Anda di halaman 1dari 8

ALAT TANGKAP

RAMAH
LINGKUNGAN
Dasar

• Terancamnya kelestarian berbagai jenis ikan di habitat pesisir dan laut


sehingga mengakibatkan terganggunya keseimbangan habitat
sumberdaya perikanan di laut secara keseluruhan.
• Berdampak pada sosial ekonomi masyarakat pesisir yang
mengandalkan pendapatan sehari-harinya dari menangkap ikan di
pesisir dan laut.
• Timbulnya permasalahan baru yaitu pelanggaran hukum terhadap
penangkapan ikan di pesisir dan laut
Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Merupakan alat tangkap yang tidak merusak habitat (memberikan


dampak negatif terhadap lingkungan) selama proses maupun sesudah
kegiatan penangkapan ikan dilakukan

• Melestarikan sumberdaya ikan di daerah pesisir dan laut, karena ikan-ikan


kecil tidak ikut tertangkap.
• Sumber pendapatan masyarakat pesisir sehari-hari tetap dapat
dipertahankan
• Mengurangi praktek-praktek pelanggaran hukum dalam penangkapan ikan.
Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan

1. Memiliki selektivitas tinggi


Pemilihan alat tangkap menjadi poin penilaian pertama untuk menentukan bahwa
penangkapan ikan tersebut ramah lingkungan ataukah tidak. Alat tangkap
diupayakan hanya untuk menangkap ikan atau organisme lain sasaran. Selain itu,
selektivitas ukuran dan selektivitas jenis alat tangkap diharapkan mampu
menangkap kurang dari tiga spesies dengan ukuran kurang lebih sama.

2. API tidak merusak habitat, tempat tinggal dan berkembang biak ikan dan organisme
lainnya
Kegiatan penangkapan ikan diharapkan mampu meminimalkan luas dan tingkat
kerusakan yang ditimbulkan. Alat tangkap dan alat bantu lainnya setidaknya hanya
menyebabkan sedikit kerusakan pada wilayah yang sempit.
Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan

3. Tidak membahayakan nelayan (penangkap ikan)


Keselamatan manusia atau pelaku penangkap ikan menjadi syarat penting
penangkapan ikan ramah lingkungan. Karena manusia merupakan tokoh yang
berperan dalam produktivitas keberlangsungan perikanan. Resiko yang ditimbulkan
dari kegiatan penangkapan ikan diharapkan tidak membahayakan atau memberikan
efek negatif terhadap nelayan, termasuk gangguan kesehatan.

4. Hasil tangkapan yang bermutu tinggi


Hasil tangkapan yang diperoleh masih mempunyai kualitas mutu yang baik pada
saat sampai di tangan konsumen/ pengguna

5. Produk perikanan hasil tangkapan tidak membahayakan kesehatan konsumen


Penggunaan alat bantu penangkapan berbahaya, seperti bom ikan, pupuk kimia, dan
racun sianida memungkinkan ikan terpapar racun. Sehingga tingkat keamanan ikan
yang dikonsumsi menjadi sangat rendah. Selain itu, penggunaan alat tangkap
berbahaya dan beracun dapat menyebabkan kematian massal organisme lain.
Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan

6. Hasil tangkapan sampingan (bycatch) rendah


Alat tangkap tidak selektif akan menghasilkan tangkapan sampingan tinggi
yang pada akhirnya terbuang sia-sia. Peningkatan tangkapan ikan non-target
berpengaruh kepada keuntungan nelayan. Karena hanya ada beberapa jenis
ikan tangkapan sampingan (by-catch) yang laku dijual di pasar.

7. Alat tangkap yang digunakan harus memberikan dampak minimum terhadap


keanekaan sumberdaya hayati (biodiversity)
Alat tangkap yang digunakan tidak dimodifikasi, selain itu tidak
menggunakan bahan yang merusak lingkungan seperti penggunaan racun,
bom, potas dan lainnya. Hal ini dapat dapat merusak kelangsungan
kehidupan biota perairan (Ikan, Plankton, Benthos dan lainnya).
Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan

8. Tidak menangkap jenis yang dilindungi undang-undang atau terancam punah


Alat tangkap dikatakan berbahaya terhadap spesies yang dilindungi apabila dalam
pengoperasiannya tertangkap spesies yang dilindungi dalam frekuensi relatif
besar. Dalam pengoperasian alat tangkap tidak menangkap ikan yang dilindungi
atau ikan yang dilarang oleh pemerintah untuk ditangkap misalnya penyu, dugong‐
dugong dan lumba‐lumba.

9. Diterima secara sosial


Suatu alat diterima secara sosial oleh masyarakat apabila biaya investasi murah,
menguntungkan secara ekonomi, tidak bertentangan dengan budaya setempat,
tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
Permen KP Nomor 18 Tahun 2021
(Penempatan API dan ABPI di WPP RI dan Laut Lepas Serta Pendataan Andon Penangkapan Ikan)

Bab III Ps. 5 tentang Alat Penangkapan Ikan, jenis API yang diperbolehkan untuk dioperasikan dibedakan menjadi 10
kelompok :
a. jaring lingkar;
b. jaring tarik;
c. jaring hela;
d. penggaruk;
e. jaring angkat;
f. alat yang dijatuhkan atau ditebarkan;
g. jaring insang;
h. perangkap;
i. pancing; dan
j. API lainnya.

Anda mungkin juga menyukai