1
SEJARAH ATURAN P2TL
• 1972 London. Konferensi internasional untuk merevisi aturan-aturan yang ada.
Format dirobah. Rincian teknis yang terkait dengan isyarat penerangan, sosok
Structure of COLREG 72
benda, bunyi dipindahkan dalam lampiran.
• Aturan-aturan baru diperkenalkan : peralatan untuk pengamatan (panjarwala),
kecepatan aman, resiko tubrukan dan bagan pemisah lalu lintas.
• 1982. International Maritime Organization (IMO)
• “Beberapa tambahan dan petunjuk untuk Penerapan yang sama untuk Aturan-aturan
Tertentu (mulai berlaku penuh tahun 1983)
•5 Parts/bagian
• 1987 . International Maritime Organization (IMO)
• Petunjuk penggunaan ditambahkan dalam aturan dan ada beberapa aturan
tambahan. (mulai diberlakukan penuh pada bulan November 1989)
• 1993. International Maritime Organization (IMO)
•38 Rules /aturan
• Petunjuk penggunaan ditambahkan dalam aturan dan ada beberapa aturan
•4 Annex/lampiran
tambahan. (mulai diberlakukan penuh pada bulan November 1996)
• 2001 International Maritime Organization (IMO)
• Petunjuk penggunaan ditambahkan dalam aturan dan ada beberapa aturan
tambahan. (mulai diberlakukan penuh pada bulan November 2003)
• BAGIAN PEMBEBASAN
Aturan 38
20. PENERAPAN
11. PENERAPAN 21. DEFINISI
12. KAPAL LAYAR 22. DAYA TAMPAK LAMPU-LAMPU
13. PENYUSULAN 23. KAPAL TENAGA SEDANG BERLAYAR
14. SITUASI BERHADAPAN 24. MENUNDA MENDORONG
15. SITUASI SILANG 25. KAPAL LAYAR SEDANG DAN KAPAL DAYUNG
26. KAPAL NELAYAN
16. TINDAKAN OLEH KAPAL YANG MEMBERI JALAN
27. KAPAL TAK DAPAT DIOLAH GERAK ATAU TERBATAS
17. TINDAKAN OLEH KAPAL YANG BERTAHAN KEMAMPUAN OLAH GERAKNYA
18. TANGGUNG JAWAB ANTAR KAPAL 28. KAPAL YANG TERKEKANG OLEH SARATNYA
19. SIKAP KAPAL DALAM PENGLIHATAN TERBATAS 29. KAPAL PANDU
2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LANJUTAN ATURAN – ATURAN P2TL
• LAMPIRAN. I
30. KAPAL BERLABUH JANGKAR DAN KAPAL KANDAS Penempatan dan rincian teknik lampu-lampu dan
sosok-sosok benda
31. PESAWAT TERBANG LAUT
32. DEFINISI
33. PERLENGKAPAN ISYARAT BUNYI • LAMPIRAN. II
34. ISYARAT OLAH GERAK DAN ISYARAT PERINGATAN Isyarat tambahan bagi kapal nelayan yang menangkap
35. ISYARAT BUNYI DALAM PENGLIHATAN TERBATAS ikan
36. ISYARAT UNTUK MENARIK PERHATIAN
37. ISYARAT MARA BAHAYA • LAMPIRAN. III
38. PEMBEBASAN Rincian teknis alat isyarat bunyi
• LAMPIRAN. IV
Isyarat mara bahaya
ATURAN. 1 ATURAN. 2
Penerapan Pertanggung jawaban
ATURAN. 3
Definisi Umum
18
3
Lanjutan Aturan 3
Lanjutan Aturan. 3
“Kapal yang menangkap ikan” berarti tiap kapal yang
menangkap ikan dengan jaring, tali, pukat atau alat “Kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya” berarti
kapal yang dari sifat pekerjaannya, mengakibatkan
penangkap ikan lainnya, yang membatasi kemampuan olah terbatas kemampuan olah gerakanya sebagaimana yang
geraknya, tetapi tidak termasuk kapal yang menangkap ditetapkan olaeh aturan-aturan ini dan oleh karenanya
ikan dengan tali pancing atau alat penangkap ikan lain tidak mampu menyimpang kapal lain
yang tidak membatasi kemampuan olah gerak.
“Kapal yang terkekang oleh saratnya” berarti kapal
“Pesawat terbang laut” mencakup tiap pesawat terbang tenaga yang oleh karena saratnya, sehubungan dengan
yang dirancang untuk dapat mengolah gerak di air. kedalaman air yang ada.
