2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 2
PENANGKAPAN IKAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
(Code of Conduct for Responsible Fisheries = CCRF)
Terjemahan dari Judul Asli Buku : Regional Guidelines for Rensponsible Fisheries in
Southeast Asia : Rensponsible Fishing Operations
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Tata laksana ini menjadi azas dan standar internasional mengenai pola perilaku bagi
praktek yang bertanggung jawab, dalam pengusahaan sumberdaya perikanan dengan
maksud untuk menjamin terlaksananya aspek : konservasi, pengelolaan dan
pengembangan efektif sumberdaya hayati akuatik berkenaan dengan pelestarian
ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Tatalaksana ini mengakui arti penting aspek gizi, ekonomi, sosial, lingkungan dan
budaya
Pelaksanaan konvensi (perjanjian) ini bersifat sukarela
namun beberapa bagian dari pola perilaku tsb disusun dgn merujuk pada United
Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982, yaitu hukum
internasional terkait konservasi dan pengelolaan satu atau lebih sumberdaya perkanan.
Tujuan
1. Sumber daya ikan harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap menjaga kelestariannya
2. Tidak ada hasil perikanan yang dibuang
3. Tidak terjadi perikanan yang tidak bertuan (ghost fishing )
4. Tidak merugikan kelestarian sumber daya lainnya
5. Menggunakan bahan – bahan yang efisien (bahan bakar), tidak merusak lingkungan termasuk gas
buangnya
6. Memperkuat penelitian yang mengarah pada kelestarian sumber
7. Berprinsip kehati-hatian dalam merencanakan pemanfaatan sdi dan dalam menetapkan suatu aturan
sejauh mungkin atas dasar – dasar bukti ilmiah
Implementasi CCRF
1. NEGARA 2. NELAYAN
Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil; Memenuhi ketentuan
Meningkatkan penerimaan dan devisa negara; pengelolaan sumberdaya ikan
Mendorong perluasan dan kesempatan kerja; secara benar
Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein hewani; Ikut serta mendukung langkah-
Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan; langkah koservasi dan
Meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing; pengelolaan
Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan Membantu pengelola dalam
ikan; mengembangkan kerjasama
Mencapai pemanfaatan sumber daya ikan, lahan pembudidayaan pengelolaan, dan berkoordinasi
ikan, dan lingkungan sumber daya ikan secara optimal; dalam segala hal yg berkaitan
Menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dgn pengelolaan dan
dan tata ruang pengembangan perikanan
ALAT TANGKAP YANG
DILARANG
Permen KP No.18 tahun 2021
Alat Penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan
untuk menangkap ikan
Jenis API :
1) Jaring lingkar
2) Jaring Tarik
3) Jaring hela
4) Penggaruk
5) Jaring angkat
6) Alat yang dijatuhkan atau ditebarkan
7) Jaring insang
8) Perangkap
9) Pancing
10) API lainnya
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 9
Sifat Alat Tangkap
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 10
API Yang dilarang
Merupakan API yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumberdaya
ikan, karena berakibat :
Mengancam kepunahan biota
Mengakibatkan kehancuran habitat
Membahayakan keselamatan pengguna
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 11
Penangkapan ikan dilarang dilakukan pada :
Wilayah sebagai tempat berpijah dan daerah asuhan
Alur pelayaran
Zona inti Kawasan konservasi perairan
Alur migrasi biota laut (penyu dan cetacea / mamalia laut)
Daerah penangkapan ikan lain yang ditetapkan oleh menteri
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 12
IUU ( Illegal, Unreported dan Unregulated )
1. Yang tidak pernah dilaporkan atau dilaporkan secara tidak benar kepada instansi
yang berwenang, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional;
2. Yang dilakukan di area yang menjadi kompetensi organisasi pengelolaan
perikanan regional, namun tidak pernah dilaporkan atau dilaporkan secara tidak
benar, tidak sesuai dengan prosedur pelaporan dari organisasi tersebut.
1. pada suatu area atau stok ikan yang belum diterapkan ketentuan pelestarian dan
pengelolaan dan kegiatan penangkapan tersebut dilaksanakan dengan cara yang tidak
sesuai dengan tanggung-jawab negara untuk pelestarian dan pengelolaan sumberdaya
ikan sesuai hukum internasional;
2. pada area yang menjadi kewenangan organisasi pengelolaan perikanan regional, yang
dilakukan oleh kapal tanpa kewarganegaraan, atau yang mengibarkan bendera suatu
negara yang tidak menjadi anggota organisasi tersebut, dengan cara yang tidak sesuai
atau bertentangan dengan ketentuan pelestarian dan pengelolaan dari organisasi tersebut.
Kegiatan Unregulated Fishing di perairan Indonesia,
antara lain masih belum diaturnya:
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 19
Upaya :
Meningkatkan selektivitas alat tangkap
Mengatur musim penangkapan
Memberlakukan sistem kuota penangkapan
Pembatasan izin kegiatan operasional penangkapan
Pelarangan alat tangkap tertentu yang merusak lingkungan
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 20
SELEKTIFITAS ALAT TANGKAP
ADALAH SIFAT DARI ALAT PENANGKAP IKAN YANG MENGURANGI / MENGELUARKAN HASIL
TANGKAPAN YANG UKURANNYA TDK DIINGINKAN DAN MELEPASKAN HASIL TANGKAPAN INSIDENTIL
By Catch merupakan hasil tangkapan sampingan dari kegiatan penangkapan ikan Ikan hasil
tangkapan sampingan tersebut ada yang memiliki nilai ekonomis dan tidak, ikan-ikan yang
cenderung tidak memiliki nilai ekonomis akan dibuang ke laut
Discard catch merupakan hasil tangkapan yang tidak dimanfaatkan dan dibuang kembali
kelaut
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 23
UPAYA – UPAYA MENJAGA KELESTARIAN SDI
.
Thank You
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 26