (Radar transmitter) bergerak
dengan cepat sehingga pengukurannya menggunakan mikrodetik (m/s).
Perambatan gelombang radio bergerak dengan kecepatan 300 m/s.
Untuk menghitung jarak dari kapal kepada sasaran sangat mudah
misalnya ; selang waktu pengiriman dan penerimaan kembali
gelombang radio adalah 100 m/s, jarak pergi dan pulang gelombang
radio adalah 100 x 300 = 30.000 m dan jarak antara kedua kapal adalah
setengahnya yaitu 15.000 m = 8,1 mil laut.
Jarak jangkau minimum radar adalah sama dengan jarak yang
dapat dilihat oleh mata manusia dan jarak maksimum tergantung
kepada jenis dan kemampuan radar. Meskipun demikian, target
dibaliksudut tidak akan tampak di radar.
Informasi sasaran seperti pulau dan kapal didalam skrin radar
ditunjukkan dalam bentuk indikator kedudukan (Plan Position
Indicator-PPI). Dengan metode ini informasi sasaran seperti pulau,
kapal lain yang ada disekeliling kapal pengamat dapat ditunjukkan
pada skrin radar. Pengukuran waktu pada radar dimulai dengan
bermulanya isyarat picu (trigger signal) yang dikirim kepada
pemancar(magnetron) dan tabung sinar katoda (CRT).
Magnetron terdiri dari magnet berkekuatan tinggi yang dapat
menghasilkan getaran dan frekuensi yang sangat tinggi yang sesuai
dan sangat diperlukan oleh radar. Frekuensi tinggi hanya akan
diperoleh apabila modulator mengirimkan voltase kepada magnetron
berulang- ulang dengan selang waktu antara 0.05 – 1 ms (mikro
detik).Pada saat pemancaran, gelombang radio akan dipancarkan
melalui antena (scanner) melalui pemandu gelombang (wave guide)
yang dikendalikan oleh switch pancar/terima elektronik (T/R
electronic switch). Begitu juga pada saat penerimaan, gema radio akan
diterima oleh receiver melalui T/R electronic switch.
• Komponen radar laut yaitu:
➢ Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan
menentukan waktu dan jumlah sinyal yang harus
ditransmisikan.
➢ Transmitter adalah alat yang menghasilkan energi untuk sinyal
yang akan dtransmisikan.
➢ Antena, memfokuskan energi sinyal untuk dipancarkan ke
atmosfer dan mengumpulkan hasil pantulan kembali dari
objek.
➢ Duplexer sebagai penghubung antara transmitter dan receiver.
➢ Receiver sebagai penguat sinyal kembali yang diterima antenna
➢ Signal procesor sebagai pengolah sinyal kembali.

• Manfaat radar laut:

1) Digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap


kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-
masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca
yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
2) Mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di sekeliling
kapal.
3) Memberikan petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan
pantai dan obyek lain disekeliling kapal.
4) Alat ini juga dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal
dan objek-objek.
5) Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam
menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan,
menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak
dengan jarak.
6) Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan
sempit. Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien
untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan
kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran
sempit.
7) Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan.
Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya
pantulan atau echo dari awan yang tebal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992: 49) radar adalah salah satu
alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal, baik dalam
penentuan posisi maupun pendeteksi resiko tubrukan. Dari pengertian
diatas radar adalah sebuah alat yg digunakan untuk mengetahui
kedudukankapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah
terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca
buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila
petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan
secara visual tidak dapat dilihat.

B. Saran

Radar merupakan hal yang sangat membantu kita dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam oprasional kapal laut sebagai pedoman

lalulintas
kapal. Oleh karena itu sangat perlu bagi taruna taruni pelayaran untuk
mempelajari dan mengetahui prinsip dari radar itu. Sebab tidak dapat
di pungkiri lagi radar akan selalu mengalami perkembangan dalam
penggunaannya sehingga baik mempelajari radar dari dini.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.stimart-amni.ac.id/947/2/BAB%20II.pdf

http://novitawarda4.blogspot.com/2016/01/laporan-radar-kapal.html

https://www.academia.edu/36737444/Makalah_RADAR_Radio_Detection_And_
Ranging

Anda mungkin juga menyukai