“Kapal tidak dapat diolah gerak” berarti kapal yang oleh “Sedang berlayar” berarti bahwa kapal tidak berlabuh
karena sesuatu keadaan istimewa tidak mampu berolah jangkar atau tidak terikat pada daratan atau tidak
kandas.
gerak sebagaimana yang ditetapkan olaeh aturan-aturan
ini dan oleh karenanya tidak mampu menyimpang kapal
lain
ATURAN. 6
ATURAN. 5 Laju Aman
Penerapan
Laju aman…
Adalah kecepatan terkendali kapal sehingga dapat
Pengamatan yang baik…. menghindari bahaya tubrukan secara cepat, tepat dan
efisien.
Yaitu pengamatan yang menggunakan penglihatan, pendengaran, Faktor yang harus diperhatikan:
maupun semua sarana yang tersedia dalam suasana dan keadaan yang
ada. Sehingga dapat membuat penilaian sepenuhnya terhadap situasi • Tingkat penglihatan
dan bahaya tubrukan. • Kepadatan lalu lintas
• Daya olah gerak
• Pada malam hari
• Keadaan angin, arus dan bahaya navigasi
• Sarat kapal
4
ATURAN. 7
Bahaya Tubrukan
1. Timbul keragu-raguan
2. Baringan pedoman tidak menunjukkan perubahan yang berarti
3. Mendekati sebuah tundaan
4. Mendekati kapal besar
5. Mendekati kapal dengan jarak dekat
ATURAN. 9
Alur Pelayaran Sempit
5
ATURAN. 10
Bagan Pemisah Lalu Lintas
ATURAN. 11
Penerapan
ATURAN. 12 ATURAN. 13
Kapal Layar Penyusulan
6
ATURAN. 14
Situasi berhadapan
ATURAN. 15 ATURAN. 16
Situasi Silang Tindakan Oleh Kapal “yang memberi Jalan”
ATURAN. 17 ATURAN. 18
Tindakan oleh kapal “yang bertahan” Tanggung jawab antar kapal
Kapal tenaga sedang berlayar harus menyimpang :
Apabila melihat kapal lain yang diwajibkan menyimpang itu tidak
mengambil tindakan yang sesuai, maka kapal yang terakhir itu Kapal yang tidak dapat diolah gerak
boleh bertindak mengambil tindakan itu dengan olah geraknya
sendiri sehingga merupakan bantuan sebaik-baiknya untuk
menghindari bahaya tubrukan. Kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya
Kapal layar
7
ATURAN. 18 (Lanjutan) ATURAN. 18 (Lanjutan)
Tanggung jawab antar kapal Tanggung jawab antar kapal
Kapal layar yang sedang berlayar harus menyimpang :
Kapal yang menangkap ikan, dan sedang berlayar, sedapat mungkin
Kapal yang tidak dapat diolah gerak harus menyimpang
ATURAN. 19 ATURAN. 20
Sikap kapal dalam penglihatan terbatas Penerapan
ATURAN. 21
SOSOK BENDA & LAMPU-LAMPU Definisi
• “Lampu tiang” lampu putih ditempatkan diatas garis
pertengahan muka-belakang kapal dengan cahaya
Sosok benda : Lampu-lampu : tetap, meliputi busur cakrawala 225 derajat.
• “Lampu lambung” lampu hijau dilambung kanan dan
lampu merah dilambung kiri, masing-masing
memperlihatkan cahaya tetap, meliputi busur cakrawala
112,5 derajat.
• “Lampu buritan” lampu putih yang ditempatkan di
sedekat mungkin di buritan, memperlihatkan cahaya
Bola, kerucut, sIlinder, tetap, meliputi busur cakrawala 135 derajat.
keranjang
8
Lanjutan Aturan 21 ATURAN. 22
Daya tampak lampu-lampu
• “Lampu tunda” lampu kuning dengan ciri-ciri Kapal panjang > 50 meter
sama dengan L.Buritan • Lampu tiang, 6 mil
• Lampu lambung, 3 mil
• “Lampu keliling” lampu yang memperlihatkan • Lampu buritan, 3 mil
ATURAN. 23 ATURAN. 24
Kapal Tenaga Sedang Berlayar Menunda dan mendorong
ATURAN. 25 ATURAN. 26
Kapal Nelayan
Kapal layar sedang berlayar dan kapal yang digerakan dengan dayung
9
ATURAN. 27
LANJUTAN ATURAN. 26 Kapal tidak dapat diolah gerak atau yang terbatas kemampuan
Kapal Nelayan olah geraknya.
Kapal yang selain mendogol harus memperlihatkan : Kapal tidak dapat diolah gerak memperlihatkan :
• 2 lampu keliling, atas warna Merah dan bawah putih • 2 lampu merah keliling
• Lampu-lampu lambung • Sosok benda, 2 bola hitam
• Lampu buritan • Lampu-lampu buritan
• Sosok benda berbentuk Keranjang • Lampu-lampu lambung
LANJUTAN ATURAN. 27
Kapal tidak dapat diolah gerak atau yang terbatas kemampuan ATURAN. 28
olah geraknya. Kapal yang terkekang oleh saratnya
ATURAN. 29 ATURAN. 30
Kapal pandu Kapal berlabuh jangkar dan kapal kandas
10
ATURAN. 30 ATURAN. 31
Kapal berlabuh jangkar dan kapal kandas Pesawat Terbang Laut
Kapal kandas :
Pesawat terbang laut harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok
• 2 lampu merah keliling benda yang sifat-sifat dan kedudukannya semirip mungkin dengannya.
• Sosok benda. 3 bola hitam
ATURAN. 32 ATURAN. 33
Definisi Perlengkapan Isyarat Bunyi.
• “suling”, sembarang alat isyarat bunyi yang mampu menghasilkan
tiupan-tiupan yang ditetapkan dalam aturan ini.
Kapal yang panjangnya > 12 m,
• “tiup pendek”, tiupan yang lamanya 1 detik harus dilengkapi dengan SULING & GENTA
• “tiup panjang”, tiupan yang lamanya 4-6 detik Panjang > 100 m, ditambah GONG
BUNYI-BUNYI CAHAYA
Satu tiup pendek ( . ) = Satu cerlang ( . )
“saya sedang merubah haluan saya ke kanan” “saya sedang merubah haluan saya ke kanan”
Dua tiup pendek ( .. ) = Dua cerlang ( .. )
“saya sedang merubah haluan saya ke kiri” “saya sedang merubah haluan saya ke kiri”
Tiga tiup pendek ( ... ) = Tiga cerlang ( ... )
“saya sedang menggerakan mundur mesin” “saya sedang menggerakan mundur mesin”
11
LANJUTAN ATURAN. 34 ATURAN. 35
Isyarat Olah Gerak dan Isyarat Peringatan Isyarat bunyi dalam penglihatan terbatas
• Kapal tenaga yang mempunyai laju terhadap air & mendekati tikungan,
Penyusulan: membunyikan 1 tiup panjang dengan selang waktu < 2 menit
2 tiup panjang dan 1 tiup pendek ( - - . ) • Kapal tenaga tidak bisa diolah gerak,
“menyusul di lambung kananmu” 2 tiup panjang berturut-turut, dipisahkan oleh selang waktu 2dtk
2 tiup panjang dan 2 tiup pendek ( - - . . )
“menyusul di lambung kirimu” • Kapal tidak bisa di olah gerak, terbatas kemampuan olah geraknya, terkekang
1 panjang, 1 pendek, 1 panjang, 1 pendek ( - . - . ) oleh saratnya, kapal layar, penangkap ikan, menunda&mendorong,
“ setuju disusul” 1 tiup panjang disusul 2 tiup pendek, selang waktu < 2 menit.
ATURAN. 36 ATURAN. 37
Isyarat Untuk Menarik Perhatian. Isyarat Mara Bahaya
JIKA DIANGGAP PERLU UNTUK MENARIK PERHATIAN KAPAL 1. Isyarat tembakan/isyarat ledak
LAIN, SETIAP KAPAL BOLEH MEMBERIKAN ISYARAT CAHAYA 2. Membunyikan sembarang alat isyarat kabut
ATAU ISYARAT BUNYI YANG TIDAK DAPAT DIKELIRUKAN 3. Roket-roket atau peluru-peluru yang
DENGAN ISYARAT YANG DIBOLEHKAN DIBAGIAN LAIN DALAM
menebarkan bintang-bintang merah
4. Isyarat SOS
ATURAN INI
5. Isyarat May Day
12
ATURAN. 38 (Lanjutan) OMNE VIVUM EX OCEANIC
Pembebasan
13